SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Dani Ramdani, S.Sos
Interaksi Sosial dalam Dinamika
Kehidupan Sosial
Hakikat interaksi sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik berupa aksi saling mempengaruhi
antarindividu, antara individu dan
kelompok, dan antarkelompok.
Dalam hubungan tersebut, individu atau
kelompok bekerja sama atau berkonflik,
melakukan interaksi baik formal maupun
informal, baik langsung maupun tidak
langsung.
Dalam interaksi sosial, salah satu pihak
memberikan stimulus atau aksi dan
pihak lain memberikan respon atau
reaksi.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto,
interaksi sosial tidak mungkin
terjadi tanpa kontak sosial dan
komunikasi.
Kontak Sosial
• Kata “kontak” diturunkan dari Bahasa Latin: cum yang
berarti bersama-sama dan tangere yang berarti
menyentuh.
• Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak
sosial positif mengarah pada kerjasama, sedangkan kontak
sosial negatif mengarah pada pertentangan atau konflik.
• Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak
sosial primer terjadi ketika para peserta interaksi bertatap
muka secara langsung. Sementara itu, kontak sekunder
terjadi ketika interaksi berlangsung melalui
pelantara/media.
Komunikasi
• Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Lima unsur pokok dalam komunikasi
• Komunikator, yaitu pihak yang menyampaikan
pesan
• Komunikan, yaitu pihak yang menerima pesan
• Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh
komunikator
• Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan
• Efek/feed back, yaitu perubahan yang diharapkan
atau umpan balik merupakan reaksi yang dilakukan
penerima terhadap pesan yang sudah diterima
Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
 Imitasi
Imitasi adalah tindakan
meniru orang lain. Imitasi
dapat dilakukan dalam
bermacam-macam bentuk,
misalnya gaya bicara, tingkah
laku, adat dan kebisaaan,
pola pikir, serta apa saja yang
dimiliki atau dilakukan oleh
seseorang
 Sugesti
Sugesti berlangsung ketika
seseorang memberi pandangan
atau pernyataan sikap yang
dianutnya dan diterima oleh
orang lain. Sugesti bisanya
muncul ketika si penerima
sugesti tidak dapat berpikir
rasional. Ia akan langsung
menerima segala anjuran atau
nasihat yang diberikan dan
meyakini kebenarannya
Pada umumnya, sugesti berasal
dari hal-hal berikut.
• Orang yang berwibawa,
karismatik, atau memiliki
pengaruh yang kuat terhadap
penerima sugesti.
• Orang yang memiliki kedudukan
yang lebih tinggi dari penerima
sugesti
• Kelompok mayoritas terhadap
minoritas
• Reklame atau iklan di media
massa
Sugesti bukan hanya karena faktor
si pemberi sugesti, tapi juga karena
beberapa faktor di dalam diri si
penerima sugesti.
• Terhambatnya daya berpikir
kritis
• Kemampuan berpikir yang
terpecah belah (disosiasi).
Disosiasi terjadi ketika
seseorang sedang dilanda
kebingungan karena
menghadapi berbagai persoalan
• Orang yang ragu-ragu dan
pendapat satu arah.
 Identifikasi
Identifikasi merupakan
kecenderungan atau
keinginan seseorang
untuk menjadi sama
dengan pihak lain
(meniru secara
keseluruhan).
 Simpati
Simpati merupakan kondisi
ketertarikan seseorang kepada
orang lain. Ketika bersimpati,
seseorang menempatkan dirinya
dalam keadaan orang lain dan
merasakan apa yang dialami,
dipikirkan, atau dirasakan orang
lain.
 Empati
Empati merupakan simpati
mendalam yang dapat
mempengaruhi kondisi fisik dan
jiwa seseorang.
Keteraturan sosial
Keteraturan sosial tidak terjadi
dengan sendirinya, melainkan
harus diusahakan. Keteraturan
sosial merupakan hubungan yang
selaras dan serasi antara interaksi
sosial, nilai sosial, dan norma
sosial.
 Keteraturan sosial terjadi melalui tahap-tahap berikut.
 Tertib sosial (social order), yaitu suatu kondisi kehidupan
masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur ditandai dengan
setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya.
 Order yaitu sistem norma dan nilai sosial yang berkembang,
diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat
 Keajegan yaitu suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak
berubah.
 Pola yaitu corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi
sosial dan dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau
kelompok.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial berlangsung dalam
dua jenis proses sosial, yaitu:
 Proses asosiatif mengarah pada
persatuan atau integrasi sosial.
 Proses disosiatif, yang disebut
juga proses oposisi, cara
melawan seseorang atau
sekelompok orang demi meraih
tujuan tertentu.
Proses Sosial
yang Bersifat
Asosiatif
 Kerjasama
Kerja sama
didefinisikan sebagai
usaha bersama
antarindividu atau
kelompok untuk
mencapai tujuan
bersama.
Lima bentuk kerjasama.
• Kerukunan atau gotong royong
• Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai
pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau
lebih. Dalam bargaining prinsip keadilan sangat
ditekankan
• Kooptasi, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai
satu-satunya cara menghindari konflik yang dapat
mengguncang organisasi
• Koalisi, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama
• Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek
tertentu
 Akomodasi
Akomodasi memiliki dua
pengertian, yakni sebagai keadaan
dan sebagai proses. Akomodasi
sebagai keadaan mengacu pada
keseimbangan interaksi
antarindividu atau antarkelompok
berkaitan dengan nilai dan norma
sosial yang berlaku. Akomodasi
sebagai proses mengacu pada
usaha-usaha manusia untuk
meredakan pertentangan agar
tercipta keseimbangan.
Akomodasi sebagai sebuah proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu:
• Koersi, melalui paksaan fisik maupun psikologis
• Kompromi, ketika pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya
• Arbitrase, Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh
kedua belah pihak.
• Mediasi, pihak ketiga tidak memiliki wewenang mengambil keputusan
untuk menyelesaikan masalah
• Konsiliasi, usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang
bertikai melalui lembaga independen
• Stalemate, terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan
yang seimbang
• Ajudikasi, cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan
• Segregasi, masing-masing pihak memisahkan diri dan saling menghindar
 Asimilasi
Asimilasi merupakan usaha
mengurangi perbedaan
antarindividu atau antarkelompok
guna mencapai satu kesepakatan
berdasarkan kepentingan dan
tujuan bersama. Apabila dua
kelompok melakukan asimilasi,
maka batas-batas antarkelompok
akan hilang dan keduanya melebur
menjadi satu kelompok yang baru.
 Akulturasi
Akulturasi adalah berpadunya dua
kebudayaan yang berbeda dan
membentuk suatu kebudayaan
baru dengan tidak menghilangkan
ciri kepribadian masing-masing.
Proses sosial yang Bersifat Disosiatif
 Persaingan
Persaingan adalah
perjuangan berbagai pihak
untuk mencapai tujuan
tertentu. Salah satu ciri dari
persaingan adalah
perjuangan yang dilakukan
secara damai dan sportif
(fair play), artinya
persaingan selalu
menjungjung tinggi batasan
dan aturan.
 Kontravensi
Kontravensi pada hakikatnya merupakan
bentuk proses sosial yang berada antara
persaingan dan pertentangan. Kontravensi
ditandai dengan ketidakpuasan seseorang,
perasaan tidak suka yang disembunyikan,
kebencian, dan keragu-raguan terhadap
kepribadian seseorang. Kontravensi
cenderung bersifat rahasia. Perang dingin
merupakan salah satu contoh kontravensi
karena tujuannya membuat lawan tidak
tenang atau resah. Dalam hal ini lawan
tidak diserang secara fisik tetapi secara
psikologis.
 Pertentangan
Pertentangan atau
konflik adalah
perjuangan individu
atau kelompok sosial
untuk memenuhi tujuan
dengan cara menentang
pihak lawan. Bisaanya,
konflik disertai dengan
ancaman atau
kekerasan.
Sumber Pustaka
Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA Untuk Kelas X. Erlangga.
Jakarta
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi Untuk SMA/MA
Kelas X. Esis Erlangga. Jakarta
Copyright. Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok

More Related Content

Similar to INTERAKSI SOSIAL

Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat
Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakatBentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat
Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakatLaras Kinanti Mutiara Putri
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar ManusiaInteraksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusiapjj_kemenkes
 
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptxPresentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptxakunvotelchawoo
 
SOS1_Sosialisasi dan Interaksi Sosial.pptx
SOS1_Sosialisasi dan Interaksi Sosial.pptxSOS1_Sosialisasi dan Interaksi Sosial.pptx
SOS1_Sosialisasi dan Interaksi Sosial.pptxhermanmakbul1
 
Psikologi modul 3 kb 5
Psikologi modul 3 kb 5Psikologi modul 3 kb 5
Psikologi modul 3 kb 5Uwes Chaeruman
 
Interaksi Sosial
Interaksi SosialInteraksi Sosial
Interaksi Sosialnadiya20
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseAbel Petrus
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia pjj_kemenkes
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialElibrarySosiologi
 
Hubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi SosialHubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi SosialRuki
 
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxM12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxAyuNilaRatna
 
Perubahan Sosial dan Interaksi Sosial
Perubahan Sosial dan Interaksi SosialPerubahan Sosial dan Interaksi Sosial
Perubahan Sosial dan Interaksi Sosialvennadenisha
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)RezaWahyuni5
 

Similar to INTERAKSI SOSIAL (20)

Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat
Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakatBentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat
Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar ManusiaInteraksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
 
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptxPresentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
 
SOS1_Sosialisasi dan Interaksi Sosial.pptx
SOS1_Sosialisasi dan Interaksi Sosial.pptxSOS1_Sosialisasi dan Interaksi Sosial.pptx
SOS1_Sosialisasi dan Interaksi Sosial.pptx
 
Sosiologi interaksi sosial
Sosiologi  interaksi sosialSosiologi  interaksi sosial
Sosiologi interaksi sosial
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Psikologi modul 3 kb 5
Psikologi modul 3 kb 5Psikologi modul 3 kb 5
Psikologi modul 3 kb 5
 
Interaksi Sosial
Interaksi SosialInteraksi Sosial
Interaksi Sosial
 
P.p.interaksi sosial
P.p.interaksi sosialP.p.interaksi sosial
P.p.interaksi sosial
 
Modul proses sosial
Modul proses sosialModul proses sosial
Modul proses sosial
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
 
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-Bentuk Hubungan SosialBentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
 
Hubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi SosialHubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi Sosial
 
pkn Materi 3
pkn Materi 3pkn Materi 3
pkn Materi 3
 
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxM12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
 
Perubahan Sosial dan Interaksi Sosial
Perubahan Sosial dan Interaksi SosialPerubahan Sosial dan Interaksi Sosial
Perubahan Sosial dan Interaksi Sosial
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

