Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas antara lain faktor demografi seperti struktur perkawinan dan umur kawin pertama, serta faktor non-demografi seperti tingkat pendidikan, keadaan ekonomi, dan peran gender. Faktor-faktor ekonomi seperti pendapatan dan biaya merawat anak berpengaruh terhadap jumlah dan kualitas anak yang diinginkan pasangan. Di Indonesia, faktor-faktor seperti usia menikah pertama, p
3. DEFINISI FERTILITAS
Fertilitas (kelahiran) merupakan sebagai hasil
reproduksi nyata dari seorang wanita atau sekelompok
wanita
Fertilitas merupakan istilah yang digunakan pada
bidang demografi untuk menggambarkan jumlah anak
yang dilahirkan hidup.
Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir.
4. KONSEP FERTILITAS
Menurut Nadeak (2013) yang mengutip buku Dasar-dasar Demografi terbitan FUEI, dijelaskan konsep-
konsep penting yang harus dipegang dalam mengkaji fenomena fertilitas, diantaranya:
1.Lahir hidup (Life Birth)
Menurut WHO, lahir hidup adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan,
dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali pusar atau
gerakan-gerakan otot.
2.Lahir mati (Still Birth)
Lahir mati adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur minimal 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-
tanda kehidupan.
3.Abortus
Abortus adalah kematian bayi dalam kandngan dengan umur kurang dari 28 minggu. Ada dua macam abortus :
Disengaja (induced) : diakibatkan karena kesalahan medis dan bukan kesalahan medis yang biasanya disebut aborsi
Tidak disengaja (spontaneus). Abortus yang tidak disengaja lebih sering kita kenal dengan istilah keguguran.
4.Masa reproduksi
Masa reproduksi (Childbearing age) adalah masa dimana perempuan mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur
(15-49 tahun).
Usia 15 tahun : menarche / menstruasi 1
Usia 49 tahun : menopause
5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS
Menurut ida bagoes mantra (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas
dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi.
1.Faktor demografi
• Struktur perkawinan (susunan perkawinan dari usia muda sampai yang tua),
• Umur kawin pertama (usia laki-laki/ perempuan pada saat perkawinan pertama)
• Paritas (adanya keseimbangan/ banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang wanita),
• Disrupsi perkawinan
• Proporsi yang kawin (perbandingan yang kawin dengan yang belum kawin).
2.Faktor non demografi
• Keadaan ekonomi penduduk,
• Tingkat pendidikan,
• Perbaikan status perempuan,
• Urbanisasi
• Industrialisasi
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi
fertilitas :
Menurut Kingsley Davis dan Judith Blake ada tiga tahap penting dari
proses reproduksi manusia, yaitu
• Tahap hubungan kelamin (Intercourse)
• Tahap Konsepsi (Conception)
• Tahap Kehamilan (Gestation)
7. Tahap hubungan kelamin (Intercourse)
• Dalam tahap ini ada enam faktor yang mempengaruhi yaitu:
• Umur memulai hubungan kelamin
• Selibat permanen yaitu proporsi wanita yang tak pernah mengadakan
hubungan kelamin
• Lamanya berstatus kawin
• Frekuensi senggama
8. Tahap Konsepsi (Conception)
• Dalam tahap ini ada tiga faktor yang mempengaruhi yaitu:
• Fekunditas atau infenkunditas yang disebabkan hal-hal yang tidak disengaja
• Fekunditas atau infenkunditas yang disebabkan hal-hal yang disengaja
• Pemakaian kontrasepsi
9. Tahap Kehamilan (Gestation)
• Dalam tahap ini ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu:
• Mortalitas janin karena sebab-sebab yang tidak disengaja
• Mortalitas janin karena sebab-sebab yang disengaja.
10. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
The New Home Economics
Teori ini meninggalkan pemikiran
makro yang beranggapan bahwa
tinggi rendahnya tingkat fertilitas
suatu kelompok masyarakat
ditentukan oleh variabel makro.
11. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
The New Home Economics
Variabel Makro :
• Pertumbuhan Ekonomi
• Urbanisasi
• Modernisasi
12. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
The New Home Economics
Teori ini menyatakan bahwa tingkat
fertilitas ditentukan pada tingkat
yang paling dasar, yaitu keputusan
suami-istri dalam hal jumlah anak.
13. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957) melihat bahwa
memiliki anak dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu :
Utility
Cost
14. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957) Utility :
Merupakan kepuasan yang diberikan
anak kepada orang tua
Dapat memberikan transfer ekonomi.
Dapat membantu pada kegiatan
produktif.
Dapat membantu di masa mendatang
(investasi)
15. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957) Cost :
Merupakan biaya yang harus
dikeluarkan untuk membesarkan dan
memelihara anak.
16. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957)
• Kenaikan pendapatan maka
kecenderungan memiliki anak akan
semakin meningkat.
• Ingin yang terbaik untuk anak.
17. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Gary Becker
• Menekankan analisisnya pada
pengaruh tingkat pendapatan
dan biaya merawat serta
membesarkan anak terhadap
tingkat kelahiran.
18. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Gary Becker
• Kuantitas jumlah anak
• Kualitas pengeluaran rata-rata
untuk anak oleh satu keluarga.
19. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Tahapan Gary Becker
A. Keluarga ingin memaksimalkan utility atas :
a) Jumlah anak n
b) Pengeluaran untuk setiap anak q
c) Jumlah barang lainnya z
U = U(n,q,z)
20. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Tahapan Gary Becker
B. Fungsi kendala keluarga :
a) Biaya untuk anak Pn
b) Jumlah anak n
c) Biaya konsumsi barang Pz
d) Konsumsi barang z z
Pnn + PzZ = I
22. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Kurva Gary Becker
A. Merupakan gambaran kondisi alokasi pilihan
antara jumlah konsumsi barang dan jumlah
anak.
23. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Kurva Gary Becker
B. Bila pendapatan naik, maka banyaknya anak
yang diinginkan juga bertambah (fertilitas),
namun hasil penelitian menemukan fakta bahwa
meningkatnya pendapatan justru jumlah anak
semakin sedikit orang tua menekankan
kualitas dibandingkan kuantitas anak.
24. Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Gary Becker :
Tingkat pendapatan yang tinggi tidak hanya
mempengaruhi jumlah anak yang diminta
(kuantitas), namun juga berapa biaya yang
bersedia dikeluarkan oleh orang tua untuk
seorang anak.
Tingkat pendapatan mempengaruhi kualitas
anak yang diminta
25. Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
1. Usia Menikah Pertama
Semakin muda menikah maka semakin
panjang rentang waktu untuk kehamilan
dan melahirkan.
Dipengaruhi faktor budaya
26. Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
2. Pendidikan Wanita
Semakin terbukanya akses pendidikan
bagi wanita menyebabkan wanita
menunda kehamilan untuk
menyelesaikan pendidikan
27. Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
3. Partisipasi Wanita dalam Pasar Kerja
Semakin terbukanya akses pendidikan
bagi wanita menyebabkan wanita
menunda kehamilan untuk
menyelesaikan pendidikan
28. Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
4. Lingkungan Tempat Dibesarkan
Tempat tinggal dari lahir hingga usia 12
tahun dianggap mempengaruhi
persepsi tentang melahirkan.
Tinggal di kota cenderung menunda
kehamilan karena mudahnya diperoleh
informasi tentang pengaturan dan
pencegahan kehamilan
29. Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
5. Sosial Budaya dan Bias Gender
Indonesia : peran wanita adalah sebagai
ibu dan istri, sedangkan pria sebagai
kepala keluarga sehingga keputusan
semua tergantung pria, termasuk pada
pengaturan kehamilan.
30. Trend CBR/Angka Kelahiran Kasar antara th. 1965-2008 di
Indonesia,Thailand, Perancis dan Jerman (WPDS-PRB)
43
27
24
22 21
41
20
16
13
18
13 13
18
11
9 9 8
14
13
14
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
1965 1990 2000 2005 2008
Indonesia Thailand Perancis Jerman
30
32. Trend TFR dari beberapa Negara 1970-
2010
2,5
1,8 1,8
2,1 2
2,9
1,9 1,9
1,7
1,9
1,5
6,1
3,8
2,1
1,8
1,6
1,8
2,2
2,3
5,8
0
1
2
3
4
5
6
7
1970 1980 1990 2000 2011
USA Australia China Thailand
32
33. TFR Indonesia, Korsel, India
1970-2011
5,6
4,7
3,3
2,3 2,3
4,5
2,83
1,59 1,6
1,2
5,3
3,9
3,1
2,6
0
1
2
3
4
5
6
1970 1980 1990 2000 2011
Indonesia Korsel India
33
34. Tren TFR Indonesia,
berdasarkan tempat tinggal
SDKI 1994, 1997, 2002-2003 dan 2007
2,9
2,3
3,2
2,8
2,4
3,0
2,4
2,6 2,7
2,6
2,8
2,3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
Total Perkotaan Perdesaan
1994 1997 2002-2003 2007
34
35. TFR beberapa propinsi di Indonesia
Th 1971-2000 (SP-BPS)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
1971 1980 1990 2000
Jogya JaBar Sumut Riau NTT Bali
35
36. Tren & Pola ASFR Indonesia Th. 1971 dan 2005
(Data SP 1971 dan Supas 2005)
160
290
270
210
120
60
20
40
110 120
100
50
20
0
0
50
100
150
200
250
300
350
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
SP 1971 SUPAS2005
36
37. Tren dan Pola ASFR Indonesia hasil SDKI
0
50
100
150
200
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
SDKI 2002 SDKI 1997 1994 1991 2007
37
38. Pola dan Tren ASFRdi Indonesia dan
Korsel, th.1971 dan 1991
6
188
341
234
120
41
3
3
62
188
50
7 1
155
286
273
211
55
17
67
162 157
117
73
23
7
124
0
25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
275
300
325
350
375
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
Kor 1971 Kor 1991 Indo 1971 Indo 1991
38
39. Angka Fertilitas Total Indonesia Berdasarkan
Indeks Kekayaan Quintile
SDKI 2002-2003 & 2007
3,0 3,0
2,6 2,5
2,7 2,8
2,5 2,5
2,2
2,7
SDKI02-03 SDKI2007
Lowest Lower middle Middle Upper middle Highest
Sutji-fertilitas 39
Paling rendah
Menengah keatas
Rendah menengah Menengah
Paling tinggi