SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Aku malu menjadi wanita
Oleh Meralda Nindyasti
” Wanita itu ibarat buku yang dijual di toko buku. ” Kata Ukhti Liana, mentor rohaniku ketika SMA.
Ia melanjutkan ceritanya “Begini asosiasinya.. di suatu toko buku, banyak pengunjung yang datang untuk
melihat-lihat buku. Tiap pengunjung memiliki kesukaan yang berbeda-beda. Karena itulah para pengunjung
tersebar merata di seluruh sudut ruangan toko buku. Ia akan tertarik untuk membeli buku apabila ia rasa buku
itu bagus, sekalipun ia hanya membaca sinopsis ataupun referensi buku tersebut. Bagi pengunjung yang berjiwa
pembeli sejati, maka buku tersebut akan ia beli. Tentu ia memilih buku yang bersampul, karena masih baru dan
terjaga. Transaksi di kasirpun segera terjadi. “
“iya, terus kak..?” kataku dan teman-teman, dibuat penasaran olehnya.
“Nah, bagi pengunjung yang tidak berjiwa pembeli sejati, maka buku yang ia rasa menarik, bukannya ia beli,
justru ia mencari buku dengan judul sama tapi yang tidak bersampul. Kenapa? Kerena untuk ia dibaca saat itu
juga. Akibatnya, buku itu ada yang terlipat, kusam, ternoda oleh coretan, sobek, baik sedikit ataupun banyak. Bisa
jadi buku yang tidak tersampul itu dibaca tidak oleh seorang saja. Tapi mungkin berkali-kali, dengan pengunjung
yang berbeda tetapi berjiwa sama, yaitu bukan pembeli sejati alias pengunjung iseng yang tidak bertanggung
jawab. Lama kelamaan, kasianlah buku itu, makin kusam hingga banyak yang enggan untuk membelinya” Cerita
ukhti Liana.
“Wanita itu ibarat buku. Jika ia tersampul dengan jilbab, maka itu adalah ikhtiar untuk menjaga akhlaknya.
Lebih-lebih kalau jilbab itu tak hanya untuk tampilannya saja, tapi juga menjilbabkan hati.. Subhanallah..!
Pengunjung yang membeli adalah ibarat suami, laki-laki yang telah Allah siapkan untuk mendampinginya
menggenapkan ½ dienNya. Dengan gagah berani dan tanggung jawab yang tinggi, ia bersedia membeli buku itu
dengan transaksi di kasir yang diibaratkan pernikahan. Bedanya, Pengunjung yang iseng, yang tidak berniat
membeli, ibarat laki-laki yang kalau zaman sekarang bisa dikatakan suka pacaran. Menguak-nguak kepribadian
dan kehidupan sang wanita hingga terkadang membuatnya tersakiti, merintih dengan tangisan, hingga yang
paling fatal adalah ternodai dengan free-sex. Padahal tidak semua toko buku berani menjual buku-bukunya
dengan fasilitas buku tersampul. Maka, tentulah toko buku itu adalah toko buku pilihan. Ia ibarat lingkungan, yang
jika lingkungan itu baik maka baik pula apa-apa yang ada didalamnya. ” kata ukhti Liana.
“wah, kalau begitu jadi wanita harus hati-hati ya..!. ” celetuk salah satu temanku.
“Hmm, .apakah apapun di dunia ini bakal dapet yang seimbang ya, kak? Kayak itu deh, buku yang tersampul
dibeli oleh pembeli yang bertanggung jawab. Itukan perumpamaan Wanita yang baik dan terjaga akhlaknya juga
dapat laki-laki yang baik, bahkan insyallah mapan, sholeh, pokoknya yang baik-baik juga. Gitu ya, kak?” kata
temanku.
