Kubis merupakan komoditas pertanian yang mudah rusak. Pedagang di pasar tradisional Peunayong, Banda Aceh umumnya tidak melakukan penanganan yang tepat sehingga umur simpan kubis hanya 2-3 hari. Rekomendasi untuk meningkatkan umur simpan kubis antara lain dengan menjaga suhu dan kelembaban, menggunakan alas dan menjauhkan dari kontaminasi.
2. Nama "kubis" diambil dari bahasa
Prancis, chou cabus (secara harafiah berarti "kubis
kepala. Nama "kol" diambil dari bahasa
Belanda, kool.
Keluarga kubis-kubisan memiliki jenis yang
cukup banyak. Yang lazim ditanam di Indonesia,
antara lain kubis, kubis bunga, brokoli, kubis tunas,
kubis rabi, dan kale.
Introduction
3. Daunnya bulat, oval, sampai lonjong,
membentuk roset akar yang besar dan tebal,
warna daun bermacam-macam, antara lain putih
(forma alba), hijau, dan merah keunguan (forma
rubra).
Awalnya, daunnya yang berlapis lilin
tumbuh lurus, daun-daun berikutnya tumbuh
membengkok, menutupi daun-daun muda yang
terakhir tumbuh.
Introduction…. Morfologi
4. Pendekatan kualitatif => data yang
dikumpulkan bukan berupa angka-angka,
melainkan berasal dari wawancara terhadap
beberapa pedagang kubis.
Dalam survey ini, peneliti mengambil lokasi di
Pasar Tradisional Peunayong, Banda Aceh.
Sumber data ada dua:
- data primer : hasil wawancara
- data sekunder : jurnal
Metodologi
6. Dari pedagang I (Sdr. Andriansyah), diperoleh data:
Kubis didatangkan dari dataran tinggi Karo
(Berastagi), Sumatera Utara.
Penanganan-penanganan khusus hanya sebatas
membersihkan kulit luar kubis yang kotor dan
mengupas kulit yang mulai busuk.
Kubis diletakkan ditempat yang teduh dan
dibawahnya diberi alas.
Kubis bertahan hanya sampai tiga hari, dan bila ada
produk yang tidak terjual maka akan dibuang.
Biasanya dalam seminggu ada 3-4 kubis yang
terbuang dan menjadi sampah.
Temuan Lapangan…. Pedagang I
8. Dari pedagang II (Sdr. Jono), diperoleh data:
Kubis berasal dari Takengon dan Berastagi.
Treatment yaitu mengupas kulit dan memotong
bonggol (bagian bawah) kubis.
Kubis direndam dengan menggunakan larutan kapur
tohor.
Kubis diletakkan di atas peti kayu tanpa alas, dibiarkan
di tempat terbuka (tidak terlindung dari panas dan hujan)
Penyusunan kubis bercampur dengan komoditi lainnya,
seperti bunga kol, wortel dan tomat.
Daya tahan penyimpanan kubis ini hanya mencapai 3
hari.
Kubis yang terbuang mencapai 5 buah per minggu.
Temuan Lapangan…. Pedagang II
10. Dari pedagang III (Bpk. Darwin), diperoleh data:
Kubis berasal dari Takengon.
Tidak ada penanganan-penanganan khusus
Penyimpanannya hanya diletakkan begitu saja di atas
meja.
Dari semua pedagang, kerugian yang diperoleh
pedagang III adalah yang terbesar,
Dalam seminggu jumlah kubis yang terbuang cukup
banyak.
Temuan Lapangan…. Pedagang III
11. Dari pedagang IV (Sdr. Mukhlis), diperoleh data:
Kubis berasal dari Berastagi.
Penanganan yang dilakukan hanya mengupas kulit
luar kubis yang rusak.
Penyimpanannya dilakukan begitu saja, dengan
menyusun kubis di atas meja tanpa dilapisi pada
bagian alasnya.
Daya tahan kubis hanya 2-3 hari terhitung sejak
kubis dimuat ke pasar.
Temuan Lapangan…. Pedagang IV
13. The things that need to be discussed:
Penyusunan kubis di atas kayu tanpa menggunakan alas
seperti plastik atau bahan lainnya (kubis langsung
bersentuhan dengan kayu)
Sebagian pedagang menjual kubis di tempat yang terbuka,
sehingga tidak terlindung dari panas dan hujan.
