1. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
Makalah
Tentang/Tema/Judul Kenakalan Remaja
Di ajukan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Pengantar Sosiologi
Semester : 1 Satu
Class C Ruang 3 Tiga
Dosen Pengampu Sugianor,S.Sos.,M.AP
Disusun Oleh Kelompok VII Tujuh
Nama NIMNPM
Desi Apriani Putri 14.16.0
Nama NIMNPM
Fatma Sari 14.16.0
Nama NIMNPM
Helda 14.16.0
Nama NIMNPM
Hardi 14.16.0
Nama NIMNPM
Isnawati 14.16.0
Nama NIMNPM
Nor Anina 14.16.04140
Nama NIMNPM
14.16.04140
Yayasan Bakti Muslimin
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi STIA Amuntai Program Studi S1 Administrasi Negara
Tahun Akademik 2014/2015
2. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah dengan judul “Kenakalan Remaja” ini adalah salah satu syarat untuk
mengikuti kegiatan perkuliahan Pendidikan Pengantar Sosiologi atau mata kuliah
Pengantar Sosiologi.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1) Sugianor,S.Sos.,M.AP selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Pengantar Sosiologi yang telah memberikan bimbingan dalam proses
penyusunan makalah ini.
2) Rekan-rekan atau Teman-teman dan Mahasiswa-Mahasiswi mata kuliah
Pendidikan Pengantar Sosiologi tahun angkatan 2014 atas bantuannya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan ke depannya.
Amuntai, 18 Nopember 2014
Penulis
Kelompok 7 (tujuh )
i
3. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan / Manfaat ........................................................... 5
BAB II PERMASALAHAN......................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN
A. P e nge r t i a n K e na k a l a n Rema j a .................................. 10
B. Jenis - je ni s kenaka la n rema ja ........................................... 10
C. Penyebab terjadinya kenakalan remaja.............. ........ ... . 11
D. Ge ja la - ga ja la yang dapa t mempe r liha tkan ha l - ha l
yang menga ra h kepada kenakalan remaja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
E. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau
menanggulangi kenakalan remaja.......................................... 13
F. Kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh beberapa hal................ 16
G. Peran Orang tua dalam mencegah kenakalan remaja...................... 23
H. Hubungan Perilaku Menyimpang Pelajar dengan Disorganisasi
Sosial.............................................................................................. 24
ii
4. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 28
B. Saran .............................................................................................. 28
C. DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 29
ii
5. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anonymous menulis “Ada seorang Ibu yang tinggal di Jakarta bercerita bahwa
sejak maraknya kasus tawuran pelajar di Jakarta, Beliau mengambil inisiatif untuk
mengantar dan menjemput anaknya yang sudah SMU, sebuah kebiasaan yang
belum pernah Beliau lakukan sebelumnya. Bagaimana tidak ngeri, kalau pelajar
yang tidak ikut-ikutan pun ikut diserang”, (ekaprana htt://www.jurnalbogor.com:
2008). Mengapa para pelajar itu begitu sering tawuran, seakan-akan mereka sudah
tidak memiliki akal sehat, dan tidak bisa berpikir mana yang berguna dan mana
yang tidak ? Mengapa pula para pelajar banyak yang terlibat narkoba
dan seks bebas, dan hal lainnya yang menyimpang? Apa yang salah dari semua
ini? Adalah sulit untuk menentukan suatu penyimpangan karena tidak semua
orang menganut norma yang sama sehingga ada perbedaan mengenai apa yang
menyimpang dan tidak menyimpang. Orang yang dianggap menyimpang berarti
melakukan perilaku menyimpang. Tetapi perilaku menyimpang bukanlah kondisi
yang perlu untuk menjadi seorang penyimpang. Penyimpang adalah orang-orang
yang mengadopsi peran penyimpang, atau yang disebut penyimpangan sekunder.
Istilah pelajar dalam makalah ini adalah mereka yang menurut Kartini Kartono,
berusia antara 12 – 21 tahun.
1 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
6. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.2
Pelajar akan mengalami periode perkembangan fisik dan psikis sebagai berikut :
masa pra-pubertas (12 – 13 tahun), masa pubertas (14 – 16 tahun), masa akhir
pubertas. (17 – 18 tahun). (2007:27). Dan perilaku menyimpang pelajar
adalah kenakalan pelajar yang biasanya dilakukan oleh pelajar-pelajar yang
gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat
remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. (Jokie M.S.
Siahaanhttp://www.blogspot.com/2008). Masa kanak-kanak dan masa remaja
berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang
begitu cepat. Kenakalan pelajar dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke
dalam perilaku menyimpang. Dalam perilaku menyimpang pelajar terjadi karena
terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari
nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap
sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial.
Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna
bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku pelajar yang tidak melalui
jalur tersebut berarti telah menyimpang, atau telah terjadi kenakalan pelajar.Hal
yang relevan untuk memahami bentuk perilaku mengapa seorang pelajar
melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar
aturan. Becker (dalam Soerjono Soekanto,1988 : 26), mengatakan bahwa tidak
ada alasan untuk mengasumsikan hanya mereka yang menyimpang mempunyai
dorongan untuk berbuat demikian.
2 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
7. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.3
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami
dorongan untuk melanggar pada situasi dan adanya kesempatan tertentu, tetapi
terkadang pada kebanyakan orang tidak menjadi berwujud penyimpangan.Dasar
pengakategorian penyimpangan didasari oleh perbedaan perilaku, kondisi dan
individu. Penyimpangan dapat didefinisikan secara statistik, absolut, reaktifis, dan
normatif. Perbedaan yang menonjol dari keempat sudut pandang pendefinisian itu
adalah pendefinisian oleh para reaktifis, dan normatif yang membedakannya dari
kedua sudut pandang lainnya.( Jokie M.S. Siahaan: blogspot.com:2008).
Penyimpangan secara normatif didefinisikan sebagai penyimpangan terhadap
norma, di mana penyimpangan itu adalah terlarang bila diketahui dan mendapat
sanksi. Jumlah dan macam penyimpangan dalam masyarakat adalah relatif
tergantung dari besarnya perbedaan Penyimpangan adalah relatif terhadap norma
suatu kelompok atau masyarakat. Karena norma berubah maka penyimpangan
berubah.Penyimpangan biasanya dilihat dari perspektif orang yang bukan
penyimpang. Pengertian yang penuh terhadap penyimpangan membutuhkan
pengertian tentang penyimpangan bagi penyimpang. Untuk menghargai
penyimpangan adalah dengan cara memahami, bukan menyetujui apa yang
dipahami oleh penyimpang. Cara-cara para penyimpang menghadapi penolakan
atau stigma dari orang non penyimpang disebut dengan teknik pengaturan.
3 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
8. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.4
Tidak satu teknik pun yang menjamin bahwa penyimpang dapat hidup di dunia
yang menolaknya, Teknik-teknik yang digunakan oleh penyimpang adalah
kerahasiaan, manipulasi aspek lingkungan fisik, rasionalisasi, partisipasi dalam
subkebudayaan menyimpang dan berubah menjadi tidak menyimpang.Proses
sosialisasi terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui interaksi sosial dengan
menggunakan media atau lingkungan sosial tertentu. Oleh sebab itu, kondisi
kehidupan lingkungan tersebut akan sangat mewarnai dan mempengaruhi input
dan pengetahuan yang diserap oleh setiap pelajar. Karena itulah dalam membahas
perilaku penyimpangan pelajar, penulis menitik beratkan pada pendekatan sistem,
yaitu perilaku individu sebagai masalah sosial yang bersumber dari sistem sosial
terutama dalam pandangan disorganisasi sosial sebagai sumber masalah. Hal ini
dapat dijelaskan bahwa pada umumnya para pelajar yang mengalami gejala
disorganisasi sosial dalam keluarga misalnya, maka norma dan nilai sosial
menjadi kehilangan kekuatan mengikat. Dengan demikian kontrol sosial menjadi
lemah, sehingga memungkinkan terjadinya berbagai bentuk penyimpangan
perilakunya.
4 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
9. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong timbulnya perilaku
penyimpangan yang dilakukan para pelajar...?
2. Apa hubungan antara perilaku menyimpang pelajar dengan disorganisasi
sosial...?
C. Tujuan Penulisan/Manfaat
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1) Untuk memahami & mengetahui bagaimana Mengidentifikasi faktor-faktor
pendorong timbulnya perilaku penyimpangan yang dilakukan para pelajar.
2) Untuk mengetahui hubungan antara perilaku menyimpang pelajar dengan
disorganisasi sosial.
5 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
10. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.6
Dalam Pembahasa ini di bahas tentang kenakalan remaja pada zaman sekarang.
