SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Bab 6 
Teori Biaya Produksi 
Dalam Ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang sangat penting, maka ukuran 
efisiensi yang paling baik adalah uang. Sesuatu yang efisien secara teknis, belum tentu secara inansial 
dan ekonomi menguntungkan. 
Dalam pembahasan ini asumsi-asumsi yang digunakan adalah: 
1. Perusahaan bergerak dipasar persaingan sempurna. Harga output ditentukan oleh pasar dan 
berapa pun yang diproduksi akan terjual habis. 
2. Faktor produksi atau input yang digunakan adalah barang modal dan tenaga kerja. Dalam 
jangka pendek hanya tenaga kerja yang bersifat variable. 
1.konsep Biaya 
Pengertian biaya dalam ilmu ekonomi adalah biaya kesempatan. Berkaitan dengan konsep 
tersebut, dikenal dengan biaya eksplisit (explicit cost) dan biaya implisit (implicit cost). Biaya 
eksplisit adalah biaya-biaya ang secara eksplisit terlihat terutama melalui keuangan. Biaya implisit 
adalah biaya kesempatan (opportunity cost). 
a. Biaya Tenaga Kerja 
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga 
kerja perorang persatuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya(perjam atau perhari). 
Bagi ekonomi upah pekerja adalah biaya eksplisit, dengan asumsi upah yang dibayarkan 
adalah sama besar dengan upah yang diterima tenaga kerja bila bekerja ditempat yang lain. 
b. Biaya Barang Modal 
Ekonom melihat biaya barang modal sebagai biaya implisit. Biaya ekonomi 
penggunaan barang modal bukanlah berapa besar penggunaan uang yang harus dikeluarkan 
untuk menggunakannya, melainkan berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin 
disewakan kepada pengusaha lain. 
c. Biaya kewirauasahawanan 
Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai factor 
produksi untuk ditranformasi menjadi output berupa barang dan jasa.atas keberanian 
menanggung risiko, pengusaha mendapat balas jasa berupa laba. Pengertian laba yang 
digunakan ekonom adalah laba ekonomi(economic profit).
2.Produksi, Produktivitas dan Biaya 
Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada 
factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarya tidak 
tergantung pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah 
meningkatkan produktivitas dibanding dalam jangka pendek. 
Pola pergerakan biaya rata-rata berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka panjang. 
Untuk perusahaan yang berskala hasil menarik (increasing return to scale atau IRS), penambahan 
tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi.sebaliknya dengan perusahaan yang berskala hasi 
menurun (decreasing return to scale atau DRS). 
3.Biaya Produksi Jangka Pendek 
a) Biaya Total, Biaya Tetap, dan Biaya Variable 
Biaya total jangka pendek (total cost) sama dengan biaya tetap ditambah biaya variable. 
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produksi, 
cotohnya biaya barang modal, gaji pegawai bunga pinjaman dan sewa gedung kantor. Biaya 
variable (variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi, 
contohnya upah buruh,biaya bahan baku. 
TC=FC+VC Dimana : TC = biaya total jangka pendek 
FC = Biaya tetap jangka pendek 
VC = Biaya variable jangka pendek. 
Kurva – kurva Biaya Total,Biaya Tetap dan Biaya Variable (diagram 6.1) 
Biaya TC VC 
FC 
0 Kuantitas 
Kurva FC mendatar menunjukan bahwa besarnya biaya tetap tidak tergantung pada jumlah produksi. 
Kurva VC membentuk huruf S terbalik menunjukan hubugan terbalik antara tingkat produktivitas
dengan besarnya biaya. Kurva TC sejajar dengan kurva VC menunjukan bahwa dalam jangka pendek, 
perubahan biaya total semata-mata ditentukan oleh perubahan biaya variable. 
b) Biaya Rata-rata 
Biaya rata-rata adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit output. 
Besarnya biaya rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah output. 
AC = AFC + AVC 
Atau 
TC = FC + VC dimana AC = biaya rata-rata jangka pendek 
Q Q Q AFC = biaya tetap rata-rata jangka pendek 
AVC = biaya variable rata-rata jangka pendek 
Kurva Biaya Rata-rata (Diagram 6.2) 
Biaya 
AC 
AVC 
AFC 
0 Kuantitas 
Kurva AFC terus menurun, menunjukan bahwa AFC makin menurun bila produksi ditambah. Tetapi 
kurva AFC tidak pernah meyentuh sumbu horizontal. Artinya nilsi AFC tidak pernah negative. 
Kurva AC mula-mula menurun lalu naik. Kurva AVC juga mula-mula menurun selanjutnya menaik 
dan terus mendekati AC. 
c) Biaya marjinal 
Biaya marjinal (marjinal cost) adalah tambahan biaya karena menambah produksi 
sebanyak satu unit output. Jika biaya marjinal jangka pendek dinotasikan MC dan perubahan 
output adalah ∂Q maka 
MC = ∂TC 
∂Q 
