2. Business Ethic-
Stakeholder Consideration
Supplier : Competitor, Community :
Ethics in Tender New Entrants & Corporate Social
Process, Fairness Substitutes : Responsibility
Ethics and Free
Customers : Market Government &
Ethics and Institution :
Costumer GCG,
Protection, Employee : Independency,
Ethics in Ethics and comply with
Advertising Employee Rights regulation
3. Employee Right’s
Sinergi antara kepentingan Employee dan
Employeer
Benefit: meningkatkan citra dan value Employeer
sekaligus menjamin kelayakan dan keamanan
Employee
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945:“Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan”
UU 13 thn 2003 ttg Ketenagakerjaan
4. Macam2 Hak Pekerja
Upah yg
Adil Perlindung
an
Hak atas
Keamanan
Pekerjaan &
Bersarikat Kesehatan Kebebasan Whistlle
&
Suara hati blowing
berkumpul
Diproses
Diperlaku
Hukum
kan Sama
scr Sah
Rahasia
Pribadi
5. UU 13 thn 2003 ttg Ketenagakerjaan
•Kesempatan dan perlakuan yg sama Waktu Kerja
•Kejelasan informasi mengenai pekerjaan - 8 jam, 5 hr, seminggu
-Ketentuan lembur
Pelatihan
- Kebebasan menjalankan ibadah
- Hak mengembangkan kompetensi
- Istirahat,libur, Cuti tahunan, cuti besar
-Pengakuan kompetensi
-Pemagangan Keselamatan & Kesehatan Kerja
Kesejahteraan
Penempatan
- terbuka, bebas, adil, tanpa diskriminasi Pengupahan
-Tenaga kerja Asing -Upah minimum, lembur, pesangon
-Potongan upah dan denda
Hubungan Kerja
-Pajak atas upah
- Kejelasan kontrak kerja
-Tata cara pembayaran upah
-Asas sukarela
-Komposisi upah (pokok, tunjangan, lain-lain)
-Kontrak maks 2 thn, diperpanjang 1x 1 thn
-Pengangkatan pegawai Hubungan Industrial
-Serikat kerja, Mogok kerja
Perlindungan -Organisasi pengusaha
- Anak (<15 thn) -Lembaga kerja sama
- Orang muda (15-18 thn) -Peraturan perusahaan
-Perempuan (umum, hamil , menyusui) -PHK, penutupan perusahaan
6. Hak Atas Pekerjaan
“Kerja adalah
aktivitas tubuh
dan karena itu
tidak bisa
dilepaskan atau
dipikirkan lepas
dari tubuh
manusia”
John Locke (1632-1704)
7. Hak Atas Upah Yang Adil
UMR = Upah Minimum Rata-rata
Adam Smith dalam The Wealth
of Nations (1965) tentang definisi
Upah yang Adil:
“Paling rendah yang sesuai
dengan rasa kemanusiaan.”
