SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
FAKTOR-FAKTORYANG
MEMPENGARUHIFERTILITAS
Minggu 7
Analisis Kependudukan
Pemikiran Antardisiplin Tentang Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Fertilitas
Studi Fertilitas di
Indonesia
Outline Pembahasan
DEFINISI FERTILITAS
Fertilitas (kelahiran) merupakan sebagai hasil
reproduksi nyata dari seorang wanita atau sekelompok
wanita
Fertilitas merupakan istilah yang digunakan pada
bidang demografi untuk menggambarkan jumlah anak
yang dilahirkan hidup.
Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir.
KONSEP FERTILITAS
Menurut Nadeak (2013) yang mengutip buku Dasar-dasar Demografi terbitan FUEI, dijelaskan konsep-
konsep penting yang harus dipegang dalam mengkaji fenomena fertilitas, diantaranya:
1.Lahir hidup (Life Birth)
Menurut WHO, lahir hidup adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan,
dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali pusar atau
gerakan-gerakan otot.
2.Lahir mati (Still Birth)
Lahir mati adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur minimal 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-
tanda kehidupan.
3.Abortus
Abortus adalah kematian bayi dalam kandngan dengan umur kurang dari 28 minggu. Ada dua macam abortus :
Disengaja (induced) : diakibatkan karena kesalahan medis dan bukan kesalahan medis yang biasanya disebut aborsi
Tidak disengaja (spontaneus). Abortus yang tidak disengaja lebih sering kita kenal dengan istilah keguguran.
4.Masa reproduksi
Masa reproduksi (Childbearing age) adalah masa dimana perempuan mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur
(15-49 tahun).
Usia 15 tahun : menarche / menstruasi 1
Usia 49 tahun : menopause
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS
Menurut ida bagoes mantra (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas
dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi.
1.Faktor demografi
• Struktur perkawinan (susunan perkawinan dari usia muda sampai yang tua),
• Umur kawin pertama (usia laki-laki/ perempuan pada saat perkawinan pertama)
• Paritas (adanya keseimbangan/ banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang wanita),
• Disrupsi perkawinan
• Proporsi yang kawin (perbandingan yang kawin dengan yang belum kawin).
2.Faktor non demografi
• Keadaan ekonomi penduduk,
• Tingkat pendidikan,
• Perbaikan status perempuan,
• Urbanisasi
• Industrialisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
fertilitas :
Menurut Kingsley Davis dan Judith Blake ada tiga tahap penting dari
proses reproduksi manusia, yaitu
• Tahap hubungan kelamin (Intercourse)
• Tahap Konsepsi (Conception)
• Tahap Kehamilan (Gestation)
Tahap hubungan kelamin (Intercourse)
• Dalam tahap ini ada enam faktor yang mempengaruhi yaitu:
• Umur memulai hubungan kelamin
• Selibat permanen yaitu proporsi wanita yang tak pernah mengadakan
hubungan kelamin
• Lamanya berstatus kawin
• Frekuensi senggama
Tahap Konsepsi (Conception)
• Dalam tahap ini ada tiga faktor yang mempengaruhi yaitu:
• Fekunditas atau infenkunditas yang disebabkan hal-hal yang tidak disengaja
• Fekunditas atau infenkunditas yang disebabkan hal-hal yang disengaja
• Pemakaian kontrasepsi
Tahap Kehamilan (Gestation)
• Dalam tahap ini ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu:
• Mortalitas janin karena sebab-sebab yang tidak disengaja
• Mortalitas janin karena sebab-sebab yang disengaja.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
The New Home Economics
 Teori ini meninggalkan pemikiran
makro yang beranggapan bahwa
tinggi rendahnya tingkat fertilitas
suatu kelompok masyarakat
ditentukan oleh variabel makro.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
The New Home Economics
 Variabel Makro :
• Pertumbuhan Ekonomi
• Urbanisasi
• Modernisasi
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
The New Home Economics
 Teori ini menyatakan bahwa tingkat
fertilitas ditentukan pada tingkat
yang paling dasar, yaitu keputusan
suami-istri dalam hal jumlah anak.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957)  melihat bahwa
memiliki anak dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu :
 Utility
 Cost
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957)  Utility :
 Merupakan kepuasan yang diberikan
anak kepada orang tua
 Dapat memberikan transfer ekonomi.
 Dapat membantu pada kegiatan
produktif.
 Dapat membantu di masa mendatang
(investasi)
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957)  Cost :
 Merupakan biaya yang harus
dikeluarkan untuk membesarkan dan
memelihara anak.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957) 
• Kenaikan pendapatan maka
kecenderungan memiliki anak akan
semakin meningkat.
• Ingin yang terbaik untuk anak.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Gary Becker
• Menekankan analisisnya pada
pengaruh tingkat pendapatan
dan biaya merawat serta
membesarkan anak terhadap
tingkat kelahiran.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Gary Becker
• Kuantitas  jumlah anak
• Kualitas  pengeluaran rata-rata
untuk anak oleh satu keluarga.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Tahapan Gary Becker
A. Keluarga ingin memaksimalkan utility atas :
a) Jumlah anak  n
b) Pengeluaran untuk setiap anak  q
c) Jumlah barang lainnya  z
