SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
KARAKTERISTIK PESAWAT
TERBANG
Karakteristik Pesawat Terbang Yang Mempengaruhi
Rancangan Lapangan Terbang
1.Weight (berat )
Berat pesawat terbang berpengaruh terhadap
ketebalan perkerasan pada landing area yang terdiri
dari runway, taxiway dan apron.
2. Size (ukuran)
Lebar sayap dan panjang badan pesawat (fuselag)
mempengaruhi dimensi parkir area pesawat dan
apron, selanjutnya mempengaruhi konfigurasi
terminal, lebar runway dan taxiway serta jarak
antara runway - taxiway.
3. Wheel configuration (konfigurasi roda)
Konfigurasi roda pesawat (single, dual, dual tandem,
double dual tandem) akan mempengaruhi ketebalan
perkerasan pada landing area .
4. Capacity (kapasitas)
Kapasitas penumpang akan mempengaruhi
perencanaan gedung terminal dan sarana-sarana
lainnya.
5. Runway length (panjang landas pacu)
Panjang dasar runway yang dibutuhkan oleh
pesawat akan mempengaruhi luas lahan yang
dibutuhkan oleh lapangan terbang.
Tabel 1.1 Karakteristik Pesawat Terbang Komersial
Pesawat
Pabrik Wingspan
(m)
Panjang
Badan
Pesawat
(m)
Wheel
Base
(m)
Wheel
Track
(m)
DC 9 - 32
DC 9 - 50
DC 8 - 61
DC 8 - 62
DC 10 - 10
B 737 - 200
B 747 - B
L - 1011
Douglas
Douglas
Douglas
Douglas
Douglas
Boeing
Boeing
Lockheed
28,45
28,45
45,24
45,24
47,35
28,35
59,66
47,35
36,37
40,23
57,12
46,16
55,55
30,48
69,85
53,75
16,22
18,57
23,62
18,54
22,07
11,38
25,60
21,34
5,00
5,00
6,35
6,35
10,67
5,23
11,00
10,98
Ditinjau dari tujuan pengoperasiannya :
• pesawat terbang komersial
• pesawat terbang non komersial.
Pesawat terbang non komersial biasanya
digunakan untuk pendidikan, survey, atau SAR.
Dari segi mesin :
• pesawat terbang piston
• pesawat terbang jet.
Pesawat terbang piston bergerak maju ke depan
karena tertembusnya udara oleh baling baling.
Adapun pesawat terbang jet bergerak dengan daya
dorong yang diperoleh dari pemampatan dan
semburan gas.
Ditinjau dari segi kecepatan :
• pesawat terbang supersonic
• pesawat terbang subsonic
Dari segi jarak jelajah :
• pesawat terbang short range : jarak jelajah < 3.000 km
• medium range : jarak jelajah antara 3.000 – 6.000 km
• long range : jarak jelajah > 6.000 km
Dari segi sayap :
• pesawat terbang bersayap
• helikopter.
Komponen Berat Pesawat Terbang
1. Operating Weight Empty
Operating weight empty adalah berat
dasar pesawat, termasuk di dalamnya
crew, dan seluruh peralatan pesawat tetapi
tidak termasuk bahan bakar dan
penumpang / barang yang membayar.
Operating weight empty bersifat tidak tetap
untuk pesawat-pesawat komersial, tetapi
besarnya tergantung dari konfigurasi
tempat duduk.
2. Payload
Payload adalah produksi muatan (barang /
penumpang) yang membayar, yang diperhitungkan
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan-
perusahaan. Termasuk dalam payload ini adalah
penumpang, barang, surat-surat, paket, kelebihan
bagasi.
Maximum structural payload adalah muatan
