Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, penyebab, dan akibat kenakalan remaja. Hasil riset dan observasi lapangan menunjukkan bahwa 35% responden pernah melakukan kenakalan remaja."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, jenis, dan penyebabnya. Remaja sedang mencari identitas diri sehingga rawan melakukan kesalahan yang dapat menimbulkan kenakalan. Faktor internal dan eksternal seperti keluarga dan lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya kenakalan pada remaja.
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
Laporan penelitian ini membahas kenakalan remaja di Jakarta. Beberapa penyebab kenakalan remaja diantaranya kurangnya perhatian orang tua, lingkungan yang tidak mendukung, dan pengaruh teman sebaya. Dampak dari kenakalan remaja meliputi gangguan mental, kriminalitas yang meningkat, serta masa depan remaja yang suram. Untuk mengatasinya diperlukan dukungan lingkungan, pendidikan agama yang kuat
Remaja masa kini banyak terpengaruh lingkungan dan kurang perhatian orang tua sehingga melakukan pergaulan bebas yang berakibat buruk bagi kesehatan, sosial, dan agama mereka. Tindakan tersebut dapat menciptakan lingkaran setan yang sulit dihindari.
Pancasila diperlukan sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia karena:
1) Pengembangan ilmu yang tidak memperhatikan nilai-nilai budaya dapat merusak lingkungan dan menggantikan nilai-nilai luhur bangsa
2) Pancasila dapat mengendalikan ilmu agar sesuai dengan cara berpikir bangsa Indonesia dan mencegah gaya hidup sekuler
3) Nilai-nilai lokal mulai digantikan gaya hidup global akibat pengaruh tekn
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja dan penyebabnya. Dijelaskan bahwa kenakalan remaja meliputi perilaku yang menyimpang dari norma hukum yang dilakukan oleh remaja. Penyebab kenakalan remaja terbagi menjadi faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti kurangnya perhatian orang tua dan pemahaman tentang agama."
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, penyebab, dan akibat kenakalan remaja. Hasil riset dan observasi lapangan menunjukkan bahwa 35% responden pernah melakukan kenakalan remaja."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, jenis, dan penyebabnya. Remaja sedang mencari identitas diri sehingga rawan melakukan kesalahan yang dapat menimbulkan kenakalan. Faktor internal dan eksternal seperti keluarga dan lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya kenakalan pada remaja.
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
Laporan penelitian ini membahas kenakalan remaja di Jakarta. Beberapa penyebab kenakalan remaja diantaranya kurangnya perhatian orang tua, lingkungan yang tidak mendukung, dan pengaruh teman sebaya. Dampak dari kenakalan remaja meliputi gangguan mental, kriminalitas yang meningkat, serta masa depan remaja yang suram. Untuk mengatasinya diperlukan dukungan lingkungan, pendidikan agama yang kuat
Remaja masa kini banyak terpengaruh lingkungan dan kurang perhatian orang tua sehingga melakukan pergaulan bebas yang berakibat buruk bagi kesehatan, sosial, dan agama mereka. Tindakan tersebut dapat menciptakan lingkaran setan yang sulit dihindari.
Pancasila diperlukan sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia karena:
1) Pengembangan ilmu yang tidak memperhatikan nilai-nilai budaya dapat merusak lingkungan dan menggantikan nilai-nilai luhur bangsa
2) Pancasila dapat mengendalikan ilmu agar sesuai dengan cara berpikir bangsa Indonesia dan mencegah gaya hidup sekuler
3) Nilai-nilai lokal mulai digantikan gaya hidup global akibat pengaruh tekn
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja dan penyebabnya. Dijelaskan bahwa kenakalan remaja meliputi perilaku yang menyimpang dari norma hukum yang dilakukan oleh remaja. Penyebab kenakalan remaja terbagi menjadi faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti kurangnya perhatian orang tua dan pemahaman tentang agama."
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau dengan melakukan pengamatan selama beberapa hari. Variabel yang diuji adalah cahaya dengan tiga tingkatannya, yaitu gelap, remang, dan terang. Hasil pengamatan akan digunakan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
TIK dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
menyenangkan.
TIK dapat membantu peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
TIK dapat membantu pendidik mengelola proses pembelajaran secara lebih
efektif dan efisien.
