SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
RESPON TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KIMIA
CANTIK DALAM BERBAGAI DOSIS
USULAN PENELITIAN
Oleh:
LENARDI MANIHURUK
19 301 0071
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini nilai ekspor Indonesia yang cukup tinggi dari sektor hortikultura adalah buah-buahan dan sayur-
sayuran. Salah satu jenis sayuran yang banyak di ekspor adalah kubis. Kubis atau kol merupakan salah satu
tanaman sayuran yang mendapat prioritas untuk ditingkatkan produksinya (Firmansyah dan Sri, 2003 dalam
Iwantari, 2012). Selain itu, pasar yang mampu menyerap sayuran kubis dalam jumlah besar adalah kota-kota
besar.
Kubis adalah sayuran yang dimanfaatkan daunnya dan bernilai gizi tinggi. Kubis di masyarakat lebih
dikenal dengan sebutan kol. Kubis sering dikonsumsi sebagai lalapan, asinan, gadogado, sop dan cap cay. Kubis
segar mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, glukonisolte, mineral (kalium, kalsium, magnesium,
mangan, fosfor, besi, natrium), vitamin (C, A, B6, biotin, E, tiamin, riboflavin, nicotinamide, folat) dan beta
karoten. Tingginya kandungan vitamin C dalam kubis dapat mencegah timbulnya sariawan akut. Setiap 100 g
kubis yang sudah direbus atau dikukus menyediakan 35 kalori, 2,3 g protein, 0,4 g lemak, 7,2 g karbohidrat dan
3,3 g serat (Patty, 2012 dalam Mahdalina et al., 2019).
Tabel 1.1 Data Produksi Tanaman Kubis Dalam 5 Tahun Terakhir Menurut Badan Pusat Statistik
(BPS).
No Tahun Produksi Kubis (Ton)
1 2016 1.213.041
2 2017 1.442.624
3 2018 1.407.932
4 2019 1.314.657
5 2020
1.406.985
Sumber : (BPS, 2020)
Salah satu jenis pupuk yang baik digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
adalah pupuk Cantik, pupuk tersebut mengandung unsur hara Nitrogen (N) dan juga Kalsium (Ca).
Disamping pemberian pupuk melalui akar, untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat
pula dikombinasikan dengan pemberian pupuk melalui daun. (F & Barat, 2020).
Kalsium juga merupakan elemen penting untuk pengembangan dan fungsi akar. Pertumbuhan akar
sangat terbatas pada tanaman Ca-deficiency, dan akar menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan
jamur. Kalsium diperlukan untuk stabilitas kromosom dan pembelahan sel. Ini mengaktifkan beberapa
sistem enzim dan menetralisir asam organik pada tumbuhan.
Pasokan Ca yang tidak adekuat dapat mengurangi pertumbuhan tanaman dan hasil buah jauh sebelum
gejala defisiensi menjadi nyata. Kandungan Ca tanah jarang rendah karena aplikasi kapur (kalsium karbonat,
CaCO3) kadang-kadang digunakan untuk mengendalikan keasaman tanah dan karena Ca hadir dalam air
irigasi. Tanah basa Florida memiliki kelimpahan Ca karena mengandung kalsium karbonat bebas (batu
kapur). Meskipun kelimpahan tanah Ca, pohon jeruk dapat menderita berbagai kelainan defisiensi Ca yang
mempengaruhi fungsi jaringan tanaman. Misalnya, kelainan "kusut" di pusar dan jeruk Valencia mungkin
disebabkan oleh defisiensi Ca pada albedo pada kulit. Salah satu pupuk yang mengandung calsium adalah
Cantik. (Purotani, 2017)
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Untuk mengetahui respon tanaman kubis terhadap pemberian berbagai dosis pupuk kimia cantik.
1.3 Hipotesis Penelitian
1.3.1 Ada respon tenaman kubis terhadap pemberian berbagai dosis pupuk kimia cantik.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi peneliti, sebagai syarat utama untuk menyelesaikan tugas akhir dalam memperoleh gelar
sarjana strata 1 (S1).
1.4.2 Bagi perkembangan pengetahuan, sebagai informasi ilmiah pertumbuhan kubis bagi para pembaca.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Kubis
Tanaman kubis (Brassica oleracea L.) dari famili Brassicaceae merupakan tanaman sayuran,
berupa tumbuhan berbatang lunak yang dikenal sejak jaman purbakala (2500 - 2000 SM) dan
merupakan tanaman yang dipuja dan dimuliakan masyarakat Yunani Kuno (Aditya, 2009 dalam
Luhukay et al., 2018).
