SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
MAKALAH ELEMEN MESIN
                                   RODA GIGI




Nama : Galih Satya Dharma

Prodi : TAB ( Teknik Alat Berat)

No     : 0420120055
BAB 1 Pengertian Gear atau Roda Gigi

      Pengertian Roda Gigi menurut Sularso
     Jika dari dua roda berbentuk silinder atau kerucut yang saling bersinggungan pda
kelilingnya salah satu diputar maka yang lain akan ikut berputar pula. Alat yang
menggunakan cara kerja semacam ini untuk mentransmisikan daya disebut roda gesek. Cari
ini cukup baik untuk meneruskan daya kecil dengan putaran yang tidak perlu tepat.
     Guna mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat tidak dapat dilakukan dengan
roda gesek. Untuk ini, kedua roda tersebut harus dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga
penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi semacam
ini, yang dapat berbentuk silinder atau kerucut, disebut Roda Gigi

    Pengertian Roda Gigi Wikipedia

    Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan
dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan
dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa
menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu
mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak
semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya
adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya
translasi, bukan gaya rotasi.
    Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan
transmisi roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu
mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak
bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan
puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya.
    Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan,
keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang
bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi
yang lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan
torsi.
    Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan
dari roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain (misal sabuk dan
puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan mengambil banyak manfaat dari rasio
kecepatan putar yang tepat ini. Dalam kasus di mana sumber daya dan beban
berdekatan, roda gigi memiliki kelebihan karena mampu didesain dalam ukuran
kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah biaya pembuatannya yang lebih mahal dan
dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi lebih tinggi.
   Ilmuwan Yunani Kuno Archimedes pertama kali mengembangkan roda gigi
dalam ilmu mekanika di sekolah Aleksandria pada abad ketiga sebelum
masehi. Mekanisme Antikythera adalah contoh aplikasi roda gigi yang rumit yang
pertama, yang didesain untuk menghitung posisi astronomi. Waktu pengerjaan
mekanisme ini diperkirakan antara 150 dan 100 SM
BAB II Klasifikasi Roda Gigi
Rodagigi diklasifikasikan sebagai berikut :

    Menurut letak poros.
    Menurut arah putaran.
    Menurut bentuk jalur gigi


2.1.1 Menurut Letak Poros

Menurut letak poros maka rodagigi diklasifikasikan seperti tabel berikut :

 Letak Poros     Rodagigi                               Keterangan
                 Rodagigi lurus                         Klasifikasi    atas    dasar
                 Rodagigi miring                        bentuk alur gigi
 Rodagigi        Rodagigi miring ganda
 dengan          Rodagigi luar                          Arah putaran berlawanan
 poros           Rodagigi dalam dan pinion              Arah putaran sama
 sejajar         Batang gigi dan pinion                 Gerakanlurusdan
                                                        berputar
                 Rodagigi kerucut lurus
                 Rodagigi kerucut spiral                Klasifikasi    atas    dasar
 Rodagigi        Rodagigi kerucut zerol                 bentuk jalur gigi
 dengan poros Rodagigi kerucut miring
 berpotongan     Rodagigi kerucut miring ganda
                 Rodagigi permukaan dengan poros Rodagigi             dengan poros
                 berpotongan                            berpotongan        berbentuk
                                                        istimewa
                 Rodagigi miring silang                 Kontak gigi
                 Batang gigi miring silang              Gerak lurus dan berputar
 Rodagigi        Rodagigi cacing silindris
 dengan poros Rodagigi cacing selubung ganda
 silang          Rodagigi cacing samping
                 Rodagigi hiperboloid
                 Rodagigi hipoid
                 Rodagigi permukaan silang
2.2.2 Menurut arah putaran

Menurut arah putarannya, rodagigi dapat dibedakan atas :
    Rodagigi luar ; arah putarannya berlawanan.
    Rodagigi dalam dan pinion ; arah putarannya sama


2.2.3   Menurut bentuk jalur gigi

Berdasarkan bentuk jalur giginya, rodagigi dapat dibedakan atas :

2.2.3.1 Rodagigi Lurus

Rodagigi lurus digunakan untuk poros yangsejajar atau paralel. Dibandingkan dengan jenis
rodagigi yang lain rodagigi lurus ini paling mudah dalam proses pengerjaannya (machining)
sehingga harganya lebih murah. Rodagigi lurus ini cocok digunakan pada sistim transmisi
yang gaya kelilingnya besar, karena tidak menimbulkan gaya aksial.




Gambar 2.1 Rodagigi Lurus

Ciri-ciri rodagigi lurus adalah :
        1.   Daya yang ditransmisikan < 25.000 Hp
        2.   Putaran yang ditransmisikan < 100.000 rpm
        3.   Kecepatan keliling < 200 m/s
        4.   Rasio kecepatan yang digunakan
                      Untuk 1 tingkat ( i ) < 8
                      Untuk 2 tingkat ( i ) < 45
                      Untuk 3 tingkat ( i ) < 200
                  ( i ) = Perbandingan kecepatan antara penggerak dengan yang digerakkan

        5.   Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96% - 99% tergantung disain
             dan ukuran.
Jenis-jenis rodagigi lurus antara lain :

1. Rodagigi lurus (external gearing)
   Rodagigi lurus (external gearing) ditunjukkan seperti gambar 2.2. Pasangan rodagigi
   lurus ini digunakan untuk menaikkan atau menurunkan putaran dalam arah yang
   berlawanan.




Gambar 2.2 Rodagigi Lurus Luar

2. Rodagigi dalam (internal gearing)
       Rodagigi dalam dipakai jika diinginkan alat transmisi yang berukuran kecil   dengan
   perbandingan reduksi besar.

3. Rodagigi Rack dan Pinion
   Rodagigi Rack dan Pinion (gambar 2.3) berupa pasangan antara batang gigi dan pinion
   rodagigi jenis ini digunakan untuk merubah gerakan putar menjadi lurus atau sebaliknya.




Gambar 2.3 Rodagigi Rack dan Pinion

4. Rodagigi permukaan
   Rodagigi lurus permukaan (gambar 2.4) memiliki dua sumbu saling berpotongan dengan
   sudut sebesar 90 .
Gambar 2.4 Rodagigi Permukaan

2.2.3.2 Rodagigi Miring

Rodagigi miring (gambar 2.5) kriterianya hampir sama dengan rodagigi lurus, tetapi dalam
pengoperasiannya rodagigi miring lebih lembut dan tingkat kebisingannya rendah dengan
perkontakan antara gigi lebih dari 1.




Gambar 2.5 Rodagigi Miring
Ciri-ciri rodagigi miring adalah :
        1.   Arah gigi membentuk sudut terhadap sumbu poros.
        2.   Distribusi beban sepanjang garis kontak tidak uniform.
        3.   Kemampuan pembebanan lebih besar dari pada rodagigi lurus.
        4.   Gaya aksial lebih besar sehingga memerlukan bantalan aksial dan rodagigi yang
             kokoh.