TIK dapat membantu evaluasi proses dan hasil pembelajaran secara lebih
objektif.
TIK dapat membantu meningkatkan kualitas sumber
Dokumen tersebut membahas tentang narkoba, efek negatif penggunaan narkoba secara fisik, sosial, dan psikis, serta upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba melalui pendidikan, hukum, dan rehabilitasi.
Tugas karya tulis ini membahas tentang kenakalan remaja. Dibahas tentang pengertian kenakalan remaja, penyebabnya, dan cara menanggulanginya. Latar belakang masalah adalah semakin banyaknya kenakalan yang dilakukan remaja saat ini akibat pengaruh lingkungan dan media sosial.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan hewan melibatkan proses seluler dan morfologis yang dipengaruhi oleh faktor internal seperti gen dan hormon serta faktor eksternal seperti cahaya, temperatur dan nutrisi. Proses ini mencakup perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder pada tumbuhan, serta tahap embrio dan metamorfosis pada hewan.
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakAn Rachma
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan perkembangan yang mungkin timbul pada masa kanak-kanak, mulai dari pengertian masa kanak-kanak, permasalahan pada masa kanak-kanak awal seperti masalah fisik dan psikologis, serta permasalahan pada masa kanak-kanak akhir khususnya permasalahan perkembangan belajar siswa SD."
Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Tiga jenis tanah yang diuji adalah tanah biasa, tanah pasir, dan tanah merah. Parameter yang diamati meliputi panjang akar, batang, dan daun selama 7 hari. Hasilnya menunjukkan tanah biasa memungkinkan pertumbuhan tanaman kacang hijau paling cepat dibandingkan tanah pasir dan tanah merah.
Teks tersebut membahas tentang teori perkembangan psikososial Erik Erikson. Teori ini membagi perkembangan manusia menjadi delapan tahap berdasarkan konflik ego. Teks tersebut menjelaskan latar belakang Erikson, teori perkembangannya, serta delapan tahap perkembangan menurut teori tersebut.
Makalah ini membahas karakteristik dan perbedaan individu. Secara singkat, individu didefinisikan sebagai manusia sebagai pribadi yang utuh dan tidak terpisahkan. Setiap individu memiliki karakteristik bawaan dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangannya. Perbedaan antar individu terlihat dari aspek fisik, sosial, kepribadian, intelegensi, dan latar belakang. Aspek yang mempengaruhi perkembangan individu ant
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
Dokumen tersebut merangkum tahap-tahap perkembangan moral pada anak dan remaja. Mulai dari usia bayi hingga dewasa. Pada setiap tahap, terjadi perkembangan penalaran dan sikap moral yang sesuai dengan tingkat kognitif anak. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri perkembangan moral pada anak dan remaja yang meliputi peningkatan kemampuan berpikir abstrak dan pemahaman b
Tawuran pelajar di Indonesia masih menjadi masalah serius. Berdasarkan data, 19 pelajar tewas akibat 229 kasus tawuran pada 2013. Tawuran disebabkan faktor internal dan eksternal seperti keluarga, sekolah, lingkungan. Dampaknya berupa kerugian fisik, gangguan pembelajaran, turunnya moral. Solusinya memberikan pendidikan moral, figur teladan, perhatian, dan kegiatan bermanfaat bagi pelajar.
Makalah ini membahas karakteristik remaja dan pentingnya mengenali karakteristik siswa remaja. Remaja mengalami perubahan fisik dan psikologis yang cepat. Perkembangan kognitif remaja mencapai tahap operasional formal sehingga mereka dapat berpikir secara abstrak dan kritis. Emosi remaja juga masih labil karena pengaruh hormon. Perkembangan sosial remaja penting untuk menguasai keterampilan sos
Makalah ini membahas tentang perkembangan remaja, dimulai dengan latar belakang mengenai pentingnya memahami tugas-tugas perkembangan remaja. Kemudian membahas tentang definisi remaja, ciri-ciri remaja, dan tugas perkembangan yang harus dilalui remaja seperti pencarian jati diri dan kemandirian. Terakhir membahas mengenai perkembangan fisik dan psikologi pada masa remaja awal."