U = U(n,q,z)
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Tahapan Gary Becker
B. Fungsi kendala keluarga :
a) Biaya untuk anak  Pn
b) Jumlah anak  n
c) Biaya konsumsi barang  Pz
d) Konsumsi barang z  z
Pnn + PzZ = I
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Jumlah
anak
Jumlah
Barang lain
Pnn + PzZ = I
Utility
n
Z = I
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Kurva Gary Becker
A. Merupakan gambaran kondisi alokasi pilihan
antara jumlah konsumsi barang dan jumlah
anak.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Kurva Gary Becker
B. Bila pendapatan naik, maka banyaknya anak
yang diinginkan juga bertambah (fertilitas),
namun hasil penelitian menemukan fakta bahwa
meningkatnya pendapatan justru jumlah anak
semakin sedikit  orang tua menekankan
kualitas dibandingkan kuantitas anak.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Gary Becker :
 Tingkat pendapatan yang tinggi tidak hanya
mempengaruhi jumlah anak yang diminta
(kuantitas), namun juga berapa biaya yang
bersedia dikeluarkan oleh orang tua untuk
seorang anak.
 Tingkat pendapatan mempengaruhi kualitas
anak yang diminta
Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
1. Usia Menikah Pertama
 Semakin muda menikah maka semakin
panjang rentang waktu untuk kehamilan
dan melahirkan.
 Dipengaruhi faktor budaya
Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
2. Pendidikan Wanita
 Semakin terbukanya akses pendidikan
bagi wanita menyebabkan wanita
menunda kehamilan untuk
menyelesaikan pendidikan
Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
3. Partisipasi Wanita dalam Pasar Kerja
 Semakin terbukanya akses pendidikan
bagi wanita menyebabkan wanita
menunda kehamilan untuk
menyelesaikan pendidikan
Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
4. Lingkungan Tempat Dibesarkan
 Tempat tinggal dari lahir hingga usia 12
tahun dianggap mempengaruhi
persepsi tentang melahirkan.
 Tinggal di kota cenderung menunda
kehamilan karena mudahnya diperoleh
informasi tentang pengaturan dan
pencegahan kehamilan
Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
5. Sosial Budaya dan Bias Gender
 Indonesia : peran wanita adalah sebagai
ibu dan istri, sedangkan pria sebagai
kepala keluarga sehingga keputusan
semua tergantung pria, termasuk pada
pengaturan kehamilan.
Trend CBR/Angka Kelahiran Kasar antara th. 1965-2008 di
Indonesia,Thailand, Perancis dan Jerman (WPDS-PRB)
43
27
24
22 21
41
20
16
13
18
13 13
18
11
9 9 8
14
13
14
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
1965 1990 2000 2005 2008
Indonesia Thailand Perancis Jerman
30
Tren TFR/Angka Kelahiran Total Indonesia
(Data SP & Supas 1971-2005)
4,09
3,4
3 2,9
2,34 2,26
4,7
5,2
5,6
0
1
2
3
4
5
6
1968 1973 1977 1982 1985 1989 1992 2000 2005
31
Trend TFR dari beberapa Negara 1970-
2010
2,5
1,8 1,8
2,1 2
2,9
1,9 1,9
1,7
1,9
1,5
6,1
3,8
2,1
1,8
1,6
1,8
2,2
2,3
5,8
0
1
2
3
4
5
6
7
1970 1980 1990 2000 2011
USA Australia China Thailand
32
TFR Indonesia, Korsel, India
1970-2011
5,6
4,7
3,3
2,3 2,3
4,5
2,83
1,59 1,6
1,2
5,3
3,9
3,1
2,6
0
1
2
3
4
5
6
1970 1980 1990 2000 2011
Indonesia Korsel India
33
Tren TFR Indonesia,
berdasarkan tempat tinggal
SDKI 1994, 1997, 2002-2003 dan 2007
2,9
2,3
3,2
2,8
2,4
3,0
2,4
2,6 2,7
2,6
2,8
2,3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
Total Perkotaan Perdesaan
1994 1997 2002-2003 2007
34
TFR beberapa propinsi di Indonesia
Th 1971-2000 (SP-BPS)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
1971 1980 1990 2000
Jogya JaBar Sumut Riau NTT Bali
35
Tren & Pola ASFR Indonesia Th. 1971 dan 2005
(Data SP 1971 dan Supas 2005)
160
290
270
210
120
60
20
40
110 120
100
50
20
0
0
50
100
150
200
250
300
350
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
SP 1971 SUPAS2005
36
Tren dan Pola ASFR Indonesia hasil SDKI
0
50
100
150
200
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
SDKI 2002 SDKI 1997 1994 1991 2007
37
Pola dan Tren ASFRdi Indonesia dan
Korsel, th.1971 dan 1991
6
188
341
234
120
41
3
3
62
188
50
7 1
155
286
273
211
55
17
67
162 157
117
73
23
7
124
0
25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
275
300
325
350
375
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
Kor 1971 Kor 1991 Indo 1971 Indo 1991
38
Angka Fertilitas Total Indonesia Berdasarkan
Indeks Kekayaan Quintile
SDKI 2002-2003 & 2007
3,0 3,0
2,6 2,5
2,7 2,8
2,5 2,5
2,2
2,7
SDKI02-03 SDKI2007
Lowest Lower middle Middle Upper middle Highest
Sutji-fertilitas 39
Paling rendah
Menengah keatas
Rendah menengah Menengah
Paling tinggi
Tren & Perbedaan TFR Men. Tk. Pendidikan di
Indonesia 1987-1997 (SPI 1987- SDKI1997)
3,8 3,8
3,5
2,5
2,7
3,2
3
2,6
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
Tdk Sek TT SD Tmt SD SMTP+
SPI1987 SDKI1991 SDKI1994 SDKI1997
40
Tren dan Perbedaan TFR Menurut Tk.
Pendidikan, Indonesia (SDKI 2002-03 &2007)
2,6
2,7 2,7
2,5 2,5
2,4
2,8 2,8
2,7
2,5
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
Tdk Sek TT SD Tmt SD TT SMA Tmt SMA
SDKI02-03 SDKI2007
41
Tren & Perbedaan TFR Men. Wilayah
Indonesia (Data SPI1987- SDKI 1997)
3,1
3,8
4,4
3,2
3,1
2,57
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
JawaBali LJB I LJB II
SPI1987 SDKI1991 SDKI1994 SDKI1997
42
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Minggu 7_Faktor Fertilitas.pptx