Jenis-jenis rodagigi miring antara lain :

1. Rodagigi miring biasa




Gambar 2.6 Rodagigi Miring Biasa
2. Rodagigi miring silang




Gambar 2.7 Rodagigi Miring Silang
3. Rodagigi miring ganda




Gambar 2.8 Rodagigi Miring Ganda
4. Rodagigi ganda bersambung




Gambar 2.9 Rodagigi Ganda Bersambung

2.2.3.3 Rodagigi Kerucut

Rodagigi kerucut (gambar 2.10) digunakan untuk mentransmisikan 2 buah poros yang saling
berpotongan.




Gambar 2.10 Rodagigi Kerucut

Jenis-jenis rodagigi kerucut antara lain :
1. Rodagigi kerucut lurus
Gambar 2.11 Rodagigi Kerucut Lurus
2. Rodagigi kerucut miring




   Gambar 2.12 Rodagigi Kerucut Miring

3. Rodagigi kerucut spiral




   Gambar 2.13 Rodagigi Kerucut Spiral

4. Rodagigi kerucut hypoid




   Gambar 2.14 Rodagigi Kerucut Hypoid

2.2.3.4 Rodagigi Cacing

Ciri-ciri rodagigi cacing adalah:
       1.   Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a, biasanya sudut yang
            dibentuk kedua sumbu sebesar 90 .
2.   Kerjanya halus dan hampir tanpa bunyi.
       3.   Umumnya arah transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan putaran dari roda
            cacing ke cacing (mengunci sendiri).
       4.   Perbandingan reduksi bisa dibuat sampai 1 : 150.
       5.   Kapasitas beban yang besar dimungkinkan karena kontak beberapa gigi
            (biasanya 2 sampai 4).
       6.   Rodagigi cacing efisiensinya sangat rendah, terutama jika sudut kisarnya kecil.

Batasan pemakaian rodagigi cacing adalah:
       a)   Kecepatan rodagigi cacing maksimum 40.000 rpm
       b)   Kecepatan keliling rodagigi cacing maksimum 69 m/s
       c)   Torsi rodagigi maksimum 70.000 m kgf
       d)   Gaya keliling rodagigi maksimum 80.000 kgf
       e)   Diameter rodagigi maksimum 2 m
       f)   Daya maksimum1.400 Hp

Peningkatan pemakaian rodagigi cacing seperti gambar 2.15, dibatasi pada nilai i antara 1
sampai dengan 5, karena dengan ini bisa digunakan untuk mentransmisikan daya yang besar
dengan efisiensi yang tinggi dan selanjutnya hubungan seri dengan salah satu tingkat rodagigi
lurus sebelum atau sesudahnya untuk dapat mendapat reduksi yang lebih besar dengan
efisiensi yang lebih baik.




Gambar 2.15 Rodagigi Cacing

Pemakaian dari rodagigi cacing meliputi: gigi reduksi untuk semua tipe transmisi sampai
daya 1.400 Hp, diantaranya pada lift, motor derek, untuk mesin tekstil, rangkaian kemudi
kapal, mesin bor vertikal, mesin freis dan juga untuk berbagai sistim kemudi kendaraan.
Adapun bentuk profil dari rodagigi cacing ditunjukkan seperti pada gambar 2.16 :




N-worm                   E-worm                K-worm             H-worm
i                   ii                   iii                 iv

Gambar 2.16 Profil Rodagigi Cacing

1. N-worm atau A-worm
     Gigi cacing yang punya profil trapozoidal dalam bagian normal dan bagian aksial,
     diproduksi dengan menggunakan mesin bubut dengan pahat yang berbentuk trapesium,
     serta tanpa proses penggerindaan.

2.   E-worm
     Gigi cacing yang menunjukkan involut pada gigi miring dengan          antara 87 sampai
     dengan 45o .

3.   K-worm
     Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat mempunyai bentuk trapezoidal,
     menunjukkan dua kerucut.

4.   H-worm
     Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat yang berbentuk cembung.

Tipe-tipe dari penggerak rodagigi cacing antara lain :

a. Cylindrical worm gear dengan pasangan gigi globoid




Gambar 2.17 Cylindrical Worm Gear Dengan Pasangan Gigi Globoid

b. Globoid worm gear dipasangkan dengan rodagigi lurus
Gambar 2.18 Globoid Worm Gear Dipasangkan Dengan Rodagigi Lurus

c. Globoid worm drive dipasangkan dengan rodagigi globoid




Gambar 2.19 Globoid worm drive dipasangankan dengan rodagigi globoid

d. Rodagigi cacing kerucut dipasangkan dengan rodagigi kerucut globoid yang        dinamai
  dengan rodagigi spiroid (gambar 2.20)




Gambar 2.20 Rodagigi cacing kerucut dipasangkan dengan rodagigi kerucut globoid

BAB III Nama –nama Bagian Roda Gigi dan Ukurannya

Berikut beberapa buah istilah yang perlu diketahui dalam perancangan rodagigi yang perlu
diketahui yaitu :

1. Lingkaran pitch (pitch circle)
   Lingkaran khayal yang menggelinding tanpa terjadinya slip. Lingkaran ini merupakan
   dasar untuk memberikan ukuran-ukuran gigi seperti tebal gigi, jarak antara gigi dan lain-
   lain.

2. Pinion
   Rodagigi yang lebih kecil dalam suatu pasangan roda gigi.
3. Diameter lingkaran pitch (pitch circle diameter)
    Merupakan diameter dari lingkaran pitch.

4. Diametral Pitch
   Jumlah gigi persatuan pitch diameter

5. Jarak bagi lingkar (circular pitch)
   Jarak sepanjang lingkaran pitch antara profil dua gigi yang berdekatan atau keliling
   lingkaran pitch dibagi dengan jumlah gigi, secara formula dapat ditulis :

            d b1
       t=
            z

6. Modul (module)
   perbandingan antara diameter lingkaran pitch dengan jumlah gigi.

            d b1
       m=
             z

7. Adendum (addendum)
   Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch dengan lingkaran pitch diukur
   dalam arah radial.

8. Dedendum (dedendum)
   Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam arah radial.

9. Working Depth
   Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang rodagigi yang berkontak dikurangi dengan
   jarak poros.

10. Clearance Circle
   Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi yang berpasangan.




11. Pitch point
    Titik singgung dari lingkaran pitch dari sepasang rodagigi yang berkontak yang juga
   merupakan titik potong antara garis kerja dan garis pusat.
12. Operating pitch circle
   lingkaran-lingkaran singgung dari sepasang rodagigi yang berkontak dan jarak porosnya
   menyimpang dari jarak poros yang secara teoritis benar.

13. Addendum circle
    Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi.

14. Dedendum circle
    Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi.

15. Width of space
    Tebal ruang antara rodagigi diukur sepanjang lingkaran pitch.

16. Sudut tekan (pressure angle)
   Sudut yang dibentuk dari garis normal dengan kemiringan dari sisi kepala gigi.

17. Kedalaman total (total depth)
    Jumlah dari adendum dan dedendum.

18. Tebal gigi (tooth thickness)
    Lebar gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.

19. Lebar ruang (tooth space)
   Ukuran ruang antara dua gigi sepanjang lingkaran pitch

20. Backlash
   Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang.

21. Sisi kepala (face of tooth)
   Permukaan gigi diatas lingkaran pitch

22. Sisi kaki (flank of tooth)
   Permukaan gigi dibawah lingkaran pitch.

23. Puncak kepala (top land)
   Permukaan di puncak gigi

24. Lebar gigi (face width)
Kedalaman gigi diukur sejajar sumbunya.




gambar 2.4 Bagian-bagian dari roda gigi kerucut lurus
BAB IV PEMAKAIAN RODA GIGI PADA ALAT BERAT


    Cara kerja Planetary Gear System pad Hydroshift Transmission

Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang Hydrosift Transmission, sekarang kita akan
membahas komponen dalam HydroshiftTransmission itu sendiri. Pada produk komatsu,
hydroshifttransmission dibagi dalam dua bentuk, yaitu dengan menggunakanplanetary
gear dan menggunakan counter shaft. Dan untuk kali ini, saya akan menjelaskan
tentang planetary gear system saja.



Planetary gear system terdiri dari tiga elemen, yaitu : Sun gear, Carrierdan Ring gear atau
internal
gear. Apabila mencoba untuk memutarkandua elemen dari ketiganya atau satu diputar sed
angkan satu lagiditahan maka akan menghasilkan putaran yang bervariasi padaelemen out
putnya, lebih cepat atau lebih lambat, maju atau mundur.




Speed ratio dari gear penggerak dengan gear
yang digerakkanadalah tergantung jumlah gigi dari masing -
 masing gear.Kebanyakan pemakaian dari planetary
gear system terdapat padatransmission
system yang mana untuk kecepatan putar dan arahputar dariintpu dapat diubah bervariasi
dalam berbagai tingkatanpada planetary gear system.
Input shaft dihubungkan dengan planetary carrier
( untuk lebih singkatselanjutnya disebut Carrier ), sedangkan output
shaft dihubungkan dengan Sun gear. Ketika kedua Ring
gear ditahan diam tak berputar (dengan cara meng-engage-kan clutch yaitu mengikat ring
geardengan case ). Maka sun gear
yang selanjutnya sebagai output akanmendapat tenaga putar dari input.



Dikarenakan adanya perbedaaan jumlah gigi dari kedua sun gear
(lihat gambar ) maka apabila clutch untuk speed 2 di-engage-
kan, output putarannya akan lebih cepat daripada clutch untuk speed 1 yang di-engage-
kan.




    Prinsip Kerja Planetary Gear Single pinion type
Sahabat teknisi, melanjutkan pembahasan mengenai planetary gear sistem yang
terdahulu, kita akan bahas satu per satu macam-macam tipe dari planetary gearitu
sendiri. Yang pertama saya akan bahas tentang single pinion type. Contoh alat berat
yang menggunakan transmisi tipe ini adalah Dozer D55 S-3 dan D75 S-2.

Apabila carrier ditahan, maka ring gear akan berputar berlawanan arah dengan
putaran sun gear. Ini merupakan salah satu aplikasi sistem planetary
geartransmission untuk mendapatkan posisi gerak mundur (reverse). Dengan cara
menahan carriernya, apabila sebagai input adalah sun gear berputar searah jarum
jam, maka ring gear sebagai output akan berputar berlawanan arah dengan jarum
jam.


    Cara menentukan arah putaran pada planetary single pinion




                                            S = Sun Gear
    C = Carrier
    R = Ring Gear

    Apabila sun gear kita putar ke arah kanan, sedangkan carriernya kita paksa
    untuk diam atau ditahan, maka ring gear nantinya akan berputar ke kiri. Cara
    melihatnya adalah seperti gambar disamping, pertama kita buat S, C dan R
    segaris. Kemudian, kita tarik keatas untuk S-nya untuk menunjukkan putaran
    kanan dan C ditahan (tanpa garis). Setelah itu, kita tarik garis lurus antara S
    dan memotong titik C sampai ke arah R. Kemudian bisa kita lihat, jika kita
    tarik garis tegak di titik R, maka garis tersebut akan mengarah ke bawah. Hal
    ini menunjukkan bahwa hasil putaran R adalah ke kiri atau berlawanan
    dengan S-nya.

    Menghitung speed ratio untuk tipe single pinion
    Untuk menghitung speed ratio pada single pinion dapat digunakan rumus

                         S*Ns + R*Nr = (S + R)Nc
 Dimana
  S = jumlah gigi sun gear
  R = jumlah gigi ring gear
  Ns = jumlah putaran sun gear
  Nr = jumlah putaran ring gear
Nc = jumlah putaran carrier

   Sebagai contoh perhitungan :
   Diketahui : jumlah gigi sun gear = 39
             jumlah gigi ring gear = 78
            apabila sun gear diputar ke kanan sebesar 100 rpm dan carrier
   ditahan

   Ditanyakan : Kemana Arah dan Berapa besarnya putaran ring gear????
   Jawab : S*Ns + R*Nr = (S + R)Nc
          39*100 + 78Nr = (39 + 78)0
          3900 + 78Nr = 0
          3900           = -78Nr
          Nr            = -50
   jadi jumlah putaran ring gear adalah 50 rpm dan arahnya ke kiri.

 Power sterring pada bulldozer

 tipe steering system pada crawler machine sebagian besar adalah mechanical
  clutch, dimana dalam pengendaliannya menggunakan clutch yang terdiri dari
  disc dan plate yang tersusun diantara inner drum dan outer drum serta
  dipasang pada kedua ujung bevel gear shaft.




                   
 1. Outer drum
  2. Disc
  3. Plate
  4. Inner drum
  5. Bolt
  6. Piston
  7. Seal piston
8. Spacer
      9. Spring small
      10. Spring large
      11. Pressure plate
      12. Bolt
      13. Bevel gear shaft hub
      14. Bevel gear shaft

      Fungsi komponen-komponen utama steering system tipe mechanical clutch,
      adalah :
      • Clutch drum atau inner drum, dibaut pada bevel gear shaft hub yang terikat
      pada spline bevel
      gear shaft, berfungsi sebagai tempat kedudukan plate juga berfungsi sebagai
      silinder .
      • Bevel gear shaft hub, mengalirkan oli dari steering control valve ke piston.
      • Brake drum atau outer drum, dibaut pada final drive flange berfungsi
      sebagai tempat kedudukan
      disc.
      • Plate, terbuat dari baja tahan karat serta tahan temperatur tinggi. Plate ini
      berfungsi sebagai
      friction plate dan duduk pada spline outer drum.
      • Disc, terbuat dari baja, bagian luar diberi lapisan bronze yang berguna untuk
      mengurangi
      keausan. Disc berfungsi sebagai friction plate dan duduk pada spline inner
      drum.
      • Pressure plate, terpasang tetap ke piston oleh bolt. Piston dan pressure plate
      bergerak secara
      bersamaan berfungsi sebagai pendorong disc secara langsung.
      • Spring, berfungsi sebagai sumber kekuatan untuk menekan susunan disc
      dan plate dengan
      perantaraan pressure plate.

