SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
10 Juli 2013 
Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia 
PAN-ARABISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERAN LIGA ARAB 
DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DI TIMUR TENGAH 
Oleh: 
Evie Aprilianty (1103939) 
Pendidikan Sejarah- FPIPS UPI 
Abstrak 
Pan-Arabisme merupakan salah satu ideologi yang berkembang di Timur 
Tengah selain Pan Islamisme dan Nasionalisme kebangsaan mewarnai 
panggung sejarah di semenanjung Arab. Dengan dibentuknya Liga Arab 
oleh beberapa negara, organisasi ini digunakan untuk mewadahi, 
mempererat tali persaudaraan Bangsa Arab dan memerdekakan negara di 
kawasan Arab. Walaupun dalam realisasinya tidak selalu lurus dan 
mencapai tujuan signifikan. Namun, pengaruh Pan-Arabisme tidak dapat 
dipungkiri amat berpengaruh terhadap peranan Liga Arab tentunya dalam 
penyelesaian konflik di Timur Tengah, salah satunya mencegah berdirinya 
negara Yahudi di Palestina. 
Kata Kunci:Pan-Arabisme, Liga Arab, Timur Tengah, konflik. 
A. PENDAHULUAN 
Pan Arabisme adalah sebuah paham atau gerakan penyatuan bangsa-bangsa dan 
negara dunia Arab, dari Samudera Atlantik sampai ke Laut Arab. Pan Arabisme ini 
berkaitan erat dengan budaya nasionalime bangsa Arab dan menegaskan bahwa 
bangsa Arab merupakan satu kesatuan dalam sebuah bangsa. Terdapat banyak 
organisasi di dunia baik yang berskala daerah, nasional, regional bahkan 
internasional. Salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang kebangsaan tersebut 
adalah League of Arab States atau Liga Arab. 
Pan Arabisme dan pengaruhnya terhadap peran Liga Arab menjadi menarik untuk 
dikaji karena Pan-Arabisme sebagai sebuah gerakan nasionalis ini memberikan warna 
tersendiri dalam organisasi Liga Arab. Cita-cita persatuan negar-negara di Timur 
Tengah pun semakin kuat digencarkan. Semakin menarik ketika Kerajaan Inggris 
Raya mendorong dan menjamin pembentukan persatuan negara-negara Arab (Pan 
Arabia) walaupun tujuan utamanya tidak semanis jaminan-jaminannya karena sarat 
dengan pengkhianatan. 
Perkembangan selanjutnya, ketika Liga Arab telah terbentuk bagaimana peranan-peranan 
dari Liga Arab terhadap penyelesaian konflik di wilayah kaya minyak ini,
10 Juli 2013 
Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia 
khususnya dalam konflik Israel-Palestina dan Suriah masih menjadi salah satu tanda 
tanya besar dan hendak penulis paparkan pada pembahasan selanjutnya. 
B. BERDIRINYA LIGA ARAB 
Pembentukan Liga Arab didasari pada kesadaran Kerajaan Inggris Raya bahwa 
persatuan negara-negara Arab (Pan Arabia) di awal abad ke 20 merupakan hal yang 
sangat penting. Tujuan utama Inggris adalah untuk memimpin gerakan melawan 
Kekaisaran Ottoman di Turki pada Perang Dunia I. Janji-janji pun terus dilancarkan 
oleh Inggris kepada negeri Arab, sebuah persatuan kerajaan Arab dibawah kekuasaan 
Sheriff Hussein di Mekkah dijanjikan oleh Inggris untuk menjangkau seluruh jazirah 
Arab namun janji-janji tersebut dimentahkan sendiri oleh Inggris setelah 
memenangkan peperangan. 
Ketika meletus Perang Dunia II, Inggris sekali lagi membutuhkan bantuan Arab 
dan menyebarkan paham Arabisme dengan janji akan membentuk formasi awal Liga 
Arab. Akan tetapi, kebanyakan intelektual Arab percaya bahwa sebenarnya Inggris 
tidak ingin membentuk Liga Arab demi persatuan Arab, sebaliknya ingin 
menggunakan organisasi tersebut untuk mencegah persatuan negara-negara Timur 
Tengah. (Azhari, 2013) 
Pemerintah Mesir mengajukan sebuah proposal pembentukan organisasi yang 
nyata pada tahun 1943. Perjanjian yang asli menyebutkan bahwa sebuah organisasi 
regional terdiri dari negara berdaulat yang bertujuan untuk memperjuangkan 
kemerdekaan penuh untuk semua negara-negara Arab dan untuk mencegah kaum 
Yahudi di Palestina. 
Liga Arab didirikan pada 22 Maret 1945 oleh tujuh negara. Dalam piagamnya 
dinyatakan bahwa Liga Arab bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, 
kebudayaan, kewarganegaraan, sosial, dan kesehatan. Pembentukan Liga Arab 
didasarkan pada Pact of The League of Arab States. Pakta inilah yang kemudian 
menjadi sebuah konstitusi dasar bagi organisasi Liga Arab. Negara-negara anggota 
pertama yang juga sebagai penandatangan Pakta Liga Arab 1945 adalah Mesir, Irak, 
Transjordan (tahun 1946 berubah menjadi Yordania), Lebanon, Arab Saudi dan 
Suriah. 
Berdasarkan Pasal 2 Pact of The League of Arab States, fungsi dan tujuan utama 
Liga Arab adalah: “Menjaga hubungan baik diantara negara-negara Arab dan
