BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
Β
Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar Tematik
1. 1
PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP HASIL
BELAJAR TEMATIK KELAS IV MI AL-IHSAN PAMULANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiayah dan Keguruan untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
THARIQ AZIZ
11160183000047
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1444 H/2022 M
2. ii
ii
PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP HASIL
BELAJAR TEMATIK KELAS IV MI AL-IHSAN PAMULANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiayah dan Keguruan untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Thariq Aziz
11160183000047
di bawah bimbingan
Drs. Jaβfar Sanusi, MA
NIP. 19581704 199203 1 001
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1444 H/2022
3. iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar
Tematik Kelas IV MI Al-Ihsan Pamulang.di susun Oleh Thariq Aziz NIM.
11160183000047. Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melaui bimbingan
dan dinyatakan sah sebagai karya tulis ilmiah yang berhak diujikan sidang
munaqosah sesuia dengan ketentuan yang ditetapkan.
Tangerang Selatan, 2022
Yang Mengesahkan
Dosen Pembimbing
Drs. Jaβfar Sanusi, MA
4. iv
SURAT KARYA SENDIRI
Peneliti yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM
Jurusan/Prodi
:
:
:
Thariq Aziz
11160183000047
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa penelitian yang
peneliti tulis ini adalah merupakan hasil karya peneliti sendiri; bukan merupakan
pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang peneliti akui sebagai tulisan
atau pikiran peneliti sendiri.
Apabila di kemudian hari terrbkti atau dapat dibukti kan penelitian ini hasil
jiplakan, maka peneliti bersedia menerima sansi atas perbuatan tersebut.
Tangerang Selatan, 2022
Yang Mengesahkan
Thariq Aziz
5. vii
ABSTRAK
Thariq Aziz (11160183000047) Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil
Belajar Tematik Siswa Kelas IV MI Al-Ihsan Pamulang. Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2022.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan Pengaruh Pemberian Reward
Terhadap Hasil Belajar Tematik Kelas IV MI Al-Ihsan Pamulang. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian eksperimen semu dengan model the one group pretest
posttest design dengan populasi kelas IVA penelitian sebanyak 28 siswa.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari pemberian reward sebagai variabel
bebas dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data yaitu menggunakan tes hasil belajar.
Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh Lhitung 0.117668407 > Ltabel
167.4382615. maka bahwa data pretes dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Data posttest Lhitung 0.074183> Ltabel 167.4383 yang berarti dapat dikatakan
berdistribusi normal. Disimpulkan data pretes dan posttest dalam penelitian ini
berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh hasil
penghitungan pretest data didapatkan Fhitung sebesar 1.731430969, Ftabel sebesar
1,93 dari taraf signifikansi 0,05 dan hasil penghitungan posttest data didapatkan
Fhitung sebesar 1.731430969, Ftabel sebesar 2,55 dari taraf signifikansi 0,05. Dapat
disimpulkan data prestes dan posttest keduanya terbilang homogen. Adapun
berdasarkan hasil uji hipotesis, data diperoleh uji T senilai 0,00 < 0,05 maka H1
diterima. Dari beberapa uji prasyarat analisis dapat diartikan bahwa terdapat
pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar tematik kelas IV MI Al-Ihsan
Pamulang.
Kata Kunci: Pemberian Reward, Hasil Belajar dan Tematik
6. viii
ABSTRACT
Thariq Aziz (11160183000047) The Effect of Rewards on Thematic Learning
Outcomes of Class IV Students of MI Al-Ihsan Pamulang. Department of
Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2022.
The purpose of this study was to explain the Effect of Rewards on Thematic
Learning Outcomes of Class IV MI Al-Ihsan Pamulang. This research is a quasi-
experimental research with the one group pretest posttest design model with a
population of 28 students in class IVA.
The variables in this study consisted of giving rewards as the independent
variable and learning outcomes as the dependent variable. The method used in data
collection is using learning outcomes tests.
Based on the results of the normality test, Lcount 0.117668407 > Ltable
167.4382615. then that the pretest data in this study were normally distributed.
Posttest data L count 0.074183> L table 167.4383 which means it can be said to be
normally distributed. It was concluded that the pretest and posttest data in this study
were normally distributed. Meanwhile, based on the results of the homogeneity test,
the results of the pretest data calculation obtained Fcount of 1.731430969, Ftable
of 1.93 from a significance level of 0.05 and the results of posttest data calculation
obtained Fcount of 1.731430969, Ftable of 2.55 from a significance level of 0.05.
It can be concluded that the pretest and posttest data are both fairly homogeneous.
Meanwhile, based on the results of hypothesis testing, the data obtained by the T-
test worth 0.00 <0.05, then H1 is accepted. From several analysis prerequisite tests,
it can be interpreted that there is an effect of giving rewards on thematic learning
outcomes of class IV MI Al-Ihsan Pamulang.
Keywords: Rewards, Learning Outcomes and Thematic
7. ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanhu wa Taβala, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada
baginda Rasulallah Shollaullahu βAlaihi Wasallam, keluarga, sahabat dan kerabat,
serta kepada para pengikutnya.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.) dan juga sebagai bekal menambah wawasan ilmu mengenai
pendidikan bagi penulis agar dapat memantapkan sikap keprofesionalan penulis
sebagai guru kelak. Selama proses penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa
ada kesulitan dan berbagai rintangan yang menimbulkan rasa susah, putus asa dan
kekecewaan dalam penyusunan skripsi ini, namun begitu mudah terhapus ketika
penulis menyadari begitu banyak pengalaman dan hikmah yang didapat dari awal
hingga akhir penyusunan skripsi ini.
Tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis
semata, tetapi juga ada dukungan, bantuan dan kerjasama serta motivasi dari
berbagai orang-orang terdekat penulis demi kelancaran penyusunan skripsi ini.
Dalam ruang yang terbatas, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Sururin, M. Ag. selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf dan jajarannya.
2. Asep Ediana Latip, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang senantiasa
memberikan arahan dan motivasi yang tak terhingga.
3. Rohmat Widiyanto, M.Pd, selaku sekertaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah yang selalu memberikan motivasi untuk cepat lulus tepat waktu.
4. Drs. Jaβfar Sanusi, MA selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa sabar
menghadapi sikap dan perilaku penulis dan selalu memberikan arahan,
semangat, motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
8. x
5. Luβluil Maknun, M,Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa
sabar dalam memberikan arahan dan motivasi.
6. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan ilmu
pengetahuan beserta staf jurusan yang selalu membantu penulis.
7. Bapak dan Ibu Staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah
UIN Jakarta, yang telah menyediakan buku-buku yang dibutuhkan oleh penulis,
juga menyediakan tempat yang nyaman untuk mengerjakan skripsi ini.
8. Kedua orang tua yang saya sayangi, senantia selalu sabar terhadap sikap saya
dan berterimakasih telah membesarkan saya sehingga sekarang.
9. Teman-teman MLBB kepada boyang sebagai midliner, kepin sebagai
tanker/roamer, pipih sebagai ofliner dan arif sebagai jungler, yang selalu
mendukung saya untuk mengerjakan skripsi.
10. Teman-teman di PGMI kepada Adi, Rayhan, Boyang, Ipad, Arif dan Fahmi
yang selalu memberikan support kepada saya untuk menyelesaikan skripsi.
11. Kepada Asa yang membuat saya memiliki motivasi untuk menyelesaikan
skripsi.
Doa-doa selalu penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Taβala,
semoga berkah hidup, sehat dan sukses selalu menyertai semua pihak yang telah
membansstu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini
dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Aamiin.
Jakarta, 22 September 2022
Thariq Aziz
9. ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH........................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI ............... iii
SURAT KARYA SENDIRI........................................................................... iv
KATA PENGATAR....................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar BelakangMasalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah.......................................................................... 4
D. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 6
A. Kajian Teori ....................................................................................... 6
1. Pemberian Reward ........................................................................ 6
2. Hasi Belajar................................................................................... 9
3. Hasil Belajar Tematik.................................................................... 10
B. Hasil Penelitian yang Relavan ........................................................... 14
C. Kerangka Berpikir.............................................................................. 16
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 16
10. x
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN ................................ 18
A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 18
B. Jenis Penelitian.................................................................................. 19
C. Populasi dan Sampel.......................................................................... 19
D. Variabel Penelitian............................................................................. 20
E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen ............... 20
F. Uji Coba Instrumen Penelitian........................................................... 22
1. Uji Validitas .................................................................................. 22
2. Uji Reliabilitas............................................................................... 23
3. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal......................................... 24
4. Uji Daya Pembeda......................................................................... 25
G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 26
1. Uji Normalitas............................................................................... 26
2. Uji Homogenitas ........................................................................... 27
3. Uji Hipotesis.................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 29
11. ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir........................................................................ 16
12. x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian.............................................................. 20
Tabel 3.2 Skema One Group Pretest-Posttest Design..................................... 21
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes........................................................... 23
Tabel 3.4 Kriteria Uji Reliabilitas.................................................................... 26
Tabel 3.5 Kategorisasi Tingkat Kesukaran ...................................................... 27
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda.................................................................... 28
13. 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bekal penting bagi setiap manusia untuk
menjalankan kehidupannya. Selain itu pendidikan juga menjadi faktor penting bagi
masa depan suatu bangsa, karena dengan adanya pendidikan yang baik yang
dimiliki setiap individu disuatu bangsa atau negara maka bangsa itupun akan
memiliki masa depan yang lebih baik.
