SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
PELAKSANAAN,
PEMANTAUAN DAN
PENGUKURAN
KINERJA
Pelaksanaan rencana kinerja didokumentasikan
secara periodik.
 harian;
 mingguan;
 bulanan;
 triwulanan;
 semesteran; dan/atau
 tahunan.
 Pemantauan Kinerja dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja PNS terhadap PNS secara
berkala dan berkelanjutan dalam proses pelaksanaan SKP paling kurang 1 (satu) kali
dalam setiap semester pada tahun berjalan .
 Pemantauan Kinerja dilakukan dengan mengamati Capaian Kinerja melalui
dokumentasi kinerja yang terdapat dalam sistem informasi non-elektronik dan/atau
sistem informasi berbasis elektronik.
 Pemantauan) digunakan untuk mengetahui kemajuan kinerja PNS, agar tidak terjadi
keterlambatan dan/atau penyimpangan.
 Apabila terjadi keterlambatan dan/atau penyimpangan , PNS dan/atau Pejabat Penilai
Kinerja PNS harus segera mencari penyebabnya dan diupayakan mengatasinya, serta
dilakukan percepatan sehingga dapat mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana
direncanakan semula.
 Dalam melakukan Pemantauan Kinerja, Pejabat Penilai Kinerja PNS dapat dibantu oleh
Pengelola Kinerja.
 Hasil Pemantauan Kinerja pelaksanaan SKP yang didasarkan bukti-bukti objektif dan
perubahan lingkungan organisasi dapat memuat rekomendasi perubahan SKP.
Pemantauan Kinerja
Pengukuran Kinerja
• Bagi pejabat pimpinan tinggi dan pimpinan unit kerja mandiri, dalam hal kinerja utama berdasarkan Perjanjian
Kinerja dengan memperhatikan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Direktif tidak dapat diukur
sesuai periode pengukuran yang ditetapkan instansi dan tidak terdapat kinerja utama dalam bentuk rencana aksi/
inisiatif strategis, maka pelaksanaan kinerja didahului dengan penyusunan rencana aksi/ inisiatif strategis dalam
rangka pencapaian kinerja utama berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan memperhatikan Rencana Strategis,
Rencana Kerja Tahunan dan Direktif.
• Bagi pejabat administrasi dan pejabat fungsional, dalam hal Kinerja utama tidak dapat diukur sesuai periode
pengukuran yang ditetapkan Instansi, maka pelaksanaan Kinerja didahului dengan penyusunan rencana aksi/
inisiatif strategis dalam rangka pencapaian Kinerja utama pada SKP pegawai yang bersangkutan.
• Periode pengukuran rencana aksi ditetapkan oleh instansi masing masing.
PENGUKURAN KINERJA
PELAKSANAAN
KINERJA
TIDAK DAPAT DIUKUR SESUAI
PERIODE PENGUKURAN
DAPAT
DIUKUR
SESUAI
PERIODE
PENGUKURA
N
SESUAI DENGAN
PENILAIAN KINERJA
TANPA BOBOT
RENAKSI /INIASIATIF
SEMESTER
TRI BULANAN
BULANAN
KONDISI NORMAL
KONDISI KHUSUS
NILAI RENCANA AKSI /
INISIATIF STRATEGIS Next
Misal :
Target 30-40
Realisasi : 50
Maka:
50/40
Nilai : 125  120
Misal :
Target 30-40
Realisasi : 25
Maka:
25/30
Nilai :83
NILAI
RENCANA
AKSI /
INISIATIF
STRATEGIS
PERIODIK
SANGAT BAIK
BAIK
CUKUP
KURANG
SANGAT KURANG
109
100% ADALAH ANGKA TERTINGGI
DI KONVERSI MENJADI 120
SEMESTER
TRI BULANAN
BULANAN
TAHUNAN
NILAI 1 : KINERJA UTAMA
DAPAT DIUKUR PERIODIK
(JIKA ADA) = 120
NILAI 2 : NILAI
RENAKSI/INSIATIF
STRATEGIS
Target: januari - maret
Realisasi : januari : 82 (nilai reanksi)
februari : 95 (nilai reanksi)
maret : 120 (nilai hasil)
(82 + 95 )/2 = 177/2 = 88,5
Nilai SKP Periodik maret: (120+88,5)/2
=104,25
Tata Cara pengukuran perilaku kerja periodik
terdiri atas :
Tata Cara pengukuran perilaku kerja periodik terdiri atas :
 Penilaian perilaku kerja melalui survey secara tertutup bagi Instansi
Pemerintah telah menerapkan penilaian perilaku kerja berdasarkan penilaian
rekan kerja setingkat dan/atau bawahan langsung.
 Penilaian perilaku kerja oleh pejabat penilai Kinerja bagi Instansi Pemerintah
belum menerapkan penilaian perilaku kerja.berdasarkan penilaian rekan
kerja setingkat dan/atau bawahan langsung.
Realisasi Kinerja yang sudah diukur :
januari : 82 (nilai reanksi)
februari : 95 (nilai reanksi)
maret : 120 (nilai hasil)
Perilaku Sesuai Periode
berdasarkan penilaian atasan
langsung
70 % 30%
+
Januari (70% x 82) + (30%x missal 115 ) = 57,4 + 34,5 = 91,9
Pejabat Penilai Kinerja PNS dan/atau Pengelola Kinerja dapat melakukan perubahan SKP
apabila dalam tahun berjalan terdapat kondisi tertentu yang mengakibatkan perencanaan
kinerja memerlukan penyesuaian.
Contoh :
