SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
RANCANGAN
UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN2013
TENTANG
LEMBAGAKEUANGANMIKRO
Disusun Oleh Kelompok 1
Astuti 191410158
Hamidah Azzahra Putri 191410159
Firda Apriyatunnisa 191410160
Ekonomi Syariah E/6
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Pengertian Lembaga Keuangan Mikro
Lembaga Kuangan Mikro atau disingkat LKM
adalah lembaga keuangan yang khusus
didirikan untuk memberikan jasa
pengembangan usaha dan pemberdayaan
masyarakat, baik melalui pinjaman atau
pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada
anggota dan masyarakat, pengelolaan
simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi
pengembangan usaha yang tidak semata-mata
mencari keuntungan
Asas dan Tujuan LKM
Asas LKM
a. keadilan;
b. kebersamaan;
c. kemandirian;
d. kemudahan;
e. keterbukaan;
f. pemerataan;
g. keberlanjutan; dan
h. kedayagunaan dan
kehasilgunaan.
Tujuan LKM
a. meningkatkan akses pendanaan skala
mikro bagi masyarakat;
b. membantu peningkatan
pemberdayaan ekonomi dan
produktivitas masyarakat; dan
c. membantu peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat
terutama masyarakat miskin dan/atau
berpenghasilan rendah.
Pendirian dan Bentuk Badan
Hukum
Pendirian LKM paling sedikit
harus memenuhi persyaratan:
a. bentuk badan hukum;
b. permodalan; dan
c. mendapat izin usaha yang
tata caranya diatur dalam
Undang-Undang ini.
 Bentuk Badan Hukum LKM
a. Koperasi; atau
b. Perseroan Terbatas (PT), yang sahamnya paling sedikit
60% dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten/Kota atau badan
usaha milik desa/kelurahan.
 Sisa kepemilikansaham PT (40%) dapat dimiliki oleh
a. Warga Negara Indonesia (WNI), Paling banyak masing-
masing 20%;, dan/atau
b. Koperasi
 LKM dilarang dimiliki, baik langsung maupun tidak
langsung, oleh warga negara asing dan/atau badan usaha
yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh warga negara
asing atau badan usaha asing.
Permodalan dan Perizinan
Sumber permodalan
LKM disesuaikan
dengan ketentuan
perundang-undangan
Sesuai dengan badan
hukumnya
LKM hanya dimiliki oleh :
a. warga negara Indonesia;
b. badan usaha milik
desa/kelurahan;
c. Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota; dan/atau
d. koperasi.
PERIZINAN
(1) Sebelum menjalankan kegiatan usaha, LKM harus memiliki izin usaha dari Otoritas
Jasa Keuangan.
(2) Untuk memperoleh izin usaha LKM sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus
dipenuhi persyaratan paling sedikit mengenai:
a. susunan organisasi dan kepengurusan;
b. permodalan;
c. kepemilikan; dan
d. kelayakan rencana kerja.
Kegiatan Usaha
 Kegiatan usaha LKM meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan
masyarakat, baik melalui
a. Pinjaman atau Pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat,
b. pengelolaan Simpanan, maupun
c. pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.
 Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan dan pengelolaan Simpanan oleh LKM
dilaksanakan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
 Kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib dilaksanakan sesuai dengan fatwa
syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional, Majelis Ulama Indonesia.
 LKM yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib membentuk
Dewan Pegawas Syariah (DPS) yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada
direksi atau pengurus serta mengawasu kegiatan LKM agar sesuai dengan prinsip
syariah
Kegiatan Usaha yang Dilarang
Dalam melakukan kegiatan usaha, LKM dilarang:
a. menerima Simpanan berupa giro dan ikut serta
dalam lalu lintas pembayaran;
b. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
c. melakukan usaha perasuransian sebagai
penanggung;
d. bertindak sebagai penjamin;
e. memberi pinjaman atau pembiayaan kepada LKM
lain, kecuali dalam rangka mengatasi kesulitan
likuiditas bagi LKM lain dalam wilayah
kabupaten/kota yang sama; dan
f. melakukan usaha di luar kegiatan usahanya
Cakupan Wilayah Usaha
 Cakupan wilayah usaha suatu LKM berada dalam satu wilayah desa/kelurahan,