maksimum yang diizinkan untuk tipe pesawat itu
oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Sertifikat muatan maksimum tergantung izin yang
dikeluarkan. Maksimum payload yang dibawa
biasanya lebih kecil dari maximum structural
payload.
3. Zero Fuel Weight
Zero fuel weight adalah berat pesawat terbang
tanpa bahan bakar. Jadi merupakan berat
pesawat terbang ditambah dengan berat crew
dan payload.
4. Maximum Ramp Weight
Maximum ramp weight adalah berat
maksimum pesawat yang diizinkan untuk
berjalan taxi dari apron menuju runway.
5. Maximum Gross Take Off Weight
Maximum gross take off weight adalah adalah
berat seluruh pesawat terbang menjelang take
off.
6. Maximum Structural Landing Weight
Maximum structural landing weight adalah berat
seluruh pesawat terbang menjelang landing.
Proses Penerbangan Pada Berbagai
Kondisi Take Off
Tahapan penerbangan suatu pesawat terbang
adalah sebagai berikut :
• Take off, sampai mencapai ketinggian 35 feet di
atas threshold (ujung landas pacu).
• Climbing, pesawat naik sampai ketinggian yang
diperlukan untuk menjelajah.
• En-route, pesawat terbang mendatar pada
ketinggian jelajah dengan kecepatan jelajah
(cruising speed).
• Descent, pesawat mulai turun dari ketinggian
jelajah ke tempat yang dituju (suatu lapangan
terbang).
• Approach, pesawat bersiap-siap untuk
melakukan pendaratan (landing).
• Landing, pesawat mulai melakukan pendaratan
mulai dari ketinggian 35 feet di atas threshold.
35 feet
V0 V1 Vmin V2
Jarak ancang-ancang (lift off distance)
Jarak start (take off distance)
Skema peristiwa take off pada kondisi normal
Detail peristiwa take off adalah sebagai berikut :
• Pesawat start dari holding point dengan
kecepatan V0.
• Pesawat mencapai kecepatan V1 atau critical
speed. Bila sebelum V1, terjadi engine failure
(kerusakan mesin), maka take off dibatalkan dan
pesawat berhenti di ujung landasan. Bila
sesudah V1 terjadi engine failure (satu buah
mesin mati misalnya), maka take off tetap
dilaksanakan; karena kalau dibatalkan, panjang
runway sudah tidak cukup untuk menampung
berhentinya pesawat.
• Pesawat mencapai kecepatan lumpuh Vminimum
atau stalling speed. Bila pesawat take off pada
kecepatan minimum ini, maka pesawat
mengalami stall, yaitu gagal take off dan
merupakan kecelakaan.
• Pesawat mencapai kecepatan V2 atau take off
safety speed dan pesawat mulai mengangkat
dirinya.
• Pesawat mencapai ketinggian 35 feet di atas
threshold, peristiwa take off telah selesai.
35 feet
V0 V1 Vmin V2 ef
Jarak ancang-ancang (lift off distance) = 115% x normal
Jarak start (take off distance) = 115% x normal
Skema peristiwa take off pada kondisi one engine failure after V1
Take off yang gagal karena terjadi one engine failure before V1
digambarkan sebagai berikut :
V0 V1 Stop
Terjadi engine failure
Accelerate to V1
Deccelerate to stop
Skema peristiwa take off yang gagal
2 karakteristik pesawat terbang