Pendidikan juga akan terus menjadi kebutuhan penting bagi suatu bangsa
jika ingin generasi kedepannya lebih baik lagi. Karena, jika tidak ada pendidikan
maka generasi yang akan datang akan tidak tau arah dan tujuan untuk
kehidupannya, terlebih pada zaman sekarang banyak sekali pengaruh-pengaruh
negatif yang berasal dari dalam dan juga luar bangsa itu sendiri. Maka, setiap
manusia harus memiliki bekal pendidikan guna membangun hidupnya yeng lebih
baik dan juga agar bangsanya akan menjadi bangsa yang lebih baik.
Agar pendidikan dapat berjalan dengan baik, maka setiap individu pun harus
belajar dengan baik. Karena percuma saja jika sistem pendidikannya sudah baik
namun setiap individunya belajar dengan bermalas-malasan. Maka dari itu setiap
individunya harus belajar dengan maksimal.
Dalam proses belajar ini, orang tua dan guru memiliki peranan utama untuk
mendidik dan juga membentuk pribadi bagi anak peserta didik. Orang tua memiliki
peran saat sebelum anak masuk ke sekolah dan juga kehidupannya diluar sekolah,
adapun guru memiliki peranan saat anak peserta didik sedang berada dilingkungan
sekolah. Kemudian lingkunganpun dapat membentuk pribadi bagi setiap anak,
dengan adanya pendidikan yang dimiliki anak diharapkan anak juga tidak terbawa
arus negatif yang ada dilingkungannya.
Belajar merupakan salah satu kebutuhan bagi umat manusia, terutama
peserta didik. Dengan belajar, umat manusia akan memiliki ilmu pengetahuan dan
juga keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupannya. Semua manusia tentunya
14. 2
mengharap akan berjalannya belajar dengan baik, hal tersebut dapat terwujud jika
semua yang terlibat didalamnya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Maka
dari itu dalam belajar dibutuhkan sikap timbal balik antara guru dengan peserta
didik.
Dalam proses pendidikan, tentunya kita akan menemukan berbagai macam
pelajaran yang akan dipelajari oleh murid sebagai peserta didik. Saat ini beberapa
pelajaran dikemas dalam satu pembelajaran, yaitu tematik. Pembelajaran tematik
adalah sebuah bentuk model pembelajaran yang menggabungkan suatu konsep
dalam beberapa materi menjadi satu tema pembahasan tertentu.
Tematik menjadi pembelajaran utama disetiap sekolah dasar, karena tematik
ini menggabungkan beberapa pelajaran menjadi satu pembelajaran. Hal itu bisa
menjadi mempermudah peserta didik ataupun malah jadi mempersulit peserta didik.
Dapat dikatakan mempermudah karena adanya tematik peserta didik tidak lagi
harus membawa buku yang banyak saat kesekolah, namun dapat dikatakan
mempersulit karena dengan menggabungkan beberapa pelajaran juga peserta didik
menjadi harus lebih belajar lebih giat lagi dan harus lebih teliti lagi saat mengikuti
penajaran.
Jika pembelajaran tematik tidak berjalan dengan maksimal dikhawatirkan
hasilnya juga tidak maksimal dan peseta didik tidak mendapatkan ilmu yang
diharapkan. Sehingga anak tidak mendapatkan bekal yang cukup untuk
kehidupannya kelak.
Berdasarkan observasi terdahulu yang dilakukan peneliti di MI Al-Ihsan
Pamulang, dalam pembelajaran tematik siswa merasa bosan dan jenuh pada saat
pelajaran tersebut. Dari hal tersebut, hasil dari pembelajaran yang diberikan oleh
guru kepada siswa dalam pembelajaran tematik belum maksimal. Masalah yang ada
pada diri siswa serta rendahnya motivasi menjadi hal yang mengakibatkan mereka
merasa sulit belajar sehingga tingkat penguasaan hasil belajar pun berbeda-beda
antara satu siswa dengan siswa lainnya. Namun, banyaknya materi dan lamanya
jam pelajaran yang diberikan juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan
kejenuhan pada siswa saat belajar.
16. 4
Untuk menigkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran tematik harus
dicarikan solusi untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dialami siswa seperti
kejenuhan yang dialami saat pembelajaran tematik. Dalam hal ini guru sebagai
pengajar harus mencari strategi terbaik agar siswa menjadi tertarik atau lebih
bersemangat dalam pembelajaran tematik. Salah satu cara yang dapat dilakukan
guru dalam merangsang dan mendorong siswa untuk lebih bersungguh-sungguh
dalam belajar yaitu dengan memberikan reward pada saat proses belajar mengajar
berlangsung agar terwujud apa yang diharapkan.
Untuk reward yang diberikan tidak harus berupa hadiah berupa uang
ataupun berupa barang, terlebih dalam kondisi pandemic seperti sekarang ini yang
mengharuskan melaksanakan pelajaran dari rumah. Tetapi reward bisa juga berupa
pujian ataupun apresiasi dari guru kepada muridnya, hal tersebut akan memberikan
semangat tersendiri bagi muridnya untuk lebih semangat dalam belajar. Reward ini
diberikan pada siapa saja yang dapat memenuhi harapan yaitu keberhasilan ataupun
prestasi yang baik. Jika siswa sudah memiliki semangat dalam belajar hasil
belajarnya pun memungkan akan lebih baik pula yang artinya semakin tinggi
semangatnya, semakin tinggi usahanya, semakin tinggi upaya yang dilakukan,
maka semakin tinggi juga hasil belajar yang akan diperolehnya.
Pemberian reward dari guru kepada siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar sebagai salah satu syarat ketercapaian hasil belajar siswa. Hal tersebut
harus menjadi landasan pada diri sendiri dalam usaha meningkatkan minat siswa
dalam belajar. Dengan adanya pemberian reward ini dapat mendorong siswa dalam
belajar yang kemudian berimplikasi pada hasil belajarnya. Hal tersebut berarti
bahwa adanya pengaruh penerapan pemberian reward terhadap peningkatan hasil
belajar pada peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang terdapat
Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Materi
Menulis Puisi Siswa Kelas IV MI Al-Ihsan Pamulang.
17. 5
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran Tematik.
2. Reward belum menjadi strategi pembelajaran yang sering digunakan.
3. Hasil belajar siswa dalam mata pembelajaran Tematik yang rendah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pembatasan masalahnya yaitu
reward yang belum menjadi strategi pelajaran yang kerap digunakan, sehingga hasil
belajar siswa dalam pembelajaran Tematik masih rendah.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sebagai acuan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
pengaruh pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar tematik Kelas IV MI
Al-Ihsan Pamulang?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar tematik kelas IV MI
Al-Ihsan Pamulang.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian diatas, manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Diharapkan guru lebih kreatif dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajarannya.
18. 6
2. Bagi peserta didik
Diharapkan siswa dapat belajar dengan semangat dan siswa akan lebih
aktif saat mengikuti pelajaran.
3. Bagi sekolah
Diharapkan sekolah data menjadi lebih maju dengan adanya guru dan
siswa yang sama-sama memiliki kompetensi yang tinggi dalam pelajaran.
4. Bagi peneliti
Diharapkan dengan penerapan reward akan mempermudah peneliti dalam
mengajarkan tematik pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
19. 7
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pemberian Reward
a. Pengertian Reward
Reward adalah usaha menumbuhkan perasaan diterima (diakui) di
lingkungan kerja, yang menyentuh aspek kompensasi dan aspek hubungan
antara para pekerja yang satu dengan yang lainnya. Reward adalah hadiah
yang diberikan atas perbuatan β perbuatan/hal β hal yang baik yang telah
dilakukan.1
Reward merupakan salah satu elemen yang dapat digunakan atau
dimanfaatkan oleh suatu organisasi untuk memotivasi trainee agar dapat
memberikan kontribusi yang lebih maksimal. Dalam konteks ini reward itu
sendiri memiliki makna yang luas dan tidak hanya terfokus pada financial
saja.2
Reward disebut juga imbalan intrinsik yaitu imbalan yang merupakan
bagian dari pekerjaan itu sendiri, imbalan tersebut mencakup rasa
penyelesaian, prestasi, otonomi dan pertumbuhan, maksudnya kemampuan
untuk memulai atau menyelesaikan suatu proyek pekerjaan merupakan hal
yang penting bagi sejumlah individu.3
Dari beberapa pendapat diatas, dapat dikatakan reward adalah sebuah
usaha yang dilakukan untuk menimbulkan perasaan diakui dan juga untuk
memacu motivasi bagi individu ataupun sebuah kelompok agar sesuatu yang
1
Suparmi, Reward Dan Punishment Sebagai Pemicu Kinerja Karyawan Pada Pt. Dunia
Setia Sandang Asli Iv Ungaran, Serat Acitya β Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, Vol. 8 No. 1, 2019,
Hal. 52.
2
Putu Panca Adi Pratiwi Indah dkk, Pengaruh Sistem Penghargaan (Reward) Terhadap
Kinerja Trainee Di Hotel Holiday Inn Resort Baruna Bali, JMPP, Vol 2 No 1, April 2019, hal. 43.
3
Dicky Saputra dkk, Pengaruh Reward (Penghargaan) Dan Punishment (Sanksi) Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera
Barat, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Volume 8, Nomor 1, Januari 2017, Hal. 3.
20. 8
dikerjakan dilakukan dengan lebih maksimal agar hasilnya dapat mencapai
target atau tujuan. Reward dapat diartikan juga sebagai hadiah atau imbalan
atas hal-hal baik yang sudah dilakukan, hadiah tersebut dapat berupa
beberapa hal, baik itu berupa materi, barang, dan pujian.
Reward juga dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan, dengan
adanya reward peserta didik diharapkan lebih maksimal dalam belajar karna
ada sesuatu yang ingin dia raih dalam belajar. Dengan maksimalnya peserta
didik dalam belajar, diharapkan hasil yang didapatpun akan mencapai tujuan.
b. Jenis-jenis Reward
Menurut Mahsun (2006), pada dasarnya ada dua tipe jenis
penghargaan atau reward yaitu:
1) Social reward
Social reward adalah pujian dan pengakuan diri dari dalam dan luar
organisasi, yang merupakan faktor extrinsic reward yang diperoleh dari
lingkungannya, seperti financial materi, dan piagam penghargaan.
2) Psychic reward
Psychic reward datang dari self esteem (berkaitan dengan harga
diri), self satisfaction (kepuasan diri) dan kebanggaan atas hasil yang
dicapai.
3) Psychic reward
Psychic reward adalah instrinsic reward yang datang dari dalam
diri seseorang. Seperti pujian, sanjungan, dan ucapan selamat yang
dirasakan pegawai sebagai bentuk pengakuan terhadap dirinya dan
mendatangkan kepuasan bagi dirinya sendiri Mangkunegara (2015)
berpendapat bahwa ada faktor intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi
seseorang dalam bekerja. Termasuk faktor intrinsik adalah prestasi yang
dicapai, pengakuan, dunia kerja tanggung jawab, dan kemajuan. Termasuk
didalamnya adalah hubungan interpersonal antara atasan dan bawahan,
21. 9
teknik supervise, kebijakan administrasi, kondisi kerja, dan kehidupan
pribadi.4
Menurut Koencoro (2013:2), reward dibagi menjadi dua jenis yaitu
reward extrinsik dan reward intrinsik. Penghargaan ekstrinsik (ekstrinsic
rewards) adalah suatu penghargaan yang datang dari luar diri orang tersebut.5
Reward yang dimaksud dalam konteks ini dapat digolongkan ke
dalam dua kelompok (Mulyadi, 2007) yaitu:
1) Reward Instrinsik (non-financial) Berupa rasa puas diri yang diperoleh
seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik
dan telah mencapai sasaran tertentu.
2) Reward Ekstrinsik (financial). Reward ekstrinsik sendiri terdiri dari
kompensasi yang diberikan kepada trainee, baik yang berupa: a.
Kompensasi langsung maupun kompensasi tidak langsung.6
Berdasarkan jenis-jenis reward diatas, pada dasarnya reward terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Reward intrinsik adalah reward yang berasal dari dalam diri seseorang
yang dapat menimbulkan rasa puas pada diri sendiri. Reward intrinsic ini
dapat berupa sebuah pujian, sanjungan, dan juga ucapan selamat yang
didasarkan sebagai bentuk pengakuan guna mendatangkan rasa kepuasan
bagi dirinya.
2) Reward ekstrinsik adalah reward yang berasal dari luar orang tersebut atau
dari lingkungannya. Reward ekstrinsik ini dapat berupa materi ataupun
berupa penghargaan untuk apa yang sudah ia capai.
c. Indikator Reward
Indikator reward menurut Siagian dalam Paper academia yaitu
pekerjaan itu sendiri, upah, peluang promosi, pengawasan, dan rekan kerja.
Kesimpulannya yaitu reward merupakan usaha atau cara untuk
menumbuhkan pengakuan atau perasaan diterima di dalam organisasi, yang
4
Suparmi, Op.Cit. Hal.55.
5
Dicky Saputra dkk, Op.Cit. Hal. 3.
6
Putu Panca Adi Pratiwi Indah dkk, Op.Cit. hal. 45.
22. 10
meliputi non-finansial dan finansial. Reward / penghargaan adalah apresiasi
berupa materi ataupun ucapan yang diberikan atas keberhasilan ataupun
prestasi yang telah dicapai. 7
Menurut Kadarisman (2012:122), indikator reward (penghargaan)
adalah sebagai berikut: 1) Upah; 2). Gaji; 3). Insentif; 4) Tunjangan; 5)
Penghargaan Interpersonal; 6) Promosi. 8
Dari indikator reward diatas, bahwasanya pemberian reward
memiliki beberapa hal. Seperti upah, promosi, penghargaan, tunjangan dan
juga pengawasan.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa adalah perubahan perilaku dan kemampuan secara
keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar,yang terujinya berupa
kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotorik yang disebabkan oleh
pengalaman dan bukan hanya salah satu aspek potensi saja.9
Hasil belajar merupakan sebuah tindakan evaluasi yang dapat
mengngukapkan aspek proses berfikir (cognitive domain) juga dapat
mengungkapkan aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap (affective
domain) dan aspek keterampilan (psychomotor domain) yang melekat pada diri
setiap individu peserta didik. Ini artinya melalui hasil belajar dapat terungkap
secara holistik penggambaran pencapaian siswa setelah melalui
pembelajaran.1810
Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan
yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu
lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut
7
Suparmi, Op.Cit. Hal.52.
8
Dicky Saputra dkk, Op.Cit. Hal. 4.
9
Endang Sri Wahyuningsih, Model Pembelajaran Mastery LearninG Upaya Peningkatan
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa, (Yogyakarta: Depublict, 2020), hal. 65.
10 Tri Siswanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Pemebelajaran
Praktik Kelistrikan Otomotif SMK di Kota Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 6 Nomor
1, Febuari 2016, hal.114.
23. 11
serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang
lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku
kerja yang lebih baik. 11
Gagne menetapkan ketegori hasil belajar kedalam lima
macam, yakni:
1) Informasi verbal, adalah kemampuan yang dimiliki seseorang guna
menyampaikan fakta- fakta atau peristiwa dengan cara lisan atau tulisan,
2) Keterampilan intelektual, adalah suatu kemampuan yang dapat menyebabkan
seseorang bisa membedakan, menggabungkan, mentabulasi, menganalisis,
menggolong-golongkan, mengkuantifikasikan benda, kejadian dan lambang,
3) Keterampilan motorik, adalah keterampilan seseorang untuk dapat
melakukan sesuatu gerakan dalam banyak gerakan yang terorganisasi,
4) Strategi kognitif, adalah kemampuan seseorang perihal teknik berfikir,
pendekatan- pendekatan dalam menganalisis dan pemecahan masalah dan,
5) Sikap, adalah kemampuan bagi seseorang untuk menerima atau menolak
terhadap sesuatu objek tertentu berdasarkan penilaian tentang objek tersebut.
12
Dari beberapa kutipan diatas, hasil belajar adalah sebuah tolak ukur atas
keberhasilan peserta didik dalam proses belajar yang akan berpengaruh bagi
peserta didik dari segi kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Hasil belajar juga
dapat dijadikan acuan untuk adanya evaluasi bagi peserta didik.
3. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tematik berarti βberkenaan
dengan temaβ. Sedangkan tema sendiri berarti βpokok pikiran; dasar cerita
11
Sulastri, dkk, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya, Jurnal
Kreatif Tadulako Online, vol. 3, no. 1, 2013, hal. 92.
12
Ramli Abdullah, Urgensi Penilaian Hasil Belajar Berbasis Kelas Mata Pelajaran IPS Di
Madrasah Tsanawiyah, Lantanida Journal, Vol. 3 No. 2, 2015, Hal. 169.
24. 12
(yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak,
dan sebagainya).β13
Tematik adalah pokok isi atau wilayah dari suatu bahasan materi yang
terkait dengan masalah dan kebutuhan lokal yang dijadikan tema atau judul
dan akan disajikan dalam proses pembelajaran di kelompok belajar.14
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran tematik memberi
penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai dngan
materi pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang
memadukan berbagai informasi.15
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep
belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru
perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan
mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses
pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar pelajaran yang
dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh
keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan
pembelajaran tematik akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan
tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai
satu keutuhan (holistik).16
13
Andi Prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta: Kencana, 2019), hal. 1
14
Hasiati dalam Mohamad Muklis, Pembelajaran Tematik, FENOMENA, vol. 4 no. 1, 2012,
hal. 66
15
Permendikbud no 57 tahun 2014 dalam Ibadullah Malawi & Ani Kadarwati, Pembelajaran
Tematik: Konsep dan Aplikasi, (Magetan: CV AE Media Grafika, 2017), hal. 1.
16
Retno Widyaningrum, Model Pembelajaran Tematik di MI/SD, Cendekia vol. 10 no 1, Juni
2012, hal. 109.
25. 13
Dari beberapa kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
tematik merupakan pembelajaran yang termasuk salah satu tipe dari model
pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai mata pelajaran atau sejumlah disiplin ilmu
dengan cara pemaduan isi/materi , keterampilan, juga sikap ke dalam sebuah
tema tertentu sehingga memberi pengalaman belajar bermakna bagi siswa.
b. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Karakteristik merupakan sesuatu yang membedakan seseorang atau
sesuatu dari yang lainnya. Adapun karakteristik pembelajaran tematik
terpadu di SD/MI meliputi:
1) Berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan
pendekatan belajar modern yang menempatkan siswa sebagai subjek
belajar.
2) Memberikan pengalaman langsung (direct experiences). Dengan
pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata
(konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran
diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan
dengan kehidupan siswa.
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran pembelajaran tematik
menyajikan konsep-konsep dan berbagai mata pelajaran dalam suatu
proses pembelajaran.
5) Bersifat fleksibel. Pelaksanaan pembelajaran tematik tidak terjadwal
secara ketat antar mata pelajaran.
6) Hasil pembelajaraan dapat berkembang sesuai dengan minat, dan
kebutuhan siswa.17
Dari beberapa kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
pembelajaran tematik yang paling menonjol adalah mengintegrasikan
17
Ibid., hal 111.
26. 14
berbagai mata pelajaran di SD/MI yang disajikan dalam bentuk tema-tema,
sehingga pengalaman belajar yang diperoleh siswa lebih bermakna.
c. Tujuan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki sejumlah tujuan, terutama untuk
kegiatan belajar mengajar di SD/MI. Sukayati mengungkapkan bahwa
tujuan pembelajaran terpadu adalah:
1) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih
bermakna.
2) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan
memanfaatkan informasi.
3) Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik dan nilai-nilai
luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4) Menumbuhkembangkan keterampilan sosial.
5) Meningkatkan gairah dalam belajar dan memilih kegiatan sesuai dengan
minat dan kebutuhan para siswa.18
Dari kutipan di atas, jelas bahwa pembelajaran tematik memiliki
banyak tujuan yang positif seperti melaksanakan pembelajaran dengan lebih
bermakna, menanamkan nilai-nilai luhur, berbasis inkuiri, menumbuhkan
jiwa sosial, serta membuat siswa lebih bersemangat melaksanakan
pembelajaran.
d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik
Pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan dan
juga kekurangan yang diperolehnya. Kelebihan yang dimaksudn yaitu:
1) Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
2) Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan siswa.
18
Andi Prastowo, Op. Cit., hal.5
27. 15
3) Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan
bermakna.
4) Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Pembelajaran tematik di samping memiliki beberapa kelebihan juga
memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan yang dimaksud yaitu:
1) Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi.
2) Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-
konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.19
Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
tematik dirasa lebih menyenangkan di mata siswa, karena tidak monoton
pada satu pelajaran saja. Namun, pembelajaran tematik menuntut seorang
guru untuk mampu mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam
sebuah tema.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang berjudul βPengaruh Pemberian Reward Terhadap Motivasi Dan
Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas Vi Mi Hasanuddin Clumprit Pagelaran
Kabupaten Malangβ ditulis oleh Afif Rohman.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan (1) Ada pengaruh
pemberian hadiah (reward) terhadap keaktifan belajar siswa pada pembelajaran
tematik di MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol dibuktikan dengan Uji
Independent Samples Test didapat nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,005. (2)
Ada pengaruh pemberian hadiah (reward) terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran tematik di MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol
dibuktikan dengan Uji Independent Samples Test didapat nilai sig. (2-tailed)
yaitu 0,000 < 0,005. (3) Ada pengaruh pemberian hadiah (reward) terhadap
19
Sungkono, Pembelajarn Tematik dan Implementasinya di Sekolah Dasar, Majalah Ilmiah
Pembelajaran, no. 1 vol. 2 (2006), hal. 56.
28. 16
keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik di MI Hidayatul
Mubtadiin Wates Sumbergempol dibuktikan dengan Uji MANOVA didapat
nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,005.
2. Penelitian yang berjudul βPengaruh Pemberian Reward (Hadiah) Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas 3A Di SDI Al-Munawwar Tulungagung.Aprilliyani
Nur Alfiah 9β. Dituls oleh Aprilliyani Nur Alfiah.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan penerapan pemberian reward terhadap hasil belajar siswa kelas III di
SDI Al-Munawwar Tulungagung. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata pre-
test sebesar 72,86 dan nilai rata-rata post-test sebesar 77,14 dengan signifikan
0,004 < 0,05. Dari penelitian ini pemberian reward (hadiah) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik. Saran untuk Bapak/Ibu guru
dapat menggunakan pemberian reward (hadiah) sebagai alternatif apabila hasil
belajar siswa masih rendah, karena dengan menggunakan pemberian reward
(hadiah) xi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran tematik.
3. Penelitan yang berjudul βPengaruh Pemberian Hadiah (Reward) Terhadap
Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Di Mi
Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol.β. Ditulis Sri Rahayu Nengtyas.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan (1) Ada pengaruh
pemberian hadiah (reward) terhadap keaktifan belajar siswa pada pembelajaran
tematik di MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol dibuktikan dengan Uji
Independent Samples Test didapat nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,005. (2)
Ada pengaruh pemberian hadiah (reward) terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran tematik di MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol
dibuktikan dengan Uji Independent Samples Test didapat nilai sig. (2-tailed)
yaitu 0,000 < 0,005. (3) Ada pengaruh pemberian hadiah (reward) terhadap
keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik di MI Hidayatul
Mubtadiin Wates Sumbergempol dibuktikan dengan Uji MANOVA didapat
nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,005.
29. 17
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini didasarkan pada hasil identifikasi
masalah dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Adapun, gambar kerangka
berpikir pada penelitian ini dapat dilihat melalui bagian alur penelitian di bawah
ini:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dapat diambil berdasarkan kerangka berpikir dan kajian teori
dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Masalah β masalah yang terjadi pada saat pemberian reward terhadap hasil
Tematik Al-Ihsan Pamulang.
1. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran Tematik.
2. Reward belum menjadi strategi pelajaran yang sering digunakan.
3. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Tematik yang rendah.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar tematik
Pemberian Reward (X) Hasil belajar Tematik
(Y)
Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil
Belajar Tematik Kelas IV MI Al-Ihsan Pamulang.
30. 18
H0 : Tidak terdapat pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar tematik
kelas IV MI Al-Ihsan Pamulang.
H1 : Terdapat pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar tematik kelas IV
MI Al-Ihsan Pamulang.
31. 19
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20212022, yaitu
pada bulan Mei sampai Juni. Penelitian dilaksanakan di MI Al-Ihsan Pamulang,
yang beralamat di Komplek Depag, Jl. Bampu Apus, Bampu Apus, Pamulang
Kota Tangerang Selatan, Banten 15415, Indonesia.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Bulan
April Mei September Oktober November
1. Pengajuan Judul οΌ
2. Observasi οΌ οΌ
3.
Ujian Seminar
Proposal
οΌ οΌ
4. Revisi Proposal οΌ
5.
Pengumpulan
Data Penelitian
οΌ οΌ
6.
Analisis dan
Pembahasan
Data
οΌ
7.
Penyusunan Bab
IV dan V
οΌ
8.
Sidang
Munaqosah
(Skripsi)
οΌ
32. 20
B. Jenis Penelitian
Penelitian quasi experiment atau eksperimen semu merupakan penelitian
eksperimen yang tidak sekuat eksperimen murni. Disebut eksperimen semu
karena dalam penelitian eksperimen ini banyak variabel yang tidak bisa
dikontrol.20
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan the one group pretest
postest design model penelitian ini merupakan pengembangan dari desain
sebelumnya di mana terdapat pre tes sebelum dilakukan perlakuan. Desain
penelitian dengan menggunakan model the one group pretest postest design
dapat di lihat pada gambar di bawah ini.21
Tabel 3.2 Skema One Group Pretest-Posttest Design:
O1 X O2
Keterangan:
Pada desain ini tidak terdapat grup kontrol
O1 : Pretest dilaksanakan pada kelas eksperimen
X : Diberikan perlakuan dengan menggunakan pemberian Reward pada saat
materi menulis Puisi pembelajaran Bahasa Indonesia.
O2 : Posttest dilaksanakan pada kelas eksperimen.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
20
Putu Ade Andre Payadnya & Gusti Agung Ngurah Trisna Jayantika, Panduan Penelitian
Eksperimen Beserta Analisis Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta: Depublic, 2018), hal. 9
21
Fajri Ismail, Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018), hal. 53
33. 21
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.22
.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.23
Langkah pengambilan data dan informasi terkait dalam
penelitian ini dilakukan dari siswa MI Al-Ihsan Pamulang sebagai tempat
pelaksanaannya.
D. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian memiliki dua variabel adalah variabel bebas dan
variabel terikat.
1. Variabel bebas (independent). Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi dalam penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
βPemberian Rewardβ.
2. Variabel terikat (dependent). Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi dalam penelitian. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
βHasil BelajarTematikβ.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen
Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
memudahkan dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan guna mencapai suatu
tujuan secara cepat, efektif, efisien. Pada penelitian ini, metode pengumpulan
22
Mahir Pradana & Avian Reventiary, Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan
Pembelian Sepatu Merek Costumade (Studi di Merek Dagang Costumade Indonesia), Jurnal
Manajemen, no. 1 vol. 6 (2016),hal. 4.
23
Ibid
34. 22
data yang akan digunakan dalam melakukan penelitian adalah metode
dokumentasi, wawancara, dan tes. Dalam memperoleh data-data, informasi
yang objektif, serta mencapai arah dan sasaran yang diinginkan maka teknik
pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut:
a. Tes
Tes merupakan bagian dari pengukuran, sedangkan pengukuran
merupakan salah satu tahapan dari evaluasi.24
Dalam penelitian ini tes
yang dilakukan adalah pretest dan postest mengenai mata pelajaran
tematik.
b. Non Tes
Menurut Sugiyono dalam A. D Gayatri wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si
penjawab atau responden.25
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan
oleh peneliti dengan guru kelas IV.
2. Pengembangan Instrumen Penelitian
Data yang diperoleh menggunakan instrumen akan menghasilkan data
yang objektif, dengan menggunakan instrumen dapat mempermudah
pengumpulan data dan hasilnya lebih baik sehingga akan mudah untuk diolah.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal tes
yang berkaitan materi menulis Puisi pembelajaran Bahasa Indonesia. Soal-
soal tes yang dibuat dalam penelitian ini telah disesuaikan dengan kisi-kisi
instrumen soal tes yang terdapat pada tabel di bawah ini.
