SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Download to read offline
No Institusi Kewenangan
1 Kementerian
bidang PAN
kewenangan perumusan dan penetapan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan, serta pengawasan atas pelaksanaan kebijakan ASN
2 KASN kewenangan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan Manajemen ASN untuk
menjamin perwujudan Sistem Merit serta pengawasan terhadap penerapan asas serta
kode etik dan kode perilaku ASN
3 LAN kewenangan penelitian, pengkajian kebijakan Manajemen ASN, pembinaan, dan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN
4 BKN kewenangan penyelenggaraan Manajemen ASN, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria Manajemen ASN
FUNGSI TUGAS KEWENANGAN
mengawasi
pelaksanaan
norma dasar,
kode etik dan
kode perilaku
ASN, serta
penerapan Sistem
Merit dalam
kebijakan dan
Manajemen ASN
pada Instansi
Pemerintah
 menjaga netralitas
Pegawai ASN;
 melakukan
pengawasan atas
pembinaan profesi
ASN; dan
 c. melaporkan
pengawasan dan
evaluasi pelaksanaan
kebijakan Manajemen
ASN kepada Presiden.
 mengawasi setiap tahapan proses pengisian Jabatan Pimpinan
Tinggi mulai dari pembentukan panitia seleksi instansi,
pengumuman lowongan, pelaksanaan seleksi, pengusulan nama
calon, penetapan, dan pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi;
 mengawasi dan mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar serta
kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;
 meminta informasi dari pegawai ASN dan masyarakat
mengenai laporan pelanggaran norma dasar serta kode etik
dan kode perilaku Pegawai ASN;
 memeriksa dokumen terkait pelanggaran norma dasar serta
kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN; dan
 meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan dari
Instansi Pemerintah untuk pemeriksaan laporan atas
pelanggaran norma dasar serta kode etik dan kode perilaku
Pegawai ASN.
FUNGSI TUGAS KEWENANGAN
 pengembangan standar kualitas
pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN;
 pembinaan pendidikan dan pelatihan
kompetensi manajerial Pegawai ASN;
 penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan kompetensi manajerial Pegawai
ASN baik secara sendiri maupun bersama-
sama lembaga pendidikan dan pelatihan
lainnya;
 pengkajian terkait dengan kebijakan dan
Manajemen ASN; dan
 melakukan akreditasi lembaga pendidikan
dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri
maupun bersama lembaga pemerintah
lainnya.
 meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen
ASN sesuai dengan kebutuhan kebijakan;
 membina dan menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan Pegawai ASN berbasis kompetensi;
 merencanakan dan mengawasi kebutuhan pendidikan
dan pelatihan Pegawai ASN secara nasional;
 menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan
pelaksanaan pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan
penjenjangan tertentu, serta pemberian akreditasi dan
sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan kementerian
dan lembaga terkait;
 memberikan sertifikasi kelulusan peserta pendidikan dan
pelatihan penjenjangan;
 membina dan menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan analis kebijakan publik; dan
 membina Jabatan Fungsional di bidang pendidikan dan
pelatihan.
 mencabut izin penyelenggaraan
pendidikan dan latihan Pegawai
ASN yang melanggar ketentuan
peraturan perundang-
undangan;
 memberikan rekomendasi
kepada Menteri dalam bidang
kebijakan dan Manajemen ASN;
dan
 mencabut akreditasi lembaga
pendidikan dan pelatihan
Pegawai ASN yang tidak
memenuhi standar akreditasi.
FUNGSI TUGAS KEWENANGAN
 pembinaanpenyelenggaraan
ManajemenASN;
 penyelenggaraanManajemenASN
dalam bidangpertimbanganteknis
formasi,pengadaan,perpindahan
antarinstansi,persetujuankenaikan
pangkat, pensiun;dan
 penyimpananinformasiPegawaiASN
yangtelahdimutakhirkanolehInstansi
Pemerintahsertabertanggungjawab
ataspengelolaandanpengembangan
SistemInformasiASN.
 mengendalikanseleksicalonPegawaiASN;
 membinadanmenyelenggarakanpenilaiankompetensiserta
mengevaluasipelaksanaanpenilaiankinerjaPegawaiASNoleh
InstansiPemerintah;
 membinaJabatanFungsionaldibidangkepegawaian;
 mengeloladanmengembangkansistem informasikepegawaian
ASNberbasiskompetensididukungolehsistem informasi
kearsipanyangkomprehensif;
 menyusunnorma,standar,danprosedurteknispelaksanaan
kebijakanManajemenASN;
 menyelenggarakanadministrasikepegawaianASN;dan
 g.mengawasidanmengendalikanpelaksanaannorma,standar,
danprosedurmanajemenkepegawaianASN.
mengawasidan
mengendalikan
pelaksanaannorma,
standar,prosedur,dan
kriteriaManajemenASN.
Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dapat
mendelegasikan kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan,
dan pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan tinggi utama dan
madya, dan pejabat fungsional keahlian utama kepada:
q Menteri di kementerian;
q Pimpinan lembaga di LPNK;
q sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan LNS;
q gubernur, di provinsi; dan
q bupati/walikota, di kabupaten/kota.
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
q Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.
q Perencanaan kebutuhan SDM 5 tahun dengan rincian
per tahun berdasarkan prioritas kebutuhan
q Ditetapkan oleh Menteri secara nasional.
Ps 56
1. Dasar pengadaan:
q pengisian kebutuhan jabatan yang lowong
q sesuai kebutuhan pegawai yang ditetapkan Menteri
2. Tahapan :
q Perencanaan
q Pengumuman lowongan
q Pelamaran
q Seleksi (administrasi, kompetensi dasar, dan kompetensi bidang)
q Pengumuman hasil seleksi
q Masa percobaan
q Pengangkatan menjadi PNS
Pasal 58
q PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu.
q Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang
menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan pola kerja.
q PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan Administrasi, dan
Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan Daerah berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, dan penilaian kinerja.
q PNS dapat diangkat dalam jabatan tertentu pada lingkungan instansi TNI
dan Polri yang pangkat/jabatannya disesuaikan dengan pangkat dan
jabatan di lingkungan instansi TNI dan Polri.
Ps. 68
q dilakukan berdasarkan:
v kualifikasi;
v Kompetensi (teknis, manajerial, sosial kultural);
v penilaian kinerja, dan
v kebutuhan Instansi Pemerintah.
q Dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan
moralitas.
Ps 69
• Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi antara lain melalui: pendidikan
dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran.
• Harus dievaluasi oleh PyB dan digunakan sebagai salah satu
dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan
karier.
• Wajib disusun dalam rencana pengembangan kompetensi
tahunan dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi.
Ps.70
• Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke
jenjang jabatan yang lebih tinggi.
• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara:
- kompetensi;
- kualifikasi;
- persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;
- penilaian atas prestasi kerja;
- kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan
- pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah
“tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.”
• Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan oleh PPK setelah
mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi yang dibentuk oleh
PyB.
• Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi
Pusat, antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah,
antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan NKRI di
luar negeri.
• Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya.
• Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan
oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri
setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh
Pejabat yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis
dari Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.
Dilakukan berdasarkan:
• perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi;
Memperhatikan
• target, sasaran, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
Metode
• objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
• Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara berjenjang
kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat mempertimbangkan
pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya.
• Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja
PNS.
q Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS
serta menjamin kesejahteraan PNS.
q Dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, & resiko
pekerjaan.
q Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
q PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di daerah dibebankan
APBD.
q Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas yang
meliputi:
vtunjangan kinerja dan (dibayar sesuai pencapaian kinerja)
vtunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat kemahalan: indeks harga di daerah)
q Tunjangan PNS dibebankan pada APBN dan APBD
• PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian,
kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam
melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan.
• Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa
pemberian:
• tanda kehormatan;
• kenaikan pangkat istimewa;
• kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
• kesempatan menghadiri acara resmi dan/ atau acara kenegaraan.
PNS diberhentikan dengan hormat karena:
• meninggal dunia;
• atas permintaan sendiri;
• mencapai batas usia pensiun;
• perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini;
atau
• tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan
kewajiban.
PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena:
dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana
penjara singkat 2 (dua) tahun dengan tidak berencana.
PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena:
melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.
q melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUDNRI 1945;
q dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada
hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum;
q menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
q dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang
dilakukan dengan berencana.
q diangkat menjadi pejabat negara;
q diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural;
atau
q ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana.
q Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan sementara dilakukan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
q 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat
Administrasi;
q 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan
Tinggi; dan
q sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan bagi Pejabat Fungsional.
• Hak bagi PNS yang berhenti bekerja.
• PNS diberikan jaminan pensiun apabila:
• meninggal dunia;
• atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja tertentu;
• mencapai batas usia pensiun;
• perampingan organisasi /kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; atau
• tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban.
• Jaminan pensiun dan jaminan hari tua mencakup jaminan pensiun dan jaminan hari
