1. SMP Negeri 4 Painan didirikan pada tahun 2006 dan berlokasi di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan. Sekolah ini memiliki 303 siswa dan 11 rombel serta fasilitas seperti kelas, laboratorium, dan lapangan olahraga.
2. Lingkungan sekolah cukup kondusif dengan hubungan yang harmonis antara siswa, guru, dan masyarakat sekitar. Fasilitas sekolah juga terawat dengan baik meskipun beberapa sarana
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan PPLK
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Melalui pendidikan manusia memperoleh kemampuan dan
pengetahuan yang dibutuhkan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, maka
diperoleh sumber daya manusia yang ahli dan terampil dibidangnya.
Keberhasilan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang ahli dan terampil,
tidak terlepas dari peranan pendidikan. Untuk itu pemerintah menetapkan
tujuan pendidikan yang disebut tujuan pendidikan nasional, sebagai target yang
akan dicapai.
Pencapaian tujuan pendidikan nasional sangat tergantung pada mutu
seorang guru. Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai salah satu lembaga
penyalur dan pencetak guru, telah melakukan berbagai upaya untuk
menciptakan tenaga ahli dan terampil dalam bidangnya melalui program-
program yang telah disusun secara teratur. Salah satunya adalah Program
Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) yang bekerjasama dengan
sekolah latihan dalam usaha mengembangkan sistem pengadaan tenaga
kependidikan. Hal ini, menuntut adanya keterkaitan antara teori dan praktik
dalam usaha mendidik mahasiswa sebagai calon guru serta terkoordinirnya
dengan mapan kegiatan-kegiatan pembina tenaga pendidik.
1
2. 2
Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) merupakan salah
satu mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan. Mata kuliah ini bertujuan untuk menciptakan tenaga
kependidikan yang handal dan profesional di bidangnya. Melalui kegiatan ini,
para calon pendidik dibina untuk berkarya dan melaksanakan pekerjaannya
sebagai seorang tenaga pendidik yang profesional. Dari PLK ini, diharapkan
dapat menjadi pengalaman dalam meningkatkan kualitas dan mengaplikasikan
ilmu yang telah diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan.
Sekolah merupakan suatu wadah tempat melaksanakan kegiatan Program
Pengalaman Lapangan Kependidikan. Dalam sebuah sekolah terdapat
seperangkat organisasi yang memiliki peran masing-masing. Hal ini juga
terdapat di SMP Negeri 4 Painan sebagai tempat penulis melaksanakan PLK.
Di sekolah inilah penulis dapat belajar, melatih diri, mempraktekkan, dan
mengembangkan ilmu yang sudah penulis dapatkan di perguruan tinggi.
Sebagai seorang calon guru, sekolah yang dijadikan tempat praktek
lapangan (PL) merupakan lingkungan yang baru bagi penulis. Oleh sebab itu,
penulis perlu melakukan observasi dan orientasi di sekolah agar penulis bisa
menyesuaikan diri nantinya dengan lingkungan sekolah selama praktek
lapangan (PL) berlangsung khususnya di SMP Negeri 4 Painan. Kegiatan ini
dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam mengajar. Hal yang perlu diamati
adalah bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dan
lingkungan fisik sekolah. Dengan kegiatan observasi dan orientasi ini, penulis
dapat lebih mengenal seluk beluk sekolah dengan baik dan menjalin keakraban
3. 3
dengan guru dan siswa serta personil sekolah lainnya. Sehingga membantu
penulis dalam melaksanakan tugas dan kewajiban selama PLK di SMP Negeri
4 Painan.
B. Tujuan PPLK
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) ini
memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Membentuk mahasiswa PPLK agar menjadi calon tenaga
kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan
berdasarkan kompetensi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan sejarah
ringkas sekolah, profil sekolah, keadaaan sekolah, tata tertib sekolah,
administrasi sekolah, dan proses belajar mengajar, di sekolah SMP Negeri 4
Painan.
b. Agar mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang model-model
pembelajaran serta informasi tentang pengembangan profesi guru.
c. Untuk menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap etis
profesionalisme yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki lapangan
kerja sesuai bidangnya.
d. Sebagai informasi bagi UPPL, dosen pembimbing, guru pamong, dan semua
pihak yang terkait dengan program PLK.
4. 4
e. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah PLK.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPLK
PPLK ini dilaksanakan di sekolah latihan yaitu SMP Negeri 4 Painan
yang berlokasi di Jalan Tentara Pelajar Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai,
Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat selama 1 (satu) semester,
yaitu semester ganjil (Juli – Desember 2014) tepatnya dimulai dari tanggal 25
agustus hingga 13 Desember 2014.
5. 5
BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
A. Sejarah Sekolah
SMP Negeri 4 Painan merupakan salah satu dari 4 (empat) SMP Negeri
yang ada di kecamatan IV Jurai Painan. SMP Negeri 4 Painan berada dibawah
naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan yang berdiri pada tahun
2006. Lokasi SMP Negeri 4 Painan ini berdiri di atas lahan seluas 2.205 M2
yang terletak di Jalan Tentara Pelajar Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai,
Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat.
Pada angkatan pertama siswa dan siswi SMP Negeri 4 Painan belum
mempunyai gedung sekolah sehingga pihak sekolah berupaya melakukan
kerjasama dengan sekolah lain yakni dengan memakai gedung sekolah SMP
Negeri 1 Painan untuk melaksanakan proses pembelajaran dikarenakan gedung
sekolah SMP Negeri 4 Painan saat itu masih dalam proses pembangunan. Ini
merupakan sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah yang ada dalam
proses pembangunan SMP Negeri 4 Painan. Pada tahun 2007 gedung SMP
Negeri 4 Painan baru bisa digunakan untuk proses pembelajaran walaupun
masih belum tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap. Rencana untuk
melengkapi sarana dan prasarana masih terus diupayakan hingga saat ini oleh
pihak sekolah agar nantinya mampu melahirkan siswa dan siswi lulusan yang
sanggup berkompetensi tidak saja pada tingkat lokal tetapi pada tingkat
nasional maupun internasional.
