SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Presented by: Syiah Kuala
University
Rahmat Darmawansyah
Nama "kubis" diambil dari bahasa
Prancis, chou cabus (secara harafiah berarti "kubis
kepala. Nama "kol" diambil dari bahasa
Belanda, kool.
Keluarga kubis-kubisan memiliki jenis yang
cukup banyak. Yang lazim ditanam di Indonesia,
antara lain kubis, kubis bunga, brokoli, kubis tunas,
kubis rabi, dan kale.
Introduction
Daunnya bulat, oval, sampai lonjong,
membentuk roset akar yang besar dan tebal,
warna daun bermacam-macam, antara lain putih
(forma alba), hijau, dan merah keunguan (forma
rubra).
Awalnya, daunnya yang berlapis lilin
tumbuh lurus, daun-daun berikutnya tumbuh
membengkok, menutupi daun-daun muda yang
terakhir tumbuh.
Introduction…. Morfologi
 Pendekatan kualitatif => data yang
dikumpulkan bukan berupa angka-angka,
melainkan berasal dari wawancara terhadap
beberapa pedagang kubis.
 Dalam survey ini, peneliti mengambil lokasi di
Pasar Tradisional Peunayong, Banda Aceh.
 Sumber data ada dua:
- data primer : hasil wawancara
- data sekunder : jurnal
Metodologi
Temuan Lapangan
Dari pedagang I (Sdr. Andriansyah), diperoleh data:
Kubis didatangkan dari dataran tinggi Karo
(Berastagi), Sumatera Utara.
Penanganan-penanganan khusus hanya sebatas
membersihkan kulit luar kubis yang kotor dan
mengupas kulit yang mulai busuk.
Kubis diletakkan ditempat yang teduh dan
dibawahnya diberi alas.
Kubis bertahan hanya sampai tiga hari, dan bila ada
produk yang tidak terjual maka akan dibuang.
Biasanya dalam seminggu ada 3-4 kubis yang
terbuang dan menjadi sampah.
Temuan Lapangan…. Pedagang I
Pedagang I
Dari pedagang II (Sdr. Jono), diperoleh data:
Kubis berasal dari Takengon dan Berastagi.
Treatment yaitu mengupas kulit dan memotong
bonggol (bagian bawah) kubis.
Kubis direndam dengan menggunakan larutan kapur
tohor.
Kubis diletakkan di atas peti kayu tanpa alas, dibiarkan
di tempat terbuka (tidak terlindung dari panas dan hujan)
Penyusunan kubis bercampur dengan komoditi lainnya,
seperti bunga kol, wortel dan tomat.
Daya tahan penyimpanan kubis ini hanya mencapai 3
hari.
Kubis yang terbuang mencapai 5 buah per minggu.
Temuan Lapangan…. Pedagang II
Pedagang II
Dari pedagang III (Bpk. Darwin), diperoleh data:
Kubis berasal dari Takengon.
Tidak ada penanganan-penanganan khusus
Penyimpanannya hanya diletakkan begitu saja di atas
meja.
Dari semua pedagang, kerugian yang diperoleh
pedagang III adalah yang terbesar,
Dalam seminggu jumlah kubis yang terbuang cukup
banyak.
Temuan Lapangan…. Pedagang III
Dari pedagang IV (Sdr. Mukhlis), diperoleh data:
Kubis berasal dari Berastagi.
Penanganan yang dilakukan hanya mengupas kulit
luar kubis yang rusak.
Penyimpanannya dilakukan begitu saja, dengan
menyusun kubis di atas meja tanpa dilapisi pada
bagian alasnya.
Daya tahan kubis hanya 2-3 hari terhitung sejak
kubis dimuat ke pasar.
Temuan Lapangan…. Pedagang IV
Pedagang III Pedagang IV
The things that need to be discussed:
 Penyusunan kubis di atas kayu tanpa menggunakan alas
seperti plastik atau bahan lainnya (kubis langsung
bersentuhan dengan kayu)
 Sebagian pedagang menjual kubis di tempat yang terbuka,
sehingga tidak terlindung dari panas dan hujan.
 Penyusunan atau penempatan kubis dilakukan berdekatan
dengan komoditi lainnya seperti brokoli, tomat, dan wortel,
 Sanitasi lingkungan tempat penjualan masih sangat rendah.
