Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Industri 4.0 melibatkan interkonektivitas mesin produksi dan sistem perusahaan melalui internet untuk membentuk jaringan cerdas. Teknologi kunci meliputi sistem siber-fisik, internet of things, internet of services, dan pabrik pintar. Tantangan utama adalah mengamankan pertukaran data melalui internet dari ancaman kejahatan siber.
1. Proses Manufaktur
dalam Era Revolusi
Industri 4.0
Andriyanto 1706083251
FAKULTAS TEKNIK
PEMINATAN PERANCANGAN DAN MANUFAKTUR
UNIVERSITAS INDONESIA
APRIL 2018
3. TodayBeginning of
the seventies
Beginning of
20th century
End of
18th century
First production line,
slaughter- houses in
Cincinnati in 1870-1960
First mechanical
manufactur in 1760 -1840
First programmable logic
controller (PLC) Modicon
084 in 1960-2010
Ubiquitous connectivity of people,
machines and real time data
Industry 1.0
Introduction of mechanical production facilities using water and steam power
Industry 2.0
Introduction of electrical powered, Assembly line, mass production based on the division of labor
Industry 4.0
Based Cyber-physical systems
Industry 3.0
Use of electronics and IT to further automate the production
LATAR BELAKANG
4. INDUSTRI 4.0
• Interkonektivitas mesin-mesin produksi,
sistem dan subsistem lain dari
perusahaan industri (dari supply hingga
produk jadi) sehingga membentuk
jaringan distribusi cerdas dari beragam
entitas di seluruh pembentukan rantai
nilai.
• Sistem ini beroperasi secara independen
dan berkomunikasi satu sama lain.
• Jadi daripada meningkatkan
instrumentasi di dalam fasilitas individu,
kuncinya adalah meningkatkan
interkoneksi antara fasilitas terpisah
terhubung ke dalam cyclo-cloud dengan
memanfaatkan jaringan internet.
6. 1. CYBER-PHYSICAL SYSTEM
• Kombinasi dunia nyata dan dunia maya
memanfaatkan jaringan internet. Cyber-
physical system mengintegrasikan
komputasi dan proses nyata, komputer
tertanam dan proses manajemen secara
retrospektif ketika proses fisik yang
serius melengkapi komputer dan
sebaliknya.
• Pengembangan CPS ditandai dengan
tiga fase. Generasi pertama dari
teknologi identifikasi seperti tag Radio
Frequency Identification (RFID), yang
digunakan untuk identifikasi dan
pelacakan unik. Generasi kedua dari
sensor CPS dilengkapi dengan berbagai
fungsi terbatas. Generasi ketiga CPS
mampu menyimpan dan menganalisis
data, dilengkapi dengan sensor dan
terhubung ke jaringan
EMPAT KOMPONEN DALAM KONSEP INDUSTRI 4.0
7. 2. INTERNET of THINGS
• Internet of Things memungkinkan
"peralatan" dan "material" diletakan RFID,
sensor, camera terintegrasi ke dalam
jaringan yang unik, yang dapat bekerja
bersama dengan objek lain untuk
mencapai tujuan Bersama.
• Penggunaannya diterapkan pada Pabrik
cerdas, Rumah cerdas dan Jaringan
cerdas.
8. • Internet of Service memungkinkan
penyediaan layanan melalui Internet. IoS
terdiri dari peserta, layanan infrastruktur,
model bisnis, dan layanan itu sendiri.
• Layanan ditawarkan dan digabung menjadi
layanan bernilai tambah dari berbagai
vendor, dan komunikasi melalui berbagai
saluran komunikasi. Pendekatan ini
memungkinkan berbagai varian distribusi
dalam rantai nilai.
3. INTERNET of SERVICES
9. • Smart Factory didefinisikan sebagai
pabrik dan mesin membantu manusia
dalam menjalankan tugasnya.
• Tujuan ini diberikan berdasarkan
informasi yang diperoleh secara online,
jadi setiap saat untuk memastikan
status perangkat, posisi dan
sejenisnya. Sistem ini menjalankan
tugas mereka berdasarkan informasi
dari dunia nyata dan dunia maya.
• Informasi dari dunia nyata sebagai
lokasi atau kondisi mesin, informasi
dari dunia maya sebagai dokumen
elektronik, gambar atau model simulasi
4. SMART FACTORY
11. TANTANGAN DALAM INDUSTRI 4.0
• Permasalahan dalam industry 4.0 adalah kemanan dalam pertukaran data dengan menggunakan
jaringan internet diperlukan pengamanan terhadap sumber daya telematika demi mencegah terjadinya
tindakan cyber crime.
• Melakukan peningkatan keamanan (security hardening), umumnya meliputi masalah teknis, seperti
pengamanan dari sisi jaringan, sistem operasi, keamanan data dan source code aplikasi
• Kegiatan penguatan keamanan juga harus meliputi pengamanan terhadap ancaman dari personil
internal. Harus ada sejumlah protokol atau SOP yang harus dilakukan oleh personilnya
• Jika tantangan ini tidak ditangani dengan tepat, potensi sesungguhnya dari industry 4.0 mungkin tidak
akan pernah tercapai.