Dalam jangka pendek, perubahan biaya total disebabkan perubahan biaya variable. 
MC = ∂VC 
∂Q 
Jika harga perunit tenaga kerj adalah P dan perubahan penggunaan tenaga kerja adalah ∂V, 
maka ∂VC = P.∂V
MC = P.(∂V/∂Q) karena MP adalah ∂Q/∂V, maka MC= P ( 1 ) 
MP 
Kurva Biaya Marjinal 
Diagram 6.3 
TC 
e MC 
d 
a b c 
• 
0 0 
Qa Qb Qc Qd Qe kuantitas Qa Qb Qc Qd Qe Kuantitas 
Diagram 6.3a menggambarkan bahwa garis singgung a,b,c dan seterusnya menunjukan besarnya MC. 
Bila garis singgung makin mendatar, nilai MC akan mengecil, begitu sebaliknya. Diagram 6.3b menunjukan 
kurva MC yang diturunkan dari diagram 6.3a. 
4.Biaya produksi jangka panjang 
Biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variable,biaya rata-rata, 
dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variable dan biaya 
marjinal. Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh 
output dan semuanya bersifat variable. 
LTC = LVC dimana : LTC = biaya total jangka panjang 
LVC = biaya variable jangka panjang 
Biaya marjinal adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. 
LMC = ∂LTC Dimana : LMC = biaya marjinal jangka pajang 
∂Q ∂LTC= perubahan biaya total jangka panjang 
∂Q = perubahan output 
Biaya rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah output 
LAC = LTC Dimana LAC = biaya rata-rata jangka panjang 
∂Q Q = jumlah output
a. Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang 
Teorema Amplop (Envelope Theorem) 
Biaya 
SAC1 SAC2 SAC3 
C1 
C2 
0 X1 X2 X3 kuantitas 
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kurva LAC adalah kurva yang menunjukan biaya 
produksi perunit minimum pada berbagai tingkat produksi. 
b. Kurva Biaya Marjinal jangka panjang 
Biaya SMC1 Kurva Biaya Marjinal Jangka Panjang 
SAC1 LMC 
A SMC2 SAC2 LAC 
X1 X2 X3 X4 kuantitas 
c. Sekala Produksi ekonomis dan Tidak Ekonomis 
Skala produksi ekonomis (economics of scale ) adalah interval tingkat produksi dimana 
penambahan output akan menurunkan biaya produksi jangka panjang perunit. Sebaliknya skala produksi 
tidak ekonomis adalah interval tingkat produksi dimana penambahan tingkat produksi justru menaikkan 
biaya produksi jangka panjang perunit.
Skala Produksi Ekonomis dan Tidak Ekonomis 
LMC 
Economies of scale LAC 
A Diseconomies of scale 
0 
Kuantitas 
Pada diagram diatas kurva LAC mencapai minimum dititik A kemudian naik lagi disebabkan efisiensi skala 
produksi. Kurva LMC berada dibawah kurva LAC karena nilai MP (marginal produk) lebihbesar dari AP 
(Average product) . besarnya nilai MP menyebabkan nilai LAC bergerak menurun. 
Ada beberapa factor penyebab terjadinya efisiensi dan inefisiensi jangka panjang, yaitu: 
 Teknologi produksi 
 Managemen 
 Sumber daya manusia (SDM) 
d. Sudut Kemiringan Kurva Biaya Rata-rata Jangka panjang (Kurva LAC) 
LAC 
LAC 
0 0 
X1 (a) Kuantitas (b) X1 kuantitas 
Diagram a menunjukan sudut kemiringan LAC mengarah kekanan atas. Ini terjadi karena terlalu cepat 
terjadinya hokum LDR ,sehingga setelah titik X1 perusahaan mengalami skala produksi tidak ekonomis. 
Diagram b menunjukan sudut kemiringan LAC ke kiri bawah. Perusahaan mengalami inefisiensi sehingga 
skala produksi tidak ekonomis lagi saat jumlah produksi sudah sangat besar (0X2).
BAB 7 
Memaksimumkan Laba 
1. Pendekatan Totalitas 
pendekatan Totalitas membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya Total (TC). 
Pendapatan total adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan 
harga output perunit. Jika harga jual perunit output adalah P maka TR – P.Q. biaya Variabel 
adalah jumah unit output (Q) dikalikan dengan biaya variable perunit. Jika biaya variable 
perunit adalah V, maka VC = V.Q. dengan demikian π = PQ – (FC + VQ) 
Kurva TR dan TC (pendekatan totalitas) 
RP 
TR = PQ 
TR=TC TC = FC + VC 
Titik impas (BEP) 
FC 
0 Q* kuantitas 
2. Pendekatan RataRata (Average Approach) 
Dalam pendekatan ini, perhiungan laba perunit dilakukan dengan membandingkn antara 
biaya produksi rata-rata (AC) dengan harg jual output (P) . laba total adalah laba per unit 
dikalikan dengan jumlah output yang terjual. 
π=(P-AC).Q 
dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual perunit output lebih 
tinggi dari biaya rata-rata (AC). Prusahaan hanya mencapai angka impas bila P=AC. 
3. Pendekatan Marjinal (Marjinal Approach) 
Dalam pendekatan marjinal, perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya 
marjinal (MC) dan pendapatan marjinal (MR). laba maksimum akan tercapai pada saat 
MR=MC. Kondisi tersebut bias dijelaskan secara matematis, grafis dan verbal. 
 Penjelasan secara matematis 
π=TR-TC 
laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π (∂π/∂Q) = 0 dan nilainya 
