SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
CRITICAL BOOK REPORT
OPTIK GEOMETRI
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Gelombang dan
Listrik magnet
Dosen pengampu : Dr. Juniastel Rajagukguk, S.Si, M.Si.
DISUSUN
OLEH:
NAMA KELOMPOK :
1. HERIANSYAH PUTRA LUBIS (4172131004)
2. INDAH KRISTIANI SIRINGO RINGO (4173131016)
3. LINDA ROSITA (4173131020)
4. PELITA ANANDA SIANTURI (4173331038)
KELOMPOK : VI (ENAM)
JURUSAN : KIMIA
KELAS : KIMIA DIK B 2017
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang masalah................................................................................... 1
2. Rumusan masalah .......................................................................................... 1
3. Tujuan.............................................................................................................. 1
4. Manfaat............................................................................................................ 1
BAB II RINGKASAN BUKU
1. Identitas Buku................................................................................................. 2
2. Ringkasan Isi Buku......................................................................................... 2
BAB III PENUTUP
1. Kelebihan dan Kekurangan Buku .................................................................. 5
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan .................................................................................................... 8
2. Saran .............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan
rahmat-Nya kita kami bisa menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) ini, tak lupa pula
shalawat bertangkaikan salam kita hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah
Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan
semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini,
kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Dasar Gelombang dan Listrik
Magnet Dr. Juniastel Rajagukguk, S.Si, M.Si. yang telah membimbing saya sehingga kami bisa
menyelesaikan laporan ini, dengan selesainya laporan ini kami berharap agar laporan ini
nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah menyelesaikan kritik terhadap buku Fisika 2 ini.
Kami menyadari bahwa dalam Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga
laporan ini bermanfaat. Amin.
Medan, 03 Maret 2018
TIM PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Optika sangat penting dipelajari dan diketahui dalam kehidupan sehari- hari,
optika sangat diperlukan dalam dunia fisika dan juga dunia kesehatan, karena optik
adalah ilmu yang mempelajari tentang cahaya optika terbagi dalam dua pembahasan
yaitu optika fisis dan optik geometris. Optika fisis adalah memandang cahaya sebagai
gelembung dengan sifatnya dalam mengalami interferensi, difraksi dan polarisasi.
Optik geometri adalah cahaya garis –garis lurus yang dibelokkan pada
permukaan yang merefleksikan cahaya atau merefraksikan cahaya sistem penglihatan
manusia berjalan melalui proses dan pengadaptasian terhadap datngnya cahaya
kemata benda yang dilihat manusia dalam arah dimana datangnya sinar cahaya setelah
dipantulkan atau dibiaskan dan jarak yang dirasakan berbeda dari jarak benda yang
sebenarnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedalaman materi pada kedua buku ?
2. Bagaimana pemahaman penulis terhadap isi buku yang di kritik ?
3. Bagaimana perbandingan kedua buku dilihat dari kelebihan dan kekurangan
buku?
1.3 Tujuan Penulisan CBR
1. Untuk mengetahui kedalaman materi pada kedua buku.
2. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap isi buku yang di kritik .
3. Untuk mengetahui perbandingan kedua buku dilihat dari kelebihan dan
kekurangan buku.
1.4 Manfaat CBR
1. Memahami secara mendalam isi buku yang kita resensi, sehingga tidak mudah
lupa dan dapat sebagai bahan diskusi.
2. Mengasah intelektual, karena dengan meresensi kita dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan buku tersebut, sekaligus memberi masukan.
3. Memberikan gambaran tentang isi buku kepada pembaca agar pembaca dapat
mempertimbangan buku yang akan dibacanya
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1. Identitas Buku
1. Judul buku : Fisika Edisi Ketujuh Jilid 2
2. Pengarang : Douglas C. Giancoli
3. Penerbit : Erlangga
4. Tahun terbit : 2014
5. Kota terbit : Jakarta
2.2. Ringkasan Isi Buku
Indra penglihatan sangat penting bagi kita, karena memberikan sebagian informasi
mengenai dunia, kita melihat benda melalui salah satu dari dua cara: (1) benda tersebut
mungkin merupakan sumber cahaya, (2) melihat benda dari cahaya yang
dipantulkannya.
A. Model Berkas Cahaya
Berkas merupakan idealisasi dimaksudkan untuk mempersentasikan sinar
cahaya yang sangat sempit ketika kita melihat sebuah benda menurut model
berkas, cahaya mencapai mata kita dari setiap titik pada benda walaupun berkas
cahaya meninggalkan setiap titik dengan banyak arah biasanya hanya sebuah
kumpulan kecil dari berkas- berkas ini yang dapat memasuki mata si peneliti, jika
kepala orang tersebut kesatu sisi kumpulan berkas yang lain akan memasuki mata
dari setiap titik.
B. Pantulan, Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Datar
Ketika suatu berkas cahaya sempit menimpa permukaan yang rata kita
definisikan sudut datang 𝜽i sebagai sudut yang dibuat berkas datang dengan
garis normal terhadap permukaan dan sudut pantul 𝜽r sebagai sudut yang dibuat
berkas sinar pantul dengan normal untuk permukaan – permukaan yang rata
ternyata berkas sinar datang dan pantul berada pada bidang yang sama dengan
garis normal permukaan dan ini adalah hukum pemantulan
ketika cahaya menimpa permukaan yang kasar bahkan yang kasar secara
mikroskop pantulan akan memiliki banyak arah hal ini disebut pantulan
menyebar. pantulan spekular ketika cermin disinari berkas sempit cahaya,
cahaya tersebut tidak akan mencapai mata kita kecuali, jika ditempatkan pada
posisi yang benar dimana hukum pantulan terpenuhi.
