Dokumen ini membahas tentang pembelajaran terpadu antara kegiatan belajar di kelas dan asrama untuk anak tuna netra. Pembelajaran terpadu menekankan pada proses pembelajaran yang terintegrasi antara aktivitas di kelas dan asrama agar pengetahuan yang dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, jika anak tuna netra diajarkan menggunakan tongkat dalam mobilitas di kelas, maka di asrama
Pembelajaran terpadu antara di kelas dan asrama bagi anak tuna netra
1. PEMBELAJARAN TERPADU ANTARA DI
KELAS dan ASRAMA BAGI ANAK TUNA
NETRA
KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU
BAGI ANAK TUNANETRA
PEMBELAJARAN
DI KELAS
PEMBELAJARAN
DI ASRAMA
KONDISI
PEMBELAJARAN
RELEVAN DAN
BERMAKNA BAGI
ANAK.
PEMBELAJARAN
TERPADU
2. A. Kondisi Pembelajaran Anak Tuna Netra
Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan.
tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind)
dan low vision. Definisi Tunanetra menurut Kaufman & Hallahan adalah
individu yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari
6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan. Karena tunanetra
memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan maka proses pembelajaran
menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra
pendengaran. Oleh karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam
memberikan pengajaran kepada individu tunanetra adalah media yang
digunakan harus bersifat taktual dan bersuara, contohnya adalah
penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda nyata.
sedangkan media yang bersuara adalah perekam suara dan peranti
lunak JAWS. Untuk membantu tunanetra beraktivitas di sekolah luar biasa
mereka belajar mengenai Orientasi dan Mobilitas. Orientasi dan Mobilitas
diantaranya mempelajari bagaimana tunanetra mengetahui tempat dan arah
serta bagaimana menggunakan tongkat putih (tongkat khusus tunanetra yang
terbuat dari alumunium). Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
B. Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu menunjuk pada kegiatan belajar yang
terorganisasikan secara lebih terstruktur yang bertolak pada tema-tema
tertentu atau pelajaran tertentu sebagai titik pusatnya (center core / center
of interest);
3. Pembelajaran Terpadu itu sendiri merupakan suatu model
pembelajaran yang membawa pada kondisi pembelajaran yang relevan dan
bermakna untuk anak. Pembalajaran terpadu merupakan media
pembelajaran yang secara efektif membantu anak untuk belajar secara
terpadu dalam mencari hubungan-hubungan dan keterkaitan antara apa
yang telah mereka ketahui dengan hal-hal baru atau informasi baru yang
mereka temukan dalam proses belajarnya sehari-hari.
Dalam tulisan ini yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu bagi
anak tuna netra lebih menekankan pada proses pembelajaran yang
terintegrasi antara kegiatan belajar di kelas dengan pembiasaan anak di
asrama sehingga hasil belajar yang diperoleh peserta didik dapat dirasakan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, jika anak tuna netra
diajarkan harus menggunakan tongkatdalam mobilitas maka di asrama pun
anak tuna netra dibiasakan menggunakan tongkat agar mereka terbiasa
dan mahir menggunakan tongkat.