1. PERATURAN MENTERI
PUPR NO. 4 TAHUN
2017
01
Tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik
(SPALD)
CPNS DIT. SANITASI WIL 2
21 April 2022
2. 2
Outline
Ketentuan Umum
Penyelenggara, Jenis
dan Komponen
Perencanaan
SPALD
Pengoperasian,
Pemeliharaan
dan Rehabilitasi
Pemanfaatan
Kelembagaa
n
Retribusi
Kompetensi
Pembiayaan
Konstruksi
SPALD
Pembiayaan dan
Pendanaan
Pengawasan
3. 3
Air limbah domestik adalah air limbah yang
berasal dari usaha dan/atau kegiatan
pemukiman, rumah makan, perkantoran,
perniagaan, apartemen, dan asrama yang
terdiri dari:
Air Limbah Kakus
(Black Water)
BAB I
Ketentuan Umum
Air Limbah Non
Kakus
(Grey Water)
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) adalah serangkaian kegiatan
pengelolaan air limbah domestik dalam satu kesatuan dengan prasarana dan sarana
pengelolaan air limbah domestik.
SPALD Setempat (SPALD-S) adalah sistem pengelolaan yang dilakukan dengan
mengolah air limbah domestik di lokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil
olahan diangkut dengan sarana pengangkut ke Sub-sistem Pengolahan Lumpur
Tinja.
SPALD Terpusat (SPALD-T) adalah sistem pengelolaan yang dilakukan dengan
mengalirkan air limbah domestik dari sumber secara kolektif ke Sub-sistem
Pengolahan Terpusat untuk diolah sebelum dibuang ke badan air permukaaan.
4. BAB II
Penyelenggara, Jenis dan Komponen
SPALD
7 2
3
5
1
6
4
Pemerintah Pusat
Pemerintah
Daerah
BUMN
SPALD
BUMD
SPALD
Badan
Usaha
SPALD
Kelompok
masyarakat
Orang
Perorangan
Penyelenggara SPALD 4
5. a.
Jenis SPALD
10 Tahun
untuk Kota Metropolitan dan Kota Besar
5
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Setempat
(SPALD-S)
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik Terpusat
(SPALD-T)
Pemisahan antara SPALD dengan sistem drainase paling lambat dilakukan
b. 20 Tahun
untuk Kota Sedang dan Kota Kecil
(Pasal 7, Ayat 2)
7. 7
KONSEP PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Sistem
Pengelola-
an Air
Limbah
Domestik
Setempat
(SPALD-S)
Sistem
Pengelola-
an Air
Limbah
Domestik
Terpusat
(SPALD-T)
Sub-Sistem
Pengangkutan
Sub-sistem Pengolahan
Lumpur Tinja
Sub-Sistem Pengolahan
Setempat
INDIVIDUAL
TRUK TINJA
Pipa Tinja, Pipa Non Tinja, Bak
Penangkap Lemak, Pipa Persil,
Bak Kontrol, dan Lubang
Inspeksi
IPLT
Lumpur
dari IPAL
ke IPLT
IPALD Skala Perkotaan
(> 20.000 jiwa)
IPALD Skala Permukiman
(50 – 20.000 jiwa)
IPALD Skala Kws Tertentu
Skala
Individual
TANGKI
SEPTIK
Komunal
(2-10 KK)
Skala Komunal
MCK
Sub-Sistem
Pengumpulan
Sub-sistem
Pengolahan
Terpusat
Sub-Sistem Pelayanan
Pipa Retikulasi,
Pipa Induk,
Prasarana dan
Sarana Pelengkap
(manhole, stasiun
pompa dll)
8. Pengolahan Fisik Pengolahan Biologis Pengolahan Kimiawi
8
Proses pengolahan IPALD pada SPALD-T Subsistem Pengolahan Terpusat
dilakukan dengan cara:
a. pengapungan,
penyaringan, dan/atau
pengendapan untuk air
limbah domestik; dan
b. pengentalan
(thickening) dan/atau
pengeringan
(dewatering) untuk
lumpur.
a. aerobik;
b. anaerobik;
c. kombinasi aerobik dan
anaerobik; dan/atau
d. anoksik.
dapat dilakukan dengan
cara pemberian zat
kimia ke dalam air
limbah domestik dan
lumpur
9. 9
BAB III
Perencanaan SPALD
Rencana Induk Studi Kelayakan
Perencanaan
Teknis Terinci
Perencanaan SPALD terdiri atas:
1. RENCANA INDUK
Rencana induk disusun berdasarkan
a. Kebijakan dan strategi nasional
b. Rencana tata ruang wilayah
c. Rencana pengelolaan sumber daya air
d. Standar pelayanan minimal
Rencana induk SPALD ditetapkan untuk
jangka waktu 20 tahun dan dapat
dilakukan peninjauan setiap 5 tahun.