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
Bab ini menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia melalui berbagai peristiwa penting. Pancasila mulai diusulkan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI pada 1945 dan kemudian disepakati sebagai dasar negara melalui sidang PPKI pada 18 Agustus 1945. Proses ini mengalami berbagai tantangan namun berhasil membentuk ideologi yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Makalah Pengaruh ponsel terhadap kesehatan dan psikologisevarahma70
Teks tersebut membahas tentang pengaruh penggunaan ponsel yang berkepanjangan terhadap kesehatan fisik dan psikologis. Secara garis besar dijelaskan bahwa penggunaan berlebihan ponsel dapat menyebabkan gangguan pada mata, postur tubuh, kesuburan, gangguan tidur, dan bahkan berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker. Sementara itu, dampak psikologisnya meliputi menurunnya konsentrasi,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja di Indonesia dan faktor-faktor penyebabnya seperti lingkungan dan keluarga.
2. Ada beberapa macam kenakalan remaja seperti narkoba, kriminalitas, dan pelanggaran sosial dan agama.
3. Dibahas pula peran pemerintah dan cara menanggulangi kenakalan remaja seperti peran keluarga dan lingkungan yang lebi
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau dengan melakukan pengamatan selama beberapa hari. Variabel yang diuji adalah cahaya dengan tiga tingkatannya, yaitu gelap, remang, dan terang. Hasil pengamatan akan digunakan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
TIK dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
menyenangkan.
TIK dapat membantu peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
TIK dapat membantu pendidik mengelola proses pembelajaran secara lebih
efektif dan efisien.
TIK dapat membantu evaluasi proses dan hasil pembelajaran secara lebih
objektif.
TIK dapat membantu meningkatkan kualitas sumber
Dokumen tersebut membahas tentang narkoba, efek negatif penggunaan narkoba secara fisik, sosial, dan psikis, serta upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba melalui pendidikan, hukum, dan rehabilitasi.
Tugas karya tulis ini membahas tentang kenakalan remaja. Dibahas tentang pengertian kenakalan remaja, penyebabnya, dan cara menanggulanginya. Latar belakang masalah adalah semakin banyaknya kenakalan yang dilakukan remaja saat ini akibat pengaruh lingkungan dan media sosial.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan hewan melibatkan proses seluler dan morfologis yang dipengaruhi oleh faktor internal seperti gen dan hormon serta faktor eksternal seperti cahaya, temperatur dan nutrisi. Proses ini mencakup perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder pada tumbuhan, serta tahap embrio dan metamorfosis pada hewan.
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakAn Rachma
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan perkembangan yang mungkin timbul pada masa kanak-kanak, mulai dari pengertian masa kanak-kanak, permasalahan pada masa kanak-kanak awal seperti masalah fisik dan psikologis, serta permasalahan pada masa kanak-kanak akhir khususnya permasalahan perkembangan belajar siswa SD."
Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Tiga jenis tanah yang diuji adalah tanah biasa, tanah pasir, dan tanah merah. Parameter yang diamati meliputi panjang akar, batang, dan daun selama 7 hari. Hasilnya menunjukkan tanah biasa memungkinkan pertumbuhan tanaman kacang hijau paling cepat dibandingkan tanah pasir dan tanah merah.
Teks tersebut membahas tentang teori perkembangan psikososial Erik Erikson. Teori ini membagi perkembangan manusia menjadi delapan tahap berdasarkan konflik ego. Teks tersebut menjelaskan latar belakang Erikson, teori perkembangannya, serta delapan tahap perkembangan menurut teori tersebut.
Makalah ini membahas karakteristik dan perbedaan individu. Secara singkat, individu didefinisikan sebagai manusia sebagai pribadi yang utuh dan tidak terpisahkan. Setiap individu memiliki karakteristik bawaan dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangannya. Perbedaan antar individu terlihat dari aspek fisik, sosial, kepribadian, intelegensi, dan latar belakang. Aspek yang mempengaruhi perkembangan individu ant
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
Dokumen tersebut merangkum tahap-tahap perkembangan moral pada anak dan remaja. Mulai dari usia bayi hingga dewasa. Pada setiap tahap, terjadi perkembangan penalaran dan sikap moral yang sesuai dengan tingkat kognitif anak. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri perkembangan moral pada anak dan remaja yang meliputi peningkatan kemampuan berpikir abstrak dan pemahaman b
Tawuran pelajar di Indonesia masih menjadi masalah serius. Berdasarkan data, 19 pelajar tewas akibat 229 kasus tawuran pada 2013. Tawuran disebabkan faktor internal dan eksternal seperti keluarga, sekolah, lingkungan. Dampaknya berupa kerugian fisik, gangguan pembelajaran, turunnya moral. Solusinya memberikan pendidikan moral, figur teladan, perhatian, dan kegiatan bermanfaat bagi pelajar.