samadengan nilai turunan pertama TC (∂TC/∂Q atau MC).
∂π = ∂TR - ∂TC = 0 
∂Q ∂Q ∂Q 
=MR – MC = 0 
MR = MC π maksimum atau kerugian minimum. 
 Penjelasan secara grafis 
Kurva TR, TC dan Laba (pendekatan marjinal) 
TR-TC = π maks 
c1 TC 
b1 
a1 TR 
b2 c2 
a2 
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 kuantitas 
Π 
Pada diagram terlihat bahwa tingkat output yang memberikan laba adalah interval Q1-Q5 . jika 
output dibawah jumlah Q1 perusahaan mengalami kerugian karena TR<TC. Dalam diagram terlihat 
bahwa laba maksimum tercapai jika tingkat produksinya adalah Q3. 
Pada pembuktian secara matematis telah diketahui bahwa nilai π (laba) akan maksimum bila 
MR=MC. Dalam garis kondisi terbukti dengan membandingkan dua garis singgung b1 dan b2. 
 Penjelasan secara Verbal 
1) Penambahan output sepanjang sub-interval 
Ketika output ditambah dari Q1 ke Q2 kurva π bergerak naik yang artinya laba bertambah 
besar 
2) Pada saat jumlah output Q3 
Pada saat jumlah output Q3, garis singgung b1 (MR) sejajar garis singgung b2 (MC). 
3) Interval Q3-Q5. 
Jika output ditambah dari Q3 ke Q4, terlihat bahwa sudut kemiringan garis singgung C1 (MR) 
sudah lebih kecil dari sudut kemiringan garis singgung C2 (MC).
Bab 8 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 
1. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna 
Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogeneous product) 
Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan /informasi sempurna. 
Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar. 
Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar. 
Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar. 
a. Homogenitas produk (Homogeneous Product) 
Adalah product yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa 
perlu mengetahui siapa produsennya. 
b. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge) 
Para pelaku ekonomi memiliki pengetahuan sempurna tentang haarga produk dan input 
yang dijual. 
c. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small Relatively Output) 
Semua perusahaan dalam industry (pasar) dianggap berproduksi efisien baikdalam jangka 
pendek maupun jangka panjang. 
d. Perusahaan Menerima Harga yang ditentukan Pasar (Price Taker) 
Konsekuensi dari asumsi ketiga (butir C) adalah bahwa perusahaa menjual produknya 
dengan berpatokan bahwa harga yang ditetapkan pasar (Price Taker) 
e. Keleluasaan Masuk-keluar Pasar (Free Entry and Exit) 
Adalah dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan 
tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan factor produksi. Pengertian 
mobilitas mencakup pengertian geografis dan antar pekerjaan.
2. Permintaan dan Penerimaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna. 
a. Permintaan 
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan 
penawaran. Jika jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka 
berapa pun yang dijual perusahaan harga relative tidak berubah. Karena itu kurva permintaan 
yang dihadapi perusahaan secara indiviu berbentuk garis lurus horizontal 
Kurva permintaan industry dan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna 
Harga 
D Perusahaan 
Kuantitas 
b. Penerimaan 
Penerimaan total (total revenue) perusahaan sama dengan jumlah output (Q) dikali harga 
jual (P). karena harga telah ditetapkan, penerimaan rata-rata (average revenue) dan 
penerimaan marjinal (marginal revenue) adalah sama dengan harga. 
Kurva Penerimaan dalam pasar persaingan sempurna 
Rp 
TR=P.Q 
0 kuantitas
3. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek 
Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan. 
a) Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi. 
b) Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba 
maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum. 
Diagram Diagam 
Keseimbangan jangka pendek Keseimbangan jangka panjang 
perusahaan dalam kondisi perusahaan dalam persaingan 
laba maksimum sempurna 
Rp MC LMC 
SMC 
P E D= AR = MR = P LAC SAC E 
A laba D=AR=MR=P 
B 
0 0 
Q1 Q* Q2 kuantitas Q* kuantitas 
4. Penawaran Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna 
a) Kurva Penaawaran Jangka Pendek 
Rp 
P4 D4 = MR4 = P4 
P3 D3 = MR3 = P3 
P2 D2 = MR2 = P2 
P1 D1 = MR1 = P1 
P0 
0 
Q0 Q1 Q2Q3Q4 kuantitas 
Diagram diatas menunjukan jika harga dibawah P0 perusahaan tidak mau 
berproduksi karena harga masih lebih kecil dari biaya variable perunit yang paing 
rendah. Jika harga naik ke P1 agar mencapai laba maksimum perusahaan berproduksi 
pada saat MR=MC atau MR=P, sehingga jumlah output adalah Q1.
Bab 6 micro ekonomi