Tanaman kubis termasuk dalam golongan tanaman sayuran semusim atau umur pendek.
Tanaman tersebut hanya dapat berproduksi satu kali dan setelah itu akan mati. Pemanenan kubis
bunga dapat dilakukan pada umur 60 – 70 hari setelah tanam, tergantung pada jenis dan varietasnya
(Cahyono, 2001 dalam Fitriani, 2009)
Berikut adalah klasifikasi dari tanaman kubis (Brassica oleracea):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliopsida
Class : Brassicales
Familia : Brassicaceae
Genus : Brassica
Species : Brassica oleracea (Simpson, 2006 dalam Iwantari, 2012).
2.2 Morfologi Tanaman Kubis
Kepala kubis paling tepat digambarkan sebagai tunas akhir tunggal yang besar, yang terdiri atas
daun yang saling bertumpang tindih secara ketat, yang menempel dan melingkupi batang pendek tidak
bercabang. Tinggi tanaman umumnya berkisar antara 40-60 cm. Pada sebagian kultivar, pertumbuhan
daun awal memanjang dan tiarap. Daun berikutnya secara progresif lebih pendek, lebih lebar, lebih
tegak, dan mulai menindihi daun yang lebih muda. Pembentukan daun yang terus berlangsung dan
pertumbuhan daun terbawah dari daun yang saling bertumpang tindih meningkatkan kepadatan kepala
yang berkembang. Bersamaan dengan pertumbuhan daun, batang juga lambat lahun memanjang dan
membesar.
Pertumbuhan kepala bagian dalam yang terus berlangsung hingga melewati fase matang (keras) dapat
menyebabkan pecahnya kepala. Variabel komoditas yang penting adalah ukuran kepala, kerapatan, bentuk,
warna, tekstur daun, dan periode kematangan. Bentuk kepala berkisar dari elips meruncing hingga gepeng
lirdru, dengan bentuk yang paling disukai adalah bundar atau hampir bundar. Warna daun dengan atau tanpa
lapisan lilin, beragam dari hijau muda hingga hijau-biru tua, dan juga ungu kemerahan. Tekstur daun licin
atau kusut (Rubatzky et al., 1998 dalam Iwantari, 2012).
Menurut Sunarjono (2011) dalam Iwantari (2012) morfologi kubis adalah sebagai berikut. Kubis atau
kol sebenarnya merupakan tanaman semusim atau lebih yang berbentuk perdu. Tanaman kubis berbentuk
perdu berbatang pendek dan beruas-ruas, sebagai bekas tempat duduk daun. Tanaman ini berakar tunggang
dengan akar sampingnya sedikit tetapi dangkal. Daunnya lebar berbentuk bulat telur dan lunak. Bunganya
tersusun dalam tandan dengan mahkota bunga berwarna kuning spesifik. Buahnya bulat panjang menyerupai
polong. Polong muda berwarna hijau, setelah tua berwarna kecokelatan dan mudah pecah. Bijinya kecil,
berbentuk bulat, dan berwarna kecokelatan. Biji yang banyak tersebut menempel pada dinding bilik tengah
polong.
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Kubis
Tanaman kubis merupakan tanaman dataran tinggi, tumbuh terbaik pada ketinggian tempat lebih dari
750 m di atas permukaan laut. Namun demikian sekarang sudah banyak kultivar yang dapat ditanam pada
dataran yang lebih rendah. Kubis toleran terhadap beberapa jenis tanah, dengan pH sekitar netral. Bahkan
pada tanah yang masam, kubis mampu tumbuh dengan baik. Kubis termasuk tanaman dwimusim, namun
dapat juga ditanam sebagai tanaman semusim (Ashari, 1995 dalam Iwantari, 2012).
Menurut Sunarjono (2011) dalam Iwantari (2012), syarat yang penting untuk dipenuhi supaya kubis
(Brassica oleracea) tumbuh dengan baik, yaitu tanahnya gembur, mengandung bahan organik, suhu udaranya
rendah dan lembab. Pada umumnya di dataran rendah dan bersuhu tinggi tanaman kubis sulit untuk
membentuk krop (telur) atau berbunga. Syarat lainnya ialah pH tanah antara 6-7 karena ada salah satu jenis
kubis, yaitu kubis bunga yang sangat peka terhadap pH rendah. Waktu tanam kubis yang baik ialah pada
awal musim hujan (awal Oktober) atau awal musim kemarau (Maret).