5
6. 6
B. Profil Sekolah
Berikut profil dan identitas sekolah adalah sebagai berikut :
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Painan
NPSN : 10308110
Propinsi : Sumatera Barat
Kabupaten : Pesisir Selatan
Kecamatan : IV Jurai
Desa/kelurahan : Painan
Alamat : Jl. Tentara Pelajar, Painan Selatan
Kode Pos : 25612
Telepon : (0756) 21818
Daerah : Perkotaan
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi : B
Tahun Berdiri : 2007
Jumlah Siswa : 303
Jumlah Rombel : 11
Kepemilikan Tanah : Pemerintah
Luas Tanah : 2205 M2
Status Bangunan : Milik Sekolah
Jarak Kepusat Kota : 1 Km
Kegiatan Belajar Mengajar: Pagi
Jumlah Jam Pelajaran : 394 Jam
7. 7
1. Visi SMPNegeri 4 Painan :
Mewujudkan insan yang cerdas, berakhlak mulia dan berbudaya.
2. Misi SMP Negeri 4 Painan:
a. Meningkatkan isi kurikulum.
b. Meningkatkan tenaga pendidik dan kependidikan.
c. Meningkatkan standar kelulusan.
d. Meningkatkan standar proses pembelajaran.
e. Meningkatkan latihan praktek beribadah.
f. Melaksanakan pembiasaan berakhlak mulia.
g. Melaksanakan praktek kesenian daerah.
h. Melaksanakan ekstrakurikuler yang berbudaya daerah.
i. Meningkatkan mutu kelembagaan dan manajemen sekolah.
j. Menciptakan lingkungan yang asri nyaman dan kondusif.
3. Tujuan SMP Negeri 4 Painan :
a. Memiliki dan mencapai standar kurikulum serta kurikulum lokal pada SMP
Negeri 4 Painan mengikuti :
1) Pengembangan kurikulum
2) Pengembangan silabus
3) Tersusunnya program tahunan
4) Tersusunnya program semester
5) Pengembangan sistim penilaian
8. 8
6) Rencana pelaksanaan pembelajaran
b. Minimal 90% tenaga pendidik dan kependidikan profesional berijazah
Strata I (S.I), mengikuti MGMP mengajar sesuai keahlian.
c. Tercapainya standar ketuntasan kompetensi dan prestasi yang memenuhi
standar kelulusan dalam nilai maksimal.
d. Mencapai standar proses pembelajaran, mengikuti pendekatan belajar tuntas
dan pendekatan pembelajaran individual.
e. Terpenuhinya standar penilaian yang sesuai dengan kurikulum.
f. Tercapainya kegiatan ekstra kurikuler dengan prestasi yang optimal.
g. Terwujudnya lingkungan yang asri, nyaman, dan kondusif.
h. Terwujudnya ketaatan beribadah dan kebiasaan berakhlak mulia
i. Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara orang tua siswa dan warga
sekolah.
j. Meningkatkan kedisiplinan sekolah.
C. Keadaan Sekolah
Pada bagian ini, akan dijelaskan beberapa hal yang meliputi: (1) keadaan
fisik sekolah, (2) keadaan lingkungan sekolah, (3) keadaan guru siswa, dan (4)
interaksi sosial di SMP Negeri 4 Painan.
1. Keadaan Fisik Sekolah
SMP Negeri 4 Painan terletak di Jalan Tentara Pelajar Painan Selatan,
Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat.
9. 9
Tanah sekolah sepenuhnya milik Pemerintah dengan luas 2205 m2. SMP
Negeri 4 Painan memiliki batas-batas tanah sebagai berikut :
Depan : Jalan, Rumah Penduduk, dan Pantai
Belakang : Rumah Penduduk dan Pasar Painan
Samping kiri : Jalan dan Rumah Penduduk
Samping kanan : Jalan dan Tanah Penduduk
Keadaan fisik dari SMP Negeri 4 Painan masih tergolong bagus karena
kelas-kelas yang ditempati oleh siswa cukup nyaman dan masih enak untuk
digunakan sebagai tempat proses belajar pembelajaran. Bangunan SMP Negeri
4 Painan terbuat dari bangunan permanen dan ada yang bertingkat. Adapun
kodisi ruangan yang ada di sekolah tersebut adalah sebagai berikut :
a) Ruang Belajar (Kelas)
Kondisi
Jumlah dan ukuran
Ukuran
7x9 m2
Jumlah
Baik 9 9
Rusak Ringan - -
Rusak Sedang - -
Rusak Berat 2 2
b) Ruang Belajar Lainnya
Jenis Ruangan
Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Kondisi*)
1.Perpustakaan 1 4 x 6 Baik
2.Musholla 1 8 x 7 Baik
3.Laboratorium IPA 1 4 x 6 Baik
10. 10
4.Lab.Komputer - - -
5.Lab. Multimedia - - -
6.Lab. Bahasa - - -
c) Ruang Kantor
Jenis Ruangan
Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Kondisi*)
1.Kepala Sekolah 1 3 x 6 Baik
2.Wakil Kepala Sekolah - - -
3.Majelis Guru 1 7 x 9 Baik
4.Tata Usaha 1 3 x 6 Baik
5.Tamu - - -
d) Data Ruang Penunjang
Jenis Ruangan
Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Kondisi*)
1. Gudang - - -
2. Dapur - - -
3. Reproduksi - - -
4. KM/WC Guru 2 2 x 2 Kurang Baik
5. KM/WC Siswa 2 2 x 2 Kurang Baik
6. BK 1 3 x 3 Baik
7. UKS 1 3 x 3 Rusak Berat
8. PMR/Pramuka - - -
9. OSIS 1 3 x 3 Baik
10. Ibadah 1 8 x 7 Baik
12. Koperasi 1 4 x 2 Baik
13. Hall/lobi - - -
14. Kantin 1 6 x 7 Baik
11. 11
15. Rumah Penjaga 1 Baik
16. Pos Satpam 1 2 x 2 Baik
e) Lapangan Olahraga dan Upacara
Lapangan
Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Kondisi Keterangan
1. Lapangan Olahraga
a. Volly
b. Takraw
1
1
9 x 18
4 x 8
Baik
Baik
2. Lapangan Upacara 1 Baik
Selain adanya beberapa fasilitas yang disebutkan diatas. SMP Negeri 4
Painan juga memiliki beberapa sarana sekolah adalah sebagai berikut :
Sarana Jumlah
Komputer/Laptop Kantor 4 Unit
LCD Proyektor 1 Unit
Mesin Ketik 1 Unit
Printer 1 Unit
Internet / Schoolnet 1 Unit
AC 1 Unit
2. Keadaan Lingkungan Sekolah
Selain keadaan fisik yang sudah memadai seperti yang sudah dijelaskan
di atas, SMP Negeri 4 Painan ini juga memiliki keadaan lingkungan sekolah
yang cukup menyenangkan dan akrab, baik antara siswa dengan siswa, guru
dengan guru, guru dengan siswa, maupun antar sesama anggota masyarakat
SMP Negeri 4 Painan.