Cermin datar adalah cermin dengan permukaan pemantul yang datar dan
halus berkas- berkas simpangan yang memasuki mata tampak datang dari satu
titik dibelakang cermin yang disebut titik bayangan. Berkas-berkas cahaya
sebenarnya tidak melewati lokasi bayangan itu sendiri, bayangan tersebut tidak
akan muncul pada kertas atau film yang diletakkan pada lokasi bayangan dan
bayangan ini disebut bayangan maya. Bayangan nyata adalah bayangan dimana
cahaya memang melewati bayangan dan kerenanya dapat muncul pada kertas atau
film yang diletakkan pada posisi bayangan.
C. Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Series
Permukaan – permukaan yang memantulkan dapat juga berbentuk
melengkung biasanya berbentuk sferies, cermin sferies disebut cembung
(konveks) cermin dikatakan cekung ( konkaf) jika permukaan pemantulnya ada
pada permukaan dalam bola sehingga pusat cermin melengkung menjauhi
pengamat cermin cekung digunakan untuk bercukur atau cermin rias. Cermin
cembung digunakan pada mobil dan truk dan ditoko- toko karena cermin ini
memperlihatkan medan pandang yang luas.
Berkas-berkas yang sejajar dengan sumbu
utama mencapai fokus disebut titik fokus jarak
dari 𝑓 ke pusan cermin disebut panjang fokus,
panjang fokus adalah setengah dari radius
keelngkungan f =
π‘Ÿ
2
. Bayangan cacat dari cermin
speries disebut aberasi sferies.
Persamaan Cermin dan Perbesaran
Titik bayangan selalu dapat ditentukan dengan menggambarkan ketiga berkas
yang disebut diatas jarak benda dari pusat cermin disebut jarak benda diberi notasi
𝑑0 jarak bayangan diberi notasi 𝑑𝑖.
Cermin Cembung
Analisis yang digunakan untuk cermin cekung dapat diterapkan pada cermin
cembung, berkas- berkas yang terpantul dan menyebar tetapi tampaknya datang
dari tiik 𝑓dibelakang cermin disebut titik fokus dan jaraknya dari pusat cermin
merupakan jarak fokus.
D. Indeks Bias
Laju cahaya dalam ruang pakum adalah C = 2,99792458 x 108
m/s yang
biasanya kita bulatkan menjadi C= = 3,00 x 108
m/s. Perbandiangan laju cahaya
diruang vakum dengan laju v pada materi tertentu disebut indeks bias n dari
materi tersebut n =
𝑐
𝑣
.
E. Pembiasan: Hukum Snell
Pembelokan disebut pembiasan sudut bias
bergantung pada laju cahaya kedua media dan
pada sudut datang hubungan analitis antara 𝜽1
dan 𝜽2 ditemukan secara eksprimental pada
sekitar pada tahun 1621 oleh willebrord snell.
Hubungan ini dikenal sebagai hukum snell,
hukum snell merupakan hukum dasar
pembiasaan.
F. Pantulan Internal Sempurna, Serat Optik
Seluruh cahaya terpantulkan, efek ini disebut pantulan internal sempurna.
G. Serat Optik : Instrumen Kedokteran.
Pantulan internal sempurna adalah prinsip di balik serat optik, sekumpulan
serat-serat kecil seperti itu disebut pipa cahaya atau kabel serat optik. Aplikasi
penting dari serat optik adalah pada telekomunikasi dan kedokteran. Sinyal
merupakan berkas cahaya dimodulasikan. Penggunaan serat optik untuk
menstransmisikan gambar yang jelas terutama berguna untuk kedokteran, sebagai
contoh paru-paru pasien dapat diperiksa dengan memasukkan serat optik yang
dikenal sebagai bronschope melalui mulut dan ke dalam pembuluh tenggorokan.
H. Lensa Tipis Penelusuran Berkas Cahaya
Alat optik sederhana yang paling panting tentu saja adalah lensa tipis. Lensa
yang lebih tebal dibagian tengah daripada di bagian tepinya akan membuat
berkas-berkas sejajar berkumpul ke satu titik, disebut lensa konvergen. Lensa
yang lebih tipis dibagian tengah daripada di bagian tepinya disebut lensa
divergen.
Persamaan lensa tipis
Persamaan lensa tipis
1
𝑑0
+
1
𝑑𝑖
=
1
𝑓
I. Kombinasi Lensa
Banyak instrumen optik yang tersusun sebagai bentuk kombinasi lensa,
perbesaran total merupakan hasil kali dari perbisahan terpisah oleh masing-
masing lensa.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Dilihat dari aspek tampilan fisik buku (face value), buku yang direview adalah :
ο‚· Kelebihan : Tampilan buku depan berwarna biru cerah dan menunjukkan
ilustrasi mengenai fisika yaitu adanya sebuah pemandangan dunia disertai
dengan grafik yang dilengkapi dengan judul buku, nama pengarang, serta
penerbit pada bagian sampulnya. Kertas dengan kualitas yang tidak buram
sehingga mudah dibaca. Sedangkan tampilan buku belakang buku ini diisi
dengan motivasi yang bagus yaitu mengajak para mahasiswa untuk lebih
mencintai fisika. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa fisika tidaklah seseram
yang dibayangkan. β€œHadirilah setiap mata kuliah fisika dan jangan membolos.
Sebelum kuliah dimulai, bacalah terlebih dahulu bab yang terkait dengan mata
kuliah yang akan dibahas”. Adanya motivasi tersebut menuntut kita untuk
mencintai fisika, dengan mempelajari fisika, kita bisa melihat betapa
menariknya dunia ini. Sesungguhnya memahami fisika mirip dengan mendaki
gunung : usaha yang diperlukan memang sangat keras, namun imbalannya
juga benar-benar tak ternilai!