kecamatan, atau kabupaten/kota, disesuaikan dengan skala usaha LKM
 Dalam hal terjadi pemekaran wilayah:
a. Pinjaman atau Pembiayaan yang telah disalurkan LKM di luar wilayah usahanya
tetap dapat dilanjutkan sampai dengan jangka waktu Pinjaman atau Pembiayaan
berakhir; dan
b. Simpanan yang telah diterima LKM dari Penyimpan di luar wilayah usahanya
tetap dapat dilanjutkan sampai dengan penutupan Simpanan.
 LKM yang tempat kedudukan dan cakupan wilayah usahanya mengalami
perubahan sebagai akibat dari pemekaran wilayah harus memberitahukan
kepada Otoritas Jasa Keuangan.
1) Untuk menjamin Simpanan masyarakat pada LKM,
Pemerintah Daerah dan/atau LKM dapat membentuk
lembaga penjamin simpanan LKM.
2) Dalam hal diperlukan, Pemerintah bersama
Pemerintah Daerah dan LKM dapat mendirikan
lembaga penjamin simpanan LKM.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai lembaga penjamin
simpanan LKM diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Penjaminan
Simpanan
INFORMASI
 Pengurus LKM dapat melakukan tukar-menukar informasi dan data
mengenai penerima Pinjaman atau Pembiayaan dengan LKM lain.
 Anggota dewan komisaris atau pengawas, direksi atau pengurus,
pegawai, dan pihak terafiliasi LKM wajib merahasiakan informasi
Penyimpan dan Simpanan.
 Kewajiban merahasiakan informasi tidak berlaku dalam hal informasi
Penyimpan dan Simpanan untuk:
a. kepentingan perpajakan;
b. kepentingan peradilan dalam perkara pidana;
c. kepentingan peradilan dalam perkara perdata; atau
d. hal lain yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
 Anggota direksi atau pengurus, dan pegawai LKM wajib memberikan
informasi Penyimpan dan Simpanan untuk kepentingan tersebut diatas
Penggabungan, Peleburan, dan Pembubaran
 LKM dapat melakukan penggabungan atau peleburan dengan 1 (satu) atau lebih LKM
lainnya dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
 Dalam hal LKM mengalami kesulitan likuiditas dan solvabilitas yang membahayakan
keberlangsungan usahanya, Otoritas Jasa Keuangan dapat melakukan tindakan agar:
a. pemegang saham atau anggota koperasi menambah modal;
b. pemegang saham mengganti dewan komisaris atau pengawas dan/atau direksi atau
pengurus LKM;
c. LKM menghapusbukukan Pinjaman atau Pembiayaan yang macet dan memperhitungkan
kerugian LKM dengan modalnya;
d. LKM melakukan penggabungan atau peleburan dengan LKM lain;
e. kepemilikan LKM dialihkan kepada pihak lain yang bersedia mengambil alih seluruh
kewajiban;
f. LKM menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan LKM kepada pihak lain;
atau
g. LKM menjual sebagian atau seluruh harta dan/atau kewajiban LKM kepada LKM atau
pihak lain.
 Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum cukup untuk mengatasi
kesulitan likuiditas dan solvabilitas LKM, Otoritas Jasa Keuangan mencabut izin usaha
LKM dan memerintahkan direksi atau pengurus LKM untuk segera menyelenggarakan
Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Anggota atau rapat sejenis guna membubarkan
badan hukum LKM dan membentuk tim likuidasi
PERLINDUNGAN PENGGUNA
JASA LKM
Untuk kepentingan pengguna jasa,
LKM harus menyediakan informasi
terbuka kepada masyarakat paling
sedikit mengenai:
a. wewenang dan tanggung jawab
pengurus LKM;
b. ketentuan dan persyaratan yang
perlu diketahui oleh Penyimpan
dan Peminjam; dan
c. kemungkinan timbulnya risiko
kerugian sehubungan dengan
transaksi LKM dengan pihak
lain.
Untuk perlindungan Penyimpan dan
masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan
berwenang melakukan tindakan
pencegahan kerugian Penyimpan dan
masyarakat yang meliputi:
a. memberikan informasi dan edukasi
kepada masyarakat atas karakteristik
dan kegiatan usaha LKM;
b. b. meminta LKM untuk menghentikan
kegiatannya apabila kegiatan
tersebut berpotensi merugikan
masyarakat; dan
c. c. tindakan lain yang dianggap perlu
sesuai dengan Undang-Undang ini.
Otoritas Jasa Keuangan melakukan pelayanan pengaduan Penyimpan
yang meliputi:
a. menyiapkan perangkat untuk pelayanan pengaduan Penyimpan yang
dirugikan oleh LKM;
b. membuat mekanisme pengaduan Penyimpan yang dirugikan oleh