BAB II
PERMASALAHAN
Berbicara mengenai masalah kenakalan remaja tidak akan habis2nya, namun
dalam makalah ini saya hanya menyumbangkan sebagian kecil pemikiran masalah
kenakalan remaja yang mungkin saja berguna untuk menambah pengetahuan para
pembaca.Saat ini generasi muda khususnya remaja zaman sekarang, telah
digembleng berbagai disiplin ilmu. Hal itu tak lain adalah persiapan mengemban
tugas pembangungan pada masa yang akan datang, masa penyerahan tanggung
jawab dari generasi tua ke generasi muda. Sudah banyak generasi muda yang
menyadari peranan dan tanggung jawabnya terhadap negara.Pada umunya
kenakalan remaja ini dilakukan oleh anak yang berumur antara 15-18 tahun. Masa
remaja merupakan masa dimana sedang beralihnya masa anak2 menuju masa
kedewasaan. Pada masa ini jiwa mereka masih labil dan mereka tidak memiliki
pegangan yang pasti. Mereka berbuat sesuai dengan pikiran dan nalar, perbuatan
itu mereka lakukan dalam mencari jati diri mereka sebenarnya.Kenakalan remaja
itu harus diatasi, dicegah dan dikendalikan sedini mungkin agar tidak berkembang
menjadi tindak kriminal yang lebih besar yang dapat merugikan dirinya sendiri,
lingkungan masyarakat dan masa depan bangsa.Masalah remaja sebagai usia
bermasalah. Setiap periode hidup manusia punya masalahnya sendiri2, termasuk
periode remaja. Remaja seringkali sulit mengatasi masalah mereka.
6 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
11. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.7
Ada dua alasan hal itu terjadi, yaitu : pertama; ketika masih anak2, seluruh
masalah mereka selalu diatasi oleh orang2 dewasa. Hal inilah yang membuat
remaja tidak mempunyai pengalaman dalam menghadapi masalah. Kedua; karena
remaja merasa dirinya telah mandiri, maka mereka mempunyai gengsi dan
menolak bantuan dari orang dewasa.Arus perubahan kehidupan yang berjalan
amat cepat cenderung membuat individu merasa hanya seperti sebuah sekrup
dalam mesin raksasa daripada seorang makhluk utuh yang memiliki di dalam
dirinya suatu keyakinan akan identitas diri sebagai seorang pribadi.
Adapun masalah yang dihadapi remaja masa kini antara lain :
a) kebutuhan akan figur teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai2 luhur yang berlangsung dari
keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat2 bagus yagn tinggal
hanya kata2indah.
b) sikap apatis
Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat
yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud
di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
c) kecemasan dan kurangnya harga diri
Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum
muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu
kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).
7 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
12. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.8
d) ketidakmampuan untuk terlibat
Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir
ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun
efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan
dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang.
e) perasaan tidak berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin
menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak
mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama
berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja
mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar
tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
f) pemujaan akan pengalaman
sebagian besar tindakan2 negatif anak muda dengan minumam keras, obat2an dan
seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan
anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru tentang pengalaman.
Bentuk2 dari perbuatan yang anti sosial antara lain :
Anak2 muda yang berasal dari golongan orang kaya yang biasanya memakai
pakaian yang mewah, hidup hura2 dengan pergi ke diskotik merupakan gaya hidup
mewah yang tidak selaras dengan kebiasaan adat timur.
8 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
13. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.9
a. Di sekolah, misalnya dengan melanggar tata tertib sekolah seperti bolos,
terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan tugas dan lain sebagainya.
b. Ngebut, yaitu mengendarai mobil atau motor ditengah-tengah keramaian
kota dengan kecepatan yang melampaui batas maksimum yang dilakukan
oleh para pemuda belasan tahun.
c. Membentuk kelompok (genk2) anak muda yang tingkah lakunya sangant
menyimpang dengan norma yagn berlaku di masyarakat, seperti tawuran
antar kelompok.
9 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
14. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pe ng e r t i a n Ke na k a l a n R e ma ja
Kenaka lan rema ja me liput i semua pe r ilaku yang menyimpang
da r i norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli :
Kartono,ilmuan sosiologi Kenakalan remaja atau dalam bahasa
inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan
gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk
pengabaian social.
Santrock “kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai
perilaku remaja yang tidak dapat di terima secara social hingga terjadi
tndakan criminal.
B. Je nis - je nis ke nakalan remaja
1. K e na k a l a n r ema j a d i s e k o la h
Misal :
a) Tidak masuk sekolah tanpa keterangan.
b) Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran.
c) Membawa senjata tajam ketika sekolah.
10 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
15. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.11
2. Kenaka la n rema ja di lua r sekolah (ma sya r ak a t ) Misal :
a) Ikut balapan tiar antar geng.
b) Ikut tawuran antar geng.
c) Minum minuman keras.
d) Mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba dan lain sebagainya.
3. Kenaka la n rema ja di lingk un ga n ke lua r ga , Misal :
a) Tidak mendengarkan nasehat orang tua.
b) Tidak mentaati perintah orang tua.
c) Melanggar norma yang telah di sepakati bersama keluarga.