ο‚· Kekurangan : Buku ini memiliki kertas yang tipis sehingga mudah robek
jika digunakan terlalu sering dan tidak hati-hati. Dari segi fisik buku Fisika ini
memiliki kelemahan pada ketebalan halaman. Ketebalan halaman membuat
buku ini menjadi sedikit berat ketika harus dibawa-bawa. Hal ini juga mungkin
disebabkan oleh pemilihan kertas yang kurang sesuai bentuknya yang sedikit
melebar.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah:
ο‚· Kelebihan : Buku ini memiliki tata letak yang rapi. Tidak terdapat
penulisan kata yang salah. Pada bagian pojok buku terdapat gambar ilustrasi
yang akan mempermudah mahasiswa mengembangkan materi dan pola pikir
imajinatifnya. Pada bagian contoh soal diletak di bagian paling bawah pada
setiap akhir pembahasan materi. Pada bagian grafik ada yang diletak di kanan
dan ada pula yang diletak di atas. Jenis font yang digunakan untuk semua
materi dalam bab itu sama jenisnya. Ukuran huruf pada isi materi adalah 12
dan pada bagian judul materi ukuran hurufnya yaitu 14. Pada setiap akhir
pembahasan BAB Optika Geometri terdapat rangkuman yang diberi kotak
yang akan memudahkan para mahasiswa dalam mengingat kembali materi
yang telah dipelajari.
ο‚· Kekurangan : Paragraf satu dengan yang lainnya terlalu rapat, sehingga
pembaca merasa kesulitan dalam membaca materi.
3. Dari aspek isi buku :
ο‚· Kelebihan : Dalam buku ini setiap materi yang dibahas disertai dengan
contoh soal beserta dengan bahasan cara penyelesaiannya sehingga dapat
mempermudah pembaca untuk memahami materi fisika khusunya optik
Geometri ini dan dapat menjadi tolak ukur apakah kita sudah memahami
materi yang sedang dipelajari atau belum. Warna tulisan yang ada di buku ini
pun bervariasi, jadi pembaca tidak akan mudah jenuh saat membacanya. Pada
bagian-bagian tertentu seperti ilustrasi gambar yang dapat diberikan sentuhan
warna agar terlihat lebih menarik. Terdapat contoh soal yang mengandung
tips-tips mudah. Di akhir setiap bab juga terdapat ringkasan materi, kata kunci
untuk memudahkan kita dalam mengartikan kosakata yang belum kita ketahui.
Setiap materi dibahas secara detail tetapi tidak membosankan untuk selalu
dibaca. Buku fisika karangan Douglas C. Giancoli ini menyajikan konsep
fisika secara utuh dan lengkap, hal itu terbukti dari materi yang disampaikan di
dalam materi sangat lengkap. Meskipun materinya berupa analogi dan tidak
hanya berupa kata-kata saja, namun dibuat semenarik mungkin dengan adanya
gambar, ilustrasi dan tabel. Selain itu, setiap konsep diberikan penjelasan
mendasar yang melatar belakangi konsep tersebut agar pembaca dapat dengan
mudah memahaminya. Buku ini dirancang sedemikian rupa sehingga pembaca
dapat memahami mengenai fisika dasar dengan ilustrasi, gambar, rumus-
rumus optik geometri, dan terdapat pengetahuan tambahan perbab.
ο‚· Kekurangan : Contoh soal dalam buku ini sulit dimengerti dan materinya
kurang ringkas serta terlalu banyak. Latihan soal yang ada dalam buku ini
tidak sebanding dengan contoh soal yang diberikan. Terdapat beberapa soal
yang rumusnya tidak disajikan dalam materi. Sehinga membuat mahasiswa
merasa bingung dalam mengerjakan soal-soal yang ada.
4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah :
ο‚· Kelebihan : Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah EYD (ejaan
yang disempurnakan). Dalam buku ini pengarang menggunakan bahasa yang
komunikatif sehingga mudah dipahami oleh pembaca sehingga pesan yang
ingin disampaikan oleh pengarang dapat dipahami langsung oleh pembaca.
ο‚· Kekurangan : Gaya Bahasa yang sulit dipahami pembaca.
5. Dilihat kegrafikan dan gambar
ο‚· Kelebihan : Gambar dari buku ini cukup banyak. Pada gambar diberi
penjelasan sehingga pembaca tidak dibuat penasaran dengan maksud gambar
yang ada dibuku tersebut. Setiap judul materi dilengkapi dengan gambar-
gambar mengenai optik agar mahasiswa tidak hanya memahami lewat materi
saja tetapi juga menganalisis materi lewat gambar.
ο‚· Kekurangan : buku ini tidak memiliki grafik, tetapi hanya memiliki
gambar. Namun gambar yang ditampilkan tidak berwarna alias berwana
hitam, di mana pemilihan warna akan sangat mempengaruhi minat pembaca
untuk membacanya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Cahaya yang dapat dilihat merambat degan lintasan yang berupa garis lurus disebut
berkas, menembus medium transparan yang seragam meliputi udara dan kaca. Ketika
cahaya dipantulkan dari permukaan yang rata, sudut pemantulan sama dengan sudut
datang.