12. 12
SMP Negeri 4 Painan memiliki lingkungan yang sangat bersih serta
sangat berbaur dengan lingkungan sekitar. Wilayahnya sangat dekat dari pusat
perkotaan dan berada di tengah-tengah pemukiman penduduk. Setiap sekolah
memiliki ciri dan karakteristik kenyamanan yang kondusif tersendiri. Dari
pengamatan yang penulis lakukan di SMP Negeri 4 Painan, penulis dapat
menilai bahwa sekolah ini cukup nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas
dalam sekolah. Ditinjau dari suasana gedung sekolah juga sangat mendukung
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efesien dan efektif.
3. Keadaan Guru Siswa
Secara etimologi guru adalah orang yang memberikan bimbingan yang
membimbing peserta didik dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai
kedewasaan. Oleh karena itu pendidik sangat berperan dalam pendidikan sebab
berhasil atau tidaknya pendidikan tergantung kepada pendidik.
Susunan Organisasi Sekolah
Kepala Sekolah
ASTATUR, S.Pd
Komite
Sekolah
Wakil Sarana & Prasarana
ALDIAN. MASNUR, S.Pd
Majelis Guru
Pemerintah
Setempat
Pegawai TU
Wakil Kesiswaan
ADRIL YESMEN, M.Pd
Wakil Kurikulum
SANDRA DIAN FIRENI, S.Pd
13. 13
a. Majelis Guru
Guru di SMP Negeri 4 Painan berjumlah 38 orang, guru tetap
berjumlah 27 orang dan guru honorer berjumlah 9orang. Berikut adalah
rincian jumlah guru di SMP Negeri 4 Painan yaitu :
No Nama Guru Mata Pelajaran
1 A S T A T U R, S.Pd B.Inggris
2 Aredi, S.Pd B.Inggris
3 Nurmisanti, S.Pd Matematika
4 Dasrizal, S.Pd IPS
5 Rita Yulia Seni Budaya
6 Sefyeni Efiar BAM
7 Yurnanelli, S.Pd IPS
8 Dra. Harlina. B BAM
9 Aida Sofiati, A.Ma.Pd Matematika
10 Endang Setiowati, S.Pd IPS
11 Syarevayeni, S.Pd BAM
12 Lendrawita, S.Pd IPA
13 Meri Nofriza, S.Pd BAM
14 Ermawati, S.Pd B.Inggris
15 Sandra Dian Fireni, S.P IPA
16 Ony Hastani Hasyim, S.Pd Matematika
17 Ervanoza, S.Pd B.Indonesia
18 Aldian Masnur, S.Pd PKN
19 Adril Yesmen, M.Pd Penjas
20 Eva Rosneni, S.TP IPA
21 Dian Novita, S.Pd B.Indonesia
22 Seprisni, S.Pd Keterampilan
23 Sumarniati, S.Pd Keterampilan
24 Arnis, S.Sn Keterampilan
14. 14
25 Emi Maharany, S.Pd IPA
26 Erdawati, AmdPd Pendidikan Al-Quran
27 Harmayuni Keterampilan
28 Jon Harmen, S.Ag.Ma Agama
29 Alifendi, S.PdI Agama
30 Niken Ofani, S.Pd Prakkarya
31 Febriza Diana, SH PKN
32 Rezkia Roza Sepriani, S.Pd TIK
33 Natul Hasiah, S.Pd BK
34 Willa Apriyasni Sukma, S.Pd TIK
35 Rafles Saputra, S.Pd BAM
36 Ade Afriandi, S.Pd Penjas
37 Martalizawati, S.Pd BK
38 Herlin Kurniasih, S.Pd PKN
b. Siswa
Jumlah siswa SMP Negeri 4 Painan pada tahun 2014 / 2015 secara
keseluruhan 303 orang, yang dibagi menjadi 11 lokal. 3 lokal kelas VII, 4
lokal kelas VIII, dan 4 lokal kelas IX. Siswa Kelas VII terdiri dari 85 siswa,
siswa kelas VIII terdiri dari 107 siswa, dan siswa kelas IX terdiri dari 111
siswa. Berikut adalah rincian jumlah siswa SMP Negeri 4 Painan yaitu :
Kelas Jumlah Rombel
Keadaan Siswa
Jumlah
LL PR
VII 3 54 31 85
VIII 4 62 45 107
IX 4 67 44 111
Jumlah 11 183 120 303
15. 15
4. Interaksi Sosial
Interaksi sosial secara umum di SMP Negeri 4 Painan berlangsung secara
baik, hal tersebut dapat dirincikan dalam hubungan sebagai berikut:
a. Hubungan guru dengan guru
Hubungan guru dengan guru disekolah ini cukup baik. Hal ini terlihat
dengan adanya keakraban dan kerjasama antar guru yang baik. Hubungan
ini dapat dilihat dalam pelajaran atau pun kerja sama guru dalam
menyelesaikan masalah yang menyangkut siswa-siswi mereka.
b. Hubungan guru dengan siswa
Hubungan guru dan siswa terjalin hubungan yang baik dan harmonis.
Hal ini dapat dilihat dalam kesantunan siswa terhadap guru. Selain itu,
hubungan guru dengan siswa tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga
di luar sekolah sebagai siswa dari sekolah berkarakter.
c. Hubungan siswa dengan siswa
Hubungan antar siswa terjalin dengan baik, hal ini terlihat dari tidak
adanya konflik atau perkelahian sesama mereka. Mereka saling menolong
dan menghargai satu sama lain. Jika ada salah satu dari teman-teman
mereka yang kesusahan, maka mereka akan sama-sama membantunya.
d. Hubungan pihak sekolah dengan komite
Hubungan pihak sekolah dengan komite terjalin dengan baik. Hal itu
dapat dilihat dari kerja sama keduanya dalam mencari dana untuk kemajuan
sekolah dan dengan segala urusan yang berkaitan dengan pihak luar.
e. Hubungan sosial secara keseluruhan dan lingkungan sekitar
16. 16
Secara keseluruhan hubungan setiap perangkat sekolah mulai dari
kepala sekolah, guru, pegawai, dan siswa terjalin dengan baik. Hal ini
terjadi karena semua perangkat sekolah saling dan membutuhkan satu sama
lain. Mereka juga ingin mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang
terdapat dalam UU.