24
Dewi Susilawati, Tes dan Pengukuran (Jawa Barat: UPI Sumedang Press, 2018), hal. 15.
25
A.D Gayatri, Peningkatan Kemampuan Guru Melakasanakan Pembelajaran Kurikulum
2013Melalui Supervisi Akademik Metode Kelompok bagi Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA
Negeri 7Surakarta Semester Gasal Tahun Pelajaran 2018/2019, (Surakarta: Dwija Utama, 2019),
hal. 12.
35. 23
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar
No
Mata
Pelajaran
Kompetensi Dasar (KD) Butir Soal
1. PPKN
3.3 Menjelaskan manfaat
keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan
sehari-hari.
1, 2, 3, 4, 5, 6
2. B.Indonesia 3.9 Mencermati tokoh-tokoh
yang terdapat pada teks fiksi.
7, 8, 9, 10, 11, 12.
3. IPA
3.4 Menghubungkan gaya
dengan gerak pada peristiwa
dilingkung sekitar.
13, 14. 15, 16, 17,
18.
4 IPS
3.3 Mengidentifikasi kegiatan
ekonomi dan hubungannya
dengan berbagai bidang
pekerjaan serta kehidupan
sosial dan budaya
dilingkunngan sekitar sampai
provinsi.
19, 20, 21, 22, 23,
24.
5. SBDP 3.2 Mengetahui tanda tempo
dan tinggi rendah nada.
25, 26, 27, 28, 29,
30.
F. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba intrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan
reliabitas instrumen. Uji instrumen ini dilakukan pada siswa kelas V Al-Ihsan
Pamulang.
1. Uji Validitas
Uji validitas butir dilakukan untuk menguji ketepatan instrumen
dalam mengukur suatu variabel penelitian. Hal yang sangat perlu diingat pada
uji validitas adalah yang diuji validitas adalah masing-masing butir
instrument. Uji validitas butir untuk instrument dikotomi menggunakan
rumus point biseral sebagai berikut:
36. 24
rpbi =
ππβππ‘
ππ·π‘
β
π
π
Keterangan:
Mp: rata-rata skor total dari subjek yang menjawab betul untuk butir yang
dicari validitasnya.
Mt: rata-rata skor total
SDt: standar deviasi skor total.
p: proporsi siswa yang menjawab benar butir yang dicari validitasnya.
q: proporsi siswa yang menjawab salah butir yang dicari validitasnya
(q= 1-p).
Hasil yang didapatkan (rpbi) selanjutnya dibandingkan dengan r hitung
dengan pedoman penarikan kesimpulan adalah
1. Jika rpbi > r hitung maka butir dinyatakan valid.
2. Sebaliknya jika rpbi < rhitung maka butir dinyatakan tidak valid.26
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas
No Ttabel Thitung Kesimpulan
1 0.2826 0,30868 Valid
2 0.2826 0,0846 Tidak Valid
3 0.2826 0,17764 Tidak Valid
4 0.2826 0,25594 Tidak Valid
5 0.2826 0,846 Tidak Valid
6 0.2826 0,56966 Valid
7 0.2826 0,52216 Valid
8 0.2826 0,45813 Valid
9 0.2826 0,59837 Valid
10 0.2826 0,54824 Valid
11 0.2826 0,36411 Valid
26
Putu Ade Andre Fayadna & Guvsti Agung Ngurah Trisna Jayantika, Op. Cit. hal. 27-28.
37. 25
12 0.2826 0,21729 Tidak Valid
13 0.2826 0,76243 Valid
14 0.2826 0,61817 Valid
15 0.2826 0,27114 Tidak Valid
16 0.2826 0,62022 Valid
17 0.2826 0,48929 Valid
18 0.2826 0,6409 Valid
19 0.2826 0,491 Valid
20 0.2826 0,42284 Valid
21 0.2826 0,17074 Tidak Valid
22 0.2826 0,52267 Valid
23 0.2826 0,45149 Valid
24 0.2826 0,45813 Valid
25 0.2826 0,40352 Valid
26 0.2826 -0,07176 Tidak Valid
27 0.2826 0,19741 Tidak Valid
28 0.2826 0,50562 Valid
29 0.2826 0.133624 Tidak Valid
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa butir
soal yang valid yaitu sebanyak 20 butir soal, yaitu nomor (1, 6, 7, 8, 9, 10,
11), sedangkan jumlah butir soal yang tidak valid yaitu sebanyak 10 butir
soal, yaitu pada butir soal nomor () Hasil perhitungan tersebut berdasarkan
hasil pengolahan data menggunakan bantuan program aplikasi Excel
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan indeks yang mengindikasikan suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Metode yang digunakan untuk
38. 26
mengukur reliabilitas adalah menggunakan rumus Apha β Cronbach seperti
terlihat pada rumus berikut.
π11 = (
π
π β 1
) (1 β
β ππ
2
ππ‘
2 )
Keterangan:
r11 = nilai reliabilitas
β ππ
2
= jumlah varians tiap-tiap item, dengan rumus untuk varians tiap item
sebagai berikut
Sb
2
=
β ππ
2
β
(β ππ)2
π
π
St
2
= varians total, dengan rumus untuk varians total sebagai berikut
Sb
2
=
β ππ
2
β
(β ππ)2
π
π
k = banyak item
Penarikan kesimpulan dari hasil perhitungan berdasarkan pada
pedoman berikut.27
Tabel 3.4 Kriteria Uji Reliabilitas
Hasil Perhitungan Derajat Reabilitas
r11 < 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
0,20 < r11 < 0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,40 < r11 < 0,60 Derajat reliabilitas sedang
0,60 < r11 < 0,80 Derajat reliabilitas tinggi
0,80 < r11 < 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
Tabel 3.5 Hasil Reliabilitas
27
Ibid, hal. 28-29.
39. 27
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .835
N of Items 15a
Part 2 Value .809
N of Items 15b
Total N of Items 30
Correlation Between Forms .547
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .708
Unequal Length .708
Guttman Split-Half Coefficient .705
a. The items are: P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9, P10, P11, P12,
P13, P14, P15.
b. The items are: P16, P17, P18, P19, P20, P21, P22, P23, P24,
P25, P26, P27, P28, P29, P30.
Butir soal dapat dikatakan reliabel apabila Coefficient melebihi 0, 60.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari aplikasi SPSS seperti
yang ada pada tabel di atas menunjukkan bahwa Coefficient 0,705 > 0, 60
yang berarti dapat disimpulkan bahwa butir soal pilihan ganda yang telah
diuji tergolong reliabel.
3. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Uji tingkat kesukaran butir tes ini dimaksudkan untuk menentukan
apakah butir tes tergolong mudah, sedang, atau sukar bagi siswa yang akan
diukur sehingga tes benar-benar dapat menggambarkan kemampuan yang
dimiliki siswa.
Untuk menghitung indeks kesukaran instrumen dapat menggunakan
rumus sebagai berikut.
πΌ =
π΅
π
Keterangan:
I = indeks kesukaran butir
B = banyak siswa yang menjawab butir tersebut dengan benar.
N = jumlah siswa yang mengikuti tes
40. 28
Hasil perhitungan selanjutnya dikategorikan berdasarkan
kategorisasi berikut ini.28
Tabel 3.5 Kategorisasi Tingkat Kesukaran
Kriteria Tingkat Kesukaran Kategori
TK < 0,3 Sukar
0,3 < TK < 0,7 Sedang
TK > 0,7 Mudah
Tabel. 3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Kategori Soal Butiran Nomor Soal
Mudah 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15,
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,
28, 29.
Sedang 1, 7, 10, 16, 27, 30.
Sukar
Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel di atas, dapat
diketahui bahwa butir soal yang tergolong dalam kategori soal yang
mudah yaitu sebanyak 30 butir soal, pada soal tipe mudah yaitu soal
nomor (2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 28 dan 29.) sedangkan soal tipe sedang pada soal nomor (1,
7, 10, 16, 27 dan 30). Data tersebut berdasarkan hasil pengolahan data
menggunakan bantuan program aplikasi SPSS 20.0.
4. Analisis Daya Pembeda
28
Ibid, hal. 29.
41. 29
Menurut Candiasa Putu Ade Andre Fayadna & Gusti Agung Ngurah
Trisna Jayantika dalam analisis daya beda butir merupakan pengkajian butir-
butir instrumen yang bertujuan untuk mengetahui kesanggupan butir untuk
membedakan peserta tes yang tergolong mampu dengan peserta tes yang
tergolong tidak mampu.
Untuk menghitung daya pembeda butir instrumen digunakan rumus
sebagai berikut.
π·π =
π½π΅π΄ β π½π΅π΅
π½ππ΄
Keterangan:
JBA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
JBB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
JSA = jumlah seluruh peserta kelompok atas/bawah.29
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda
Kriteria Keputusan
DP < 0, 40 Butir soal tergolong sangat baik
30 < DP < 0,40 Butir tergolong cukup tetapi perlu
diperbaiki
0,20 < DP < 0,30 Butir tergolong kurang baik dan harus
diperbaiki
DP < 0,20 Butir tergolong buruk dan harus
digugurkan
29
Ibid., hal. 30.
42. 30
Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda
Kategori Soal Butiran Nomor Soal
DP < 0, 40 6, 7, 8, 9, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 25,
27, 28.
0,30 < DP < 0,40 1, 2, 3, 4, 5, 10, 11, 12, 13, 14, 26, 29.
