1. Seorang putri suka berendam di telaga dan lupa tujuan awalnya mengambil bunga teratai untuk menyembuhkan ibunya. 2. Raja marah dan mengutuk putrinya menjadi bunga teratai. 3. Bunga teratai diambil dan disebarkan, menyembuhkan penyakit di kerajaan.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Asal Mula Bunga Teratai
1. Asal mula bunga teratai
Bermula kisah ini,tersebutlah sebuah kerajaaan yang rakyatnya aman dan tenteram.rajanya
bijaksana dalam memerintah.rakyat pun sangat senang kepada raja mereka.hasil alamnya
berlimpah.kehidupan raja rukun dan damai bersama permaisurinya.begitulah suasana di
kerajaan itu.
Suatu ketika permaisuri hamil.sang raja pun bergirang hati.begitu juga para abdi
istana,mreka senang semuanya begitu mendengar permaisuri hamil.setelah masa kehamilan
cukup,lahirlah seorang bayi,bayi perempuan.raja pun sangat senaang.begitu juga dengan
rakyat,mereka menyambut dengan penuh kegembiraan.dayang-dayang pun di kumpulkan guna
mengasuh anak raja.begitulah suasana istana,penuh dengan keceriaan.anak raja tersebut
cantiknya bukan kepalang.
Hari berganti bulan,bulan pun berganti tahun.begitulah seterusnya.anak raja tumbuh
dan berkembang,makin hari makin besar.parasnya sangat cantik,seperti bercahaya di
wajahnya.si putri pun jadilah seorang gadis remaja.banyak pemuda yang tertarik padanya.akan
tetapi ada satu kebiasaan buruk tuan putri ini.kebiasaan buruk tersebut adalah jika ia melihat
air,lalu ia mandi,dan tidak mau berhenti.dia sanggup bertahan berhari-hari dalam air.dayang-
dayang bingung mengawasinya jika tuan putri sudah mandi.kebiasaan buruk tersebut sudah
disampaikan kepada raja.raja pun resah di buatnya.habis sudah usaha raja untuk mengubah
kebiasaan anaknya.
Pada suatu hari,permaisuri jatuh sakit.penyakit yan g menyerangnya itu tergolong
penyakit aneh.badannya luka-luka.makin hari makin parah.mula-mula hanya sedikit di bagian
wajahnya.setelah itu semua badannya terkena penyakit itu.rakyatpun banyak yang terserang
penyakit itu.kalangan istana menjadi bingung.
Raja yang bijaksana tadi mengumpulkan semua tabib untuk mengobati penyakit yang
diderita permaisuri.semua tabib yang ada di negeri tersebut tidak sanggup
mengobatinya.semuanya bertitah kepada raja,”ampun tuanku.hamba tak mampu mengobati
penyakit yang diderita permaisuri,”begitu kAta semua tabib.
Dengan keadaan tersebut,tambah bingunglah sang raja.”apa gerangan sehingga istriku
terserang penyakit aneh itu?”kata raja dalam hatinya,”apa salahku.apakah aku pernah berbuat
salah sehingga Yang Kuasa memberikan kutukan kepadaku?”piker raja lagi.
Hal ihwal penyakit tersebut diumumkan oleh perdana menteri ke seluruh pelosok
desa.barang siapa mampu mengobati penyakit permaisuri,maka setengah kekayaan raja akan
diberikan kepada orang tersebut secara Cuma-Cuma.demikianlah pengumuman disiarkan ke
seluruh pelosok negri.tetapi apa nyana,tidak seorang pun yang mampu mengobatinya.yang
2. ada,makin diobati,semakin parah pula penyakit permaisuri.bau yang dikeluarkan dari luka itu
sangat menusuk.
Akibat penyakit itu,permaisuri tidak sanggup berbuat apa-apa.dia pasrah dengan
nasib.dia sadar bahwa penyakitnyamembuat orang jijik melihatnya.dia berpikir,”kapankah aku
diasingkan dari istana ini.tidak mungkin lagi raja menerimaku untuk mendapinginya.biarlah aku
diasingkan.memang sudah nasibku begini.”
