Kurikulum 2004 dan Kurikulum 2006 memiliki perbedaan signifikan dalam aspek landasan hukum, implementasi, struktur, beban belajar, pengembangan lebih lanjut, prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum, serta pedoman pelaksanaan. Hanya ideologi pendidikan dan pendekatan kurikulum yang sama, yaitu berbasis kompetensi. Selebihnya, 10 aspek lainnya antara kedua kurikulum ini berbeda.
1. E. Model Kurikulum
Terdapat pelbagai model kurikulum yang dibincangkan oleh Raplh Tyler
(1949), Hilda Taba(1966) , Stenhouse (1975) dan Stake (1976)
.
A) Model Perkembangan Tyler
Penekanan padapem bentukan objektif tingkah laku sebagai tujuan sebenarnya
pendidikanbukanlah untuk guru melakukan sesuatu aktiviti tetapi untuk membawa
perubahan signifikan dalam pola tingkah laku murid. Adalah penting untuk
mengenalpasti bahawa sebarang pernyataan objektif sekolah adalah merupakan
pernyataan perubahan yang berlaku dikalangan murid Adalah sistematik dan
memberi panduan yang kukuh untuk menentukan objektif tingkah
laku dan menyediakan hasilan yang jelas supaya kandungankurikulum dan kaedah
penyampaian dapat disusun dan hasilannya boleh dinilai.
B) Model Perkembangan Taba
Kurikulum sebagai rancangan untuk bertindak Pendekatan bawah keatas
(bottoms-up) terhadapkurikulum di mana guru memainkan
peranan utama. Peraturan tertentu untuk membinakurikulum dan guru harus
membantu dalamproses perkembangannya ada 7 langkah dalam
perkembangankurikulum adalah :
1) mendiagnosis keperluan
2) pembentukanobjektif
3) pemilihan kandungan
4) pengurusan kandungan
5) pemilihan pengalaman pembelajaran
6) pengelolaan aktiviti pembelajaran
7) penilaian
C) Model Perkembangan Stenhouse
Kurikulum sebagai satu proses Kurikulum bukan berbentuk fizikal tetapi
berkaitan dengan interaksi guru, murid dan ilmu.
Kurikulum adalah perkara sebenar yang berlaku dalam bilik darjah dan dilakukan
oleh seseorang untuk membuat persediaan dan penilaian. Proses yang aktif dan
dihubungkaitkan dengan set penaakulan praktikal Aristotle Cubaan penyampaian
prinsip-prinsip dan ciri-ciri pendidikan dalam satu bentuk terbuka untuk penilitian
kritis dan boleh diterjemahkan kebentuk prakital Perlu penyediaan asas untuk
merancang sesuatu kursus , mengkaji secara emperikal dan mempertimbangkan
alasan secara praktikal. Ia harus menawarkan :
a) Perancangan
- prinsip pemilihan kandungan - apa yang perlu diajar dan dipelajari
- prinsip perkembangan startegi pengajaran - bagaimana ia dipelajari dan diajar
- prinsip membuat keputusan tentang urutan
- panduan untuk guru bagi kesesuaian untuk melaksanakankurikulum dalam perbagai
konteks
- maklumat tentang kepelbagaian kesan dalam konteks yang berbeda.
F. Kurikulum 2004 (KBK) & Kurikulum 2006 (KTSP) Memang Berbeda
Secara Signifikan.
Banyak kalangan, termasuk aparat Depdiknas dan Dinas Pendidikan Kabupaten/
Kota membuat statement bahwa Kurikulum 2004 (atau KBK) tidak terlalu jauh
berbeda dengan Kurikulum 2006 yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) dan baru ditetapkan pemberlakuannya oleh Mendiknas melalui
2. Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 tanggal 2 Juni 2006. Saya tidak tahu,
apakah penyataan mereka itu dimaksudkan untuk “menghibur guru” agar tidak resah
menghadapi perubahan kurikulum ini. Mengingat Kurikulum 2004 ini masih dalam
taraf ujicoba yang lebih luas sejak tahun pembelajaran 2004/2005 dan belum semua
sekolah sudah menerapkan secara utuh Kurikulum 2004. Namun apa daya, kini sudah
dimunculkan kurikulum baru, Kurikulum 2006. Sehingga muncullah statement yang
“menghibur” tersebut.