C. Penyebab te rjadinya kenakalan remaja
P e r i la k u na k a l r ema j a b ia s a nya d i s e b a b k a n o le h
fa c t o r d a r i r ema j a i t u s e nd i r i (internal) maupun dari luar
(eksternal)
faktor internal :
1) Krisis identitas
P e r ub a ha n b io lo gis d a n s o s io lo gis p a d a d i r i r ema j a
memungk ink a n t e r j a d inya d ua b e nt uk
int r e ga s i . p e r t ama , t e r b e nt uk nya p e r a s a a n
a k a n k o n s i s t e n s i d a l a m k e h i d u p a n n y a , k e
d u a , t e r c a p a i n y a i d e n t i t a s p e r a n.
11 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
16. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
N o . 12
k e na k a la n r ema j a t e r j a d i k a r e na r ema j a ga ga l
me nc a p a i ma s a intregasi ke dua.
2) Kontrol diri
Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang d a p a t d i t e r ima d e nga n ya ng
t id a k d a p a t d i t e r i ma a k a n t e r s e r e t p a d a perilaku “nakal”.
Factor eksternal :
1) K e l u a r g a
Percerain orang tua , tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga
,atau perselisian antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada
remaja.Pendidikan yang salah di keluarga juga bisa mempengaruhi sepert
ite r la lu memanjakan anak, t idak membe r ikan pendidikan
agama , a tau penolakan terhadap eksistensi anak,bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2) Teman sebaya yang kurang ba ik.
3) Komunitas / lingkungan tempat tinggal yang kurang
baik
D. Ge jala -gajala yang dapat mempe rl ihatkan hal -hal
yang me ngara h ke pada kenakalan remaja:
1. Ana k - a na k t id a k d i s uk a i o le h t ema n - t ema n nya
s e hi n g g a a na k t e r s e b u t menyendiri.
12 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
17. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.13
2. A n a k - a n a k y a n g s e r i n g m e n g h i n d a r k a n d i r i
d a r i t a n g g u n g j a w a b d i rumah atau sekolah.
3. Ana k - a na k ya ng s e r ing me nge luh d a lam a r t i b a hwa
me r e k a me nga lamimasalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup
mencari permasalahannya.
4. A n a k - a n a k y a n g s u k a b e r b o h o n g .
5. Ana k - a na k ya ng t id a k s a nggup memus a t k a n
p e r ha t i a n .
6. A n a k - a n a k y a n g m e n g a l a m i p h o b i a d a n
g e l i s a h d a l a m m e l e w a t i b a t a s yang berbeda dengan
ketakutan anak-anak normal.
7. A n a k - a n a k y a n g s u k a m e n y a k i t i /
m e n g g a n g g u t e m a n - t e m a n n y a disekolah atau
dirumah
E. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatas i atau
menanggulangi kenakalan remaja:
1. Kegaga lan yang menc apa i ident ita s pe ran dan lemahnya
kont rol dir i bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.
13 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
18. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.14
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa
yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Melalui olahraga para remaja akan memiliki banyak figure yang bisa dia jadikan
contoh bagi para remaja . Dan tentu jelas figure itu adalah orang orang yang
berkecimpung dalam dunia olahraga yang telah memiliki prestasi yang tentu akan
dicontoh oleh para remaja. Dengan begitu dia akan bisa meniru semua hal yang ia
idolakan menjadi seseorag yang berprestasi.
2. Ad a nya mo t i fa s i d a r i k e lua r ga , gur u, t ema n s e b a ya
unt uk me la k u k a n point pertama.
3. Kemauan orang tua untuk membenahi kondis i ke lua rga
sehingga te rc ipta keluarga yang harmonis , komunikatif , dan nyaman
bagi remaja.
4. Rema j a p a nd a i memi l ih t ema n d a n l ingk unga n
ya ng b a ik s e r t a o r a ng t ua member arahan dengan siapa dan
dikomunitas mana remaja harus bergaul.Dengan olahraga,para remaja akan
tentu memiliki lingkungan dan teman yang memiliki daya pikir sebagai
olahragawan juga,yang bakal tentu memiliki kegitan yang bermanfaat.
5. Rema j a memb e nt uk k e t a ha na n d i r i a ga r t id a k
t e r p e nga r uh j ik a t e r nya t a teman sebaya atau komunitas yang
ada tidak sesuai dengan harapan.
14 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
19. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.15
6. Dalam sebuah lingkungan keluarga, perlu diadakan hubungan dan
komunikasi yang terbuka antar sesama anggota kaluarga.