Sementara itu,pada suatu hari,datanglah seorang tua.sangat tua sudah orang
itu.rambutnya sudah putih semua.janggutnya panjang sampai ke tanah dan sudah memutih.dia
datang ke istana dengan terbungkuk-bungkuk.ditangannya ada sebuah tongkat.begitu sampai
di pintu gerbang istana,langsung ditanyai oleh pengawal istana,”he,pak tua,apa gerangan tuan
datang kemari?”.”hamba datang hendak bersua dengan tuanku raja,”jawab orang tua tadi.”apa
keperluan tuan?”tanya pengawal kembali.”jika di perkenankan,hamba ingin membantu
mengobati penyakit permaisuri yang sudah lama diidapnya,”jawabnya kembali.
Kemudian masuklah orang tua itu ke istana setelah pengawal terlebih dahulu melapor
kepada raja.begitu tiba dihadapan raja,orang tua itu pun mengangkat sembah,”Ampun,Tuanku
raja yang arif.hamba datang kesini dengan maksud hendak memberi kabar kepada tuanku
bahwa hamba ingin membantu tuanku dan rakyat negeri ini,”kata orang tua itu.Raja
menjawab,”sudah habis semua tabib untuk mengobati istriku dari penyakit.tetapi belum ada
seorang pun yang mampu.jadi apakah pak tua ini juga seorang tabib?”.”ampun,tuanku.hamba
ini bukanlah tabib.hamba sengaja datang dari kaki gunung yang sangat jauh dari sini.sudah lima
puluh tahun lebih hamba bertapa.baru kali ini hamba dapat perintah turun dari
gunung,langsung menuju kemari,”jawab orang tua tadi.”oo,,begitu?”raja mengangguk.
Raja pun tampaknya yakin dengan apa yang diucapkan oleh orang tua itu.kata raja,”jika
begitu,silakan pak tua katakan apa gerangan obat yang dapat menyembuhkan istriku dari
penyakit aneh itu!”.”ampun,tuanku.obatnya sangat gampang.di sana,di sebuah rimba ada satu
telaga.airnya sangat jernih.di tengah telaga itu tumbuh sekuntum bunga.bunga teratai
namanya.bunganya kecil.warnanya putih kebiru biruan.itulah obatnya,”jelas orang tua sambil
melanjutkan,”tetapi,yang boleh mengambil bunga itu hanyalah tuan putri,tuanku.jika yang lain
akan sia-sia belaka.tidak ada artinya.”
Selesai bicara demikian,orang tua itu hilang dari pandangan raja.raja pun heran,”siapa
sebenarnya,pak tua itu?apa pula kelebihan anakku itu,”piker raja.entah apa-apa lagi yang ia
pikirkan.akan tetapi,dia merasa sedikit senang mendengar berita tersebut.
Keesokan hari,raja memanggil putrinya.raja berkata,”begini,anakku.tadi datang seorang
tua.dari gunung sengaja dia datang kemari membawa berita bahwa ibumu akan sembuh dari
sakit dengan satu obat.obatnya adalahbunga yang tumbuh dalam sebuah telaga di satu rimba
3. yang sangat lebat.hanya engkaulah yang boleh memetik bunga itu,wahai anakku.”lalu raja
menambahkan,”anehnya,setelah berkata demikian,orang tua itupun menghilang.aku tak tau ke
mana perginya”.”kalau memang begitu kata ayah,baiklah.demi ibu dan rakyat,aku pasrah untuk
mengambil obat itu,walau sangat jauh,”jawab putri.
Kemudian berangkatlah sang putri tadi.diiringilah oleh raja sampai ke pintu gerbang
istana.dia diiringi oleh pasukan pengawal,termasuk oleh beberapa dayang.rombongan
berangkat dengan kuda.tuan putrid duduk di atas kuda.kudanya sangat indah,dihias
lagi.berangkatlah tuan putri.tinggallah raja dan istrinya dengan rasa was-was.berdoalah semua
rakyat di negeri tersebut.