0,20 < DP < 0,30 20, 24,
DP < 0,20 21, 30
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, setelah dilakukan uji
daya pembeda terhadap 30 butir soal, maka diperoleh hasil perhitungan yang
menunjukkan bahwa DP < 0, 40 yaitu soal pada nomor (6, 7, 8, 9, 15, 16, 17, 18,
19, 22, 23, 25, 27 dan 28). 0, 30 < DP < 0,40 yaitu soal pada nomor (1, 2, 3, 4,
5, 10, 11, 12, 13, 14, 26 dan 29). 0,20 < DP < 0,30 yaitu soal pretest pada nomor
(20 dan 24). DP < 0,20 yaitu soal pada nomor (21 dan 30). Data tersebut
didapatkan dari hasil pengolahan data menggunakan bantuan program aplikasi
SPSS 20.0.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dihitung dalam uji prasyarat analisis terdiri dari tiga
tahap ujian, yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis untuk uji-t
dua sampel berpasangan (paired sample T-test).
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan salah satu bagian dari uji prasyaratan analisis
data. Uji normalitas bertujian untuk menguji apakah dalam model regresi,
residual memiliki distribusi normal atau tidak.30
Rumus yang digunakan untuk uji normalitas adalah rumus
Kolmogorv-Smirnov yaitu sebagai berikut:
30
Satria Artha Pratama dan Rita Intan Permatasari, Pengaruh Penerapan Standar Oprasional
Prosedur dan Kompetensi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Ekspor PT. Dua Kuda
Indonesia, Jurnal Ilmiah M-Progress, Vol.11 No.1 (Januari, 2021), hal. 43.
43. 31
Keterangan:
KS : harga Kolmogorv-Smirnov yang dicari
π1 : jumlah sampel yang diobservasikan/diperoleh
π2 : jumlah sampel yang diharapkan
Hasil perhitungan yang dilakukan menggunakan SPSS Statistic
20.0 for Windows dan taraf signifikan 5%. Apabila hasil perhitungan
Asymp Sig (2-tailed) lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal dan bila lebih besar maka dinyatakan
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Tujuan dilakukannya uji homogenitas pada dasarnya adalah untuk
mengetahui varians antara kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen
kedua dari data yang diperoleh melalui pretest dan posttest. Melalui uji
homogenitas dapat diketahui apakah kedua kelompok data mempunyai
varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai dua varians
yang sama maka kelompok tersebut dinyatakan homogen. Untuk menguji
kesamaan varians, rumus yang digunakan sebagai berikut:31
Fhitung =
π£ππππππ π‘πππππ ππ
π£ππππππ π‘πππππππ
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah salah satu cabang Ilmu Statistika Inferensial yang
digunakan untuk menguji kebenaran atas suatu pernyataan secara statistik,
31
Faisal Syahputra, Perbedaan Hasil Belajar pada Materi Impuls dan Momentum dengan
Menggunakan Metode Discovery Learning dengan Menggunakan Mastery Learning (Belajar
Tuntas) Siswa Kelas XI MAN 3 Banda Aceh, Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika,
Vol. 1., No. 3, Juli 2016, hal. 26
44. 32
serta menarik kesimpulan akan diterima atau ditolaknya pernyataan
tersebut.32
Rumus yang digunakan untuk uji-t dua sampel berpasangan (paired
sample T-test) adalah sebagai berikut:33
Keterangan :
π₯Μ 1: rata-rata sampel 1
π₯Μ 2: rata-rata sampel 2
n1 : banyaknya data sampel 1
n2 : banyaknya data sampel 2
s1 : simpangan baku sampel 1
s2 : simpangan baku sampel 2
r : korelasi antara X2 dan X1
32
Gangga Anugraga, Artianti Indrasetianingsih, Muhammad Athoillah, Pelatihan Pengujian
Hipotesis Statistika Dasar dengan Softwere R, Jurnal Budimas, Vol.03 No.02, (2021), Hal. 328.
33
Abdul Muhid, Analisis Statistik 5 Langkah Praktis Analisis Statistik dengan SPSS for
Windows, (Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2019) hal.42.
45. 33
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pretes dan postes
dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
menggunakan MS. Excel diperoleh data sebagai berikut:
Tabel Hasil Uji Normalitas
Data Pretest
Lhitung Ltabel Kesimpulan
0.117668407 167.4382615 Normal
Data Posttest
Lhitung Ltabel Kesimpulan
0.074183 167.4383 Normal
Data pretest dapat dikatakan normal apabila Lhitung > Ltabel. Setelah
dilakukan pengolahan data melalui MS. Excell diketahui bahwa Lhitung
0.117668407 > Ltabel 167.4382615. maka bahwa data pretes dalam penelitian
ini berdistribusi normal. Data posttest Lhitung 0.074183> Ltabel 167.4383 yang
berarti dapat dikatakan berdistribusi normal, Disimpulkan data pretes dan
posttest dalam penelitian ini berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel memiliki
karakter homogen atau tidak. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini
dilakukan menggunakan program MS. Excel. Perhitungan dilakukan untuk
46. 34
menghitung data pretest dan posttest di kelas eksperimen. Hasil uji
homogenitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
Varians Pre test 21.83068783
Varians Post test 12.60846561
Fhitung 1.731430969
db-pembilang
(VB):n-1 27
db-penyebut (VK):n-
1 27
Taraf Signifikansi 0,05 0,01
Ftabel 1,93 2,55
Kesimpulan Homogen Homogen
Fhitung > Ftabel = Tidak Homogen
Fhitung < Ftabel = Homogen
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Fhitung < Ftabel diyatakan
homogen. Dari hasil penghitungan pretest data didapatkan Fhitung sebesar
1.731430969, Ftabel sebesar 1,93 dari taraf signifikansi 0,05 dan hasil
penghitungan posttest data didapatkan Fhitung sebesar 1.731430969, Ftabel
sebesar 2,55 dari taraf signifikansi 0,05. Dapat disimpulkan data prestes dan
posttest keduanya terbilang homogen.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menguji dugaan sementara dalam
penelitian ini. Data hasil penelitian ini diuji dengan bantuan program SPSS.
Hasil ujji statistik untuk hasil nilai belajar yang diambil dari nilai pretest dan
posttest dapat dilihat pada tabel berikut:
47. 35
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan perhitungan pada tabel menggunakan program SPSS di atas,
Kriteria hipotesis dari penelitian ini adalah apabila uji T < 0.05 maka H1 diterima.
Dari data diperoleh uji T senilai 0,00 < 0,05 maka H1 diterima. Hal ini dapat
diartikan bahwa terdapat pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar
tematik kelas IV MI Al-Ihsan Pamulang.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada dua kelas, yaitu kelas
VI sebagai kelas penelitian dan kelas V sebagai kelas uji validasi. Dalam penelitian
ini, penulis menggunakan kuasi eksperimen sebagai metodenya. Penelitian ini
dilakukan karena adanya masalah ataupun kesulitan siswa pada pembelajaran
tematiik di sekolah MI Al-Ihsan Pamulang. Adapun penyebab masalah ini yaitu
kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran tematik, adapun faktornya adalah
pembelajaran tematik yang tergolong membosankan bagi siswa. Hal tersebut terjadi
karena kurangnya metode yang digunakan di sekolah, jadi siswa merasa bosan
dengan pembelajaran tersebut yang berdampak pada hasil belajar siswa dalam
pembelajaran tematik dapat terbilang rendah.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, penulis menggunakan pemberian
reward yang belum menjadi strategi pembelajaran di MI Al-Ihsan Pamulang.
Dengan tujuan dengan menggunakan strategi pembelajaran tersebut dapat menarik
perhatian atau memotivasi siswa dalam belajar sehingga hasil belajar siswa dalam
pembelajaran tematik dapat meningkat.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas sebelumnya, berikut ini
diuraikan data hasil penelitian. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa
Paired Differences t df
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Lower Upper
Pair 1 PreTest - PostTest -3.5 4.63881 0.87665 -5.29874 -1.70126 -3.992 27 0
95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2-tailed)
Paired Samples Test
48. 36
hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan pemberian reward lebih
baik dari pada kelas kontrol yang tanpa menggunakan pemberian reward dalam
pembelajaran. Hal tersebut menunjukan bahwa strategi pemberian reward
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar tematik siswa kelas VI
di MI Al-Ihsan Pamulang.
Hal tersebut juga disebabkan karena adanya proses pembelajaran yang
menerapkan pemberian reward dapat menarik perhatian siswa, sehingga hal
tersebut dapat menumbuhkan rasa semangat siswa atau memotivasi siswa. Dengan
tumbuhnya rasa semangat siswa, pembelajaranpun menjadi lebih kondusif dan
membuat siswa menjadi lebih baik dalam menguasai tujuan pembelajaran.
Kemudian, dengan adanya metode pembelajaran juga membuat suasana kelas
menjadi lebih aktif, tidak lagi hanya guru yang berbicara dikelas melainkan siswa
pun menjadi lebih aktif dikelas karena telah termotivasi dan siswa tidak lagi bosan
saar mengikuti pembelajaran tematik dikelas.