Makalah ini membahas karakteristik remaja dan pentingnya mengenali karakteristik siswa remaja. Remaja mengalami perubahan fisik dan psikologis yang cepat. Perkembangan kognitif remaja mencapai tahap operasional formal sehingga mereka dapat berpikir secara abstrak dan kritis. Emosi remaja juga masih labil karena pengaruh hormon. Perkembangan sosial remaja penting untuk menguasai keterampilan sos
Makalah ini membahas tentang perkembangan remaja, dimulai dengan latar belakang mengenai pentingnya memahami tugas-tugas perkembangan remaja. Kemudian membahas tentang definisi remaja, ciri-ciri remaja, dan tugas perkembangan yang harus dilalui remaja seperti pencarian jati diri dan kemandirian. Terakhir membahas mengenai perkembangan fisik dan psikologi pada masa remaja awal."
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
Bab ini menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia melalui berbagai peristiwa penting. Pancasila mulai diusulkan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI pada 1945 dan kemudian disepakati sebagai dasar negara melalui sidang PPKI pada 18 Agustus 1945. Proses ini mengalami berbagai tantangan namun berhasil membentuk ideologi yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Makalah Pengaruh ponsel terhadap kesehatan dan psikologisevarahma70
Teks tersebut membahas tentang pengaruh penggunaan ponsel yang berkepanjangan terhadap kesehatan fisik dan psikologis. Secara garis besar dijelaskan bahwa penggunaan berlebihan ponsel dapat menyebabkan gangguan pada mata, postur tubuh, kesuburan, gangguan tidur, dan bahkan berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker. Sementara itu, dampak psikologisnya meliputi menurunnya konsentrasi,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja di Indonesia dan faktor-faktor penyebabnya seperti lingkungan dan keluarga.
2. Ada beberapa macam kenakalan remaja seperti narkoba, kriminalitas, dan pelanggaran sosial dan agama.
3. Dibahas pula peran pemerintah dan cara menanggulangi kenakalan remaja seperti peran keluarga dan lingkungan yang lebi
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk pengertian, faktor-faktor penyebab internal dan eksternal, gejala, contoh perilaku, dan upaya penanggulangannya.
1) Lingkungan SMAN 1 Bone-Bone masih kurang bersih karena kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya kebersihan.
2) Upaya yang dilakukan sekolah seperti piket, lomba kebersihan, dan kerja bakti belum maksimal.
3) Peningkatan kesadaran siswa dan kerja sama antar warga diperlukan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang remaja dan kenakalan remaja. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa remaja adalah masa transisi antara anak-anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis kenakalan yang sering dilakukan remaja beserta penyebabnya.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan seksual pada masa remaja. Remaja didefinisikan sebagai masa transisi antara anak-anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, dan sosial-emosional. Terdapat beberapa fase perkembangan remaja yaitu pra-pubertas, pubertas, akhir pubertas, dan remaja akhir. Dokumen juga membahas mengenai ciri, kebutuhan, permasalahan,
Revisi makalah Psikologi Perkembangan dengan tema "Periode Perkembangan Masa Remaja Awal" kelas PAI II Siang
diupload oleh:
1. Nurul Awwalina
2. Ahmad Mubarok P.
3. Khoirul Anam
4. Wahyu Hidayat
Dokumen tersebut membahas peran keluarga, khususnya orang tua, dalam membina akhlak remaja. Dokumen menjelaskan bahwa masa remaja merupakan masa transisi yang rentan terhadap pengaruh negatif, sehingga pendidikan akhlak dari orang tua sangat penting. Krisis akhlak yang melanda remaja saat ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang tidak seimbang dengan moral. Keluarga berperan besar dalam membantu
Perkembangan Peserta Didik. "Remaja". selamat membaca semoga menjadi ilmu yang bermanfaat ^^~
*mungkin keliatannya berantakan karena di upload. tapi coba di download aja, ga berantakan ko ^^
Makalah ini membahas pengaruh media massa dan elektronik terhadap pergaulan remaja. Tujuannya adalah membimbing remaja agar terlibat dalam kegiatan positif yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat serta menjauh dari pergaulan bebas. Dibahas pula ciri-ciri fisik dan psikologis remaja serta kebutuhan-kebutuhan psikologis mereka seperti penerimaan sosial dan pengalaman baru
Makalah ini membahas pengaruh media massa dan elektronik terhadap pergaulan remaja. Tujuannya adalah mengarahkan pergaulan remaja menjadi positif dengan kegiatan yang berguna, serta mencegah remaja terjebak dalam pergaulan bebas. Remaja perlu membentengi diri dengan iman yang kuat.
Dokumen tersebut membahas tentang masa remaja dan gejolak yang terjadi pada masa itu. Masa remaja adalah masa transisi antara anak-anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Gejolak remaja terjadi karena ketidakseimbangan antara perkembangan fisik dan psikososial, serta upaya remaja mencari identitas diri mereka. Dukungan lingkungan yang tepat dapat memb
1. Makalah Kenakalan Remaja
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa pemberontakan.
Pada masa-masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas
seringkali menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari
keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah,
sekolah, atau di lingkungan pertemanannya.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas
yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah
mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak
tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat
brutalnya remaja jaman sekarang. Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya
dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan
kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan
tindakan kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah
dipahami misalnya : pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan
hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang
baik atau mengagumkan. Akibatnya, para orangtua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang
tidak dapat diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga, mood
swing, depresi, dan munculnya tindakan berisiko sangat umum terjadi pada masa remaja
dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian remaja?
b. Bagaimana perkembangan psikologi remaja?
c. Apa macam-macam kenakalan remaja ?
d. Apa penyebab kenakalan remaja?
e. Bagaimana solusi untuk mengatasi kenakalan remaja?
1.3 Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui pengertian remaja dan ciri cirinya
b. Mengetahui perkembangan psikologi remaja pada saat ini
c. Mengetahui macam-macam kenakalan remaja
d. Mengetahui penyebab kenakalan remaja
e. Mengetahui solusi untuk mengatasi kenakalan remaja.
2. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat
disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan
manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa
dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa
awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun
hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi
badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini,
pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis)
dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Remaja memiliki tempat di antara anak-anak
dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan
dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa
dan tidak lagi memiliki status anak. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja
(adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan
oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :
a. 12-15 tahun
b. Masa remaja awal 15-18 tahun
c. Masa remaja pertengahan 18-21 tahun
d. Masa remaja akhir.
2.2 Ciri- Ciri Remaja
Mengenai ciri-ciri remaja tidak mesti dilihat dari satu sisi, tetapi dapat dilihat dari berbagai segi.
Misalnya dari segi usia, perkembangan fisik, phisikis, dan perilaku. Menurut Gayo (1990: 638-639) ciri-
ciri remaja usianya berkisar 12-20 tahun yang dibagi dalam tiga fase yaitu; Adolensi diri, adolensi
menengah, dan adolensi akhir. Penjelasan ketiga fase ini sebagai berikut.
a. Adolensi dini
3. Fase ini berarti preokupasi seksual yang meninggi yang tidak jarang menurunkan daya kreatif/ ketekunan,
mulai renggang dengan orang tuanya dan membentuk kelompok kawan atau sahabat karib, tinggah laku
kurang dapat dipertanggungjawabkan. Seperti perilaku di luar kebiasaan, delikuen,dan maniakal atau
defresif.
b. Adolensi menengah
Fase ini memiliki umum: Hubungan dengan kawan dari lawan jenis mulai meningkat pentingnya, fantasi
dan fanatisme terhadap berbagai aliran, misalnya, mistik, musik, dan lain-lain. Menduduki tempat yang
kuat dalam perioritasnya, politik dan kebudayaan mulai menyita perhatiannya sehingga kritik…..tidak
jarang dilontarkan kepada keluarga dan masyarakat yang dianggap salah dan tidak benar, seksualitas
mulai tampak dalam ruang atau skala identifikasi, dan desploritas lebih terarah untuk meminta bantuan.