10 Juli 2013 
Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia 
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan politik negara anggota, melindungi 
kemerdekaan dan kedaulatan negara, dan menyelaraskan kepentingan-kepentingan 
Arab.” Didalam bidang hukum tujuan dan fungsi Liga Arab adalah: 
a. Pelaksanaan keputusan pengadilan di antara negara-negara anggota. 
b. Masalah ekstradisi 
c. Masalah nasionalitas warga negara. (Azhari, 2013) 
C. PAN-ARABISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERAN LIGA ARAB 
DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DI TIMUR TENGAH 
Pan Arabisme atau qaumiyyah adalah suatu ideologi yang berkembang di 
wilayah Timur Tengah pada tahun 1918. Ideologi ini memandang bangsa Arab 
sebagai sebuah bangsa dan kebangsaan tersebut merupakan dasar dari politik. 
Ideologi ini berkembang seiring dengan kelahiran konsep nasionalisme di Eropa. 
Semakin lama, semakin banyak pemikir sekuler, Abdul Al-Rahman Al-Kawakibi 
seorang pemikir dari Arab mengajukan sebuah ‘kekhalifahan’ di Mekkah namun 
fungsiny berbeda dengan kekhalifahan kuno hanya sebuah tempat administratif 
sebagai pusat kebangkitan Islam. 
Banyaknya pemikir-pemikir Sekuler dan Kristen terhadap ide kebangkitan 
Arab tersebut, perlahan ide Arabisme menjadi tersekulerisasi. Walaupun Arab masih 
identik dengan Islam, namun yang ditekankan adalah rasa kebangsaan bukanlah 
ikatan agama. (Widhiyoga, t. Tahun: 7) 
Pan Arabisme ini kemudian terwujud dalam sebuah wadah Liga Arab. Liga 
Arab berangkat dari sebuah kesadaran untuk penyatuan negara-negara Arab dalam 
satu bangsa dan kebangsaan tersebut perlu diwujudkan. Dalam konflik yang terjadi di 
Timur Tengah dari Konflik Isarel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun 
hingga isu paling kontemporer yaitu konflik Suriah perlu mendapatkan perhatian dari 
Liga Arab karena keduanya merupakan anggota dari Liga Arab (dalam hal ini 
Palestina adalah pengecualian walaupun bukan negara berdaulat tetapi masuk dalam 
keanggotaan). 
Berikut adalah peran Liga Arab dalam penyelesaian konflik di daerah Timur 
Tengah.
10 Juli 2013 
Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia 
a. Peran Liga Arab dalam Penyelesaian Konflik Israel-Palestina 
Konflik Israel-Palestina bergolak sejak diproklamirkannya Israel sebagai 
sebuah negara oleh David ben Gurion pada 14 Mei 1948. Berdasarkan Deklarasi 
Balfour pada bulan November 1917 M oleh Arthur James Balfour. Dalam deklarasi 
tersebut dikatakan: 
“Pemerintah Inggris menyetujui didirikannya sebuah tanah air bagi bangsa 
Yahudi di Palestina, dan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk melancarkan 
pencapaian tujuan ini, setelah dipahami secara jelas bahwa tidak akan dilakukan 
sesuatu yang dapat merugikan hak-hak sipil dan hak-hak keagamaan komunitas 
non Yahudi yang ada di Palestina, atau hak-hak dan status politik yang dinikmati 
oleh setiap bangsa Yahudi di negara lain” (Bakar, 2008) 
Liga Arab sebagai sebuah wadah yang mempunyai tujuan untuk 
kemerdekaan bagi negara-negara Arab seharusnya menjadi sebuah harapan untuk 
menjadi penengah dalam konflik yang telah berlangsung lama tersebut. Walaupun 
dapat dipahami ketika konflik ini mulai bergulir yaitu pada tahun 1948, Liga Arab 
masih sangat muda untuk mengatasi masalah yang krusial tersebut, usianya pada 
saat itu adalah 3 tahun. 
Liga Arab akhirnya hanya mengandalkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 
untuk menyelesaikan konflik Israel-palestina. Liga Arab berharap bahwa yang 
menjadi penengah diantara penyelesaian konflik bukan hanya Amerika Serikat. 
Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa dalam Lesly Agistania (2010) 
"Hendaknya ada perubahan dalam arah proses perdamaian, dengan menjadi 
penengah yang memahami kebutuhan dua pihak, dan bukan satu pihak," katanya. 
Ia juga mengatakan, peran PBB yang dipinggirkan pada satu tahap tertentu terkait 
dengan konflik Arab-Israel hendaknya dikembalikan. 
Banyak peran yang masih bisa untuk dilakukan. Sampai saat ini, Liga Arab 
masih berperan dalam membantu penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel. 
Tidak hanya itu, Liga Arab juga telah memainkan peran dalam meningkatkan 
konsolidasi dan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya di antara negara-negara 
Arab. Salah satu peran yang bisa dilihat adalah keputusan Liga Arab dalam 
Konferensi Tingkat Tinggi di Beirut, Maret 2002. (KTT Liga Arab di Beirut 