2.4 Pupuk Kimia Cantik
Pupuk cantik adalah pupuk majemuk yang mengandung unsur Nitrogen dan Calsium. Pupuk Cantik
berbentuk butiran (granul) berwarna putih susu, bersifat higroskopis, mudah larut dalam air dan mudah diserap
oleh akar tanaman. Kandungan nitrogen pada pupuk cantik terdiri atas 13,5 % Nitrogen dalam bentuk Nitrate
(NO3-) yang mudah larut dan dapat segera diserap langsung oleh tanaman, serta 13,5 % Nitrogen dalam bentuk
Ammonium (NH4+) yang mempunyai aktifitas proses lebih panjang, sehingga mengurangi hilangnya unsur
Nitrogen akibat penguapan dan pencucian. (Utami, T, N, 2020)
Kandungan Pupuk Cantik, sebagai berikut:
1. Kandungan Nitrogen sebesar 27% dan Kalsium (CaO) 12%.
2. Kandungan Nitrogen dalam bentuk Nitrate (NO3-) dan Ammonium (NH4+) sebesar 13,5%
3. Kandungan Kalsium dalam bentuk CaO sebesar 12%. (Utami, T, N, 2020)
Manfaat pupuk Cantik :
1. Menyediakan nitrogen dengan efek langsung dam tahan lama
2. Menyuburkan tanah yang bermasalah dengan keasaman
3. Mencegah infeksi jamur
4. Mencegah penyakit busuk pangkal dan ujung buah
5. Meningkatkan pertumbuhan akar. (Purotani, 2017)
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2022 – Juni 2022 di desa Buttu Bayu Pane Raja Kec. Dolok
Pardamean Kab. Simalungun dengan ketinggian tempat ± 1000 mdpl.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
3.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kubis, pupuk cantik dan kompos ayam.
3.2.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, alat ukur meteran, timbangan dan alat tulis.
3.3 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yaitu dosis pupuk kimia cantik
dengan 5 taraf yaitu :
C0 = 0 kg/ha = Tanpa pemberian pupuk cantik
C1 = 50 kg/ha = 17,6 g/plot
C2 = 150 kg/ha = 52,8 g/plot
C3 = 250 kg/ha = 88 g/plot
C4 = 350 kg/ha = 123,2 g/plot
C5 = 450 kg/ha = 158,4 g/plot
Jumlah ulangan : 3 ulangan
Jumlah plot : 18 plot
Luas plot : 240 cm x 160 cm
Jarak tanam : 60 cm x 40 cm
Jarak antar plot : 40 cm
Jarak antar ulangan : 40 cm
Jumlah tanaman/plot : 16 tanaman
Jumlah tanaman sampel/plot : 4 tanaman
Jumlah tanaman keseluruhan : 288 tanaman
Jumlah tanaman sampel keseluruhan : 72 tanaman
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) nonfaktorial
sebagai berikut :
Yijk = µ + αi + βj + εij
Dimana :
Yijk = Hasil pengamatan yang mendapat perlakuan pupuk Cantik pada taraf ke-j pada kelompok ke-i
µ = Nilai tengah seluruh pengamatan
αi = Pengaruh kelompok ke-i
βj = Pengaruh pemberian pupuk cantik ke-j
εij = Pengaruh galat pupuk Cantik pada taraf ke-j
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter tanaman yang diamati perhitungan dengan model
matematis dan analisis sidik ragam. Apabila dari analisis sidik ragam terdapat pengaruh nyata (*), maka dilanjutkan
ke uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %.
3.4 Pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Persemaian
Tempat persemaian benih di buat dengan ukuran 1 m x 2 m. Media tanam berupa campuran top soil, pasir,
kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Naungan di buat dari bambu sebagai tiang dah pelepah kelapa sebagai atap
dengan ketiggian 1 m.
Media semai disiram terlebih dahulu agak lembab dan dibuat larikan dengan jarak antar larikan adalah 5 cm
setelah itu benih di sebar sekitar 100 benih pada setiap larikan secara merata, kemudian benih ditutup dengan
tanah kemudian di siram agar tanah tetap lembab.
3.4.2 Pengolahan Lahan
Areal pertanaman yang akan digunakan, dibersihkan dari gulma yang tumbuh dan bebatuan pada areal
tersebut, kemudian tanah di gemburkan dengan cangkul atau membajak hingga kedalaman 30-40 cm.
Selanjutnya bedengan dibuat dengan ukuran 220 cm x 160 cm.
3.4.3 Pengaplikasian Pupuk Kompos
Pemberian pupuk awal dilakukan saat pengolahan lahan dengan pemberian kompos ayam dengan dosis
10 ton/ha. Pemberian pupuk kompos ayam ditabur secara merata pada setiap bedengan saat pengolahan lahan
kedua, lalu didibiarkan selama seminggu.
