SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB 6
PENDEKATAN PROBABILISTIK:
ANALISIS SKENARIO, POHON
KEPUTUSAN, DAN SIMULASI
Disusun oleh:
1. Linda Fadhila Pohan
2. Nadya Firnanda
PENDAHULUAN
Di dalam bab ini, kita mempertimbangkan cara-cara yang lebih
informatif di dalam mengakses dan mempresentasikan risiko di dalam
investasi.
Dimulai dengan melihat pada versi sederhana, yaitu analisis nilai
suatu aset dalam tiga skenario (i). “a best case”, (ii). “most likely case” dan
(iii). “the worst case” kemudian memperluas pembahasan pada analisis
skenario.
ANALISIS SKENARIO (SCENARIO
ANALYSIS)
Di dalam analisis skenario, kita bisa memperkirakan arus kas yang
diharapkan yang kita pergunakan untuk menilai aset beresiko dalam satu
atau dua cara. Mereka bisa mewakili “a probability-weighted average of cash
flows under all possible scenarios, or they can be the cash flows under the
most likely scenario”.
*Best case / worst case
Pada keadaan minimum, kita bisa memperkirakan arus kas jika sesuatunya
bekerja secara sempurna. Di dalam praktiknya, ada dua cara membuat
struktur analisis, yaitu:
1. Setiap input dalam nilai aset “is set to it’s best (or worst) possible
outcome” dan arus kas diperkirakan dengan nilai itu.
2. “the best possible scenario is defined is terms of what is feasible while
allowing for the relationship between the inputs”.
*Multiple Scenario Analysis
Analisis skenario tidak harus dibatasi pada “the best and worst case”
saja. Dalam bentuk yang lebih umum, nilai suatu aset berisiko bisa dihitung
dalam beberapa skenario, berdasarkan asumsi yang berbeda-beda tentang
keduanya, yaitu ekonomi makro dan “asset-specific variables”.
Contoh analisis skenario
“the boeing 747”, dikenalkan pada tahun 1974, merupakan pesawat terbang berkapasitas
sangat besar (bisa memuat 416 orang penumpang) yang diproduksi oleh boeng untuk “the
commercial aerospace market”. Anggaplah bahwa boeing mempertimbangkan untuk
mengenalkan pesawat terbang yang berkemampuan lebih besar, mampu mengangkut 650
orang penumpang, yang disebut “super jumbo” untuk mengganti boeing 747. bisa
diperdebatkan, sebagai “the largest and longest-serving firm in the commercial air-craft
market” boeing mengetahui pasar lebih baik daripada perusahaan lainnya di dunia.
Pada saat yang sama, ada ketidakpastian yang sungguh-sungguh (considerable) seperti
apakah perusahaan penerbangan akan tertarik pada super jumbo jet. Permintaan terhadap
jenis set ini akan besar sekali untuk penerbanngan jarak jauh (long haul) penerbangan
internasional, sebab pesawat terbang yang kecil hanya cocok/ tepat untuk penerbangan jarak
dekat, penerbangan dalam negri (domestic flight).
Untuk respons bagi airbus, kita juga akan mempertimbangkan tiga skenario, yaitu:
(i) Airbus memproduksi pesawat terbang yang mempunyai kapasitas yang sama seperti
Super Jumbo Jet, mampu mengangkat 650+ orang.
(ii) Airbus memproduksi suatu versi A-300 jet yang diperbaiki yang mampu mengangkut
300+ orang penumpang.
(iii) Airbus memutuskan untuk berkonsentrasi memproduksi pesawat terbang yang lebih
kecil dan meninggalkan pasar kapal terbang berkapasitas besar.
Tabel 6.1 Planes Sold by Boeing under
scenario
Airbu
s
Large
Jet
Airbu
s A-
300
Airbus
abando
n large
capacit
y
Airplan
