Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Bigdata Analytic untuk Smartcity
1. Bigdata Analytic as a Service
Dalam penyelenggaraan Smartcity di Indonesia
Ibenk
Direktur eGovernment
KOMINFO
2. Bambang Dwi Anggono, S.Sos, M. Eng, CEH
ibenk@domain.go.id
• Biodata
– Semarang, 16 mei 1970
– Golongan IV/c
– Direktur eGovernment,
kemkominfo
• Pendidikan
– SD, SMP, SMA di semarang
– STPDN angk 01 (kabid
komunikasi dan publikasi
IKAPTK)
– S1 administrasi negara, undip
semarang
– S2 MTI UGM yogyakarta
• Pengalaman kerja:
– Pasi ops kodim 0102/pidie (aceh pidie)
– Staf pemkab semarang
– Kasi PDE pemkab kebumen
– Kasubbid ekonomi bappeda kebumen
– Kasi kependudukan pada dispendukcapil
kabupaten kebumen
– Kasubdit infrastruktur e-government, dit e-
government
– Kabag program , biro perencana
kemkominfo
– Kasubdit ALK, dit e-government
kementerian komunikasi dan informatika
– Kasubdit infrastruktur e-government, dit e-
government
– Direktur Layanan Aptika Pemerintahan
(egovernment)
3. Wawasan Dasar
Smartcity bukan
sekedar eGovt
Smartcity bukan
berarti belanja TIK
Smartcity bukan
sekedar brand
Smartcity merupakan konsep
penyelenggaraan kawasan melalui
upaya-upaya inovatif
4. Gerakan Menuju 100 Smartcity Indonesia
Tujuan:
Membimbing 100 Kabupaten/Kota terpilih
untuk merencanakan pengembangan
Smartcity di daerah masing-masing dengan
memperhitungkan potensi dan tantangan
pada setiap daerah
Parameter Utama Pemilihan 100 Smartcity
Indonesia:
1. Kemampuan keuangan daerah (APBD)
2. Indeks Kota Berkelanjutan (Bappenas)
3. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan
4. Kab/Kota berkinerja tinggi (Kemendagri)
5. Indeks Kota Hijau (Kemen PUPR)
6. Dimensi Pembangunan Pemerataan dam
Kewilayahan
Tahapan
Tahun 2017 : 25 Pemda
Tahun 2018 : 50 Pemda
Tahun 2019 : 25 Pemda
Smart
Governance
Smart
Branding
Smart
Economy
Smart
Society
Smart
Living
Smart
Environment
100
Smartcity
Indonesia
Kemampuan
pemerintah untuk
mewujudkan kota yang
nyaman, aman,
sejahtera
Pemanfaatan TI terhadap
kualitas manusia dari segi
pengetahuan dan
keterampilan
Upaya smart untuk mengolah
lingkungan agar memberikan
manfaat bagi manusia dan
tetap menjaga kelestarian
lingkungan dan alam
Pemanfaatan TI untuk
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
yang produktif dan
berdaya saing (city
branding)
Kemampuan pemerintah
mengembangkan inovasi dalam
administrasi pemerintahan dan
pelayanan publik.
