SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
HSDPA
MUHAMMAD DAFFA AL -RIFQI
INDAH MUTHMAINNAH
HIGH-SPEED DOWNLINK
PACKET ACCESS
PENGERTIAN HSDPA
High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol telepon
genggam dan kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G.
HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan
kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-
CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara
operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini
penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon
genggam.
SEJARAH HSDPA
HSDPA ini pertama kali diperkenalkan di Jepang (berupa 3G+ sampai
3.5G). Teknologi 3,5G ini selalu berkembang sama seperti pada
generasi sebelumnya. 3.5G adalah teknologi lanjutan dari 3G yang
dalam teori memberikan layanan suara, video, maupun akses dengan
kecepatan hingga 3.6 Mbps atau sembilan kali lebih cepat dari layanan
3G umumnya. Kontennya sendiri tidak jauh berbeda dengan konten
dari teknologi 3G yang sudah ditawarkan oleh beberapa operator
seluler di Indonesia yaitu video call, mobile video, mobile TV, serta
video content. Sedangkan perbedaan antara 3G dengan 3.5G adalah
3.5G menyuguhkan gambar yang lebih tajam dari gambar yang
ditawarkan oleh 3G. Seperti teknologi sebelumnya, teknologi 3.5G juga
menggunakan broadband yang menyediakan akses atau koneksi
internet lebih cepat dan sambungan langsung ke jaringan internet lokal
maupun internasional.
DESKRIPSI HSDPA
High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah jaringan yang
diperuntukkan bagi telepon seluler yang populer dengan nama teknologi 3,5G.
Teknologi ini menyediakan kemampuan mengunduh yang cepat dan
merupakan sambungan dari Asymmetric digital subcriber line (ADSL) yang
digunakan pada sambungan layanan internet untuk daerah perumahan dan
mencegah melambatnya koneksi pada telepon seluler.
HSDPA memiliki dua fase, fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps dan kemudian
menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak
data rate hingga mencapai 14 Mbps. Teknologi ini dikembangkan dari
WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA
memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile
Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk penggunaan
kapasitas data yang lebih besar yaitu mencapai 14,4 Mbps untuk download
data dan 2Mbps untuk upload data. Kecepatan terakhir yang dirilis oleh
teknologi ini adalah HSPDA+, dengan kecepatan download mencapai 42
Mbps dan 84 Mbps dalam Rilis ke 9 dari standar 3G.
PAKET PENJADWALAN CEPAT
Saluran downlink HS-DSCH dibagi antara pengguna dengan menggunakan channel-dependent scheduling
untuk membuat penggunaan sinyal radio yang tersedia dengan maksimal. Setiap pengguna perangkat
teknologi ini secara terus-menerus mentransmisikan indikasi kualitas sinyal downlink, yaitu 500 kali per
detik. Dari informasi yang diperoleh dari semua perangkat, base station memutuskan pengguna mana
yang akan dikirimkan data pada frame 2 ms pada aliran data berikutnya dan berapa banyak data yang
harus dikirimkan kepada setiap user atau pengguna. Data yang lebih besar dapat dikirimkan kepada
pengguna yang memiliki kualitas sinyal downlink yang tinggi.
Banyaknya pembagian dari rangkaian kode dan jaringan bandwith, dialokasikan kepada para pengguna
HDSPA melalui ketentuan dari jaringan itu sendiri. Alokasi yang dilakukan adalah “semi-statis”, namun
didalamnya masih dapat dimodifikasi ketika jaringannya sedang beroperasi, tetapi tidak dalam basis per
frame. Alokasi ini merepresentasikan pertukaran antara bandwith yang dialokasikan untuk pengguna
