2. Ketersediaan mikroskop konfokal yang
banyak diperdagangkan memberikan
keuntungan dalam bidang mikroskop
Mikroskop konfokal menjadi popular
karena perangkatnya mampu menganalisa
struktur specimen jaringan biologis yang
tebal bahkan bisa diinvestigasi dalam
bentuk tiga dimensi melalui penyortiran
pada pendekatan scanning dengan sistem
optik baru yang disebut confocal.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
3. Scaning secara khusus dapat di capai
dengan menggunakan cermin tipe
vibrasi galvanometer atau deflektor
sinar optik acousto, memungkinkan
penggunaan TV- Tingkat Scanning
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
4. Penggunaan alat ini memberikan
kemungkinan adanya TV- tingkat scanning ,
sedangkan cermin getar biasanya relatif
lemah ketika menggambarkan sebuah daerah
yang luas dari specimen. Walaupun demikian,
secara signifikan kecepatan
penyinaran/pengamatan pada daerah yang
luas lebih mampu dan lebih tinggi dapat
dicapai melebihi daerah-daearah
penyinaran/pengamatan yang lebih kecil.
Pendekatan lain untuk Scaning dapat
diimplementasikan, seperti scanning
spesimen dan scanning lensa.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
5. Sistem optik konfokal hanya terdiri dari
sumber titik cahaya yang kemudian digunakan
untuk mencari sebuah titik tunggal pada
specimen. Daya radiasi yang direfleksikan atau
pijaran titik obyek tunggal kemudian diukur
melalui sebuah titik, detector lubang jarum
Sumber titik dan detector titik konfokal pada
sistem optik hanya menghasilkan satu “citra
(image)” titik obyek tunggal dan oleh karenanya
beberapa bentuk scanning diperlukan untuk
bisa menghasilkan sebuah citra gambar dari
bagian luas specimen tersebut.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
6. Ada perbedaan kedalaman yang unik atau
karena keistimewaan irisan (sectioning) optika
yang menyebabkan kemampuan mendapatkan
citra tiga dimensi pada specimen volume.
Prinsip perbaikan dalam resolusi lateral
tertentu yang di kemukakan oleh Lukosz, yang
pada pokoknya menyatakan bahwa resolusi bisa
meningkat karena sudut pandang yang bisa
meningkat karena scanning. Salah satu cara
mengambil manfaat dari prinsip Lukosz ini
adalah dengan menempatkan lubang yang amat
kecil secara ekstrim dekat dengan obyek.
Resolusinya kemudian ditentukan oleh ukuran
lubang itu bukan oleh radiasinya.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
7. Gambar 10.2 Fungsi sebaran titik pada
mikroskop konvensional dan konfokal yang
menunjukkan perbaikan dalam resolusi
lateral yang mungkin diperoleh dalam kasus
konfokal.
Dalam mikroskop konfokal, kita tidak
menggunakan lubang) pada lensa focal
melainkan kita menggunakan gambar proyeksi
belakang pada sebuah detector pusat/titik
dalam hubungannya dengan sumber titik
fokus.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
8. Respon-respon itu sering dinamakan/diistilahkan
dengan V(z) melalui analogi dengan suatu teknik
yang sama dalam pemindaian/penyinaran
mikroskop akustik walaupun korespodensinya
tidak sempurna. Teori sederhana yang
menggambarkan respon model ini dirumuskan
sebagai :
di mana u adalah koordinat aksial normalisasi
terkait dengan jarak aksial nyata, z
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
9. Gambar 10.3 Terjadinya optikal sectioning atau
perbedaan kedalaman pada sistem optik
konfokal.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
10. Mikroskop konfokal model refleksi
mempertimbangkan pencitraan spesimen
dengan permukaan kasar. Garis penuh
menunjukkan jalur optik ketika sebuah
fitur/ciri objek yang terletak pada bidang
fokus dari lensa.
Pada posisi pemindaian/penyinaran
kemudian, permukaan objek yang terletak
pada bidang vertikal garis putus-putus.
menunjukkan bahwa bekas sinar sederhana
tersebut yang cahayanya dipantulkan kembali
ke detektor lubang jarum cahayanya
menjadi kabur dan hanya bagian tengah yang
terdeteksi yang dapat memberikan gambar.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
11. Gambar 10.4 Variasi dalam sinyal terdeteksi
ketika sebuah bidang reflektor di-scan dari
porosnya melalui fokus. Pengukuran ini diambil
dengan target ruang numerik 1,3 dan radiasi 633
mm.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
12. Mikroskop konfokal tidak menghasilkan citra
tiga dimensi. Di sisi lain yang benar: adalah
pentingnya untuk menghasilkan citra dua
dimensi kualitas amat tinggi dari irisan tipis
pada specimen tebal.
Specimen volume 3 Dimensi kemudian bisa
ditimbulkan dengan mengkombinasikan
sejumlah irisan citra dua dimensi secara
tepat dari serangkaian citra fokus secara
menyeluruh.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
13. Gambar 10.5 Lebar pembagian optik (optical
sectioning) sebagai sebuah fungsi dari ruang
numerik. Kurvanya adalah untuk sinar merah
(panjang gelombang 0,6328 µm). Δz
merupakan lebar penuh pada titik kurva
setengah intensitas dari I(u) terhadap u.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
14. Gambar 10.6 (A) Citra mikroskop scanning
konvensional pada microcircuit miring:
bagian dari obyek di luar bidang fokus yang
nampak membaur. (B) Citra konfokal
microcircuit yang sama: hanya bagian dari
specimen pada wilayah fokus dicitrakan amat
kuat.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
15. Gambar 10.6 mengilustrasikan efek esensial.
Gambar 10.6A menunjukkan citra
konvensional microcircuit planar yang dengan
teliti telah digabungkan pada sudut sampai
dengan sumbu optik. Hanya satu bagian
kontak saja, yang menuju arah diagonal, ada
dalam fokus.
Gambar 10.6B menunjukkan citra konfokal
yang berhubungan (hilangkan saja): di sini
pemisahan terhadap kelompok di luar bidang
fokus sudah jelas. Bidang yang ada di luar
fokus pada Gambar 10.6A telah ditolak.
Selanjutnya, citra konfokal muncul pada
fokus melalui rintangan yang terlihat jelas,
yang mengilustrasikan bahwa ciri pembagian
lebih kuat daripada kedalaman fokus.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
16. Gambar 10.7 Idealisasi ciri pembagian optik
yang menunjukkan kemampuan mendapatkan
rangkaian citra fokus secara menyeluruh,
yang kemudian mungkin digunakan untuk
merekonstruksi obyek volume asli pada
resolusi tinggi.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
17. Mikroskop konfokal dalam hal pencitraan
bidang terang, menyangkut asal-usul pembagian
optik, dan sebagainya, termasuk pada kasus
fluoresensi ini , perbedaannya terletak pada nilai
numerik yang menjelaskan kekuatan pembagian
optik
Jika mengasumsikan bahwa fluoresensi dalam
obyek menghamburkan koherensi radiasi yang
menyinari dan menghasilkan bidang fluoresensi
tidak koheren yang proporsional dengan intensitas
peristiwa radiasi, I(v,u), maka sebaran titik
intensitas efektif, yang menjelaskan pembentukan
citra dalam mikroskop fluoresensi konfokal tidak
koheren, seperti berikut:
Dimana koordinat optik u dan v didefinisikan
relatif dengan radiasi primer dan
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
18. Merupakan rasio dari pijaran pada panjang
gelombang primer. Tercatat bahwa
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pencitraan
tergantung pada nilai β.
Dibawah ini gambar dan skema mikroskop
fluoresensi ( sumber wikipedia)
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
19. Gambar 10.8 Sinyal terdeteksi sebagai suatu
obyek planar di-scan secara axial melalui
fokus untuk berbagai ragam panjang
gelombang pijar. Jika mengukur pembagian
dari separuh lebar kurva ini, maka kekuatan
pembagian ini perlu proporsional dengan β.
Gambar 10,8 menunjukkan variasi dalam
kekuatan sinyal terdeteksi sebagai lembar
fluorescent yang sempurna melalui fokus. Ini
berfungsi untuk menggambarkan kekuatan
sectioning optik di mikroskop fluoresensi,
dengan cara yang sama juga digunakan untuk
cermin dalam kasus bidang terang
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
20. Mikroskop fluoresensi terbagi 2 yaitu
A. Mikroskop fluoresensi eksitasi satu
photon
B. Mikroskop fluoresensi eksitasi dua
photon
Karena panjang gelombang eksitasi yang
digunakan pada mkroskop dua-photon,maka
fungsi sebaran titik efektif adalah dua kali
lipat lebih besar fungsi konfokal satu-photon
pada arah lateral maupun axial. Situasi ini
agak membaik dalam kasus dua-photon, yang
kontras gambarnya kebih tinggi,.