(Keraf,Sonny:1998)
Adam Smith (1723-1790)
8. Perspektif Lain : Hak Upah Yang Adil
“Contradictio in terminis”
(Upah tidak mungkin adil
karena berkaitan dengan dua
kepentingan yang
bertentangan,pemilik modal
dan pekerja)
(Keraf,Sonny:1998)
Karl Marx (1818-1883)
9. Hak untuk Berserikat & Berkumpul
Peran Serikat Buruh
(Labour Union)
“dalam suatu
masyarakat yang adil,
di antara pranata-
pranata yang perlu
untuk mencapai suatu
sistem upah yang
adil,serikat pekerja
memainkan peran
penting”(De George
dalam
Keraf,Sonny(1998)
10. Hak atas Perlindungan Keamanan
& Kesehatan
Hak Memperoleh
Perlindungan dan
Keamanan melalui Asuransi
Kerja, dan Kesehatan dari
Perusahaan Bersangkutan
Hak Mengetahui Resiko
Yang Akan Dihadapi Dalam
Pekerjaannya
Hak Menerima atau
Menolak Pekerjaan Yang
Dihadapi
11. Hak untuk Diproses Hukum
Secara Sah
Asas Praduga Tak Bersalah
Hak Membela Diri
15. Whistle Blowing Tindakan yang dilakukan oleh
seseorang atau beberapa
orang karyawan untk
membocorkan kecurangan
entah yang dilakukan oleh
perusahaan atau atasannya
kepada pihak lain
16. Whistle Blowing Main Reason
Moral Judgment
Kalau dilakukan dengan motif
moral maka manfaat yang
diperoleh:
Menghentikan moral hazard
practice
Menyelamatkan corporate image
and interest
Meningkatkan keuntungan
corporate
17. Whistle Blowing Internal
Seorang karyawan
mengetahui
kecurangan yang
dilakukan oleh
karyawan lain atau
kepala bagiannya
kemudian melaporkan
kecurangan itu kepada
pimpinan perusahaan
lebih tinggi
18. Whistle Blowing External
Seorang pekerja
mengetahui
kecurangan
perusahaan/institus
i tempat dia
bekerja, lalu dia
melaporkan ke
masyarakat umum
karena kecurangan
itu akan merugikan
masyarakat
19. UU No 25 Thn 1997 Ttg Ketenagakerjaan
BAB VII
PERLINDUNGAN, PENGUPAHAN, DAN KESEJAHTERAAN
Setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan;
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
martabat manusia serta nilai-nilai agama.
20. Perlindungan thd Anak
Dilarang mempekerjakan anak (< 15 thn), kecuali
a. pekerjaan yang dilakukan semata-mata oleh anggota satu
keluarga yang sama;
b. pekerjaan untuk keperluan rumah dan halaman,
sepanjang dilakukan oleh anggota keluarga secara gotong
royong menurut kebiasaan setempat;
c. pekerjaan yang dilakukan oleh siswa sekolah teknik dan
kejuruan untuk umum yang diawasi oleh Pemerintah;
d. pekerjaan di rumah penampungan baik milik Pemerintah
maupun swasta, usaha-usaha sosial atau yayasan, dan
Balai Pemasyarakatan Anak
21. Larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 tidak berlaku bagi
anak yang karena alasan tertentu terpaksa bekerja. dengan
ketentuan:
a. tidak mempekerjakan anak lebih dari 4 jam sehari;
b. tidak mempekerjakan anak antara pukul 18.00 - 06.00;
c. memberikan upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebanding
dengan jam kerjanya;
d. tidak mempekerjakan anak dalam tambang bawah tanah, lubang di
bawah permukaan tanah, tempat mengambil mineral logam dan
bahan-bahan galian lainnya dalam lubang atau terowongan di bawah
tanah termasuk dalam air;
22. e. tidak mempekerjakan anak pada tempat-tempat dan/atau
menjalankan pekerjaan yang sifat pekerjaannya dapat
membahayakan kesusilaan, keselamatan, dan kesehatan kerjanya;
f. tidak mempekerjakan anak di pabrik di dalam ruangan tertutup yang
menggunakan alat bermesin;
g. tidak mempekerjakan anak pada pekerjaan konstruksi jalan,
jembatan, bangunan air, dan bangunan gedung; dan
h. tidak mempekerjakan anak pada pemuatan, pembongkaran, dan
pemindahan barang di pelabuhan, dermaga, galangan kapal, stasiun,
tempat pemberhentian dan pembongkaran muatan, serta di tempat
penyimpanan barang atau gudang.
23. Perlindungan thd Orang Muda
Setiap pengusaha dilarang mempekerjakan orang muda (15-18thn)
untuk melakukan pekerjaan :
a. di dalam tambang bawah tanah, lubang di bawah permukaan tanah,
tempat mengambil mineral logam dan bahan-bahan galian lainnya
dalam lubang atau terowongan di bawah tanah termasuk dalam air ;
b. pada tempat-tempat kerja tertentu yang dapat membahayakan
kesusilaan, keselamatan, dan kesehatan kerja;
c. pada waktu tertentu malam hari.