More Related Content

What's hot

Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaFajar Istu
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanFaisal Purnawarman
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaYusrizal Mahendra
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANGMira Pemayun
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)wildan grenadi
 
Contoh soal-sambungan-baut
Contoh soal-sambungan-bautContoh soal-sambungan-baut
Contoh soal-sambungan-bautEdhot Badhot
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)afifsalim
 
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptxKOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptxSyaifulArif76
 
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnya
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnyaJalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnya
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnyaMuslim Muslimin
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanJaka Jaka
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMOSES HADUN
 
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Muhammad Umari
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatanAgus Tri
 

What's hot (20)

Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
 
Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)
 
Contoh soal-sambungan-baut
Contoh soal-sambungan-bautContoh soal-sambungan-baut
Contoh soal-sambungan-baut
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
 
Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasiBab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
 
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptxKOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
 
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnya
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnyaJalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnya
Jalan rel, pengelompokan dan dimensi ruangnya
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutan
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
Contoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapakContoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapak
 
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
 
Jenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhanJenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhan
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
 

Similar to 2 karakteristik pesawat terbang

rasarana traPnsportasi-lapangan-terbang
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbangrasarana traPnsportasi-lapangan-terbang
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbangYanuar Eka Putra
 
Lapangan Terbang Kelompok 1.pptx
Lapangan Terbang Kelompok 1.pptxLapangan Terbang Kelompok 1.pptx
Lapangan Terbang Kelompok 1.pptxCalvinManihuruk
 
Prasarana sisi udara
Prasarana sisi udaraPrasarana sisi udara
Prasarana sisi udaraMas Goen
 
Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptxBab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptxbaronascarhafid
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangAgung Noorsamsi
 
materi bandara (ground handling)
materi bandara (ground handling)materi bandara (ground handling)
materi bandara (ground handling)hafiz qutb
 
Istilah istilah penting penerbangan
Istilah istilah penting penerbanganIstilah istilah penting penerbangan
Istilah istilah penting penerbanganNana Apriliana
 
Lapangan Terbang-(3)-runway.pdf
Lapangan Terbang-(3)-runway.pdfLapangan Terbang-(3)-runway.pdf
Lapangan Terbang-(3)-runway.pdfYoniman Ronting
 
Dokumen.tips tugas lapangan-terbang-sen2
Dokumen.tips tugas lapangan-terbang-sen2Dokumen.tips tugas lapangan-terbang-sen2
Dokumen.tips tugas lapangan-terbang-sen2Haridan Bin Taridi
 
Studi Sertifikasi Tali Penahan Kargo (Cargo Restraint Straps)
Studi Sertifikasi Tali Penahan Kargo (Cargo Restraint Straps)Studi Sertifikasi Tali Penahan Kargo (Cargo Restraint Straps)
Studi Sertifikasi Tali Penahan Kargo (Cargo Restraint Straps)Destya Maharani
 
Makalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawatMakalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawathaqiemisme
 
4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbang4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbangNur Wahid F R
 

Similar to 2 karakteristik pesawat terbang (20)

=Kbs bandar udara
=Kbs bandar udara=Kbs bandar udara
=Kbs bandar udara
 
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbang
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbangrasarana traPnsportasi-lapangan-terbang
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbang
 
Lapangan Terbang Kelompok 1.pptx
Lapangan Terbang Kelompok 1.pptxLapangan Terbang Kelompok 1.pptx
Lapangan Terbang Kelompok 1.pptx
 
Isi lapangan terbang
Isi lapangan terbangIsi lapangan terbang
Isi lapangan terbang
 
Airport
AirportAirport
Airport
 
Prasarana sisi udara
Prasarana sisi udaraPrasarana sisi udara
Prasarana sisi udara
 
Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptxBab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
 
Slide kuliah 5 tujuan
Slide kuliah 5 tujuanSlide kuliah 5 tujuan
Slide kuliah 5 tujuan
 
Tugas pokok.ppt
Tugas pokok.pptTugas pokok.ppt
Tugas pokok.ppt
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbang
 
Teori uas
Teori uasTeori uas
Teori uas
 
materi bandara (ground handling)
materi bandara (ground handling)materi bandara (ground handling)
materi bandara (ground handling)
 
Istilah istilah penting penerbangan
Istilah istilah penting penerbanganIstilah istilah penting penerbangan
Istilah istilah penting penerbangan
 
Lapangan Terbang-(3)-runway.pdf
Lapangan Terbang-(3)-runway.pdfLapangan Terbang-(3)-runway.pdf
Lapangan Terbang-(3)-runway.pdf
 