” Benar, Seperti janji Allah SWT, “Wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanit yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (An-Nur:26). Dan, hanya Allah yang tak
menyalahi janji. ” penjelasan ukhti Liana.
***
Empat tahun berselang.. diskusi itu masih mengena dihatiku. Hingga pada suatu malam, pada suatu muhasabah
menyambut usia yang bertambah, “Pff, Ya Allah… Tahu begini, Aku malu jadi wanita. ” bisikku.
Menjadi wanita adalah amanah. Bukan amanah yang sementara. Tapi amanah sepanjang usia ini ada. Pun
menjadi wanita baik itu tak mudah. Butuh iman dan ilmu kehidupan yang seiring dengan pengalaman.
Benar. Menjadi wanita adalah pilihan. Bukan aku yang memilihnya, tapi Kau yang memilihkannya untukku. Aku
tahu, Allah penggenggam segala ilmu. Sebelum Ia ciptakan aku, Ia pasti punya pertimbangan khusus, hingga
akhirnya saat kulahir kedunia, Ia menjadikanku wanita. Aku sadar, tidak main-main Allah mengamanahkan ini
padaku. Karena kutahu, wanita adalah makhluk yang luar biasa. Yang dari rahimnya bisa terlahir manusia
semulia Rasulullah atau manusia sehina Fir’aun.
Kalau banyak orang lain merasa bangga menjadi wanita, karena wanita layak dipuja, karena wanita cantik
memesona, karena wanita bisa dibeli dengan harta, karena wanita cukup menggoda, dan lain sebagainya, maka
justru sebaliknya, dengan lantang aku berkata.. “aku malu menjadi wanita!”
Ya, Aku malu menjadi wanita, kalau faktanya wanita itu gampang diiming-iminggi harta dengan mengorbankan
harga dirinya. Aku malu menjadi wanita kalau ternyata wanita itu sebagai sumber maksiat, memikat, hingga
mengajak pada jalan sesat. Aku malu menjadi wanita kalau ternyata dari pandangan dan suara wanita yang tak
terjaga sanggup memunculkan syahwat. Aku malu menjadi wanita kalau ternyata tindak tanduk wanita sanggup
membuahkan angan-angan bagi pria. Aku malu menjadi wanita kalau ternyata wanita tak sanggup jadi ibu yang
bijak bagi anaknya dan separuh hati mendampingi perjuangan suaminya.
Sungguh, aku malu menjadi wanita yang tidak sesuai dengan fitrahnya. Ya, Aku malu jika sekarang aku belum
menjadi sosok wanita yang seperti Allah harapkan. Aku malu, karena itu pertanda aku belum amanah terhadap
titipan Allah ini. Entahlah, dalam waktu 19 tahun ini aku sudah menjadi wanita macam apa. Aku malu.. Bahkan
malu ini berbuah ketakutan, kalau-kalau pada hari akhir nanti tak ada daya bagiku untuk
mempertanggungjawabkan ini semua.
Padahal, setahuku dari Bunda Khadijah, Aisyah dan Fatimah, wanita itu makhluk yang luar biasa, penerus
kehidupan. Dari kelembutan hatinya, ia sanggup menguak gelapnya dunia, menyinari dengan cinta. Dari
kesholehannya akhlaknya, ia sanggup menjaga dunia dari generasi-generasi hina dengan mengajarkannya ilmu
dan agama. Dari kesabaran pekertinya, ia sanggup mewarnai kehidupan dunia, hingga perjuangan itu terus ada.
“Allah, maafkan aku akan kedangkalan ilmuku dan rendahnya tekadku. Aku berlindung pada-Mu dari diriku
sendiri. Bantu aku Rabb, untuk tak lagi menghadirkan kelemahan-kelemahan diri saat aku ada di dunia-Mu.
Hingga kelak aku akan temui-Mu dalam kebaikan akhlak yang kuusahakan. Ya, wanita sholehah..”