      Proses pemindahan tenaga pada clutch sangat tergantung kepada :
      • Gaya tekanan (P) yang diperoleh dari spring atau hidrolik.
      • Koefisien gesek (u) tergantung dari jenis material.
      • Area (A) tergantung dari luas permukaan yang bergesekan.




    Gear pada Pump

Semua pompa menimbulkan aliran ( flow ). Prinsipnya operasinya
disebut DISPLACEMENT “ dimana zat cair atau fluida diambil dan dipindahkan ke
tempat lain. Secara umum pompa mengubah tenaga mechanical menjadi
tenaga fluida hidrolik. Sedangkan yang dimaksud dengan DISPLACEMENT adalah
volume zat cair yang dipindahkan tiap cycle ( putaran ) dari pompa.

Klasifikasi Pompa.

Pada dasarnya pompa hirolik diklasifikasikan menjadi :
a. Non positive displacement
Yang dimaksud dengan pompa NON POSITIVE DISPLACEMENT ialah bila pompa
mempunyai karakteristik :
 Internal leakage besar.
Perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kapasitasnya

b. Positive displacement.
Yang dimaksud dengan pompa POSITIVE DISPLACEMENT ialah bila pompa
mempunyai karakteristik :
 Internal leakage kecil ( untuk mendapatkan ini dibuat SEAL atau presisi ).
 Perubahan tekanan berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya ( dengan dibuatnya
presisi / SEAL, akan melawan kebocoran pada saat tekanan naik ).
Pompa positive displacement sendiri terbagi menjadi beberapa type, yaitu:

      Gear pump: bersifat murah, memiliki ketahanan yang lama (awet), sederhana
      pengoperasiannya. Tetapi kelemahannya adalah memiliki efisiensi yang
      rendah, karena sifat pompa yang ber-displacement tetap, dan lebih cocok
      untuk digunakan pada tekanan di bawah 20 MPa (3000 psi).




      Vane pump: murah dan sederhana, biaya perawatan yang rendah, dan baik
      untuk menghasilkan aliran tinggi dengan tekanan yang rendah.
Axial piston pump.Satu jenis pompa hidrolik yang menarik adalah axial piston
pump. Pompa ini dapat berjenis swashplateatau juga checkball. Jenis pompa
ini didesain untuk dapat belerja pada displacement yang bervariasi, sehingga
dapat menghasilkan aliran dan tekanan fluida hidrolik yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhan. Jenis yang paling banyak digunakan adalah swashplate
pump. Pompa ini dapat kita ubah sudutswashplate-nya untuk menghasilkan
langkah piston yang bervariasi tiap putaran. Jika sudut semakina besar, akan
menghasilkan debit aliran yang besar dengan besar tekanan yang lebih kecil,
dan begitu pula sebaliknya.




Radial Piston Pump: digunakan untuk menghasilkan tekananfluida hidrolik
yang tinggi dengan debit aliran yang rendah.
Pompa roda gigi ( gear pump ) banyak sekali dipergunakan pada sistem karena pompa ini sangat sederhana dan
ekonomis. Pompa ini tergolong pompa fixed displacement.




Gear pump digolongkan menjadi dua yaitu :
(-) Internal Gear Pump.
Konstruksi internal gear pump atau trochoid pump.




(-) External Gear Pump.
Untuk unit - unit Komatsu sistem hidroliknya banyak memakai jenis external gear pumpini. Konstruksi
external gear pump terlihat pada gambar.
Secara garis besar, external gear pump dapat dibagi dalam dua jenis :
~ Fixed Side Plate Type Gear Pumps.
Side plate pompa ini tidak dapat bergeser-geser. Kontruksinya ada yang jadi satu dengan housing, dan ada pula
yang terpisah tetapi di ikat terhadap housingnya. Pompa ini mempunyai discharge pressure antara 30
       2                             2
Kg/Cm sampai dengan 125 Kg/Cm . Komatsu menamakan pompa jenis ini tipe FAL/R dan GAL/R.

~ Movable Side Plate Type ( Pressure Balancing Type Gear Pumps ).
Side plate pompa ini dapat bergeser semakin menjepit gear bila        tekanan naik. Dengan demikian maka
internal leakage diperkecil sebab side clearance juga kecil. Specific Discharge Pressurenya lebih besar dari 140
        2
Kg/Cm .
Gear pump yang dipergunakan dalam unit-unit Komatsu berbeda-beda jenisnya disesuaikan dengan fungsinya.
Untuk itulah maka external gear pumps diklasifikasikan dalam 5 ( lima ) jenis yaitu :
                                         2
      * FAL/R dengan tekanan 30 Kg/Cm
                                           2
      * GAL/R dengan tekanan 125 Kg/Cm
                                           2
      * PAL/R dengan tekanan 140 Kg/Cm
                                           2
      * KAL/R dengan tekanan 175 Kg/Cm
                                           2
      * SAL/R dengan tekanan 210 Kg/Cm

More Related Content

What's hot

Dasar roda gigi transmisi
Dasar   roda gigi  transmisiDasar   roda gigi  transmisi
Dasar roda gigi transmisiAlen Pepa
 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)e pai
 
Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)
Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)
Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)Swardi Sibarani
 
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power TrainPemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Trainalfian hariyadi
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinRinaldi Sihombing
 
Transmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanTransmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanjunita asih
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Ilham Al-Buwuly
 
1 mengidentifikasi mesin bubut
1 mengidentifikasi mesin bubut1 mengidentifikasi mesin bubut
1 mengidentifikasi mesin bubutYuli Anto
 
Mesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagianMesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagianBamb Waryanto
 

What's hot (19)

Dasar roda gigi transmisi
Dasar   roda gigi  transmisiDasar   roda gigi  transmisi
Dasar roda gigi transmisi
 
transmisi gear
transmisi geartransmisi gear
transmisi gear
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
 
Prinsip Dasar Elemen Mesin
Prinsip Dasar Elemen MesinPrinsip Dasar Elemen Mesin
Prinsip Dasar Elemen Mesin
 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
 
Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)
Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)
Tugas rancangan elemen mesin 1 (kopling)
 
Elemen mesin II
Elemen mesin IIElemen mesin II
Elemen mesin II
 
Transmisi manual (2)
Transmisi manual (2)Transmisi manual (2)
Transmisi manual (2)
 
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power TrainPemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
 
Transmisi otomatis
Transmisi otomatisTransmisi otomatis
Transmisi otomatis
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
 
79949784 gear-box
79949784 gear-box79949784 gear-box
79949784 gear-box
 
Transmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanTransmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraan
 
Mesin bubut
Mesin bubutMesin bubut
Mesin bubut
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
 
1 mengidentifikasi mesin bubut
1 mengidentifikasi mesin bubut1 mengidentifikasi mesin bubut
1 mengidentifikasi mesin bubut
 
MODUL CVT
MODUL CVTMODUL CVT
MODUL CVT
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Mesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagianMesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagian
 

Viewers also liked

Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )
Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )
Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )Pendi Ldf
 
