Pasangan usia subur berkisar antara 20-45 tahun dimana organ reproduksi telah berfungsi dengan baik. Tidak semua pasangan usia subur memiliki reproduksi yang sehat dan subur. Mereka membutuhkan bantuan tenaga kesehatan dalam penggunaan alat kontrasepsi rasional dan penyuluhan untuk mengatur jumlah kelahiran.
2. Definisi
Pasangan usia subur (PUS) berkisar antara usia
20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan
perempuan) sudah cukup matang dalam segala
hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi
dengan baik.
3. Dalam kesepakatanICPD Cairo 1
994 adalah ICPD
memberikan defenisi tentang kesehatan reproduksi
sebagai berikut ´Kesehatan Reproduksi adalah kesehatan
secara fisik, mental dankesejahteraan sosial secara
utuh padasemuahal yang berhubungan dengansistem
danfungsi serta proses reproduksi dan bukanhanya
kondisi yang bebasdari penyakitdan kecacatanµ.
4. Tidak semua pasangan usia subur (PUS), memiliki
reproduksi yang sehat dalam pengertian memiliki
kesuburan yang siap dibuahi atau membuahi.
5. Pengertian/Konsep Fertil, Infertil, Sub Fertil, Oligospermia
dan konsepsi buatan.
0 Secara harafiah fertil dapat diartikan sebagai subur
yang sanggup dibuahi atau membuahi
0 Infertil dapat diartikan sebagai tidak subur yang tidak
sanggup dibuahi atau membuahi.
0 Sub Fertil adalah keadaan dimana masih terdapat
sebagian sperma yang masih baik kualitasnya.
0 Oligospermia adalah jumlahsel mani yang kurang dalam
air mani.
0 Konsepsibuatan adalah peristiwa bertemunyasel
sperma dan sel telur atau ovum yang bukan melalui
hubunganintim suami isteri.
6. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan
memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka
kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga
jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk
meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang
akan datang.
7. Masalah dan Kebutuhan yang dialami
Pasangan Usia Subur (PUS)
P
U
Ssangat mudahdalam memperolehketurunan
dikarenakan keadankeduapasangantersebut
normal, hal inilah yang menjadi masalah bagi P
U
S
yaitu perlunya pengaturan fertilitas (kesuburan),
perawatan kehamilan dan persalinan aman.
8. Dalam penyelesaian maslah tersebut diperlukan
tindakan dari tenagakesehatan dalam
penyampaian penggunaanalat kontrasepsi
rasional untuk menekanangka kelahiran dan
mengatur kesuburandari pasangantersebut.
9. Promosi Kesehatan yang diberikan
pada PUS
Pemerintah melakukansuatu program dalam
penekananangkakelahiran karena kebanyakan
pendudukIndonesiamelakukan pernikahan
dalamusia dini dimanamasih banyak
kesempatan/ masadimanakeduanya memiliki
keturunan yang banyak.Untuk itu, perlunya
penyuluhandalam mengatasi masalah tersebut
denganmemperkenalkanalat kontrasepsi pada
pasangan tersebut. Para petugas kesehatan
harus memberi penyuluhan K
Bdan alat
kontrasepsi, dan harus menyerahkan pilihan
pada keduapasangantersebut untuk memilih
apayang sesuai dengankeinginannya.