LKM; dan c. memfasilitasi penyelesaian pengaduan Penyimpan yang
TRANSFORMASI LKM
LKM wajib bertransformasi menjadi
bank jika:
a. LKM melakukan kegiatan usaha
melebihi 1 (satu) wilayah
kabupaten/kota tempat kedudukan
LKM; atau
b. b. LKM telah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan.
PEMBINAAN,
PENGATURAN, DAN
PENGAWASAN
 Pembinaan, pengaturan, dan
pengawasan LKM dilakukan oleh
Otoritas Jasa Keuangan.
 Dalam melakukan pembinaan LKM,
OJK melakukan koordinasi dengan
kementerian yang menyelenggarakan
urusan koperasi dan Kementerian
Dalam Negeri.
 Pembinaan dan pengawasan
didelegasikan kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
 Dalam hal Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota belum siap, Otoritas
Jasa Keuangan dapat mendelegasikan
pembinaan dan pengawasan kepada
pihak lain yang ditunjuk.
 LKM wajib melakukan dan memelihara
pencatatan dan/atau pembukuan
keuangan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku.
 Direksi atau pengurus LKM dilarang:
a. Membuat pencatatan palsu dalam
pembukuan dan/atau laporan keuangan
tanpa didukung dengan dokumen yang
sah;
b. Menghilangkan atau tidak memasukkan
informasi yang benar dalam laporan
kegiatan usaha, laporan keuangan, atau
rekening LKM; dan
c. Mengubah, mengaburkan,
menyembunyikan, menghapus, atau
menghilangkan suatu pencatatan dalam
pembukuan atau dalam laporan
keuangan, maupun dalam dokumen atau
laporan kegiatan usaha.
 LKM wajib menyampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan:
a. Laporan keuangan setiap 4 (empat) bulan; dan/atau
b. Laporan lain yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan.
 LKM wajib mengumumkan laporan keuangan dalam
rangka menerapkan prinsip keterbukaan.
 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), Otoritas Jasa
Keuangan melakukan pemeriksaan terhadap LKM.
PEMBINAAN, PENGATURAN, DAN
PENGAWASAN
SANKSI ADMINISTRATIF
sanksi administratif berupa:
a. denda uang;
b. peringatan tertulis;
c. pembekuan kegiatan usaha;
d. pemberhentian direksi atau pengurus LKM dan
selanjutnya menunjuk dan mengangkat
pengganti sementara sampai Rapat Umum
Pemegang Saham atau Rapat Anggota Koperasi
mengangkat pengganti yang tetap dengan
persetujuan Otoritas Jasa Keuangan; atau
e. pencabutan izin usaha.
KETENTUAN
PIDANA
Pidana :
a. Pidana penjara paling singkat 1
tahun dan paling lama 3 tahun,
serta
b. Pidana denda paling sedikit Rp50
Juta dan paling banyak Rp 1 Miliar.
KETENTUAN
PERALIHAN
 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, LKM yang belum
berbadan hukum tetap dapat beroperasi sampai dengan 1
(Satu) tahun terhitung sejak UU ini berlaku dan wajib
memperoleh izin usaha dari OJK paling lama 1 (Satu) tahun
terhitung sejak UU ini berlaku
 Lembaga Perkreditan Desa dan Lumbung Pitih Nagari serta
lembaga sejenis yang telah ada sebelum UU ini berlaku,
dinyatakan diakui keberadaaannya berdasarkan hukum adat
dan tidak tunduk pada UU ini.
 OJK, Kemenegkop, UKM, dan Kementerian Dalam Negeri
harus melakukan inventarisasi LKM yang belum berbadan
hukum paling lambat 2(dua) tahun terhitung sejak UU ini
berlaku
 Dalam melakukan inventarisasi LKM tersebut, OJK dapat
bekerjasama dengan pihak lain yang memiliki infrastruktur
memadai
KETENTUAN
PENUTUP
 Peraturan pelaksanaan dari
Undang-Undang ini harus
ditetapkan paling lama 2 (dua)
tahun terhitung sejak Undang-
Undang ini diundangkan
 Undang-Undang ini mulai berlaku
setelah 2 (dua) tahun terhitung
sejak tanggal diundangkan.
TERIMA KASIH
Berikut nama-nama yang bertanya :
1. Kirai Tri Anjani 191410163 Bagaimana peran lembaga keuangan mikro
dalam membangun mengentaskan kemiskinan di indonesia?
2. Neng Ipin Oktaviani 191410179 Izin bertanya, yang kita tahu di sekitar
kita bahwa LKM ini masih kurang diketahui oleh masyarakat, bagaimana
menurut teman teman cara untuk mensosialisasikan agar LKM ini bisa
lebih diketahui dan benar benar bisa membantu mengentaskan
kemiskinan masyarakat ?
3. Mila Dina Hamdani 191410161 Soal contoh kegiatan atau pelanggaran
dari sanksi administratif yang ada pada LKM ?
Yang Menambahkan:
- Mila Dina Hamdani 191410161