More Related Content

What's hot

Buya hamka dibawah lindungan ka'bah
Buya hamka   dibawah lindungan ka'bahBuya hamka   dibawah lindungan ka'bah
Buya hamka dibawah lindungan ka'bahMoh Asyhal
 
Cerita islami
Cerita islamiCerita islami
Cerita islamilonte72
 
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang Ibu
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang IbuKisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang Ibu
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang IbuBambang Dhoni
 
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non FiksiBahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non FiksiDayana Florencia
 
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-i
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-iE book-kwa-kumpulan-asma-jilid-i
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-iMuhammad Love Kian
 
Lilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagaLilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagadesmin
 
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2Muhammad Love Kian
 
Risalah untuk wanita muminah ramadhan albuthy
Risalah untuk wanita muminah ramadhan albuthyRisalah untuk wanita muminah ramadhan albuthy
Risalah untuk wanita muminah ramadhan albuthyNur Anita Okaya
 
Aku menggugat akhwat dan ikhwan
Aku menggugat akhwat dan ikhwanAku menggugat akhwat dan ikhwan
Aku menggugat akhwat dan ikhwanSlight Hope
 
Kecil kecil keren
Kecil kecil kerenKecil kecil keren
Kecil kecil kerenLifia Marza
 

What's hot (15)

Buya hamka dibawah lindungan ka'bah
Buya hamka   dibawah lindungan ka'bahBuya hamka   dibawah lindungan ka'bah
Buya hamka dibawah lindungan ka'bah
 
Cerita islami
Cerita islamiCerita islami
Cerita islami
 
Hamka.dibawahlindungankabah
Hamka.dibawahlindungankabahHamka.dibawahlindungankabah
Hamka.dibawahlindungankabah
 
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang Ibu
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang IbuKisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang Ibu
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang Ibu
 
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non FiksiBahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
 
Cerita..
Cerita..Cerita..
Cerita..
 
Surat Untuk Negarawan Muda
Surat Untuk Negarawan MudaSurat Untuk Negarawan Muda
Surat Untuk Negarawan Muda
 
Para jin unjuk rasa (ahmad syam)
Para jin unjuk rasa (ahmad syam)Para jin unjuk rasa (ahmad syam)
Para jin unjuk rasa (ahmad syam)
 
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-i
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-iE book-kwa-kumpulan-asma-jilid-i
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-i
 
Buletin lds 01
Buletin lds 01Buletin lds 01
Buletin lds 01
 
Lilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagaLilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujaga
 
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2
E book-kwa-kumpulan-asma-jilid-ii2
 
Risalah untuk wanita muminah ramadhan albuthy
Risalah untuk wanita muminah ramadhan albuthyRisalah untuk wanita muminah ramadhan albuthy
Risalah untuk wanita muminah ramadhan albuthy
 
Aku menggugat akhwat dan ikhwan
Aku menggugat akhwat dan ikhwanAku menggugat akhwat dan ikhwan
Aku menggugat akhwat dan ikhwan
 
Kecil kecil keren
Kecil kecil kerenKecil kecil keren
Kecil kecil keren
 

Similar to Aku malu menjadi wanita

Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna Salsabilla
Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna SalsabillaBuletin awal Forum An-Nisa' Fortuna Salsabilla
Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna SalsabillaLely Surya
 
Novel seindah-mawarberduri
Novel seindah-mawarberduriNovel seindah-mawarberduri
Novel seindah-mawarberdurishinju90
 
Pudarnya pesona cleopatra
Pudarnya pesona cleopatraPudarnya pesona cleopatra
Pudarnya pesona cleopatraIit Suryani
 
Artikel_Wajah Masa Depan Dunia Kita
Artikel_Wajah Masa Depan Dunia KitaArtikel_Wajah Masa Depan Dunia Kita
Artikel_Wajah Masa Depan Dunia KitaKholifatun azizah
 
Mudah datang dan medah pergi
Mudah datang dan medah pergiMudah datang dan medah pergi
Mudah datang dan medah pergiPT. AHLAKUL KARIM
 
materi ustd arifin ilham.docx
materi ustd arifin ilham.docxmateri ustd arifin ilham.docx
materi ustd arifin ilham.docxJHoniMNur
 
Kisah nyata mengharukan
Kisah nyata mengharukanKisah nyata mengharukan
Kisah nyata mengharukanMat Ludin
 