Sampah kubis yang busuk dibuang di sekitar kubis yang
masih bagus.
 Aerasi atau sirkulasi tempat penyimpanan masih kurang
bagus karena kubis ditumpuk begitu saja
Discussion… Data Primer
Discussion Data Sekunder
Rekomendasi:
• Simpan kubis sedingin mungkin tanpa proses pembekuan.
• Bonggol kol harus dipangkas berikut dengan daun-daun
yang longgar sebelum proses penyimpanan.
• Kubis yang ditujukan untuk penyimpanan dalam jangka
panjang (5-6 bulan) harus disimpan pada suhu 0oC dan
kelembaban relatifnya 98-100%.
• Dianjurkan untuk memakai penyimpanan Controlled
Atmosphere
• Ruang penyimpanan CA dengan proporsi oksigen 3-5%
dan CO2 5-7%.
Discussion Data Sekunder
University of Saskatchewan
Rekomendasi:
Suhu penyimpanan 0oC (32oF).
Adanya ventiasi dan sirkulasi udara
Penggunaan filacell
Pengaturan beban harus ada saluran udara antara tiap barisan
tumpukan. Kubis dapat disimpan dalam jumlah besar, sampai
ketinggian 1,5 meter
 RH minimal 90% atau lebih tinggi. Jika RH rendah, basahi
lantai penyimpanan untuk meningkatkan kelembaban.
Kubis tidak boleh disimpan dengan komoditi lainnya karena
beberapa buah dan sayuran akan melepaskan etilen
Ministry of Agriculture and Food, Ontario
Discussion
False True
Discussion
Rekomendasi:
Pendinginan kubis akan memperlambat laju respirasinya.
Pada suhu 59°F (15° C),
Bungkuslah kubis dalam plastik dan simpan di bagian rak
kulkas untuk mengontrol kelembaban eksternal dan internal
Beberapa tas atau box penyimpanan dapat digunakan untuk
meminimalkan kerusakan mekanis.
WHFood
Play
Rekomendasi:
 Pergunakan bahan pengawet yang aman bagi
tubuh dan tidak merusak kubis dengan dosis
yang telah ditentukan antara lain chlorin, tohor
dan lain-lain.
 Sebaiknya pedagang menggunakan alas yang
dapat mencegah kontak langsung antara kubis
dan kontaminan dan hindari penumpukan kubis
saat berjualan/penyimpanan.
 Sanitasi pasar harus benar-benar terjaga, hindari
penumpukan sampah/kotoran yang menjadi
sumber kontaminan.
Kesimpulan:
Sebagian besar pedagang di pasar tradisional tidak
melakukan perlakuan-perlakuan khusus dalam usaha
memperpanjang lama penyimpanan kubis.
Penanganan yang sembarangan menyebabkan susut jumlah,
mutu dan nilai ekonomi kubis.
Penanganan pasca panen perlu memperhatikan sifat kubis
yang mudah rusak, bentuknya yang bulat besar (voluminous),
suhu, serta kelembaban udara.
Sebagian besar kesalahan penyimpanan kubis oleh pedagang
yaitu terkait penyusunan, sanitasi, aerasi, suhu, dan
pencampuran dengan komoditi lain.
Rata-rata masa simpan kubis pada pasar tradisional
Peunayong hanya mencapai 2-3 hari.
Kesimpulan
Pemerintah daerah, Dinas Pertanian, Mahasiswa,
atau instansi lain harus terus berupaya meningkatkan dan
menyebarkan pengetahuan tentang teknologi pasca
panen produk pertanian, khususnya hortikultura. Salah
satu programnya yaitu dengan melakukan pelatihan dan
penyuluhan terhadap pedagang untuk mempelajari dan
mengetahui teknologi pengolahan pascapanen komoditas
pertanian.
Rekomendasi
Agblor, S. and D. Waterer. 2001. Cabbage: Post-Harvest Handling
and Storage. Dept. of Plant Sciences, University of
Saskatchewan, Canada.
BPTP. 2011. Kerusakan Produk Sayuran di DKI Jakarta. Litbang,
Jakarta.
Uyenaka, J. R. 1990. Cabbage Storage. Ministry of Agriculture and
Food, Ontario.
WHFood. 2001. How to Store Cabbage to Preserve Quality.
http://www.whfoods.com/getstarted.php
Daftar Pustaka
THANKS FOR ATTENTION
Supported by:

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTidar University
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asliVanyWardani
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Reni Ustiatik
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanLaksamana Indra
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanFeisal Rachman Soedibja
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanamanita wahyu
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiGoogle
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 

What's hot (20)

Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 
Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 

Viewers also liked

Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubismoe2l
 
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari seraiBioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari seraihelmyshin1
 
Penyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangiPenyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangiPT. RAPP
 
Penanganan pasca panen sayuran
Penanganan pasca panen sayuranPenanganan pasca panen sayuran
Penanganan pasca panen sayuranKartika Dhewii
 
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakumEkstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakumRahmat Darmawansyah THP
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenGoogle
 

Viewers also liked (8)

Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubis
 
Pengolahan rotan (rattan processing)
Pengolahan rotan (rattan processing)Pengolahan rotan (rattan processing)
Pengolahan rotan (rattan processing)
 
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari seraiBioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
Bioteknologi membuat obat nyamuk dari serai
 
Penyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangiPenyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangi
 
Penanganan pasca panen sayuran
Penanganan pasca panen sayuranPenanganan pasca panen sayuran
Penanganan pasca panen sayuran
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakumEkstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
Ekstraksi minyak atsiri metode destilasi vakum
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 

Similar to KUBIS

Similar to KUBIS (7)

Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
133 285-1-sm
133 285-1-sm133 285-1-sm
133 285-1-sm
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen lab
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos
 

More from Rahmat Darmawansyah THP

More from Rahmat Darmawansyah THP (6)

Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
 
Etilen, betakaroten, squalen
Etilen, betakaroten, squalenEtilen, betakaroten, squalen
Etilen, betakaroten, squalen
 
Size reduction meat slicer
Size reduction  meat slicerSize reduction  meat slicer
Size reduction meat slicer
 
Minyak bekatul (ricebran oil)
Minyak bekatul (ricebran oil)Minyak bekatul (ricebran oil)
Minyak bekatul (ricebran oil)
 
Tepung bekatul (rice bran flour)
Tepung bekatul (rice bran flour)Tepung bekatul (rice bran flour)
Tepung bekatul (rice bran flour)
 
Pangan fungsional manggis
Pangan fungsional manggisPangan fungsional manggis
Pangan fungsional manggis
 