1. perubahan pemangku jabatan;
2. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran
(perubahan program, kegiatan, dan alokasi anggaran);
3. perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses
pencapaian tujuan dan sasaran;
4. perubahan dikarenakan sakit dan cuti yang waktunya lebih dari 1 (satu) bulan.
5. perubahan dikarenakan penugasan kedinasan lain dari pimpinan unit kerja yang
menyebabkan PNS tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya yang waktunya lebih
dari 1 (satu) bulan meliputi:
6. Pengembangan kompetensi; dan/atau
7. Penugasan untuk mewakili institusi dan/atau negara; dan/ atau
8. Kondisi tertentu lainnya dapat dilakukan dengan persetujuan Menteri.
PERUBAHAN SKP
Perubahan
SKP
meliputi:
1. Pengurangan/
penambahan
rencana Kinerja;
2. Penyesuaian
indikator Kinerja
individu; dan/atau
3. Penyesuaian target
PENILAIAN
SKP JPT
KINERJA UTAMA +
KINERJA TAMBAHAN
PENILAIAN SKP JPT ADALAH
PENJUMLAHAN NILAI TERTIMBANG
KINERJA UTAMA DAN NILAI TERTIMBANG KINERJA TAMBAHAN
MENGHITUNG CAPAIAN IKI
DENGAN MEMBANDINGKAN TARGET
DAN REALISASI UNTUK MENGETAHUI
REALISASI DENGAN
MELIHAT MANUAL IKU
KONDISI NORMAL : Dimana realisasi yang nominal atau
angkanya LEBIH BESAR target dikategorikan melampaui
target
FORMULA
KONDISI KHUSUS
MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA UTAMA JPT
1
2 MENENTUKAN KONDISI
CAPAIAN IKI,
NORMAL ATAU KHUSUS.
FORMULA
KONDISI NORMAL :
KONDISI KHUSUS : Dimana realisasi yang nominal atau
angkanya LEBIH KECIL dari target dikategorikan
melampaui target
MENGKATEGORIKAN NILAI CAPAIAN IKI
3
MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA UTAMA JPT
CAPAIAN IKI YANG DIPEROLEH
DALAM LANGKAH SEBELUMNYA
DIKONVERSI CAPAIANNYA UNTUK
MENDAPATKAN KATEGORI CAPAIAN
IKI BERDASARKAN TABEL BERIKUT :
DIHITUNG DENGAN
MELIHAT FORMULA
PADA MANUAL IKU
Formula Penghitungan
disesuaikan jenis
target
LANJUTAN PENILAIN KINERJA UTAMA JPT
NILAI CAPAIAN
INDIKATOR
KINERJA
INDIVIDU
SANGAT BAIK
BAIK
CUKUP
KURANG
SANGAT KURANG
109
100% ADALAH ANGKA TERTINGGI
DI KONVERSI MENJADI 120
4
MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA UTAMA JPT
BERDASARKAN KATEGORI
CAPAIAN IKI PADA LANGKAH
SEBELUMNYA DILAKUKAN
PENGHITUNGAN NILAI
CAPAIAN IKI
LANJUTAN PENILAIN KINERJA UTAMA JPT
(IKI KU 1 X 60% )+ (IKI KU 2 X 40%
)
NILAI KINERJA UTAMA =
5
MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA UTAMA JPT
MENGHITUNG CAPAIAN
NILAI KINER UTAMA
1. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA UTAMA
YANG BERDASARKAN PERJANJIAN KINERJA
DENGAN MEMEPRHATIKAN RENSTRA DAN RENJA ,
DAN DIREKTIF DENGAN BOBOT MINIMAL 60
PERSEN
2. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA UTAMA
YANG BERDASARKAN RENCANA AKSI / INISIATIF
STRATEGIS DENGAN BOBOT MAKSIMAL 40 PERSEN
3. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA
UTAMA DENGAN MENJUMLAHKAN KEDUANYA
PADA CONTOH :
• PANAH KUNING ADALAH
KINERNA UTAMA
BERDASARKAN PK.
• PANAH BIRU ADALAH
KINERJA UTAMA
INISITAIF/RENAKSI
PK
PK
PK
LANJUTAN PENILAIN KINERJA UTAMA JPT
PK
PK
PK
(RATA RATA INDIKATOR KINERJA UTAMA BERDASARKAN PK ,RENSTRA,DIREKTIF X 60 % )
NILAI KINERJA UTAMA =
(120 + 109 + 109 + 80 + 80 + 109 +109 + 115 + 120 ) 60
= ------------------------------------------------------------------- X ------
10 100
= 106 X 60%
= 63,6
(RATA RATA INDIKATOR KINERJA UTAMA BERDASARKAN RENCANA AKSI X 40 % )
= 109 X 40%
= 43,6
+
=
63,6 + 43,6 = 107,2
KINERJA TAMBAHAN : 1,7
TOTAL SKP : 108,9
MENGHITUNG CAPAIAN IKI
DENGAN MEMBANDINGKAN TARGET
DAN REALISASI UNTUK MENGETAHUI
REALISASI DENGAN
MELIHAT MANUAL IKU
KONDISI NORMAL : Dimana realisasi yang nominal atau
angkanya LEBIH BESAR target dikategorikan melampaui
target
FORMULA
KONDISI KHUSUS
MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA TAMBAHAN JPT
1
2 MENENTUKAN KONDISI
CAPAIAN IKI,
NORMAL ATAU KHUSUS.
FORMULA
KONDISI NORMAL :
KONDISI KHUSUS : Dimana realisasi yang nominal atau
angkanya LEBIH KECIL dari target dikategorikan
melampaui target
MENGKATEGORIKAN NILAI CAPAIAN IKI
3
MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA UTAMA JPT
CAPAIAN IKI YANG DIPEROLEH
DALAM LANGKAH SEBELUMNYA
DIKONVERSI CAPAIANNYA UNTUK
MENDAPATKAN KATEGORI CAPAIAN
IKI BERDASARKAN TABEL BERIKUT :
3
MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA TAMBAHAN