D. Tata Tertib Sekolah
Tata tertib adalah peraturan-peraturan yang harus ditaati atau
dilaksanakan dan bertujuan untuk memberi kenyamanan bagi semua pelaku
yang menaatinya. Tata tertib sekolah dibuat untuk memberi kebebasan
semua pelaku sekolah yang terlibat untuk bisa mengembangkan diri,
membuat semua komponen sekolah berdampingan secara nyaman, dan tentu
hasil dari ditaatinya tata tertib sekolah akan mampu memberikan jaminan hak
semua orang dapat dipenuhi.
SMP Negeri 4 Painan memiliki peraturan dan tata tertib sebagai suatu
landasan untuk menjadi sekolah yang memiliki kesadaran disiplin yang tinggi.
Tata tertib sekolah pada bagian ini meliputi tata tertib guru dan tata tertib siswa
di SMP Negeri 4 Painan, yang akan dijabarkan sebagaimana berikut ini.
1. Tata Tertib Guru SMP Negeri 4 Painan
a. Wajib menjaga Kode Etik Guru yang sudah ada dalam ketentuan nasional.
b. Guru Piket dan Guru yang mengajar pada jam pertama diwajibkan hadir 10
menit sebelum pelajaran dimulai.
c. Mempersiapkan diri dan kelengkapan tugas.
17. 17
d. Wajib menandatangani daftar hadir.
e. Melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
f. Apabila berhalangan hadir dalam dinas harus :
1) Ada pemberitahuan kepada kepala sekolah
2) Ada surat keterangan dokter kalau sakit lebih dari 3 hari
3) Memberikan atau mengirimkan tugas mengajar bagi guru kepada piket
g. Berpakaian rapi dan pantas dengan mengedepankan norma, etika, dan
setetika. Memakai seragam :
1) Senin dan Selasa pakaian kuning dinas
2) Rabu pakaian kemeja bebas sopan
3) Kamis pakaian batik
4) Jumat pakaian muslim berwarna putih
5) Sabtu pakaian kemeja bebas dan sopan
h. Mengikuti upacara bendera setiap senin dan hari besar nasional
i. Melaksanakan tugas pembina upacara sesuai jadwal yang ditentukan
j. Mengikuti kultum setiap jumat bagi guru dan pegawai
k. Memelihara semangat kerja serta meningkatkan kekeluargaan dengan
sesama guru dan pegawai
l. Peduli terhadap kebersihan, ketertiban, dan keindahan lingkungan sekolah
m. Hari pertama dan terakhir sekolah wajib hadir di sekolah
n. Menyiapkan perangkat mengajar setiap tahunnya
o. Memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat sesuai dengan
bidang masing-masing
18. 18
p. Guru dilarang meninggalkan kelas pada saat mengajar
q. Pegawai dilarang meninggalkan kantor/keluar tanpa izin kepala sekolah
r. Guru dan pegawai dilarang berkata atau bertindak diluar batas pembinaan
pendidikan terhadap siswa
s. Guru dan pegawai dilarang melakukan hal-hal yang dapat menurunkan citra
dan martabat sekolah
t. Guru dan pegawai yang melanggar tata tertib sekolah akan mendapatkan
teguran secara lisan atau tulisan serta sanksi dari kepala sekolah.
2. Tata Tertib Siswa SMP Negeri 4 Painan
a. Kehadiran Siswa
1) Siswa diwajibkan hadir dilokasi 10 menit sebelum bel masuk berbunyi.
2) Siswa yang terlambat lebih dari 15 menit wajib melapor ke guru piket
dan mengisi daftar siswa terlambat di pos satpam.
3) Ketidakhadiran siswa disekolah harus disertai bukti atau
pertanggungjawaban orang tua.
b. Proses Belajar
1) Siswa diwajibkan hadir di kelas minimal 5 menit sebelum bel pertama
berbunyi pada jam pertama, siswa berbaris didepan kelas dan
bersalaman dengan guru sewaktu memasuki kelas.
2) Sebelum belajar pada jam pertama siswa berdoa terlebih dahulu.
3) Apabila guru belum hadir dikelas lebih dari 5 menit, maka ketua kelas
melapor kepada piket.
19. 19
4) Selama PBM siswa tidak diizinkan keluar lebih dari 1 kali pada jam
pelajaran yang sama.
5) Setiap siswa yang tidak mengikuti PBM dengan baik langsung diberi
sanksi oleh guru yang bersangkutan dan dilaporkan kepada wali kelas.
6) Waktu pertukaran jam pelajaran siswa tidak dibenarkan keluar dari
kelas.
7) Siswa tidak dibenarkan berada dicafe selama PBM dengan alasan
apapun.
8) Siswa harus mengerjakan PR yang diberikan guru dirumah.
9) Siswa harus duduk sesuai dengan denah kelas yang telah ditentukan
oleh wali kelas atau guru bidang studi masing-masing.
10) Setiap siswa tidak dibenarkan meninggalkan buku dilaci setelah PBM
selesai.
11) Setiap siswa dilarang mencoret-coret, merusak buku perpustakaan,
menginjak taman bunga, dan sebagainya.
12) Waktu PBM selesai pada jam terakhir guru dan murid berdo’a dan
bersalaman.
13) Siswa yang piket melaksanakan pembersihan lokal pulang sekolah.
c. Pakaian Seragam
1) Baju putih dengan model nasional dengan ukuran normal (tidak ketat).
2) Baju wajib pakai atribut yang lengkap (logo, lokasi dan nama dijahit)
dan laki-laki wajib memakai dasi yang terpasang rapi
a) Celana panjang, warna dan model nasional ukuran standar.
20. 20
b) Rok warna dan model nasional ukuran standar.
3) Sepatu wajib berwarna hitam dan bertali putih serta memakai kaus kaki
warna putih.
4) Memakai ikat pinggang hitam standar (baju rapi masuk ke dalam) bagi
siswa laki-laki kecuali hari jumat.