INTERAKSI SOSIAL

  • 1. Dani Ramdani, S.Sos Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial
  • 2. Hakikat interaksi sosial Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antarindividu, antara individu dan kelompok, dan antarkelompok. Dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik, melakukan interaksi baik formal maupun informal, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam interaksi sosial, salah satu pihak memberikan stimulus atau aksi dan pihak lain memberikan respon atau reaksi.
  • 3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi.
  • 4. Kontak Sosial • Kata “kontak” diturunkan dari Bahasa Latin: cum yang berarti bersama-sama dan tangere yang berarti menyentuh. • Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada kerjasama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada pertentangan atau konflik. • Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi ketika para peserta interaksi bertatap muka secara langsung. Sementara itu, kontak sekunder terjadi ketika interaksi berlangsung melalui pelantara/media.
  • 5. Komunikasi • Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Lima unsur pokok dalam komunikasi • Komunikator, yaitu pihak yang menyampaikan pesan • Komunikan, yaitu pihak yang menerima pesan • Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator • Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan • Efek/feed back, yaitu perubahan yang diharapkan atau umpan balik merupakan reaksi yang dilakukan penerima terhadap pesan yang sudah diterima
  • 6. Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial  Imitasi Imitasi adalah tindakan meniru orang lain. Imitasi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk, misalnya gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebisaaan, pola pikir, serta apa saja yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang
  • 7.  Sugesti Sugesti berlangsung ketika seseorang memberi pandangan atau pernyataan sikap yang dianutnya dan diterima oleh orang lain. Sugesti bisanya muncul ketika si penerima sugesti tidak dapat berpikir rasional. Ia akan langsung menerima segala anjuran atau nasihat yang diberikan dan meyakini kebenarannya
  • 8. Pada umumnya, sugesti berasal dari hal-hal berikut. • Orang yang berwibawa, karismatik, atau memiliki pengaruh yang kuat terhadap penerima sugesti. • Orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari penerima sugesti • Kelompok mayoritas terhadap minoritas • Reklame atau iklan di media massa Sugesti bukan hanya karena faktor si pemberi sugesti, tapi juga karena beberapa faktor di dalam diri si penerima sugesti. • Terhambatnya daya berpikir kritis • Kemampuan berpikir yang terpecah belah (disosiasi). Disosiasi terjadi ketika seseorang sedang dilanda kebingungan karena menghadapi berbagai persoalan • Orang yang ragu-ragu dan pendapat satu arah.
  • 9.  Identifikasi Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
  • 10.  Simpati Simpati merupakan kondisi ketertarikan seseorang kepada orang lain. Ketika bersimpati, seseorang menempatkan dirinya dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain.  Empati Empati merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan jiwa seseorang.
  • 11. Keteraturan sosial Keteraturan sosial tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus diusahakan. Keteraturan sosial merupakan hubungan yang selaras dan serasi antara interaksi sosial, nilai sosial, dan norma sosial.
  • 12.  Keteraturan sosial terjadi melalui tahap-tahap berikut.  Tertib sosial (social order), yaitu suatu kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur ditandai dengan setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya.  Order yaitu sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat  Keajegan yaitu suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah.  Pola yaitu corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial dan dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok.
  • 13. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Interaksi sosial berlangsung dalam dua jenis proses sosial, yaitu:  Proses asosiatif mengarah pada persatuan atau integrasi sosial.  Proses disosiatif, yang disebut juga proses oposisi, cara melawan seseorang atau sekelompok orang demi meraih tujuan tertentu.
  • 14. Proses Sosial yang Bersifat Asosiatif  Kerjasama Kerja sama didefinisikan sebagai usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
  • 15. Lima bentuk kerjasama. • Kerukunan atau gotong royong • Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih. Dalam bargaining prinsip keadilan sangat ditekankan • Kooptasi, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai satu-satunya cara menghindari konflik yang dapat mengguncang organisasi • Koalisi, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama • Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu
  • 16.  Akomodasi Akomodasi memiliki dua pengertian, yakni sebagai keadaan dan sebagai proses. Akomodasi sebagai keadaan mengacu pada keseimbangan interaksi antarindividu atau antarkelompok berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Akomodasi sebagai proses mengacu pada usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan agar tercipta keseimbangan.
  • 17. Akomodasi sebagai sebuah proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu: • Koersi, melalui paksaan fisik maupun psikologis • Kompromi, ketika pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya • Arbitrase, Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak. • Mediasi, pihak ketiga tidak memiliki wewenang mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah • Konsiliasi, usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang bertikai melalui lembaga independen • Stalemate, terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang • Ajudikasi, cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan • Segregasi, masing-masing pihak memisahkan diri dan saling menghindar
  • 18.  Asimilasi Asimilasi merupakan usaha mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama. Apabila dua kelompok melakukan asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu kelompok yang baru.
  • 19.  Akulturasi Akulturasi adalah berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.
  • 20. Proses sosial yang Bersifat Disosiatif  Persaingan Persaingan adalah perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu ciri dari persaingan adalah perjuangan yang dilakukan secara damai dan sportif (fair play), artinya persaingan selalu menjungjung tinggi batasan dan aturan.  Kontravensi Kontravensi pada hakikatnya merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan ketidakpuasan seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, dan keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Kontravensi cenderung bersifat rahasia. Perang dingin merupakan salah satu contoh kontravensi karena tujuannya membuat lawan tidak tenang atau resah. Dalam hal ini lawan tidak diserang secara fisik tetapi secara psikologis.
  • 21.  Pertentangan Pertentangan atau konflik adalah perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan. Bisaanya, konflik disertai dengan ancaman atau kekerasan.
  • 22. Sumber Pustaka Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA Untuk Kelas X. Erlangga. Jakarta Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. Esis Erlangga. Jakarta Copyright. Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok