Dokumen tersebut membahas empat pilar kebangsaan Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai alat untuk mencegah radikalisme dan terorisme. Radikalisme berpotensi mengancam dan mengganggu keempat pilar tersebut dengan menyebarkan ideologi khilafah Islamiyah, menganggap syariat Islam sebagai solusi untuk semua masalah, dan sikap intoleran yang dapat merusak keragaman.
2. 01 02 03
AQ
CROSS TANDZIM
04
IS
TEROR LOKAL
JUNI 2014
DEKLARASI ISIS
Periode sudah tergabung dengan kelompok teroris global
Perang
Afghanistan
(1979)
Periode tidak ada link
dengan teroris global
DI/TII,NII,
KOMJI JAK, JAS,
JAD, MIT
AQ
JI, TWJ,, MMI,
JAT
ISIS KALAH
(2019)
Neo ji
MELAKUKAN PERGERAKAN SECARA POLITIK S/D SAAT INI
Bergabung
kembali
LATAR BELAKANG
3. Salafiah
A B C D E
ISLAM TRANSNASIONAL
MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA PAHAM RADIKAL DAN SIKAP
INTOLERAN DI INDONESIA
6ideologi yang dianut
JIHAD Untuk dirikan khilafah
TAKFIRI, Konseptual kafir, perlidungan
pada komunitas
AL WALA WAL BARO, Proteksi loyalis,
legalitas menyerang musuh
TAUHID, Konsep penyebaran
SALAFI JIHADI, berperang untuk
menegakan tauhid
HAKIMMIYAH, Aturan bernegara
kepunyaan allah
BERPUSAT DI Timteng dan india
Intoleran sikap anti perbedaan berfaham
takfiri, radikal bersifat revolusioner dan
inkonstitusional, teror tindakan kekerasan
(ekstirmis)
Syiah
Tabligh
Ahmadiyah
4. KERAWANAN
SECARA SARKASTIK dapat disebutkan
bahwa 1 juta orang FTF asal Indonesia yang
kembali dari Suriah tidak lebih membahayakan
keutuhan dan kedaulatan bangsa dibanding
sebagian besar penduduk Indonesia yang
berjumlah 250 Juta mau berkompromi dan
menerima ideologi transnasional dan
ideologi radikal lainnya secara masif.
PENGUASAAN SECARA IDEOLOGI
5. POLEMIK
Ke-Finalan Pancasila juga saat ini menjadi
polemik perdebatan bahkan menjadi perebutan
berbagai kelompok yang mengaku sebagai siapa
sebenarnya pembela Pancasila, kelompok
Fundamentalis Agama yang mengiginkan
kembali Pancasila sesuai Konsep dasar Piagam
Jakarta yang diajukan oleh kelompok Islam pada
tanggal 22 Juni 1945.
DISKURSUS IDEOLOGI PANCASILA
Sejak TAP MPR XVI/MPR tahun 1988
6. ISU POK FUNDAMENTALIS
DIPERBANDINGKAN DENGAN KITAB SUCI
(TDK APPLE TO APLLE)
BEBERAPA KEJADIAN PEMBERONTAKAN
SEBELUMNYA (Kahar muzakar, Daud
Beureuh, Ibnu Hajar) MENJADIKAN AGAMA
SBG PEREKAT
UTOPIANISME ISLAM
PANCASILA DIANGGAP MELEGITIMASI
PADA KEPENTINGAN POK TERTENTU
7. FENOMENA
MENJADI DISKURSUS PUBLIK
BUKTI MENYEBARNYA RADIKALISME/
TERORISME DI INDONESIA
Keterpaparan/ Potensi keterpaparan
Radikalisme cukup menghawatirkan
dan kasus intoleransi yang tinggi
(based: Lembaga Survey)
Fenomena hijrah WNI ke
Suriah dan pemulanganya
Utopinisme Islam : Keinginan mendirikan
negara Islam berelaborasi dengan
ideologi Transnasional
FENOMENA RADIKALISME
8. PERMASALAHAN
RADIKALISME/TERORISME BERPOTENSI MENYERANG DAN MENDISTORSI
4 PILAR KEBANGSAAN
Propaganda Khilafah Islamiyah
sebagai bentuk pemerintahan
yg harus dibentuk, mendistorsi
NKRI
Syariat Islam, dianggap solusi
thdp semua permasalahan
bangsa, validitas Pancasila
dipertanyakan
Sikap intoleran implementasi
kefanatikan yg salah dapat
merusak keragaman (berotensi
mengarah pd paham takfiri)
Doktrin Hakimiyah, hanya percaya
pd hukum Allah SWT berpotensi
menimbulkan ketidakpercayaan
terhadap hukum positif
9. PENANGKALAN
NILAI FUNDAMENTAL 4 PILAR KEBANGSAAN DIJADIKAN TOOLS UNTUK
PENANGKALAN TERHADAPA RADIKALISME/TERORISME
NKRI terbentuk melalui proses panjang
panjang perjuangan bangsa indonesia
dalam memperoleh kemerdekaan
PANCASILA, merupakan konsensus
nasional yang didalamnya terkandung
nilai nilai kepribadian bangsa
UUD 1945, sebagai landasan dalam
melindungi dan mensejahterakan
seluruh bangsa
BHINEKA TUNGGAL IKA, pedoman
berbangsa dan bernegara dlm
merawat keragaman
10. STRATEGI PENANGKALAN
1
Pancasila dijadikan “Way of Live”
Penanaman nilai pancasila dari mulai sekolah dasar sampai
tingkat lanjutan, Mengeleminir tafsir yg berlainan, BPIP
harus independen
2
Hukum yang berkeadilan
Hukum Indonesia (Revisi UU) telah mempertimbangkan nilai-
nilai syariat Agama maupun Adat Istiadat, hukum syariat
menjiwai beberapa hukum positif di Indonesia, (Sistem Anglo
Saxon bisa menjadi peretimbangan)
11. STRATEGI PENANGKALAN
3
Memelihara nilai sejarah Bangsa
Penanaman nilai sejarah harus menjadi hal utama dalam
pembentukan karakter bangsa, Merevitalisasi kembali
Museum sebagai hal penting dalam pembentukan karakter
4
Literasi dan Edukasi
Literasi dan edukasi terhadap pemahaman agama disamping
nilai nilai kebangsaan harus dilakukan secara progresif dan
berkelanjutan dengan mengikut sertakan seluruh elemen
bangsa melalui berbagai saluran