SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
MELAKSANAKAN
PENANGANANTERNAK
Oleh
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia
1
Memindahkan ternak
2
Penanganan ternak (handling)
adalah kegiatan perlakuan
peternak terhadap ternak
dengan kriteria yang benar,
tidak menimbulkan ternak
stres, cidera atau hal-hal lain
yang tidak diharapkan.
3
Hal-hal penting dalam pemindahan ternak
ruminansia:
1. Kriteria pemindahan yang benar
2. Peraturan/undang-undang
pemindahan/ transportasi ternak
3. Resiko-resiko yang sering timbul
dalam pemindahan ternak dan cara
penanggulangannya
4
Kriteria pemindahan / pengangkutan
ternak ruminansia yang benar harus
memenuhi kriteria
 Keselamatan bagi ternak.
 Keselamatan bagi peternak /
petugas
 Keselamatan bagi kendaraan
sampai tujuan.
5
Peraturan / perundang-undangan
transportasi ternak ruminansia harus
ditaati guna mendukung kelancaran dalam
pemindahan/ pengangkutan yang meliputi :
Surat jalan ternak/ surat keterangan/
berita acara jual-beli ternak.
Surat keterangan bebas penyakit
menular dari Dinas Peternakan
setempat
Alat angkut yang dipergunakan harus
memenuhi standar layak jalan.
6
Waktu pengangkutan harus
dipertingbangkan agar ternak
tidak terlalu lelah diperjalanan.
Selama diperjalanan harus
melewati pos-pos pemeriksaan
ternak.
Selama diperjalanan harus sering
dilakukan pengontrolan keadaan
ternak. 7
Resiko-resiko yang sering timbul
selama pemindahan/pengangkutan ternak
ruminansia, baik pada ternak, petugas
maupun alat transportasi dan cara
penanggulangannya:
1.Pada ternak :
 kelelahan
 loncat dari kendaraan
 kelaparan/ kehausan
 tercekik
 kematian
8
b. Pada peternak / petugas :
- tertanduk
- terinjak
- terseret
c. Pada alat transportasi :
 mogok
 tertahan petugas berwenang
 terjadi kecelakaan
9
 Sapi perah mempunyai sifat lebih jinak
dibandingkan dengan sapi potong
 Sapi betina mempunyai sifat lebih jinak
dibandingkan dengan sapi jantan.
 Sapi tua lebih jinak dibandingkan
dengan sapi yang masih muda.
 Sapi dalam suasana yang aman
biasanya jinak dan mudah dikendalikan.
10
 Penanganan ternak
yang kasar , sapi akan
berontak
 Keadaan yang terkejut
, misalnya ada ular
maka ternak akan lari
11
 Tingkah laku ini biasanya
ditunjukkan terhadap orang
yang masih asing baginya
 Sapi mempunyai kebiasaan
menyepak ( menendang ke
samping dengan salah satu
kaki belakang ). Hal ini
dilakukan terhadap orang
yang asing baginya ketika
mendekat
12
1. Ternak sapi yang jinak
dapat digiring langsung
ke tempat yang telah
ditentukan.
Pada waktu menggiring
dibutuhkan sikap sabar
dan percaya diri.
13
2. Jika sulit untuk digiring,
maka dapat dituntun tanpa
tali dengan cara menarik
hidungnya ke atas
caranya :Tangan kanan
mencengkeram sekat
hidung sapi. Ibu jari
dimasukkan ke lubang
hidung sebelah kanan
sedangkan jari telunjuk ke
lubang hidung sebelah kiri
14
3.Menuntun sapi muda yang
jinak ( pedet atau heifer muda
) dengan tangan kanan
mencengkeram dagu ( bagian
bawah mulut ) sapi,
sedangkan tangan kiri
memegang erat tanduk atau
telinga sapi. Posisi orang
yang menuntun di sebelah
kanan tubuh sapi
15
4. Cara menuntun sapi
dewasa yang agak
galak.
menggunakan
bantuan tali leher,
kemudian diputar
kebagian moncong /
bangus lalu kita tuntun
ketempat yang kita
tuju
16
5. Cara menuntun sapi dewasa yang
galak
memerlukan bantuan tali
/tambang yang ditusukkan melalui
sekat hidungnya. Setelah sekat
hidung berlubang, dipasang cincin
bertali untuk menuntun sapi.
selain menggunakan tali pengikat
leher, bahkan mungkin tidak
cukup dilakukan oleh satu orang
petugas, memerlukan orang lain
dibelakang untuk mendorong sapi
tersebut.
17