Cerpen d hikayat
Cerpen d hikayatCerpen d hikayat
Cerpen d hikayatAura Net
 
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYE
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYEKetika cinta harus bersabar - TERE LIYE
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYEHesti Romadhoni
 
Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..Shika Nara
 
Artikel misi
Artikel misiArtikel misi
Artikel misizul_6415
 
Cahaya bintang
Cahaya bintangCahaya bintang
Cahaya bintangonessfee
 
40masalahsyiah 170819020543
40masalahsyiah 17081902054340masalahsyiah 170819020543
40masalahsyiah 170819020543muhammad tarmizi
 
Dawuh mbah yai hamid
Dawuh mbah yai hamidDawuh mbah yai hamid
Dawuh mbah yai hamidtrucuk55
 

Similar to Aku malu menjadi wanita (20)

Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna Salsabilla
Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna SalsabillaBuletin awal Forum An-Nisa' Fortuna Salsabilla
Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna Salsabilla
 
Novel seindah-mawarberduri
Novel seindah-mawarberduriNovel seindah-mawarberduri
Novel seindah-mawarberduri
 
Pudarnya pesona cleopatra
Pudarnya pesona cleopatraPudarnya pesona cleopatra
Pudarnya pesona cleopatra
 
Extro girls
Extro girlsExtro girls
Extro girls
 
Artikel_Wajah Masa Depan Dunia Kita
Artikel_Wajah Masa Depan Dunia KitaArtikel_Wajah Masa Depan Dunia Kita
Artikel_Wajah Masa Depan Dunia Kita
 
Mudah datang dan medah pergi
Mudah datang dan medah pergiMudah datang dan medah pergi
Mudah datang dan medah pergi
 
materi ustd arifin ilham.docx
materi ustd arifin ilham.docxmateri ustd arifin ilham.docx
materi ustd arifin ilham.docx
 
Kisah nyata mengharukan
Kisah nyata mengharukanKisah nyata mengharukan
Kisah nyata mengharukan
 
Cerpen d hikayat
Cerpen d hikayatCerpen d hikayat
Cerpen d hikayat
 
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYE
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYEKetika cinta harus bersabar - TERE LIYE
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYE
 
Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..
 
Artikel misi
Artikel misiArtikel misi
Artikel misi
 
Artikel misi
Artikel misiArtikel misi
Artikel misi
 
A book reccomendation
A book reccomendationA book reccomendation
A book reccomendation
 
Cerpe
CerpeCerpe
Cerpe
 
The true of my live
The true of my liveThe true of my live
The true of my live
 
Cahaya bintang
Cahaya bintangCahaya bintang
Cahaya bintang
 
40masalahsyiah 170819020543
40masalahsyiah 17081902054340masalahsyiah 170819020543
40masalahsyiah 170819020543
 
40 MASALAH SYIAH
40 MASALAH SYIAH40 MASALAH SYIAH
40 MASALAH SYIAH
 
Dawuh mbah yai hamid
Dawuh mbah yai hamidDawuh mbah yai hamid
Dawuh mbah yai hamid
 

More from Lely Surya

Makalah b. indo. karya ilmiah
Makalah b. indo. karya ilmiahMakalah b. indo. karya ilmiah
Makalah b. indo. karya ilmiahLely Surya
 
filsafat umum zeno
filsafat umum zenofilsafat umum zeno
filsafat umum zenoLely Surya
 
filsafat umum phytagoras
filsafat umum phytagorasfilsafat umum phytagoras
filsafat umum phytagorasLely Surya
 
filsafat umum anaximenes
filsafat umum anaximenesfilsafat umum anaximenes
filsafat umum anaximenesLely Surya
 
filsafat umum thales
filsafat umum thalesfilsafat umum thales
filsafat umum thalesLely Surya
 

More from Lely Surya (6)