More Related Content

What's hot

Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Defina Sulastiningtiyas
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanEkinanda Anggita
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanMaria Khusuma
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Teori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaTeori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaPuw Elroy
 
Tugas pak frans salo
Tugas  pak frans saloTugas  pak frans salo
Tugas pak frans salomarnitabanne
 

What's hot (20)

Manajerial bab i
Manajerial bab iManajerial bab i
Manajerial bab i
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
 
TEORI BIAYA PRODUKSI.pptx
TEORI BIAYA PRODUKSI.pptxTEORI BIAYA PRODUKSI.pptx
TEORI BIAYA PRODUKSI.pptx
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Pertemuan ke vii teori produksi new
Pertemuan ke  vii teori produksi newPertemuan ke  vii teori produksi new
Pertemuan ke vii teori produksi new
 
Keuntungan maksimum
Keuntungan maksimumKeuntungan maksimum
Keuntungan maksimum
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Fungsi konsumsi
Fungsi konsumsiFungsi konsumsi
Fungsi konsumsi
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Biaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasiBiaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasi
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Teori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaTeori produksi dan biaya
Teori produksi dan biaya
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Tugas pak frans salo
Tugas  pak frans saloTugas  pak frans salo
Tugas pak frans salo
 

Viewers also liked

Makalah cob web
Makalah cob webMakalah cob web
Makalah cob webafifauliya
 
Mikroekonomi bab 7 klmpk1_smt1_akt1
Mikroekonomi bab 7 klmpk1_smt1_akt1Mikroekonomi bab 7 klmpk1_smt1_akt1
Mikroekonomi bab 7 klmpk1_smt1_akt1Annisa Khoerunnisya
 
Makalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan labaMakalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan labaBudi Prasetyo
 
Makalah memaksimalkan laba
Makalah memaksimalkan labaMakalah memaksimalkan laba
Makalah memaksimalkan labaDaniel Tumanken
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 

Viewers also liked (7)

Makalah cob web
Makalah cob webMakalah cob web
Makalah cob web
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Mikroekonomi bab 7 klmpk1_smt1_akt1
Mikroekonomi bab 7 klmpk1_smt1_akt1Mikroekonomi bab 7 klmpk1_smt1_akt1
Mikroekonomi bab 7 klmpk1_smt1_akt1
 
Makalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan labaMakalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan laba
 
Makalah memaksimalkan laba
Makalah memaksimalkan labaMakalah memaksimalkan laba
Makalah memaksimalkan laba
 
Mikro ekonomi
Mikro ekonomiMikro ekonomi
Mikro ekonomi
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 