5) Topi dipakai setiap upacara pada hari senin
6) Dasi dipakai setiap hari senin s/d kamis (khusus siswa laki-laki) dan
perempuan wajib pakai jilbab warna model yang ditentukan oleh
sekolah jilbab putih senin s/d kamis, jum’at pakai jilbab pakaian
muslim, dan sabtu jilbab pramuka.
7) Pakaian olahraga hanya dipakai pada jam olahraga
8) Siswa dilarang memakai perhiasan kecuali anting-anting bagi siswi
perempuan dan jam tangan bagi siswa laki-laki dan perempuan
9) Siswa dilarang berkuku panjang dan memakai kutek dan makeup.
10) Siswa tidak diizinkan memakai baju dingin (jaket) dan topi umum
kecuali orang tua datang meminta izin/surat izin dari orang tua/wali
11) Rambut tidak boleh dicat warna, untuk putra pendek dan rapi.
12) Siswa dilarang merubah model pakaian yang telah ditetapkan.
d. Dan lain-lain
1) Siswa dilarang merokok baik di lingkungan sekolah dan masyarakat
2) Siswa dilarang membawa dan memakai :
a) Senjata tajam kecuali yang berhubungan dengan pelajaran.
b) Kaset tape, VCD, I-POD, Handsfree.
21. 21
c) Buku komik, novel kecuali yang berhubungan dengan pelajaran.
d) Majalah dan buku porno.
e) Alat-alat yang tidak berhubungan dengan pelajaran kecuali seizin
guru.
f) Kendaraan bermotor.
g) Ikat pinggang yang tidak standar ( misalnya: berkepala besar ).
h) Siswa dilarang membawa HP.
3) Siswa dilarang mendekati dan memakai (mengkonsumsi) serta
mengedarkan Narkoba dan sejenisnya. Apabila terbukti memakai siswa
diproses secara hukum dan dikembalikan kepada orang tua.
4) Siswa dilarang keras melawan kepada guru baik secara kata-kata
maupun perbuatan, bagi siswa yang melanggar dikembalikan kepada
orang tua.
5) Siswa harus menjaga tata krama dan membina hubungan antar siswa
maupun dengan guru baik dilingkungan sekolah dan masyarakat.
6) Setiap datang ke sekolah dalam urusan apapun harus berpakaian
sekolah.
7) Siswa dilarang menginjak rumput dan taman, menginjak bangku,
memanjat pagar, berkelahi, dan sebagainya.
8) Siswa dilarang berada dilokasi sekolah sehabis jam pelajaran kecuali
ada kegiatan yang berhubungan dengan sekolah.
22. 22
3. Tata Tertib Perpustakaan SMP Negeri 4 Painan
a. Syarat menjadi anggota harus terdaftar di SMP Negeri 4 Painan,
menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar, membayar uang
pendaftaran Rp. 5.000,-.
b. Peminjam buku adalah anggota yan terdaftar di SMP Negeri 4 Painan.
Dimana peminjaman buku paling lama dua hari, perpanjangan peminjaman
buku dua hari dengan cara melaporkan pada petugas perpustakaan.
c. Terlambat mengembalikan buku dikenakan denda Rp. 300,-/hari.
d. Tidak dibenarkan membawa tas, makanan dan minuman keruangan baca.
e. Buku yang hilang, robek, di coret harus diganti sesuai dengan harga buku.
f. Majalah Koran, referensi harus dibaca di dalam ruangan perpustakaan.
g. Kebersihan ketenangan dan peraturan lainnya di perpustakaan harus
dipatuhi dan dilaksanakan.
h. Khusus majelis guru dan pegawai peminjaman paling lama 1 semester.
i. Perpustakaan dibuka setiap Senin- Sabtu pukul 07.30-13.15WIB, kecuali
Jumat pukul 07.30-11.00 WIB.
4. Tata Tertib Labor IPA SMP Negeri 4 Painan
a. Siswa tidak dibenarkan memasuki laboratorium sebelum diizinkan oleh
guru praktikum/ laboratorium.
b. Siswa memasuki laboratorium dengan tertib dan menempati tempat duduk
yang telah ditentukan/ sesuai dengan kelompok masing-masing.
23. 23
c. Tas dan benda-benda yang tidak dibutuhkan selama praktikum berlangsung
diletakkan dipinggir/ ditempat yang tidak mengganggu.
d. Siswa tidak dibenarkan memegang alat dan bahan praktikum sebelum
mendapat petunjuk dari guru/ laboran.
e. Bekerjalah dengan hemat, teliti sesuai dengan petunujuk pada lembaran
kegiatan agar didapat haisl yang maksimal.
f. Jika terjadi kecelakaan, kerusakan alat, segera dilaporkan kepada guru
praktikum/laboran.
g. Alat-alat yang telah dipergunakan, dicuci/dirapikan dan dikembalikan pada
guru praktikum/laboran.
h. Sisa-sisa bahan cair dapat dibuang pada bak cuci dan segera disiram dengan
air mengalir. Dan sampah padat harus dibuang pada tempat sampah untuk
menghindari tersumbatnya saluran bak cuci.
i. Alat-alat yang rusak/pecah karena kelalaian siswa harus diganti sendiri/
kelompok.
j. Siswa meninggalkan ruangan dengan tertib setelah mendapat izin dari guru
praktikum dan telah mengembalikan kursi ke atas meja.
E. Administrasi Sekolah
Organisasi merupakan salah satu bentuk kerjasama antara pihak-pihak
yang terkait dengan fungsi tugas dan tanggung jawab yang berbeda, dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya.
24. 24
1. Waktu
SMP Negeri 4 Painan dalam melaksanakan proses pembelajaran
dilaksanakan 1 shift tiap pagi hari dimulai pada pukul 07.20 sampai pukul
12.30 untuk hari senin dan selasa. Hari hari rabu, kamis, dan sabtu dimulai
pada pukul 07.20 sampai pukul 11.50. Hari jumat dimulai pada pukul 07.20
pagi sampai pukul 11.10. Tetapi adakalanya sekolah ini mengadakan belajar
tambahan atau les yang biasanya untuk siswa kelas IX pada siang hari dalam
persiapan melaksanakan Ujian Nasional.