Pada cermin datar, bayangan bersifat maya, tegak, berukuran sama dengan benda,
dan sama jauhnya dengan benda di depannya. Cermin sferis cekung memfokuskan
berkas cahaya sejajar ke suatu titik yang disebut titik focus.jarak titik dari lensa adalah
panjang fokus, f =
π‘Ÿ
2
dimana r adalah kelengkungan cermin. Berkas sejajar yang jatuh
pada cermin cembung seakan tersebar di satu titik di belakang cermin, jarak dari cermin
disebut panjang fokus dan dianggap negative. Posisi dan ukuran bayangan yang
dibentuk oleh cermin dapat ditentukan dengan penelusuran berkas. Persamaan berkas:
𝟏
𝒅 𝟎
+
𝟏
π’…π’Š
= βˆ’
π’…π’Š
𝒅 𝟎
. Perbandingan tinggi bayangan dengan tinggi benda, yang sama degan
perbesaran m untuk cermin adalah m =
𝒉 π’Š
𝒉 𝟎
= -
π’…π’Š
𝒅 𝟎
. Jika berkas yang terpusat untuk
membentuk bayangan benar benar melewati bayangan tersebut disebut bayangan nyata.
Jika benda tidak melalui bayangan disebut bayangan maya. Laju cahaya bergantung
pada indeks bias dari medium yang dilaluinya n =
𝑐
𝑣
.
Hukum pembiasan, jika cahaya melintas dari satu medium transparan ke medium
transparan lainnya berkas cahaya tersebut dibelokkan atau dibiaskan. 𝑛1sin πœƒ1=
𝑛2sin πœƒ2, dimana 𝑛1, πœƒ1 adalah indeks bias dan sudut normal permukaan berkas datang,
𝑛2, πœƒ2 adalah untuk berkas bias. Ketika berkas cahaya mencapai perbatasan medium
dimana indeks bias lebih kecil berkas akan dipantulkan internal sempurna sin πœƒπ‘ =
𝒏 𝟐
𝒏 𝟏
.
Lensa menggunakan pembiasan untuk menghasilkan bayangan nyata atau maya.
Berkas – berkas cahaya sejajar difokuskan pada satu titik yang disebut titik fokus oleh
lensa konvergen.jaraknya disebut panjang fokus. Kekuatan lensa P =
𝐼
𝑓
dinyatakan
dalam dioptri.
1.2. Saran
Secara keseluruhan buku ini memiliki banyak kelebihan daripada kekurangan.
Namun alangkah sbaiknya kekurangan-kekurangan dari buku ini harus ditutupi agar
menjadi sempurna sehingga menarik minat pembaca untuk membacanya. Buku ini
memiliki beberapa soal yang sulit dimengerti dan model soal tidak terdapat dalam
contoh yang ada dibuku. Selain itu buku ini memiliki halaman yang cukup tebal
membuat buku ini menjadi sedikit berat ketika harus dibawa-bawa. Hal ini juga
mungkin disebabkan oleh pemilihan kertas yang kurang sesuai bentuknya yang sedikit
melebar.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli. DC. 2014. Fisika Edisi Ke Tujuh Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Pradana, Sukma. 2017. Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Optik
Geometri untuk Mahasiswa Fisika. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan. 2(1).
51-64. ISSN :2338-6061.
Wahyuni, S. 2010. Pemanfaatan Model Self Regulated Learning sebagai Upaya
Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri pada Mata Kuliah Optik. Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia. 6(1). 35-39. ISSN : 1693-1246.
Young, Hugh. 2010. Fisika Universitas edisi kesepuluh jilid 2. Jakarta : Erlangga.
LAMPIRAN

More Related Content

Similar to CBR

Makalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optikMakalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optikSeptian Muna Barakati
Β 
Makalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikMakalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikSeptian Muna Barakati
Β 
Makalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikMakalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikWarnet Raha
Β 
Makalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikMakalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikWarnet Raha
Β 
Makalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikMakalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikSeptian Muna Barakati
Β 
Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Windawati
Β 
MR_Pedalaman Konsep fisika_kel 1.docx
MR_Pedalaman Konsep fisika_kel 1.docxMR_Pedalaman Konsep fisika_kel 1.docx
MR_Pedalaman Konsep fisika_kel 1.docxRadoSimarmata1
Β 
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdfLKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdfDaud Ronal Huatagaol
Β 
Bahasan biooptik eka
Bahasan biooptik ekaBahasan biooptik eka
Bahasan biooptik ekaEka Rahmawaty
Β 
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Modul kelas x unit  6 optika geometriModul kelas x unit  6 optika geometri
Modul kelas x unit 6 optika geometriEko Supriyadi
Β 
Makalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyaMakalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyafithriapuspasari
Β 
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptxPPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptxAyuNingArsy170511383
Β 
MAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYA
MAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYAMAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYA
MAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYAfithriapuspasari
Β 
Makalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyaMakalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyafithriapuspasari
Β 
10.-Cahaya-dan-sifat-sifatnya-editsi.ppt
10.-Cahaya-dan-sifat-sifatnya-editsi.ppt10.-Cahaya-dan-sifat-sifatnya-editsi.ppt
10.-Cahaya-dan-sifat-sifatnya-editsi.pptRIYANTORIYANTO39
Β 
10_Cahaya_dan_sifat_sifatnya_edit_ppt.ppt
10_Cahaya_dan_sifat_sifatnya_edit_ppt.ppt10_Cahaya_dan_sifat_sifatnya_edit_ppt.ppt
10_Cahaya_dan_sifat_sifatnya_edit_ppt.pptalqudwahpangkalpinan
Β 
9. rpp optik
9. rpp optik9. rpp optik
9. rpp optikBudi Santoso
Β 
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxinderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxssuserd410cc
Β 

Similar to CBR (20)

Makalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optikMakalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optik
Β 
Makalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikMakalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optik
Β 
Makalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikMakalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optik
Β 
Makalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikMakalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optik
Β 
Makalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikMakalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optik
Β 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
Β 
Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1
Β 
MR_Pedalaman Konsep fisika_kel 1.docx
MR_Pedalaman Konsep fisika_kel 1.docxMR_Pedalaman Konsep fisika_kel 1.docx
MR_Pedalaman Konsep fisika_kel 1.docx
Β 
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdfLKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
Β 
Bahasan biooptik eka
Bahasan biooptik ekaBahasan biooptik eka
Bahasan biooptik eka
Β 
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Modul kelas x unit  6 optika geometriModul kelas x unit  6 optika geometri
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Β 
Makalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyaMakalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnya
Β 
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptxPPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
Β 
MAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYA
MAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYAMAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYA
MAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYA
Β 
Makalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyaMakalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnya
Β 
Lks i kunci
Lks i   kunciLks i   kunci
Lks i kunci
Β 
10.-Cahaya-dan-sifat-sifatnya-editsi.ppt
10.-Cahaya-dan-sifat-sifatnya-editsi.ppt10.-Cahaya-dan-sifat-sifatnya-editsi.ppt
10.-Cahaya-dan-sifat-sifatnya-editsi.ppt
Β 
10_Cahaya_dan_sifat_sifatnya_edit_ppt.ppt
10_Cahaya_dan_sifat_sifatnya_edit_ppt.ppt10_Cahaya_dan_sifat_sifatnya_edit_ppt.ppt
10_Cahaya_dan_sifat_sifatnya_edit_ppt.ppt
Β 
9. rpp optik
9. rpp optik9. rpp optik
9. rpp optik
Β 
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxinderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
Β 

More from Linda Rosita

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWLinda Rosita
Β 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESLinda Rosita
Β 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...Linda Rosita
Β 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENLinda Rosita
Β 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYALinda Rosita
Β 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYALinda Rosita
Β 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMLinda Rosita
Β 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANLinda Rosita
Β 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASILinda Rosita
Β 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASALinda Rosita
Β 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIALinda Rosita
Β 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASALinda Rosita
Β 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASALinda Rosita
Β 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPLinda Rosita
Β 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALLinda Rosita
Β 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairLinda Rosita
Β 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISLinda Rosita
Β 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGLinda Rosita
Β 
CBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTINGCBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTINGLinda Rosita
Β 

More from Linda Rosita (20)

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
Β 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TES
Β 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
Β 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
Β 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
Β 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
Β 
CBR BORON
CBR BORONCBR BORON
CBR BORON
Β 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
Β 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
Β 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
Β 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
Β 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
Β 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
Β 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
Β 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
Β 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
Β 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cair
Β 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
Β 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTING
Β 
CBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTINGCBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTING
Β 

CBR

  • 1. CRITICAL BOOK REPORT OPTIK GEOMETRI Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Gelombang dan Listrik magnet Dosen pengampu : Dr. Juniastel Rajagukguk, S.Si, M.Si. DISUSUN OLEH: NAMA KELOMPOK : 1. HERIANSYAH PUTRA LUBIS (4172131004) 2. INDAH KRISTIANI SIRINGO RINGO (4173131016) 3. LINDA ROSITA (4173131020) 4. PELITA ANANDA SIANTURI (4173331038) KELOMPOK : VI (ENAM) JURUSAN : KIMIA KELAS : KIMIA DIK B 2017 PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
  • 2. DAFTAR ISI Kata Pengantar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang masalah................................................................................... 1 2. Rumusan masalah .......................................................................................... 1 3. Tujuan.............................................................................................................. 1 4. Manfaat............................................................................................................ 1 BAB II RINGKASAN BUKU 1. Identitas Buku................................................................................................. 2 2. Ringkasan Isi Buku......................................................................................... 2 BAB III PENUTUP 1. Kelebihan dan Kekurangan Buku .................................................................. 5 BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan .................................................................................................... 8 2. Saran .............................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10 LAMPIRAN ......................................................................................................... 11