tua yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional.
• Sumber pembiayaan berasal dari pemerintah selaku pemberi kerja dan iuran PNS
yang bersangkutan.
Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa:
q jaminan kesehatan;
q jaminan kecelakaan kerja;
q jaminan kematian; dan
q bantuan hukum. (berupa pemberian bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di
pengadilan terkait pelaksanaan tugasnya)
Mencakup jaminan sosial yg
diberikan dalam program
jaminan sosial nasional
 penetapan kebutuhan;
 pengadaan;
 penilaian kinerja;
 gaji dan tunjangan;
 pengembangan kompetensi;
 pemberian penghargaan;
 disiplin;
 pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
 perlindungan.
q Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan
jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan
dan analisis beban kerja.
q Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan
Peraturan Presiden.
q Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK dilakukan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun
berdasarkan prioritas kebutuhan.
q Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK sebagaimana
dimaksud ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
• Pengadaan PPPK merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pd
Instansi.
• Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan:
• perencanaan,
• pengumuman lowongan,
• pelamaran,
• seleksi,
• pengumuman hasil seleksi, dan
• pengangkatan menjadi PPPK.
• Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui
penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan
Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam
jabatan.
• Pengangkatan calon PPPK ditetapkan oleh PPK untuk masa perjanjian
kerja minimal 1 tahun & dapat diperpanjang sesuai kebutuhan &
penilaian kinerja.
Tujuan
• menjamin objektivitas prestasi kerja yang sudah disepakati berdasarkan perjanjian
kerja.
Metode
• dilakukan berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan
perilaku pegawai.
• dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
• berada di bawah kewenangan PyB Instansi Pemerintah masing-masing,
didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari PPPK.
• dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya.
• Hasil penilaian kinerja PPPK disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PPPK.
Hasilnya untuk:
• dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas perpanjangan perjanjian kerja,
pemberian tunjangan, dan pengembangan kompetensi.
• PPPK yang dinilai oleh atasan dan Tim Penilai Kinerja PPPK tidak mencapai target
kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian kerja diberhentikan dari PPPK.
• Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak
kepada PPPK.
• Gaji sebagaimana dimaksud diberikan berdasarkan beban
kerja, tanggungjawab jabatan, dan resiko pekerjaan.
• Gaji dibebankan pada APBN untuk PPPK di Instansi Pusat
dan APBD untuk PPPK di Instansi Daerah.
• Selain gaji, PPPK dapat menerima tunjangan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• PPPK diberikan kesempatan untuk pengembangan
kompetensi.
• Kesempatan untuk pengembangan kompetensi sebagaimana
dimaksud direncanakan setiap tahun oleh Instansi
Pemerintah.
• Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud harus
dievaluasi oleh PyB dan dipergunakan sebagai salah satu
dasar untuk perjanjian kerja selanjutnya.
• PPPK yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian,
kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam
melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan.
• Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa
pemberian:
• tanda kehormatan;
• kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
• kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.
• PPPK yang dijatuhi sanksi administratif tingkat berat
berupa pemutusan hubungan perjanjian kerja tidak dengan
hormat dicabut haknya untuk memakai tanda kehormatan
berdasarkan Undang-Undang ini.
• Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas, PPPK wajib mematuhi
disiplin PPPK.
• Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakkan
disiplin terhadap PPPK serta melaksanakan berbagai upaya
peningkatan disiplin.
• PPPK yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi
hukuman disiplin.
Pemutusan hubungan perjanjian kerja dilakukan dengan hormat :
• jangka waktu perjanjian kerja berakhir;
• meninggal dunia;
• atas permintaan sendiri;
• perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pengurangan
PPPK; atau
• tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan
kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati.
Pemutusan hubungan perjanjian kerja dilakukan dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri :
• dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap karena melakukan tid.pidana dengan pidana penjara paling singkat 2
tahun dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan tidak berencana;
• melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat; atau
• tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati.
• Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa:
• jaminan hari tua;
• jaminan kesehatan;
• jaminan kecelakaan kerja;
• jaminan kematian; dan
• bantuan hukum.
• Perlindungan berupa jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan
kecelakaan kerja, dan jaminan kematian sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d dilaksanakan sesuai dengan
sistem jaminan sosial nasional.
• Bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, berupa
pemberian bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di
pengadilan terkait pelaksanaan tugasnya.
/