KATEGORI CAPAIAN FORMULA
SANGAT BAIK
BAIK
CUKUP
KURANG
SANGAT KURANG
APABILA TOTAL NILAI TERTIMBANG RENCANA KINERJA TAMBAHAN MELEBIHI 10
MAKA DIKONVERSI MENJADI 10
4
Contoh:
Seorang pegawai Kantor Regional II BKN Surabaya di tunjuk menjadi ketua Korpri di Provinsi Jawa
Timur. Pegawai tersebut capaian kinerjanya adalah bernilai 96 %. maka untuk menghitung nilai
kinerja tambahannya adalah sebagai berikut:
 Lingkup Penugasan adalah diluar instansi berarti memiliki bobot 3
 96 % adalah kategori capaian IKI CUKUP
 Sehingga dihitung dengan rumus sebagai berikut :
 Maka Tertimbang Kinerja nya adalah : (60/100) x (3/100) x 96
= 0,6 x 0,03 x 96
= 1,728
NILAI
SKP JA/JF
NILAI
TERTIMBANG
KINERJA
UTAMA
NILAI
TERTIMBANG
KINERJA
TAMBAHAN
Menghitung Capaian IKI
KINERJA UTAMA
Menentukan Capaian IKI
dalam Katergori
Menentukan KATEGORI
dan Nilai Capaian
Rencana Kinerja
Menghitung Capaian IKI
KINERJA TAMBAHAN
Menentukan Capaian IKI
dalam Katergori
Menentukan Capaian IKI
Sesuai lingkup penugasan
PENILAIAN
SKP JA/JF
MENGHITUNG CAPAIAN
IKI
DENGAN
MEMBANDINGKAN
TARGET DAN REALISASI
KONDISI NORMAL
KONDISI KHUSUS
KATEGORI CAPAIAN IKI
MENENTUKAN KATEGORI
DAN NILAI CAPAIAN
RENCANA KINERJA
KINERJA UTAMA JABATAN
ADMINISTRASI DAN
FUNGSIONAL
1
2
3
KATEGORI DAN CAPAIAN RENCANA KINERJA
SESUAI DENGAN ASPEK INDIKATOR
Nilai Tertimbang
Capaian Rencana
Kinerja
3
4
Direct Cascading :
Sama dengan Capaian
Rencana Kinerja
Non-Direct Cascading
NILAI TERTIMBANG :
BOBOT 1 DAN NILAI 1: BAWAHAN
BOBOT 2 DAN NILAI 2: ATASAN
5
6
Menghitung Kinerja Tambahan Jabatan Administrasi Dan Jabatan
Fungsional dilakukan dengan Cara yang sama dengan Jabatan Pimpinan
Tinggi
Simulasi :
Nilai JA : 100
Nilai JPT : 105
Di cascading secara non-direct:
Maka penghitungan nilai JA :
(100 x 80%) + (105 x 20%)
80 + 21 = 101
Misal Kinerja tambahan : 5,75
Maka Nilai SKP : 101 + 5,75 = 106,75
Misal : Nilai perilaku : 110 (berdasarkan penilaian atasan maka porsi 30%)
Nilai Kinerja : (106,75 x 70%) + (110 x 30%) = 74,72 + 33 = 107,7
SKP perilaku
PENILAIAN KINERJA
Penilaian Kinerja dinyatakan dengan angka dan sebutan atau predikat sebagai berikut:
1. Sangat Baik, apabila pegawai memiliki:
a. nilai dengan angka 110 (seratus sepuluh) ≤ x ≤ angka 120 (seratus dua puluh); dan
b. menciptakan ide baru dan/ atau cara baru dalam peningkatan Kinerja yang memberi manfaat bagi
organisasi atau negara;
2. Baik, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka 90 (sembilan puluh) ≤ x ≤ angka 120 (seratus dua
puluh);
3. Cukup, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka 70 (tujuh puluh) ≤ x < angka 90 (sembilan puluh);
4. Kurang, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka 50 (lima puluh) ≤ x < 70 (tujuh puluh); dan
5. Sangat Kurang, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka < 50 (lima puluh)
= NILAI SKP + NILAI Perilaku Kerja
Tata Cara pengukuran perilaku kerja periodik terdiri atas :
 Penilaian perilaku kerja melalui survey secara tertutup bagi Instansi Pemerintah telah
menerapkan penilaian perilaku kerja berdasarkan penilaian rekan kerja setingkat
dan/atau bawahan langsung.
 Penilaian perilaku kerja oleh pejabat penilai Kinerja bagi Instansi Pemerintah belum
menerapkan penilaian perilaku kerja.berdasarkan penilaian rekan kerja setingkat
dan/atau bawahan langsung.
TERIMA KASIH
Pindah : bulan maret:
Treatment pp. 46 :
1. Penyesuaian target + penilaian Unit kerja lama
2. Buku catatn perilaku sebagai baha bagi atasan ditempat baru
3. Skp di tempat baru menyesuaikan sisa bulan
4. Penilaian : (skp unit lama +skp unit baru )/2 : 87
5. + Perilaku kerja (dinalai 1 x) 90
6. (87 x 60%) + (90 x 40%) = 88
Treaement Permenpan 8:
1. Dinilai Capaian Renaksi (skp bulanan) + Penilaian perilaku = Nilai SKP unit lama (Jan-Maret)
2. Dibuat skp baru (April-des)
3. Penilaian di SKP dan perilaku unit kerja baru di bulan desember (periode april-des):
4. Intergrasi nilai SKP unit lama dan unit baru
Contoh: unit lama : 110, unit baru nilainya 97
(110 x 3 /12 ) + (97 x 9/12) = 27,5 + 72,75 = 100,25
Samsul : 2000]
Budi : 1000
Doni : 1000
Perubahan :
Budi : 800 (tidak mampu  alas alas an yg sah)  tidak berpengaruh ke nilai
budi)
800/800
800/1000
Doni : 1200 tentunya  nilai SKP tambah tinggi
1200/1000