e
High growth in
Asia
Average growth in
Asia
Low growth in Asia
120
100
75
150
135
110
200
160
120
Memperkirakan sejumlah super jumbo jet di mana
boeing mengharapkan untuk menjual dalam setiap
skenario ini. Perkiraan ini didasarkaan pada
pengetahuan boeing tentang pasar dan respons dari
pelanggan potensial (willigness to place large
advance orders). Arus kas bisa diperkirakan dalam
setiap 9 skenario, dan nilai proyek bisa dihitung
dalam setiap skenario.
Airbus
large
jet
Airbus
A-300
Airbus
Abando
ns large
Capacit
y air
Sum
High
growth in
Asia
0,125 0,125 0,00 0,25
Average
growth in
Asia
0,15 0,25 0,10 0,50
Low
growth in
Asia
0,05 0,10 0,10 0,25
Sum 0,325 0,475 0,20 1,00
Probabilitas ini
mewakili probabilitas
bersama (joint
probabilitas).
POHON KEPUTUSAN (DECISION TREE)
Pohon keputusan memungkinkan kita tidak hanya mempertimbangkan risiko dalam
setiap tahapan akan tetapi juga menyiapkan (devise) respons yang benar pada hasil
(outcome) pada setiap tahap.
LANGKAH – LANGKAH DALAM ANALISIS POHON KEPUTUSAN
Simpul Akar
Simpul
Kejadian
Simpul
keputusan
Simpul Akhir
Untuk menunjukan
dimulainya pohon
keputusan, dimana
pengambilan
keputusan atau
suatu hasil yabg tak
pasti. (berupa jajar
genjang atau segi
empat).
Untuk mewakili
kemungkinan hasil
pada suatu judi
yang berisiko
(a risk gamble).
(berupa lingkaran)
Untuk menunjukan
pilihan yang bias dibuat
oleh pengambil
keputusan, memperluas
dari uji (test) pasar ke
suatu pasar nasional
setelah uji pasar
diketahui. (berupa empat
persegi Panjang)
Untuk menunjukan
hasil dari hasil
berisiko
sebelumnya dan
keputusan dibuat
dalam “responds”.
(berupa segitiga)
Accet fixed amount
Gamble
Take
gamble
$30
$30
$20
Win small
$10
50%
50%
$50
win big
Contoh Pohon Keputusan
SIMULASI (SIMULATION)
Simulasi digunakan untuk memberikan suatu cara menguji konsekuensi dari risiko
kontinyu (continuous risk).
LANGKAH – LANGKAH DALAM SIMULASI
Menjalankan
simulasi
Memeriksa
korelasi seluruh
variabel
Menentukan
distribusi
probabilitas untuk
variabel
Menentukan
variable
probabilitas
Untuk
mendefinisikan
distribusi
probabilitas untuk
setiap masukan
dalam suatu valiasi.
Untuk menentukan
variable, secara umum
dapat ditentukan
berdasarkan data
historis, “cross-
sectional data”, dan
distribusi stabilitas
dan parameter.
Untuk memeriksa
ketepatan seluruh
variabel.
Untuk menarik
hasil dari setiap
distribusi dan
menghitung nilai
berdasarkan hasil.
KESIMPULAN
Dengan pendekatan probabilitas untuk mengakses risiko, kita
memperkirakan bukan saja suatu nilai harapan akan tetapi juga “get a sense of the
range of for value” lintas scenario yang bagus dan yang jelek.
 Dalam analisis scenario yang ekstrim, scenario yang bagus dan yang jelek
bertentangan dengan nilai harapan (expected value).
 Pohon keputusan dirancang untuk resiko yang berurutan dan diskrit, dimana
risiko dipertimbangkan ke dalam tahapan dan risiko dalam setiap tahapan
ditangkap dalam kemungkinan hasil dan probabilitas bahwa mereka akan terjadi
lagi.
 Simulasi menyediakan asesmen yang paling lengkap mengenai resiko sebab,
didasarkan pada distribusi probabilitas untuk setiap “input”.
Dengan ketiga pendekatan, kuncinya ialah menghindari perhitungan risiko
dua kali atau membuat keputusan berdasarkan pada jenis risiko yang salah,