Pada data yang diperoleh dari hasil penelitian, pada uji normalitas data pretest
bahwa Lhitung 0.117668407 > Ltabel 167.4382615. Maka data pretes dalam penelitian
ini berdistribusi normal. Pada data posttest Lhitung 0.074183> Ltabel 167.4383 yang
berarti dapat dikatakan berdistribusi normal, Disimpulkan data pretes dan posttest
dalam penelitian ini berdistribusi normal. Kemudian, pada data uji homogenitas,
penghitungan pretest data didapatkan Fhitung sebesar 1.731430969, Ftabel sebesar
1,93 dari taraf signifikansi 0,05 dan hasil penghitungan posttest data didapatkan
Fhitung sebesar 1.731430969, Ftabel sebesar 2,55 dari taraf signifikansi 0,05. Dapat
disimpulkan data prestes dan posttest keduanya terbilang homogen. Dari hasil
pengujian statistik pada nilai postest kelas ekperimen dan kontrol yang sudah
dianalisis menunjukan hasil yang signifikan dengan probabilitas di bawah 0,05
yaitu 0,00, yang artinya bahwa penerapan pemberian reward berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
adanya pengaruh pemberian reward yang digunakan penulis pada kelas eksperimen
49. 37
terhadap hasil belajar pada pembelaran tematik siswa kelas IV MI Al-Ihsan
Pamulang.
Hal ini dapat terjadi karena siswa menyukai pemberian reward untuk hasil
belajarnya, sehingga siswa antusias untuk mengikuti pembelajaran dan lebih teliti
untuk mencermati pelajaran. Dengan adanya antusias siswa saat belajar, siswa pun
dapat lebih mudah memahami materi, karena siswa merasa senang dalam mengikuti
pembelajaran dan siswa tidak merasa ada keterpaksaan saat mengikuti
pembelajaran. Untuk itu, besar harapan penulis agar penggunaan pemberian reward
ini dapat digunakan sebagai salah satu strategi pembelajaran dalam proses
pembelajaran, karena penggunaan pemberian reward ini sangat berpengaruh
terhadap minat belajar siswa dan juga hasil belajarnya.
50. 38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan pada tabel menggunakan program SPSS di atas,
Kriteria hipotesis dari penelitian ini adalah apabila uji T < 0.05 maka H1 diterima.
Dari data diperoleh uji T senilai 0,00 < 0,05 maka H1 diterima. Hal ini dapat
diartikan bahwa terdapat pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar tematik
kelas IV MI Al-Ihsan Pamulang.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang telah diuraikan di atas
maka saran yang dapat direkomendasikan guna adanya perbaikan adalah sebagai
berikut:
1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa. Dengan adanya motivasi yang dimiliki siswa, saat belajar siswa jadi
memiliki semangat yang tinggi saat melaksanakan pembelajaran tematik.
2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas guru dalam
membuat metode pembelajaran yang menarik bagi siswa. Dengan demikian,
kedepannya guru dapat membuat siswa lebih antusias saat belajar dikelas karna
adanya metode pembelajaran yang menarik.
3. Bagi Sekolah, dengan penelitian ini diharapkan agar setiap sekolah dapat
menggunakan metode pembelajaran yang penulis terapkan. Dengan itu sekolah
dapat menjadikan metode pembelajaran tersebut sebagai rujukan kegiatan
belajar mengajar.
51. 39
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ramli. 2015. Urgensi Penilaian Hasil Belajar Berbasis Kelas Mata
Pelajaran IPS Di Madrasah Tsanawiyah, Lantanida Journal. Vol. 3 No. 2.
Anugraga, Gangga, Artianti Indrasetianingsih & Muhammad Athoillah. 2021.
Pelatihan Pengujian Hipotesis Statistika Dasar dengan Softwere R, Jurnal
Budimas. Vol. 03 No. 02.
Gayatri, A.D. 2019. Peningkatan Kemampuan Guru Melakasanakan Pembelajaran
Kurikulum 2013Melalui Supervisi Akademik Metode Kelompok bagi Guru
Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 7 Surakarta Semester Gasal Tahun
Pelajaran 2018/2019. (Surakarta: Dwija Utama).
Hasiati dalam Mohamad Muklis. 2012. Pembelajaran Tematik, FENOMENA, vol.
4 no. 1.
Indah, Putu Panca Adi Pratiwi dkk. 2019. Pengaruh Sistem Penghargaan (Reward)
Terhadap Kinerja Trainee Di Hotel Holiday Inn Resort Baruna Bali. JMPP.
Vol 2 No 1. April.
Ismail, Fajri. 2018. Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial.
(Jakarta: Prenadamedia Group).
Muhid, Abdul. 2019. Analisis Statistik 5 Langkah Praktis Analisis Statistik dengan
SPSS for Windows. (Sidoarjo: Zifatama Jawara).
Payadnya, Putu Ade Andre & Gusti Agung Ngurah Trisna Jayantika. 2018.
Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistik dengan SPSS.
(Yogyakarta: Depublic)
Permendikbud no 57 tahun 2014 dalam Ibadullah Malawi & Ani Kadarwati. 2017.
Pembelajaran Tematik: Konsep dan Aplikasi. Magetan: CV AE Media
Grafika
Pradana, Mahir & Avian Reventiary. 2016. Pengaruh Atribut Produk terhadap
Keputusan Pembelian Sepatu Merek Costumade (Studi di Merek Dagang
Costumade Indonesia). Jurnal Manajemen. no. 1 vol. 6.
Prastowo, Andi. 2019. Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, Jakarta: Kencana.
Pratama, Satria Artha & Rita Intan Permatasari. 2021. Pengaruh Penerapan
Standar Oprasional Prosedur dan Kompetensi Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Divisi Ekspor PT. Dua Kuda Indonesia, Jurnal Ilmiah M-
Progres. Vol. 11 No. 1.
52. 40
Saputra, Dicky dkk. 2017. Pengaruh Reward (Penghargaan) Dan Punishment
(Sanksi) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Volume 8. Nomor 1. Januari.
Siswanto, Tri. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada
Pemebelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK di Kota Yogyakarta.
Jurnal Pendidikan Vokasi. Volume 6. Nomor 1. Febuari.
Sulastri, dkk. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN
2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya, Jurnal Kreatif Tadulako Online.
vol. 3. no. 1.
Sungkono. 2006. Pembelajarn Tematik dan Implementasinya di Sekolah Dasar,
Majalah Ilmiah Pembelajaran, no. 1 vol. 2.
Suparmi. 2019. Reward Dan Punishment Sebagai Pemicu Kinerja Karyawan Pada
Pt. Dunia Setia Sandang Asli Iv Ungaran. Serat Acitya β Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang. Vol. 8 No. 1.
Susilawati, Dewi. 2018. Tes dan Pengukuran. (Jawa Barat: UPI Sumedang PresS)
Syahputra, Faisal. 2016. Perbedaan Hasil Belajar pada Materi Impuls dan
Momentum dengan Menggunakan Metode Discovery Learning dengan
Menggunakan Mastery Learning (Belajar Tuntas) Siswa Kelas XI MAN 3
Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 1. No.
3. Juli.
Wahyuningsih, Endang Sri. 2020. Model Pembelajaran Mastery LearninG Upaya
Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa. (Yogyakarta: Depublict).
Widyaningrum Retno. 2012. Model Pembelajaran Tematik di MI/SD, Cendekia vol.
10 no 1. Juni
55. 43
43
Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar
No
Mata
Pelajaran
Kompetensi Dasar (KD) Butir Soal
1. PPKN
3.3 Menjelaskan manfaat
keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan
sehari-hari.
1, 2, 3, 4, 5, 6
2. B.Indonesia 3.9 Mencermati tokoh-tokoh
yang terdapat pada teks fiksi.
7, 8, 9, 10, 11, 12.
3. IPA
3.4 Menghubungkan gaya
dengan gerak pada peristiwa
dilingkung sekitar.
13, 14. 15, 16, 17,
18.
4 IPS
3.3 Mengidentifikasi kegiatan
ekonomi dan hubungannya
dengan berbagai bidang
pekerjaan serta kehidupan
sosial dan budaya
dilingkunngan sekitar sampai
provinsi.
19, 20, 21, 22, 23,
24.
5. SBDP 3.2 Mengetahui tanda tempo
dan tinggi rendah nada.
25, 26, 27, 28, 29,
30.
LATIHAN TEMA 8 SUBTEMA 1 KELAS IV MI AL-IHSAN
PAMULANG
Nama : Hari/Tanggal :
Kelas : Waktu : 90 Menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Contoh keragaman fisik individu adalah β¦.
a. pemberani b. pemarah c. pemalu d. warna kulit
2. Rendi selalu mengerjakan pekerjaan rumahnya sepulang sekolah. Sifat Rendi
adalah β¦.
56. 44
a. pemalas b. pemalu c. rajin d. penolong
3. Seorang ibu menjatuhkan dompetnya di jalan. Ifa melihatnya dan
mengembalikan pada ibu tersebut. Ifa memiliki sifat β¦.
a. pemberani b. rajin c. dermawan d. jujur
4. Sari adalah kakak Sinta. Sari lebih tinggi daripada Sinta. Manfaat dari
perbedaan tinggi badan tersebut adalah β¦.
a. Sari dan Sinta bisa bermain bersama-sama
b. Sinta bisa meminta tolong Sari mengambilkan barang dari tempat yang tinggi
c. Sinta bisa mengajari Sari naik sepeda
d. Sari bisa membantu Sinta mengerjakan pekerjaan rumah
5. Kak Gusti menyukai olahraga lari sedangkan Dayu gemar bersepeda. Meskipun
memiliki kegemaran yang berbeda, Dayu, dan Kak Gusti tetap β¦.
a. rukun b. bertengkar c. berebutan d. saling
mendiamkan
6. Fiko suka bermain catur, Alif suka bermain bola dan Sulis suka bermain
badminton. Mereka bertiga mempunyai keragaman ....
a. kegemaran b. fisik c. budaya d. agama
7. Bacalah kutipan cerita berikut!
Raja bersiap mengalungkan kalung ke leher sang putri. Sungguh di luar dugaan,
Putri mereka menolak mengenakan kalung itu. "Aku tak suka kalung ini Ayah,"
tolak Putri dengan kasar. Raja dan permaisuri terkejut. Permaisuri terus membujuk
putrinya dan hendak memakaikan kalung itu ke leher putrinya. "Aku tidak mau!