Penyusunan atau penempatan kubis dilakukan berdekatan
dengan komoditi lainnya seperti brokoli, tomat, dan wortel,
Sanitasi lingkungan tempat penjualan masih sangat rendah.
Sampah kubis yang busuk dibuang di sekitar kubis yang
masih bagus.
Aerasi atau sirkulasi tempat penyimpanan masih kurang
bagus karena kubis ditumpuk begitu saja
Discussion… Data Primer
17. Rekomendasi:
• Simpan kubis sedingin mungkin tanpa proses pembekuan.
• Bonggol kol harus dipangkas berikut dengan daun-daun
yang longgar sebelum proses penyimpanan.
• Kubis yang ditujukan untuk penyimpanan dalam jangka
panjang (5-6 bulan) harus disimpan pada suhu 0oC dan
kelembaban relatifnya 98-100%.
• Dianjurkan untuk memakai penyimpanan Controlled
Atmosphere
• Ruang penyimpanan CA dengan proporsi oksigen 3-5%
dan CO2 5-7%.
Discussion Data Sekunder
University of Saskatchewan
18. Rekomendasi:
Suhu penyimpanan 0oC (32oF).
Adanya ventiasi dan sirkulasi udara
Penggunaan filacell
Pengaturan beban harus ada saluran udara antara tiap barisan
tumpukan. Kubis dapat disimpan dalam jumlah besar, sampai
ketinggian 1,5 meter
RH minimal 90% atau lebih tinggi. Jika RH rendah, basahi
lantai penyimpanan untuk meningkatkan kelembaban.
Kubis tidak boleh disimpan dengan komoditi lainnya karena
beberapa buah dan sayuran akan melepaskan etilen
Ministry of Agriculture and Food, Ontario
Discussion
20. Discussion
Rekomendasi:
Pendinginan kubis akan memperlambat laju respirasinya.
Pada suhu 59°F (15° C),
Bungkuslah kubis dalam plastik dan simpan di bagian rak
kulkas untuk mengontrol kelembaban eksternal dan internal
Beberapa tas atau box penyimpanan dapat digunakan untuk
meminimalkan kerusakan mekanis.
WHFood
22. Rekomendasi:
Pergunakan bahan pengawet yang aman bagi
tubuh dan tidak merusak kubis dengan dosis
yang telah ditentukan antara lain chlorin, tohor
dan lain-lain.
Sebaiknya pedagang menggunakan alas yang
dapat mencegah kontak langsung antara kubis
dan kontaminan dan hindari penumpukan kubis
saat berjualan/penyimpanan.
Sanitasi pasar harus benar-benar terjaga, hindari
penumpukan sampah/kotoran yang menjadi
sumber kontaminan.
23. Kesimpulan:
Sebagian besar pedagang di pasar tradisional tidak
melakukan perlakuan-perlakuan khusus dalam usaha
memperpanjang lama penyimpanan kubis.
Penanganan yang sembarangan menyebabkan susut jumlah,
mutu dan nilai ekonomi kubis.
Penanganan pasca panen perlu memperhatikan sifat kubis
yang mudah rusak, bentuknya yang bulat besar (voluminous),
suhu, serta kelembaban udara.
Sebagian besar kesalahan penyimpanan kubis oleh pedagang
yaitu terkait penyusunan, sanitasi, aerasi, suhu, dan
pencampuran dengan komoditi lain.
Rata-rata masa simpan kubis pada pasar tradisional
Peunayong hanya mencapai 2-3 hari.
Kesimpulan
24. Pemerintah daerah, Dinas Pertanian, Mahasiswa,
atau instansi lain harus terus berupaya meningkatkan dan
menyebarkan pengetahuan tentang teknologi pasca
panen produk pertanian, khususnya hortikultura. Salah
satu programnya yaitu dengan melakukan pelatihan dan
penyuluhan terhadap pedagang untuk mempelajari dan
mengetahui teknologi pengolahan pascapanen komoditas
pertanian.
Rekomendasi
25. Agblor, S. and D. Waterer. 2001. Cabbage: Post-Harvest Handling
and Storage. Dept. of Plant Sciences, University of
Saskatchewan, Canada.
BPTP. 2011. Kerusakan Produk Sayuran di DKI Jakarta. Litbang,
Jakarta.
Uyenaka, J. R. 1990. Cabbage Storage. Ministry of Agriculture and
Food, Ontario.
WHFood. 2001. How to Store Cabbage to Preserve Quality.
http://www.whfoods.com/getstarted.php
Daftar Pustaka