1. Bab I membahas pengertian dan ruang lingkup psikologi agama yang terdiri atas tiga istilah yaitu psikologi, belajar, dan agama.
2. Bab II membahas hakikat hidup beragama dari segi kejiwaan menurut ajaran agama Islam.
3. Bab III membahas pemahaman agama antara simbol-ritual dan makna esensial.
2. BAB IPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPPSIKOLOGI AGAMA Psikologibelajar agama terdiriatastigaistilahyaitu: Psikologiterdiridariduakatayaitu, psyche yang berartijiwa , dan logos berartiilmudengandemikiandiartikanpsikologiadlahilmujiwadalam (etimologi) dansebagaiilmu yang mempelajaritingkahlakuindividudalaminteraksidenganlingkungan. Belajar, berartiprosesperubahantingkahlakusebagaihasilpengalaman , dapatdiartikansebagaisutuprosesusahaindividuuntukmemperolehsesuatu yang barudarikeseluruhantingkahlakusebagaihasilpengalaman Tingkahlkakuindividuberanekaragamdiantaranya: a. kognitif: tingkahlaku yang berhubungandenganpengenalanataupemahamantentangdiridanlingkungannya. b. Afektif: tingkahlaku yang mengandungpenghayatansuatuemosiatauperasaantertentu
3. c. Konatif: tingkahlaku yang terkaitdengandorongandaridalamdirinyauntukmencapaisututujuantertentu ( sesuatu yang diinginkan) seperti; cita-citaharapandankehendak d. Motorik: tingkahlaku yang berupagerakgerikjasmaniahataufisikseperti ; berjalan, berlari, makan, minum, menulisdanberolahraga 3. Agama . Menurutbahasasangsekerta, agama mempunyaipengertiantidakkacau(a= tidak, gama= kacau ). Dengankata lain, agama merupakantuntutanhidup yang dapatmembebaskanmanusiadarikekacauan. Di dunia Barat terdapatsuatuistilahumumuntukpengertianagmaini, yaitu : religi, religie, religion, yang kesemuanyamemilikipengertianmelakukansessuatuperbuatandenganpenuhpenderitaanataumati-matian.
4. Dari pengertiandiatas yang telahditerangkanmempunyaikesimpulanyaitusuatupengertianpsikologi agama yang dibagidalamtigaistilahantara lain: 1. Psikologi 2. Belajar 3. agama ESENSIPenilaiandiri
5. BAB IIHAKIKAT HIDUP BERAGAMADARI SEGI KEJIWAAN Allah SWT sebagaikhaliq (pencipta) alamsemestatelahmenurunkanwahyu (agama) kepadaparautusannya (sejaknabi Adam As sampaidengannabiterakhir—khaataminnabiyyin– nabi Muhammad SAW sebagaipedomanhidupbagimanusiadiduniaini, agar memperolehkebahagiaan yang hakiki , baikdiduniainimaupundiakhiratkelak. ditilikdarisegikejiwaan, agama islamtelahmemberikanpencerahanterhadappolaberfikirmanusiasecarabenartentangmaknahidupnyadiduniaini. Aspek-aspekkejiwaan (psikis) yang berkembangdalamdiriseseorangmuslim, sebagaidampakdari agama islam yang dianutnya, dapatdibagibeberapamacamdiantaranya :
6. Pemahamantentangjatidiri (self identity) sebagaimakhluk Pemahamantentangpetunjukhiudup Pemahamantentangtugasdanfuungsihidup PemahamanbahwahidupdiDuniainiadalahujian/cobaan Pemahamantentangpotensiruhainiahdirinya, dankiat-kiatpengelolaannya Kesadaranuntukmengendalikandiri (Self control) Mempunyaikomoitmen yang kuatuntukMewujudkandirinyasebagaiinsan yang BermaknabagiKesejahteraanUmmatManusia
7. IntisaridankesimpulandariBabiniadalahbahwa Allah SWT telahmenurunkanutusanyasejaknabi Adam AS sampaidengainabiterakhirkhaataminnabiyyinNabi Muhammad SAW yaitusebagaipedomanbagiumatmanusiadialamBumiini. ESENSIPenilaiandiri