More Related Content

What's hot

Tata Cara Pengisian JPT
Tata Cara Pengisian JPTTata Cara Pengisian JPT
Tata Cara Pengisian JPTdpurwanegara
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Pratiwi Gitomartoyo
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritRidho Fitrah Hyzkia
 
Sosialisasi manajemen pns sesuai pp 11 tahun 2017
Sosialisasi manajemen pns sesuai pp 11 tahun 2017Sosialisasi manajemen pns sesuai pp 11 tahun 2017
Sosialisasi manajemen pns sesuai pp 11 tahun 2017Siti Sahati
 
Prioritas Diklat
Prioritas DiklatPrioritas Diklat
Prioritas Diklatsu7as
 
seminar rancangan aktualisasi kurniawan final prov Sulsel
seminar rancangan aktualisasi kurniawan final prov Sulselseminar rancangan aktualisasi kurniawan final prov Sulsel
seminar rancangan aktualisasi kurniawan final prov Sulseltemanna #LABEDDU
 
Manajemen Karir ASN
Manajemen Karir ASNManajemen Karir ASN
Manajemen Karir ASNSiti Sahati
 
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...b hendarsyah
 
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM KemendagriKti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagrib hendarsyah
 
Tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi di lingkungan instansi pemerintah...
Tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi di lingkungan instansi pemerintah...Tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi di lingkungan instansi pemerintah...
Tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi di lingkungan instansi pemerintah...Cszoel Aschool
 

What's hot (20)

Tata Cara Pengisian JPT
Tata Cara Pengisian JPTTata Cara Pengisian JPT
Tata Cara Pengisian JPT
 
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
 
Bkn
BknBkn
Bkn
 
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerah
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerahMekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerah
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerah
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
 
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
strategi pengembangan kompetensi
strategi pengembangan kompetensistrategi pengembangan kompetensi
strategi pengembangan kompetensi
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
Laporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisiLaporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisi
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
Sosialisasi manajemen pns sesuai pp 11 tahun 2017
Sosialisasi manajemen pns sesuai pp 11 tahun 2017Sosialisasi manajemen pns sesuai pp 11 tahun 2017
Sosialisasi manajemen pns sesuai pp 11 tahun 2017
 
Prioritas Diklat
Prioritas DiklatPrioritas Diklat
Prioritas Diklat
 
Birokrasi lincah pemda
Birokrasi lincah pemdaBirokrasi lincah pemda
Birokrasi lincah pemda
 
seminar rancangan aktualisasi kurniawan final prov Sulsel
seminar rancangan aktualisasi kurniawan final prov Sulselseminar rancangan aktualisasi kurniawan final prov Sulsel
seminar rancangan aktualisasi kurniawan final prov Sulsel
 
Peran Diklat dalam Meningkatkan Kompetensi ASN
Peran Diklat dalam Meningkatkan Kompetensi ASNPeran Diklat dalam Meningkatkan Kompetensi ASN
Peran Diklat dalam Meningkatkan Kompetensi ASN
 
Manajemen Karir ASN
Manajemen Karir ASNManajemen Karir ASN
Manajemen Karir ASN
 
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
 
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
 
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM KemendagriKti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 
Tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi di lingkungan instansi pemerintah...
Tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi di lingkungan instansi pemerintah...Tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi di lingkungan instansi pemerintah...
Tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi di lingkungan instansi pemerintah...
 