Membuat macam-macam
tali-temali
18
1. Simpul Mati (Tali Sambung)
 Simpul mati
digunakan
untuk
menyambung
2 utas tali yang
sama besarnya
Macam-macam Tali
Cara 1
Cara 2 19
2. Simpul pangkal (Tali Patok)
 Simpul pangkal
digunakan
untuk
mengikatkan
tali pada
sebuah tiang
atau patok
20
3. Simpul leher(Tali Leher)
 Simpul leher
digunakan untuk
mengikat leher
ternak supaya ternak
tidak terjerat atau
tercekik akibat tali
yang digunakan.
21
4. Tali Halter (Tali Muka)
 Tali halter biasanya
digunakan untuk
menuntut atau
memindahkan ternak
sapi/kerbau agar lebih
mudah dikendalikan
atau dijinakkan.
22
Merawat kuku dan tanduk
23
 Kuku kaki yang tumbuh panjang
dapat menjadi hambatan ternak
dalam melakukan kegiatan sehari-
hari seperti naik turun / keluar
masuk kandang, berjalan
mendapatkan tempat pakan dan
minum, atau berdiri dengan baik
sewaktu melakukan pekawinan.
24
 Kuku kaki yang terlalu panjang
tumbuhnya menyebabkan
kambing sususah berjalan .
 Ketika berjalan, jalannya timpang
dan mudah terjatuh, kalau ternak
betina yang bunting bisa
mengakibatkan keguguran
25
Kuku yang tidak terawat Kuku yang sudah rapi
26
 Setiap tiga bulan sekali kuku sapi/
kambing yang diternak secara intensif
dalam kandang sebaiknya diperiksa.
 Bila kuku terlalu panjang perlu
dilakukan pemotongan.
 Pemotongan dengan pisau kacip yang
khusus untuk dipakai memotong kuku
27
 Adalah cara untuk mematikan
atau menghilangkan calon
tanduk sebelum tumbuh
memanjang
28
1. Menghindari bahaya
penandukan sesama ternak
2. Menghindari penandukan
terhadap para peternak
3. Untuk menghemat tempat
29
a. Dehorning dengan bahan
kimia
b. Dehorning dengan besi yang
dipanaskan (Elektrik
Dehorner)
c. Dehorning dengan
menggunakan gergaji (Manual
Dehorner) 30
a. Dehorning dengan bahan kimia
 Bahan kimia yang digunakan
adalah caustic-soda, baik
berbentuk pasta ataupun
batangan seperti lilin
31
 Bahan kimia yang digunakan
adalah caustic-soda, baik
berbentuk pasta ataupun
batangan seperti lilin.
 Umur pedet kurang dari 2
minggu, atau umur 3 – 10 hari
32
 Bulu sekitar calon tanduk digunting
dan dibersihkan
 Tempat tesebut diolesi dengan vaselin
 Caustic-soda berbentuk pasta
digosokkan pada dasar calon tanduk
tumbuh, sampai muncul bintik-bintik
darah
 Untuk menghindari luka, tangan kita
menggunakan sarung tangan karet
33
 Alat ini dipanaskan dengan aliran
listrik, sehingga alat atau besi tersebut
menjadi panas, tetapi tidak boleh
terlampau panas ataupun kurang
panas.
 Cara ini hanya bisa dilakukan pada
pedet-pedet muda
 Waktu pelaksanaan 2 dt
34
 Cara ini sangat sederhana, akan tetapi
pelaksanaannya harus hati-hati, supaya sapi
tidak berontak / stress.
 Cara ini hanya dilakukan pada sapi-sapi
dewasa yang tanduknya sudah terlanjur
tumbuh panjang
 Saat melakukan penggergajian tanduk,
terlebih dahulu sapi diikat
35
A, B dan C : dehorner
dari besi yang
dipanaskan: B dan
C dipanaskan
dengan aliran listrik
D : dehorner
berbentuk tabung
E, F : dehorner
penjepit
G, H : gergaji
36
Memandikan ternak
37
Untuk menjaga
kesehatan , agar kulit
bersih dan tidak tertutup
daki
38
 Untuk menjaga kebersihan
badan sapi, setiap hari harus
dimandikan, minimal 1 minggu
sekali sapi harus dimandikan
39
 Untuk menjaga kebersihan
badan sapi, setiap hari harus
dimandikan, minimal 1 minggu
sekali sapi harus dimandikan
40
 Daki dapat menutup
lubang keringat,
sehingga keringat tidak
bisa keluar, yang
mengakibatkan
kesehatan ternak
terganggu karena
pengaturan panas di
dalam tubuh kurang
sempurna
Daki
41
 Daki menjadi tempat yang
digemari oleh berbagai macam
bakteri dan parasit, sehingga
menimbulkan perasaan yang
tidak enak bagi sapi
42
43