Namun penting untuk diingat bahwa
keunggulan mirkroskop eksitasi dua-photon
dibarengi dengan pengurangan pada kinerja
optik dibandingkan dengan kasus photon
tunggal.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
21. Meningkatkan kecepatan akuisisi citra
diperlukan agar dapat menjamin bahwa
penyinaran dan detector lubang jarum berada
dalam posisi equivalent dalam sistem optik,
Sistem konfokal geometri berbalasan telah
dikembangkan yang memakai lobang jarum
tunggal untuk meluncurkan cahaya ke dalam
mikroskop sebagaimana juga dapat mendeteksi
kembalinya sinyal citra konfokal dengan
menggantikan lubang jarum fisik dengan fiber
optik mode tunggal.
Dua percobaan terbaru untuk mengembangkan
arsitektur konfokal. Yaitu : Sistem pertama
dilandasi pada konsep sumber/detector lobang
jarum, sementara pendekatan kedua menjelaskan
modifikasi sederhana pada sebuah mikroskop
konvensional agar memungkinkan citra menurut
optik agar bisa diperoleh.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
22. Komponen utama dari sistem ini adalah
adanya cakram yang memuat banyak lubang
jarum. Setiap lobang jarum berfungsi sebagai
penyinaran dan lubang jarum untuk
pendeteksinya
Untuk pencitraan benda keseluruhan,
penting untuk mengatur tempat lubang jarum
dalam serangkaian spiral Archimedean dan
memutar cakramnya.
Sistem ini telah dikembangkan dan mampu
menghasilkan citra kualitas tinggi tanpa
dibutuhkan pemekaian sinar laser dalam
waktu riil dengan tingkatan TV dan
kecepatan pencitraan yang lebih tinggi.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
23. Metode operasi sistem ini pertama
mengambil gambar dengan lubang kecil yang
dikodekan sehingga memperoleh komposisi
konvensional ditambah dengan gambar
confocal
Kemudian memindahkan semua lubang
kecil ke keadaan terbuka untuk memperoleh
gambar konvensional . Ini adalah bahan
sederhana untuk mengurangi dua gambar
dalam waktu riil dalam komputer untuk
menghasilkan gambar confocal
Meskipun pendekatan ini dapat
diimplementasikan dengan menggunakan
kristal cair spatial modulator cahaya, lebih
murah dan sederhana hanya untuk
mempengaruhi kode korelasi
photolithographic pada cakram dan
memutarnya sehingga transmisivitas pada
setiap titik gambar bervariasi sesuai dengan
urutan orto-normal yang diinginkan.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
24. Gambar 10.9 Penutup lobang khusus. Ketika
cahaya lewat melalui wilayah cakram yang
diinterpretasikan, maka citra konvensional
komposit dan konfokal diperoleh. Cahaya
yang melewati sector tidak terhalang
menghasilkan citra konvensional.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
25. Gambar 10.10 Serangkaian citra fokus
menyeluruh pada sebelah mata lalat. Setiap
bagian optik dicatat dalam waktu riil
menggunakan penyinaran non laser standar.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
26. Mikroskop cahaya konvensional telah
mendapatkan banyak keistimewaan yang
dikehendaki: seperti tangkapan citra waktu nyata,
penyinaran standar, kemudahan penjajaran Akan
tetapi, tidak menghasilkan citra yang terbagi
menurut sistem optik yang biasanya dipahami
dalam mikroskop konfokal
Dalam mikroskop konfokal,sinyal citra dari
semua obyek memenuhi fokus dan ini tidak terjadi
dalam mikroskop konvensional. Akan tetapi,
ketika kita melihat secara dekat proses
pembentukan citra maka ditemukan bahwa hanya
ada nol komponen frekuensi spatial (konstan)
yang tidak berubah dengan) defocus
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
27. Ketika specimen ini dicitrakan dalam
fokus, maka citra yang baik pola bar ini
diperoleh. Akan tetapi, dengan peningkatan
defokus maka citranya) secara progresif
menjadi lebih berkurang dan lemah hingga
akhirnya tidak nampak, dengan meninggalkan
tingkatan warna kelabu yang seragam. Hal ini
menyarankan cara sederhana untuk
menampilkan pembagian optik dalam sebuah
mikroskop konvensional.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
28. Gambar 10.12 Fungsi transfer pada mikroskup
fluoresensi konvensional bagi sejumlah nilai
defocus (yang diukur dalam unit optik).