c. Adolesensi akhir
Masa ini remaja mulai lebih luas, mantap, dari dewasa dalam ruang lingkup penghayatannya .Ia lebih
bersifat ‘menerima’dan ‘mengerti’ malahan sudah mulai menghargai sikap orang/pihak lain yang mungkin
sebelumnya ditolak. Memiliki karier tertentu dan sikap kedudukan, kultural, politik, maupun etikanya
lebih mendekati orang tuanya. Bila kondisinya kurang menguntungkan, maka masa turut diperpanjang
dengan konsekuensi .imitasi, bosan, dan merosot tahap kesulitan jiwanya. Memerlukan bimbingan dengan
baik dan bijaksana, dari orang-orang di sekitarnya.
Argumen lain tentang ciri-ciri remaja dan berbagai sudut pandang dikemukakan oleh Mustaqim
dan Abdul Wahid (1991:49-50). Menurutnya pada masa remaja umumnya telah duduk dalam bangku
sekolah lanjutan. Pada permulaan periode anak mengalami perubahan-perubahan jasmani yang berwujud
tanda-tanda kelamin sekunder seperti kumis, jenggot, atau suara berubah pada laki-laki. Lengan dan kaki
mengalami pertumbuhan yang cepat sekali sehingga anak-anak menjadi canggung dan kaku. Kelenjar-
kelenjar mulai tumbuh yang dapat menimbulkan gangguan phisikis anak.
Perubahan rohani juga timbul remaja telah mulai berfikir abstrak, ingatan logis makin lama makin
lemah. Pertumbuhan fungsi-fungsi psikis yang satu dengan yang lain tidak dalam keadaan seimbang
akibatnya anak sering mengalami pertentangan batin dan gangguan, yang biasa disebut gangguan
integrasi. Kehidupan sosial anak remaja juga berkembang sangat luas. Akibatnya anak berusaha
melepaskan diri darikekangan orang tua untuk mendapatkan kebebasan, meskipun di sisi lain masih
tergantung pada orang tua. Dengan demikian terjadi pertentangan antara hasrat kebebasan dan perasaan
tergantung.(Mustaqim dan Abdul Wahid, 1991:50).
Lebih lanjut dikatakan Mustaqim dan Abdul Wahid, pada masa remaja akhir umumnya telah mulai
menemukan nilai-nilai hidup, cinta, persahabatan, agama, kesusilaan, kebenaran dan kebaikan. Masa ini
biasa disebut masa pembentukan dan menentuan nilai dan cita-cita.Lain dari pada itu anak mulai berfikir
4. tentang tanggung jawab sosial, agama moral, anak mulai berpandangan realistik, mulai mengarahkan
perhatian pada teman hidupnya kelak, kematangan jasmani dan rohani, memiliki keyakinan dan pendirian
yang tetap serta berusaha mengabdikan diri dimasyarakat juga ciri remaja yang menonjol, tetapi hanya
remaja yang sudah hampir masuk dewasa.
Sedangkan menurut Hurlock (1999) ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut :
a. Masa remaja sebagai periode yang penting, karena perkembangan fisik, mental yang cepat dan penting
dan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai dan minat baru.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan, adanya suatu perubahan sikap dan perilaku dari anak-anak ke
menuju dewasa.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan, karena ada 5 perubahan yang bersifat universal yaitu
perubahan emosi, tubuh, minat dan pola perilaku, dan perubahan nilai.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena pada masa kanak-kanak masalah-masalahnya sebagian
besar diselesikan oleh guru dan orang tua sehingga kebanyakan remaja kurang berpengalaman dalam
mengatasi masalah.
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, karena remaja berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya,
apa peranannya.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena adanya anggapan stereotip budaya
bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak,
menyebabkan orang dewasa harus membimbing dan mengawasi.
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik. Karena remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain
sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, karena remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang
dihubungkan dengan orang dewasa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa ciri ciri masa remaja
adalah merupakan periode yang penting, periode perubahan, peralihan, usia yang bermasalah, pencarian
identitas, usia yang menimbulkan ketakutan, masa yang tidak realistik dan ambang masa kedewasaan.
2.3 Psikologi Remaja
Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang meledak-ledak, sulit
dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak
terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan
psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.
Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan hormon. Suatu saat
remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai
5. diri sendiri daripada pikiran yang realistis. Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan
masyarakat yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinnya yang baru.
Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (1990), yang mengatakan bahwa
kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya
ketegangan emosional yang disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat
yang berlainan dengan dirinya.
Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau begitu saja
menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah
dianjurkan atau dilarag, remaja tidak mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis. Dengan
perkembangan psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir,
kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan
pendapat.
2.4 Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan
atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
a.Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan
kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
b.Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam
masyarakat.
c.Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
Faktor pemicunya, menurut sosiolog Kartono, antara lain adalah gagalnya remaja melewati masa
transisinya, dari anak kecil menjadi dewasa, dan juga karena lemahnya pertahanan diri terhadap pengaruh
dunia luar yang kurang baik.
Akibatnya, para orangtua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang tidak dapat diatur, bahkan
terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga, mood swing, depresi, dan munculnya tindakan
berisiko sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang
kehidupan. Perilaku yang ditampilkan dapat bermacam-macam, mulai dari kenakalan ringan seperti
membolos sekolah, melanggar peraturan-peraturan sekolah, melanggar jam malam yang orangtua berikan,
hingga kenakalan berat seperti vandalisme, perkelahian antar geng, penggunaan obat-obat terlarang, dan
sebagainya.
Dalam batasan hukum, menurut Philip Rice dan Gale Dolgin, penulis buku The Adolescence,
terdapat dua kategori pelanggaran yang dilakukan remaja, yaitu:
6. a. Pelanggaran indeks, yaitu munculnya tindak kriminal yang dilakukan oleh anak remaja. Perilaku yang
termasuk di antaranya adalah pencurian, penyerangan, perkosaan, dan pembunuhan.
b. Pelanggaran status, di antaranya adalah kabur dari rumah, membolos sekolah, minum minuman
beralkohol di bawah umur, perilaku seksual, dan perilaku yang tidak mengikuti peraturan sekolah atau
orang tua.
2.5 Penyebab Kenakalan Remaja
Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor
dari luar (eksternal).
Faktor internal:
a.Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua
bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
b.Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka
yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol
diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
a. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan
antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun,
seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi
anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
b. Teman sebaya yang kurang baik
c. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Sedangkan menurut Kumpfer dan Alvarado, Faktor faktor Penyebab kenakalan remaja antara
lain :
a. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
b. Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-
sosial.
c.Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah,
dan lainnya).
d. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
e. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
f. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
7. g. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
h. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
i. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.
j. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan kenakalan
remaja.
2.6 Peranan Keluarga terhadap Kenakalan Remaja
Sarwono (1998) mengatakan bahwa keluarga merupakan lingkungan primer pada setiap individu.
Sebelum anak mengenal lingkungan yang luas, ia terlebih dahulu mengenal lingkungan keluarganya.
karena itu sebelum anak anak mengenal norma-norma dan nilai-nilai masyarakat, pertama kali anak akan
menyerap norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di keluarganya untuk dijadikan bagian dari
kepribadiannya.Orang tua berperan penting dalam emosi remaja, baik yang memberi efek positif maupun
negative. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua masih merupakan lingkungan yang sangat penting bagi
remaja.
Menurut Mu’tadin (2002) remaja sering mengalami dilema yang sangat besar antara mengikuti
kehendak orang tua atau mengikuti kehendaknya sendiri. Situasi ini dikenal dengan ambivalensi dan hal
ini akan menimbulkan konflik pada diri remaja. Konflik ini akan mempengaruhi remaja dalam usahanya
untuk mandiri, sehingga sering menimbulkan hambatan dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan
sekitarnya, bahkan dalam beberapa kasus tidak jarang remaja menjadi frustasi dan memendam kemarahan
yang mendalam kepada orang tuanya dan orang lain disekitarnya. Frustasi dan kemarahan tersebut
seringkali di ungkapkan dengan perilaku perilaku yang tidak simpatik terhadap orang tua maupun orang
lain yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Penilitian yang dilakukan
BKKBN pada umunya masalah antara orang tua dan anaknya bukan hal hal yang mendalam seperti
maslah ekonomi, agama, social, politik, tetapi hal yang sepele seperti tugas-tugas di rumah tangga,
pakaian dan penampilan.