Dokumen.tips tugas lapangan-terbang-sen2
Dokumen.tips tugas lapangan-terbang-sen2Dokumen.tips tugas lapangan-terbang-sen2
Dokumen.tips tugas lapangan-terbang-sen2
 
Tata operasi darat 2
Tata operasi darat 2Tata operasi darat 2
Tata operasi darat 2
 
Studi Sertifikasi Tali Penahan Kargo (Cargo Restraint Straps)
Studi Sertifikasi Tali Penahan Kargo (Cargo Restraint Straps)Studi Sertifikasi Tali Penahan Kargo (Cargo Restraint Straps)
Studi Sertifikasi Tali Penahan Kargo (Cargo Restraint Straps)
 
Makalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawatMakalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawat
 
4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbang4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbang
 
Kuliah 3 airport dan bagian2 nya
Kuliah 3 airport dan bagian2 nyaKuliah 3 airport dan bagian2 nya
Kuliah 3 airport dan bagian2 nya
 

Recently uploaded

Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksimanotartamba555
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 

Recently uploaded (10)

Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 

2 karakteristik pesawat terbang

  • 1. KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG Karakteristik Pesawat Terbang Yang Mempengaruhi Rancangan Lapangan Terbang
  • 2. 1.Weight (berat ) Berat pesawat terbang berpengaruh terhadap ketebalan perkerasan pada landing area yang terdiri dari runway, taxiway dan apron. 2. Size (ukuran) Lebar sayap dan panjang badan pesawat (fuselag) mempengaruhi dimensi parkir area pesawat dan apron, selanjutnya mempengaruhi konfigurasi terminal, lebar runway dan taxiway serta jarak antara runway - taxiway. 3. Wheel configuration (konfigurasi roda) Konfigurasi roda pesawat (single, dual, dual tandem, double dual tandem) akan mempengaruhi ketebalan perkerasan pada landing area .
  • 3. 4. Capacity (kapasitas) Kapasitas penumpang akan mempengaruhi perencanaan gedung terminal dan sarana-sarana lainnya. 5. Runway length (panjang landas pacu) Panjang dasar runway yang dibutuhkan oleh pesawat akan mempengaruhi luas lahan yang dibutuhkan oleh lapangan terbang.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Tabel 1.1 Karakteristik Pesawat Terbang Komersial Pesawat Pabrik Wingspan (m) Panjang Badan Pesawat (m) Wheel Base (m) Wheel Track (m) DC 9 - 32 DC 9 - 50 DC 8 - 61 DC 8 - 62 DC 10 - 10 B 737 - 200 B 747 - B L - 1011 Douglas Douglas Douglas Douglas Douglas Boeing Boeing Lockheed 28,45 28,45 45,24 45,24 47,35 28,35 59,66 47,35 36,37 40,23 57,12 46,16 55,55 30,48 69,85 53,75 16,22 18,57 23,62 18,54 22,07 11,38 25,60 21,34 5,00 5,00 6,35 6,35 10,67 5,23 11,00 10,98
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Ditinjau dari tujuan pengoperasiannya : • pesawat terbang komersial • pesawat terbang non komersial. Pesawat terbang non komersial biasanya digunakan untuk pendidikan, survey, atau SAR. Dari segi mesin : • pesawat terbang piston • pesawat terbang jet. Pesawat terbang piston bergerak maju ke depan karena tertembusnya udara oleh baling baling. Adapun pesawat terbang jet bergerak dengan daya dorong yang diperoleh dari pemampatan dan semburan gas.
  • 11. Ditinjau dari segi kecepatan : • pesawat terbang supersonic • pesawat terbang subsonic Dari segi jarak jelajah : • pesawat terbang short range : jarak jelajah < 3.000 km • medium range : jarak jelajah antara 3.000 – 6.000 km • long range : jarak jelajah > 6.000 km Dari segi sayap : • pesawat terbang bersayap • helikopter.