  • 3. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya kita kami bisa menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) ini, tak lupa pula shalawat bertangkaikan salam kita hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin. Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Dasar Gelombang dan Listrik Magnet Dr. Juniastel Rajagukguk, S.Si, M.Si. yang telah membimbing saya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini, dengan selesainya laporan ini kami berharap agar laporan ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah menyelesaikan kritik terhadap buku Fisika 2 ini. Kami menyadari bahwa dalam Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat. Amin. Medan, 03 Maret 2018 TIM PENYUSUN
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Optika sangat penting dipelajari dan diketahui dalam kehidupan sehari- hari, optika sangat diperlukan dalam dunia fisika dan juga dunia kesehatan, karena optik adalah ilmu yang mempelajari tentang cahaya optika terbagi dalam dua pembahasan yaitu optika fisis dan optik geometris. Optika fisis adalah memandang cahaya sebagai gelembung dengan sifatnya dalam mengalami interferensi, difraksi dan polarisasi. Optik geometri adalah cahaya garis –garis lurus yang dibelokkan pada permukaan yang merefleksikan cahaya atau merefraksikan cahaya sistem penglihatan manusia berjalan melalui proses dan pengadaptasian terhadap datngnya cahaya kemata benda yang dilihat manusia dalam arah dimana datangnya sinar cahaya setelah dipantulkan atau dibiaskan dan jarak yang dirasakan berbeda dari jarak benda yang sebenarnya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kedalaman materi pada kedua buku ? 2. Bagaimana pemahaman penulis terhadap isi buku yang di kritik ? 3. Bagaimana perbandingan kedua buku dilihat dari kelebihan dan kekurangan buku? 1.3 Tujuan Penulisan CBR 1. Untuk mengetahui kedalaman materi pada kedua buku. 2. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap isi buku yang di kritik . 3. Untuk mengetahui perbandingan kedua buku dilihat dari kelebihan dan kekurangan buku. 1.4 Manfaat CBR 1. Memahami secara mendalam isi buku yang kita resensi, sehingga tidak mudah lupa dan dapat sebagai bahan diskusi. 2. Mengasah intelektual, karena dengan meresensi kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan buku tersebut, sekaligus memberi masukan. 3. Memberikan gambaran tentang isi buku kepada pembaca agar pembaca dapat mempertimbangan buku yang akan dibacanya
  • 5. BAB II RINGKASAN BUKU 2.1. Identitas Buku 1. Judul buku : Fisika Edisi Ketujuh Jilid 2 2. Pengarang : Douglas C. Giancoli 3. Penerbit : Erlangga 4. Tahun terbit : 2014 5. Kota terbit : Jakarta 2.2. Ringkasan Isi Buku Indra penglihatan sangat penting bagi kita, karena memberikan sebagian informasi mengenai dunia, kita melihat benda melalui salah satu dari dua cara: (1) benda tersebut mungkin merupakan sumber cahaya, (2) melihat benda dari cahaya yang dipantulkannya. A. Model Berkas Cahaya Berkas merupakan idealisasi dimaksudkan untuk mempersentasikan sinar cahaya yang sangat sempit ketika kita melihat sebuah benda menurut model berkas, cahaya mencapai mata kita dari setiap titik pada benda walaupun berkas cahaya meninggalkan setiap titik dengan banyak arah biasanya hanya sebuah kumpulan kecil dari berkas- berkas ini yang dapat memasuki mata si peneliti, jika kepala orang tersebut kesatu sisi kumpulan berkas yang lain akan memasuki mata dari setiap titik. B. Pantulan, Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Datar Ketika suatu berkas cahaya sempit menimpa permukaan yang rata kita definisikan sudut datang 𝜽i sebagai sudut yang dibuat berkas datang dengan garis normal terhadap permukaan dan sudut pantul 𝜽r sebagai sudut yang dibuat berkas sinar pantul dengan normal untuk permukaan – permukaan yang rata ternyata berkas sinar datang dan pantul berada pada bidang yang sama dengan garis normal permukaan dan ini adalah hukum pemantulan
  • 6. ketika cahaya menimpa permukaan yang kasar bahkan yang kasar secara mikroskop pantulan akan memiliki banyak arah hal ini disebut pantulan menyebar. pantulan spekular ketika cermin disinari berkas sempit cahaya, cahaya tersebut tidak akan mencapai mata kita kecuali, jika ditempatkan pada posisi yang benar dimana hukum pantulan terpenuhi. Cermin datar adalah cermin dengan permukaan pemantul yang datar dan halus berkas- berkas simpangan yang memasuki mata tampak datang dari satu titik dibelakang cermin yang disebut titik bayangan. Berkas-berkas cahaya sebenarnya tidak melewati lokasi bayangan itu sendiri, bayangan tersebut tidak akan muncul pada kertas atau film yang diletakkan pada lokasi bayangan dan bayangan ini disebut bayangan maya. Bayangan nyata adalah bayangan dimana cahaya memang melewati bayangan dan kerenanya dapat muncul pada kertas atau film yang diletakkan pada posisi bayangan. C. Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Series Permukaan – permukaan yang memantulkan dapat juga berbentuk melengkung biasanya berbentuk sferies, cermin sferies disebut cembung (konveks) cermin dikatakan cekung ( konkaf) jika permukaan pemantulnya ada pada permukaan dalam bola sehingga pusat cermin melengkung menjauhi pengamat cermin cekung digunakan untuk bercukur atau cermin rias. Cermin cembung digunakan pada mobil dan truk dan ditoko- toko karena cermin ini memperlihatkan medan pandang yang luas. Berkas-berkas yang sejajar dengan sumbu utama mencapai fokus disebut titik fokus jarak dari 𝑓 ke pusan cermin disebut panjang fokus, panjang fokus adalah setengah dari radius keelngkungan f = π‘Ÿ 2 . Bayangan cacat dari cermin speries disebut aberasi sferies. Persamaan Cermin dan Perbesaran Titik bayangan selalu dapat ditentukan dengan menggambarkan ketiga berkas yang disebut diatas jarak benda dari pusat cermin disebut jarak benda diberi notasi 𝑑0 jarak bayangan diberi notasi 𝑑𝑖.