Similar to Bab 6 micro ekonomi

Analisis Produksi.ppt
Analisis Produksi.pptAnalisis Produksi.ppt
Analisis Produksi.pptMrIsthafan
 
Analisis Biaya Produksi.ppt
Analisis Biaya Produksi.pptAnalisis Biaya Produksi.ppt
Analisis Biaya Produksi.pptMirnatulQinayah1
 
Analisis Biaya Produksi.ppt
Analisis Biaya Produksi.pptAnalisis Biaya Produksi.ppt
Analisis Biaya Produksi.pptKenBintangRafi
 
IX.TEORI BIAYA.ppt
IX.TEORI BIAYA.pptIX.TEORI BIAYA.ppt
IX.TEORI BIAYA.pptNauval221
 
biaya produksi bisang usaha yang dapat dipelajari
biaya produksi bisang usaha yang dapat dipelajaribiaya produksi bisang usaha yang dapat dipelajari
biaya produksi bisang usaha yang dapat dipelajaripadiwijaya1007
 
Teori Biaya Produksi.pdf
Teori Biaya Produksi.pdfTeori Biaya Produksi.pdf
Teori Biaya Produksi.pdfPutriAnnisa59
 
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.pptTeori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.pptEkaNurlaili3
 
Teori biaya
Teori biayaTeori biaya
Teori biayamaribak
 
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxTeori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxPutraAgung19
 
PPT TEORI PRODUKSI.pptx
PPT TEORI PRODUKSI.pptxPPT TEORI PRODUKSI.pptx
PPT TEORI PRODUKSI.pptxtrendaardianti
 
Teori biaya-produksi
Teori biaya-produksiTeori biaya-produksi
Teori biaya-produksiZuyyina Afwa
 
ppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdfppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdfMusaRajeksa
 
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Sifa Siti Mukrimah
 
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
Makalah  fungsi biaya dan penerimaanMakalah  fungsi biaya dan penerimaan
Makalah fungsi biaya dan penerimaanEka Ardiyanti
 

Similar to Bab 6 micro ekonomi (20)

Analisis Produksi.ppt
Analisis Produksi.pptAnalisis Produksi.ppt
Analisis Produksi.ppt
 
Analisis Biaya Produksi.ppt
Analisis Biaya Produksi.pptAnalisis Biaya Produksi.ppt
Analisis Biaya Produksi.ppt
 
Analisis Biaya Produksi.ppt
Analisis Biaya Produksi.pptAnalisis Biaya Produksi.ppt
Analisis Biaya Produksi.ppt
 
IX.TEORI BIAYA.ppt
IX.TEORI BIAYA.pptIX.TEORI BIAYA.ppt
IX.TEORI BIAYA.ppt
 
biaya produksi bisang usaha yang dapat dipelajari
biaya produksi bisang usaha yang dapat dipelajaribiaya produksi bisang usaha yang dapat dipelajari
biaya produksi bisang usaha yang dapat dipelajari
 
Teori Biaya Produksi.pdf
Teori Biaya Produksi.pdfTeori Biaya Produksi.pdf
Teori Biaya Produksi.pdf
 
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.pptTeori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
 
Teori biaya
Teori biayaTeori biaya
Teori biaya
 
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxTeori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
 
Pengantar Ekonomika 5.pdf
Pengantar Ekonomika 5.pdfPengantar Ekonomika 5.pdf
Pengantar Ekonomika 5.pdf
 
PPT TEORI PRODUKSI.pptx
PPT TEORI PRODUKSI.pptxPPT TEORI PRODUKSI.pptx
PPT TEORI PRODUKSI.pptx
 
Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)
 
Biayaprod print
Biayaprod printBiayaprod print
Biayaprod print
 
Teori Biaya
Teori BiayaTeori Biaya
Teori Biaya
 
Teori biaya-produksi
Teori biaya-produksiTeori biaya-produksi
Teori biaya-produksi
 
ppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdfppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdf
 
Manajerial bab iv, v, vi
Manajerial bab iv, v, viManajerial bab iv, v, vi
Manajerial bab iv, v, vi
 
Manajerial bab iv, v, vi
Manajerial bab iv, v, viManajerial bab iv, v, vi
Manajerial bab iv, v, vi
 
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
 
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
Makalah  fungsi biaya dan penerimaanMakalah  fungsi biaya dan penerimaan
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
 