3.4.4 Pindah Tanam
Bibit tanaman dapat dipindahkan dari persemaian ke lahan penelitian setelah tanaman berumur 3 minggu atau
tanaman telah berdaun 4 dan 5 helai. Ambil bibit dari persemaian dengan hati-hati, pemindahan bibit dengan
mengeratkan gumpalan tanah pada akar, supaya tanaman tidak layu.Bibit yang dipindahkan ke lahan adalah bibit yang
sehat dan di usahakan seragam.
Setelah bibit ditanam, isi lubang dengan tanah yang halus, tekan tanah disekitarnya sampai tanaman dapat berdiri
tegak.Kemudian, siram bibit dengan air bersih secukupnya supaya tanahnya lembab.
3.4.5 Aplikasi Pupuk Cantik
Pengaplikasian pupuk cantik dilakukan dengan cara menabur pupuk pada setiap sisi tanaman dengan dosis C0 = 0
g/plot, C1 = 17,6 g/plot, C2 = 52,8 g/plot, C3 = 88 g/plot, C4 = 123,2 g/plot dan C5 = 158,4 g/plot. Pupuk cantik
diberikan pada saat tanaman berumur 2 MST dan 4 MST.
3.4.6 Pemeliharaan
a. Penyisipan
Penyisipan dilakukan setelah tanaman berumur 7 HST dengan cara menanam benih cadangan pada
tanaman yang tidak tumbuh (mati) atau tumbuh abnormal.
b. Penyiangan
Penyiangan dilakukan tergantung pertumbuhan gulma dengan cara manual, yaitu dengan cara mencabut
dengan tangan disekitar lubang tanam. Sedangkan Penyiangan sekitar lahan dilakukan menggunakan
cangkul.
c. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan untuk mencengah terjadinya kerebahan pada tanaman akibat penyiraman
ataupun air hujan yang deras. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan menarik tanah dari kiri dan kanan.
Pembumbunan dimaksud untuk memperkokoh berdirinya tanaman dan mendekakan unsur hara.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit sangat perlu diperhatikan pada saat bercocok tanam, khususnya
tanaman kubis. Pengendalian hama seperti ulat, siput, dan jangkrik menggunakan insektisida Alika dengan
dosis 1 cc / liter air.
Penyemprotan fungisida antracol dengan dosis 2 gr/liter air dilakukan sebelum penyakit pada kubis
menyerang tanaman Untuk penanggulangan, penyemprotan dilakukan sedini mungkin, agar penyakit dapat di
tanggulangi.
e. Panen
Pemanenan dilakukan pada umur 90 hari.Ciri-ciri kubis yang siap dipanen apabila pinggir daun krop
terluar dibagian atas krop telah melengkung ke luar serta berwarna agak ungu, krop sisi dalam telah padat.
3.5 Parameter yang diamati
3.5.1 Jumlah Daun (Helai)
Jumlah daun diamati, dari semua daun yang terbuka sempurna, Pengamatan dilakukan pada saat tanaman
berumur 2, 4, dan 6 MST.
3.5.2 Bobot Kotor Kubis Per tanaman Sampel (kg)
Bobot kotor kubis diperoleh dengan menimbang kubis dari setiap tanaman/ sampel.
3.5.3 Bobot Bersih Kubis Per Tanaman Sampel (kg)
Bobot bersih kubis diperoleh dengan menimbang kubis bulat tanpa daun dan akar tanaman dalam setiap
tanaman sampel per plot.
3.5.4 Bobot Kotor Kubis Per Plot (kg)
Bobot kotor kubis di peroleh dengan cara mencabut tanaman dari tanah dan menimbang keseluruhan tanaman
dalam setiap plot.