KUBIS

  • 1. Presented by: Syiah Kuala University Rahmat Darmawansyah
  • 2. Nama "kubis" diambil dari bahasa Prancis, chou cabus (secara harafiah berarti "kubis kepala. Nama "kol" diambil dari bahasa Belanda, kool. Keluarga kubis-kubisan memiliki jenis yang cukup banyak. Yang lazim ditanam di Indonesia, antara lain kubis, kubis bunga, brokoli, kubis tunas, kubis rabi, dan kale. Introduction
  • 3. Daunnya bulat, oval, sampai lonjong, membentuk roset akar yang besar dan tebal, warna daun bermacam-macam, antara lain putih (forma alba), hijau, dan merah keunguan (forma rubra). Awalnya, daunnya yang berlapis lilin tumbuh lurus, daun-daun berikutnya tumbuh membengkok, menutupi daun-daun muda yang terakhir tumbuh. Introduction…. Morfologi
  • 4.  Pendekatan kualitatif => data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan berasal dari wawancara terhadap beberapa pedagang kubis.  Dalam survey ini, peneliti mengambil lokasi di Pasar Tradisional Peunayong, Banda Aceh.  Sumber data ada dua: - data primer : hasil wawancara - data sekunder : jurnal Metodologi
  • 6. Dari pedagang I (Sdr. Andriansyah), diperoleh data: Kubis didatangkan dari dataran tinggi Karo (Berastagi), Sumatera Utara. Penanganan-penanganan khusus hanya sebatas membersihkan kulit luar kubis yang kotor dan mengupas kulit yang mulai busuk. Kubis diletakkan ditempat yang teduh dan dibawahnya diberi alas. Kubis bertahan hanya sampai tiga hari, dan bila ada produk yang tidak terjual maka akan dibuang. Biasanya dalam seminggu ada 3-4 kubis yang terbuang dan menjadi sampah. Temuan Lapangan…. Pedagang I
  • 8. Dari pedagang II (Sdr. Jono), diperoleh data: Kubis berasal dari Takengon dan Berastagi. Treatment yaitu mengupas kulit dan memotong bonggol (bagian bawah) kubis. Kubis direndam dengan menggunakan larutan kapur tohor. Kubis diletakkan di atas peti kayu tanpa alas, dibiarkan di tempat terbuka (tidak terlindung dari panas dan hujan) Penyusunan kubis bercampur dengan komoditi lainnya, seperti bunga kol, wortel dan tomat. Daya tahan penyimpanan kubis ini hanya mencapai 3 hari. Kubis yang terbuang mencapai 5 buah per minggu. Temuan Lapangan…. Pedagang II
  • 10. Dari pedagang III (Bpk. Darwin), diperoleh data: Kubis berasal dari Takengon. Tidak ada penanganan-penanganan khusus Penyimpanannya hanya diletakkan begitu saja di atas meja. Dari semua pedagang, kerugian yang diperoleh pedagang III adalah yang terbesar, Dalam seminggu jumlah kubis yang terbuang cukup banyak. Temuan Lapangan…. Pedagang III
  • 11. Dari pedagang IV (Sdr. Mukhlis), diperoleh data: Kubis berasal dari Berastagi. Penanganan yang dilakukan hanya mengupas kulit luar kubis yang rusak. Penyimpanannya dilakukan begitu saja, dengan menyusun kubis di atas meja tanpa dilapisi pada bagian alasnya. Daya tahan kubis hanya 2-3 hari terhitung sejak kubis dimuat ke pasar. Temuan Lapangan…. Pedagang IV
  • 13. The things that need to be discussed:  Penyusunan kubis di atas kayu tanpa menggunakan alas seperti plastik atau bahan lainnya (kubis langsung bersentuhan dengan kayu)  Sebagian pedagang menjual kubis di tempat yang terbuka, sehingga tidak terlindung dari panas dan hujan.  Penyusunan atau penempatan kubis dilakukan berdekatan dengan komoditi lainnya seperti brokoli, tomat, dan wortel,  Sanitasi lingkungan tempat penjualan masih sangat rendah. Sampah kubis yang busuk dibuang di sekitar kubis yang masih bagus.  Aerasi atau sirkulasi tempat penyimpanan masih kurang bagus karena kubis ditumpuk begitu saja Discussion… Data Primer
  • 15.
  • 16.
  • 17. Rekomendasi: • Simpan kubis sedingin mungkin tanpa proses pembekuan. • Bonggol kol harus dipangkas berikut dengan daun-daun yang longgar sebelum proses penyimpanan. • Kubis yang ditujukan untuk penyimpanan dalam jangka panjang (5-6 bulan) harus disimpan pada suhu 0oC dan kelembaban relatifnya 98-100%. • Dianjurkan untuk memakai penyimpanan Controlled Atmosphere • Ruang penyimpanan CA dengan proporsi oksigen 3-5% dan CO2 5-7%. Discussion Data Sekunder University of Saskatchewan
  • 18. Rekomendasi: Suhu penyimpanan 0oC (32oF). Adanya ventiasi dan sirkulasi udara Penggunaan filacell Pengaturan beban harus ada saluran udara antara tiap barisan tumpukan. Kubis dapat disimpan dalam jumlah besar, sampai ketinggian 1,5 meter  RH minimal 90% atau lebih tinggi. Jika RH rendah, basahi lantai penyimpanan untuk meningkatkan kelembaban. Kubis tidak boleh disimpan dengan komoditi lainnya karena beberapa buah dan sayuran akan melepaskan etilen Ministry of Agriculture and Food, Ontario Discussion
  • 20. Discussion Rekomendasi: Pendinginan kubis akan memperlambat laju respirasinya. Pada suhu 59°F (15° C), Bungkuslah kubis dalam plastik dan simpan di bagian rak kulkas untuk mengontrol kelembaban eksternal dan internal Beberapa tas atau box penyimpanan dapat digunakan untuk meminimalkan kerusakan mekanis. WHFood
  • 21. Play
  • 22. Rekomendasi:  Pergunakan bahan pengawet yang aman bagi tubuh dan tidak merusak kubis dengan dosis yang telah ditentukan antara lain chlorin, tohor dan lain-lain.  Sebaiknya pedagang menggunakan alas yang dapat mencegah kontak langsung antara kubis dan kontaminan dan hindari penumpukan kubis saat berjualan/penyimpanan.  Sanitasi pasar harus benar-benar terjaga, hindari penumpukan sampah/kotoran yang menjadi sumber kontaminan.
  • 23. Kesimpulan: Sebagian besar pedagang di pasar tradisional tidak melakukan perlakuan-perlakuan khusus dalam usaha memperpanjang lama penyimpanan kubis. Penanganan yang sembarangan menyebabkan susut jumlah, mutu dan nilai ekonomi kubis. Penanganan pasca panen perlu memperhatikan sifat kubis yang mudah rusak, bentuknya yang bulat besar (voluminous), suhu, serta kelembaban udara. Sebagian besar kesalahan penyimpanan kubis oleh pedagang yaitu terkait penyusunan, sanitasi, aerasi, suhu, dan pencampuran dengan komoditi lain. Rata-rata masa simpan kubis pada pasar tradisional Peunayong hanya mencapai 2-3 hari. Kesimpulan
  • 24. Pemerintah daerah, Dinas Pertanian, Mahasiswa, atau instansi lain harus terus berupaya meningkatkan dan menyebarkan pengetahuan tentang teknologi pasca panen produk pertanian, khususnya hortikultura. Salah satu programnya yaitu dengan melakukan pelatihan dan penyuluhan terhadap pedagang untuk mempelajari dan mengetahui teknologi pengolahan pascapanen komoditas pertanian. Rekomendasi
  • 25. Agblor, S. and D. Waterer. 2001. Cabbage: Post-Harvest Handling and Storage. Dept. of Plant Sciences, University of Saskatchewan, Canada. BPTP. 2011. Kerusakan Produk Sayuran di DKI Jakarta. Litbang, Jakarta. Uyenaka, J. R. 1990. Cabbage Storage. Ministry of Agriculture and Food, Ontario. WHFood. 2001. How to Store Cabbage to Preserve Quality. http://www.whfoods.com/getstarted.php Daftar Pustaka