7. Jika dikelas terjadi perilaku yang menyimpang, jangan bersikap marah
terhadap siswa, tetapi hadapi dengan hati dan pikiran yang tenang dan
jernih.
8. Memberikan bimbingan siswa dikelas secara keseluruhan, sehingga setiap
siswa memperoleh kepuasan dan kesuksesan serta tercipta suasana kelas
yang harmonis tenang dan menyenangkan.
9.. Memahami segala keterbatasan yang dimiliki siswa, sehingga sebagai guru
hendaknya membantu dengan memberikan pertolongan kepada siswa yang
mengalami kesulitan dalam mengembangkan diri.
10. Memahami segala kemampuan yang berbeda-beda.
11. Menjaga pergaulan kita dengan siapa saja dengan memperhatikan norma-norma
yang berlaku.
12. Harus dapat membedakan mana hal yang buruk dan mana hal yang baik
untuk pergaulan kita agar tidak terjerus ke pergaulan bebas.
13. Perlunya / pentingnya peran orang tua dalam mendidik seorang anak.
14. Memberi pengalaman bagi siswa yang melakukan kegiatan-kegiatan yang
positif.
15 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
20. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.16
F. Kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh beberapa hal, sebagian
diantaranya adalah :
1. Pengaruh Kawan Sepermainan
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk
prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata
teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas.
Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah
setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Di
jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si
remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orangtua juga senang dan
bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut.
Padahal, kebanggaan ini adalah semu sifatnya. Malah kalau tidak dapat
dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya. Sebab
kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula.
Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi tidak mempunyai modal ataupun
orangtua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustrasi. Apabila
timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan melarikan rasa kekecewaannya itu
pada narkotik, obat terlarang, dan lain sebagainya.Untuk menghindari masalah
yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman
bergaul yang sesuai, orangtua hendaknya juga memberikan kesibukan dan
mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja.
16 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
21. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.17
Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun
mengada-ada. Berilah pengertian yang jelas dahulu, sekaligus berilah teladan
pula. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat
mengurangi waktu anak ‘kluyuran’ tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak
mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam rumah tangga.
Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari.
Mereka dididik untuk mandiri. Selain itu, berilah pengarahan kepada mereka
tentang batasan teman yang baik.
2. Pendidikan
Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua
kepada anak. Ketika anak telah berusia 17 tahun atau 18 tahun yang merupakan
akhir masa remaja, anak mulai akan memilih perguruan tinggi. Orangtua
hendaknya membantu memberikan pengarahan agar masa depan si anak
berbahagia. Arahkanlah agar anak memilih jurusan sesuai dengan kesenangan dan
bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang tua. Masih sering terjadi
dalam masyarakat, orangtua yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan
anaknya memilih profesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orangtua.
Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab,
meski memang ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orangtuanya
tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian menjadi
kecewa, frustasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali.
17 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
22. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.18
Mereka malah pergi bersama dengan kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa
mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat
terlarang.
3. Penggunaan Waktu Luang
Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan sekolah dan seputar
usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak ada
kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja
akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk
kegiatan. Apabila si remaja melakukan kegiatan yang positif, hal ini tidak akan
menimbulkan masalah. Namun, jika ia melakukan kegiatan yang negatif maka
lingkungan dapat terganggu. Seringkali perbuatan negatif ini hanya terdorong rasa
iseng saja. Tindakan iseng ini selain untuk mengisi waktu juga tidak jarang
dipergunakan para remaja untuk menarik perhatian lingkungannya. Perhatian
yang diharapkan dapat berasal dari orangtuanya maupun kawan sepermainannya.
Celakanya, kawan sebaya sering menganggap iseng berbahaya adalah salah satu
bentuk pamer sifat jagoan yang sangat membanggakan. Misalnya, ngebut tanpa
lampu dimalam hari, mencuri, merusak, minum minuman keras, obat bius, dan
sebagainya. Munculnya kegiatan iseng tersebut selain atas inisiatif si remaja
sendiri, sering pula karena dorongan teman sepergaulan yang kurang sesuai.
18 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
23. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.19
Sebab dalam masyarakat, pada umunya apabila seseorang tidak mengikuti gaya
hidup anggota kelompoknya maka ia akan dijauhi oleh lingkungannya. Tindakan
pengasingan ini jelas tidak mengenakkan hati si remaja, akhirnya mereka terpaksa
mengikuti tindakan kawan-kawannya. Akhirnya ia terjerumus. Tersesat.
Oleh karena itu, orangtua hendaknya memberikan pengarahan yang berdasarkan
cinta kasih bahwa sikap iseng negatif seperti itu akan merugikan dirinya sendiri,
orangtua, maupun lingkungannya. Dalam memberikan pengarahan, orangtua
hendaknya hanya membatasi keisengan mereka. Jangan terlalu ikut campur
dengan urusan remaja. Ada kemungkinan, keisengan remaja adalah semacam
‘refreshing’ atas kejenuhannya dengan urusan tugas-tugas sekolah. Dan apabila
anak senang berkelahi, orangtua dapat memberikan penyaluran dengan
mengikutkannya pada satu kelompok olahraga beladiri.
4. Uang Saku
Orangtua hendaknya memberikan teladan untuk menanamkan pengertian bahwa
uang hanya dapat diperoleh dengan kerja dan keringat. Remaja hendaknya dididik
agar dapat menghargai nilai uang. Mereka dilatih agar mempunyai sifat tidak suka
memboroskan uang tetapi juga tidak terlalu kikir. Ajarkan pula anak untuk
mempunyai kebiasaan menabung sebagian dari uang sakunya. Menabung
bukanlah pengembangan watak kikir, melainkan sebagai bentuk menghargai uang
yang didapat dengan kerja dan semangat.
19 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
24. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.20
Uang saku yang diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat menimbulkan
masalah. Yaitu:
1. Anak menjadi boros
2. Anak tidak menghargai uang, dan
3. Anak malas belajar, sebab mereka pikir tanpa kepandaian pun uang
gampang didapat.
5. Perilaku Seksual
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan.
Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra
tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah
pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk
gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi
persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi
informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu.
Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh
karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang
idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa
kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu
menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan
masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
20 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
25. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.21
Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang
jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan
dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang
diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan
dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi.
Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak
kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan.
Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan
anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidak
setujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana. Jangan hanya dengan
kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil,
gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini
adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua
hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan
menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa
takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua. Oleh sebab itu masa
kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua,
tidak lebih hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang
berkesinambungan daritahap - tahap pe r tumbuhan yang ha rus dila lui
oleh seorang manus ia .
21 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
26. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No. 22
Se t iap ma sa pe r tumbuhan memiliki c ir i- c ir i te r sendir i.
Ma s ing-ma s ing mempunya i ke lebihan dan kekurangan. Demikian
pula dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebaga i
ma sa yang pa ling rawan da lam prose s kehidupan ini. Ma sa
rema ja se r ing menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja
sering menjadi pembahasan da lam banyak semina r .Padaha l bagi s i
rema ja sendir i, ma sa ini ada lah ma sa yang pa ling
menyenangkan da lam hidupnya . Oleh ka rena itu, pa ra
orangtua hendaknya berkenan menerima remaja sebagaimana
adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua para
remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan, di tengah
membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk
siremaja.Rema j a a d a la h ma s a p e r a l iha n d a r i k a na k - k a na k
k e d ewa s a . P a r a a hl i pendidikan sependapa t bahwa rema ja
ada lah me reka yang be rus ia anta ra 13 tahun sampa i dengan
18 tahun. Seorang rema ja sudah t idak lagi dapa t dika takan
sebaga i kanak - kanak, namun ma s ih be lum cukup ma tang
untuk dapa t dika takan dewa sa .Me reka sedang menc a r i pola
hidup yang pa ling se sua i baginya dan ini pun se r ingdilakukan
melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.
22 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
27. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.23
Kesalahan y a n g d i l a k u k a n s e r i n g m e n i m b u l k a n
k e k u a t i r a n s e r t a p e r a s a a n y a n g
t i d a k menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya .
Ke sa lahan yang dipe rbua t pa ra rema ja hanya akan
menyenangkan teman sebayanya . Ha l ini ka rena me reka
semua memang sama- sama masih dalam masa mencari identitas.
Kesalahan-kesalahan yangmenimbulkan keke sa lan lingkungan
inilah yang se r ing disebut sebagai kenakalan remaja.Masalah
kenakalan remaja mulai mendapat perhatian yang khusus sejak dibentuknya suatu
peradilan untuk anak-anak nakal atau jouvenille court pada tahun 1899 di Cook
Country, Illinois, Amerika Serikat. Pada waktu itu, peradilan tersebut berfungsi
sebagai pengganti orangtua si anak yang memutuskan perkara untuk kepentingan
si anak dan masyarakat. Dalam pandangan umum, kenakalan anak dibawah umur
13 tahun masih dianggap wajar, sedangkan kenakalan anak diatas usia 18 tahun
dianggap merupakan suatu bentuk kejahatan.
G. Peran Orang tua dalam mencegah Kenakalan remaja:
Dalam hal ini peran orang tua sangatnya penting untuk mencegah terjadinya
kenakalan siswa karena disini orang tualah yang paling dekat dengan
siswa/remaja, maka dari itu perlu adanya keterbukaan, saling mengisi, dan
komunikasi antara orang tua dan siswa.