3.5.5 Bobot Bersih Kubis per Plot (kg)
Bobot bersih krop di peroleh dengan menimbang keseluruhan krop bulat tanpa daun dan akar tanaman dalam
setiap plot.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT KUBIS.pptx

Similar to PPT KUBIS.pptx (20)

Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
Skripsi akhir
Skripsi akhirSkripsi akhir
Skripsi akhir
 
Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya
 
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
 
Agribisnis Tanaman Kentang.docx
Agribisnis Tanaman Kentang.docxAgribisnis Tanaman Kentang.docx
Agribisnis Tanaman Kentang.docx
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
85162 tugas buku iot vi fix
85162 tugas buku iot vi fix85162 tugas buku iot vi fix
85162 tugas buku iot vi fix
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
 
Miniriset kimia lingkungan
Miniriset kimia lingkunganMiniriset kimia lingkungan
Miniriset kimia lingkungan
 
Makalahbudidaya ttalas
Makalahbudidaya ttalasMakalahbudidaya ttalas
Makalahbudidaya ttalas
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
'Kewirausahaan'
'Kewirausahaan' 'Kewirausahaan'
'Kewirausahaan'
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
 
Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
Pengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada SeladaPengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada Selada
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Budidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortelBudidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortel
 
Proposal penelitian husni
Proposal penelitian husniProposal penelitian husni
Proposal penelitian husni
 

PPT KUBIS.pptx

  • 1. RESPON TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KIMIA CANTIK DALAM BERBAGAI DOSIS USULAN PENELITIAN Oleh: LENARDI MANIHURUK 19 301 0071
  • 2. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini nilai ekspor Indonesia yang cukup tinggi dari sektor hortikultura adalah buah-buahan dan sayur- sayuran. Salah satu jenis sayuran yang banyak di ekspor adalah kubis. Kubis atau kol merupakan salah satu tanaman sayuran yang mendapat prioritas untuk ditingkatkan produksinya (Firmansyah dan Sri, 2003 dalam Iwantari, 2012). Selain itu, pasar yang mampu menyerap sayuran kubis dalam jumlah besar adalah kota-kota besar. Kubis adalah sayuran yang dimanfaatkan daunnya dan bernilai gizi tinggi. Kubis di masyarakat lebih dikenal dengan sebutan kol. Kubis sering dikonsumsi sebagai lalapan, asinan, gadogado, sop dan cap cay. Kubis segar mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, glukonisolte, mineral (kalium, kalsium, magnesium, mangan, fosfor, besi, natrium), vitamin (C, A, B6, biotin, E, tiamin, riboflavin, nicotinamide, folat) dan beta karoten. Tingginya kandungan vitamin C dalam kubis dapat mencegah timbulnya sariawan akut. Setiap 100 g kubis yang sudah direbus atau dikukus menyediakan 35 kalori, 2,3 g protein, 0,4 g lemak, 7,2 g karbohidrat dan 3,3 g serat (Patty, 2012 dalam Mahdalina et al., 2019).
  • 3. Tabel 1.1 Data Produksi Tanaman Kubis Dalam 5 Tahun Terakhir Menurut Badan Pusat Statistik (BPS). No Tahun Produksi Kubis (Ton) 1 2016 1.213.041 2 2017 1.442.624 3 2018 1.407.932 4 2019 1.314.657 5 2020 1.406.985 Sumber : (BPS, 2020)
  • 4. Salah satu jenis pupuk yang baik digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman adalah pupuk Cantik, pupuk tersebut mengandung unsur hara Nitrogen (N) dan juga Kalsium (Ca). Disamping pemberian pupuk melalui akar, untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat pula dikombinasikan dengan pemberian pupuk melalui daun. (F & Barat, 2020). Kalsium juga merupakan elemen penting untuk pengembangan dan fungsi akar. Pertumbuhan akar sangat terbatas pada tanaman Ca-deficiency, dan akar menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur. Kalsium diperlukan untuk stabilitas kromosom dan pembelahan sel. Ini mengaktifkan beberapa sistem enzim dan menetralisir asam organik pada tumbuhan.
  • 5. Pasokan Ca yang tidak adekuat dapat mengurangi pertumbuhan tanaman dan hasil buah jauh sebelum gejala defisiensi menjadi nyata. Kandungan Ca tanah jarang rendah karena aplikasi kapur (kalsium karbonat, CaCO3) kadang-kadang digunakan untuk mengendalikan keasaman tanah dan karena Ca hadir dalam air irigasi. Tanah basa Florida memiliki kelimpahan Ca karena mengandung kalsium karbonat bebas (batu kapur). Meskipun kelimpahan tanah Ca, pohon jeruk dapat menderita berbagai kelainan defisiensi Ca yang mempengaruhi fungsi jaringan tanaman. Misalnya, kelainan "kusut" di pusar dan jeruk Valencia mungkin disebabkan oleh defisiensi Ca pada albedo pada kulit. Salah satu pupuk yang mengandung calsium adalah Cantik. (Purotani, 2017)
  • 6. 1.2 Tujuan Penelitian 1.2.1 Untuk mengetahui respon tanaman kubis terhadap pemberian berbagai dosis pupuk kimia cantik. 1.3 Hipotesis Penelitian 1.3.1 Ada respon tenaman kubis terhadap pemberian berbagai dosis pupuk kimia cantik. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi peneliti, sebagai syarat utama untuk menyelesaikan tugas akhir dalam memperoleh gelar sarjana strata 1 (S1). 1.4.2 Bagi perkembangan pengetahuan, sebagai informasi ilmiah pertumbuhan kubis bagi para pembaca.