2. Guru dan Pegawai
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dan juga didapat informasi
dari sekolah bahwa guru yang mengajar di SMP Negeri 4 Painan 27 guru tetap
dan 9 guru honor serta 3 staf tata usaha dan 3 pegawai tidak tetap yang
mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda. Ada yang berasal dari
pendidikan umum, keterampilan, dan ada juga yang berasal dari pendidikan
agama baik pegawai negeri maupun yang masih honorer yang memiliki
loyalitas dan saling menghargai satu sama lainnya serta mereka salingbahu
membahu demi terwujudnya visi dan misi SMP Negeri 4 Painan.
3. Kurikulum
Berdasarkan observasi dan pengalaman langsung bahwa Kurikulum yang
dipakai oleh SMP Negeri 4 Painan di kelas VII dan VIII yaitu Kurikulum 2013,
dan kelas IX memakai KTSP.
25. 25
4. Siswa
SMP Negeri 4 Painan siswa dan siswi nya terdiri atas tiga tingkatan yaitu
kelas VII, VIII dan kelas IX. Dimana kelas VII sebanyak 3 lokal, kelas VIII
sebanyak 4 lokal dan kelas IX sebanyak 4 lokal yang berjumlah 301 siswa
yang terdiri dari :
a. Kelas VII sebanyak 85 siswa.
b. Kelas VIII sebanyak 107 siswa.
c. Kelas IX sebanyak 111 siswa.
F. Proses Belajar Mengajar
Proses kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan inti yang dilakukan
oleh guru dan murid di setiap sekolah. Proses belajar tidak akan berhasil tanpa
di dukung oleh proses pembelajaran yang efektif. Proses pembelajaran akan
berhasil jika komponen-komponen di dalamnya bisa membentuk kerjasama
yang baik. Guru merupakan komponen penting dalam meningkatkan sumber
daya manusia baik secara emosional maupun intelektual melalui kegiatan
pembelajaran.
Proses pembelajaran di SMP Negeri 4 Painan kegiatan belajar mengajar
di kelas mulai di laksanakan 07:20 WIB. Pada awal pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di mulai dengan kegiatan rutin sekolah yakni pengucapan
salam dari siswa untuk guru, diikuti dengan pembacaan doa, kemudian
membaca Al-quran. Pada hari Senin, para siswa mengikuti upacara bendera
dan pada hari Jumat, para siswa mengikuti kultum.
26. 26
Selama PPLK di SMP Negeri 4 Painan, penulis diberikan kepercayaan
mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas IX.3,
dan IX.4 yang dibimbing oleh Ibu Eva Rosneni S.TP. Sebelum memasuki
proses belajar mengajar penulis membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), mempersiapkan media pembelajaran mengenai materi pelajaran yang
akan disampaikan dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan proses belajar
mengajar sebaik mungkin.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP.
Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutup. Adapun proses pembelajaran yang berlangsung adalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
27. 27
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan siswa mencari dan
menghimpun informasi, menggunakan media untuk memperkaya pengalaman
mengelola informasi, memfasilitasi siswa berinteraksi sehingga siswa aktif,
medorong siswa mengamati berbagai gejala, menangkap tanda-tanda yang
membedakan dengan gejalan pada peristiwa lain, mengamati objek di lapangan
dan labolatorium. Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
28. 28
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
b. Elaborasi
`Dalam kegiatan elaborasi, guru mendorong siswa membaca dan
menuliskan hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih
mendalami sesuatu, menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen,
mendalami pengetahuan tentang sesuatu, membangun kesepakatan melalui
kegaitan kooperatif dan kolaborasi, membiasakan peserta didik membaca dan
menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan
menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil belajar.Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
29. 29
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Dalam ini guru memberikan umpan balik terhadap yang siswa hasilkan
melalui pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan
kelemahan hasil belajar dengan menggunakan teori yang guru kuasi,
menambah informasi yang seharusnya siswa kuasai, mendorong siswa untuk
menggunakan pengetahuan lebih lanjut dari sumber yang terpecaya untuk lebih
menguatkan penguasaan kompetensi belajar agar lebih bermakna. Dan, setelah
memeperoleh keyakinan maka siswa dalam mengerjakan tugas-tugas untuk
mengasilkan produk belajar yang kongkrit dan kontekstual. Guru membantu
siswa menyelesikan masalah dan menerapkan ilmu dalam aktivitas yang nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik;
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber;
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan;
30. 30
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar.
3. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
b) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
e) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
31. 31
BAB III
KEGIATAN PPLK
Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang lengkap sebagai pendidik dan
tenaga kependidikan, mahasiswa PPLK harus melaksanakan kegiatan
pembelajaran (teaching) dan di luar pembelajaran (non-teaching). Kegiatan
pembelajaran (teaching) adalah kegiatan belajar dan pembelajaran. Mahasiswa
PPLK melakukan kegiatan sebagaimana pendidik professional melaksanakan
pembelajaran di kelas. Kegiatan mencakup kegiatan perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, penilaian, dan penelitian tindakan kelas. Sedangkan kegiatan di luar
pembelajaran (non-teaching) adalah kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan sekolah serta pembinaan minat dan bakat peserta didik.
A. Kegiatan Mengajar (Teaching)
Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan para mahasiswa PPLK dalam
mempraktekkan secara langsung ilmu yang telah didapat di bangku kuliah yang
selama belajar hanya bersifat teoritis saja tanpa ada praktek dan PPLK ini
adalah salah satu tempat mahasiswa untuk mempraktekkan ilmunya, yaitu
dengan adanya kegiatan mengajar.
Selama PPLK di SMP Negeri 4 Painan, penulis diberikan kepercayaan
mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas IX.3,
dan IX.4 yang dibimbing oleh Ibu Eva Rosneni S.TP. Sebelum memasuki
31
32. 32
proses belajar mengajar penulis membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), mempersiapkan media pembelajaran mengenai materi pelajaran yang
akan disampaikan dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan proses belajar
mengajar sebaik mungkin.
Adapun tahap-tahap yang penulis lalui dalam kegiatan mengajar adalah
latihan mengajar terbimbing (LMT) dan latihan mengajar mandiri (LMM).