More Related Content

Similar to 6. menangani ternak

Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBenmart Manalu
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021DediKusmana2
 
Budidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuhBudidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuhAdop Tambora
 
kelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptxkelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptxMargarethaWenda
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingLaf Fianss
 
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfBudidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfLuxShyn
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiKrissna Krissna
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiKrissna Krissna
 

Similar to 6. menangani ternak (13)

sdfsalkjdfkjdsak
sdfsalkjdfkjdsaksdfsalkjdfkjdsak
sdfsalkjdfkjdsak
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedaging
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
 
Budidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuhBudidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuh
 
Isviany
IsvianyIsviany
Isviany
 
kelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptxkelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptx
 
Makalah pms
Makalah pmsMakalah pms
Makalah pms
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfBudidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapi
 
Sistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapiSistem produksi daging sapi
Sistem produksi daging sapi
 
bertrnak ayam kampung
bertrnak ayam kampungbertrnak ayam kampung
bertrnak ayam kampung
 
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
 

Recently uploaded

sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 

Recently uploaded (20)

sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

6. menangani ternak

  • 3. Penanganan ternak (handling) adalah kegiatan perlakuan peternak terhadap ternak dengan kriteria yang benar, tidak menimbulkan ternak stres, cidera atau hal-hal lain yang tidak diharapkan. 3
  • 4. Hal-hal penting dalam pemindahan ternak ruminansia: 1. Kriteria pemindahan yang benar 2. Peraturan/undang-undang pemindahan/ transportasi ternak 3. Resiko-resiko yang sering timbul dalam pemindahan ternak dan cara penanggulangannya 4
  • 5. Kriteria pemindahan / pengangkutan ternak ruminansia yang benar harus memenuhi kriteria  Keselamatan bagi ternak.  Keselamatan bagi peternak / petugas  Keselamatan bagi kendaraan sampai tujuan. 5
  • 6. Peraturan / perundang-undangan transportasi ternak ruminansia harus ditaati guna mendukung kelancaran dalam pemindahan/ pengangkutan yang meliputi : Surat jalan ternak/ surat keterangan/ berita acara jual-beli ternak. Surat keterangan bebas penyakit menular dari Dinas Peternakan setempat Alat angkut yang dipergunakan harus memenuhi standar layak jalan. 6
  • 7. Waktu pengangkutan harus dipertingbangkan agar ternak tidak terlalu lelah diperjalanan. Selama diperjalanan harus melewati pos-pos pemeriksaan ternak. Selama diperjalanan harus sering dilakukan pengontrolan keadaan ternak. 7