Aku tidak suka kalung itu! Kalung itu jelek!" teriak Putri sambil menepis tangan
Permaisuri. Berikut ini merupakan Watak karakter Putri dalam dongeng tersebut,
kecuali...
57. 45
a. tidak menghargai pemberian orang
lain
c. dermawan
b. tidak sopan d. kasar
8. Cerita "Asal Mula Telaga Warna' termasuk jenis cerita ....
a. mite b. legenda c. fabel d. sage
9. Perhatikan penggalan cerita berikut!
Kasuari memetik banyak sekali buah yang telah masak. Buah- buahan itu
disembunyikan di bawah
sayapnya sehingga burung-burung lain tidak kebagian. Dari cerita tersebut,
digambarkan sikap Kasuari sebagai tokoh β¦.
a. baik hati b. serakah c. dermawan d. teliti
10. Cerita yang tokohnya bìnatang disebut...
a. legenda b. mite c. fabel d. sage
11. Tokoh yang memiliki peran penting menerus dan mendominasi cerita dalam
cerita, ditampilkan terus disebut tokoh...
a. antagonis b. protagonis c. utama d. tambahan
12. Tokoh yang memiliki sifat baik dinamakan ....
a. antagonis b. protagonist c. utama d. tambahan
13. Tarikan dan dorongan yang dapat merubah kedudukan atau letak suatu benda
disebut β¦.
a. gaya b. kerja c. usaha d. gerak
14. Berikut ini yang termasuk tarikan pada kegiatan berikut adalah ....
58. 46
a. menendang bola b. menimba air sumur c. mendorong gerobak d. menaiki tangga
15. Saat lomba tarik tambang, maka terjadi gaya berbentuk β¦.
a. dorongan b. magnet c. tarikan d. gesekan
16. Berikut ini yang termasuk dorongan pada kegiatan berikut adalah ....
a. meniup balon b. membuka laci c. mengambil air di timba d. mendorong gerobak
17. Ketika kita mendorong mobil yang mogok, gaya yang bekerja berupa gaya ....
a. pegas b. dorong c. tarik d. gravitasi
18. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah ....
a. Gaya bisa menyebabkan benda bergerak
b. Semua gaya akan membuat benda bergerak maju
c. Gerak dan gaya adalah sesuatu yang sama
d. Gerak bisa menciptakan gaya yang terbatas
19. Pekerjaan penduduk di daerah dataran rendah berbeda dengan penduduk di
daerah dataran tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk
dipengaruhΓ oleh β¦.
a. kondisi lingkungan b. kondisi kesehatan c. keadaan politik d. keadaan pemerintahan
20. Petani garam banyak ditemukan di daerah ....
a. perkotaan b. dataran tinggi c. pantai d. dataran rendah
21. Berikut ini merupakan mata pencaharian penduduk di kota, kecuali ....
a. karyawan b. peternak c. pedagang d. konsultan
59. 47
22. Sepertiga wilayah Kabupaten Tabanan digunakan sebagai lahan persawahan
sehingga daerah Tabanan dikenal sebagai daerah β¦.
a. pariwisata b. maritime c. agraris d. industri
23. Proses pengolahan sumber daya alam yang ada sehingga menjadi barang yang
siap untuk dikonsumsi oleh manusia disebut kegiatan β¦.
a. konsumsi b. produksi c. distribusi d. ekonomi
24. Lingkungan di daerah perkotaan paling banyak bisa dijumpai penduduk yang
bekerja ....
a. Mengolah tanah pertanian
b. Sebagai nelayan dan penambak ikan
c. Sebagai pegawai atau karyawan
d. Mengolah kebun dan berternak
25. Cepat atau lambatnya lagu dinyanyikan disebut β¦.
a. nada b. irama c. tempo d. birama
26. Pemilihan tempo dalam suatu lagu harus disesuaikan dengan β¦.
a. isi lagu b. nada lagu c. irama lagu d. not lagu
27. Lagu Yamko Rambe Yamko biasanya dinyanyikan dengan tempo ...
a. lambat b. sedang c. agak cepat d. sangat cepat
28. Susunan nada yang berurutan naik atau turun disebut β¦.
a. irama b. tangga nada c. birama d. tanda nada
29. Nada rendah pada not angka ditandai dengan tanda titik di β¦
60. 48
a. samping not b. depan not c. atas not d. bawah not
30. Lagu-lagu daerah di bawah ini yang bertempo lambat adalah ....
a. Ampar-ampar pisang c. Gundhul-gundhul pacul
b. Bubui bulan d. Yamko rambe yamko
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1. d. warna kulit
2. c. rajin
3. d. jujur
4. b. Sinta bisa meminta tolong Sari mengambilkan barang dari tempat yang tinggi
5. a. rukun
6. a. kegemaran
7. c. dermawan
8. b. legenda
9. b. serakah
10. c. fabel
11. c. utama
12. b. protagonis
13. a. gaya
14. b. menimba air sumur
15. c. tarikan
16. d. mendorong gerobak
17. b. dorong
61. 49
18. a. Gaya bisa menyebabkan benda bergerak
19. a. kondisi lingkungan
20. c. pantai
21. b. peternak
22. c. agraris
23. b. produksi
24. c. Sebagai pegawai atau karyawan
25. c. tempo
26. a. isi lagu
27. c. agak cepat
28. b. tangga nada
29. d. bawah not
30. b. Bubui sbulan
93. 81
81
Explore
Notes
Output Created 29-JUN-2022 18:26:21
Comments
Input Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 28
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for
dependent variables are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on cases
with no missing values for any
dependent variable or factor
used.
Syntax EXAMINE
VARIABLES=PreTest PostTest
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS
DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Resources Processor Time 00:00:04.02
Elapsed Time 00:00:16.95
Case Processing Summary
Cases
94. 82
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PreTest 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%
PostTest 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
PreTest Mean 19.1429 .88299
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 17.3311
Upper Bound 20.9546
5% Trimmed Mean 19.4683
Median 20.0000
Variance 21.831
Std. Deviation 4.67233
Minimum 6.00
Maximum 25.00
Range 19.00
Interquartile Range 5.75
Skewness -1.141 .441
Kurtosis 1.033 .858
PostTest Mean 22.6429 .67105
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 21.2660
Upper Bound 24.0197
5% Trimmed Mean 22.8333
Median 23.0000
Variance 12.608
Std. Deviation 3.55084
Minimum 13.00
Maximum 28.00
Range 15.00
Interquartile Range 4.75
Skewness -.736 .441
Kurtosis .601 .858
99. 87
EXAMINE VARIABLES=Hasil BY Kelas
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore
Notes
Output Created 29-JUN-2022 18:41:13
Comments
Input Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 56
100. 88
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for
dependent variables are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on cases
with no missing values for any
dependent variable or factor
used.
Syntax EXAMINE VARIABLES=Hasil
BY Kelas
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS
DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Resources Processor Time 00:00:00.56
Elapsed Time 00:00:00.49
Kelas
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil Belajar PreTest 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%
PostTest 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Hasil Belajar PreTest Mean 19.1429 .88299
101. 89
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 17.3311
Upper Bound 20.9546
5% Trimmed Mean 19.4683
Median 20.0000
Variance 21.831
Std. Deviation 4.67233
Minimum 6.00
Maximum 25.00
Range 19.00
Interquartile Range 5.75
Skewness -1.141 .441
Kurtosis 1.033 .858
PostTest Mean 22.6429 .67105
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 21.2660
Upper Bound 24.0197
5% Trimmed Mean 22.8333
Median 23.0000
Variance 12.608
Std. Deviation 3.55084
Minimum 13.00
Maximum 28.00
Range 15.00
Interquartile Range 4.75
Skewness -.736 .441
Kurtosis .601 .858
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar PreTest .202 28 .005 .898 28 .010
PostTest .142 28 .152 .950 28 .203
a. Lilliefors Significance Correction
102. 90
Hasil Belajar
Stem-and-Leaf Plots
Hasil Belajar Stem-and-Leaf Plot for
Kelas= PreTest
Frequency Stem & Leaf
1.00 Extremes (=<6)
2.00 1 . 11
1.00 1 . 3
2.00 1 . 45
1.00 1 . 7
6.00 1 . 899999
4.00 2 . 0001
8.00 2 . 22233333
3.00 2 . 455
Stem width: 10.00
Each leaf: 1 case(s)
Hasil Belajar Stem-and-Leaf Plot for
Kelas= PostTest
Frequency Stem & Leaf
1.00 Extremes (=<13)
2.00 1 . 77
2.00 1 . 99
3.00 2 . 001
8.00 2 . 22222333
6.00 2 . 444555
5.00 2 . 67777
1.00 2 . 8
Stem width: 10.00
Each leaf: 1 case(s)
109. 97
T-Test
Notes
Output Created 29-JUN-2022 19:00:15
Comments
Input Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 28
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values
are treated as missing.
Cases Used Statistics for each analysis are
based on the cases with no
missing or out-of-range data for
any variable in the analysis.
Syntax T-TEST PAIRS=PreTest WITH
PostTest (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.00
[DataSet1]
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PreTest 19.1429 28 4.67233 .88299
PostTest 22.6429 28 3.55084 .67105
110. 98
98
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PreTest & PostTest 28 .389 .041
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PreTest - PostTest -3.50000 4.63881 .87665 -5.29874 -1.70126 -3.992 27 .000