1. Latihan Mengajar Terbimbing (LMT)
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 8 September s.d 27 September
2014. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih calon guru bertanggung jawab
melaksanakan tugas sebagai guru. Kegiatan ini berada dibawah bimbingan
guru pamong. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam latihan mengajar
terbimbing ini adalah sebagai berikut ini :
a) merencanakan dan menyusun rencana pelaksanaan pelajaran;
b) memilih dan mengunakan metode mengajar;
c) merancang dan menyusun kegiatan mengajar;
d) melaksanakan kegiatan mengajar di kelas;
e) melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa;
f) menganalisis dan mendiskusikan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dengan guru pamong.
2. Latihan Mengajar Mandiri (LMM)
Kegiatan mengajar mandiri ini berlangsung dari tanggal 29 September
s.d tanggal 12 Desember 2014. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih calon guru
33. 33
untuk bertanggung jawab penuh sebagai seorang guru. Dalam kegiatan ini,
mahasiswa PPLK mengajar di kelas tanpa didampingi guru pamong.
Mahasiswa PPLK mempunyai hak penuh memilih dan mengunakan metode
belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pada pelaksanaan proses belajar mengajar di SMP Negeri 4 Painan,
alokasi waktu untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam satu kali pertemuan adalah 2 X 40 menit. Jumlah lokal yang wajib diajar
adalah dua lokal, yaitu lokal IX.3 dan IX.4. Dari kelas tersebut dapat diketahui
bahwa jumlah pertemuan dalam satu minggu adalah selama 4 jam pertemuan.
Jadwal kegiatan mengajar, penulis di SMP Negeri 4 Painan adalah :
No Kelas Hari Jam
1 IX.3 Senin 08.10 – 09.30
2 IX.4 Senin 11.10 – 12.30
B. Kegiatan Nonteaching
Kegiatan lain yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPLK di sekolah
latihan selain mengikuti proses pembelajaran adalah mengikuti upacara
bendera setiap hari Senin, Kultum pada hari Jumat, piket harian, gotong
royong, melatih siswa dalam melaksanakan upacara, dan membantu guru dan
staff SMP Negeri 4 Painan yang akan dijelaskan berikut ini.
1. Upacara Bendera
Upacara Bendera dilaksanakan setiap seminggu sekali yaitu setiap hari
Senin yang diikuti oleh kepala sekolah beserta wakilnya, majelis guru, pegawai
TU, mahasiswa PL dan siswa-siswi SMP Negeri 4 Painan.
34. 34
2. Piket
Mahasiswa PPLK diberikan tanggung jawab penuh dalam menjalankan
tugas sebagai guru piket harian bersama guru-guru yang lain dalam
pelaksanaan piket dengan jumlah keseluruhan mahasiswa PPLK dibagi selama
enam hari efektif di sekolah. Jadwal Piket PBM penulis yaitu setiap hari rabu
dan sabtu serta dilaksanakan pada hari disaat tidak ada jam mengajar. Kegiatan
tersebut antara lain:
a) menggantikan guru yang berhalangan hadir;
b) mengontrol siswa yang terlambat hadir dan memberikan sanksi;
c) memberikan kartu atau surat masuk bagi siswa yang berkepentingan;
d) mencek kehadiran siswa ke lokal-lokal;
e) membunyikan bel masuk, pergantian jam dan pulang;
f) mandata siswa-siswi, melengkapi data yang belum lengkap dengan
memberikan informasi kepada siswa bagi datanya yang belum lengkap;
g) mengecek dan memperhatikan kebersihan kelas setiap paginya dengan
memberikan penilaian pada masing-masing kelas.
3. Kultum
Kegiatan kultum dilaksanakan setiap hari Jumat, dalam kultum ini
berisikan pembacaan ayat suci alqur’an beserta saritilawah, ceramah agama
singkat dalam dua bahasa (semua kegiatan kultum ini diisi oleh perwakilan dari
setiap kelas).
35. 35
4. Gotong Royong
Kegiatan goro ini dilakukan pada setiap hari Sabtu sebelum pelaksaaan
ujian, baik ujian mid semester, ujian akhir, pra UN, dan lainnya untuk menjaga
kebersihan dan kenyaman semua warga sekolah, terutama bagi peserta ujian.
5. Melatih Pelaksana Upacara
Pelaksana upacara yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Painan biasanya
ditugaskan kepada siswa setiap masing-masing kelas secara bergiliran setiap
minggunya. Agar pelaksanaan upacara dapat berjalan dengan baik sekolah
meminta penulis bersama teman mahasiswa PPLK lainnya melatih siswa
pelaksana upacara setiap hari sabtu.
6. Membantu Guru dan Staf
Penulis juga membantu guru maupun staff seperti mengetik, membuat
media pembelajaran seperti power point, memperbaiki sarana sekolah seperti
laptop, dan tugas – tugas lainnya yang berkaitan dengan sekolah.
C. Kasus dan Penyelesaiannya
Guru, siswa, sarana dan prasarana merupakan beberapa hal yang
terpenting dalam memotivasi atau menunjang proses pendidikan di sekolah.
Guru sebagai edukator, siswa sebagai objek dan sarana prasarana pembelajaran
sebagai fasilitator atau media. Guru merupakan penentu sukses atau tidaknya
siswa sebagai objek pembelajaran. Hal ini tidak terlepas dari sikap mental serta
36. 36
individu yang baik. Tugas guru dalam mengajar di kelas tidak hanya
menyajikan bahan pelajaran, tetapi juga menciptakan situasi kelas, interaksi,
kerjasama, memberikan arahan, petunjuk, penjelasan, serta dorongan,
rangsangan, motivasi agar peserta didik belajar secara optimal.
1. Kasus
Setelah lebih kurang empat bulan penulis melaksanakan praktek
lapangan di SMP Negeri 4 Painan, yakni semenjak tanggal 26 Agustus–12
Desember 2014, penulis melihat tingkat kedisplinan di sekolah ini sangat
tinggi dan harus dipatuhi oleh seluruh guru, karyawan serta siswa di SMP
Negeri 4 Painan. Dengan adanya peraturan-peraturan yang diterapkan oleh
sekolah ini dapat membawa nama baik SMP Negeri 4 Painan ini di tengah-
tengah masyarakat dan hampir setara dengan sekolah-sekolah yang maju yang
ada dalam berbagai hal terutama sekali dalam segi kedisiplinan. Hal ini dapat
terlaksana dengan baik tidak terlepas dari kerja keras pihak sekolah yang
menegakkan peraturan.