Hoisting ...05.12.10.wo.vid
Hoisting ...05.12.10.wo.vid Hoisting ...05.12.10.wo.vid
Hoisting ...05.12.10.wo.vid Vivek mc
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]ルクマン 福島
 
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271supri yatna
 
Hoisting equipments
Hoisting equipmentsHoisting equipments
Hoisting equipmentsvipul308
 

Viewers also liked (9)

Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )
Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )
Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )
 
Diktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanikDiktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanik
 
Hoist and cranes
Hoist and cranesHoist and cranes
Hoist and cranes
 
Hoisting ...05.12.10.wo.vid
Hoisting ...05.12.10.wo.vid Hoisting ...05.12.10.wo.vid
Hoisting ...05.12.10.wo.vid
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
 
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
 
Hoisting equipments
Hoisting equipmentsHoisting equipments
Hoisting equipments
 
Overhead Crane
Overhead CraneOverhead Crane
Overhead Crane
 

Similar to RODAGIGI MAKALAH

KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptx
KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptxKELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptx
KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptxfarhanhandika1
 
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdf
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdfDIKTAT ELEMEN MESIN III.pdf
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdfNikoKautsar1
 
Gear Transmission.ppt
Gear Transmission.pptGear Transmission.ppt
Gear Transmission.pptRajuRastogi50
 
Differential
DifferentialDifferential
DifferentialEKO DOK
 
Fungsi fungsi sistem kemudi
Fungsi   fungsi sistem kemudiFungsi   fungsi sistem kemudi
Fungsi fungsi sistem kemudiÀlvenda Ryan
 
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensiBab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensirizky putra
 
Transmisi Manual.ppt
Transmisi Manual.pptTransmisi Manual.ppt
Transmisi Manual.ppttomi58
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Purwadi ae
 
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.pptdokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.pptHendiFirdaus1
 
materi-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxmateri-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxssuser0bb0d21
 
sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKR
sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKRsistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKR
sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKRsolikin00
 
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptxAditandrii
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudiUHsopiyan
 
Propeller Shaft & Drive Shaft.pptx
Propeller Shaft & Drive Shaft.pptxPropeller Shaft & Drive Shaft.pptx
Propeller Shaft & Drive Shaft.pptxHarmanATS
 

Similar to RODAGIGI MAKALAH (20)

KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptx
KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptxKELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptx
KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptx
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
 
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdf
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdfDIKTAT ELEMEN MESIN III.pdf
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdf
 
Gear Transmission.ppt
Gear Transmission.pptGear Transmission.ppt
Gear Transmission.ppt
 
13012 8-368214845111
13012 8-36821484511113012 8-368214845111
13012 8-368214845111
 
Differential
DifferentialDifferential
Differential
 
Fungsi fungsi sistem kemudi
Fungsi   fungsi sistem kemudiFungsi   fungsi sistem kemudi
Fungsi fungsi sistem kemudi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensiBab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
 
TRANSMISI.pptx
TRANSMISI.pptxTRANSMISI.pptx
TRANSMISI.pptx
 
Transmisi Manual.ppt
Transmisi Manual.pptTransmisi Manual.ppt
Transmisi Manual.ppt
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
 
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.pptdokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
 
materi-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxmateri-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptx
 
sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKR
sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKRsistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKR
sistem kemudi pada kendaraan ringan mapel smk jurusan TKR
 
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudi
 
Propeller Shaft & Drive Shaft.pptx
Propeller Shaft & Drive Shaft.pptxPropeller Shaft & Drive Shaft.pptx
Propeller Shaft & Drive Shaft.pptx
 
Differential & axle ruri
Differential & axle ruriDifferential & axle ruri
Differential & axle ruri
 