More Related Content

Similar to PPT LKMS KEL.1.pptx

EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAMEKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
Khanifah Nur Rahmah
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
ssuser8b8170
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
M Nasution
 
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptxPERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
Nggokabis
 

Similar to PPT LKMS KEL.1.pptx (20)

Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia.pdf
Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia.pdfLembaga Keuangan Mikro di Indonesia.pdf
Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia.pdf
 
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAMEKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
 
Elaborasi ketentuan lkm syariah
Elaborasi ketentuan lkm syariahElaborasi ketentuan lkm syariah
Elaborasi ketentuan lkm syariah
 
Ojk
OjkOjk
Ojk
 
Materi Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptx
Materi Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptxMateri Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptx
Materi Pendampingan Koperasi (Usaha Simpan Pinjam).pptx
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
PRODUK ETIQA TAKAFUL
PRODUK ETIQA TAKAFULPRODUK ETIQA TAKAFUL
PRODUK ETIQA TAKAFUL
 
Hukum Kepailitan
Hukum KepailitanHukum Kepailitan
Hukum Kepailitan
 
Otoritas jasa keuangan ch 1
Otoritas jasa keuangan ch 1Otoritas jasa keuangan ch 1
Otoritas jasa keuangan ch 1
 
Ringkasan Permenkop tentang Keberadaan Koperasi
Ringkasan Permenkop tentang Keberadaan KoperasiRingkasan Permenkop tentang Keberadaan Koperasi
Ringkasan Permenkop tentang Keberadaan Koperasi
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
BANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptx
BANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptxBANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptx
BANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptx
 