Viewers also liked (11)

Paparan i tor
Paparan i torPaparan i tor
Paparan i tor
 
Evaluasi kelembagaan 01
Evaluasi kelembagaan 01Evaluasi kelembagaan 01
Evaluasi kelembagaan 01
 
Menyusun rencana program skpd
Menyusun rencana program skpdMenyusun rencana program skpd
Menyusun rencana program skpd
 
Sistem informasi anjab dan abk1
Sistem informasi anjab dan abk1Sistem informasi anjab dan abk1
Sistem informasi anjab dan abk1
 
Teknis penyusunan LPPD
Teknis penyusunan LPPD Teknis penyusunan LPPD
Teknis penyusunan LPPD
 
Berfikir kreatif pim 4
Berfikir kreatif pim 4Berfikir kreatif pim 4
Berfikir kreatif pim 4
 
Review pengembangan e lakip rev
Review pengembangan e lakip revReview pengembangan e lakip rev
Review pengembangan e lakip rev
 
Inovasi Sistem Pelaporan
Inovasi Sistem PelaporanInovasi Sistem Pelaporan
Inovasi Sistem Pelaporan
 
7 kunci sukses inovasi
7 kunci sukses inovasi7 kunci sukses inovasi
7 kunci sukses inovasi
 
Evaluasi inovasi muara enim 2
Evaluasi inovasi muara enim 2Evaluasi inovasi muara enim 2
Evaluasi inovasi muara enim 2
 
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Sistem Akuntabilitas Instansi PemerintahSistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah
 

Similar to Bimbingan teknis uu asn unri

Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil NegaraPenjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil NegaraDadang Solihin
 
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptxPP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptxssuserf17139
 
Manajemen Talenta Feb 2018.pptx
Manajemen Talenta Feb 2018.pptxManajemen Talenta Feb 2018.pptx
Manajemen Talenta Feb 2018.pptxmaasad2
 
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptxATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptxsabarpsormin1
 
UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)Ilham Ismail
 
Sistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintahSistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintahyufendriansyah auriga
 
SEKAPUR SIRIH PERJANJIAN KINERJA.pptx
SEKAPUR SIRIH PERJANJIAN KINERJA.pptxSEKAPUR SIRIH PERJANJIAN KINERJA.pptx
SEKAPUR SIRIH PERJANJIAN KINERJA.pptxBKPSDMLANGSA
 
Manajemen ASN.pptx
Manajemen ASN.pptxManajemen ASN.pptx
Manajemen ASN.pptxUDPUTRI1
 
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdfdayatrahman3
 
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptxBAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptxMyorie
 
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id idMateri_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id idanwarsoleh1
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxZulkarnainTamim1
 
MATERI BU EVI SLIDE UU ASN 2014.ppt
MATERI BU EVI SLIDE UU ASN 2014.pptMATERI BU EVI SLIDE UU ASN 2014.ppt
MATERI BU EVI SLIDE UU ASN 2014.pptbidangppibkpsdmmatar
 
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI JakartaKebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI JakartaKanaidi ken
 
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)Agus Prasetio
 

Similar to Bimbingan teknis uu asn unri (20)

Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil NegaraPenjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
 
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptxPP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
 
Manajemen Talenta Feb 2018.pptx
Manajemen Talenta Feb 2018.pptxManajemen Talenta Feb 2018.pptx
Manajemen Talenta Feb 2018.pptx
 
UU-ASN.pptx
UU-ASN.pptxUU-ASN.pptx
UU-ASN.pptx
 
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptxATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
 
managemen asn.pptx
managemen asn.pptxmanagemen asn.pptx
managemen asn.pptx
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)
 
Sistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintahSistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintah
 
BAHAN_KABUPATEN_MALANG (1).pptx
BAHAN_KABUPATEN_MALANG (1).pptxBAHAN_KABUPATEN_MALANG (1).pptx
BAHAN_KABUPATEN_MALANG (1).pptx
 
SEKAPUR SIRIH PERJANJIAN KINERJA.pptx
SEKAPUR SIRIH PERJANJIAN KINERJA.pptxSEKAPUR SIRIH PERJANJIAN KINERJA.pptx
SEKAPUR SIRIH PERJANJIAN KINERJA.pptx
 
Manajemen ASN.pptx
Manajemen ASN.pptxManajemen ASN.pptx
Manajemen ASN.pptx
 
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
 
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptxBAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
 
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id idMateri_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
 
MATERI BU EVI SLIDE UU ASN 2014.ppt
MATERI BU EVI SLIDE UU ASN 2014.pptMATERI BU EVI SLIDE UU ASN 2014.ppt
MATERI BU EVI SLIDE UU ASN 2014.ppt
 
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI JakartaKebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
 
ASN Presentasi
ASN PresentasiASN Presentasi
ASN Presentasi
 
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)
 

More from National Research and Innovation Agency

More from National Research and Innovation Agency (20)