HDSPA. Hal ini dimaksudkan untuk pengalokasian gelombang suara dan pengguna data non-HDSPA.
Lebih jelasnya, alokasi ini merupakan unit dari pembagian kode untuk penyebaran di faktor 16, dimana
16 ada dan hingga 15 dapat di alokasikan untuk jaringan HSDPA. Ketika base station dipilih, maka
langkah selanjutnya adalah untuk menentukan pengguna yang akan menerima data pada frame
selanjutnya. Hal ini juga dapat berguna untuk menentukan pembagian kode yang akan digunakan untuk
tiap pengguna. Informasi ini dikirim kepada perangkat pengguna melalui satu atau lebih “scheduling
channels”. Channel tersebut bukan merupakan bagian dari jaringan HSDPA yang telah ditentukan
sebelumnya, tetapi merupakan jaringan yang telah dialokasikan secara terpisah. Selanjutnya, untuk
memberikan frame 2 ms, data mungkin akan terkirim secara berulang denga menggunakan pembagian
kode yang berbeda. Maksimum banyaknya pengguna dalam menerima data yang diberikan frame 2 ms,
diapa dilihat dari banyaknya jumlah pengalokasian dalam pembagian kode. Sebagai contoh, dalam
teknologi CDMA2000 1xEV-DO, data yang dikirim hanya kepada satu pengguna dalam suatu kurun
waktu.
KEAMANAN
Autentikasi user atau pengguna dari teknologi HSDPA ini dilakukan dari SIM
card (atau RUIM). Data dari user akan dikodekan secara berbeda menurut
standar CDMA, dan bekerja jauh lebih baik daripada algoritma kriptografi.
Keamanan dari teknologi ini akan jebol apabila ada penyusup yang masuk ke
base station atau suatu ketika penyusup tersebut mendapatkan kode channel
yang hanya dapat diperoleh dari agen khusus( 6432). Dengan kata lain,
keamanan akan kepemilikan akses ini cukup terjamin.
KEUNGGULAN HSDPA
1. Teknologi HSDPA dapat digunakan untuk banyak user secara bersama-sama.
Tetapi jika semua user melakukan download file dengan kapasitas yang besar
dari internet, akan berimbas pada aliran data, yaitu seluruh user akan
mendapat koneksi yang lambat.
2. Frekuensi yang dipakai oleh teknologi ini sudah dapat dimaksimalisasikan
secara efisien dengan pemakaian bandwith (lebar pita) yang tepat.
3. Mengurangi tertundanya pengunduhan atau download data (delay),
walaupun dengan banyaknya pengguna dari koneksi HSDPA, unduhan data
tidak akan tertunda, tetapi mungkin mengalami sedikit keterhambatan aliran
data.
MODEM HSDPA
Dalam smartphone, akses internet yang sangat cepat dapat diambil dari antena
telepon seluler itu sendiri yang akan diproses lebih lanjut. Sedangkan untuk
laptop atau netbook, komputer belum tentu dapat menangkap dan memproses
sinyal yang ada, kebanyakan hanya dapat menangkap sinyal melalui Wi-Fi
ataupun Bluetooth. Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggunakan
modem, dengan cara menangkap sinyal tersendiri dari antena yang ada dan
diproses lebih lanjut agar komputer dapat tersambung dengan akses internet
dari sinyal modem.
HSDPA USB modem dapat dipakai untuk mendapatkan koneksi internet pada
komputer rumah dimana terdapat sinyal kuat dari HSDPA. Hal ini akan
menggantikan kebutuhan pengguna akan koneksi fixed line.
KEKURANGAN HSDPA
1. Kecepatan maksimum 14,4 Mbps dalam jarak kurang dari 1 km
dari base station. Apabila sudah mencapai jarak lebih dari sama
dengan 6 km, aliran data akan menurun kepada kecepatan 1
Mbps.
2. Harga yang cukup mahal bila dibandingkan dengan jaringan
seperti WiMAX.
KECEPATAN UNDUH DATA
1. Di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga
berkecepatan 3,7 Mbps.
2. Dalam keadaan bergerak seseorang yang sedang berkendaraan di jalan tol
berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps.
3. Di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming
video dengan perkiraan kecepatan 300 Kbps.