More Related Content

Similar to 4. pemantauan dan penilaian SKP permenpan 8(simulasi).pptx

Pengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerja
Pengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerjaPengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerja
Pengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerjaBaharudinBahrin1
 
Kriteria penilaian kinerja pegawai 2014
Kriteria penilaian kinerja pegawai 2014Kriteria penilaian kinerja pegawai 2014
Kriteria penilaian kinerja pegawai 2014limoesempe
 
Bahan rapat sakip kab. lu 2021 (share)
Bahan rapat sakip kab. lu 2021 (share)Bahan rapat sakip kab. lu 2021 (share)
Bahan rapat sakip kab. lu 2021 (share)MulyadiTohir
 
Belajar Menyusun Sasasaran Kinerja Pegawai.pptx
Belajar Menyusun Sasasaran Kinerja Pegawai.pptxBelajar Menyusun Sasasaran Kinerja Pegawai.pptx
Belajar Menyusun Sasasaran Kinerja Pegawai.pptxanungedynugroho
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Deddy Agus Arifianto
 
Bahan skp 2013 pp n juknis penilaian prestasi kerja pns
Bahan skp 2013  pp n  juknis penilaian prestasi kerja pnsBahan skp 2013  pp n  juknis penilaian prestasi kerja pns
Bahan skp 2013 pp n juknis penilaian prestasi kerja pnsadulcharli
 
Petunjuk teknis pp 46 th 2011 ttg skp
Petunjuk teknis pp 46 th 2011 ttg skpPetunjuk teknis pp 46 th 2011 ttg skp
Petunjuk teknis pp 46 th 2011 ttg skpSaeful Hakim
 
Perka bkn no.01 th.2013
Perka bkn no.01 th.2013Perka bkn no.01 th.2013
Perka bkn no.01 th.2013Dhita Mona
 
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014Raden Mas Mahardipa
 
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidarPaparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidarmizi1980
 
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdf
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdfKel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdf
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdfImanMaman
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)Rusman R. Manik
 
AUDIT KINERJA.pptx
AUDIT KINERJA.pptxAUDIT KINERJA.pptx
AUDIT KINERJA.pptxryairawan2
 
Materi Perencanaan JPT.pdf
Materi Perencanaan JPT.pdfMateri Perencanaan JPT.pdf
Materi Perencanaan JPT.pdfKasiantoKasianto
 
Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8KutsiyatinMSi
 
TATA CARA PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI.ppt
TATA CARA PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI.pptTATA CARA PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI.ppt
TATA CARA PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI.pptSawaluddinTumanggor
 

Similar to 4. pemantauan dan penilaian SKP permenpan 8(simulasi).pptx (20)

Pengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerja
Pengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerjaPengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerja
Pengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerja
 
Kriteria penilaian kinerja pegawai 2014
Kriteria penilaian kinerja pegawai 2014Kriteria penilaian kinerja pegawai 2014
Kriteria penilaian kinerja pegawai 2014
 
Bahan rapat sakip kab. lu 2021 (share)
Bahan rapat sakip kab. lu 2021 (share)Bahan rapat sakip kab. lu 2021 (share)
Bahan rapat sakip kab. lu 2021 (share)
 
Belajar Menyusun Sasasaran Kinerja Pegawai.pptx
Belajar Menyusun Sasasaran Kinerja Pegawai.pptxBelajar Menyusun Sasasaran Kinerja Pegawai.pptx
Belajar Menyusun Sasasaran Kinerja Pegawai.pptx
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
 
Aplikasi sistem manajemen informasi kinerja performance management system
Aplikasi sistem manajemen informasi kinerja performance management systemAplikasi sistem manajemen informasi kinerja performance management system
Aplikasi sistem manajemen informasi kinerja performance management system
 
Bahan skp 2013 pp n juknis penilaian prestasi kerja pns
Bahan skp 2013  pp n  juknis penilaian prestasi kerja pnsBahan skp 2013  pp n  juknis penilaian prestasi kerja pns
Bahan skp 2013 pp n juknis penilaian prestasi kerja pns
 
Petunjuk teknis pp 46 th 2011 ttg skp
Petunjuk teknis pp 46 th 2011 ttg skpPetunjuk teknis pp 46 th 2011 ttg skp
Petunjuk teknis pp 46 th 2011 ttg skp
 
Perka bkn no.01 th.2013
Perka bkn no.01 th.2013Perka bkn no.01 th.2013
Perka bkn no.01 th.2013
 
2022 Pengelolaan Kinerja
2022 Pengelolaan Kinerja2022 Pengelolaan Kinerja
2022 Pengelolaan Kinerja
 
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
 
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidarPaparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
 
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdf
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdfKel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdf
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdf
 
Dasar dasar perencanaan
Dasar dasar perencanaanDasar dasar perencanaan
Dasar dasar perencanaan
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
 
AUDIT KINERJA.pptx
AUDIT KINERJA.pptxAUDIT KINERJA.pptx
AUDIT KINERJA.pptx
 
Materi Perencanaan JPT.pdf
Materi Perencanaan JPT.pdfMateri Perencanaan JPT.pdf
Materi Perencanaan JPT.pdf
 
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNSJuknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
 
Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8
 
TATA CARA PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI.ppt
TATA CARA PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI.pptTATA CARA PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI.ppt
TATA CARA PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI.ppt
 

Recently uploaded

Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 

Recently uploaded (13)

Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 

4. pemantauan dan penilaian SKP permenpan 8(simulasi).pptx

  • 2. Pelaksanaan rencana kinerja didokumentasikan secara periodik.  harian;  mingguan;  bulanan;  triwulanan;  semesteran; dan/atau  tahunan.
  • 3.  Pemantauan Kinerja dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja PNS terhadap PNS secara berkala dan berkelanjutan dalam proses pelaksanaan SKP paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap semester pada tahun berjalan .  Pemantauan Kinerja dilakukan dengan mengamati Capaian Kinerja melalui dokumentasi kinerja yang terdapat dalam sistem informasi non-elektronik dan/atau sistem informasi berbasis elektronik.  Pemantauan) digunakan untuk mengetahui kemajuan kinerja PNS, agar tidak terjadi keterlambatan dan/atau penyimpangan.  Apabila terjadi keterlambatan dan/atau penyimpangan , PNS dan/atau Pejabat Penilai Kinerja PNS harus segera mencari penyebabnya dan diupayakan mengatasinya, serta dilakukan percepatan sehingga dapat mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana direncanakan semula.  Dalam melakukan Pemantauan Kinerja, Pejabat Penilai Kinerja PNS dapat dibantu oleh Pengelola Kinerja.  Hasil Pemantauan Kinerja pelaksanaan SKP yang didasarkan bukti-bukti objektif dan perubahan lingkungan organisasi dapat memuat rekomendasi perubahan SKP. Pemantauan Kinerja
  • 4.
  • 5. Pengukuran Kinerja • Bagi pejabat pimpinan tinggi dan pimpinan unit kerja mandiri, dalam hal kinerja utama berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan memperhatikan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Direktif tidak dapat diukur sesuai periode pengukuran yang ditetapkan instansi dan tidak terdapat kinerja utama dalam bentuk rencana aksi/ inisiatif strategis, maka pelaksanaan kinerja didahului dengan penyusunan rencana aksi/ inisiatif strategis dalam rangka pencapaian kinerja utama berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan memperhatikan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Direktif. • Bagi pejabat administrasi dan pejabat fungsional, dalam hal Kinerja utama tidak dapat diukur sesuai periode pengukuran yang ditetapkan Instansi, maka pelaksanaan Kinerja didahului dengan penyusunan rencana aksi/ inisiatif strategis dalam rangka pencapaian Kinerja utama pada SKP pegawai yang bersangkutan. • Periode pengukuran rencana aksi ditetapkan oleh instansi masing masing.
  • 6. PENGUKURAN KINERJA PELAKSANAAN KINERJA TIDAK DAPAT DIUKUR SESUAI PERIODE PENGUKURAN DAPAT DIUKUR SESUAI PERIODE PENGUKURA N SESUAI DENGAN PENILAIAN KINERJA TANPA BOBOT RENAKSI /INIASIATIF SEMESTER TRI BULANAN BULANAN KONDISI NORMAL KONDISI KHUSUS NILAI RENCANA AKSI / INISIATIF STRATEGIS Next Misal : Target 30-40 Realisasi : 50 Maka: 50/40 Nilai : 125  120 Misal : Target 30-40 Realisasi : 25 Maka: 25/30 Nilai :83
  • 7. NILAI RENCANA AKSI / INISIATIF STRATEGIS PERIODIK SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG SANGAT KURANG 109 100% ADALAH ANGKA TERTINGGI DI KONVERSI MENJADI 120 SEMESTER TRI BULANAN BULANAN TAHUNAN NILAI 1 : KINERJA UTAMA DAPAT DIUKUR PERIODIK (JIKA ADA) = 120 NILAI 2 : NILAI RENAKSI/INSIATIF STRATEGIS Target: januari - maret Realisasi : januari : 82 (nilai reanksi) februari : 95 (nilai reanksi) maret : 120 (nilai hasil) (82 + 95 )/2 = 177/2 = 88,5 Nilai SKP Periodik maret: (120+88,5)/2 =104,25
  • 8. Tata Cara pengukuran perilaku kerja periodik terdiri atas : Tata Cara pengukuran perilaku kerja periodik terdiri atas :  Penilaian perilaku kerja melalui survey secara tertutup bagi Instansi Pemerintah telah menerapkan penilaian perilaku kerja berdasarkan penilaian rekan kerja setingkat dan/atau bawahan langsung.  Penilaian perilaku kerja oleh pejabat penilai Kinerja bagi Instansi Pemerintah belum menerapkan penilaian perilaku kerja.berdasarkan penilaian rekan kerja setingkat dan/atau bawahan langsung. Realisasi Kinerja yang sudah diukur : januari : 82 (nilai reanksi) februari : 95 (nilai reanksi) maret : 120 (nilai hasil) Perilaku Sesuai Periode berdasarkan penilaian atasan langsung 70 % 30% + Januari (70% x 82) + (30%x missal 115 ) = 57,4 + 34,5 = 91,9
  • 9.