memutuskan mendukung perjuangan rakyat Palestina). 
PBB merupakan bagian dari kuartet penengah bersama Amerika Serikat, Uni 
Eropa dan Rusia, tetapi AS telah mengambil peran menonjol dalam proses
10 Juli 2013 
Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia 
perdamaian itu padahal Liga Arab mempunyai andil yang sangat besar dalam 
menyikapi konflik yang terjadi di wilayah regionalnya. 
Maka dari itu, demi tercapainya cita-cita Pan Arabisme dan Liga Arab 
sebagai wadahnya harus lebih intensif dalam penyelesaian konflik. 
b. Peran Liga Arab dalam Penyelesaian Konflik Suriah 
Peran liga Arab dalam penyelesaian konflik Suriah dilansir dalam media 
Antara News (25/4) menyatakan bahwa emerintah Suriah, Rabu (24/4), menolak 
peran apa pun oleh Liga Arab dalam penyelesaian krisis di negerinya, dan 
menyatakan Damaskus akan berhubungan dengan Utusan Gabungan PBB-Liga 
Arab Lakhdar Brahimi hanya sebagai wakil PBB. "Suriah telah bekerjasama 
dengan Brahimi dan akan terus melakukan itu dalam konteks dia hanya sebagai 
utusan PBB, sebab Liga Arab memihak persekongkolan melawan Suriah," kata 
Kementerian Luar Negeri Suriah, sebagaimana dilaporkan Xinhua. 
Dalam Konflik Suriah, aktor utama dari dari konflik ini adalah FSA da rezim 
Assad. Keterlibatan aktor-aktor di luar mereak berdua ini pun beragam. Mulai dari 
negara-negara, organisasi internasional kelas global seperti PBB, dan juga 
organisasi regional Timur-Tengah seperti Liga Arab. Tingkat keterlibatan mereka 
pun berbeda-beda, ada yang terang-terangan berkata akan membantu, ada yang 
membantu dalam diam, ada yang memberi bantuan uang, ada yang memberi 
bantuan military-advisors, dan bantuan dalam bentuk lainnya. 
Peran Liga Arab sebagai organisasi regional sebenarnya sangat diharapkan 
dalam penyelesaian konflik ini. Namun demikian, kewenangan yang terbatas 
membuat Liga Arab seakan mandul dalam membantu Suriah menemukan jalan 
keluar dari konflik berkepanjangan yang mereka hadapi. Peran Liga Arab mulai 
muncul ketika pada konferensi terakhir di Doha, Qatar, Liga Arab memberikan 
kursi perwakilan Suriah kepada pihak oposisi, bukannya kepada rezim Assad yang 
secara administratif masih memiliki legitimasi sebagai pemerintahan di Suriah. Hal 
ini lalu menggiring pada pertanyaan menarik mengenai apa sebenarnya motif di 
balik sikap Liga Arab tersebut. (Middle East Studies Indonesia, 2013) 
Maka dalam hal ini Liga Arab seperti tidak punya power untuk memaksa 
ataupun mengintervensi masalah ini. Akibatnya, mereka hanya nampak seperti 
penonton saja. Liga Arab hanya bisa bertindak di luar konflik dan di luar Suriah.
10 Juli 2013 
Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia 
Tidak bisa memberikan dampak langsung pada kondisi di dalam Suriah. 
Berdasarkan hal tersebut, cita-cita Pan Arabisme dan Suriah sebagai anggota Liga 
Arb perlu adanya pertimbangan dari anggota Liga Arab yang lainnya dalam 
penyelesaian konflik agar tidak lebih berkepanjangan dan semua cita Pan Arabisme 
tercapai. 
Liga Arab yang terdorong dari cita-cita Pan-Arabisme untuk menyatukan negara 
Arab menjadi satu kesatuan nampaknya tidak mulus dalam perjalanannya karena 
wilayah Timur Tengah, negeri kaya minyak ini seakan digoyahkan dengan banyak 
konflik. Hal ini menyadarkan kita bahwa dalam mencapai persatuan dan kesatuan 
banyak harga yang harus dibayar. Tapi dengan penyelesaian dengan dialog, 
perundingan akan lebih baik agar tidak lebih banyak lagi korabn berjatuhan. 
DAFTAR PUSTAKA 
Bakar, A. (2008). Berebut Tanah Suci Palestina. Yogyakarta: Insan Madani. 
Azhari, D. I. (2013). Organisasi Liga Arab. [online] tersedia: http://iramerdeka.wordpres 
s.com/2010/05/26/liga-arab/. Diakses pada tanggal 11 Juli 2013. 
Widhiyoga, G. T. Tahun. Pengaruh Pan Arabisme terhadap Efektivitas Liga Arab. Jurnal 
Ilmiah. 
Lesly, A. (2010). Peran Liga Arab dalam Penyelesaian Konflik perselisihan Israel-Palestina. 
[online] tersedia: http://diplomacy945.blogspot.com/2010/06/peran-liga-arab-dalam- 
penyelesaian.htmlhttp://politik.kompasiana.com/2012/12/09/israel-palestina- 
dan-pan-arabisme-baru-sejarah-tanah-berdarah-514601.html. 
Diakses pada tanggal 11 Juli 2013. 
Middle East Studies Indonesia. (2013). Liga Arab dan Konflik Suriah. http://middleeasti 
ndonesia.wordpress.com/2013/06/10/resume-diskusi-liga-arab-dan-konflik-suriah/ 
Wibisono, K. (2013). Liga Arab dan Konflik Suriah. [online] tersedia: http://www.ant 
aranews.com/berita/371174/suriah-tolak-peran-liga-arab-dalam-penyelesaian-krisis. 
Diakses pada tanggal 11 Juli 2013.

More Related Content

What's hot

What's hot (6)

Peranan organisasi internasional
Peranan organisasi internasionalPeranan organisasi internasional
Peranan organisasi internasional
 
78638071 makalah-perserikatan-bangsa-bangsa
78638071 makalah-perserikatan-bangsa-bangsa78638071 makalah-perserikatan-bangsa-bangsa
78638071 makalah-perserikatan-bangsa-bangsa
 
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israelMakalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
 
Peran indonesia dalam lingkungan negara negara asean
Peran indonesia dalam lingkungan negara negara aseanPeran indonesia dalam lingkungan negara negara asean
Peran indonesia dalam lingkungan negara negara asean
 
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
 
Makalah pbb
Makalah pbbMakalah pbb
Makalah pbb
 

Similar to Pan arabisme dan pengaruhnya terhadap peran liga arab dalam penyelesaian konflik di timur tengah

asal muasal konflik palestina dan israel.
asal muasal konflik palestina dan israel.asal muasal konflik palestina dan israel.
asal muasal konflik palestina dan israel.ssuser2d0d9f
 
Pesentasi Indonesia dalam Panggung Dunia
Pesentasi Indonesia dalam Panggung DuniaPesentasi Indonesia dalam Panggung Dunia
Pesentasi Indonesia dalam Panggung DuniaDyah Mei
 
Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5Mustain Doang
 
Organisasi Internasional
Organisasi InternasionalOrganisasi Internasional
Organisasi InternasionalAndini Hapsari
 