Hal ini adalah ironis, karena menunjukkan pemahaman yang sangat dangkal mereka
terhadap Kurikulum 2006 tersebut. Saya menduga mereka hanya “mengulang-ulang”
pernyataan dari BSNP, aparat Pusat Kurikulum, Pejabat Depdiknas yang bermaksud
meredam agar Kurikulum 2006 tidak mendapat tentangan dari ujung tombak
pendidikan : guru dan sekolah, atau gejolak yang meresahkan masyarakat dan dunia
pendidikan. Jika saja mereka sudah melakukan pembandingan secara mendalam
kedua kurikulum tersebut, niscaya mereka akan mengatakan bahwa Kurikulum 2004
dengan Kurikulum 2006 berbeda secara nyata, secara signifikan. Memang harus
diakui dalam beberapa hal ada kesamaan atau kemiripan antara keduanya.
Berikut ini saya rangkum perbedaan dan persamaan antara Kurikulum 2004 dan
Kurikulum 2006 (periksa tabel)
Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006
ASPEK KURIKULUM 2004 KURIKULUM 2006
1. Landasan • Tap MPR/GBHN • UU No. 20/2003 –
Hukum Tahun 1999-2004 Sisdiknas
• UU No. 20/1999 – • PP No. 19/2005 – SPN
Pemerintah-an Daerah • Permendiknas No.
• UU Sisdiknas No 22/2006 – Standar Isi
2/1989 kemudian
diganti dengan UU No. • Permendiknas No.
20/2003 23/2006 – Standar
Kompetensi Lulusan
• PP No. 25 Tahun 2000
tentang pembagian
kewenangan
2. Implementasi / • Bukan dengan • Peraturan Mendiknas RI
Keputusan/ Peraturan No. 24/2006 tentang
Pelaksanaan Mendiknas RI Pelaksanaan Peraturan
• Keputusan Dirjen Menteri No. 22 tentang
Kurikulum Dikdasmen SI dan No. 23 tentang
No.399a/C.C2/Kep/DS/ SKL
2004 Tahun 2004.
• Keputusan Direktur
Dikme-num No.
766a/C4/MN/2003
Tahun 2003, dan No.
1247a/ C4/MN/2003
Tahun 2003.
3. 3. Ideologi • Liberalisme • Liberalisme
Pendidik- Pendidikan : terciptanya Pendidikan : terciptanya
SDM yang cerdas, SDM yang cerdas,
an yang Dianut kompeten, profesional kompeten, profesional
dan kompetitif dan kompetitif
4. Sifat (1) • Cenderung Sentralisme • Cenderung
Pendidikan : Kurikulum Desentralisme
disusun oleh Tim Pusat Pendidikan : Kerangka
secara rinci; Dasar Kurikulum
Daerah/Sekolah hanya disusun oleh Tim Pusat;
melaksanakan Daerah dan Sekolah
dapat mengembangkan
lebih lanjut.
5. Sifat (2) • Kurikulum disusun rinci • Kurikulum merupakan
oleh Tim Pusat (Ditjen kerangka dasar oleh
Dikmenum/ Dikmenjur Tim BSNP
dan Puskur)
6. Pendekatan • Berbasis Kompetensi • Berbasis Kompetensi
• Terdiri atas : SK, KD, • Hanya terdiri atas : SK
MP dan Indikator dan KD. Komponen lain
Pencapaian dikembangkan oleh
guru
7. Struktur • Berubahan relatif • Penambahan mata
banyak dibandingkan pelajaran untuk Mulok
kurikulum sebelumnya dan Pengem-bangan diri
(1994 suplemen 1999) untuk semua jenjang
• Ada perubahan nama sekolah
mata pelajaran • Ada pengurangan mata
pelajaran (Misal TIK di
• Ada penambahan mata SD)
pelajaran (TIK) atau • Ada perubahan nama
penggabungan mata mata pelajaran
pelajaran (KN dan PS di • KN dan IPS di SD
SD) dipisah lagi
• Ada perubahan jumlah
jam pelajaran setiap
mata pelajaran
8. Beban Belajar • Jumlah Jam/minggu : • Jumlah Jam/minggu :
• SD/MI = 26-32/minggu • SD/MI 1-3 = 27/minggu
• SMP/MTs = 32/minggu • SD/MI 4-6 = 32/minggu
• SMA/SMK = • SMP/MTs = 32/minggu
38-39/minggu • SMA/MA=
• Lama belajar per 1 JP: 38-39/minggu
• SD = 35 menit • Lama belajar per 1 JP:
• SMP = 40 menit • SD/MI = 35 menit
• SMP/MTs = 40 menit
• SMA/MA = 45 menit
4. • SMA/MA = 45 menit
9. Pengembangan • Hanya sekolah yang • Semua sekolah /satuan
mampu dan memenuhi pendidikan wajib
Kurikulum lebih syarat dapat membuat KTSP.