  • 10. Pejabat Penilai Kinerja PNS dan/atau Pengelola Kinerja dapat melakukan perubahan SKP apabila dalam tahun berjalan terdapat kondisi tertentu yang mengakibatkan perencanaan kinerja memerlukan penyesuaian. Contoh : 1. perubahan pemangku jabatan; 2. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan, dan alokasi anggaran); 3. perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran; 4. perubahan dikarenakan sakit dan cuti yang waktunya lebih dari 1 (satu) bulan. 5. perubahan dikarenakan penugasan kedinasan lain dari pimpinan unit kerja yang menyebabkan PNS tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya yang waktunya lebih dari 1 (satu) bulan meliputi: 6. Pengembangan kompetensi; dan/atau 7. Penugasan untuk mewakili institusi dan/atau negara; dan/ atau 8. Kondisi tertentu lainnya dapat dilakukan dengan persetujuan Menteri. PERUBAHAN SKP
  • 11. Perubahan SKP meliputi: 1. Pengurangan/ penambahan rencana Kinerja; 2. Penyesuaian indikator Kinerja individu; dan/atau 3. Penyesuaian target
  • 12. PENILAIAN SKP JPT KINERJA UTAMA + KINERJA TAMBAHAN PENILAIAN SKP JPT ADALAH PENJUMLAHAN NILAI TERTIMBANG KINERJA UTAMA DAN NILAI TERTIMBANG KINERJA TAMBAHAN
  • 13. MENGHITUNG CAPAIAN IKI DENGAN MEMBANDINGKAN TARGET DAN REALISASI UNTUK MENGETAHUI REALISASI DENGAN MELIHAT MANUAL IKU KONDISI NORMAL : Dimana realisasi yang nominal atau angkanya LEBIH BESAR target dikategorikan melampaui target FORMULA KONDISI KHUSUS MENGHITUNG CAPAIAN KINERJA UTAMA JPT 1 2 MENENTUKAN KONDISI CAPAIAN IKI, NORMAL ATAU KHUSUS. FORMULA KONDISI NORMAL : KONDISI KHUSUS : Dimana realisasi yang nominal atau angkanya LEBIH KECIL dari target dikategorikan melampaui target
  • 14. MENGKATEGORIKAN NILAI CAPAIAN IKI 3 MENGHITUNG CAPAIAN KINERJA UTAMA JPT CAPAIAN IKI YANG DIPEROLEH DALAM LANGKAH SEBELUMNYA DIKONVERSI CAPAIANNYA UNTUK MENDAPATKAN KATEGORI CAPAIAN IKI BERDASARKAN TABEL BERIKUT :
  • 15. DIHITUNG DENGAN MELIHAT FORMULA PADA MANUAL IKU Formula Penghitungan disesuaikan jenis target
  • 17. NILAI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA INDIVIDU SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG SANGAT KURANG 109 100% ADALAH ANGKA TERTINGGI DI KONVERSI MENJADI 120 4 MENGHITUNG CAPAIAN KINERJA UTAMA JPT BERDASARKAN KATEGORI CAPAIAN IKI PADA LANGKAH SEBELUMNYA DILAKUKAN PENGHITUNGAN NILAI CAPAIAN IKI
  • 18.
  • 20. (IKI KU 1 X 60% )+ (IKI KU 2 X 40% ) NILAI KINERJA UTAMA = 5 MENGHITUNG CAPAIAN KINERJA UTAMA JPT MENGHITUNG CAPAIAN NILAI KINER UTAMA 1. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA UTAMA YANG BERDASARKAN PERJANJIAN KINERJA DENGAN MEMEPRHATIKAN RENSTRA DAN RENJA , DAN DIREKTIF DENGAN BOBOT MINIMAL 60 PERSEN 2. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA UTAMA YANG BERDASARKAN RENCANA AKSI / INISIATIF STRATEGIS DENGAN BOBOT MAKSIMAL 40 PERSEN 3. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA UTAMA DENGAN MENJUMLAHKAN KEDUANYA PADA CONTOH : • PANAH KUNING ADALAH KINERNA UTAMA BERDASARKAN PK. • PANAH BIRU ADALAH KINERJA UTAMA INISITAIF/RENAKSI
  • 22. LANJUTAN PENILAIN KINERJA UTAMA JPT PK PK PK
  • 23. (RATA RATA INDIKATOR KINERJA UTAMA BERDASARKAN PK ,RENSTRA,DIREKTIF X 60 % ) NILAI KINERJA UTAMA = (120 + 109 + 109 + 80 + 80 + 109 +109 + 115 + 120 ) 60 = ------------------------------------------------------------------- X ------ 10 100 = 106 X 60% = 63,6 (RATA RATA INDIKATOR KINERJA UTAMA BERDASARKAN RENCANA AKSI X 40 % ) = 109 X 40% = 43,6 + = 63,6 + 43,6 = 107,2 KINERJA TAMBAHAN : 1,7 TOTAL SKP : 108,9
  • 24. MENGHITUNG CAPAIAN IKI DENGAN MEMBANDINGKAN TARGET DAN REALISASI UNTUK MENGETAHUI REALISASI DENGAN MELIHAT MANUAL IKU KONDISI NORMAL : Dimana realisasi yang nominal atau angkanya LEBIH BESAR target dikategorikan melampaui target FORMULA KONDISI KHUSUS MENGHITUNG CAPAIAN KINERJA TAMBAHAN JPT 1 2 MENENTUKAN KONDISI CAPAIAN IKI, NORMAL ATAU KHUSUS. FORMULA KONDISI NORMAL : KONDISI KHUSUS : Dimana realisasi yang nominal atau angkanya LEBIH KECIL dari target dikategorikan melampaui target
  • 25. MENGKATEGORIKAN NILAI CAPAIAN IKI 3 MENGHITUNG CAPAIAN KINERJA UTAMA JPT CAPAIAN IKI YANG DIPEROLEH DALAM LANGKAH SEBELUMNYA DIKONVERSI CAPAIANNYA UNTUK MENDAPATKAN KATEGORI CAPAIAN IKI BERDASARKAN TABEL BERIKUT :
  • 26. 3