SY-KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB.pptx
SY-KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB.pptxSY-KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB.pptx
SY-KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB.pptx
GabbyRachedia
 
Pendekatan parenting dan zero stunting.pptx
Pendekatan parenting dan zero stunting.pptxPendekatan parenting dan zero stunting.pptx
Pendekatan parenting dan zero stunting.pptx
Lailatulazizahsy
 
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptxKONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
irmaputri14
 

Similar to Minggu 7_Faktor Fertilitas.pptx (20)

7 KAK KB.docx
7 KAK KB.docx7 KAK KB.docx
7 KAK KB.docx
 
SY-KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB.pptx
SY-KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB.pptxSY-KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB.pptx
SY-KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB.pptx
 
MATERI KESPRO.pptx
MATERI KESPRO.pptxMATERI KESPRO.pptx
MATERI KESPRO.pptx
 
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdfSERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
KTI BBLR
KTI BBLRKTI BBLR
KTI BBLR
 
Pendekatan parenting dan zero stunting.pptx
Pendekatan parenting dan zero stunting.pptxPendekatan parenting dan zero stunting.pptx
Pendekatan parenting dan zero stunting.pptx
 
Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta DidikPerkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik
 
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsiModul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
Modul Biologi kd 3.13 kelas xi tentang KB dan kontrasepsi
 
Gen re dithanrem
Gen re   dithanremGen re   dithanrem
Gen re dithanrem
 
Kb1 konsep dasar tumbuh kembang
Kb1 konsep dasar tumbuh kembangKb1 konsep dasar tumbuh kembang
Kb1 konsep dasar tumbuh kembang
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembang
 
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidupPendidikan kependudukan dan lingkungan hidup
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup
 
Chapter ii 3
Chapter ii 3Chapter ii 3
Chapter ii 3
 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitas
 
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptxKONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
 
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxKesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
 
Makalah klmpok asuhan kebidanan
Makalah klmpok asuhan kebidananMakalah klmpok asuhan kebidanan
Makalah klmpok asuhan kebidanan
 
Solusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesiaSolusi permasalahan penduduk indonesia
Solusi permasalahan penduduk indonesia
 
KONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdfKONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdf
 