mengembangkan KTSP. • Silabus merupakan
lanjut bagian tidak terpisahkan
• Guru membuat silabus dari KTSP
atas dasar Kurikulum
Nasional dan • Guru harus membuat
RP/Skenario Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Pembelajaran (RPP)
10. Prinsip 1. Keimanan, Budi Pekerti 1. Berpusat pada potensi,
Luhur, dan Nilai-nilai perkembangan,
Pengembangan Budaya kebutuhan, dan
2. Penguatan Integritas kepentingan peserta
Kurikulum Nasional didik dan
3. Keseimbangan Etika, lingkungannya
Logika, Estetika, dan 2. Beragam dan terpadu
Kinestetika 3. Tanggap terhadap
4. Kesamaan Memperoleh perkembangan ilmu
Kesempatan pengetahuan, teknologi,
5. Perkembangan dan seni
Pengetahuan dan 4. Relevan dengan
Teknologi Informasi kebutuhan kehidupan
6. Pengembangan 5. Menyeluruh dan
Kecakapan Hidup berkesinam-bungan
7. Belajar Sepanjang 6. Belajar sepanjang
Hayat hayat
8. Berpusat pada Anak
7. Seimbang antara
9. Pendekatan Menyeluruh kepentingan nasional
dan Kemitraan dan kepentingan daerah
ntara
11. Prinsip Tidak terdapat prinsip 1. Didasarkan pada
pelaksanaan kurikulum potensi, perkembangan
Pelaksanaan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai
Kurikulum kompetensi yang
berguna bagi dirinya.
1. Menegakkan lima pilar
belajar:
1. belajar untuk beriman
dan bertakwa kepada
Tuhan YME,
2. belajar untuk
memahami dan
menghayati,
5. 3. belajar untuk mampu
melaksanakan dan
berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup
bersama dan berguna
bagi orang lain,
5. belajar untuk
membangun dan
menemukan jati diri,
melalui proses
pembela-jaran yang
efektif, aktif, kreatif &
menyenangkan.
3. Memungkinkan peserta
didik mendapat pelayanan
perbaik-an, pengayaan, dan/
atau percepatan sesuai
dengan potensi, tahap
perkembangan, dan
kondisinya dengan
memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi
peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan,
dan moral.
1. Dilaksanakan dalam
suasana hubungan
peserta didik dan
pendidik yang saling
meneri-ma dan
menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut wuri
handayani, ing madia
mangun karsa, ing
ngarsa sung tulada
5. Menggunakan pendekatan
multistrategi dan
multimedia, sumber belajar
dan teknologi yang
memadai, dan meman-
faatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar.
6. Mendayagunakan kondisi
alam, sosial dan budaya
serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan
dengan muatan seluruh
bahan kajian secara
6. optimal.
7. Diselenggarakan dalam
kese-imbangan, keterkaitan,
dan kesinambungan yang
cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta
jenjang pendidikan.
12. 1. Bahasa Pengantar Tidak terdapat pedoman
Pedoman 2. Intrakurikuler pelaksanaan kurikulum seperti
3. Ekstrakurikuler pada Kurikulum 2004.
Pelaksanaan 4. Remedial, pengayaan,
akselerasi
Kurikulum 5. Bimbingan &
Konseling
6. Nilai-nilai Pancasila
7. Budi Pekerti
8. Tenaga Kependidikan
9. Sumber dan Sarana
Belajar
10. Tahap Pelaksanaan
11. Pengembangan Silabus
12. Pengelolaan
Kurikulum
Untuk sementara baru 12 aspek yang saya temukan, dimana hanya 2 (dua) hal saja
yang sama, yakni landasan ideologis dan pendekatan yang digunakan. Seme 10 aspek
lainnya berbeda sangat nyata, meskipun ada kemiripan pada butir-butir tertentu.