  • 7. Cermin Cembung Analisis yang digunakan untuk cermin cekung dapat diterapkan pada cermin cembung, berkas- berkas yang terpantul dan menyebar tetapi tampaknya datang dari tiik 𝑓dibelakang cermin disebut titik fokus dan jaraknya dari pusat cermin merupakan jarak fokus. D. Indeks Bias Laju cahaya dalam ruang pakum adalah C = 2,99792458 x 108 m/s yang biasanya kita bulatkan menjadi C= = 3,00 x 108 m/s. Perbandiangan laju cahaya diruang vakum dengan laju v pada materi tertentu disebut indeks bias n dari materi tersebut n = 𝑐 𝑣 . E. Pembiasan: Hukum Snell Pembelokan disebut pembiasan sudut bias bergantung pada laju cahaya kedua media dan pada sudut datang hubungan analitis antara 𝜽1 dan 𝜽2 ditemukan secara eksprimental pada sekitar pada tahun 1621 oleh willebrord snell. Hubungan ini dikenal sebagai hukum snell, hukum snell merupakan hukum dasar pembiasaan. F. Pantulan Internal Sempurna, Serat Optik Seluruh cahaya terpantulkan, efek ini disebut pantulan internal sempurna. G. Serat Optik : Instrumen Kedokteran. Pantulan internal sempurna adalah prinsip di balik serat optik, sekumpulan serat-serat kecil seperti itu disebut pipa cahaya atau kabel serat optik. Aplikasi penting dari serat optik adalah pada telekomunikasi dan kedokteran. Sinyal merupakan berkas cahaya dimodulasikan. Penggunaan serat optik untuk menstransmisikan gambar yang jelas terutama berguna untuk kedokteran, sebagai contoh paru-paru pasien dapat diperiksa dengan memasukkan serat optik yang dikenal sebagai bronschope melalui mulut dan ke dalam pembuluh tenggorokan. H. Lensa Tipis Penelusuran Berkas Cahaya Alat optik sederhana yang paling panting tentu saja adalah lensa tipis. Lensa yang lebih tebal dibagian tengah daripada di bagian tepinya akan membuat berkas-berkas sejajar berkumpul ke satu titik, disebut lensa konvergen. Lensa
  • 8. yang lebih tipis dibagian tengah daripada di bagian tepinya disebut lensa divergen. Persamaan lensa tipis Persamaan lensa tipis 1 𝑑0 + 1 𝑑𝑖 = 1 𝑓 I. Kombinasi Lensa Banyak instrumen optik yang tersusun sebagai bentuk kombinasi lensa, perbesaran total merupakan hasil kali dari perbisahan terpisah oleh masing- masing lensa.
  • 9. BAB III PEMBAHASAN 1. Dilihat dari aspek tampilan fisik buku (face value), buku yang direview adalah : ο‚· Kelebihan : Tampilan buku depan berwarna biru cerah dan menunjukkan ilustrasi mengenai fisika yaitu adanya sebuah pemandangan dunia disertai dengan grafik yang dilengkapi dengan judul buku, nama pengarang, serta penerbit pada bagian sampulnya. Kertas dengan kualitas yang tidak buram sehingga mudah dibaca. Sedangkan tampilan buku belakang buku ini diisi dengan motivasi yang bagus yaitu mengajak para mahasiswa untuk lebih mencintai fisika. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa fisika tidaklah seseram yang dibayangkan. β€œHadirilah setiap mata kuliah fisika dan jangan membolos. Sebelum kuliah dimulai, bacalah terlebih dahulu bab yang terkait dengan mata kuliah yang akan dibahas”. Adanya motivasi tersebut menuntut kita untuk mencintai fisika, dengan mempelajari fisika, kita bisa melihat betapa menariknya dunia ini. Sesungguhnya memahami fisika mirip dengan mendaki gunung : usaha yang diperlukan memang sangat keras, namun imbalannya juga benar-benar tak ternilai! ο‚· Kekurangan : Buku ini memiliki kertas yang tipis sehingga mudah robek jika digunakan terlalu sering dan tidak hati-hati. Dari segi fisik buku Fisika ini memiliki kelemahan pada ketebalan halaman. Ketebalan halaman membuat buku ini menjadi sedikit berat ketika harus dibawa-bawa. Hal ini juga mungkin disebabkan oleh pemilihan kertas yang kurang sesuai bentuknya yang sedikit melebar. 2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah: ο‚· Kelebihan : Buku ini memiliki tata letak yang rapi. Tidak terdapat penulisan kata yang salah. Pada bagian pojok buku terdapat gambar ilustrasi yang akan mempermudah mahasiswa mengembangkan materi dan pola pikir imajinatifnya. Pada bagian contoh soal diletak di bagian paling bawah pada setiap akhir pembahasan materi. Pada bagian grafik ada yang diletak di kanan dan ada pula yang diletak di atas. Jenis font yang digunakan untuk semua materi dalam bab itu sama jenisnya. Ukuran huruf pada isi materi adalah 12 dan pada bagian judul materi ukuran hurufnya yaitu 14. Pada setiap akhir
  • 10. pembahasan BAB Optika Geometri terdapat rangkuman yang diberi kotak yang akan memudahkan para mahasiswa dalam mengingat kembali materi yang telah dipelajari. ο‚· Kekurangan : Paragraf satu dengan yang lainnya terlalu rapat, sehingga pembaca merasa kesulitan dalam membaca materi. 3. Dari aspek isi buku : ο‚· Kelebihan : Dalam buku ini setiap materi yang dibahas disertai dengan contoh soal beserta dengan bahasan cara penyelesaiannya sehingga dapat mempermudah pembaca untuk memahami materi fisika khusunya optik Geometri ini dan dapat menjadi tolak ukur apakah kita sudah memahami materi yang sedang dipelajari atau belum. Warna tulisan yang ada di buku ini pun bervariasi, jadi pembaca tidak akan mudah jenuh saat membacanya. Pada bagian-bagian tertentu seperti ilustrasi gambar yang dapat diberikan sentuhan warna agar terlihat lebih menarik. Terdapat contoh soal yang mengandung tips-tips mudah. Di akhir setiap bab juga terdapat ringkasan materi, kata kunci untuk memudahkan kita dalam mengartikan kosakata yang belum kita ketahui. Setiap materi dibahas secara detail tetapi tidak membosankan untuk selalu dibaca. Buku fisika karangan Douglas C. Giancoli ini menyajikan konsep fisika secara utuh dan lengkap, hal itu terbukti dari materi yang disampaikan di dalam materi sangat lengkap. Meskipun materinya berupa analogi dan tidak hanya berupa kata-kata saja, namun dibuat semenarik mungkin dengan adanya gambar, ilustrasi dan tabel. Selain itu, setiap konsep diberikan penjelasan mendasar yang melatar belakangi konsep tersebut agar pembaca dapat dengan mudah memahaminya. Buku ini dirancang sedemikian rupa sehingga pembaca dapat memahami mengenai fisika dasar dengan ilustrasi, gambar, rumus- rumus optik geometri, dan terdapat pengetahuan tambahan perbab. ο‚· Kekurangan : Contoh soal dalam buku ini sulit dimengerti dan materinya kurang ringkas serta terlalu banyak. Latihan soal yang ada dalam buku ini tidak sebanding dengan contoh soal yang diberikan. Terdapat beberapa soal yang rumusnya tidak disajikan dalam materi. Sehinga membuat mahasiswa merasa bingung dalam mengerjakan soal-soal yang ada.