Tugas p kn print
Tugas p kn printTugas p kn print
Tugas p kn printkaizer2fire
 
Proses berdirinya asean kardiyat
Proses berdirinya asean kardiyatProses berdirinya asean kardiyat
Proses berdirinya asean kardiyatTika Daud
 
Materi ips bab 15 lembaga internasional kelas 9
Materi ips bab 15 lembaga  internasional kelas 9Materi ips bab 15 lembaga  internasional kelas 9
Materi ips bab 15 lembaga internasional kelas 9Yudha Kirito
 
Rian yuliani fah
Rian yuliani fahRian yuliani fah
Rian yuliani fahLa Mone
 
Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003Rahman Klu
 
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docx
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docxMAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docx
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docxsuwandabaru
 

Similar to Pan arabisme dan pengaruhnya terhadap peran liga arab dalam penyelesaian konflik di timur tengah (12)

asal muasal konflik palestina dan israel.
asal muasal konflik palestina dan israel.asal muasal konflik palestina dan israel.
asal muasal konflik palestina dan israel.
 
Pesentasi Indonesia dalam Panggung Dunia
Pesentasi Indonesia dalam Panggung DuniaPesentasi Indonesia dalam Panggung Dunia
Pesentasi Indonesia dalam Panggung Dunia
 
Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5
 
Organisasi Internasional
Organisasi InternasionalOrganisasi Internasional
Organisasi Internasional
 
Tugas p kn print
Tugas p kn printTugas p kn print
Tugas p kn print
 
Politik Internasional
Politik InternasionalPolitik Internasional
Politik Internasional
 
Proses berdirinya asean kardiyat
Proses berdirinya asean kardiyatProses berdirinya asean kardiyat
Proses berdirinya asean kardiyat
 
Materi ips bab 15 lembaga internasional kelas 9
Materi ips bab 15 lembaga  internasional kelas 9Materi ips bab 15 lembaga  internasional kelas 9
Materi ips bab 15 lembaga internasional kelas 9
 
Rian yuliani fah
Rian yuliani fahRian yuliani fah
Rian yuliani fah
 
Makalah pbb singkat dan jelas
Makalah pbb singkat dan jelasMakalah pbb singkat dan jelas
Makalah pbb singkat dan jelas
 
Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003
 
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docx
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docxMAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docx
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docx
 

Pan arabisme dan pengaruhnya terhadap peran liga arab dalam penyelesaian konflik di timur tengah