Menurut Nalland (1998) ada beberapa sikap yang harus dimiliki orangtua terhadap anaknya pada
saat memesuki usia remaja, yakni :
a. Orang tua perlu lebih fleksibel dalam bertindak dan berbicara
b. Kemandirian anak diajarkan secara bertahap dengan mempertimbangkan dan melindungi mereka dari
resiko yang mungkin terjadi karena cara berfikir yang belum matang. Kebebasan yang dilakukan remaja
terlalu dini akan memudahkan remaja terperangkap dalam pergaulan buruk, obat-obatan terlarang,
aktifitas seksual yang tidak bertanggung jawab dll
8. c. Remaja perlu diberi kesempatan melakukan eksplorasi positif yang memungkinkan mereka mendapat
pengalaman dan teman baru, mempelajari berbagai keterampilan yang sulit dan memperoleh pengalaman
yang memberikan tantangan agar mereka dapat berkembang dalam berbagai aspek kepribadiannya.
d. Sikap orang tua yang tepat adalah sikap yang authoritative, yaitu dapat bersikap hangat, menerima,
memberikan aturan dan norma serta nilai-nilai secara jelas dan bijaksana. Menyediakan waktu untuk
mendengar, menjelaskan, berunding dan bisa memberikan dukungan pada pendapat anak yang benar.
2.7 Pergaulan Remaja
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga
oleh individu dengan kelompok.
Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-
politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia
lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan
bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia
remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin
mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Pergaulan remaja
berupa tekanan teman bahkan sahabat, yang bias disebut dengan rasa solidaritas, ingin diterima, dan
sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang
yang dilakukan oleh remaja.
2.8 Remaja dan Lingkungan Sosial
Lingkungan social meliputi teman sebaya, masyarakat dan sekolah. Sekolah mempunyai pengaruh
yang sangat besar bagi remaja, karena selain dirumah sekolah adalah lingkungan kedua dimana remaja
banyak melakukan berbagai aktifitas dan interaksi social dengan teman-temannya. Masalah yang dialami
remaja yang bersekolah lebih besar dibandingkan yang tidak bersekolah. Hubungan dengan guru dan
teman-teman di sekolah, mata pelajaran yang berat menimbulkan konflik yang cukup besar bagi remaja.
Pengaruh guru juga sanagt besar bagi perkembangan remaja, karena guru adalah orang tua bagi remaja
ketika mereka berada disekolah. Pada masa remaja, hubungan social memiliki peran yang sangat penting
bagi remaja. Remaja mulai memperluas pergaulan sosialnya dengan teman teman sebayanya. Remaja
lebih sering berada diluar rumah bersama teman teman sebayanya, karena itu dapat dimengerti bahwa
pengaruh teman-teman sebayanya pada sikap, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada
pengaruh orang tua.
9. Brown (1997) menggambarkan empat cara khusus, bagaimana terjadinya perubahan kelompok
teman sebaya dari masa kanak-kanak ke masa remaja :
a. Remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya dibandingkan pada anak-anak. Pada
usia 12 tahun, remaja awal mulai menjauhkan diri dari orang dewasa dan mendekatkan diri dengan teman
sebaya.
b. Remaja berusaha menghindari pengawasan yang ketat dari orang tua dan guru dan ingin mendapatkan
kebebasan. Mereka mencari tempat untuk bertemu dimana mereka tidak terlalu diawasi. Meskipun
dirumah mereka ingin mendapatkan privasi dan tempat dimana mereka dapat mengobrol dengan teman
temannya tanpa didengar oleh keluarganya.
c. Remaja mulai banyak berinteraksi dengan teman sebaya dari jenis kelamin yang berbeda. Walaupun
anak perempuan dan laki laki berpartisipasi dalam kegiatan dan berkelompok persahabatan yang berbeda
selama masa pertengahan kanak-kanak, tetapi pada masa remaja interaksi dengan remaja yang berbeda
jenis semakin meningkat, sejalan dengan semakin menjauhnya remaja dengan orang tua mereka.
d. Selama masa remaja, kelompok teman sebaya menjadi lebih memahami nilai-nilai dan perilaku dari
sub-budaya remaja yang lebih besar. Mereka juga mengidentifikasikan diri dalam kelompok pergaulan
tertentu.
Nama : Anwar adi .s
KELAS : 8 [ Delapan ]