More Related Content

Similar to Manajemen Risiko_Linda Fadhila Pohan_4EA22_14216059

Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21
Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21
Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21AmeliaApriani2
 
Compliation Homework Microeconomics - Steven Nathanael
Compliation Homework Microeconomics - Steven NathanaelCompliation Homework Microeconomics - Steven Nathanael
Compliation Homework Microeconomics - Steven NathanaelSteven Nathanael
 
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxinisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxdummyakun
 
Compilation MICRO
Compilation MICROCompilation MICRO
Compilation MICROJeremi Jem
 
Manajemen Risiko - Bab 5 Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko (Risk Adjusted ...
Manajemen Risiko - Bab 5 Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko (Risk Adjusted ...Manajemen Risiko - Bab 5 Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko (Risk Adjusted ...
Manajemen Risiko - Bab 5 Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko (Risk Adjusted ...AnnaCitra1
 

Similar to Manajemen Risiko_Linda Fadhila Pohan_4EA22_14216059 (7)

Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21
Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21
Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21
 
Compliation Homework Microeconomics - Steven Nathanael
Compliation Homework Microeconomics - Steven NathanaelCompliation Homework Microeconomics - Steven Nathanael
Compliation Homework Microeconomics - Steven Nathanael
 
3 risk-return-21
3 risk-return-213 risk-return-21
3 risk-return-21
 
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxinisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
 
Diversifikasi
DiversifikasiDiversifikasi
Diversifikasi
 
Compilation MICRO
Compilation MICROCompilation MICRO
Compilation MICRO
 
Manajemen Risiko - Bab 5 Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko (Risk Adjusted ...
Manajemen Risiko - Bab 5 Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko (Risk Adjusted ...Manajemen Risiko - Bab 5 Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko (Risk Adjusted ...
Manajemen Risiko - Bab 5 Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko (Risk Adjusted ...
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Manajemen Risiko_Linda Fadhila Pohan_4EA22_14216059