More Related Content

What's hot

Kecepatan akses internet
Kecepatan akses internetKecepatan akses internet
Kecepatan akses internetrapoes372
 
Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Muchlis Soleiman
 
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETTIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETedchrisp08
 
PERANGKAT INTERNET
 PERANGKAT INTERNET PERANGKAT INTERNET
PERANGKAT INTERNETieckkavie
 
Kecepatan akses internet dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses internet dan perangkat keras internet dan intranetKecepatan akses internet dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses internet dan perangkat keras internet dan intranetariellekeona
 
Tugas Pengantar TI (jaringan komputer)
Tugas Pengantar TI (jaringan komputer)Tugas Pengantar TI (jaringan komputer)
Tugas Pengantar TI (jaringan komputer)Hendra Deni Afriliya
 
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranetKecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranetius123
 
Koneksi internet melalui telepon seluler
Koneksi internet melalui telepon selulerKoneksi internet melalui telepon seluler
Koneksi internet melalui telepon seluler07dna
 
Dslam dan implementasi dslam di indonesia
Dslam dan implementasi dslam di indonesiaDslam dan implementasi dslam di indonesia
Dslam dan implementasi dslam di indonesiairfan muhammad ghani
 
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranet
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan IntranetKecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranet
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan IntranetRafaellaWidya
 
Perangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetPerangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetdian haryanto
 

What's hot (16)

Ptt msoan-s1 ttb
Ptt msoan-s1 ttbPtt msoan-s1 ttb
Ptt msoan-s1 ttb
 
Kecepatan akses internet
Kecepatan akses internetKecepatan akses internet
Kecepatan akses internet
 
Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)
 
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANETTIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
TIK_KECEPATAN AKSES DAN PERANGKAT KERAS INTERNET DAN INTRANET
 
PERANGKAT INTERNET
 PERANGKAT INTERNET PERANGKAT INTERNET
PERANGKAT INTERNET
 
Kecepatan akses internet dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses internet dan perangkat keras internet dan intranetKecepatan akses internet dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses internet dan perangkat keras internet dan intranet
 
Tugas Pengantar TI (jaringan komputer)
Tugas Pengantar TI (jaringan komputer)Tugas Pengantar TI (jaringan komputer)
Tugas Pengantar TI (jaringan komputer)
 
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranetKecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet
 
Ams
AmsAms
Ams
 
makalah-cdma
makalah-cdmamakalah-cdma
makalah-cdma
 
CDMA
CDMACDMA
CDMA
 
Koneksi internet melalui telepon seluler
Koneksi internet melalui telepon selulerKoneksi internet melalui telepon seluler
Koneksi internet melalui telepon seluler
 
Dslam dan implementasi dslam di indonesia
Dslam dan implementasi dslam di indonesiaDslam dan implementasi dslam di indonesia
Dslam dan implementasi dslam di indonesia
 
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranet
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan IntranetKecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranet
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranet
 
Bab 5 powerpoint kelas 9 semester 1
Bab 5 powerpoint kelas 9 semester 1Bab 5 powerpoint kelas 9 semester 1
Bab 5 powerpoint kelas 9 semester 1
 
Perangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetPerangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internet
 

Viewers also liked

1.pendahuluan saluran transmisi
1.pendahuluan saluran transmisi1.pendahuluan saluran transmisi
1.pendahuluan saluran transmisiampas03
 
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturDigital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturampas03
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanampas03
 
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerak
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerakBab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerak
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerakampas03
 
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakBab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakampas03
 
ANALISA DAN TROUBLESHOOTING JARINGAN WIRELESS POINT TO POINT PADA PT INTERLIN...
ANALISA DAN TROUBLESHOOTING JARINGAN WIRELESS POINT TO POINT PADA PT INTERLIN...ANALISA DAN TROUBLESHOOTING JARINGAN WIRELESS POINT TO POINT PADA PT INTERLIN...
ANALISA DAN TROUBLESHOOTING JARINGAN WIRELESS POINT TO POINT PADA PT INTERLIN...Arif Setiawan
 
Praktikum programmable-logic-control-plc
Praktikum programmable-logic-control-plcPraktikum programmable-logic-control-plc
Praktikum programmable-logic-control-plcMaulana Kharis
 
