2. • Kerajaan Kahuripan merupakan kerajaan besar pada
zaman dahulu. Pada zaman kejayaanya kerajaan itu
dipimpin oleh seorang Raja yang memiliki seorang putra.
Namanya adalah Raden Inu Kertapati.
• Sang pangeran bertunangan dengan seorang putri dari
kerajaan Daha yang bernama Dewi Candra Kirana.
• Suatu hari, Raden Inu Kertapati berencana untuk
mengunjungi kerajaan Daha.
• Dia ingin bertemu dengan tunangannya.
• Raden Inu Kertapati pergi ke kerajaan Daha dengan para
pengawalnya. Ketika mereka sedang menunggang kuda,
tiba-tiba sekelompok orang dari Asmarantaka
menghentikan mereka.
3. • Pemimpinnya adalah Panji Semirang. Ketika tahu tempat asal
mereka, Raden Inu Kertapati dan para pengawalnya segera
waspada dan hati-hati.
• Mereka mendengar bahwa Asmarantaka merupakan tempat
para pencuri.
• Panji Semarang ingin bertemu dengannya. Raden Inu
Kertapati setuju. Namun, Panji Semirang menyambutnya
dengan baik. Raden Inu Kertapati hampir tidak
mempercayainya.
•
“Jangan percaya apa yang kamu dengar, Raden. Kami
bukan pencuri,” kata Panji Semirang.
•
Raden Inu Kertapati merasa sangat aneh. Dia merasa
sudah bertemu dan mengenal Panji Semirang untuk
waktu yang lama.
4. • Dia benar-benar akrab dengan Panji Semirang.
• Raden Inu Kertapati lalu kembali melanjutkan perjalanan ke
kerajaan Daha. Ketika dia tiba, raja menyambutnya dengan
baik. Raja ditemani oleh selirnya. Dewi Liku, dan putri mereka
yang bernama Dewi Ajeng. Namun, tunangannya tidak ada di
sana.
• Dia bertanya pada Dewi Liku, “Di mana Dewi Candra Kirana?”
• “Tunanganmu menjadi gila. Dia meninggalkan kerajaan dan
pergi ke hutan.”
• Saat berbicara dengan Raden Inu, Dewi Liku memantrainya.
Dia melakukan sihir hitam padanya.
• Dia akan membuat Raden Inu Kertapati melupakan
tunangannya. Dia ingin dia menikahi putrinya, Dewi Ajeng.
• Rencananya berhasil.
5. • Raja mengatur pesta pernikahan. Dewi Ajeng dan Dewi
Liku sangat senang. Tiba-tiba orang-orang berteriak.
• “Api Api!”
• Ya, istana terbakar. Semua orang lari mencari bantuan.
• Para prajurit berusaha memadamkan api. Dan beberapa
dari mereka menyelamatkan raja dan keluarganya.
• Ketika Raden Inu Kertapati meninggalkan istana,
ingatannya akan Dewi Candra Kirana kembali. Dia dan
pengawalnya mencari tunangannya.
• Dia kemudian mengingat sesuatu. Dia tahu mengapa dia
begitu akrab dengan Panji Semirang.
• Dia benar-benar mirip Dewi Candra Kirana. Dia begitu
yakin bahwa Panji Semirang adalah Dewi Candra Kirana!
6. • Raden Inu tidak dapat menemukan Panji Semirang di mana pun. Dia akhirnya tiba
di kerajaan Galenggang. Orang-orang di sana gelisah. Sekelompok pencuri mencuri
harta benda mereka. Raden Inu dan pengawalnya membantu orang-orang. Mereka
berkelahi dengan gagah berani.
• Raden Inu dan para pengawalnya memenangkan pertarungan. Para pencuri
melarikan diri.
• Raja kerajaan Gelanggang senang. Untuk menghormati bantuannya yang luar
biasa, dia mengadakan pesta. Dia meminta seorang penyair untuk tampil.
Namanya adalah Jaka Asmara.
• Puisi-puisinya berjudul Kisah Cinta yang Sedih. Raden Inu tersentuh. Dia merasa
bahwa puisi itu tentang hidupnya.
• Dia menatap Raden Asmara dengan seksama.
Dia merasa sangat akrab dengan wajah itu. Tiba-tiba dia menyadari bahwa Raden
Asmara adalah Dewi Candra Kirana.
• Dan dia juga di bawah mantra.
• Mantra itu pecah ketika dia bertemu Raden Inu. Mereka bahagia.
• Raden Inu memintanya untuk ikut pulang ke kerajaaanya.
•
Beberapa bulan kemudian mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.
7. • Pesan moral dari Cerita Rakyat Nusantara
: Legenda Panji Semirang adalah bahwa untuk
kebahagiaan, kadang perlu pengorbanan.
Tetapi jika kita tabah dan sabar, semua
rintangan harus diatasi.