  • 1. BAB 6 PENDEKATAN PROBABILISTIK: ANALISIS SKENARIO, POHON KEPUTUSAN, DAN SIMULASI Disusun oleh: 1. Linda Fadhila Pohan 2. Nadya Firnanda
  • 2. PENDAHULUAN Di dalam bab ini, kita mempertimbangkan cara-cara yang lebih informatif di dalam mengakses dan mempresentasikan risiko di dalam investasi. Dimulai dengan melihat pada versi sederhana, yaitu analisis nilai suatu aset dalam tiga skenario (i). “a best case”, (ii). “most likely case” dan (iii). “the worst case” kemudian memperluas pembahasan pada analisis skenario.
  • 3. ANALISIS SKENARIO (SCENARIO ANALYSIS) Di dalam analisis skenario, kita bisa memperkirakan arus kas yang diharapkan yang kita pergunakan untuk menilai aset beresiko dalam satu atau dua cara. Mereka bisa mewakili “a probability-weighted average of cash flows under all possible scenarios, or they can be the cash flows under the most likely scenario”.
  • 4. *Best case / worst case Pada keadaan minimum, kita bisa memperkirakan arus kas jika sesuatunya bekerja secara sempurna. Di dalam praktiknya, ada dua cara membuat struktur analisis, yaitu: 1. Setiap input dalam nilai aset “is set to it’s best (or worst) possible outcome” dan arus kas diperkirakan dengan nilai itu. 2. “the best possible scenario is defined is terms of what is feasible while allowing for the relationship between the inputs”.
  • 5. *Multiple Scenario Analysis Analisis skenario tidak harus dibatasi pada “the best and worst case” saja. Dalam bentuk yang lebih umum, nilai suatu aset berisiko bisa dihitung dalam beberapa skenario, berdasarkan asumsi yang berbeda-beda tentang keduanya, yaitu ekonomi makro dan “asset-specific variables”.
  • 6. Contoh analisis skenario “the boeing 747”, dikenalkan pada tahun 1974, merupakan pesawat terbang berkapasitas sangat besar (bisa memuat 416 orang penumpang) yang diproduksi oleh boeng untuk “the commercial aerospace market”. Anggaplah bahwa boeing mempertimbangkan untuk mengenalkan pesawat terbang yang berkemampuan lebih besar, mampu mengangkut 650 orang penumpang, yang disebut “super jumbo” untuk mengganti boeing 747. bisa diperdebatkan, sebagai “the largest and longest-serving firm in the commercial air-craft market” boeing mengetahui pasar lebih baik daripada perusahaan lainnya di dunia.
  • 7. Pada saat yang sama, ada ketidakpastian yang sungguh-sungguh (considerable) seperti apakah perusahaan penerbangan akan tertarik pada super jumbo jet. Permintaan terhadap jenis set ini akan besar sekali untuk penerbanngan jarak jauh (long haul) penerbangan internasional, sebab pesawat terbang yang kecil hanya cocok/ tepat untuk penerbangan jarak dekat, penerbangan dalam negri (domestic flight).
  • 8. Untuk respons bagi airbus, kita juga akan mempertimbangkan tiga skenario, yaitu: (i) Airbus memproduksi pesawat terbang yang mempunyai kapasitas yang sama seperti Super Jumbo Jet, mampu mengangkat 650+ orang. (ii) Airbus memproduksi suatu versi A-300 jet yang diperbaiki yang mampu mengangkut 300+ orang penumpang. (iii) Airbus memutuskan untuk berkonsentrasi memproduksi pesawat terbang yang lebih kecil dan meninggalkan pasar kapal terbang berkapasitas besar.
  • 9. Tabel 6.1 Planes Sold by Boeing under scenario Airbu s Large Jet Airbu s A- 300 Airbus abando n large capacit y Airplan e High growth in Asia Average growth in Asia Low growth in Asia 120 100 75 150 135 110 200 160 120 Memperkirakan sejumlah super jumbo jet di mana boeing mengharapkan untuk menjual dalam setiap skenario ini. Perkiraan ini didasarkaan pada pengetahuan boeing tentang pasar dan respons dari pelanggan potensial (willigness to place large advance orders). Arus kas bisa diperkirakan dalam setiap 9 skenario, dan nilai proyek bisa dihitung dalam setiap skenario.
  • 10. Airbus large jet Airbus A-300 Airbus Abando ns large Capacit y air Sum High growth in Asia 0,125 0,125 0,00 0,25 Average growth in Asia 0,15 0,25 0,10 0,50 Low growth in Asia 0,05 0,10 0,10 0,25 Sum 0,325 0,475 0,20 1,00 Probabilitas ini mewakili probabilitas bersama (joint probabilitas).
  • 11. POHON KEPUTUSAN (DECISION TREE) Pohon keputusan memungkinkan kita tidak hanya mempertimbangkan risiko dalam setiap tahapan akan tetapi juga menyiapkan (devise) respons yang benar pada hasil (outcome) pada setiap tahap. LANGKAH – LANGKAH DALAM ANALISIS POHON KEPUTUSAN Simpul Akar Simpul Kejadian Simpul keputusan Simpul Akhir Untuk menunjukan dimulainya pohon keputusan, dimana pengambilan keputusan atau suatu hasil yabg tak pasti. (berupa jajar genjang atau segi empat). Untuk mewakili kemungkinan hasil pada suatu judi yang berisiko (a risk gamble). (berupa lingkaran) Untuk menunjukan pilihan yang bias dibuat oleh pengambil keputusan, memperluas dari uji (test) pasar ke suatu pasar nasional setelah uji pasar diketahui. (berupa empat persegi Panjang) Untuk menunjukan hasil dari hasil berisiko sebelumnya dan keputusan dibuat dalam “responds”. (berupa segitiga)
  • 12. Accet fixed amount Gamble Take gamble $30 $30 $20 Win small $10 50% 50% $50 win big Contoh Pohon Keputusan
  • 13. SIMULASI (SIMULATION) Simulasi digunakan untuk memberikan suatu cara menguji konsekuensi dari risiko kontinyu (continuous risk). LANGKAH – LANGKAH DALAM SIMULASI Menjalankan simulasi Memeriksa korelasi seluruh variabel Menentukan distribusi probabilitas untuk variabel Menentukan variable probabilitas Untuk mendefinisikan distribusi probabilitas untuk setiap masukan dalam suatu valiasi. Untuk menentukan variable, secara umum dapat ditentukan berdasarkan data historis, “cross- sectional data”, dan distribusi stabilitas dan parameter. Untuk memeriksa ketepatan seluruh variabel. Untuk menarik hasil dari setiap distribusi dan menghitung nilai berdasarkan hasil.
  • 14. KESIMPULAN Dengan pendekatan probabilitas untuk mengakses risiko, kita memperkirakan bukan saja suatu nilai harapan akan tetapi juga “get a sense of the range of for value” lintas scenario yang bagus dan yang jelek.  Dalam analisis scenario yang ekstrim, scenario yang bagus dan yang jelek bertentangan dengan nilai harapan (expected value).  Pohon keputusan dirancang untuk resiko yang berurutan dan diskrit, dimana risiko dipertimbangkan ke dalam tahapan dan risiko dalam setiap tahapan ditangkap dalam kemungkinan hasil dan probabilitas bahwa mereka akan terjadi lagi.  Simulasi menyediakan asesmen yang paling lengkap mengenai resiko sebab, didasarkan pada distribusi probabilitas untuk setiap “input”. Dengan ketiga pendekatan, kuncinya ialah menghindari perhitungan risiko dua kali atau membuat keputusan berdasarkan pada jenis risiko yang salah,