Bab 6 micro ekonomi

  • 1. Bab 6 Teori Biaya Produksi Dalam Ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang sangat penting, maka ukuran efisiensi yang paling baik adalah uang. Sesuatu yang efisien secara teknis, belum tentu secara inansial dan ekonomi menguntungkan. Dalam pembahasan ini asumsi-asumsi yang digunakan adalah: 1. Perusahaan bergerak dipasar persaingan sempurna. Harga output ditentukan oleh pasar dan berapa pun yang diproduksi akan terjual habis. 2. Faktor produksi atau input yang digunakan adalah barang modal dan tenaga kerja. Dalam jangka pendek hanya tenaga kerja yang bersifat variable. 1.konsep Biaya Pengertian biaya dalam ilmu ekonomi adalah biaya kesempatan. Berkaitan dengan konsep tersebut, dikenal dengan biaya eksplisit (explicit cost) dan biaya implisit (implicit cost). Biaya eksplisit adalah biaya-biaya ang secara eksplisit terlihat terutama melalui keuangan. Biaya implisit adalah biaya kesempatan (opportunity cost). a. Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga kerja perorang persatuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya(perjam atau perhari). Bagi ekonomi upah pekerja adalah biaya eksplisit, dengan asumsi upah yang dibayarkan adalah sama besar dengan upah yang diterima tenaga kerja bila bekerja ditempat yang lain. b. Biaya Barang Modal Ekonom melihat biaya barang modal sebagai biaya implisit. Biaya ekonomi penggunaan barang modal bukanlah berapa besar penggunaan uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain. c. Biaya kewirauasahawanan Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai factor produksi untuk ditranformasi menjadi output berupa barang dan jasa.atas keberanian menanggung risiko, pengusaha mendapat balas jasa berupa laba. Pengertian laba yang digunakan ekonom adalah laba ekonomi(economic profit).
  • 2. 2.Produksi, Produktivitas dan Biaya Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarya tidak tergantung pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas dibanding dalam jangka pendek. Pola pergerakan biaya rata-rata berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka panjang. Untuk perusahaan yang berskala hasil menarik (increasing return to scale atau IRS), penambahan tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi.sebaliknya dengan perusahaan yang berskala hasi menurun (decreasing return to scale atau DRS). 3.Biaya Produksi Jangka Pendek a) Biaya Total, Biaya Tetap, dan Biaya Variable Biaya total jangka pendek (total cost) sama dengan biaya tetap ditambah biaya variable. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produksi, cotohnya biaya barang modal, gaji pegawai bunga pinjaman dan sewa gedung kantor. Biaya variable (variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi, contohnya upah buruh,biaya bahan baku. TC=FC+VC Dimana : TC = biaya total jangka pendek FC = Biaya tetap jangka pendek VC = Biaya variable jangka pendek. Kurva – kurva Biaya Total,Biaya Tetap dan Biaya Variable (diagram 6.1) Biaya TC VC FC 0 Kuantitas Kurva FC mendatar menunjukan bahwa besarnya biaya tetap tidak tergantung pada jumlah produksi. Kurva VC membentuk huruf S terbalik menunjukan hubugan terbalik antara tingkat produktivitas
  • 3. dengan besarnya biaya. Kurva TC sejajar dengan kurva VC menunjukan bahwa dalam jangka pendek, perubahan biaya total semata-mata ditentukan oleh perubahan biaya variable. b) Biaya Rata-rata Biaya rata-rata adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit output. Besarnya biaya rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah output. AC = AFC + AVC Atau TC = FC + VC dimana AC = biaya rata-rata jangka pendek Q Q Q AFC = biaya tetap rata-rata jangka pendek AVC = biaya variable rata-rata jangka pendek Kurva Biaya Rata-rata (Diagram 6.2) Biaya AC AVC AFC 0 Kuantitas Kurva AFC terus menurun, menunjukan bahwa AFC makin menurun bila produksi ditambah. Tetapi kurva AFC tidak pernah meyentuh sumbu horizontal. Artinya nilsi AFC tidak pernah negative. Kurva AC mula-mula menurun lalu naik. Kurva AVC juga mula-mula menurun selanjutnya menaik dan terus mendekati AC. c) Biaya marjinal Biaya marjinal (marjinal cost) adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit output. Jika biaya marjinal jangka pendek dinotasikan MC dan perubahan output adalah ∂Q maka MC = ∂TC ∂Q Dalam jangka pendek, perubahan biaya total disebabkan perubahan biaya variable. MC = ∂VC ∂Q Jika harga perunit tenaga kerj adalah P dan perubahan penggunaan tenaga kerja adalah ∂V, maka ∂VC = P.∂V