Setelah kira-kira dua minggu berlalu mereka keluar masuk hutan,naik turun
gunung,sampailah mereka pada sebuah hutan yang sangat lebat.suara binatang sangat
banyak.sangatlah menyeramkan hutan itu.dilihatlah kiri dan kanan di mana ada telaga
sebagaimana yang dikatakan orang tua tadi.tidak lama kemudian,ditemukanlah telaga yang di
maksudkan tadi.
Begitu melihat telaga,tuan putri langsung mandi dalam telaga tersebut.rombongan pun
berhenti.mereka berjaga semua,khawatir kalau-kalau ada binatang buas yang hendak
menerkam tuan putri.meskipun tuan putri sudah sangat lama mandi,belum ada tanda-tanda dia
sudah puas.hal ini karna tuan putri sangat menyukai air,hingga lupa segalanya.tuan putrid lupa
dengan pesan orang tuanya.pengawal dan dayang-dayang pun bingung.salah seorang pengawal
bertanya,”bagaimana tuan putri kita ini?”.”entahlah,aku tak paham lagi ini.memang tuan putri
kita ini,kalau sudah bertemu air,dia seperti ikan.tahan dia berendam berhari-hari
lamanya,”jawab pengawal yang lain.
Akhirnya,para pengawal pun berunding.setelah berunding,diambillah keputusan,yakni
melapor kepada raja.demikianlah,utusan pun keistana.setiba di istana,utusan tadi langsung
melapor ,kepada raja,”tuanku.tuan putri tidak hendak selesai mandi,dia berendam saja di
telaga yang dikatakan pak tua itu.sudah beberapa hari dia berendam terus di telaga itu,”lapor
pengawal tadi.”apakah tidak ada bunga di telaga itu?”raja balik bertanya kepada
pengawal.”oo,,bunga itu tidak ada,tuanku,”jawab pengawal.”kalau begitu,marilah kita
berangkat bersama-sama,”kata raja.kemudian berangkatlah raja dengan pengawal
tersebut.mereka beriringan menunggang kuda.
Setelah seminggu berkuda,maka sampailah ke lokasi telaga tersebut.dilihatnya anaknya
sedang asyik mandi.sang tuan putri pun tidak peduli dengan ayahnya.dia tetap mandi sehingga
raja berkata,”anakku,mengapa engkau hanya mandi saja?apakah engkau lupa bagaimana
keadaan ibumu di istana?apa sebenarnya tujuanmu datang ke sini?”tanya raja kepada
anaknya.tuan putri diam saja.dia tetap mandi,berenang ke sana kemari.entah sudah berapa kali
4. dipanggil oleh ayahnya,menolehlah si anak,”ya ayah,sebentar lagi ananda akan usai,”jawab
tuan putri.raja pun masih sabar menunggu.namun,belum ada juga tanda-tanda anaknya sudah
puas mandi.akhirnya,raja menjadi murka.dalam amarahnya,keluarlah sumpah
serapah,”hai,anakku.jika memang engkau tidak puas-puas,jadilah engkau bunga teratai.”
Begitu raja selesaI mengatakan demikian,lenyaplah tuan putri dari hadapan
mereka.tidak lama kemudian,tampaklah sekuntum bunga teratai di tengah telaga
itu.menyesallah raja karena putrinya sudah tidak ada lagi.menangislah mereka semuanya.untuk
menghibur hati raja,diambillah bunga teratai itu untuk di bawa pulang.setiap desa yang
dilewati,maka sembuhlah penyakit aneh yang diderita oleh rakyat di negeri itu.begitu bunga itu
sampai di istana,penyakit permaisuri hilang.terhiburlah sedikit hati raja.
Rakyat di negeri itupun turut bergembira dengan sembuhnya permaisuri dari penyakit
aneh itu.hidup rakyatpun tenteram kembali.