Mesin bubut
Mesin bubutMesin bubut
Mesin bubut
 

RODAGIGI MAKALAH

  • 1. MAKALAH ELEMEN MESIN RODA GIGI Nama : Galih Satya Dharma Prodi : TAB ( Teknik Alat Berat) No : 0420120055
  • 2. BAB 1 Pengertian Gear atau Roda Gigi  Pengertian Roda Gigi menurut Sularso Jika dari dua roda berbentuk silinder atau kerucut yang saling bersinggungan pda kelilingnya salah satu diputar maka yang lain akan ikut berputar pula. Alat yang menggunakan cara kerja semacam ini untuk mentransmisikan daya disebut roda gesek. Cari ini cukup baik untuk meneruskan daya kecil dengan putaran yang tidak perlu tepat. Guna mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat tidak dapat dilakukan dengan roda gesek. Untuk ini, kedua roda tersebut harus dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi semacam ini, yang dapat berbentuk silinder atau kerucut, disebut Roda Gigi  Pengertian Roda Gigi Wikipedia Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi. Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan transmisi roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya. Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan, keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi yang lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi. Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan dari roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain (misal sabuk dan puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan mengambil banyak manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat ini. Dalam kasus di mana sumber daya dan beban berdekatan, roda gigi memiliki kelebihan karena mampu didesain dalam ukuran kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah biaya pembuatannya yang lebih mahal dan dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi lebih tinggi. Ilmuwan Yunani Kuno Archimedes pertama kali mengembangkan roda gigi dalam ilmu mekanika di sekolah Aleksandria pada abad ketiga sebelum masehi. Mekanisme Antikythera adalah contoh aplikasi roda gigi yang rumit yang pertama, yang didesain untuk menghitung posisi astronomi. Waktu pengerjaan mekanisme ini diperkirakan antara 150 dan 100 SM
  • 3. BAB II Klasifikasi Roda Gigi Rodagigi diklasifikasikan sebagai berikut :  Menurut letak poros.  Menurut arah putaran.  Menurut bentuk jalur gigi 2.1.1 Menurut Letak Poros Menurut letak poros maka rodagigi diklasifikasikan seperti tabel berikut : Letak Poros Rodagigi Keterangan Rodagigi lurus Klasifikasi atas dasar Rodagigi miring bentuk alur gigi Rodagigi Rodagigi miring ganda dengan Rodagigi luar Arah putaran berlawanan poros Rodagigi dalam dan pinion Arah putaran sama sejajar Batang gigi dan pinion Gerakanlurusdan berputar Rodagigi kerucut lurus Rodagigi kerucut spiral Klasifikasi atas dasar Rodagigi Rodagigi kerucut zerol bentuk jalur gigi dengan poros Rodagigi kerucut miring berpotongan Rodagigi kerucut miring ganda Rodagigi permukaan dengan poros Rodagigi dengan poros berpotongan berpotongan berbentuk istimewa Rodagigi miring silang Kontak gigi Batang gigi miring silang Gerak lurus dan berputar Rodagigi Rodagigi cacing silindris dengan poros Rodagigi cacing selubung ganda silang Rodagigi cacing samping Rodagigi hiperboloid Rodagigi hipoid Rodagigi permukaan silang
  • 4. 2.2.2 Menurut arah putaran Menurut arah putarannya, rodagigi dapat dibedakan atas :  Rodagigi luar ; arah putarannya berlawanan.  Rodagigi dalam dan pinion ; arah putarannya sama 2.2.3 Menurut bentuk jalur gigi Berdasarkan bentuk jalur giginya, rodagigi dapat dibedakan atas : 2.2.3.1 Rodagigi Lurus Rodagigi lurus digunakan untuk poros yangsejajar atau paralel. Dibandingkan dengan jenis rodagigi yang lain rodagigi lurus ini paling mudah dalam proses pengerjaannya (machining) sehingga harganya lebih murah. Rodagigi lurus ini cocok digunakan pada sistim transmisi yang gaya kelilingnya besar, karena tidak menimbulkan gaya aksial. Gambar 2.1 Rodagigi Lurus Ciri-ciri rodagigi lurus adalah : 1. Daya yang ditransmisikan < 25.000 Hp 2. Putaran yang ditransmisikan < 100.000 rpm 3. Kecepatan keliling < 200 m/s 4. Rasio kecepatan yang digunakan  Untuk 1 tingkat ( i ) < 8  Untuk 2 tingkat ( i ) < 45  Untuk 3 tingkat ( i ) < 200 ( i ) = Perbandingan kecepatan antara penggerak dengan yang digerakkan 5. Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96% - 99% tergantung disain dan ukuran.
  • 5. Jenis-jenis rodagigi lurus antara lain : 1. Rodagigi lurus (external gearing) Rodagigi lurus (external gearing) ditunjukkan seperti gambar 2.2. Pasangan rodagigi lurus ini digunakan untuk menaikkan atau menurunkan putaran dalam arah yang berlawanan. Gambar 2.2 Rodagigi Lurus Luar 2. Rodagigi dalam (internal gearing) Rodagigi dalam dipakai jika diinginkan alat transmisi yang berukuran kecil dengan perbandingan reduksi besar. 3. Rodagigi Rack dan Pinion Rodagigi Rack dan Pinion (gambar 2.3) berupa pasangan antara batang gigi dan pinion rodagigi jenis ini digunakan untuk merubah gerakan putar menjadi lurus atau sebaliknya. Gambar 2.3 Rodagigi Rack dan Pinion 4. Rodagigi permukaan Rodagigi lurus permukaan (gambar 2.4) memiliki dua sumbu saling berpotongan dengan sudut sebesar 90 .
  • 6. Gambar 2.4 Rodagigi Permukaan 2.2.3.2 Rodagigi Miring Rodagigi miring (gambar 2.5) kriterianya hampir sama dengan rodagigi lurus, tetapi dalam pengoperasiannya rodagigi miring lebih lembut dan tingkat kebisingannya rendah dengan perkontakan antara gigi lebih dari 1. Gambar 2.5 Rodagigi Miring Ciri-ciri rodagigi miring adalah : 1. Arah gigi membentuk sudut terhadap sumbu poros. 2. Distribusi beban sepanjang garis kontak tidak uniform. 3. Kemampuan pembebanan lebih besar dari pada rodagigi lurus. 4. Gaya aksial lebih besar sehingga memerlukan bantalan aksial dan rodagigi yang kokoh. Jenis-jenis rodagigi miring antara lain : 1. Rodagigi miring biasa Gambar 2.6 Rodagigi Miring Biasa
  • 7. 2. Rodagigi miring silang Gambar 2.7 Rodagigi Miring Silang 3. Rodagigi miring ganda Gambar 2.8 Rodagigi Miring Ganda 4. Rodagigi ganda bersambung Gambar 2.9 Rodagigi Ganda Bersambung 2.2.3.3 Rodagigi Kerucut Rodagigi kerucut (gambar 2.10) digunakan untuk mentransmisikan 2 buah poros yang saling berpotongan. Gambar 2.10 Rodagigi Kerucut Jenis-jenis rodagigi kerucut antara lain : 1. Rodagigi kerucut lurus
  • 8. Gambar 2.11 Rodagigi Kerucut Lurus 2. Rodagigi kerucut miring Gambar 2.12 Rodagigi Kerucut Miring 3. Rodagigi kerucut spiral Gambar 2.13 Rodagigi Kerucut Spiral 4. Rodagigi kerucut hypoid Gambar 2.14 Rodagigi Kerucut Hypoid 2.2.3.4 Rodagigi Cacing Ciri-ciri rodagigi cacing adalah: 1. Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a, biasanya sudut yang dibentuk kedua sumbu sebesar 90 .