INODAE KOTA YOGYAKARTA
INODAE KOTA YOGYAKARTAINODAE KOTA YOGYAKARTA
INODAE KOTA YOGYAKARTA
 
ASN BERAKHLAK ACEH.pdf
ASN BERAKHLAK ACEH.pdfASN BERAKHLAK ACEH.pdf
ASN BERAKHLAK ACEH.pdf
 
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptxEVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
 
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdfINKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
 
STRATEGY INOVASI DAERAH
STRATEGY INOVASI DAERAHSTRATEGY INOVASI DAERAH
STRATEGY INOVASI DAERAH
 
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANGINOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
 
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdfKEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
 
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3TKajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
 
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGIMODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
 
SKM BPBD Kabupaten Bekasi
SKM BPBD Kabupaten BekasiSKM BPBD Kabupaten Bekasi
SKM BPBD Kabupaten Bekasi
 
DISPLAY INOVASI
DISPLAY INOVASIDISPLAY INOVASI
DISPLAY INOVASI
 
M anajemen asn & deeselonisasi pemda
M anajemen asn & deeselonisasi pemdaM anajemen asn & deeselonisasi pemda
M anajemen asn & deeselonisasi pemda
 
Sistem Inovasi Daerah
Sistem Inovasi DaerahSistem Inovasi Daerah
Sistem Inovasi Daerah
 
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARULABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
 
Reformasi pelayanan_publik pandeglang
Reformasi  pelayanan_publik pandeglangReformasi  pelayanan_publik pandeglang
Reformasi pelayanan_publik pandeglang
 
Roadmap inovasi kabupaten banjar
Roadmap inovasi kabupaten banjarRoadmap inovasi kabupaten banjar
Roadmap inovasi kabupaten banjar
 
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
 
Merit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggulMerit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggul
 
KOTA PADANG BEDA
KOTA PADANG BEDAKOTA PADANG BEDA
KOTA PADANG BEDA
 
MERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASI
MERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASIMERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASI
MERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASI
 

Recently uploaded

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptpikipardede1
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...ngrecopemdes
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 

Recently uploaded (8)