24. Perlindungan terhadap Wanita
Setiap pengusaha dilarang mempekerjakan wanita untuk melakukan pekerjaan :
a. di dalam tambang bawah tanah, lubang di bawah permukaan tanah, tempat
mengambil mineral logam dan bahan-bahan galian lainnya dalam lubang atau
terowongan di bawah tanah termasuk dalam air;
b. pada tempat kerja yang dapat membahayakan keselamatan, kesehatan,
kesusilaan, dan yang tidak sesuai dengan kodrat, harkat, dan martabat pekerja
wanita;
c. pada waktu tertentu malam hari. Kecuali mengikuti pendidikan dan pelatihan
kerja;
b. melakukan pekerjaan yang sifat pekerjaannya sewaktu-waktu harus turun di
bagian-bagian tambang bawah tanah;
c. melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan kepentingan dan
kesejahteraan umum.
Dalam hal jenis dan tempat pekerjan mengharuskan dilakukan pada malam hari,
maka pengusaha diwajibkan memperoleh izin
25. • Untuk melindungi keselamatan dan kesehatan, pengusaha dilarang
mempekerjakan pekerja wanita yang sedang hamil dan/atau sedang menyusui
pada waktu tertentu malam hari.
• Pekerja wanita tidak boleh diwajibkan bekerja pada hari pertama dan kedua
waktu haid.
• Pekerja wanita yang masih menyusui harus diberi kesempatan sepatutnya
untuk menyusukan bayinya pada jam kerja.
• Pekerja wanita harus diberi istirahat selama satu bulan sebelum saatnya
menurut perhitungan dokter/bidan melahirkan anak dan dua bulan sesudah
melahirkan.
• Pekerja wanita yang mengalami gugur kandungan diberi istirahat selama satu
setengah bulan.
• Waktu istirahat sebelum saat pekerja wanita menurut perhitungan dokter/bidan
melahirkan anak, dapat diperpanjang sampai selama-lamanya 3 bulan, jika
dalam suatu keterangan dokter dinyatakan bahwa dalam hal itu perlu untuk
menjaga kesehatannya
• Pengusaha harus menyediakan fasilitas bagi pekerja wanita di lingkungan
perusahaan untuk menyusukan bayinya
26. WAKTU KERJA
waktu kerja siang hari :
7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; or
8 jam dalam 1 hari dan 40 jam 1 dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja
waktu kerja malam hari :
6 jam dalam 1 hari dan 35 jam dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja
7 jam dalam 1 hari dan 35 jam dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja
Setiap pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja pada hari-hari libur resmi, kecuali
dibayar dengan upah lembur
Ketentuan Lembur :
Waktu kerja lembur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat dilakukan
paling banyak :
a. 3 jam dalam 1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu;
b. 8 jam dalam 1hari waktu kerja siang hari untuk melakukan pekerjaan pada waktu
istirahat mingguan atau hari libur resmi yang ditetapkan; atau
c. 7 jam dalam 1 hari waktu kerja malam hari untuk melakukan pekerjaan pada waktu
istirahat mingguan atau hari libur resmi yang ditetapkan.
27. Waktu kerja lembur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat
dilakukan paling banyak :
a. 3 jam dalam 1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu;
b. 8 jam dalam 1hari waktu kerja siang hari untuk melakukan pekerjaan
pada waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi yang ditetapkan;
atau
c. 7 jam dalam 1 hari waktu kerja malam hari untuk melakukan pekerjaan
pada waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi yang ditetapkan.
28. Istirahat kerja
a. istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam setelah bekerja
selama 4 jam terus menerus, dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam
kerja;
b. istirahat mingguan, sekurang-kurangnya 1 hari untuk 6 hari kerja dalam 1
minggu atau 2 hari untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu;
c. istirahat tahunan, sekurang-kurangnya 12 hari kerja untuk 6 hari kerja dalam
1 minggu atau 10 hari kerja untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu, setelah pekerja
yang bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara terus menerus:
d. istirahat sepatutnya untuk menjalankan kewajiban/menunaikan ibadah
menurut agamanya
istirahat panjang paling lama 3 bulan setelah bekerja secara terus menerus
selama 6 tahun di suatu perusahaan atau kelompok perusahaan yang mampu