Kemampuan kota untuk
mengemas gerakan
Bersama menjadi semangat
seluruh komponen kota
5. Goal:
Tingginya
Kepercayaan
rakyat kepada
pemerintah
Pemerintah Akademisi
Dunia Usaha Komunitas
Mobile
Infrastruktur
berbagi pakai
Internet of
Thing
Kecerdasan
Buatan
People
TechnologyProcess
Smart
Governance
Smart
Branding
Smart
Economy
Smart
Society
Smart
Living
Smart
Environment
Smartcity
Indonesia
EA
Ekosistem Smartcity
Masyarakat
yang nyaman,
aman, tertib,
bahagia,
sehat, pintar
& sejahtera
6. Smartcity citizen centris
Key Performance Indicators
Misi
VisiSaat ini
Gab
5
Basic Needs
Psychological
Needs
Self-
fulfillment
Needs
Aktualisasi Diri
Moralitas, kreativitas, bebas dari prasangka
Penghargaan
Harga diri, kepercayaan, prestasi
Rasa Memiliki
Keluarga, teman, komunitas
Rasa Aman
Keamanan, jaminan kerja, Kesehatan,
perlindungan Sosial, pendidikan, dll
Kebutuhan Dasar
Sandang, pangan, papan
Maslow’s Hierarchy of needs
5
Spesific
Measureable
Aggresiveness
Realistic
Timebound
Dilakukan secara
Identifikasi Masalah
MonitoringPengukuranKebijakan
Command Center
TIK
Memanfaatkan
Kemiskinan
Ketidak-
amanan
Ketidak-
bahagiaan
Kepercayaa
n publik
yang
rendah
Etika
rendah
5
7. Tantangan dan Peluang Smartcity Indonesia
Regulasi e-Leadership Inovasi Kolaborasi Telekomunikasi
Aplikasi
Informatika
Kedaulatan Data Kapasitas SDM
Tantangan
Kondisi
Peluang
Khawatir inovasi
Menganggap smartcity = proyek TIK
• E-leadership belum dominan
• Mindset & Komitmen rendah
• Silobase
• Pelibatan stakeholder
rendah
Sebaran pada remote area
• Duplikasi
• Tidak terintegrasi
• Kurang aman
• Distribusi data strategis nasional
belum terkendali
• Kapasitas SDM teknis relative lemah
• Promosi layanan rendah, partisipasi rendah
Komitmen pemerintah untuk
“mendelivery” layanan agar dapat
langsung dirasakan masyarakat
(Perpres 95/2018)
Terdapat > 350 Juta seluler di tangan WNI
Tumbuhnya e-Commerce, fintech dan medsos
Kebijakan Smart-Government Indonesia (PM kominfo 8/2019)
Komitment RUU PDP
Generasi Millenial Indonesia yang aktif Percepatan Sebaran system telekomunikasi nasional
Bigdata Analytic & AI
Hambatan
Pemerintah terjebak rutinitas
No APBD no Smartcity
Mendorong partisipasi masyarakat
Mendorong e-Leadership
Mendorong efektifitas & efisiensi
Jaminan kedaulatan data pribadi & strategis
Keamanan transaksi
Menghentikan eforia belanja dengan
bendera “Smartcity”
Perubahan proses bisnis pemerintah
E-Literasi
Standarisasi data
8. Bigdata Analytic dalam Smartcity
Kemacetan Lalin
Masalah banjir
Masalah LH
Gelandangan
Pemerintah Akademisi Dunia Usaha Komunitas
Data Lalin
Data
Bencana
Data
Lingkungan
Hidup
Data
Sosial
Data
Pokok
Data
penduduk
Data Pendukung
Data
perekono
mian
Data
Pendidikan
Data
Kesehatan
Data
Tenaga
kerja
Data
transport
asi
Data
Badan
Usaha
Data
perdagan
gan
Data
kriminalit
as
Data
infrastruk
tur
Data
APBD
Data
kendaraan
bermotor
Data
cuaca
Masalah
Solusi
Inovasi
Smart-
transportation
Smart-
Environment
Smart-Living
Smart-Society
9. Smartcity as a Service
Mobile
Cloud
IoT
AI
Pengembangan Analisa
bigdata hingga
Pemanfaatan
Kecerdasan buatan
Membangun
keterhubungan
Membangun
infrastruktur TIK berbagi
pakai
Mendekatkan layanan
kepada pengguna
Pusat
Data
Nasional
Govt
Secure
Network
Aplikasi
Umum/
Smartcity
G2G
G2B
G2C
C2C
Interkoneksi
perangkat
berbasis TI
Inter
opera
bilitas
inefisiensi
inefektifitas
Tidak terintegrasi
duplikasi
Tidak aman
Gangguan Kedaulatan
Kapasitas SDM rendah
Interoperabilitas
10. Kendala & Solusi Implementasi Bigdata dalam
pemerintahan
Kapasitas
ASN
Data tidak
terdtandard
Ego Sektoral
Data
Bobrok
Batasan
Regulasi
Teknologi
Bigdata
Analytic
Sertifikasi profesi
Satu Data Indonesia
eLeadership
Aplikasi Generik
DeRegulasi
Bigdata as a Service