  • 27. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG KINERJA TAMBAHAN KATEGORI CAPAIAN FORMULA SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG SANGAT KURANG APABILA TOTAL NILAI TERTIMBANG RENCANA KINERJA TAMBAHAN MELEBIHI 10 MAKA DIKONVERSI MENJADI 10 4
  • 28. Contoh: Seorang pegawai Kantor Regional II BKN Surabaya di tunjuk menjadi ketua Korpri di Provinsi Jawa Timur. Pegawai tersebut capaian kinerjanya adalah bernilai 96 %. maka untuk menghitung nilai kinerja tambahannya adalah sebagai berikut:  Lingkup Penugasan adalah diluar instansi berarti memiliki bobot 3  96 % adalah kategori capaian IKI CUKUP  Sehingga dihitung dengan rumus sebagai berikut :  Maka Tertimbang Kinerja nya adalah : (60/100) x (3/100) x 96 = 0,6 x 0,03 x 96 = 1,728
  • 29. NILAI SKP JA/JF NILAI TERTIMBANG KINERJA UTAMA NILAI TERTIMBANG KINERJA TAMBAHAN Menghitung Capaian IKI KINERJA UTAMA Menentukan Capaian IKI dalam Katergori Menentukan KATEGORI dan Nilai Capaian Rencana Kinerja Menghitung Capaian IKI KINERJA TAMBAHAN Menentukan Capaian IKI dalam Katergori Menentukan Capaian IKI Sesuai lingkup penugasan
  • 30. PENILAIAN SKP JA/JF MENGHITUNG CAPAIAN IKI DENGAN MEMBANDINGKAN TARGET DAN REALISASI KONDISI NORMAL KONDISI KHUSUS KATEGORI CAPAIAN IKI MENENTUKAN KATEGORI DAN NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA KINERJA UTAMA JABATAN ADMINISTRASI DAN FUNGSIONAL 1 2 3
  • 31. KATEGORI DAN CAPAIAN RENCANA KINERJA SESUAI DENGAN ASPEK INDIKATOR Nilai Tertimbang Capaian Rencana Kinerja 3 4 Direct Cascading : Sama dengan Capaian Rencana Kinerja Non-Direct Cascading NILAI TERTIMBANG : BOBOT 1 DAN NILAI 1: BAWAHAN BOBOT 2 DAN NILAI 2: ATASAN 5 6
  • 32. Menghitung Kinerja Tambahan Jabatan Administrasi Dan Jabatan Fungsional dilakukan dengan Cara yang sama dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Simulasi : Nilai JA : 100 Nilai JPT : 105 Di cascading secara non-direct: Maka penghitungan nilai JA : (100 x 80%) + (105 x 20%) 80 + 21 = 101 Misal Kinerja tambahan : 5,75 Maka Nilai SKP : 101 + 5,75 = 106,75 Misal : Nilai perilaku : 110 (berdasarkan penilaian atasan maka porsi 30%) Nilai Kinerja : (106,75 x 70%) + (110 x 30%) = 74,72 + 33 = 107,7 SKP perilaku
  • 33. PENILAIAN KINERJA Penilaian Kinerja dinyatakan dengan angka dan sebutan atau predikat sebagai berikut: 1. Sangat Baik, apabila pegawai memiliki: a. nilai dengan angka 110 (seratus sepuluh) ≤ x ≤ angka 120 (seratus dua puluh); dan b. menciptakan ide baru dan/ atau cara baru dalam peningkatan Kinerja yang memberi manfaat bagi organisasi atau negara; 2. Baik, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka 90 (sembilan puluh) ≤ x ≤ angka 120 (seratus dua puluh); 3. Cukup, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka 70 (tujuh puluh) ≤ x < angka 90 (sembilan puluh); 4. Kurang, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka 50 (lima puluh) ≤ x < 70 (tujuh puluh); dan 5. Sangat Kurang, apabila pegawai memiliki nilai dengan angka < 50 (lima puluh) = NILAI SKP + NILAI Perilaku Kerja Tata Cara pengukuran perilaku kerja periodik terdiri atas :  Penilaian perilaku kerja melalui survey secara tertutup bagi Instansi Pemerintah telah menerapkan penilaian perilaku kerja berdasarkan penilaian rekan kerja setingkat dan/atau bawahan langsung.  Penilaian perilaku kerja oleh pejabat penilai Kinerja bagi Instansi Pemerintah belum menerapkan penilaian perilaku kerja.berdasarkan penilaian rekan kerja setingkat dan/atau bawahan langsung.
  • 35. Pindah : bulan maret: Treatment pp. 46 : 1. Penyesuaian target + penilaian Unit kerja lama 2. Buku catatn perilaku sebagai baha bagi atasan ditempat baru 3. Skp di tempat baru menyesuaikan sisa bulan 4. Penilaian : (skp unit lama +skp unit baru )/2 : 87 5. + Perilaku kerja (dinalai 1 x) 90 6. (87 x 60%) + (90 x 40%) = 88 Treaement Permenpan 8: 1. Dinilai Capaian Renaksi (skp bulanan) + Penilaian perilaku = Nilai SKP unit lama (Jan-Maret) 2. Dibuat skp baru (April-des) 3. Penilaian di SKP dan perilaku unit kerja baru di bulan desember (periode april-des): 4. Intergrasi nilai SKP unit lama dan unit baru Contoh: unit lama : 110, unit baru nilainya 97 (110 x 3 /12 ) + (97 x 9/12) = 27,5 + 72,75 = 100,25
  • 36. Samsul : 2000] Budi : 1000 Doni : 1000 Perubahan : Budi : 800 (tidak mampu  alas alas an yg sah)  tidak berpengaruh ke nilai budi) 800/800 800/1000 Doni : 1200 tentunya  nilai SKP tambah tinggi 1200/1000