Minggu 7_Faktor Fertilitas.pptx

  • 2. Pemikiran Antardisiplin Tentang Faktor- faktor yang Mempengaruhi Fertilitas Studi Fertilitas di Indonesia Outline Pembahasan
  • 3. DEFINISI FERTILITAS Fertilitas (kelahiran) merupakan sebagai hasil reproduksi nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita Fertilitas merupakan istilah yang digunakan pada bidang demografi untuk menggambarkan jumlah anak yang dilahirkan hidup. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir.
  • 4. KONSEP FERTILITAS Menurut Nadeak (2013) yang mengutip buku Dasar-dasar Demografi terbitan FUEI, dijelaskan konsep- konsep penting yang harus dipegang dalam mengkaji fenomena fertilitas, diantaranya: 1.Lahir hidup (Life Birth) Menurut WHO, lahir hidup adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali pusar atau gerakan-gerakan otot. 2.Lahir mati (Still Birth) Lahir mati adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur minimal 28 minggu tanpa menunjukkan tanda- tanda kehidupan. 3.Abortus Abortus adalah kematian bayi dalam kandngan dengan umur kurang dari 28 minggu. Ada dua macam abortus : Disengaja (induced) : diakibatkan karena kesalahan medis dan bukan kesalahan medis yang biasanya disebut aborsi Tidak disengaja (spontaneus). Abortus yang tidak disengaja lebih sering kita kenal dengan istilah keguguran. 4.Masa reproduksi Masa reproduksi (Childbearing age) adalah masa dimana perempuan mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur (15-49 tahun). Usia 15 tahun : menarche / menstruasi 1 Usia 49 tahun : menopause
  • 5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS Menurut ida bagoes mantra (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. 1.Faktor demografi • Struktur perkawinan (susunan perkawinan dari usia muda sampai yang tua), • Umur kawin pertama (usia laki-laki/ perempuan pada saat perkawinan pertama) • Paritas (adanya keseimbangan/ banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang wanita), • Disrupsi perkawinan • Proporsi yang kawin (perbandingan yang kawin dengan yang belum kawin). 2.Faktor non demografi • Keadaan ekonomi penduduk, • Tingkat pendidikan, • Perbaikan status perempuan, • Urbanisasi • Industrialisasi
  • 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas : Menurut Kingsley Davis dan Judith Blake ada tiga tahap penting dari proses reproduksi manusia, yaitu • Tahap hubungan kelamin (Intercourse) • Tahap Konsepsi (Conception) • Tahap Kehamilan (Gestation)
  • 7. Tahap hubungan kelamin (Intercourse) • Dalam tahap ini ada enam faktor yang mempengaruhi yaitu: • Umur memulai hubungan kelamin • Selibat permanen yaitu proporsi wanita yang tak pernah mengadakan hubungan kelamin • Lamanya berstatus kawin • Frekuensi senggama
  • 8. Tahap Konsepsi (Conception) • Dalam tahap ini ada tiga faktor yang mempengaruhi yaitu: • Fekunditas atau infenkunditas yang disebabkan hal-hal yang tidak disengaja • Fekunditas atau infenkunditas yang disebabkan hal-hal yang disengaja • Pemakaian kontrasepsi
  • 9. Tahap Kehamilan (Gestation) • Dalam tahap ini ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu: • Mortalitas janin karena sebab-sebab yang tidak disengaja • Mortalitas janin karena sebab-sebab yang disengaja.
  • 10. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas The New Home Economics  Teori ini meninggalkan pemikiran makro yang beranggapan bahwa tinggi rendahnya tingkat fertilitas suatu kelompok masyarakat ditentukan oleh variabel makro.