11. 11
2. STUDI KELAYAKAN
disusun berdasarkan:
a. Kajian teknis
Rencana Teknik operasional SPALD, kebutuhan lahan, kebutuhan air dan energi,
kebutuhan prasarana dan sarana, pengoperasian dan pemeliharaan, umur teknis dan
kebutuhan sumber daya manusia.
b. Kajian keuangan
-Periode pengembalian pembayaran (Pay Back Period)
-Nilai keuangan kini bersih (Financial Net present Value)
-Laju pengembalian keuangan internal (Financial Internal Rate of Return)
c. Kajian ekonomi
-Nisbah hasil biaya ekonomi (Economic Benefit Cost Ratio-ECBR)
-Nilai ekonomi kini bersih (Economic Net Present Value-ENVP)
-Laju pengembalian ekonomi internal (Economic Internal Rate of Return-EIRR)
d. Kajian lingkungan, berupa studi analisis risiko pencemaran udara, pencemaran air
permukaan dan air tanah dalam, pencemaran tanah, kebisingan, lalu lintas, Kesehatan
dan keselamatan manusia serta estetika
12. 12
Perencanaan teknik terinci, terdiri atas:
1. Dokumen laporan utama
a. Perencanaan pola penanganan SPALD
b. Perencanaan komponen SPALD
c. Perencanaan konstruksi
2. Dokumen lampiran
a. Laporan hasil penyelidikan tanah
b. Laporan pengukuran kedalaman muka air tanah
c. Laporan hasil survey topografi
d. Laporan hasil pemeriksaan kualtas air limbah domestic dan badan air permukaan
e. Perhitungan desain
f. Perhitungan konstruksi
g. Gambar Teknik
h. Spesifikasi Teknik
i. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
j. Perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan
k. Dokumen lelang
l. Standar Operasioal Prosedur (SOP)
3. PERENCANAAN TEKNIK
TERINCI
13. BAB IV KONSTRUKSI SPALD
Tahapan
pelaksanaan
konstruksi
SPALD
Persiapan
konstruksi
Pekerjaan
tanah
Pelaksanaan
konstruksi
Uji coba
sistem
Pekerjaan
struktur
prasarana
air limbah
domestik
Pekerjaan
arsitektur
prasarana
air limbah
domestik
Pekerjaan
mekanikal
dan
elektrikal
Terdiri dari
Rencana Mutu
Kontrak/Kegiatan
(RMK)
Sistem Manajemen
Lingkungan
Sistem Manajemen
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(SMK3)
Metode konstruksi
berkelanjutan
Memperhatika
n
Lampiran
III
14. BAB V PENGOPERASIAN, PEMELIHARAAN,
DAN REHABILITASI
Pengoperasian
SPALD-S
Pengolahan
Setempat
Pengolahan
Lumpur Tinja
Pengangkuta
n
Individual : dilaksanakan pada setiap rumah
tinggal
Komunal : dilaksanakan oleh Kelompok
Masyarakat
Pengangkutan lumpur tinja
Penyedotan lumpur tinja
Pembuangan lumpur tinja
3 tahun sekali
Dilakukan di IPLT
Pemekatan lumpur tinja
Penyaringan benda kasar
Pengeringan lumpur tinja
Pemisahan partikel diskrit
Pengumpulan lumpur tinja
Penstabilan lumpur tinja
Sub-
sistem
15. BAB V PENGOPERASIAN, PEMELIHARAAN,
DAN REHABILITASI
Pemeliharaan
SPALD-S
Pengolahan
Setempat
Pengolahan
Lumpur Tinja
Pengangkutan
Pencegahan masuknya sampah atau benda lain
Pemeliharaan sarana pengangkut, peralatan, dan pompa sedot
tinja untuk menjaga kondisinya
Pemeliharaan prasarana dan sarana IPLT
Pengangkatan sampah, lumpur, dan sedimen
Pemeliharaan peralatan mekanikal elektrikal
Sub-
sistem
16. BAB V PENGOPERASIAN, PEMELIHARAAN,
DAN REHABILITASI
Pengoperasian
SPALD-T
Pelayanan
Pengolahan
Terpusat
Pengumpulan
Pengoperasian bak penangkap lemak dan minyak
Pengoperasian bak kontrol akhir
Pengoperasian jaringan pipa retikulasi dan pipa
induk
Sub-
sistem
Pengoperasian lubang inspeksi
Pengoperasian prasarana dan sarana pelengkap
Pengoperasian bangunan pengolahan lumpur
Pengoperasian unit pemrosesan lumpur kering
