1. Bab I membahas pengertian dan ruang lingkup psikologi agama yang terdiri atas tiga istilah yaitu psikologi, belajar, dan agama.
2. Bab II membahas hakikat hidup beragama dari segi kejiwaan menurut ajaran agama Islam.
3. Bab III membahas pemahaman agama antara simbol-ritual dan makna esensial.
Sains Teknologi Manusia: Bab 1 Manusia dan IlmuDr Zilal Saari
Membincangkan definisi ilmu dan falsafah menurut sarjana Islam dan Barat.
Menjelaskan klasifikasi dan falsafah ilmu yang merangkumi epistemologi, ontologi, dan aksiologi.
Menjelaskan sejarah perkembangan falsafah dan ilmu dalam tamadun manusia.
Membincangkan budaya ilmu dari sudut konsep dan pengaplikasiannya dalam kehidupan manusia.
Konsep dasar yang berguna bagi pelaku dakwah di dalam memahami audiens dengan pendekatan psikologis. Kita terbiasa menyebutnya dengan dakwah psikologis.
Sains Teknologi Manusia: Bab 1 Manusia dan IlmuDr Zilal Saari
Membincangkan definisi ilmu dan falsafah menurut sarjana Islam dan Barat.
Menjelaskan klasifikasi dan falsafah ilmu yang merangkumi epistemologi, ontologi, dan aksiologi.
Menjelaskan sejarah perkembangan falsafah dan ilmu dalam tamadun manusia.
Membincangkan budaya ilmu dari sudut konsep dan pengaplikasiannya dalam kehidupan manusia.
Konsep dasar yang berguna bagi pelaku dakwah di dalam memahami audiens dengan pendekatan psikologis. Kita terbiasa menyebutnya dengan dakwah psikologis.
Mengenal Allah - Allah yang disembah dan dilayaniPeter De Run
Penyembahan adalah hak istimewa Allah dan Yesus menegaskan bahawa hanya Allah yang harus disembah. Bukan itu sahaja, Allah yang disembah ini mesti dilayani dengan sepenuh hati.
Allah Kristian bukan Allah yang memberi diri diuji. Tuntutannya percaya terlebih dahulu bukan uji dan apabila puas hati, boleh pilih untuk percaya. Mengapa ini? Artikel ini akan memberi jawapannya.
2. BAB IPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPPSIKOLOGI AGAMA Psikologibelajar agama terdiriatastigaistilahyaitu: Psikologiterdiridariduakatayaitu, psyche yang berartijiwa , dan logos berartiilmudengandemikiandiartikanpsikologiadlahilmujiwadalam (etimologi) dansebagaiilmu yang mempelajaritingkahlakuindividudalaminteraksidenganlingkungan. Belajar, berartiprosesperubahantingkahlakusebagaihasilpengalaman , dapatdiartikansebagaisutuprosesusahaindividuuntukmemperolehsesuatu yang barudarikeseluruhantingkahlakusebagaihasilpengalaman Tingkahlkakuindividuberanekaragamdiantaranya: a. kognitif: tingkahlaku yang berhubungandenganpengenalanataupemahamantentangdiridanlingkungannya. b. Afektif: tingkahlaku yang mengandungpenghayatansuatuemosiatauperasaantertentu
3. c. Konatif: tingkahlaku yang terkaitdengandorongandaridalamdirinyauntukmencapaisututujuantertentu ( sesuatu yang diinginkan) seperti; cita-citaharapandankehendak d. Motorik: tingkahlaku yang berupagerakgerikjasmaniahataufisikseperti ; berjalan, berlari, makan, minum, menulisdanberolahraga 3. Agama . Menurutbahasasangsekerta, agama mempunyaipengertiantidakkacau(a= tidak, gama= kacau ). Dengankata lain, agama merupakantuntutanhidup yang dapatmembebaskanmanusiadarikekacauan. Di dunia Barat terdapatsuatuistilahumumuntukpengertianagmaini, yaitu : religi, religie, religion, yang kesemuanyamemilikipengertianmelakukansessuatuperbuatandenganpenuhpenderitaanataumati-matian.