  • 11. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas The New Home Economics  Variabel Makro : • Pertumbuhan Ekonomi • Urbanisasi • Modernisasi
  • 12. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas The New Home Economics  Teori ini menyatakan bahwa tingkat fertilitas ditentukan pada tingkat yang paling dasar, yaitu keputusan suami-istri dalam hal jumlah anak.
  • 13. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Leibenstain (1957)  melihat bahwa memiliki anak dapat dilihat dari dua sisi, yaitu :  Utility  Cost
  • 14. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Leibenstain (1957)  Utility :  Merupakan kepuasan yang diberikan anak kepada orang tua  Dapat memberikan transfer ekonomi.  Dapat membantu pada kegiatan produktif.  Dapat membantu di masa mendatang (investasi)
  • 15. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Leibenstain (1957)  Cost :  Merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk membesarkan dan memelihara anak.
  • 16. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Leibenstain (1957)  • Kenaikan pendapatan maka kecenderungan memiliki anak akan semakin meningkat. • Ingin yang terbaik untuk anak.
  • 17. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Gary Becker • Menekankan analisisnya pada pengaruh tingkat pendapatan dan biaya merawat serta membesarkan anak terhadap tingkat kelahiran.
  • 18. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Gary Becker • Kuantitas  jumlah anak • Kualitas  pengeluaran rata-rata untuk anak oleh satu keluarga.
  • 19. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Tahapan Gary Becker A. Keluarga ingin memaksimalkan utility atas : a) Jumlah anak  n b) Pengeluaran untuk setiap anak  q c) Jumlah barang lainnya  z U = U(n,q,z)
  • 20. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Tahapan Gary Becker B. Fungsi kendala keluarga : a) Biaya untuk anak  Pn b) Jumlah anak  n c) Biaya konsumsi barang  Pz d) Konsumsi barang z  z Pnn + PzZ = I
  • 21. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Jumlah anak Jumlah Barang lain Pnn + PzZ = I Utility n Z = I
  • 22. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Kurva Gary Becker A. Merupakan gambaran kondisi alokasi pilihan antara jumlah konsumsi barang dan jumlah anak.
  • 23. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Kurva Gary Becker B. Bila pendapatan naik, maka banyaknya anak yang diinginkan juga bertambah (fertilitas), namun hasil penelitian menemukan fakta bahwa meningkatnya pendapatan justru jumlah anak semakin sedikit  orang tua menekankan kualitas dibandingkan kuantitas anak.
  • 24. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Fertilitas Gary Becker :  Tingkat pendapatan yang tinggi tidak hanya mempengaruhi jumlah anak yang diminta (kuantitas), namun juga berapa biaya yang bersedia dikeluarkan oleh orang tua untuk seorang anak.  Tingkat pendapatan mempengaruhi kualitas anak yang diminta
  • 25. Faktor yang mempengaruhi Fertilitas di Indonesia 1. Usia Menikah Pertama  Semakin muda menikah maka semakin panjang rentang waktu untuk kehamilan dan melahirkan.  Dipengaruhi faktor budaya
  • 26. Faktor yang mempengaruhi Fertilitas di Indonesia 2. Pendidikan Wanita  Semakin terbukanya akses pendidikan bagi wanita menyebabkan wanita menunda kehamilan untuk menyelesaikan pendidikan
  • 27. Faktor yang mempengaruhi Fertilitas di Indonesia 3. Partisipasi Wanita dalam Pasar Kerja  Semakin terbukanya akses pendidikan bagi wanita menyebabkan wanita menunda kehamilan untuk menyelesaikan pendidikan