  • 12. Komponen Berat Pesawat Terbang 1. Operating Weight Empty Operating weight empty adalah berat dasar pesawat, termasuk di dalamnya crew, dan seluruh peralatan pesawat tetapi tidak termasuk bahan bakar dan penumpang / barang yang membayar. Operating weight empty bersifat tidak tetap untuk pesawat-pesawat komersial, tetapi besarnya tergantung dari konfigurasi tempat duduk.
  • 13. 2. Payload Payload adalah produksi muatan (barang / penumpang) yang membayar, yang diperhitungkan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan- perusahaan. Termasuk dalam payload ini adalah penumpang, barang, surat-surat, paket, kelebihan bagasi. Maximum structural payload adalah muatan maksimum yang diizinkan untuk tipe pesawat itu oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Sertifikat muatan maksimum tergantung izin yang dikeluarkan. Maksimum payload yang dibawa biasanya lebih kecil dari maximum structural payload.
  • 14. 3. Zero Fuel Weight Zero fuel weight adalah berat pesawat terbang tanpa bahan bakar. Jadi merupakan berat pesawat terbang ditambah dengan berat crew dan payload. 4. Maximum Ramp Weight Maximum ramp weight adalah berat maksimum pesawat yang diizinkan untuk berjalan taxi dari apron menuju runway.
  • 15. 5. Maximum Gross Take Off Weight Maximum gross take off weight adalah adalah berat seluruh pesawat terbang menjelang take off. 6. Maximum Structural Landing Weight Maximum structural landing weight adalah berat seluruh pesawat terbang menjelang landing.
  • 16. Proses Penerbangan Pada Berbagai Kondisi Take Off Tahapan penerbangan suatu pesawat terbang adalah sebagai berikut : • Take off, sampai mencapai ketinggian 35 feet di atas threshold (ujung landas pacu). • Climbing, pesawat naik sampai ketinggian yang diperlukan untuk menjelajah. • En-route, pesawat terbang mendatar pada ketinggian jelajah dengan kecepatan jelajah (cruising speed).
  • 17. • Descent, pesawat mulai turun dari ketinggian jelajah ke tempat yang dituju (suatu lapangan terbang). • Approach, pesawat bersiap-siap untuk melakukan pendaratan (landing). • Landing, pesawat mulai melakukan pendaratan mulai dari ketinggian 35 feet di atas threshold.
  • 18. 35 feet V0 V1 Vmin V2 Jarak ancang-ancang (lift off distance) Jarak start (take off distance) Skema peristiwa take off pada kondisi normal
  • 19. Detail peristiwa take off adalah sebagai berikut : • Pesawat start dari holding point dengan kecepatan V0. • Pesawat mencapai kecepatan V1 atau critical speed. Bila sebelum V1, terjadi engine failure (kerusakan mesin), maka take off dibatalkan dan pesawat berhenti di ujung landasan. Bila sesudah V1 terjadi engine failure (satu buah mesin mati misalnya), maka take off tetap dilaksanakan; karena kalau dibatalkan, panjang runway sudah tidak cukup untuk menampung berhentinya pesawat.
  • 20. • Pesawat mencapai kecepatan lumpuh Vminimum atau stalling speed. Bila pesawat take off pada kecepatan minimum ini, maka pesawat mengalami stall, yaitu gagal take off dan merupakan kecelakaan. • Pesawat mencapai kecepatan V2 atau take off safety speed dan pesawat mulai mengangkat dirinya. • Pesawat mencapai ketinggian 35 feet di atas threshold, peristiwa take off telah selesai.
  • 21. 35 feet V0 V1 Vmin V2 ef Jarak ancang-ancang (lift off distance) = 115% x normal Jarak start (take off distance) = 115% x normal Skema peristiwa take off pada kondisi one engine failure after V1
  • 22. Take off yang gagal karena terjadi one engine failure before V1 digambarkan sebagai berikut : V0 V1 Stop Terjadi engine failure Accelerate to V1 Deccelerate to stop Skema peristiwa take off yang gagal