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 

Bimbingan teknis uu asn unri

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. No Institusi Kewenangan 1 Kementerian bidang PAN kewenangan perumusan dan penetapan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, serta pengawasan atas pelaksanaan kebijakan ASN 2 KASN kewenangan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan Manajemen ASN untuk menjamin perwujudan Sistem Merit serta pengawasan terhadap penerapan asas serta kode etik dan kode perilaku ASN 3 LAN kewenangan penelitian, pengkajian kebijakan Manajemen ASN, pembinaan, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN 4 BKN kewenangan penyelenggaraan Manajemen ASN, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria Manajemen ASN
  • 14.
  • 15.
  • 16. FUNGSI TUGAS KEWENANGAN mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, serta penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah  menjaga netralitas Pegawai ASN;  melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN; dan  c. melaporkan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Manajemen ASN kepada Presiden.  mengawasi setiap tahapan proses pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi mulai dari pembentukan panitia seleksi instansi, pengumuman lowongan, pelaksanaan seleksi, pengusulan nama calon, penetapan, dan pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi;  mengawasi dan mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar serta kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;  meminta informasi dari pegawai ASN dan masyarakat mengenai laporan pelanggaran norma dasar serta kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;  memeriksa dokumen terkait pelanggaran norma dasar serta kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN; dan  meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan dari Instansi Pemerintah untuk pemeriksaan laporan atas pelanggaran norma dasar serta kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN.
  • 17. FUNGSI TUGAS KEWENANGAN  pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN;  pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN;  penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama- sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya;  pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; dan  melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.  meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen ASN sesuai dengan kebutuhan kebijakan;  membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN berbasis kompetensi;  merencanakan dan mengawasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN secara nasional;  menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan penjenjangan tertentu, serta pemberian akreditasi dan sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait;  memberikan sertifikasi kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan penjenjangan;  membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan analis kebijakan publik; dan  membina Jabatan Fungsional di bidang pendidikan dan pelatihan.  mencabut izin penyelenggaraan pendidikan dan latihan Pegawai ASN yang melanggar ketentuan peraturan perundang- undangan;  memberikan rekomendasi kepada Menteri dalam bidang kebijakan dan Manajemen ASN; dan  mencabut akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN yang tidak memenuhi standar akreditasi.
  • 18. FUNGSI TUGAS KEWENANGAN  pembinaanpenyelenggaraan ManajemenASN;  penyelenggaraanManajemenASN dalam bidangpertimbanganteknis formasi,pengadaan,perpindahan antarinstansi,persetujuankenaikan pangkat, pensiun;dan  penyimpananinformasiPegawaiASN yangtelahdimutakhirkanolehInstansi Pemerintahsertabertanggungjawab ataspengelolaandanpengembangan SistemInformasiASN.  mengendalikanseleksicalonPegawaiASN;  membinadanmenyelenggarakanpenilaiankompetensiserta mengevaluasipelaksanaanpenilaiankinerjaPegawaiASNoleh InstansiPemerintah;  membinaJabatanFungsionaldibidangkepegawaian;  mengeloladanmengembangkansistem informasikepegawaian ASNberbasiskompetensididukungolehsistem informasi kearsipanyangkomprehensif;  menyusunnorma,standar,danprosedurteknispelaksanaan kebijakanManajemenASN;  menyelenggarakanadministrasikepegawaianASN;dan  g.mengawasidanmengendalikanpelaksanaannorma,standar, danprosedurmanajemenkepegawaianASN. mengawasidan mengendalikan pelaksanaannorma, standar,prosedur,dan kriteriaManajemenASN.
  • 19. Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dapat mendelegasikan kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan tinggi utama dan madya, dan pejabat fungsional keahlian utama kepada: q Menteri di kementerian; q Pimpinan lembaga di LPNK; q sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan LNS; q gubernur, di provinsi; dan q bupati/walikota, di kabupaten/kota.
  • 20.
  • 24.
  • 25.
  • 26. q Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. q Perencanaan kebutuhan SDM 5 tahun dengan rincian per tahun berdasarkan prioritas kebutuhan q Ditetapkan oleh Menteri secara nasional. Ps 56
  • 27. 1. Dasar pengadaan: q pengisian kebutuhan jabatan yang lowong q sesuai kebutuhan pegawai yang ditetapkan Menteri 2. Tahapan : q Perencanaan q Pengumuman lowongan q Pelamaran q Seleksi (administrasi, kompetensi dasar, dan kompetensi bidang) q Pengumuman hasil seleksi q Masa percobaan q Pengangkatan menjadi PNS Pasal 58
  • 28. q PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu. q Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan pola kerja. q PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja. q PNS dapat diangkat dalam jabatan tertentu pada lingkungan instansi TNI dan Polri yang pangkat/jabatannya disesuaikan dengan pangkat dan jabatan di lingkungan instansi TNI dan Polri. Ps. 68
  • 29. q dilakukan berdasarkan: v kualifikasi; v Kompetensi (teknis, manajerial, sosial kultural); v penilaian kinerja, dan v kebutuhan Instansi Pemerintah. q Dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas. Ps 69
  • 30. • Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi antara lain melalui: pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran. • Harus dievaluasi oleh PyB dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier. • Wajib disusun dalam rencana pengembangan kompetensi tahunan dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi. Ps.70
  • 31. • Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. • Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara: - kompetensi; - kualifikasi; - persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan; - penilaian atas prestasi kerja; - kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan - pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah “tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.” • Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan oleh PPK setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi yang dibentuk oleh PyB.
  • 32. • Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan NKRI di luar negeri. • Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya. • Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN. • Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN. • Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis dari Kepala BKN. • Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.
  • 33. Dilakukan berdasarkan: • perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi; Memperhatikan • target, sasaran, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS. Metode • objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. • Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya. • Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PNS.