4. Dari pengertiandiatas yang telahditerangkanmempunyaikesimpulanyaitusuatupengertianpsikologi agama yang dibagidalamtigaistilahantara lain: 1. Psikologi 2. Belajar 3. agama ESENSIPenilaiandiri
5. BAB IIHAKIKAT HIDUP BERAGAMADARI SEGI KEJIWAAN Allah SWT sebagaikhaliq (pencipta) alamsemestatelahmenurunkanwahyu (agama) kepadaparautusannya (sejaknabi Adam As sampaidengannabiterakhir—khaataminnabiyyin– nabi Muhammad SAW sebagaipedomanhidupbagimanusiadiduniaini, agar memperolehkebahagiaan yang hakiki , baikdiduniainimaupundiakhiratkelak. ditilikdarisegikejiwaan, agama islamtelahmemberikanpencerahanterhadappolaberfikirmanusiasecarabenartentangmaknahidupnyadiduniaini. Aspek-aspekkejiwaan (psikis) yang berkembangdalamdiriseseorangmuslim, sebagaidampakdari agama islam yang dianutnya, dapatdibagibeberapamacamdiantaranya :
6. Pemahamantentangjatidiri (self identity) sebagaimakhluk Pemahamantentangpetunjukhiudup Pemahamantentangtugasdanfuungsihidup PemahamanbahwahidupdiDuniainiadalahujian/cobaan Pemahamantentangpotensiruhainiahdirinya, dankiat-kiatpengelolaannya Kesadaranuntukmengendalikandiri (Self control) Mempunyaikomoitmen yang kuatuntukMewujudkandirinyasebagaiinsan yang BermaknabagiKesejahteraanUmmatManusia
7. IntisaridankesimpulandariBabiniadalahbahwa Allah SWT telahmenurunkanutusanyasejaknabi Adam AS sampaidengainabiterakhirkhaataminnabiyyinNabi Muhammad SAW yaitusebagaipedomanbagiumatmanusiadialamBumiini. ESENSIPenilaiandiri
8. BAB IIIPEMAHAMAN AGAMA ANTARA SIMBOL-RITUAL DAN MAKNA ESENSIAL Ke-kaaffahberagamaitutelahdicontohkanolehrasulullah, sebagai “ uswatunhasanah “ bagiumatislamdalamberbagaiaktivitaskehidupannya, darimulaimasalah-masalah yang sederhana (sepertiadabmasuk WC) sampaikepadamasalah-masalah yang kompleks (mengurusnegara). Beliautelahmenampilkanwujudislamdalamsikapdanprilakunya(sunda= ucaplampahsarengparipolah) dimanapundankapanpun. Beliauadalahorang yang paling utamadansempurnadalammengamalkanibadahmahdllah(hablumminallah) danghairmahdlah (hablumminannas)
9. Rasulullah SAW telahbersabda “ (suulkhuluqyufsidul’amalkamaayufsidulkhallual’asal) “ ‘akhlak yang burukitumerusakamal (kebajikan) seperticukamerusakmadu’ Berdasarkanpaparandiatas ,makakomitmenumatislamterhadapajaran agama islamseharusnyatidaksebatasmengamalkanritualitaskeagamaan(sepertishalat, shaum, haji , danmemakaijilbab) , akantetapi yang lebihpentinglagiadalahpemahamanakanmaknaesensialdaripengalamantersebut. Maknaesensialdarisetiapibadahituadalahsebagaiberikut: 1. ibadahmerupakanperwujudanimanseseorangkepada Allah 2. ibadahmerupakanbentuktaqarub, ta’abudd, danmahabbah 3. ibadahmengandungnilainilai-nilai yang harusdirefleksikandalamsikapdanprilakuatauakhlaksehari-haridalamberinteraksidenganorang lain.
10. Dari sub babdinikitadapatmengambilsuatucaraberkomitmendalamkehidupanini, yaitukitaberpedomanpadaajaran, sikap, danprilakuyang telahditempuholehnabi Muhammad SAW Dalamberinterksidengan yang lainnya. ESENSIPenilaiandiri
11. BAB IVFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN JIWA BERAGAMA Mempunyaikeyakinanatau yang seringkitasebutadalahberagamainimerupakandisposisi(kemempuandasar) yang mengenaiarahdankualitasperkembangannyasangatbergantungkepadaprosespendidikan yang diterimanya (faktorlingkungan). Hal inisebagaimanatelahdisampaikanolehBagindanabibesar Muhammad SAW , dalamsalahsatuhaditsnyayaitu “Setiapanakdilahirkandalamkeadaanfitrahhanyakarenaorangtuanyalah , anakitumenjadiyahudi, nasrani, ataumajusi” haditsinimengisyaratkanbahwafaktorlingkungan(terutamaorangtua) sangatberperandalammempengaruhiperkembanganfitrahberagamanyaanaktersebut. Prosesiniterbentukolehduafaktor, yaitu internal (fitrah, potensiberagama) daneksternal (lingkungan)
12. Faktor Internal (fitrah) perbedaanhakikimanusiadenganhewanialahbahwamanusiamemilikifitrah ( potensi) beragama. FaktorEksternal (lingkungan) Faktorfitrahberagama (taqwa) sangatcendrungdenganperkembangan . Namunperkembanganinitidakakanterjadimanakalatidakadafaktorluar(eksternal) yang memberikanpendidikan (bimbingan, pengajaran, danlatihan) yang memungkinkanfitrahituberkembangdengansebaik-baiknya Faktoreksternaltiada lain adalahlingkungandimanaindividu (anak) ituhidup, yaitukeluarga,sekolah,danmasyarakat.
14. AL’QUR’AN Abinsyamsudinmakmun. (2001). Psikologipendidikan.Bandung : PT RemajaRosdaKarya. Abdullah NashihUlwan. (1995). PendidikanAnakdalam Islam (terjemahanJamaludinMiri). Jakarta : Gema MiftahFaridl. (1997). Etikaislam. Bandung : Pustaka Muhammad Nur Abdul Hafizh. 1998. MendidikAnakbersamaRasulallah (terjemahanKuswandanidkk.). Bandung : Al-bayan Ornstein Allan C. (1990). Strategies For Effective Teaching. Chicago : Harper Collins Publishers. DAFTAR PUSTAKA