  • 28. Faktor yang mempengaruhi Fertilitas di Indonesia 4. Lingkungan Tempat Dibesarkan  Tempat tinggal dari lahir hingga usia 12 tahun dianggap mempengaruhi persepsi tentang melahirkan.  Tinggal di kota cenderung menunda kehamilan karena mudahnya diperoleh informasi tentang pengaturan dan pencegahan kehamilan
  • 29. Faktor yang mempengaruhi Fertilitas di Indonesia 5. Sosial Budaya dan Bias Gender  Indonesia : peran wanita adalah sebagai ibu dan istri, sedangkan pria sebagai kepala keluarga sehingga keputusan semua tergantung pria, termasuk pada pengaturan kehamilan.
  • 30. Trend CBR/Angka Kelahiran Kasar antara th. 1965-2008 di Indonesia,Thailand, Perancis dan Jerman (WPDS-PRB) 43 27 24 22 21 41 20 16 13 18 13 13 18 11 9 9 8 14 13 14 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 1965 1990 2000 2005 2008 Indonesia Thailand Perancis Jerman 30
  • 31. Tren TFR/Angka Kelahiran Total Indonesia (Data SP & Supas 1971-2005) 4,09 3,4 3 2,9 2,34 2,26 4,7 5,2 5,6 0 1 2 3 4 5 6 1968 1973 1977 1982 1985 1989 1992 2000 2005 31
  • 32. Trend TFR dari beberapa Negara 1970- 2010 2,5 1,8 1,8 2,1 2 2,9 1,9 1,9 1,7 1,9 1,5 6,1 3,8 2,1 1,8 1,6 1,8 2,2 2,3 5,8 0 1 2 3 4 5 6 7 1970 1980 1990 2000 2011 USA Australia China Thailand 32
  • 33. TFR Indonesia, Korsel, India 1970-2011 5,6 4,7 3,3 2,3 2,3 4,5 2,83 1,59 1,6 1,2 5,3 3,9 3,1 2,6 0 1 2 3 4 5 6 1970 1980 1990 2000 2011 Indonesia Korsel India 33
  • 34. Tren TFR Indonesia, berdasarkan tempat tinggal SDKI 1994, 1997, 2002-2003 dan 2007 2,9 2,3 3,2 2,8 2,4 3,0 2,4 2,6 2,7 2,6 2,8 2,3 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 Total Perkotaan Perdesaan 1994 1997 2002-2003 2007 34
  • 35. TFR beberapa propinsi di Indonesia Th 1971-2000 (SP-BPS) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1971 1980 1990 2000 Jogya JaBar Sumut Riau NTT Bali 35
  • 36. Tren & Pola ASFR Indonesia Th. 1971 dan 2005 (Data SP 1971 dan Supas 2005) 160 290 270 210 120 60 20 40 110 120 100 50 20 0 0 50 100 150 200 250 300 350 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 SP 1971 SUPAS2005 36
  • 37. Tren dan Pola ASFR Indonesia hasil SDKI 0 50 100 150 200 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 SDKI 2002 SDKI 1997 1994 1991 2007 37
  • 38. Pola dan Tren ASFRdi Indonesia dan Korsel, th.1971 dan 1991 6 188 341 234 120 41 3 3 62 188 50 7 1 155 286 273 211 55 17 67 162 157 117 73 23 7 124 0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 Kor 1971 Kor 1991 Indo 1971 Indo 1991 38
  • 39. Angka Fertilitas Total Indonesia Berdasarkan Indeks Kekayaan Quintile SDKI 2002-2003 & 2007 3,0 3,0 2,6 2,5 2,7 2,8 2,5 2,5 2,2 2,7 SDKI02-03 SDKI2007 Lowest Lower middle Middle Upper middle Highest Sutji-fertilitas 39 Paling rendah Menengah keatas Rendah menengah Menengah Paling tinggi
  • 40. Tren & Perbedaan TFR Men. Tk. Pendidikan di Indonesia 1987-1997 (SPI 1987- SDKI1997) 3,8 3,8 3,5 2,5 2,7 3,2 3 2,6 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Tdk Sek TT SD Tmt SD SMTP+ SPI1987 SDKI1991 SDKI1994 SDKI1997 40
  • 41. Tren dan Perbedaan TFR Menurut Tk. Pendidikan, Indonesia (SDKI 2002-03 &2007) 2,6 2,7 2,7 2,5 2,5 2,4 2,8 2,8 2,7 2,5 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 Tdk Sek TT SD Tmt SD TT SMA Tmt SMA SDKI02-03 SDKI2007 41
  • 42. Tren & Perbedaan TFR Men. Wilayah Indonesia (Data SPI1987- SDKI 1997) 3,1 3,8 4,4 3,2 3,1 2,57 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 JawaBali LJB I LJB II SPI1987 SDKI1991 SDKI1994 SDKI1997 42