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankanUu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuangan
 
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptxPERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
PERTEMUAN 4 - JENIS DAN LAPANGAN USAHA BANK.pptx
 
Materi bprs
Materi bprsMateri bprs
Materi bprs
 
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptxBAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
 
Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
Lembaga Keuangan Islam di IndonesiaLembaga Keuangan Islam di Indonesia
Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
 

Recently uploaded

Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Kandungan Denpasar Bali
 
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
DenzbaguseNugroho
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi
 
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Cytotec Yogyakarta
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
NoorAmelia4
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Cytotec Asli Surabaya
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
UPPKBGUYANGAN
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
gulieglue
 

Recently uploaded (14)

Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
 
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 

PPT LKMS KEL.1.pptx

  • 1. RANCANGAN UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN2013 TENTANG LEMBAGAKEUANGANMIKRO Disusun Oleh Kelompok 1 Astuti 191410158 Hamidah Azzahra Putri 191410159 Firda Apriyatunnisa 191410160 Ekonomi Syariah E/6 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • 2. Pengertian Lembaga Keuangan Mikro Lembaga Kuangan Mikro atau disingkat LKM adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan
  • 3. Asas dan Tujuan LKM Asas LKM a. keadilan; b. kebersamaan; c. kemandirian; d. kemudahan; e. keterbukaan; f. pemerataan; g. keberlanjutan; dan h. kedayagunaan dan kehasilgunaan. Tujuan LKM a. meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat; b. membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat; dan c. membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah.
  • 4. Pendirian dan Bentuk Badan Hukum Pendirian LKM paling sedikit harus memenuhi persyaratan: a. bentuk badan hukum; b. permodalan; dan c. mendapat izin usaha yang tata caranya diatur dalam Undang-Undang ini.  Bentuk Badan Hukum LKM a. Koperasi; atau b. Perseroan Terbatas (PT), yang sahamnya paling sedikit 60% dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten/Kota atau badan usaha milik desa/kelurahan.  Sisa kepemilikansaham PT (40%) dapat dimiliki oleh a. Warga Negara Indonesia (WNI), Paling banyak masing- masing 20%;, dan/atau b. Koperasi  LKM dilarang dimiliki, baik langsung maupun tidak langsung, oleh warga negara asing dan/atau badan usaha yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh warga negara asing atau badan usaha asing.
  • 5. Permodalan dan Perizinan Sumber permodalan LKM disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan Sesuai dengan badan hukumnya LKM hanya dimiliki oleh : a. warga negara Indonesia; b. badan usaha milik desa/kelurahan; c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan/atau d. koperasi. PERIZINAN (1) Sebelum menjalankan kegiatan usaha, LKM harus memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan. (2) Untuk memperoleh izin usaha LKM sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dipenuhi persyaratan paling sedikit mengenai: a. susunan organisasi dan kepengurusan; b. permodalan; c. kepemilikan; dan d. kelayakan rencana kerja.
  • 6. Kegiatan Usaha  Kegiatan usaha LKM meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui a. Pinjaman atau Pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, b. pengelolaan Simpanan, maupun c. pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.  Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan dan pengelolaan Simpanan oleh LKM dilaksanakan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.  Kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib dilaksanakan sesuai dengan fatwa syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional, Majelis Ulama Indonesia.  LKM yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib membentuk Dewan Pegawas Syariah (DPS) yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi atau pengurus serta mengawasu kegiatan LKM agar sesuai dengan prinsip syariah