Kasus yang penulis temui selama proses belajar mengajar, yaitu: (1)
kurangnya berminat siswa dalam belajar, (2) siswa tidak serius dalam
memperhatikan materi yang disampaikan, (3) jarangnya siswa yang mengulang
kembali pelajaran yang telah diterangkan baik di rumah maupun di sekolah,
dan (4) siswa yang duduk paling belakang tidak konsentrasi memperhatikan
pelajaran, siswa tersebut melakukan apa yang ingin dia lakukan tanpa
menghiraukan pelajaran, serta (5) tidak adanya labor komputer disekolah
37. 37
sehingga menyulitkan siswa umtuk melakukan praktek untuk mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang penulis ajarkan.
2. Penyelesaian
Dalam menyikapi masalah yang terjadi di SMP Negeri 4 Painan penulis
mengemukakan solusi atas pemecahan masalah tersebut. Pertama, kurangnya
minat siswa dalam belajar. Jadi, solusi untuk menghadapi permasalahan ini
adalah guru dapat mengganti strategi pengajarannya, jangan terfokus untuk
memberikan materi saja apalagi bersifat metode ceramah di depan kelas.
Namun gunakan strategi lain seperti menggunakan game dalam pembelajaran,
dan dapat pula dengan menampilkan video-video ataupun gambar-gambar yang
berkaitan dengan pembelajaran yang membuat siswa tertarik untuk mengikuti
pembelajaran.
Kedua, siswa tidak serius dalam memperhatikan materi yang
disampaikan. Jadi solusi yang dapat penulis berikan adalah dengan cara
membuat materi pembelajaran dengan semenarik mungkin. Guru dapat
menampilkan materi dengan membuatkan media power pointnya ataupun
dengan menampilkan materi dalam bentuk video dan gambar sehingga siswa
yang tidak serius tadi dapat fokus dalam memperhatikan materi yang
disampaikan guru.
Ketiga, jarangnya siswa yang mengulang kembali pelajaran yang telah
diterangkan baik di rumah maupun di sekolah. Solusi yang dapat diberikan
adalah dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami dan
38. 38
membaca materi tersebut kembali kemudian guru menunjuk salah seorang
siswa/siswi tadi menjelaskannya kepada temannya untuk mendapat nilai
tambah bagi dirinya. Bagi siswa yang dapat menjelaskan materi yang
dipelajari kepada teman-temannya diberikan penghargaan berupa nilai yang
bagus dan pujian kepadanya.
Keempat, siswa yang duduk paling belakang tidak konsentrasi
memperhatikan pelajaran. Jadi seolusi yang dapat penulis berikan adalah guru
harus mampu menguasai kelas. Guru sebaiknya tidak hanya menerangkan
pelajaran di depan kelas saja, ada baiknya guru juga ikut menghampiri
siswanya ke bangkunya masing-masing. Sebelum melaksanakan pembelajaran
guru harus menanyai kesiapan siswa dalam belajar dan membuat peraturan
tidak boleh meribut sewaktu proses belajar mengajar dilaksanakan. Guru juga
harus membuat kesepakatan dengan siswa yang apabila siswa melanggar
peraturan tersebut maka nilai sikapnya akan dikurangi. Nilai sikap nantinya
dapat mempengaruhi nilai akhir dari setiap siswa.
Kelima, tidak adanya labor komputer disekolah sehingga menyulitkan
siswa umtuk melakukan praktek komputer. Jadi solusi yang dapat penulis
berikan adalah guru menyampaikan materi dengan teknik demonstrasi
menggunakan LCD Proyektor, sehingga siswa mengetahui langkah demi
langkah dalam memahami materi yang diajarkan. Setelah itu guru meminta
siswa mempraktekkan materi yang diajarkan dengan laptop yang guru punya di
jam pulang sekolah.
39. 39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 4 Painan yang
terletak di Jl. Tentara Pelajar Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten
Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Dari segi sarana dan prasarana SMP
Negeri 4 Painan sudah tersedia namun juga perlu penambahan dan perbaikan
sarana dan prasarana yang ada seperti penambahan ruang labor komputer, dan
perbaikan bangunan-bangunan yang rusak ringan maupun berat sehingga
nantinya siswa bisa memanfaatkan fasilitas yang telah ada di sekolah. Namun
SMP N 4 Painan secara keseluruhan mulai dari lingkungan, sarana prasarana,
guru dan siswa sudah berjalan seseuai dengan sistem yang ada.
Dari hasil observasi pada kegiatan belajar mengajar dapat disimpulkan
bahwa kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 4 Painan dapat berjalan
dengan baik. Pembelajaran dapat tetap berjalan sesuai dengan program yang di
tetapkan Departemen Pendidikan yang tertera dalam Kurikulum. Kelas VII dan
VIII sudah mulai menerapkan kurikulum 2013 sedangkan kelas IX masih
menggunakan KTSP. Dalam kegiatan belajar mengajar, kegiatan pembuka, isi,
penutup berjalan dengan baik. Tetapi dalam proses belajar mengajar masih ada
kendala yaitu masih ada siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran
dan bermalas-malasan.
39
40. 40
B. Saran
Adapun saran yang penulis berikan untuk SMP N 4 Painan adalah
sebagai berikut :
1. Diharapkan antara kepala sekolah, guru, dan orang tua harus ada kerjasama
dalam meningkatkan pendidikan siswa-siswi agar lebih baik lagi.
2. Diharapkan pihak sekolah agar mampu melengkapi dan memperbaiki segera
sarana dan prasarana sekolah demi menunjang proses belajar dan mengajar
yang lebih efektif.
3. Diharapkan guru selalu menggunakan metode yang lebih bervariasi dalam
mengajar sehingga bisa menimbulkan semangat dan motivasi belajar siswa
nantinya.
4. Diharapkan pegawai perpustakaan bisa menata dan mendesain perpustakaan
senyaman mungkin agar nantinya siswa bisa memanfaatkannya sebagai
sumber belajar utama.
5. Diharapkan guru dan siswa mempertahankan serta meningkatkan proses
belajar mengajar yang telah berjalan dengan baik serta memelihara sarana
dan prasarana yang tersedia di lingkungan sekolah.
6. Diharapkan hubungan kerja sama antara pihak sekolah SMP Negeri 4
Painan dengan Universitas Negeri Padang tetap terjalin untuk mencetak
calon pendidik yang unggul nantinya.