2. PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Objek psi perkembangan : perkembangan
manusia sebagai pribadi / person.
Pengertian perkembangan menunjuk pada
suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan
tdk begitu saja dpt diulang kembali (Werner,
1969)
Ediasri (dikutip Gunarsa, 1995) : perkembangan
tdk terbatas dlm arti tumbuh mjd besar ttp
mencakup rangkaian perubahan yg bersifat
progresif,
teratur,
koheren
dan
berkesinambungan.
3. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN REMAJA
MASA-MASA PERKEMBANGAN
Menurut Aristoteles
- Periode anak kecil, usia sampai 7 th
- Periode anak sekolah, usia 7 – 14 th
- Periode pubertas (remaja), usia 14 – 21 th
Peralihan pertama ke kedua ditandai pergantian gigi.
Peralihan masa kedua ke ketiga ditandai tumbuhnya
bulu-bulu menjelang masa remaja.
1.
4.
5. Remaja di Sekolah
Pengaruh sekolah thdp perkembangan jiwa
remaja cukup besar krn ⅓ dr waktunya setiap
hari dilewatkan remaja di sekolah.
Fungsi sekolah sbg pembentuk nilai dlm diri
anak byk menghadapi tantangan krn ada
pengaruh lingkungan lain, terutama bila letak
sekolah tdk kondusif.
Salah satu faktor yg dianggap menurunkan
motivasi siswa utk belajar adalah guru yg
menyampaikan materi pelajaran.
6.
7. Perilaku menyimpang dlm arti kenakalan remaja
(juvenile delinquency) menurut M Gold dan J
Petronio :
Tindakan oleh sso yg blm dewasa yg sengaja
melanggar hukum & yg diketahui oleh anak itu
sendiri bhw jika perbuatannya diketahui petugas
hukum, ia bisa dikenai hukuman.
Menurut Sarlito : semua tingkah laku yg
menyimpang dr ketentuan yg berlaku dlm
masyarakat (norma agama, etika, peraturan
sekolah dan keluarga.
8. Faktor Penyebab
1. Faktor lingkungan :
a. malnutrisi (kekurangan gizi)
b. kemiskinan di kota-kota besar
c. gangguan lingkungan
d. migrasi
e. sekolah (kesalahan mendidik, kurikulum)
f. Keluarga yg tercerai berai)
g. gangguan dlm pengasuhan oleh keluarga.
10. Kenakalan remaja menurut Jensen :
1. Menimbulkan korban fisik pd org lain :
perkelahian, perkosaan, perampokan dll
2. Menimbulkan korban materi : perusakan,
pencurian, pemerasan, pencopetan dll
3. Kenakalan sosial yg tdk menimbulkan korban
di pihak lain : pelacuran, penyalahgunaan
obat.
4. Kenakalan yg melawan status : bolos sekolah,
minggat dr rmh, membantah perintah ortu.
11. Hipoaktivisme
Pengertiannya : remaja yg sangat kurang
aktivitasnya.
Hipoaktif krn gangguan jiwa : autisme (tdk
peduli dg keadaan sekitar) & katatonia
( berdiam dlm posisi tubuh aneh selama
berjam-jam).
Hipoaktif jg bisa krn IQ rendah atau
tergolong retardasi mental (IQ kurang dr 70)
Hipoaktif krn faktor bawaan (trait), bisa
diatasi dg mengembangkan segi positif dr diri
pribadi.
12. Kultisme
• Cultism : kepercayaan thdp kult (cult)
tertentu yaitu sejenis agama / kepercayaan
baru yg menyimpang dr ortodoksi yg mapan
• Remaja yg menggunakan agama sbg pelarian
ini berkembang mjd pengikatan diri yg mutlak
& menolak segala sesuatu yg berbeda
• Jika tingkah laku beragamanya sudah
menyimpang dr kelaziman menurut norma
umum bahkan bertentangan, remaja tsb
mungkin sudah terlibat dlm “kultisme”.
13.
14. 1. Kemurnian hati : remaja hrs merasa
bahwa penolong itu sungguh2 mau
membantunya tanpa syarat.
2. Kemampuan mengeti dan menghayati
perasaan remaja.
3. Kepercayaan : remaja hrs percaya kpd
orang yg mau membantunya. Utk itu
tenaga profesional (psikolog, konselor)
lebih efektif dr pd ortu atau guru.
15. 4. Kejujuran : remaja mengharapkan
penolongnya menyampaikan apa adanya saja,
termasuk hal-hal yg kurang menyenangkan.
5. Mengutamakan persepsi remaja sendiri.
Remaja akan memandang segala sesuatu dr
sudutnya sendiri. Kemampuan utk mengerti
pandangan remaja itu berikut seluruh
perasaan yg ada dibalik pandangan itu
meerupakan modal utk membangun empati
thdp remaja.