Lec 1 and 2 evolution
Lec 1 and 2 evolutionLec 1 and 2 evolution
Lec 1 and 2 evolutionSidra Mallick
 
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Abdurrochman Soewarno
 
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerakBab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerakampas03
 
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTEPerencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTEPutri Diana
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerRio Hafandi
 
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Abdurrochman Soewarno
 

Viewers also liked (20)

Overview lte
Overview lteOverview lte
Overview lte
 
1.pendahuluan saluran transmisi
1.pendahuluan saluran transmisi1.pendahuluan saluran transmisi
1.pendahuluan saluran transmisi
 
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturDigital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
 
Jaringan nirkabel
Jaringan nirkabelJaringan nirkabel
Jaringan nirkabel
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerak
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerakBab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerak
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerak
 
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakBab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
 
konsep dasar seluler
konsep dasar selulerkonsep dasar seluler
konsep dasar seluler
 
ANALISA DAN TROUBLESHOOTING JARINGAN WIRELESS POINT TO POINT PADA PT INTERLIN...
ANALISA DAN TROUBLESHOOTING JARINGAN WIRELESS POINT TO POINT PADA PT INTERLIN...ANALISA DAN TROUBLESHOOTING JARINGAN WIRELESS POINT TO POINT PADA PT INTERLIN...
ANALISA DAN TROUBLESHOOTING JARINGAN WIRELESS POINT TO POINT PADA PT INTERLIN...
 
Praktikum programmable-logic-control-plc
Praktikum programmable-logic-control-plcPraktikum programmable-logic-control-plc
Praktikum programmable-logic-control-plc
 
Lec 1 and 2 evolution
Lec 1 and 2 evolutionLec 1 and 2 evolution
Lec 1 and 2 evolution
 
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
 
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerakBab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
 
Slide minggu 6 (citra digital)
Slide minggu 6 (citra digital)Slide minggu 6 (citra digital)
Slide minggu 6 (citra digital)
 
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTEPerencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTE
 
Slide minggu ke 15
Slide minggu ke 15Slide minggu ke 15
Slide minggu ke 15
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
 
Sistem Komunikasi Digital
Sistem Komunikasi DigitalSistem Komunikasi Digital
Sistem Komunikasi Digital
 
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
 
TD-wireless-systems
TD-wireless-systemsTD-wireless-systems
TD-wireless-systems
 

Similar to HSDPA

GPRS: Komunikasi Data Melalui Jaringan Komunikasi Bergerak
GPRS: Komunikasi Data Melalui Jaringan Komunikasi BergerakGPRS: Komunikasi Data Melalui Jaringan Komunikasi Bergerak
GPRS: Komunikasi Data Melalui Jaringan Komunikasi BergerakSiti Khotijah
 
Presentation kel 2
Presentation kel 2Presentation kel 2
Presentation kel 2putri_kusuma
 
Parlin mobile
Parlin mobileParlin mobile
Parlin mobileyosin
 
Berbagai Saluran Akses Internet
Berbagai Saluran Akses InternetBerbagai Saluran Akses Internet
Berbagai Saluran Akses InternetSuedi Ahmad
 
Berbagai saluran akses i net
Berbagai saluran akses i netBerbagai saluran akses i net
Berbagai saluran akses i netSuedi Ahmad
 
Kecepatan akses internet
Kecepatan akses internetKecepatan akses internet
Kecepatan akses internetrapoes372
 
Kecepatan akses internet
Kecepatan akses internetKecepatan akses internet
Kecepatan akses internetrapoes372
 
Kecepatan akses internet
Kecepatan akses internetKecepatan akses internet
Kecepatan akses internetrapoes372
 
Wcdma basic introduction
Wcdma basic introductionWcdma basic introduction
Wcdma basic introductionEcho070388
 
Tugas kelompok hsdpa
Tugas kelompok hsdpaTugas kelompok hsdpa
Tugas kelompok hsdpabibie66
 