Respon untuk semua frekunesi spatial bukan-
nol hilang dengan defocus.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
29. Gambar 10.13 Citra pola bar frekuensi spatial
tunggal satu dimensi untuk meragamkan
derajat defocus. Untuk nilai defocus yang
cukup besar, maka pola bar tidak dicitrakan
sama sekali
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
30. Jenis citra yang bisa diperoleh dengan
tipe mikroskop ini, . Yang pertama adalah
citra auto-fokus dari kedalaman yang
diperluas pada bidang yang ditimbulkan dari
serangkaian citra fokus menyeluruh. Kedua
adalah citra konvensional yang diambil pada
fokus menengah.
Pencitraan dengan memakai cahaya
fluoresensi juga memungkinkan dengan
memakai teknik ini. Penyinaran laser terbagi
ke dalam dua sorot yang dimungkinkan
berbaur pada sebuah sudut dalam specimen
pijar
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
31. Hal ini memiliki efek “penulisan” langsung
sebuah pola batas satu dimensi dalam
specimen. Perubahan spatial pada pola batas
ini dicapai dengan meragamkan satu fase dari
sorot yang mengganggu .
Tiga citra diambil dari citra yang beririsan
secara optis dan konvensional. Keistimewaan
pendekatan ini adalah bahwa tidak ada
pencitraan optik yang diperoleh pada panjang
gelombang yang tidak diinginkan.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
32. Gambar 10.14 (A) Sistem optik mikroskop
penyinaran terpola dengan respon dalam
axial yang diperoleh melalui eksperimental
(B), yang bersesuaian dengan kemampuan
optikal sectioning pada instrument ini.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
33. Alasan fundamental mengapa keistimewaan
konfokal tidak bisa dicapai salah satunya
adalah bahwa mikroskop lubang tinggi sering
dirancang untuk memberikan kinerja
optimum ketika sifat pencitraan yang
ditempatkan sedikit di bawah kaca tutupnya.
Alasan lain disebabkan oleh pemakaian
pencelupan minyak untuk mencitrakan ke
dalam specimen berair, atau mungkin
dikarenakan oleh tidak homogennya indeks
refraktif dalam specimen itu.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
34. Sebuah metode koreksi adaptif dimana
penyimpangan diukur dengan memakai sensor
wavefront dan dipindahkan dengan korektor
wavefront adaptif, semacam cermin yang
bisa berubah bentuk, sesuai yang diperlukan.
Proses ini melibatkan jumlah kombinasi
tertentu dari modus penyimpangan Zernike
yang terukur ("bias mode") dengan masukan
bidang gelombang.
Pengoperasian sensor modal bidang
gelombang melibatkan aplikasi mode
sekuensial bias menggunakan unsur adaptif.
Sistem Optik adaptif menggunakan beberapa
bentuk bidang gelombang adaptif yang
membentuk elemen untuk menghilangkan
penyimpangan yang tidak diinginkan dari
bidang gelombang
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
35. Secara konseptual, hal ini dapat dilakukan
dengan memasukkan secara tepat bentuk
atau sketsa piring kaca di jalur sinar optik,
meskipun dalam praktek lain metode yang
digunakan.
Pertama, berkas yang berisi masukan bidang
gelombang melewati beamsplitter untuk
membuat dua berkas sinar identik. Dalam
berkas pertama, sejumlah positif dari modus
bias ditambahkan ke bidang gelombang, yang
kemudian difokuskan oleh lensa ke lubang
jarum.
Dalam berkas kedua, sama tapi berlawanan
dari modus bias yang ditambahkan ke bidang
gelombang . Berkas sinar difokuskan ke
lubang jarum. Di belakang setiap lubang
jarum terletak photodetektor yang mengukur
daya optik yang melewati lubang jarum.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
36. Gambar 10.16 Menunjukkan scan mikroskop
konfokal sebelum dan sesudah koreksi
penyimpangan dari scan x-y (lateral) dan x-z
(axial),sebuah label fluoresensi dari bagian
spesimen usus tikus
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis
37. Keistimewaan yang paling penting dari
mikroskop konfokal adalah sifat optikal
sectioningnya, yang memungkinkan struktur
volume diberikan dalam tiga dimensi melalui
tumpukan citra fokus menyeluruh yang
sesuai, supaya bisa mencapai kinerja
tertinggi, maka penting jika resolusi optik
sama dengan semua kedalaman pada bagian
optik.
Beranda
Pendahuluan
Pembentukan Citra
dalam Mikroskop
Scanning
Aplikasi Perbedaan
Kedalaman
Kesimpulan
Koreksi
Penyimpangan
Mikroskop
fluoresensi
Arsitektur Optik
Optika Biomedis