  • 7. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kubis Tanaman kubis (Brassica oleracea L.) dari famili Brassicaceae merupakan tanaman sayuran, berupa tumbuhan berbatang lunak yang dikenal sejak jaman purbakala (2500 - 2000 SM) dan merupakan tanaman yang dipuja dan dimuliakan masyarakat Yunani Kuno (Aditya, 2009 dalam Luhukay et al., 2018). Tanaman kubis termasuk dalam golongan tanaman sayuran semusim atau umur pendek. Tanaman tersebut hanya dapat berproduksi satu kali dan setelah itu akan mati. Pemanenan kubis bunga dapat dilakukan pada umur 60 – 70 hari setelah tanam, tergantung pada jenis dan varietasnya (Cahyono, 2001 dalam Fitriani, 2009)
  • 8. Berikut adalah klasifikasi dari tanaman kubis (Brassica oleracea): Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliopsida Class : Brassicales Familia : Brassicaceae Genus : Brassica Species : Brassica oleracea (Simpson, 2006 dalam Iwantari, 2012).
  • 9. 2.2 Morfologi Tanaman Kubis Kepala kubis paling tepat digambarkan sebagai tunas akhir tunggal yang besar, yang terdiri atas daun yang saling bertumpang tindih secara ketat, yang menempel dan melingkupi batang pendek tidak bercabang. Tinggi tanaman umumnya berkisar antara 40-60 cm. Pada sebagian kultivar, pertumbuhan daun awal memanjang dan tiarap. Daun berikutnya secara progresif lebih pendek, lebih lebar, lebih tegak, dan mulai menindihi daun yang lebih muda. Pembentukan daun yang terus berlangsung dan pertumbuhan daun terbawah dari daun yang saling bertumpang tindih meningkatkan kepadatan kepala yang berkembang. Bersamaan dengan pertumbuhan daun, batang juga lambat lahun memanjang dan membesar.
  • 10. Pertumbuhan kepala bagian dalam yang terus berlangsung hingga melewati fase matang (keras) dapat menyebabkan pecahnya kepala. Variabel komoditas yang penting adalah ukuran kepala, kerapatan, bentuk, warna, tekstur daun, dan periode kematangan. Bentuk kepala berkisar dari elips meruncing hingga gepeng lirdru, dengan bentuk yang paling disukai adalah bundar atau hampir bundar. Warna daun dengan atau tanpa lapisan lilin, beragam dari hijau muda hingga hijau-biru tua, dan juga ungu kemerahan. Tekstur daun licin atau kusut (Rubatzky et al., 1998 dalam Iwantari, 2012). Menurut Sunarjono (2011) dalam Iwantari (2012) morfologi kubis adalah sebagai berikut. Kubis atau kol sebenarnya merupakan tanaman semusim atau lebih yang berbentuk perdu. Tanaman kubis berbentuk perdu berbatang pendek dan beruas-ruas, sebagai bekas tempat duduk daun. Tanaman ini berakar tunggang dengan akar sampingnya sedikit tetapi dangkal. Daunnya lebar berbentuk bulat telur dan lunak. Bunganya tersusun dalam tandan dengan mahkota bunga berwarna kuning spesifik. Buahnya bulat panjang menyerupai polong. Polong muda berwarna hijau, setelah tua berwarna kecokelatan dan mudah pecah. Bijinya kecil, berbentuk bulat, dan berwarna kecokelatan. Biji yang banyak tersebut menempel pada dinding bilik tengah polong.
  • 11. 2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Kubis Tanaman kubis merupakan tanaman dataran tinggi, tumbuh terbaik pada ketinggian tempat lebih dari 750 m di atas permukaan laut. Namun demikian sekarang sudah banyak kultivar yang dapat ditanam pada dataran yang lebih rendah. Kubis toleran terhadap beberapa jenis tanah, dengan pH sekitar netral. Bahkan pada tanah yang masam, kubis mampu tumbuh dengan baik. Kubis termasuk tanaman dwimusim, namun dapat juga ditanam sebagai tanaman semusim (Ashari, 1995 dalam Iwantari, 2012). Menurut Sunarjono (2011) dalam Iwantari (2012), syarat yang penting untuk dipenuhi supaya kubis (Brassica oleracea) tumbuh dengan baik, yaitu tanahnya gembur, mengandung bahan organik, suhu udaranya rendah dan lembab. Pada umumnya di dataran rendah dan bersuhu tinggi tanaman kubis sulit untuk membentuk krop (telur) atau berbunga. Syarat lainnya ialah pH tanah antara 6-7 karena ada salah satu jenis kubis, yaitu kubis bunga yang sangat peka terhadap pH rendah. Waktu tanam kubis yang baik ialah pada awal musim hujan (awal Oktober) atau awal musim kemarau (Maret).