  • 8. Resiko-resiko yang sering timbul selama pemindahan/pengangkutan ternak ruminansia, baik pada ternak, petugas maupun alat transportasi dan cara penanggulangannya: 1.Pada ternak :  kelelahan  loncat dari kendaraan  kelaparan/ kehausan  tercekik  kematian 8
  • 9. b. Pada peternak / petugas : - tertanduk - terinjak - terseret c. Pada alat transportasi :  mogok  tertahan petugas berwenang  terjadi kecelakaan 9
  • 10.  Sapi perah mempunyai sifat lebih jinak dibandingkan dengan sapi potong  Sapi betina mempunyai sifat lebih jinak dibandingkan dengan sapi jantan.  Sapi tua lebih jinak dibandingkan dengan sapi yang masih muda.  Sapi dalam suasana yang aman biasanya jinak dan mudah dikendalikan. 10
  • 11.  Penanganan ternak yang kasar , sapi akan berontak  Keadaan yang terkejut , misalnya ada ular maka ternak akan lari 11
  • 12.  Tingkah laku ini biasanya ditunjukkan terhadap orang yang masih asing baginya  Sapi mempunyai kebiasaan menyepak ( menendang ke samping dengan salah satu kaki belakang ). Hal ini dilakukan terhadap orang yang asing baginya ketika mendekat 12
  • 13. 1. Ternak sapi yang jinak dapat digiring langsung ke tempat yang telah ditentukan. Pada waktu menggiring dibutuhkan sikap sabar dan percaya diri. 13
  • 14. 2. Jika sulit untuk digiring, maka dapat dituntun tanpa tali dengan cara menarik hidungnya ke atas caranya :Tangan kanan mencengkeram sekat hidung sapi. Ibu jari dimasukkan ke lubang hidung sebelah kanan sedangkan jari telunjuk ke lubang hidung sebelah kiri 14
  • 15. 3.Menuntun sapi muda yang jinak ( pedet atau heifer muda ) dengan tangan kanan mencengkeram dagu ( bagian bawah mulut ) sapi, sedangkan tangan kiri memegang erat tanduk atau telinga sapi. Posisi orang yang menuntun di sebelah kanan tubuh sapi 15
  • 16. 4. Cara menuntun sapi dewasa yang agak galak. menggunakan bantuan tali leher, kemudian diputar kebagian moncong / bangus lalu kita tuntun ketempat yang kita tuju 16
  • 17. 5. Cara menuntun sapi dewasa yang galak memerlukan bantuan tali /tambang yang ditusukkan melalui sekat hidungnya. Setelah sekat hidung berlubang, dipasang cincin bertali untuk menuntun sapi. selain menggunakan tali pengikat leher, bahkan mungkin tidak cukup dilakukan oleh satu orang petugas, memerlukan orang lain dibelakang untuk mendorong sapi tersebut. 17
  • 19. 1. Simpul Mati (Tali Sambung)  Simpul mati digunakan untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya Macam-macam Tali Cara 1 Cara 2 19
  • 20. 2. Simpul pangkal (Tali Patok)  Simpul pangkal digunakan untuk mengikatkan tali pada sebuah tiang atau patok 20
  • 21. 3. Simpul leher(Tali Leher)  Simpul leher digunakan untuk mengikat leher ternak supaya ternak tidak terjerat atau tercekik akibat tali yang digunakan. 21
  • 22. 4. Tali Halter (Tali Muka)  Tali halter biasanya digunakan untuk menuntut atau memindahkan ternak sapi/kerbau agar lebih mudah dikendalikan atau dijinakkan. 22
  • 23. Merawat kuku dan tanduk 23