  • 9. 2. Kerjanya halus dan hampir tanpa bunyi. 3. Umumnya arah transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan putaran dari roda cacing ke cacing (mengunci sendiri). 4. Perbandingan reduksi bisa dibuat sampai 1 : 150. 5. Kapasitas beban yang besar dimungkinkan karena kontak beberapa gigi (biasanya 2 sampai 4). 6. Rodagigi cacing efisiensinya sangat rendah, terutama jika sudut kisarnya kecil. Batasan pemakaian rodagigi cacing adalah: a) Kecepatan rodagigi cacing maksimum 40.000 rpm b) Kecepatan keliling rodagigi cacing maksimum 69 m/s c) Torsi rodagigi maksimum 70.000 m kgf d) Gaya keliling rodagigi maksimum 80.000 kgf e) Diameter rodagigi maksimum 2 m f) Daya maksimum1.400 Hp Peningkatan pemakaian rodagigi cacing seperti gambar 2.15, dibatasi pada nilai i antara 1 sampai dengan 5, karena dengan ini bisa digunakan untuk mentransmisikan daya yang besar dengan efisiensi yang tinggi dan selanjutnya hubungan seri dengan salah satu tingkat rodagigi lurus sebelum atau sesudahnya untuk dapat mendapat reduksi yang lebih besar dengan efisiensi yang lebih baik. Gambar 2.15 Rodagigi Cacing Pemakaian dari rodagigi cacing meliputi: gigi reduksi untuk semua tipe transmisi sampai daya 1.400 Hp, diantaranya pada lift, motor derek, untuk mesin tekstil, rangkaian kemudi kapal, mesin bor vertikal, mesin freis dan juga untuk berbagai sistim kemudi kendaraan.
  • 10. Adapun bentuk profil dari rodagigi cacing ditunjukkan seperti pada gambar 2.16 : N-worm E-worm K-worm H-worm i ii iii iv Gambar 2.16 Profil Rodagigi Cacing 1. N-worm atau A-worm Gigi cacing yang punya profil trapozoidal dalam bagian normal dan bagian aksial, diproduksi dengan menggunakan mesin bubut dengan pahat yang berbentuk trapesium, serta tanpa proses penggerindaan. 2. E-worm Gigi cacing yang menunjukkan involut pada gigi miring dengan antara 87 sampai dengan 45o . 3. K-worm Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat mempunyai bentuk trapezoidal, menunjukkan dua kerucut. 4. H-worm Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat yang berbentuk cembung. Tipe-tipe dari penggerak rodagigi cacing antara lain : a. Cylindrical worm gear dengan pasangan gigi globoid Gambar 2.17 Cylindrical Worm Gear Dengan Pasangan Gigi Globoid b. Globoid worm gear dipasangkan dengan rodagigi lurus
  • 11. Gambar 2.18 Globoid Worm Gear Dipasangkan Dengan Rodagigi Lurus c. Globoid worm drive dipasangkan dengan rodagigi globoid Gambar 2.19 Globoid worm drive dipasangankan dengan rodagigi globoid d. Rodagigi cacing kerucut dipasangkan dengan rodagigi kerucut globoid yang dinamai dengan rodagigi spiroid (gambar 2.20) Gambar 2.20 Rodagigi cacing kerucut dipasangkan dengan rodagigi kerucut globoid BAB III Nama –nama Bagian Roda Gigi dan Ukurannya Berikut beberapa buah istilah yang perlu diketahui dalam perancangan rodagigi yang perlu diketahui yaitu : 1. Lingkaran pitch (pitch circle) Lingkaran khayal yang menggelinding tanpa terjadinya slip. Lingkaran ini merupakan dasar untuk memberikan ukuran-ukuran gigi seperti tebal gigi, jarak antara gigi dan lain- lain. 2. Pinion Rodagigi yang lebih kecil dalam suatu pasangan roda gigi.
  • 12. 3. Diameter lingkaran pitch (pitch circle diameter) Merupakan diameter dari lingkaran pitch. 4. Diametral Pitch Jumlah gigi persatuan pitch diameter 5. Jarak bagi lingkar (circular pitch) Jarak sepanjang lingkaran pitch antara profil dua gigi yang berdekatan atau keliling lingkaran pitch dibagi dengan jumlah gigi, secara formula dapat ditulis : d b1 t= z 6. Modul (module) perbandingan antara diameter lingkaran pitch dengan jumlah gigi. d b1 m= z 7. Adendum (addendum) Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch dengan lingkaran pitch diukur dalam arah radial. 8. Dedendum (dedendum) Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam arah radial. 9. Working Depth Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang rodagigi yang berkontak dikurangi dengan jarak poros. 10. Clearance Circle Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi yang berpasangan. 11. Pitch point Titik singgung dari lingkaran pitch dari sepasang rodagigi yang berkontak yang juga merupakan titik potong antara garis kerja dan garis pusat.
  • 13. 12. Operating pitch circle lingkaran-lingkaran singgung dari sepasang rodagigi yang berkontak dan jarak porosnya menyimpang dari jarak poros yang secara teoritis benar. 13. Addendum circle Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi. 14. Dedendum circle Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi. 15. Width of space Tebal ruang antara rodagigi diukur sepanjang lingkaran pitch. 16. Sudut tekan (pressure angle) Sudut yang dibentuk dari garis normal dengan kemiringan dari sisi kepala gigi. 17. Kedalaman total (total depth) Jumlah dari adendum dan dedendum. 18. Tebal gigi (tooth thickness) Lebar gigi diukur sepanjang lingkaran pitch. 19. Lebar ruang (tooth space) Ukuran ruang antara dua gigi sepanjang lingkaran pitch 20. Backlash Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang. 21. Sisi kepala (face of tooth) Permukaan gigi diatas lingkaran pitch 22. Sisi kaki (flank of tooth) Permukaan gigi dibawah lingkaran pitch. 23. Puncak kepala (top land) Permukaan di puncak gigi 24. Lebar gigi (face width)
  • 14. Kedalaman gigi diukur sejajar sumbunya. gambar 2.4 Bagian-bagian dari roda gigi kerucut lurus
  • 15. BAB IV PEMAKAIAN RODA GIGI PADA ALAT BERAT  Cara kerja Planetary Gear System pad Hydroshift Transmission Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang Hydrosift Transmission, sekarang kita akan membahas komponen dalam HydroshiftTransmission itu sendiri. Pada produk komatsu, hydroshifttransmission dibagi dalam dua bentuk, yaitu dengan menggunakanplanetary gear dan menggunakan counter shaft. Dan untuk kali ini, saya akan menjelaskan tentang planetary gear system saja. Planetary gear system terdiri dari tiga elemen, yaitu : Sun gear, Carrierdan Ring gear atau internal gear. Apabila mencoba untuk memutarkandua elemen dari ketiganya atau satu diputar sed angkan satu lagiditahan maka akan menghasilkan putaran yang bervariasi padaelemen out putnya, lebih cepat atau lebih lambat, maju atau mundur. Speed ratio dari gear penggerak dengan gear yang digerakkanadalah tergantung jumlah gigi dari masing - masing gear.Kebanyakan pemakaian dari planetary gear system terdapat padatransmission system yang mana untuk kecepatan putar dan arahputar dariintpu dapat diubah bervariasi dalam berbagai tingkatanpada planetary gear system.
  • 16. Input shaft dihubungkan dengan planetary carrier ( untuk lebih singkatselanjutnya disebut Carrier ), sedangkan output shaft dihubungkan dengan Sun gear. Ketika kedua Ring gear ditahan diam tak berputar (dengan cara meng-engage-kan clutch yaitu mengikat ring geardengan case ). Maka sun gear yang selanjutnya sebagai output akanmendapat tenaga putar dari input. Dikarenakan adanya perbedaaan jumlah gigi dari kedua sun gear (lihat gambar ) maka apabila clutch untuk speed 2 di-engage- kan, output putarannya akan lebih cepat daripada clutch untuk speed 1 yang di-engage- kan.  Prinsip Kerja Planetary Gear Single pinion type Sahabat teknisi, melanjutkan pembahasan mengenai planetary gear sistem yang terdahulu, kita akan bahas satu per satu macam-macam tipe dari planetary gearitu sendiri. Yang pertama saya akan bahas tentang single pinion type. Contoh alat berat yang menggunakan transmisi tipe ini adalah Dozer D55 S-3 dan D75 S-2. Apabila carrier ditahan, maka ring gear akan berputar berlawanan arah dengan putaran sun gear. Ini merupakan salah satu aplikasi sistem planetary geartransmission untuk mendapatkan posisi gerak mundur (reverse). Dengan cara menahan carriernya, apabila sebagai input adalah sun gear berputar searah jarum jam, maka ring gear sebagai output akan berputar berlawanan arah dengan jarum jam.
  • 17.   Cara menentukan arah putaran pada planetary single pinion S = Sun Gear C = Carrier R = Ring Gear Apabila sun gear kita putar ke arah kanan, sedangkan carriernya kita paksa untuk diam atau ditahan, maka ring gear nantinya akan berputar ke kiri. Cara melihatnya adalah seperti gambar disamping, pertama kita buat S, C dan R segaris. Kemudian, kita tarik keatas untuk S-nya untuk menunjukkan putaran kanan dan C ditahan (tanpa garis). Setelah itu, kita tarik garis lurus antara S dan memotong titik C sampai ke arah R. Kemudian bisa kita lihat, jika kita tarik garis tegak di titik R, maka garis tersebut akan mengarah ke bawah. Hal ini menunjukkan bahwa hasil putaran R adalah ke kiri atau berlawanan dengan S-nya. Menghitung speed ratio untuk tipe single pinion Untuk menghitung speed ratio pada single pinion dapat digunakan rumus  S*Ns + R*Nr = (S + R)Nc  Dimana S = jumlah gigi sun gear R = jumlah gigi ring gear Ns = jumlah putaran sun gear Nr = jumlah putaran ring gear
  • 18. Nc = jumlah putaran carrier Sebagai contoh perhitungan : Diketahui : jumlah gigi sun gear = 39 jumlah gigi ring gear = 78 apabila sun gear diputar ke kanan sebesar 100 rpm dan carrier ditahan Ditanyakan : Kemana Arah dan Berapa besarnya putaran ring gear???? Jawab : S*Ns + R*Nr = (S + R)Nc 39*100 + 78Nr = (39 + 78)0 3900 + 78Nr = 0 3900 = -78Nr Nr = -50 jadi jumlah putaran ring gear adalah 50 rpm dan arahnya ke kiri.  Power sterring pada bulldozer  tipe steering system pada crawler machine sebagian besar adalah mechanical clutch, dimana dalam pengendaliannya menggunakan clutch yang terdiri dari disc dan plate yang tersusun diantara inner drum dan outer drum serta dipasang pada kedua ujung bevel gear shaft.   1. Outer drum 2. Disc 3. Plate 4. Inner drum 5. Bolt 6. Piston 7. Seal piston
  • 19. 8. Spacer 9. Spring small 10. Spring large 11. Pressure plate 12. Bolt 13. Bevel gear shaft hub 14. Bevel gear shaft Fungsi komponen-komponen utama steering system tipe mechanical clutch, adalah : • Clutch drum atau inner drum, dibaut pada bevel gear shaft hub yang terikat pada spline bevel gear shaft, berfungsi sebagai tempat kedudukan plate juga berfungsi sebagai silinder . • Bevel gear shaft hub, mengalirkan oli dari steering control valve ke piston. • Brake drum atau outer drum, dibaut pada final drive flange berfungsi sebagai tempat kedudukan disc. • Plate, terbuat dari baja tahan karat serta tahan temperatur tinggi. Plate ini berfungsi sebagai friction plate dan duduk pada spline outer drum. • Disc, terbuat dari baja, bagian luar diberi lapisan bronze yang berguna untuk mengurangi keausan. Disc berfungsi sebagai friction plate dan duduk pada spline inner drum. • Pressure plate, terpasang tetap ke piston oleh bolt. Piston dan pressure plate bergerak secara bersamaan berfungsi sebagai pendorong disc secara langsung. • Spring, berfungsi sebagai sumber kekuatan untuk menekan susunan disc dan plate dengan perantaraan pressure plate. Proses pemindahan tenaga pada clutch sangat tergantung kepada : • Gaya tekanan (P) yang diperoleh dari spring atau hidrolik. • Koefisien gesek (u) tergantung dari jenis material. • Area (A) tergantung dari luas permukaan yang bergesekan.  Gear pada Pump Semua pompa menimbulkan aliran ( flow ). Prinsipnya operasinya disebut DISPLACEMENT “ dimana zat cair atau fluida diambil dan dipindahkan ke tempat lain. Secara umum pompa mengubah tenaga mechanical menjadi tenaga fluida hidrolik. Sedangkan yang dimaksud dengan DISPLACEMENT adalah volume zat cair yang dipindahkan tiap cycle ( putaran ) dari pompa. Klasifikasi Pompa. Pada dasarnya pompa hirolik diklasifikasikan menjadi :
  • 20. a. Non positive displacement Yang dimaksud dengan pompa NON POSITIVE DISPLACEMENT ialah bila pompa mempunyai karakteristik :  Internal leakage besar. Perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kapasitasnya b. Positive displacement. Yang dimaksud dengan pompa POSITIVE DISPLACEMENT ialah bila pompa mempunyai karakteristik :  Internal leakage kecil ( untuk mendapatkan ini dibuat SEAL atau presisi ).  Perubahan tekanan berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya ( dengan dibuatnya presisi / SEAL, akan melawan kebocoran pada saat tekanan naik ). Pompa positive displacement sendiri terbagi menjadi beberapa type, yaitu: Gear pump: bersifat murah, memiliki ketahanan yang lama (awet), sederhana pengoperasiannya. Tetapi kelemahannya adalah memiliki efisiensi yang rendah, karena sifat pompa yang ber-displacement tetap, dan lebih cocok untuk digunakan pada tekanan di bawah 20 MPa (3000 psi). Vane pump: murah dan sederhana, biaya perawatan yang rendah, dan baik untuk menghasilkan aliran tinggi dengan tekanan yang rendah.
  • 21. Axial piston pump.Satu jenis pompa hidrolik yang menarik adalah axial piston pump. Pompa ini dapat berjenis swashplateatau juga checkball. Jenis pompa ini didesain untuk dapat belerja pada displacement yang bervariasi, sehingga dapat menghasilkan aliran dan tekanan fluida hidrolik yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Jenis yang paling banyak digunakan adalah swashplate pump. Pompa ini dapat kita ubah sudutswashplate-nya untuk menghasilkan langkah piston yang bervariasi tiap putaran. Jika sudut semakina besar, akan menghasilkan debit aliran yang besar dengan besar tekanan yang lebih kecil, dan begitu pula sebaliknya. Radial Piston Pump: digunakan untuk menghasilkan tekananfluida hidrolik yang tinggi dengan debit aliran yang rendah.
  • 22. Pompa roda gigi ( gear pump ) banyak sekali dipergunakan pada sistem karena pompa ini sangat sederhana dan ekonomis. Pompa ini tergolong pompa fixed displacement. Gear pump digolongkan menjadi dua yaitu : (-) Internal Gear Pump. Konstruksi internal gear pump atau trochoid pump. (-) External Gear Pump. Untuk unit - unit Komatsu sistem hidroliknya banyak memakai jenis external gear pumpini. Konstruksi external gear pump terlihat pada gambar. Secara garis besar, external gear pump dapat dibagi dalam dua jenis :
  • 23. ~ Fixed Side Plate Type Gear Pumps. Side plate pompa ini tidak dapat bergeser-geser. Kontruksinya ada yang jadi satu dengan housing, dan ada pula yang terpisah tetapi di ikat terhadap housingnya. Pompa ini mempunyai discharge pressure antara 30 2 2 Kg/Cm sampai dengan 125 Kg/Cm . Komatsu menamakan pompa jenis ini tipe FAL/R dan GAL/R. ~ Movable Side Plate Type ( Pressure Balancing Type Gear Pumps ). Side plate pompa ini dapat bergeser semakin menjepit gear bila tekanan naik. Dengan demikian maka internal leakage diperkecil sebab side clearance juga kecil. Specific Discharge Pressurenya lebih besar dari 140 2 Kg/Cm . Gear pump yang dipergunakan dalam unit-unit Komatsu berbeda-beda jenisnya disesuaikan dengan fungsinya. Untuk itulah maka external gear pumps diklasifikasikan dalam 5 ( lima ) jenis yaitu : 2 * FAL/R dengan tekanan 30 Kg/Cm 2 * GAL/R dengan tekanan 125 Kg/Cm 2 * PAL/R dengan tekanan 140 Kg/Cm 2 * KAL/R dengan tekanan 175 Kg/Cm 2 * SAL/R dengan tekanan 210 Kg/Cm