11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadbandChoiruddin Doy
 
9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerakYudi Hartawan
 
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranet
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan IntranetKecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranet
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranetgrasc_hanny
 
Evolusi _teknologi selular
Evolusi _teknologi selularEvolusi _teknologi selular
Evolusi _teknologi selularnunuburhanudin
 
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranetKecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranetasede123
 
Ukuran kecepatan akses internet
Ukuran kecepatan akses internetUkuran kecepatan akses internet
Ukuran kecepatan akses internetEmilia Dewilestari
 
Koneksi internet mp@ copy
Koneksi internet mp@   copyKoneksi internet mp@   copy
Koneksi internet mp@ copydian haryanto
 
Ukuran Kecepatan Akses Internet
Ukuran Kecepatan Akses InternetUkuran Kecepatan Akses Internet
Ukuran Kecepatan Akses Interneternakomaryah
 
Berbagai saluran akses internet
Berbagai saluran akses internetBerbagai saluran akses internet
Berbagai saluran akses internetLusiana Diyan
 

Similar to HSDPA (20)

TUGAS PPT MODEM.pptx
TUGAS PPT MODEM.pptxTUGAS PPT MODEM.pptx
TUGAS PPT MODEM.pptx
 
GPRS: Komunikasi Data Melalui Jaringan Komunikasi Bergerak
GPRS: Komunikasi Data Melalui Jaringan Komunikasi BergerakGPRS: Komunikasi Data Melalui Jaringan Komunikasi Bergerak
GPRS: Komunikasi Data Melalui Jaringan Komunikasi Bergerak
 
Presentation kel 2
Presentation kel 2Presentation kel 2
Presentation kel 2
 
Parlin mobile
Parlin mobileParlin mobile
Parlin mobile
 
Berbagai Saluran Akses Internet
Berbagai Saluran Akses InternetBerbagai Saluran Akses Internet
Berbagai Saluran Akses Internet
 
Berbagai saluran akses i net
Berbagai saluran akses i netBerbagai saluran akses i net
Berbagai saluran akses i net
 
Kecepatan akses internet
Kecepatan akses internetKecepatan akses internet
Kecepatan akses internet
 
Kecepatan akses internet
Kecepatan akses internetKecepatan akses internet
Kecepatan akses internet
 
Kecepatan akses internet
Kecepatan akses internetKecepatan akses internet
Kecepatan akses internet
 
Wcdma basic introduction
Wcdma basic introductionWcdma basic introduction
Wcdma basic introduction
 
Tugas kelompok hsdpa
Tugas kelompok hsdpaTugas kelompok hsdpa
Tugas kelompok hsdpa
 
11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband
 
9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak
 
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranet
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan IntranetKecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranet
Kecepatan Akses Internet dan Perangkat Keras Internet dan Intranet
 
Evolusi _teknologi selular
Evolusi _teknologi selularEvolusi _teknologi selular
Evolusi _teknologi selular
 
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranetKecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet
Kecepatan akses dan perangkat keras internet dan intranet
 
Ukuran kecepatan akses internet
Ukuran kecepatan akses internetUkuran kecepatan akses internet
Ukuran kecepatan akses internet
 
Koneksi internet mp@ copy
Koneksi internet mp@   copyKoneksi internet mp@   copy
Koneksi internet mp@ copy
 
Ukuran Kecepatan Akses Internet
Ukuran Kecepatan Akses InternetUkuran Kecepatan Akses Internet
Ukuran Kecepatan Akses Internet
 
Berbagai saluran akses internet
Berbagai saluran akses internetBerbagai saluran akses internet
Berbagai saluran akses internet
 

More from Indah Muthmainnah

More from Indah Muthmainnah (9)

Pengembangan investasi agrobisnis jeruk di kabupaten pangkep
Pengembangan investasi agrobisnis jeruk di kabupaten pangkepPengembangan investasi agrobisnis jeruk di kabupaten pangkep
Pengembangan investasi agrobisnis jeruk di kabupaten pangkep
 