  • 1. 10 Juli 2013 Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia PAN-ARABISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERAN LIGA ARAB DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DI TIMUR TENGAH Oleh: Evie Aprilianty (1103939) Pendidikan Sejarah- FPIPS UPI Abstrak Pan-Arabisme merupakan salah satu ideologi yang berkembang di Timur Tengah selain Pan Islamisme dan Nasionalisme kebangsaan mewarnai panggung sejarah di semenanjung Arab. Dengan dibentuknya Liga Arab oleh beberapa negara, organisasi ini digunakan untuk mewadahi, mempererat tali persaudaraan Bangsa Arab dan memerdekakan negara di kawasan Arab. Walaupun dalam realisasinya tidak selalu lurus dan mencapai tujuan signifikan. Namun, pengaruh Pan-Arabisme tidak dapat dipungkiri amat berpengaruh terhadap peranan Liga Arab tentunya dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah, salah satunya mencegah berdirinya negara Yahudi di Palestina. Kata Kunci:Pan-Arabisme, Liga Arab, Timur Tengah, konflik. A. PENDAHULUAN Pan Arabisme adalah sebuah paham atau gerakan penyatuan bangsa-bangsa dan negara dunia Arab, dari Samudera Atlantik sampai ke Laut Arab. Pan Arabisme ini berkaitan erat dengan budaya nasionalime bangsa Arab dan menegaskan bahwa bangsa Arab merupakan satu kesatuan dalam sebuah bangsa. Terdapat banyak organisasi di dunia baik yang berskala daerah, nasional, regional bahkan internasional. Salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang kebangsaan tersebut adalah League of Arab States atau Liga Arab. Pan Arabisme dan pengaruhnya terhadap peran Liga Arab menjadi menarik untuk dikaji karena Pan-Arabisme sebagai sebuah gerakan nasionalis ini memberikan warna tersendiri dalam organisasi Liga Arab. Cita-cita persatuan negar-negara di Timur Tengah pun semakin kuat digencarkan. Semakin menarik ketika Kerajaan Inggris Raya mendorong dan menjamin pembentukan persatuan negara-negara Arab (Pan Arabia) walaupun tujuan utamanya tidak semanis jaminan-jaminannya karena sarat dengan pengkhianatan. Perkembangan selanjutnya, ketika Liga Arab telah terbentuk bagaimana peranan-peranan dari Liga Arab terhadap penyelesaian konflik di wilayah kaya minyak ini,
  • 2. 10 Juli 2013 Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia khususnya dalam konflik Israel-Palestina dan Suriah masih menjadi salah satu tanda tanya besar dan hendak penulis paparkan pada pembahasan selanjutnya. B. BERDIRINYA LIGA ARAB Pembentukan Liga Arab didasari pada kesadaran Kerajaan Inggris Raya bahwa persatuan negara-negara Arab (Pan Arabia) di awal abad ke 20 merupakan hal yang sangat penting. Tujuan utama Inggris adalah untuk memimpin gerakan melawan Kekaisaran Ottoman di Turki pada Perang Dunia I. Janji-janji pun terus dilancarkan oleh Inggris kepada negeri Arab, sebuah persatuan kerajaan Arab dibawah kekuasaan Sheriff Hussein di Mekkah dijanjikan oleh Inggris untuk menjangkau seluruh jazirah Arab namun janji-janji tersebut dimentahkan sendiri oleh Inggris setelah memenangkan peperangan. Ketika meletus Perang Dunia II, Inggris sekali lagi membutuhkan bantuan Arab dan menyebarkan paham Arabisme dengan janji akan membentuk formasi awal Liga Arab. Akan tetapi, kebanyakan intelektual Arab percaya bahwa sebenarnya Inggris tidak ingin membentuk Liga Arab demi persatuan Arab, sebaliknya ingin menggunakan organisasi tersebut untuk mencegah persatuan negara-negara Timur Tengah. (Azhari, 2013) Pemerintah Mesir mengajukan sebuah proposal pembentukan organisasi yang nyata pada tahun 1943. Perjanjian yang asli menyebutkan bahwa sebuah organisasi regional terdiri dari negara berdaulat yang bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan penuh untuk semua negara-negara Arab dan untuk mencegah kaum Yahudi di Palestina. Liga Arab didirikan pada 22 Maret 1945 oleh tujuh negara. Dalam piagamnya dinyatakan bahwa Liga Arab bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, kebudayaan, kewarganegaraan, sosial, dan kesehatan. Pembentukan Liga Arab didasarkan pada Pact of The League of Arab States. Pakta inilah yang kemudian menjadi sebuah konstitusi dasar bagi organisasi Liga Arab. Negara-negara anggota pertama yang juga sebagai penandatangan Pakta Liga Arab 1945 adalah Mesir, Irak, Transjordan (tahun 1946 berubah menjadi Yordania), Lebanon, Arab Saudi dan Suriah. Berdasarkan Pasal 2 Pact of The League of Arab States, fungsi dan tujuan utama Liga Arab adalah: “Menjaga hubungan baik diantara negara-negara Arab dan