23 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
28. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.24
Disini yang dimaksud keterbukaan, saling mengisi dan komunikasi adalah :
Keterbukaan, mencakup :
1). Saling jujur antara satu sama lain anggota keluarga
2). Tidak ada rasa ketertutupan
3). Selalu bicara apa adanya sesuai isi hati
Saling mengisi, mencakup :
1). Saling melengkapi kekurangan antara anggota keluarga
2). Saling mengisi kekosongan antar hati
3). Saling membantu jika ada masalah
Komunikasi, mencakup :
1). Saling bicara antar hati
2). Saling berbagi masalah
3). Selalu komunikasi ungkapkan isi hati
H. Hubungan Perilaku Menyimpang Pelajar dengan Disorganisasi Sosial.
Perilaku pelajar sebagai individu yang dianggap menyimpang dan merupakan
sebagai masalah sosial, pada dasarnya bersumber dari sistem sosial terutama
dalam pandangan disorganisasi sosial sebagai sumber masalah. Hal ini dapat
dilihat bahwa pada umumnya para pelajar yang mengalami gejala disorganisasi
sosial seperti masalah dalam keluarga,maka norma dan nilai sosial menjadi
kehilangan kekuatan mengikat. Dengan demikian kontrol sosial menjadi lemah,
sehingga memungkinkan terjadinya berbagai bentuk penyimpangan perilakunya.
24 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
29. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.25
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menilai ada tidaknya
hubungan antara perilaku menyimpang atau kenakalan pelajar dengan
disorganisasi sosial, terutama masalah dalam keluarga, (Masngudin HMS :
wordpress.com/2008), yaitu :
1. Hubungan dengan sikap orang tua dalam pendidikan
Salah satu sebab kenakalan yang disebutkan pada kerangka konsep di atas adalah
sikap orang tua dalam mendidik anaknya. Mereka yang orang tuanya otoriter, dan
tidak memperhatikan sama sekali pendidikan anaknya, sering melakukan
kenakalan khusus, ternyata peranan keluarga dalam pendidikan sangat besar
pengaruhnya terhadap kehidupan anak.
2. Hubungan dengan pekerjaan orang tua
Untuk mengetahui apakah perilaku menyimpang atau kenakalan juga ada
hubungannya dengan pekerjaan orangtuanya, artinya tingkat pemenuhan
kebutuhan hidup. Karena pekerjaan orangtua dapat dijadikan ukuran kemampuan
ekonomi, guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal ini perlu diketahui karena
dalam keseharian orang tua terkadang tidak mampu dan melalaikan tugas sosial
keluarga, karena kesibukannya dalam pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya.
3. Hubungan dengan keutuhan keluarga
Secara teoritis keutuhan keluarga dapat berpengaruh terhadap kenakalan pelajar.
25 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
30. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.26
Artinya banyak terdapat anak-anak pelajar yang nakal datang dari keluarga yang
tidak utuh, baik dilihat dari struktur keluarga maupun dalam interaksinya di
keluarga, namun ketidakutuhan struktur keluarga bukan jaminan bagi anaknya
untuk melakukan kenakalan.Namun jika dilihat dari keutuhan dalam interaksi,
terlihat jelas bahwa yang melakukan kenakalan khusus berasal dari keluarga yang
interaksinya kurang dan tidak serasi. Jadi ketidak berfungsian keluarga untuk
menciptakan keserasian dalam interaksi mempunyai kecenderungan anak
pelajarnya melakukan kenakalan. Artinya semakin tidak serasi hubungan atau
interaksi dalam keluarga tersebut tingkat kenakalan yang dilakukan semakin berat,
yaitu pada kenakalan khusus. seperti hubungan seks di luar nikah,
menyalahgunakan narkotika, kasus pembunuhan, pemerkosaan, kumpul kebo,
serta menggugurkan kandungan.
4. Hubungan antara interaksi keluarga dengan lingkungannya
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, oleh karena itu mau tidak
mau harus berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Adapun yang diharapkan
dari hubungan tersebut adalah serasi, karena keserasian akan menciptakan
kenyamanan dan ketenteraman. Apabila hal itu dapat diciptakan, yaitu
menerapkan proses sosialisasi yang baik bagi anak-anaknya, dengan tetangga atau
lingkungan sosialnya, maka kecenderungan anaknya melakukan kenakalan pada
tingkat yang lebih berat yaitu kenakalan khusus, akan terhindarkan.