GERUND
GERUNDGERUND
GERUND
 
PEMILIHAN UMUM
PEMILIHAN UMUMPEMILIHAN UMUM
PEMILIHAN UMUM
 
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIFTAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
 
HIV
HIVHIV
HIV
 
EMAIL
EMAILEMAIL
EMAIL
 
Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
Dasar Hukum Yang Mengatur Warga Negara
Dasar Hukum Yang Mengatur Warga NegaraDasar Hukum Yang Mengatur Warga Negara
Dasar Hukum Yang Mengatur Warga Negara
 
Klasifikasi Tumbuhan
Klasifikasi TumbuhanKlasifikasi Tumbuhan
Klasifikasi Tumbuhan
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

HSDPA

  • 1. HSDPA MUHAMMAD DAFFA AL -RIFQI INDAH MUTHMAINNAH HIGH-SPEED DOWNLINK PACKET ACCESS
  • 2. PENGERTIAN HSDPA High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol telepon genggam dan kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G. HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W- CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.
  • 3. SEJARAH HSDPA HSDPA ini pertama kali diperkenalkan di Jepang (berupa 3G+ sampai 3.5G). Teknologi 3,5G ini selalu berkembang sama seperti pada generasi sebelumnya. 3.5G adalah teknologi lanjutan dari 3G yang dalam teori memberikan layanan suara, video, maupun akses dengan kecepatan hingga 3.6 Mbps atau sembilan kali lebih cepat dari layanan 3G umumnya. Kontennya sendiri tidak jauh berbeda dengan konten dari teknologi 3G yang sudah ditawarkan oleh beberapa operator seluler di Indonesia yaitu video call, mobile video, mobile TV, serta video content. Sedangkan perbedaan antara 3G dengan 3.5G adalah 3.5G menyuguhkan gambar yang lebih tajam dari gambar yang ditawarkan oleh 3G. Seperti teknologi sebelumnya, teknologi 3.5G juga menggunakan broadband yang menyediakan akses atau koneksi internet lebih cepat dan sambungan langsung ke jaringan internet lokal maupun internasional.
  • 4. DESKRIPSI HSDPA High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah jaringan yang diperuntukkan bagi telepon seluler yang populer dengan nama teknologi 3,5G. Teknologi ini menyediakan kemampuan mengunduh yang cepat dan merupakan sambungan dari Asymmetric digital subcriber line (ADSL) yang digunakan pada sambungan layanan internet untuk daerah perumahan dan mencegah melambatnya koneksi pada telepon seluler. HSDPA memiliki dua fase, fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps dan kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbps. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar yaitu mencapai 14,4 Mbps untuk download data dan 2Mbps untuk upload data. Kecepatan terakhir yang dirilis oleh teknologi ini adalah HSPDA+, dengan kecepatan download mencapai 42 Mbps dan 84 Mbps dalam Rilis ke 9 dari standar 3G.
  • 5. PAKET PENJADWALAN CEPAT Saluran downlink HS-DSCH dibagi antara pengguna dengan menggunakan channel-dependent scheduling untuk membuat penggunaan sinyal radio yang tersedia dengan maksimal. Setiap pengguna perangkat teknologi ini secara terus-menerus mentransmisikan indikasi kualitas sinyal downlink, yaitu 500 kali per detik. Dari informasi yang diperoleh dari semua perangkat, base station memutuskan pengguna mana yang akan dikirimkan data pada frame 2 ms pada aliran data berikutnya dan berapa banyak data yang harus dikirimkan kepada setiap user atau pengguna. Data yang lebih besar dapat dikirimkan kepada pengguna yang memiliki kualitas sinyal downlink yang tinggi. Banyaknya pembagian dari rangkaian kode dan jaringan bandwith, dialokasikan kepada para pengguna HDSPA melalui ketentuan dari jaringan itu sendiri. Alokasi yang dilakukan adalah “semi-statis”, namun didalamnya masih dapat dimodifikasi ketika jaringannya sedang beroperasi, tetapi tidak dalam basis per