Dokumen tersebut membahas tentang sistem magmatik yang terdiri dari magma cairan silikat yang dapat bergerak bebas pada suhu 900-1100°C di kerak bumi bagian dalam. Magma yang lebih ringan akan naik melalui rekahan di litosfer dan membeku di permukaan, membentuk mineral dan batuan. Komposisi magma dipengaruhi oleh komposisi batuan sumber dan modifikasi selama pembentukan. Magma membeku akibat kehilangan panas atau fase
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
KOMPOSISI MAGMA
1. KELOMPOK III
Anastasya Saputri Nurdin
Muhammad Syahril
Teguh Novri Kurniawan
Muhammad Suyudi
Rustam Gurium
Suhardin
Andi Nurul Isma
2. MAGMA
cairan atau larutan silikat pijar
yang terbentuk secara alamiah,
bersifat mudah bergerak (mobile),
bersuhu antara 900oC – 1100oC
dan berasal atau terbentuk pada
kerak bumi bagian bawah hingga
selubung bagian atas.
3. MAGMATIK SISTEM
Suatu sistem dimana magma yang mempunyai
berat jenis lebih ringan dari batuan sekelilingnya,
akan berusaha untuk naik melalui rekahan-rekahan
yang ada dalam litosfer hingga akhirnya
mencapai permukaan bumi. Dalam keadaan seperti
itu magma akan membeku ditempat, dimana ion-ion
di dalammya akan mulai kehilangan gerak
bebasnya kemudian menyusun diri , menghablur
dan membentuk mineral dan batuan beku.
4. KOMPOSISI MAGMA DALAM
SISTEM MAGMATIK
Komposisi magma yang terbentuk dari
sistem magmatik mencerminkan komposisi
magma dimana magma akan mengkristal.
Komposisi magma dipengaruhi oleh :
1. Komposis kimia dari batuan sumber
2. Modifikasi komposisi magma setelah
pembentukan dan ekstrasi dari batuan
sumber.
5. PELEBURAN BATUAN ASAL DAN PEMISAHAN
MAGMA DARI SUMBERNYA
Peleburan batuan sumber terjadi sebagai respon
terhadap :
1. Pemanasan
2. Infiltrasi H2O yang memiliki temperatur di
bwah suhu yang dibutuhkan untuk dry
melting
3. Pengurangan tekanan pada massa batuan
pada suhu tepat dibawah titik lebur.
6. MODIFIKASI KOMPOSISI MAGMA
Modifikasi komposisi magma terjadi akibat :
Kristalisasi sebagian , merupakan ciri utama dari sebagian
besar magma, Proses ini dipengaruhi suhu . Magma akan
menjadi terbedakan melalui proses tenggelam, mengapung,
perbedaan aliran kristal, dan pelelehan. Magma yang
terbedakan ini akan memiliki komposisi magma induk.
Penggabungan magma akan menyebabkan magma dengan
komposisi yang berbeda dengan melibatkan dua campuran
magma, dimana salh satu magma telah mengandung kristal.
Sehingga proses ini bisa juga disebut sebagai “penggabungan
kristal dan magma”.
7. PENYEBAB PEMBEKUAN MAGMA
1. Magma kehilangan Panas
Perpindahan panas dari magma ke batuan yang relatif dingin
merupakan kasus klasik pada intrusi dangkal (lebih dingin) pada mantel
bumi. Pendinginan mengakibatkan magma kehilangan energi kinetik
komponen lelehnya hingga titik nuklesi dan kristalisasi atau hingga
pembekuan yang cepat membentuk gelas.
2. Magma kehilangan fase Cair
Pemisahan fase cair pada magma yang mengandung H2O, menyebabkan
kristalisasi dengan atau tanpa penurunan suhu. Pelepasan H2O
memungkinkan polimer silikat untuk terbentuk. Menjadi langkah awal
untuk pembentukan struktur kristal silikat.
8. Sistem magmatik yang paling luas dipelajari ialah sistem granit
dan sistem basalt. Sistem granit juga berlaku untuk magma yang
menghasilkan riolit. Sementara sistem basalt berlaku untuk
magma yang menghasilkan gabbro.
Sistem magmatik rendah kandungan silika dicirikan oleh
kehadiran albit dan k-feldspar yang rendah silika. Reaksi-reaksi
berikut menunjukan mengapa pembentukan leusit atau
nepheline dihadapan silika berlebih dihindari jika
kesetimbangan dicapai dalam sistem siperti :
NaA1Si2O6 (nepheline) + SiO NaA1Si3O (albite)
KA1SiO6 (leucite) = SiO KAlSi3O8 (k-feldspar)
9. MORFOLOGI DARI MINERAL MAGMATIK
Bentuknya mencerminkan kebebasan
berkembang dalam bentuk liquid,
perkembangan khusus akibat dari gangguan
kristal lain dan lingkungan dinamik, magmatik
sistem memiliki 2 atau 3 tahapan atau
pemadatan , tahapan pertama biasanya
menghasilkan kristal-kristal ukuran besar.
Selama tahap kedua, biasanya biji matrik yang
sangat halus / gelasan terbentuk.