Pengoperasian bangunan pengolahan air limbah
17. BAB V PENGOPERASIAN, PEMELIHARAAN,
DAN REHABILITASI
Pemeliharaan
SPALD-T
Pelayanan
Pengolahan
Terpusat
Pengumpulan
Pembersihan bak penangkap lemak
Pembersihan bak kontrol akhir
Pemeliharaan pipa retikulasi
Sub-
sistem
Pembersihan lubang inspeksi
Pemeliharaan prasarana dan sarana pelengkap
Pemeliharaan bangunan pengolahan lumpur
Pemeliharaan bangunan pengolah air limbah
18. BAB V PENGOPERASIAN, PEMELIHARAAN,
DAN REHABILITASI
Rehabilitasi
Pelayanan
Pengumpulan
Dilakukan apabila salah satu komponen dalam
unit SPALD mengalami penurunan fungsi teknis
dan memerlukan perbaikan atau penggantian
suku cadang
Dilakukan apabila salah satu atau seluruh unit
SPALD mengalami penurunan fungsi teknis
dan/atau sudah melebihi umur teknis
19. BAB VI PEMANFAATAN
Pengolaha
n air limbah
domestik
Cairan
Padatan
Gas
Kebutuhan penggelontor kakus, alat pendingin
udara, dan hidran kebakaran
Campuran pupuk dan/atau campuran kompos
untuk tanaman non pangan dan/atau bahan
bangunan
Sumber energi terbarukan
Berbentu
k
20. BAB VII KELEMBAGAAN
Penyelenggaraa
n SPALD
Pemerintahan Pusat
(Menteri)
Oleh
Pemerintahan
Daerah (Gubernur)
Pemerintahan
Kabupaten/Kota
(Bupati/Walikota)
Dapat membentuk atau menugaskan UPT
SPALD
Dapat membentuk atau menugaskan UPT
SPALD Provinsi
Dapat membentuk atau menugaskan UPT
SPALD Kabupaten/Kota
21. BAB IX RETRIBUSI
Retribusi pelayanan SPALD harus didasarkan
pada prinsip: keterjangkauan, keadilan, mutu
pelayanan, pemulihan biaya, dan transparansi
dan akuntabilitas.
BAB X KOMPETENSI
Setiap orang yang bertugas dalam
penyelenggaraan SPALD wajib
memiliki sertifikat kompetensi teknis.
BAB VIII PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN
APBN, APBD,
dan/atau sumber
dana lain yang sah
Jikal Pemda tidak mampu melakukan
pengembangan SPALD, Pemerintah
Pusat dapat memberikan bantuan
pendanaan
Pembiayaan
penyelenggaraa
n SPALD
Pengoperasian
Investasi
Pemeliharaan
Dalam hal penyelenggaraan SPALD
dilaksanakan oleh BUMD SPALD, Pemda
dapat menambah penyertaan modal
sesuai kebutuhan.
Sertifikat kompetensi teknis
dikeluarkan oleh lembaga yang
tugas dan fungsinya dibidang
sertifikasi profesi.
22. BAB XI PEMBINAAN
Pembinaan
Penyelenggaraa
n SPALD
Menteri kepada
Pemda
Gubernur kepada
Pemerintahan
Kabupaten/Kota
Pendidikan dan pelatihan
Pendampingan penerapan NSPK
Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi
Fasilitasi bantuan teknis penyelenggaraan SPALD
Bantuan teknis
Bimbingan teknis
Koordinasi penyelenggaraan SPALD
Diseminasi peraturan perundang-undangan di bidang
SPALD
Penelitian dan pengembangan
23. BAB XII PENGAWASAN
Pengawasa
n
Pemantauan
Terdiri
dari
Oleh
Bupati/Walikota,
Gubernur atau
Menteri
Evaluasi
Pelaporan
Bertujuan mendapatkan informasi mengenai kinerja teknis,
kinerja non teknis, dan kondisi lingkungan
Dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung
Bertujuan mengukur keberhasilan dan mengidentifikasi
hambatan pelaksanaan penyelenggaraan SPALD
Dilaksanakan dengan membandingkan hasil pemantauan, baik
bersifat teknis maupun non teknis
Diserahkan kepada Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota
sesuai kapasitas SPALD
Memuat laporan debit air limbah domestik, kualitas influen,
efluen, air di sumur pantau dan badan air penerima
Disampaikan paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun dalam bentuk
database
Lampiran V