  • 24.  Kuku kaki yang tumbuh panjang dapat menjadi hambatan ternak dalam melakukan kegiatan sehari- hari seperti naik turun / keluar masuk kandang, berjalan mendapatkan tempat pakan dan minum, atau berdiri dengan baik sewaktu melakukan pekawinan. 24
  • 25.  Kuku kaki yang terlalu panjang tumbuhnya menyebabkan kambing sususah berjalan .  Ketika berjalan, jalannya timpang dan mudah terjatuh, kalau ternak betina yang bunting bisa mengakibatkan keguguran 25
  • 26. Kuku yang tidak terawat Kuku yang sudah rapi 26
  • 27.  Setiap tiga bulan sekali kuku sapi/ kambing yang diternak secara intensif dalam kandang sebaiknya diperiksa.  Bila kuku terlalu panjang perlu dilakukan pemotongan.  Pemotongan dengan pisau kacip yang khusus untuk dipakai memotong kuku 27
  • 28.  Adalah cara untuk mematikan atau menghilangkan calon tanduk sebelum tumbuh memanjang 28
  • 29. 1. Menghindari bahaya penandukan sesama ternak 2. Menghindari penandukan terhadap para peternak 3. Untuk menghemat tempat 29
  • 30. a. Dehorning dengan bahan kimia b. Dehorning dengan besi yang dipanaskan (Elektrik Dehorner) c. Dehorning dengan menggunakan gergaji (Manual Dehorner) 30
  • 31. a. Dehorning dengan bahan kimia  Bahan kimia yang digunakan adalah caustic-soda, baik berbentuk pasta ataupun batangan seperti lilin 31
  • 32.  Bahan kimia yang digunakan adalah caustic-soda, baik berbentuk pasta ataupun batangan seperti lilin.  Umur pedet kurang dari 2 minggu, atau umur 3 – 10 hari 32
  • 33.  Bulu sekitar calon tanduk digunting dan dibersihkan  Tempat tesebut diolesi dengan vaselin  Caustic-soda berbentuk pasta digosokkan pada dasar calon tanduk tumbuh, sampai muncul bintik-bintik darah  Untuk menghindari luka, tangan kita menggunakan sarung tangan karet 33
  • 34.  Alat ini dipanaskan dengan aliran listrik, sehingga alat atau besi tersebut menjadi panas, tetapi tidak boleh terlampau panas ataupun kurang panas.  Cara ini hanya bisa dilakukan pada pedet-pedet muda  Waktu pelaksanaan 2 dt 34
  • 35.  Cara ini sangat sederhana, akan tetapi pelaksanaannya harus hati-hati, supaya sapi tidak berontak / stress.  Cara ini hanya dilakukan pada sapi-sapi dewasa yang tanduknya sudah terlanjur tumbuh panjang  Saat melakukan penggergajian tanduk, terlebih dahulu sapi diikat 35
  • 36. A, B dan C : dehorner dari besi yang dipanaskan: B dan C dipanaskan dengan aliran listrik D : dehorner berbentuk tabung E, F : dehorner penjepit G, H : gergaji 36
  • 38. Untuk menjaga kesehatan , agar kulit bersih dan tidak tertutup daki 38
  • 39.  Untuk menjaga kebersihan badan sapi, setiap hari harus dimandikan, minimal 1 minggu sekali sapi harus dimandikan 39
  • 40.  Untuk menjaga kebersihan badan sapi, setiap hari harus dimandikan, minimal 1 minggu sekali sapi harus dimandikan 40
  • 41.  Daki dapat menutup lubang keringat, sehingga keringat tidak bisa keluar, yang mengakibatkan kesehatan ternak terganggu karena pengaturan panas di dalam tubuh kurang sempurna Daki 41
  • 42.  Daki menjadi tempat yang digemari oleh berbagai macam bakteri dan parasit, sehingga menimbulkan perasaan yang tidak enak bagi sapi 42
  • 43. 43