Makalah b. indo. karya ilmiah
Makalah b. indo. karya ilmiahMakalah b. indo. karya ilmiah
Makalah b. indo. karya ilmiah
 
protagoras
protagorasprotagoras
protagoras
 
filsafat umum zeno
filsafat umum zenofilsafat umum zeno
filsafat umum zeno
 
filsafat umum phytagoras
filsafat umum phytagorasfilsafat umum phytagoras
filsafat umum phytagoras
 
filsafat umum anaximenes
filsafat umum anaximenesfilsafat umum anaximenes
filsafat umum anaximenes
 
filsafat umum thales
filsafat umum thalesfilsafat umum thales
filsafat umum thales
 

Aku malu menjadi wanita

  • 1. Aku malu menjadi wanita Oleh Meralda Nindyasti ” Wanita itu ibarat buku yang dijual di toko buku. ” Kata Ukhti Liana, mentor rohaniku ketika SMA. Ia melanjutkan ceritanya “Begini asosiasinya.. di suatu toko buku, banyak pengunjung yang datang untuk melihat-lihat buku. Tiap pengunjung memiliki kesukaan yang berbeda-beda. Karena itulah para pengunjung tersebar merata di seluruh sudut ruangan toko buku. Ia akan tertarik untuk membeli buku apabila ia rasa buku itu bagus, sekalipun ia hanya membaca sinopsis ataupun referensi buku tersebut. Bagi pengunjung yang berjiwa pembeli sejati, maka buku tersebut akan ia beli. Tentu ia memilih buku yang bersampul, karena masih baru dan terjaga. Transaksi di kasirpun segera terjadi. “ “iya, terus kak..?” kataku dan teman-teman, dibuat penasaran olehnya. “Nah, bagi pengunjung yang tidak berjiwa pembeli sejati, maka buku yang ia rasa menarik, bukannya ia beli, justru ia mencari buku dengan judul sama tapi yang tidak bersampul. Kenapa? Kerena untuk ia dibaca saat itu juga. Akibatnya, buku itu ada yang terlipat, kusam, ternoda oleh coretan, sobek, baik sedikit ataupun banyak. Bisa jadi buku yang tidak tersampul itu dibaca tidak oleh seorang saja. Tapi mungkin berkali-kali, dengan pengunjung yang berbeda tetapi berjiwa sama, yaitu bukan pembeli sejati alias pengunjung iseng yang tidak bertanggung jawab. Lama kelamaan, kasianlah buku itu, makin kusam hingga banyak yang enggan untuk membelinya” Cerita ukhti Liana. “Wanita itu ibarat buku. Jika ia tersampul dengan jilbab, maka itu adalah ikhtiar untuk menjaga akhlaknya. Lebih-lebih kalau jilbab itu tak hanya untuk tampilannya saja, tapi juga menjilbabkan hati.. Subhanallah..! Pengunjung yang membeli adalah ibarat suami, laki-laki yang telah Allah siapkan untuk mendampinginya menggenapkan ½ dienNya. Dengan gagah berani dan tanggung jawab yang tinggi, ia bersedia membeli buku itu dengan transaksi di kasir yang diibaratkan pernikahan. Bedanya, Pengunjung yang iseng, yang tidak berniat membeli, ibarat laki-laki yang kalau zaman sekarang bisa dikatakan suka pacaran. Menguak-nguak kepribadian dan kehidupan sang wanita hingga terkadang membuatnya tersakiti, merintih dengan tangisan, hingga yang paling fatal adalah ternodai dengan free-sex. Padahal tidak semua toko buku berani menjual buku-bukunya dengan fasilitas buku tersampul. Maka, tentulah toko buku itu adalah toko buku pilihan. Ia ibarat lingkungan, yang jika lingkungan itu baik maka baik pula apa-apa yang ada didalamnya. ” kata ukhti Liana. “wah, kalau begitu jadi wanita harus hati-hati ya..!. ” celetuk salah satu temanku. “Hmm, .apakah apapun di dunia ini bakal dapet yang seimbang ya, kak? Kayak itu deh, buku yang tersampul dibeli oleh pembeli yang bertanggung jawab. Itukan perumpamaan Wanita yang baik dan terjaga akhlaknya juga dapat laki-laki yang baik, bahkan insyallah mapan, sholeh, pokoknya yang baik-baik juga. Gitu ya, kak?” kata temanku. ” Benar, Seperti janji Allah SWT, “Wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanit yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan
  • 2. laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (An-Nur:26). Dan, hanya Allah yang tak menyalahi janji. ” penjelasan ukhti Liana. *** Empat tahun berselang.. diskusi itu masih mengena dihatiku. Hingga pada suatu malam, pada suatu muhasabah menyambut usia yang bertambah, “Pff, Ya Allah… Tahu begini, Aku malu jadi wanita. ” bisikku. Menjadi wanita adalah amanah. Bukan amanah yang sementara. Tapi amanah sepanjang usia ini ada. Pun menjadi wanita baik itu tak mudah. Butuh iman dan ilmu kehidupan yang seiring dengan pengalaman. Benar. Menjadi wanita adalah pilihan. Bukan aku yang memilihnya, tapi Kau yang memilihkannya untukku. Aku tahu, Allah penggenggam segala ilmu. Sebelum Ia ciptakan aku, Ia pasti punya pertimbangan khusus, hingga akhirnya saat kulahir kedunia, Ia menjadikanku wanita. Aku sadar, tidak main-main Allah mengamanahkan ini padaku. Karena kutahu, wanita adalah makhluk yang luar biasa. Yang dari rahimnya bisa terlahir manusia semulia Rasulullah atau manusia sehina Fir’aun. Kalau banyak orang lain merasa bangga menjadi wanita, karena wanita layak dipuja, karena wanita cantik memesona, karena wanita bisa dibeli dengan harta, karena wanita cukup menggoda, dan lain sebagainya, maka justru sebaliknya, dengan lantang aku berkata.. “aku malu menjadi wanita!” Ya, Aku malu menjadi wanita, kalau faktanya wanita itu gampang diiming-iminggi harta dengan mengorbankan harga dirinya. Aku malu menjadi wanita kalau ternyata wanita itu sebagai sumber maksiat, memikat, hingga mengajak pada jalan sesat. Aku malu menjadi wanita kalau ternyata dari pandangan dan suara wanita yang tak terjaga sanggup memunculkan syahwat. Aku malu menjadi wanita kalau ternyata tindak tanduk wanita sanggup membuahkan angan-angan bagi pria. Aku malu menjadi wanita kalau ternyata wanita tak sanggup jadi ibu yang bijak bagi anaknya dan separuh hati mendampingi perjuangan suaminya. Sungguh, aku malu menjadi wanita yang tidak sesuai dengan fitrahnya. Ya, Aku malu jika sekarang aku belum menjadi sosok wanita yang seperti Allah harapkan. Aku malu, karena itu pertanda aku belum amanah terhadap titipan Allah ini. Entahlah, dalam waktu 19 tahun ini aku sudah menjadi wanita macam apa. Aku malu.. Bahkan malu ini berbuah ketakutan, kalau-kalau pada hari akhir nanti tak ada daya bagiku untuk mempertanggungjawabkan ini semua. Padahal, setahuku dari Bunda Khadijah, Aisyah dan Fatimah, wanita itu makhluk yang luar biasa, penerus kehidupan. Dari kelembutan hatinya, ia sanggup menguak gelapnya dunia, menyinari dengan cinta. Dari kesholehannya akhlaknya, ia sanggup menjaga dunia dari generasi-generasi hina dengan mengajarkannya ilmu dan agama. Dari kesabaran pekertinya, ia sanggup mewarnai kehidupan dunia, hingga perjuangan itu terus ada. “Allah, maafkan aku akan kedangkalan ilmuku dan rendahnya tekadku. Aku berlindung pada-Mu dari diriku sendiri. Bantu aku Rabb, untuk tak lagi menghadirkan kelemahan-kelemahan diri saat aku ada di dunia-Mu. Hingga kelak aku akan temui-Mu dalam kebaikan akhlak yang kuusahakan. Ya, wanita sholehah..”