  • 4. MC = P.(∂V/∂Q) karena MP adalah ∂Q/∂V, maka MC= P ( 1 ) MP Kurva Biaya Marjinal Diagram 6.3 TC e MC d a b c • 0 0 Qa Qb Qc Qd Qe kuantitas Qa Qb Qc Qd Qe Kuantitas Diagram 6.3a menggambarkan bahwa garis singgung a,b,c dan seterusnya menunjukan besarnya MC. Bila garis singgung makin mendatar, nilai MC akan mengecil, begitu sebaliknya. Diagram 6.3b menunjukan kurva MC yang diturunkan dari diagram 6.3a. 4.Biaya produksi jangka panjang Biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variable,biaya rata-rata, dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variable dan biaya marjinal. Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variable. LTC = LVC dimana : LTC = biaya total jangka panjang LVC = biaya variable jangka panjang Biaya marjinal adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. LMC = ∂LTC Dimana : LMC = biaya marjinal jangka pajang ∂Q ∂LTC= perubahan biaya total jangka panjang ∂Q = perubahan output Biaya rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah output LAC = LTC Dimana LAC = biaya rata-rata jangka panjang ∂Q Q = jumlah output
  • 5. a. Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang Teorema Amplop (Envelope Theorem) Biaya SAC1 SAC2 SAC3 C1 C2 0 X1 X2 X3 kuantitas Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kurva LAC adalah kurva yang menunjukan biaya produksi perunit minimum pada berbagai tingkat produksi. b. Kurva Biaya Marjinal jangka panjang Biaya SMC1 Kurva Biaya Marjinal Jangka Panjang SAC1 LMC A SMC2 SAC2 LAC X1 X2 X3 X4 kuantitas c. Sekala Produksi ekonomis dan Tidak Ekonomis Skala produksi ekonomis (economics of scale ) adalah interval tingkat produksi dimana penambahan output akan menurunkan biaya produksi jangka panjang perunit. Sebaliknya skala produksi tidak ekonomis adalah interval tingkat produksi dimana penambahan tingkat produksi justru menaikkan biaya produksi jangka panjang perunit.
  • 6. Skala Produksi Ekonomis dan Tidak Ekonomis LMC Economies of scale LAC A Diseconomies of scale 0 Kuantitas Pada diagram diatas kurva LAC mencapai minimum dititik A kemudian naik lagi disebabkan efisiensi skala produksi. Kurva LMC berada dibawah kurva LAC karena nilai MP (marginal produk) lebihbesar dari AP (Average product) . besarnya nilai MP menyebabkan nilai LAC bergerak menurun. Ada beberapa factor penyebab terjadinya efisiensi dan inefisiensi jangka panjang, yaitu:  Teknologi produksi  Managemen  Sumber daya manusia (SDM) d. Sudut Kemiringan Kurva Biaya Rata-rata Jangka panjang (Kurva LAC) LAC LAC 0 0 X1 (a) Kuantitas (b) X1 kuantitas Diagram a menunjukan sudut kemiringan LAC mengarah kekanan atas. Ini terjadi karena terlalu cepat terjadinya hokum LDR ,sehingga setelah titik X1 perusahaan mengalami skala produksi tidak ekonomis. Diagram b menunjukan sudut kemiringan LAC ke kiri bawah. Perusahaan mengalami inefisiensi sehingga skala produksi tidak ekonomis lagi saat jumlah produksi sudah sangat besar (0X2).
  • 7. BAB 7 Memaksimumkan Laba 1. Pendekatan Totalitas pendekatan Totalitas membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya Total (TC). Pendapatan total adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output perunit. Jika harga jual perunit output adalah P maka TR – P.Q. biaya Variabel adalah jumah unit output (Q) dikalikan dengan biaya variable perunit. Jika biaya variable perunit adalah V, maka VC = V.Q. dengan demikian π = PQ – (FC + VQ) Kurva TR dan TC (pendekatan totalitas) RP TR = PQ TR=TC TC = FC + VC Titik impas (BEP) FC 0 Q* kuantitas 2. Pendekatan RataRata (Average Approach) Dalam pendekatan ini, perhiungan laba perunit dilakukan dengan membandingkn antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harg jual output (P) . laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. π=(P-AC).Q dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual perunit output lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Prusahaan hanya mencapai angka impas bila P=AC. 3. Pendekatan Marjinal (Marjinal Approach) Dalam pendekatan marjinal, perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marjinal (MC) dan pendapatan marjinal (MR). laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Kondisi tersebut bias dijelaskan secara matematis, grafis dan verbal.  Penjelasan secara matematis π=TR-TC laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π (∂π/∂Q) = 0 dan nilainya samadengan nilai turunan pertama TC (∂TC/∂Q atau MC).