  • 12. 2.4 Pupuk Kimia Cantik Pupuk cantik adalah pupuk majemuk yang mengandung unsur Nitrogen dan Calsium. Pupuk Cantik berbentuk butiran (granul) berwarna putih susu, bersifat higroskopis, mudah larut dalam air dan mudah diserap oleh akar tanaman. Kandungan nitrogen pada pupuk cantik terdiri atas 13,5 % Nitrogen dalam bentuk Nitrate (NO3-) yang mudah larut dan dapat segera diserap langsung oleh tanaman, serta 13,5 % Nitrogen dalam bentuk Ammonium (NH4+) yang mempunyai aktifitas proses lebih panjang, sehingga mengurangi hilangnya unsur Nitrogen akibat penguapan dan pencucian. (Utami, T, N, 2020)
  • 13. Kandungan Pupuk Cantik, sebagai berikut: 1. Kandungan Nitrogen sebesar 27% dan Kalsium (CaO) 12%. 2. Kandungan Nitrogen dalam bentuk Nitrate (NO3-) dan Ammonium (NH4+) sebesar 13,5% 3. Kandungan Kalsium dalam bentuk CaO sebesar 12%. (Utami, T, N, 2020) Manfaat pupuk Cantik : 1. Menyediakan nitrogen dengan efek langsung dam tahan lama 2. Menyuburkan tanah yang bermasalah dengan keasaman 3. Mencegah infeksi jamur 4. Mencegah penyakit busuk pangkal dan ujung buah 5. Meningkatkan pertumbuhan akar. (Purotani, 2017)
  • 14. III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2022 – Juni 2022 di desa Buttu Bayu Pane Raja Kec. Dolok Pardamean Kab. Simalungun dengan ketinggian tempat ± 1000 mdpl. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.2.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kubis, pupuk cantik dan kompos ayam. 3.2.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, alat ukur meteran, timbangan dan alat tulis.
  • 15. 3.3 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yaitu dosis pupuk kimia cantik dengan 5 taraf yaitu : C0 = 0 kg/ha = Tanpa pemberian pupuk cantik C1 = 50 kg/ha = 17,6 g/plot C2 = 150 kg/ha = 52,8 g/plot C3 = 250 kg/ha = 88 g/plot C4 = 350 kg/ha = 123,2 g/plot C5 = 450 kg/ha = 158,4 g/plot
  • 16. Jumlah ulangan : 3 ulangan Jumlah plot : 18 plot Luas plot : 240 cm x 160 cm Jarak tanam : 60 cm x 40 cm Jarak antar plot : 40 cm Jarak antar ulangan : 40 cm Jumlah tanaman/plot : 16 tanaman Jumlah tanaman sampel/plot : 4 tanaman Jumlah tanaman keseluruhan : 288 tanaman Jumlah tanaman sampel keseluruhan : 72 tanaman
  • 17. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) nonfaktorial sebagai berikut : Yijk = µ + αi + βj + εij Dimana : Yijk = Hasil pengamatan yang mendapat perlakuan pupuk Cantik pada taraf ke-j pada kelompok ke-i µ = Nilai tengah seluruh pengamatan αi = Pengaruh kelompok ke-i βj = Pengaruh pemberian pupuk cantik ke-j εij = Pengaruh galat pupuk Cantik pada taraf ke-j Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter tanaman yang diamati perhitungan dengan model matematis dan analisis sidik ragam. Apabila dari analisis sidik ragam terdapat pengaruh nyata (*), maka dilanjutkan ke uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %.
  • 18. 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Persemaian Tempat persemaian benih di buat dengan ukuran 1 m x 2 m. Media tanam berupa campuran top soil, pasir, kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Naungan di buat dari bambu sebagai tiang dah pelepah kelapa sebagai atap dengan ketiggian 1 m. Media semai disiram terlebih dahulu agak lembab dan dibuat larikan dengan jarak antar larikan adalah 5 cm setelah itu benih di sebar sekitar 100 benih pada setiap larikan secara merata, kemudian benih ditutup dengan tanah kemudian di siram agar tanah tetap lembab.