  • 11. 4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah : ο‚· Kelebihan : Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah EYD (ejaan yang disempurnakan). Dalam buku ini pengarang menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh pembaca sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dapat dipahami langsung oleh pembaca. ο‚· Kekurangan : Gaya Bahasa yang sulit dipahami pembaca. 5. Dilihat kegrafikan dan gambar ο‚· Kelebihan : Gambar dari buku ini cukup banyak. Pada gambar diberi penjelasan sehingga pembaca tidak dibuat penasaran dengan maksud gambar yang ada dibuku tersebut. Setiap judul materi dilengkapi dengan gambar- gambar mengenai optik agar mahasiswa tidak hanya memahami lewat materi saja tetapi juga menganalisis materi lewat gambar. ο‚· Kekurangan : buku ini tidak memiliki grafik, tetapi hanya memiliki gambar. Namun gambar yang ditampilkan tidak berwarna alias berwana hitam, di mana pemilihan warna akan sangat mempengaruhi minat pembaca untuk membacanya.
  • 12. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Cahaya yang dapat dilihat merambat degan lintasan yang berupa garis lurus disebut berkas, menembus medium transparan yang seragam meliputi udara dan kaca. Ketika cahaya dipantulkan dari permukaan yang rata, sudut pemantulan sama dengan sudut datang. Pada cermin datar, bayangan bersifat maya, tegak, berukuran sama dengan benda, dan sama jauhnya dengan benda di depannya. Cermin sferis cekung memfokuskan berkas cahaya sejajar ke suatu titik yang disebut titik focus.jarak titik dari lensa adalah panjang fokus, f = π‘Ÿ 2 dimana r adalah kelengkungan cermin. Berkas sejajar yang jatuh pada cermin cembung seakan tersebar di satu titik di belakang cermin, jarak dari cermin disebut panjang fokus dan dianggap negative. Posisi dan ukuran bayangan yang dibentuk oleh cermin dapat ditentukan dengan penelusuran berkas. Persamaan berkas: 𝟏 𝒅 𝟎 + 𝟏 π’…π’Š = βˆ’ π’…π’Š 𝒅 𝟎 . Perbandingan tinggi bayangan dengan tinggi benda, yang sama degan perbesaran m untuk cermin adalah m = 𝒉 π’Š 𝒉 𝟎 = - π’…π’Š 𝒅 𝟎 . Jika berkas yang terpusat untuk membentuk bayangan benar benar melewati bayangan tersebut disebut bayangan nyata. Jika benda tidak melalui bayangan disebut bayangan maya. Laju cahaya bergantung pada indeks bias dari medium yang dilaluinya n = 𝑐 𝑣 . Hukum pembiasan, jika cahaya melintas dari satu medium transparan ke medium transparan lainnya berkas cahaya tersebut dibelokkan atau dibiaskan. 𝑛1sin πœƒ1= 𝑛2sin πœƒ2, dimana 𝑛1, πœƒ1 adalah indeks bias dan sudut normal permukaan berkas datang, 𝑛2, πœƒ2 adalah untuk berkas bias. Ketika berkas cahaya mencapai perbatasan medium dimana indeks bias lebih kecil berkas akan dipantulkan internal sempurna sin πœƒπ‘ = 𝒏 𝟐 𝒏 𝟏 . Lensa menggunakan pembiasan untuk menghasilkan bayangan nyata atau maya. Berkas – berkas cahaya sejajar difokuskan pada satu titik yang disebut titik fokus oleh lensa konvergen.jaraknya disebut panjang fokus. Kekuatan lensa P = 𝐼 𝑓 dinyatakan dalam dioptri.
  • 13. 1.2. Saran Secara keseluruhan buku ini memiliki banyak kelebihan daripada kekurangan. Namun alangkah sbaiknya kekurangan-kekurangan dari buku ini harus ditutupi agar menjadi sempurna sehingga menarik minat pembaca untuk membacanya. Buku ini memiliki beberapa soal yang sulit dimengerti dan model soal tidak terdapat dalam contoh yang ada dibuku. Selain itu buku ini memiliki halaman yang cukup tebal membuat buku ini menjadi sedikit berat ketika harus dibawa-bawa. Hal ini juga mungkin disebabkan oleh pemilihan kertas yang kurang sesuai bentuknya yang sedikit melebar.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Giancoli. DC. 2014. Fisika Edisi Ke Tujuh Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Pradana, Sukma. 2017. Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Optik Geometri untuk Mahasiswa Fisika. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan. 2(1). 51-64. ISSN :2338-6061. Wahyuni, S. 2010. Pemanfaatan Model Self Regulated Learning sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri pada Mata Kuliah Optik. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 6(1). 35-39. ISSN : 1693-1246. Young, Hugh. 2010. Fisika Universitas edisi kesepuluh jilid 2. Jakarta : Erlangga.