  • 34. q Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan PNS. q Dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, & resiko pekerjaan. q Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. q PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di daerah dibebankan APBD. q Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas yang meliputi: vtunjangan kinerja dan (dibayar sesuai pencapaian kinerja) vtunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat kemahalan: indeks harga di daerah) q Tunjangan PNS dibebankan pada APBN dan APBD
  • 35. • PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan. • Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa pemberian: • tanda kehormatan; • kenaikan pangkat istimewa; • kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau • kesempatan menghadiri acara resmi dan/ atau acara kenegaraan.
  • 36. PNS diberhentikan dengan hormat karena: • meninggal dunia; • atas permintaan sendiri; • mencapai batas usia pensiun; • perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; atau • tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban. PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena: dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara singkat 2 (dua) tahun dengan tidak berencana. PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena: melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.
  • 37. q melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUDNRI 1945; q dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum; q menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau q dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana.
  • 38. q diangkat menjadi pejabat negara; q diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural; atau q ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana. q Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan sementara dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
  • 39. q 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi; q 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan q sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan bagi Pejabat Fungsional.
  • 40. • Hak bagi PNS yang berhenti bekerja. • PNS diberikan jaminan pensiun apabila: • meninggal dunia; • atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja tertentu; • mencapai batas usia pensiun; • perampingan organisasi /kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; atau • tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban. • Jaminan pensiun dan jaminan hari tua mencakup jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional. • Sumber pembiayaan berasal dari pemerintah selaku pemberi kerja dan iuran PNS yang bersangkutan.
  • 41. Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa: q jaminan kesehatan; q jaminan kecelakaan kerja; q jaminan kematian; dan q bantuan hukum. (berupa pemberian bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugasnya) Mencakup jaminan sosial yg diberikan dalam program jaminan sosial nasional
  • 42.
  • 43.  penetapan kebutuhan;  pengadaan;  penilaian kinerja;  gaji dan tunjangan;  pengembangan kompetensi;  pemberian penghargaan;  disiplin;  pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan  perlindungan.
  • 44. q Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. q Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan Peraturan Presiden. q Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan. q Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
  • 45. • Pengadaan PPPK merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pd Instansi. • Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan: • perencanaan, • pengumuman lowongan, • pelamaran, • seleksi, • pengumuman hasil seleksi, dan • pengangkatan menjadi PPPK. • Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam jabatan. • Pengangkatan calon PPPK ditetapkan oleh PPK untuk masa perjanjian kerja minimal 1 tahun & dapat diperpanjang sesuai kebutuhan & penilaian kinerja.
  • 46. Tujuan • menjamin objektivitas prestasi kerja yang sudah disepakati berdasarkan perjanjian kerja. Metode • dilakukan berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku pegawai. • dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. • berada di bawah kewenangan PyB Instansi Pemerintah masing-masing, didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari PPPK. • dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya. • Hasil penilaian kinerja PPPK disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PPPK. Hasilnya untuk: • dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan kompetensi. • PPPK yang dinilai oleh atasan dan Tim Penilai Kinerja PPPK tidak mencapai target kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian kerja diberhentikan dari PPPK.
  • 47. • Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PPPK. • Gaji sebagaimana dimaksud diberikan berdasarkan beban kerja, tanggungjawab jabatan, dan resiko pekerjaan. • Gaji dibebankan pada APBN untuk PPPK di Instansi Pusat dan APBD untuk PPPK di Instansi Daerah. • Selain gaji, PPPK dapat menerima tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 48. • PPPK diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi. • Kesempatan untuk pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud direncanakan setiap tahun oleh Instansi Pemerintah. • Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud harus dievaluasi oleh PyB dan dipergunakan sebagai salah satu dasar untuk perjanjian kerja selanjutnya.
  • 49. • PPPK yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan. • Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa pemberian: • tanda kehormatan; • kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau • kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan. • PPPK yang dijatuhi sanksi administratif tingkat berat berupa pemutusan hubungan perjanjian kerja tidak dengan hormat dicabut haknya untuk memakai tanda kehormatan berdasarkan Undang-Undang ini.
  • 50. • Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PPPK wajib mematuhi disiplin PPPK. • Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakkan disiplin terhadap PPPK serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin. • PPPK yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
  • 51. Pemutusan hubungan perjanjian kerja dilakukan dengan hormat : • jangka waktu perjanjian kerja berakhir; • meninggal dunia; • atas permintaan sendiri; • perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pengurangan PPPK; atau • tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati. Pemutusan hubungan perjanjian kerja dilakukan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri : • dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tid.pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan tidak berencana; • melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat; atau • tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati.
  • 52. • Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa: • jaminan hari tua; • jaminan kesehatan; • jaminan kecelakaan kerja; • jaminan kematian; dan • bantuan hukum. • Perlindungan berupa jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan kematian sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d dilaksanakan sesuai dengan sistem jaminan sosial nasional. • Bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, berupa pemberian bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugasnya.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59. /