frame. Alokasi ini merepresentasikan pertukaran antara bandwith yang dialokasikan untuk pengguna HDSPA. Hal ini dimaksudkan untuk pengalokasian gelombang suara dan pengguna data non-HDSPA. Lebih jelasnya, alokasi ini merupakan unit dari pembagian kode untuk penyebaran di faktor 16, dimana 16 ada dan hingga 15 dapat di alokasikan untuk jaringan HSDPA. Ketika base station dipilih, maka langkah selanjutnya adalah untuk menentukan pengguna yang akan menerima data pada frame selanjutnya. Hal ini juga dapat berguna untuk menentukan pembagian kode yang akan digunakan untuk tiap pengguna. Informasi ini dikirim kepada perangkat pengguna melalui satu atau lebih “scheduling channels”. Channel tersebut bukan merupakan bagian dari jaringan HSDPA yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi merupakan jaringan yang telah dialokasikan secara terpisah. Selanjutnya, untuk memberikan frame 2 ms, data mungkin akan terkirim secara berulang denga menggunakan pembagian kode yang berbeda. Maksimum banyaknya pengguna dalam menerima data yang diberikan frame 2 ms, diapa dilihat dari banyaknya jumlah pengalokasian dalam pembagian kode. Sebagai contoh, dalam teknologi CDMA2000 1xEV-DO, data yang dikirim hanya kepada satu pengguna dalam suatu kurun waktu.
  • 6. KEAMANAN Autentikasi user atau pengguna dari teknologi HSDPA ini dilakukan dari SIM card (atau RUIM). Data dari user akan dikodekan secara berbeda menurut standar CDMA, dan bekerja jauh lebih baik daripada algoritma kriptografi. Keamanan dari teknologi ini akan jebol apabila ada penyusup yang masuk ke base station atau suatu ketika penyusup tersebut mendapatkan kode channel yang hanya dapat diperoleh dari agen khusus( 6432). Dengan kata lain, keamanan akan kepemilikan akses ini cukup terjamin.
  • 7. KEUNGGULAN HSDPA 1. Teknologi HSDPA dapat digunakan untuk banyak user secara bersama-sama. Tetapi jika semua user melakukan download file dengan kapasitas yang besar dari internet, akan berimbas pada aliran data, yaitu seluruh user akan mendapat koneksi yang lambat. 2. Frekuensi yang dipakai oleh teknologi ini sudah dapat dimaksimalisasikan secara efisien dengan pemakaian bandwith (lebar pita) yang tepat. 3. Mengurangi tertundanya pengunduhan atau download data (delay), walaupun dengan banyaknya pengguna dari koneksi HSDPA, unduhan data tidak akan tertunda, tetapi mungkin mengalami sedikit keterhambatan aliran data.
  • 8. MODEM HSDPA Dalam smartphone, akses internet yang sangat cepat dapat diambil dari antena telepon seluler itu sendiri yang akan diproses lebih lanjut. Sedangkan untuk laptop atau netbook, komputer belum tentu dapat menangkap dan memproses sinyal yang ada, kebanyakan hanya dapat menangkap sinyal melalui Wi-Fi ataupun Bluetooth. Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggunakan modem, dengan cara menangkap sinyal tersendiri dari antena yang ada dan diproses lebih lanjut agar komputer dapat tersambung dengan akses internet dari sinyal modem. HSDPA USB modem dapat dipakai untuk mendapatkan koneksi internet pada komputer rumah dimana terdapat sinyal kuat dari HSDPA. Hal ini akan menggantikan kebutuhan pengguna akan koneksi fixed line.
  • 9. KEKURANGAN HSDPA 1. Kecepatan maksimum 14,4 Mbps dalam jarak kurang dari 1 km dari base station. Apabila sudah mencapai jarak lebih dari sama dengan 6 km, aliran data akan menurun kepada kecepatan 1 Mbps. 2. Harga yang cukup mahal bila dibandingkan dengan jaringan seperti WiMAX.
  • 10. KECEPATAN UNDUH DATA 1. Di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps. 2. Dalam keadaan bergerak seseorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps. 3. Di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan 300 Kbps.