  • 3. 10 Juli 2013 Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan politik negara anggota, melindungi kemerdekaan dan kedaulatan negara, dan menyelaraskan kepentingan-kepentingan Arab.” Didalam bidang hukum tujuan dan fungsi Liga Arab adalah: a. Pelaksanaan keputusan pengadilan di antara negara-negara anggota. b. Masalah ekstradisi c. Masalah nasionalitas warga negara. (Azhari, 2013) C. PAN-ARABISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERAN LIGA ARAB DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DI TIMUR TENGAH Pan Arabisme atau qaumiyyah adalah suatu ideologi yang berkembang di wilayah Timur Tengah pada tahun 1918. Ideologi ini memandang bangsa Arab sebagai sebuah bangsa dan kebangsaan tersebut merupakan dasar dari politik. Ideologi ini berkembang seiring dengan kelahiran konsep nasionalisme di Eropa. Semakin lama, semakin banyak pemikir sekuler, Abdul Al-Rahman Al-Kawakibi seorang pemikir dari Arab mengajukan sebuah ‘kekhalifahan’ di Mekkah namun fungsiny berbeda dengan kekhalifahan kuno hanya sebuah tempat administratif sebagai pusat kebangkitan Islam. Banyaknya pemikir-pemikir Sekuler dan Kristen terhadap ide kebangkitan Arab tersebut, perlahan ide Arabisme menjadi tersekulerisasi. Walaupun Arab masih identik dengan Islam, namun yang ditekankan adalah rasa kebangsaan bukanlah ikatan agama. (Widhiyoga, t. Tahun: 7) Pan Arabisme ini kemudian terwujud dalam sebuah wadah Liga Arab. Liga Arab berangkat dari sebuah kesadaran untuk penyatuan negara-negara Arab dalam satu bangsa dan kebangsaan tersebut perlu diwujudkan. Dalam konflik yang terjadi di Timur Tengah dari Konflik Isarel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun hingga isu paling kontemporer yaitu konflik Suriah perlu mendapatkan perhatian dari Liga Arab karena keduanya merupakan anggota dari Liga Arab (dalam hal ini Palestina adalah pengecualian walaupun bukan negara berdaulat tetapi masuk dalam keanggotaan). Berikut adalah peran Liga Arab dalam penyelesaian konflik di daerah Timur Tengah.
  • 4. 10 Juli 2013 Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia a. Peran Liga Arab dalam Penyelesaian Konflik Israel-Palestina Konflik Israel-Palestina bergolak sejak diproklamirkannya Israel sebagai sebuah negara oleh David ben Gurion pada 14 Mei 1948. Berdasarkan Deklarasi Balfour pada bulan November 1917 M oleh Arthur James Balfour. Dalam deklarasi tersebut dikatakan: “Pemerintah Inggris menyetujui didirikannya sebuah tanah air bagi bangsa Yahudi di Palestina, dan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk melancarkan pencapaian tujuan ini, setelah dipahami secara jelas bahwa tidak akan dilakukan sesuatu yang dapat merugikan hak-hak sipil dan hak-hak keagamaan komunitas non Yahudi yang ada di Palestina, atau hak-hak dan status politik yang dinikmati oleh setiap bangsa Yahudi di negara lain” (Bakar, 2008) Liga Arab sebagai sebuah wadah yang mempunyai tujuan untuk kemerdekaan bagi negara-negara Arab seharusnya menjadi sebuah harapan untuk menjadi penengah dalam konflik yang telah berlangsung lama tersebut. Walaupun dapat dipahami ketika konflik ini mulai bergulir yaitu pada tahun 1948, Liga Arab masih sangat muda untuk mengatasi masalah yang krusial tersebut, usianya pada saat itu adalah 3 tahun. Liga Arab akhirnya hanya mengandalkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelesaikan konflik Israel-palestina. Liga Arab berharap bahwa yang menjadi penengah diantara penyelesaian konflik bukan hanya Amerika Serikat. Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa dalam Lesly Agistania (2010) "Hendaknya ada perubahan dalam arah proses perdamaian, dengan menjadi penengah yang memahami kebutuhan dua pihak, dan bukan satu pihak," katanya. Ia juga mengatakan, peran PBB yang dipinggirkan pada satu tahap tertentu terkait dengan konflik Arab-Israel hendaknya dikembalikan. Banyak peran yang masih bisa untuk dilakukan. Sampai saat ini, Liga Arab masih berperan dalam membantu penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel. Tidak hanya itu, Liga Arab juga telah memainkan peran dalam meningkatkan konsolidasi dan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya di antara negara-negara Arab. Salah satu peran yang bisa dilihat adalah keputusan Liga Arab dalam Konferensi Tingkat Tinggi di Beirut, Maret 2002. (KTT Liga Arab di Beirut memutuskan mendukung perjuangan rakyat Palestina). PBB merupakan bagian dari kuartet penengah bersama Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia, tetapi AS telah mengambil peran menonjol dalam proses