  • 8. ∂π = ∂TR - ∂TC = 0 ∂Q ∂Q ∂Q =MR – MC = 0 MR = MC π maksimum atau kerugian minimum.  Penjelasan secara grafis Kurva TR, TC dan Laba (pendekatan marjinal) TR-TC = π maks c1 TC b1 a1 TR b2 c2 a2 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 kuantitas Π Pada diagram terlihat bahwa tingkat output yang memberikan laba adalah interval Q1-Q5 . jika output dibawah jumlah Q1 perusahaan mengalami kerugian karena TR<TC. Dalam diagram terlihat bahwa laba maksimum tercapai jika tingkat produksinya adalah Q3. Pada pembuktian secara matematis telah diketahui bahwa nilai π (laba) akan maksimum bila MR=MC. Dalam garis kondisi terbukti dengan membandingkan dua garis singgung b1 dan b2.  Penjelasan secara Verbal 1) Penambahan output sepanjang sub-interval Ketika output ditambah dari Q1 ke Q2 kurva π bergerak naik yang artinya laba bertambah besar 2) Pada saat jumlah output Q3 Pada saat jumlah output Q3, garis singgung b1 (MR) sejajar garis singgung b2 (MC). 3) Interval Q3-Q5. Jika output ditambah dari Q3 ke Q4, terlihat bahwa sudut kemiringan garis singgung C1 (MR) sudah lebih kecil dari sudut kemiringan garis singgung C2 (MC).
  • 9. Bab 8 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 1. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogeneous product) Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan /informasi sempurna. Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar. a. Homogenitas produk (Homogeneous Product) Adalah product yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. b. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge) Para pelaku ekonomi memiliki pengetahuan sempurna tentang haarga produk dan input yang dijual. c. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small Relatively Output) Semua perusahaan dalam industry (pasar) dianggap berproduksi efisien baikdalam jangka pendek maupun jangka panjang. d. Perusahaan Menerima Harga yang ditentukan Pasar (Price Taker) Konsekuensi dari asumsi ketiga (butir C) adalah bahwa perusahaa menjual produknya dengan berpatokan bahwa harga yang ditetapkan pasar (Price Taker) e. Keleluasaan Masuk-keluar Pasar (Free Entry and Exit) Adalah dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan factor produksi. Pengertian mobilitas mencakup pengertian geografis dan antar pekerjaan.
  • 10. 2. Permintaan dan Penerimaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna. a. Permintaan Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Jika jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan harga relative tidak berubah. Karena itu kurva permintaan yang dihadapi perusahaan secara indiviu berbentuk garis lurus horizontal Kurva permintaan industry dan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna Harga D Perusahaan Kuantitas b. Penerimaan Penerimaan total (total revenue) perusahaan sama dengan jumlah output (Q) dikali harga jual (P). karena harga telah ditetapkan, penerimaan rata-rata (average revenue) dan penerimaan marjinal (marginal revenue) adalah sama dengan harga. Kurva Penerimaan dalam pasar persaingan sempurna Rp TR=P.Q 0 kuantitas
  • 11. 3. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan. a) Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi. b) Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum. Diagram Diagam Keseimbangan jangka pendek Keseimbangan jangka panjang perusahaan dalam kondisi perusahaan dalam persaingan laba maksimum sempurna Rp MC LMC SMC P E D= AR = MR = P LAC SAC E A laba D=AR=MR=P B 0 0 Q1 Q* Q2 kuantitas Q* kuantitas 4. Penawaran Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna a) Kurva Penaawaran Jangka Pendek Rp P4 D4 = MR4 = P4 P3 D3 = MR3 = P3 P2 D2 = MR2 = P2 P1 D1 = MR1 = P1 P0 0 Q0 Q1 Q2Q3Q4 kuantitas Diagram diatas menunjukan jika harga dibawah P0 perusahaan tidak mau berproduksi karena harga masih lebih kecil dari biaya variable perunit yang paing rendah. Jika harga naik ke P1 agar mencapai laba maksimum perusahaan berproduksi pada saat MR=MC atau MR=P, sehingga jumlah output adalah Q1.