1. PENEMUAN RADIOAKTIF ALAM
RINGKASAN
Ilmuwan Perancis bernama Henri Becquerel, pada tahun 1896 menyatakan bahwa
dari material alam telah ditemukan sinar radioaktif yang sama dengan sinar – X.
Penemuan ini kemudian diikuti oleh Pierre dan Marie Curie yang menemukan radium
(Ra) dan polonium (Po).
URAIAN
Sampai saat ini sudah banyak sinar radioaktif alam ditemukan. Beberapa sinar
radioaktif yang keluar dari material alam ditemukan oleh Henri Becquerel. Kemudian
radioaktif dari unsur radium dan polonium ditemukan oleh pasangan suami istri
Pierre dan Marie Curie.
1. Penemuan sinar radioaktif oleh Becquerel
Pada tahun 1895 setelah Rontgen menemukan sinar – X, ilmuwan Perancis bernama
H. Poincare pada bulan Januari 1896, menemukan sinar – X dari gelas yang
memancarkan fluoresensi . Ada sinar yang dipancarkan dari material yang
memancarkan sinar fluoresensi ke sekitarnya dan menimbulkan dugaan bahwa sinar –
X juga akan muncul secara bersamaan.
Pada bulan Maret 1896 Henri Becquerel melakukan persenyawaan kimia dari unsur
Uranium (kristal asam sulfur kalium uranil) dan menghasilkan pancaran cahaya ke
sekitarnya. Senyawa ini kemudian ditempatkan di atas dry plate foto yang dibungkus
dengan kertas hitam tipis. Ternyata cahaya ini mengakibatkan kepekaan pada dry
plate foto (gambar 1).
Sejak penemuan itu, antara cahaya dengan sinar radioaktif yang dipancarkan dari
persenyawaan uranium yang ditemukan Becquerel dinyatakan ada hubungannya.
Untuk menjaga kestabilan pada hasil percobaan dilakukan penyinaran dengan waktu
yang sama. Pada saat dilakukan pencucian sinar radioaktif ini menimbulkan
kepekaan yang kuat pada dry plate foto. Disimpulkan bahwa waktu penyinaran pada
kristal uranium berhubungan dengan kepekaan dry plate foto. Kemudian dilakukan
penelitian adanya hubungan antara cahaya yang dipancarkan dengan persenyawaan
Uranium. Selain itu, dilakukan penelitian apakah sinar yang dipancarkan berasal dari
uranium, persenyawaan uranium, kristal atau dari larutannya. Kemudian diketahui
bahwa sifat cahaya mempunyai daya tembus yang kuat dan diketahui pula bahwa
cahaya tersebut berasal dari Uranium dengan membandingkan berat Uranium
dengan material yang terkandung di dalam persenyawaan.
Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengukur aliran listrik dari proses
ionosasi diketahui bahwa sinar radioaktif ini mempunyai sifat yang sama dengan
sinar – X , yaitu mampu mengionisasi di udara. Sinar radioaktif ini disebut sinar
unsur Uranium atau disebut juga sinar Becquerel.
2. 2. Penemuan Radium dan Polonium
Selang 2 tahun kemudian pasangan suami istri Pierre dan Marie Curie (gambar2)
melakukan penelitian mengenai hubungan teori Becquerel terhadap sinar radioaktif
dari unsur Uranium. Penelitian sinar radioaktif dari unsur Uranium pun kemudian
dilakukan dengan menggunakan dry plate foto untuk mengukur kekuatan sinar
radioaktif secara tepat. Peralatan yang digunakan adalah tabung aliran listrik,
pengukur elektrik dan pieji pengukur listrik yang memungkinkan melakukan
pengukuran aliran listrik dalam orde 10– 11 amper. Marie Curie menggunakan
peralatan ini untuk melakukan penelitian kekuatan sinar radioaktif dari Uranium
dengan membandingkan jumlah Uranium di dalam persenyawaan Uranium.
Pada kondisi persenyawaan dengan tekanan dan kepekatan tertentu kekuatan sinar
radioaktif dapat diketahui. Selanjutnya ditemukan adanya kesamaan sifat antara
sinar radioaktif yang dipancarkan dari persenyawaan dengan sinar radioaktif yang
dipancarkan dari Thorium. Sifat material yang keluar dari persenyawaan ini disebut
dengan radioaktif. Marie Curie memeriksa persenyawaan yang mempunyai sifat
radioaktif seperti pada bijih Uranium tembaga alam, tetapi sifat radioaktifnya lebih
kuat dibandingkan dengan bijih Uranium asli. Dari hasil tersebut diduga bahwa
persenyawaan Uranium yang mengandung material radioaktif bukan Uranium asli
atau disebut dengan bijih Pitch Blend dan mempunyai sifat radioaktif yang kuat.
Pemisahan material dilakukan dengan pengukuran radioaktivitas. Pada tahun 1898
Marie Curie menemukan elemen baru yang menyerupai material Bismuth (Bi).
Elemen baru ini kemudian disebut polonium. Pada tahun 1899 juga telah
dibicarakan mengenai material yang meyerupai Barium (Ba). Elemen baru yang
dimaksud adalah benda yang memancarkan radiasi dan kemudian disebut radium
(Ra). Selang 4 tahun kemudian, yaitu pada bulan Maret 1902 dilakukan percobaan
dengan mengekstraksi garam radium asli sebanyak 10 ton bijih sumber radium yang
sebanding dengan bubuk berwarna putih sebanya
3.
4. k 0,1 gram.
Dari hasil penemuan ini pada tahun 1903 Marie Curie menerima hadiah nobel dalam
bidang fisika dan pada tahun 1911 menerima hadiah nobel di bidang kimia. Marie
Curie di dalam tabel periodik unsur menetapkan massa atom radium adalah sebesar
225.
5. GAMBAR:
Gambar 1. Menunjukkan pertama kali ditemukan sinar radioaktif dari unsur uranium
oleh Henri Bequerel
Gambar 2. Menunjukkan suami istri Pierre dan Curie sedang melakukan penelitian di
laboratorium