Dokumen tersebut membahas konsep fertilitas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya menurut beberapa ahli. Terdapat penjelasan mengenai pengukuran fertilitas tahunan dan kumulatif serta faktor-faktor demografi dan non demografi yang mempengaruhi tingkat fertilitas penduduk.
2. MEMAHAMI FERTILITASI
A. Konsep dan Kelahiran
Fertilitas menujukkan jumlah anak lahir hidup
dan lebih mudah dihitung untuk wanita,
sebab merekalah yang melahirkan.
Istilah fertilitas sama dengan kelahiran hidup,
yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang
perempuan dgn tanda-tanda kehidupan,
misalnya berteriak, bernafas, jantung
berdenyut dan sebagainya. Apabilah pada
wakyu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan
disebut dgn lahir mati, yang didalam
Demografi tidak di anggap sebagai suatu
peristiwa kelahiran.
3. B. Problema pengukuran fertilitas penduduk
Adapun probelema yang dihadapi dalam
pengukuran fertilitas penduduk yaitu :
Seorang perempuan yang secara biologis
(fecund) tidak selalu melahirkan anak yang
banyak, misalnya dia mengatur fertilitas
dengan abstinensi atau menggunakan alat-
alat kontrasepsi.
Pengukuran fertitas lebih komples
dibanding dengan pengukuran mortalitas,
karena seorang perempuan hanya
meninggal satu kali, tetapi ia dapat
melahirkan lebih dari seorang bayi.
4. Seorang yang meninggal pada hari dan waktu
tertentu, berarti mulai saat itu orang
tersebut tidak mempunyai resiko kematian
lagi, atau sebaliknya seorang perempuan
yang telah melahirkan seorang anak tidak
berarti resiko melahirkan dari perempuan itu
menurun.
Kompleksnya pengukuran fertilitas, karena
melahirkan melibatkan dua orang (suami dan
isteri), sedangkan kematian hanya
melibatkan satu orang saja (orang yang
meninggal).
5. LANJUTAN
Masalah lain yang ditemukan dalam
pengukuran fertilitas ialah tidak semua
perempuan mengalami resiko melahirkan
karena kemungkinan ada beberapa dari
mereka tidak mendapat pasangan untuk
berumah tangga. Juga ada beberapa
perempuan yang bercerai atau menjanda.
6. LANJUTAN
C. Pengukuran Fertilitas
Ada 2 macam pengukuran fertilitas, yaitu :
1. Fertilitas tahunan yaitu : mengukur jumlah
kelahiran pada tahun tertentu dihubungkan
dengan jumlah penduduk yang mempunyai
resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.
2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif yaitu :
mengukur jumlah rata-rata anak yang
dilahirkan oleh seorang perempuan hingga
mengakhiri masa usia subur.
7. A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGI
RENDAHNYA FERTILITAS PENDUDUK
1). Faktor Demografi, antara lain :
– Struktur umur
– Struktur perkawinan
– Umur kawin pertamaParitas
– Disrupsi perkawinan
– Proporsi yang kawin
2). Faktor Non Demografi, antara lain :
- Keadaan ekonomi penduduk
- Tingkat pendidikan
- Perbaikan status perempuan
- Urbanisasi dan industrialisasi
8. B. Menurut Kingsley Davis dan Judith Blake
• Tiga tahap penting dari proses reproduksi adalah:
* Tahap hubungan kelamin (intercourse)
* Tahap konsepsi (conseption)
* Tahap kehamilan (gestation)
• Faktor-faktor social, ekonomi dan budaya yang
mempengaruhi fertilitas akan melalui factor-faktor
yang langsung ada kaitannya dengan ketiga tahap
reproduksi di atas. Faktor-faktor yang langsung
mempunyai kaitan dengan ketiga tahap disebut
“VARIABEL ANTARA”.
13. Lanjutan……
Tingkat
Mortalitas
Norma
Tentang F
L Besarnya E
I Keluarga R
N T
G I
K L
U Variable Antara
I
N T
Structure
G A
Sosial-
A Norma S
Ekonomi
N Tentang
Program Variabel
KB Antara
15. Lanjutan . . . . .
Apabila ada kenaikan pendapatan, aspirasi orang tua
akan berubah.
Orang tua menginginkan anak dengan kualitas yang
baik.
Ini berarti biaya (cost) nya naik. Sedangkan
kegunaanya turun sebab anak masih memberikan
kepuasan akan tetapi balas jasa ekonominya turun.
Disamping itu orang tua juga tak tergantung dari
sumbangan anak.
Jadi biaya membesarkan anak lebih besar daripada
kegunaannya. Hal ini mengakibatkan “demand”
terhadap anak menurun atau dengan kata lain
fertilitas turun.
16. E. Menurut Gary Becker
Ia menganggap anak sebagai barang konsumsi
tahan lama (durable goods).
Orang tua mempunyai pilihan antara kuantitas dan
kualitas anak.
Kualitas diartikan pengeluaran (biaya) rata-rata
untuk anak oleh suatu keluarga yang didasarkan
atas 2 asumsi:
• Selera orang tua tidak berubah,
• Harga anak dan barang-barang konsumsi lainnya
tidak mempengaruhi keputusan rumah tangga
untuk berkonsumsi.
17. Lanjutan …..
Jika seandainya harga anak (HA) = Rp. 3.000,-
dan harga televisi (HTV) = Rp. 2.000,- sedangkan
pendapatan orang tua (Y) = Rp. 60.000,- maka
dibuat diagram sebagai berikut:
19. Lanjutan….
Becker berpendapat, bahwa apabila
pendapatan naik maka banyaknya anak
yang dimiliki juga bertambah.
Jadi hubungan antara pendapatan dan
fertilitas adalah positif.