  • 5. 10 Juli 2013 Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia perdamaian itu padahal Liga Arab mempunyai andil yang sangat besar dalam menyikapi konflik yang terjadi di wilayah regionalnya. Maka dari itu, demi tercapainya cita-cita Pan Arabisme dan Liga Arab sebagai wadahnya harus lebih intensif dalam penyelesaian konflik. b. Peran Liga Arab dalam Penyelesaian Konflik Suriah Peran liga Arab dalam penyelesaian konflik Suriah dilansir dalam media Antara News (25/4) menyatakan bahwa emerintah Suriah, Rabu (24/4), menolak peran apa pun oleh Liga Arab dalam penyelesaian krisis di negerinya, dan menyatakan Damaskus akan berhubungan dengan Utusan Gabungan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi hanya sebagai wakil PBB. "Suriah telah bekerjasama dengan Brahimi dan akan terus melakukan itu dalam konteks dia hanya sebagai utusan PBB, sebab Liga Arab memihak persekongkolan melawan Suriah," kata Kementerian Luar Negeri Suriah, sebagaimana dilaporkan Xinhua. Dalam Konflik Suriah, aktor utama dari dari konflik ini adalah FSA da rezim Assad. Keterlibatan aktor-aktor di luar mereak berdua ini pun beragam. Mulai dari negara-negara, organisasi internasional kelas global seperti PBB, dan juga organisasi regional Timur-Tengah seperti Liga Arab. Tingkat keterlibatan mereka pun berbeda-beda, ada yang terang-terangan berkata akan membantu, ada yang membantu dalam diam, ada yang memberi bantuan uang, ada yang memberi bantuan military-advisors, dan bantuan dalam bentuk lainnya. Peran Liga Arab sebagai organisasi regional sebenarnya sangat diharapkan dalam penyelesaian konflik ini. Namun demikian, kewenangan yang terbatas membuat Liga Arab seakan mandul dalam membantu Suriah menemukan jalan keluar dari konflik berkepanjangan yang mereka hadapi. Peran Liga Arab mulai muncul ketika pada konferensi terakhir di Doha, Qatar, Liga Arab memberikan kursi perwakilan Suriah kepada pihak oposisi, bukannya kepada rezim Assad yang secara administratif masih memiliki legitimasi sebagai pemerintahan di Suriah. Hal ini lalu menggiring pada pertanyaan menarik mengenai apa sebenarnya motif di balik sikap Liga Arab tersebut. (Middle East Studies Indonesia, 2013) Maka dalam hal ini Liga Arab seperti tidak punya power untuk memaksa ataupun mengintervensi masalah ini. Akibatnya, mereka hanya nampak seperti penonton saja. Liga Arab hanya bisa bertindak di luar konflik dan di luar Suriah.
  • 6. 10 Juli 2013 Sejarah Kebangkitan Negara-negara Asia Tidak bisa memberikan dampak langsung pada kondisi di dalam Suriah. Berdasarkan hal tersebut, cita-cita Pan Arabisme dan Suriah sebagai anggota Liga Arb perlu adanya pertimbangan dari anggota Liga Arab yang lainnya dalam penyelesaian konflik agar tidak lebih berkepanjangan dan semua cita Pan Arabisme tercapai. Liga Arab yang terdorong dari cita-cita Pan-Arabisme untuk menyatukan negara Arab menjadi satu kesatuan nampaknya tidak mulus dalam perjalanannya karena wilayah Timur Tengah, negeri kaya minyak ini seakan digoyahkan dengan banyak konflik. Hal ini menyadarkan kita bahwa dalam mencapai persatuan dan kesatuan banyak harga yang harus dibayar. Tapi dengan penyelesaian dengan dialog, perundingan akan lebih baik agar tidak lebih banyak lagi korabn berjatuhan. DAFTAR PUSTAKA Bakar, A. (2008). Berebut Tanah Suci Palestina. Yogyakarta: Insan Madani. Azhari, D. I. (2013). Organisasi Liga Arab. [online] tersedia: http://iramerdeka.wordpres s.com/2010/05/26/liga-arab/. Diakses pada tanggal 11 Juli 2013. Widhiyoga, G. T. Tahun. Pengaruh Pan Arabisme terhadap Efektivitas Liga Arab. Jurnal Ilmiah. Lesly, A. (2010). Peran Liga Arab dalam Penyelesaian Konflik perselisihan Israel-Palestina. [online] tersedia: http://diplomacy945.blogspot.com/2010/06/peran-liga-arab-dalam- penyelesaian.htmlhttp://politik.kompasiana.com/2012/12/09/israel-palestina- dan-pan-arabisme-baru-sejarah-tanah-berdarah-514601.html. Diakses pada tanggal 11 Juli 2013. Middle East Studies Indonesia. (2013). Liga Arab dan Konflik Suriah. http://middleeasti ndonesia.wordpress.com/2013/06/10/resume-diskusi-liga-arab-dan-konflik-suriah/ Wibisono, K. (2013). Liga Arab dan Konflik Suriah. [online] tersedia: http://www.ant aranews.com/berita/371174/suriah-tolak-peran-liga-arab-dalam-penyelesaian-krisis. Diakses pada tanggal 11 Juli 2013.