26 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
31. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.27
5. Hubungan dengan kehidupan beragama keluarga
Kehidupan beragama keluarga juga merupakan salah satu ukuran untuk melihat
hubungan perilaku penyimpangan pelajar dengan disorganisasi sosial dalam
keluarga. Sebab keluarga yang menjalankan kewajiban agama secara baik, berarti
mereka akan menanamkan nilai-nilai dan norma yang baik. Artinya secara teoritis
bagi keluarga yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik, maka anak-anaknyapun
akan melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan norma
agama.Dengan demikian ketaatan dan tidaknya beragama bagi keluarga sangat
berhubungan dengan kenakalan yang dilakukan oleh anak-anaknya. Hal ini berarti
bahwa bagi keluarga yang taat menjalankan kewajiban agamanya kecil
kemungkinan perilaku anaknya menyimpang, baik kenakalan yang menjurus pada
pelanggaran dan kejahatan maupun kenakalan khusus, demikian juga
sebaliknya.Menurut teori Durkheim kenakalan pelajar disebabkan ketidak
berfungsian sebuah organisasi yang dalam hal ini adalah organisasi keluarga,
untuk itu solusi yang diambil yaitu memfungsikan kembali organisasi itu atau
keluarga untuk mencegah tingkat kenakalan pelajar tersebut. (Soerjono Soekanto,
2007:324). Dan pada dasarnya keluarga memang adalah organisasi pertama
sebagai pembentuk watak dan kepribadian anak atau pelajar, jadi keberfungsian
keluarga sangat menentukan masa depannya.
27 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
32. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.28
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis di atas, ditemukan bahwa perilaku menyimpang pelajar
adalah kenakalan pelajar yang biasanya dilakukan oleh pelajar-pelajar yang gagal
dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja
maupun pada masa kanak-kanaknya, Penyimpangan biasanya dilihat dari
perspektif orang yang bukan penyimpang. Untuk menghargai penyimpangan
adalah dengan cara memahami, bukan menyetujui apa yang dipahami oleh
penyimpang.Berdasarkan kenyataan di atas, maka untuk memperkecil tingkat
perilaku menyimpang pelajar, maka perlu kiranya orangtua menjaga dan
mempertahankan keutuhan keluarga dengan mengoftimalkan fungsi sosial
keluarga melalui program-program kesejahteraan sosial yang berorientasi pada
keluarga dan lingkungannya, pengenalan agama lebih dini dan mengamalkannya
di kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
1) Pe r lu adanya t indakan- t indakan da r i peme r intah untuk
mengawa s i t indakanremaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada
kenakalan remaja.
2) Pe r lunya penanaman nila i mora l , pendidikan dan nila i
re ligio us pada dir iseorang remaja.
28 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
33. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.29
DAFTAR PUSTAKA
Achlis, 1992, Praktek Pekerjaan Sosial I, STKS , Bandung
Gunarsa, Singgih D, 1988, Psikologi Pelajar, Jakarta, BPK Gunung Mulya.
Kartini, Kartono,1986, Psikologi Sosial 2, Kenakalan Pelajar, Jakarta, Rajawali.
_______________, 2007, Psikologi Anak, , Bandung. Mandar Maju.
_______________, 1985 Perubahan Sosial, Jakarta, Rajawali.
Soerjono Soekanto, 1988, Sosiologi Penyimpangan, Rajawali, Jakarta
_________________, 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo
Persada.
http://h4b13.wordpress.com/2008/01/14/hal-hal-yang-mempengaruhi-timbulnya-kenakalan-
pelajar/, diakses 29 Januari 2009.
http://em4lzy.multiply.com/journal/item/5/kenakalan_pelajar, diakses 1 Pebruari
2009.
http://innventarisasi-pengetahuan.blogspot.com/2008/04/kenakalan
pelajar.html, diakses 10 Pebruari 2009.
http://www.jurnalbogor.com/p/4294, Cegah Kenakalan
http://helda.info/2009/06/kenakalan
remaja/http://pusatremaja.com/2008/01/15/kenakalan-remaja/
http://yoyooh.com/original-post/yo-ori-remaja/90-kenakalan-remaja.html
http://www.scribd.com/doc/12007831/KENAKALAN-REMAJA
http://www.anneahira.com/narkoba/index.html
29 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh
34. Makalah ini disusun oleh/dibuat : Desi Apriani Putri,Fatma
Sari,Helda,Hardi,Isnawati,Nor Anina,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Amuntai)
Kamis, 13 November 2014
2014
No.30
http://nuritaputranti.wordpress.com/2008/02/19/remaja-dan-permasalahannya-part-
30 Makalah Tema Kenakalan Remaja Class C Ruang 3 Kelompok 7 Tujuh