8. BAB IIIPEMAHAMAN AGAMA ANTARA SIMBOL-RITUAL DAN MAKNA ESENSIAL Ke-kaaffahberagamaitutelahdicontohkanolehrasulullah, sebagai “ uswatunhasanah “ bagiumatislamdalamberbagaiaktivitaskehidupannya, darimulaimasalah-masalah yang sederhana (sepertiadabmasuk WC) sampaikepadamasalah-masalah yang kompleks (mengurusnegara). Beliautelahmenampilkanwujudislamdalamsikapdanprilakunya(sunda= ucaplampahsarengparipolah) dimanapundankapanpun. Beliauadalahorang yang paling utamadansempurnadalammengamalkanibadahmahdllah(hablumminallah) danghairmahdlah (hablumminannas)
9. Rasulullah SAW telahbersabda “ (suulkhuluqyufsidul’amalkamaayufsidulkhallual’asal) “ ‘akhlak yang burukitumerusakamal (kebajikan) seperticukamerusakmadu’ Berdasarkanpaparandiatas ,makakomitmenumatislamterhadapajaran agama islamseharusnyatidaksebatasmengamalkanritualitaskeagamaan(sepertishalat, shaum, haji , danmemakaijilbab) , akantetapi yang lebihpentinglagiadalahpemahamanakanmaknaesensialdaripengalamantersebut. Maknaesensialdarisetiapibadahituadalahsebagaiberikut: 1. ibadahmerupakanperwujudanimanseseorangkepada Allah 2. ibadahmerupakanbentuktaqarub, ta’abudd, danmahabbah 3. ibadahmengandungnilainilai-nilai yang harusdirefleksikandalamsikapdanprilakuatauakhlaksehari-haridalamberinteraksidenganorang lain.
10. Dari sub babdinikitadapatmengambilsuatucaraberkomitmendalamkehidupanini, yaitukitaberpedomanpadaajaran, sikap, danprilakuyang telahditempuholehnabi Muhammad SAW Dalamberinterksidengan yang lainnya. ESENSIPenilaiandiri
11. BAB IVFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN JIWA BERAGAMA Mempunyaikeyakinanatau yang seringkitasebutadalahberagamainimerupakandisposisi(kemempuandasar) yang mengenaiarahdankualitasperkembangannyasangatbergantungkepadaprosespendidikan yang diterimanya (faktorlingkungan). Hal inisebagaimanatelahdisampaikanolehBagindanabibesar Muhammad SAW , dalamsalahsatuhaditsnyayaitu “Setiapanakdilahirkandalamkeadaanfitrahhanyakarenaorangtuanyalah , anakitumenjadiyahudi, nasrani, ataumajusi” haditsinimengisyaratkanbahwafaktorlingkungan(terutamaorangtua) sangatberperandalammempengaruhiperkembanganfitrahberagamanyaanaktersebut. Prosesiniterbentukolehduafaktor, yaitu internal (fitrah, potensiberagama) daneksternal (lingkungan)
12. Faktor Internal (fitrah) perbedaanhakikimanusiadenganhewanialahbahwamanusiamemilikifitrah ( potensi) beragama. FaktorEksternal (lingkungan) Faktorfitrahberagama (taqwa) sangatcendrungdenganperkembangan . Namunperkembanganinitidakakanterjadimanakalatidakadafaktorluar(eksternal) yang memberikanpendidikan (bimbingan, pengajaran, danlatihan) yang memungkinkanfitrahituberkembangdengansebaik-baiknya Faktoreksternaltiada lain adalahlingkungandimanaindividu (anak) ituhidup, yaitukeluarga,sekolah,danmasyarakat.
14. AL’QUR’AN Abinsyamsudinmakmun. (2001). Psikologipendidikan.Bandung : PT RemajaRosdaKarya. Abdullah NashihUlwan. (1995). PendidikanAnakdalam Islam (terjemahanJamaludinMiri). Jakarta : Gema MiftahFaridl. (1997). Etikaislam. Bandung : Pustaka Muhammad Nur Abdul Hafizh. 1998. MendidikAnakbersamaRasulallah (terjemahanKuswandanidkk.). Bandung : Al-bayan Ornstein Allan C. (1990). Strategies For Effective Teaching. Chicago : Harper Collins Publishers. DAFTAR PUSTAKA