  • 19. 3.4.2 Pengolahan Lahan Areal pertanaman yang akan digunakan, dibersihkan dari gulma yang tumbuh dan bebatuan pada areal tersebut, kemudian tanah di gemburkan dengan cangkul atau membajak hingga kedalaman 30-40 cm. Selanjutnya bedengan dibuat dengan ukuran 220 cm x 160 cm. 3.4.3 Pengaplikasian Pupuk Kompos Pemberian pupuk awal dilakukan saat pengolahan lahan dengan pemberian kompos ayam dengan dosis 10 ton/ha. Pemberian pupuk kompos ayam ditabur secara merata pada setiap bedengan saat pengolahan lahan kedua, lalu didibiarkan selama seminggu.
  • 20. 3.4.4 Pindah Tanam Bibit tanaman dapat dipindahkan dari persemaian ke lahan penelitian setelah tanaman berumur 3 minggu atau tanaman telah berdaun 4 dan 5 helai. Ambil bibit dari persemaian dengan hati-hati, pemindahan bibit dengan mengeratkan gumpalan tanah pada akar, supaya tanaman tidak layu.Bibit yang dipindahkan ke lahan adalah bibit yang sehat dan di usahakan seragam. Setelah bibit ditanam, isi lubang dengan tanah yang halus, tekan tanah disekitarnya sampai tanaman dapat berdiri tegak.Kemudian, siram bibit dengan air bersih secukupnya supaya tanahnya lembab. 3.4.5 Aplikasi Pupuk Cantik Pengaplikasian pupuk cantik dilakukan dengan cara menabur pupuk pada setiap sisi tanaman dengan dosis C0 = 0 g/plot, C1 = 17,6 g/plot, C2 = 52,8 g/plot, C3 = 88 g/plot, C4 = 123,2 g/plot dan C5 = 158,4 g/plot. Pupuk cantik diberikan pada saat tanaman berumur 2 MST dan 4 MST.
  • 21. 3.4.6 Pemeliharaan a. Penyisipan Penyisipan dilakukan setelah tanaman berumur 7 HST dengan cara menanam benih cadangan pada tanaman yang tidak tumbuh (mati) atau tumbuh abnormal. b. Penyiangan Penyiangan dilakukan tergantung pertumbuhan gulma dengan cara manual, yaitu dengan cara mencabut dengan tangan disekitar lubang tanam. Sedangkan Penyiangan sekitar lahan dilakukan menggunakan cangkul.
  • 22. c. Pembumbunan Pembumbunan dilakukan untuk mencengah terjadinya kerebahan pada tanaman akibat penyiraman ataupun air hujan yang deras. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan menarik tanah dari kiri dan kanan. Pembumbunan dimaksud untuk memperkokoh berdirinya tanaman dan mendekakan unsur hara. d. Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit sangat perlu diperhatikan pada saat bercocok tanam, khususnya tanaman kubis. Pengendalian hama seperti ulat, siput, dan jangkrik menggunakan insektisida Alika dengan dosis 1 cc / liter air. Penyemprotan fungisida antracol dengan dosis 2 gr/liter air dilakukan sebelum penyakit pada kubis menyerang tanaman Untuk penanggulangan, penyemprotan dilakukan sedini mungkin, agar penyakit dapat di tanggulangi. e. Panen Pemanenan dilakukan pada umur 90 hari.Ciri-ciri kubis yang siap dipanen apabila pinggir daun krop terluar dibagian atas krop telah melengkung ke luar serta berwarna agak ungu, krop sisi dalam telah padat.
  • 23. 3.5 Parameter yang diamati 3.5.1 Jumlah Daun (Helai) Jumlah daun diamati, dari semua daun yang terbuka sempurna, Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 2, 4, dan 6 MST. 3.5.2 Bobot Kotor Kubis Per tanaman Sampel (kg) Bobot kotor kubis diperoleh dengan menimbang kubis dari setiap tanaman/ sampel. 3.5.3 Bobot Bersih Kubis Per Tanaman Sampel (kg) Bobot bersih kubis diperoleh dengan menimbang kubis bulat tanpa daun dan akar tanaman dalam setiap tanaman sampel per plot.
  • 24. 3.5.4 Bobot Kotor Kubis Per Plot (kg) Bobot kotor kubis di peroleh dengan cara mencabut tanaman dari tanah dan menimbang keseluruhan tanaman dalam setiap plot. 3.5.5 Bobot Bersih Kubis per Plot (kg) Bobot bersih krop di peroleh dengan menimbang keseluruhan krop bulat tanpa daun dan akar tanaman dalam setiap plot.