  • 7. Kegiatan Usaha yang Dilarang Dalam melakukan kegiatan usaha, LKM dilarang: a. menerima Simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran; b. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing; c. melakukan usaha perasuransian sebagai penanggung; d. bertindak sebagai penjamin; e. memberi pinjaman atau pembiayaan kepada LKM lain, kecuali dalam rangka mengatasi kesulitan likuiditas bagi LKM lain dalam wilayah kabupaten/kota yang sama; dan f. melakukan usaha di luar kegiatan usahanya
  • 8. Cakupan Wilayah Usaha  Cakupan wilayah usaha suatu LKM berada dalam satu wilayah desa/kelurahan, kecamatan, atau kabupaten/kota, disesuaikan dengan skala usaha LKM  Dalam hal terjadi pemekaran wilayah: a. Pinjaman atau Pembiayaan yang telah disalurkan LKM di luar wilayah usahanya tetap dapat dilanjutkan sampai dengan jangka waktu Pinjaman atau Pembiayaan berakhir; dan b. Simpanan yang telah diterima LKM dari Penyimpan di luar wilayah usahanya tetap dapat dilanjutkan sampai dengan penutupan Simpanan.  LKM yang tempat kedudukan dan cakupan wilayah usahanya mengalami perubahan sebagai akibat dari pemekaran wilayah harus memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
  • 9. 1) Untuk menjamin Simpanan masyarakat pada LKM, Pemerintah Daerah dan/atau LKM dapat membentuk lembaga penjamin simpanan LKM. 2) Dalam hal diperlukan, Pemerintah bersama Pemerintah Daerah dan LKM dapat mendirikan lembaga penjamin simpanan LKM. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai lembaga penjamin simpanan LKM diatur dengan Peraturan Pemerintah. Penjaminan Simpanan
  • 10. INFORMASI  Pengurus LKM dapat melakukan tukar-menukar informasi dan data mengenai penerima Pinjaman atau Pembiayaan dengan LKM lain.  Anggota dewan komisaris atau pengawas, direksi atau pengurus, pegawai, dan pihak terafiliasi LKM wajib merahasiakan informasi Penyimpan dan Simpanan.  Kewajiban merahasiakan informasi tidak berlaku dalam hal informasi Penyimpan dan Simpanan untuk: a. kepentingan perpajakan; b. kepentingan peradilan dalam perkara pidana; c. kepentingan peradilan dalam perkara perdata; atau d. hal lain yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.  Anggota direksi atau pengurus, dan pegawai LKM wajib memberikan informasi Penyimpan dan Simpanan untuk kepentingan tersebut diatas
  • 11. Penggabungan, Peleburan, dan Pembubaran  LKM dapat melakukan penggabungan atau peleburan dengan 1 (satu) atau lebih LKM lainnya dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.  Dalam hal LKM mengalami kesulitan likuiditas dan solvabilitas yang membahayakan keberlangsungan usahanya, Otoritas Jasa Keuangan dapat melakukan tindakan agar: a. pemegang saham atau anggota koperasi menambah modal; b. pemegang saham mengganti dewan komisaris atau pengawas dan/atau direksi atau pengurus LKM; c. LKM menghapusbukukan Pinjaman atau Pembiayaan yang macet dan memperhitungkan kerugian LKM dengan modalnya; d. LKM melakukan penggabungan atau peleburan dengan LKM lain; e. kepemilikan LKM dialihkan kepada pihak lain yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban; f. LKM menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan LKM kepada pihak lain; atau g. LKM menjual sebagian atau seluruh harta dan/atau kewajiban LKM kepada LKM atau pihak lain.  Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum cukup untuk mengatasi kesulitan likuiditas dan solvabilitas LKM, Otoritas Jasa Keuangan mencabut izin usaha LKM dan memerintahkan direksi atau pengurus LKM untuk segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Anggota atau rapat sejenis guna membubarkan badan hukum LKM dan membentuk tim likuidasi
  • 12. PERLINDUNGAN PENGGUNA JASA LKM Untuk kepentingan pengguna jasa, LKM harus menyediakan informasi terbuka kepada masyarakat paling sedikit mengenai: a. wewenang dan tanggung jawab pengurus LKM; b. ketentuan dan persyaratan yang perlu diketahui oleh Penyimpan dan Peminjam; dan c. kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan transaksi LKM dengan pihak lain. Untuk perlindungan Penyimpan dan masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan berwenang melakukan tindakan pencegahan kerugian Penyimpan dan masyarakat yang meliputi: a. memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik dan kegiatan usaha LKM; b. b. meminta LKM untuk menghentikan kegiatannya apabila kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat; dan c. c. tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan Undang-Undang ini. Otoritas Jasa Keuangan melakukan pelayanan pengaduan Penyimpan yang meliputi: a. menyiapkan perangkat untuk pelayanan pengaduan Penyimpan yang dirugikan oleh LKM; b. membuat mekanisme pengaduan Penyimpan yang dirugikan oleh LKM; dan c. memfasilitasi penyelesaian pengaduan Penyimpan yang
  • 13. TRANSFORMASI LKM LKM wajib bertransformasi menjadi bank jika: a. LKM melakukan kegiatan usaha melebihi 1 (satu) wilayah kabupaten/kota tempat kedudukan LKM; atau b. b. LKM telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
  • 14. PEMBINAAN, PENGATURAN, DAN PENGAWASAN  Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan LKM dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan.  Dalam melakukan pembinaan LKM, OJK melakukan koordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan koperasi dan Kementerian Dalam Negeri.  Pembinaan dan pengawasan didelegasikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.  Dalam hal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota belum siap, Otoritas Jasa Keuangan dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan kepada pihak lain yang ditunjuk.  LKM wajib melakukan dan memelihara pencatatan dan/atau pembukuan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.  Direksi atau pengurus LKM dilarang: a. Membuat pencatatan palsu dalam pembukuan dan/atau laporan keuangan tanpa didukung dengan dokumen yang sah; b. Menghilangkan atau tidak memasukkan informasi yang benar dalam laporan kegiatan usaha, laporan keuangan, atau rekening LKM; dan c. Mengubah, mengaburkan, menyembunyikan, menghapus, atau menghilangkan suatu pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan keuangan, maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha.
  • 15.  LKM wajib menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan: a. Laporan keuangan setiap 4 (empat) bulan; dan/atau b. Laporan lain yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.  LKM wajib mengumumkan laporan keuangan dalam rangka menerapkan prinsip keterbukaan.  Dalam rangka pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), Otoritas Jasa Keuangan melakukan pemeriksaan terhadap LKM. PEMBINAAN, PENGATURAN, DAN PENGAWASAN
  • 16. SANKSI ADMINISTRATIF sanksi administratif berupa: a. denda uang; b. peringatan tertulis; c. pembekuan kegiatan usaha; d. pemberhentian direksi atau pengurus LKM dan selanjutnya menunjuk dan mengangkat pengganti sementara sampai Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota Koperasi mengangkat pengganti yang tetap dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan; atau e. pencabutan izin usaha.
  • 17. KETENTUAN PIDANA Pidana : a. Pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun, serta b. Pidana denda paling sedikit Rp50 Juta dan paling banyak Rp 1 Miliar.
  • 18. KETENTUAN PERALIHAN  Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, LKM yang belum berbadan hukum tetap dapat beroperasi sampai dengan 1 (Satu) tahun terhitung sejak UU ini berlaku dan wajib memperoleh izin usaha dari OJK paling lama 1 (Satu) tahun terhitung sejak UU ini berlaku  Lembaga Perkreditan Desa dan Lumbung Pitih Nagari serta lembaga sejenis yang telah ada sebelum UU ini berlaku, dinyatakan diakui keberadaaannya berdasarkan hukum adat dan tidak tunduk pada UU ini.  OJK, Kemenegkop, UKM, dan Kementerian Dalam Negeri harus melakukan inventarisasi LKM yang belum berbadan hukum paling lambat 2(dua) tahun terhitung sejak UU ini berlaku  Dalam melakukan inventarisasi LKM tersebut, OJK dapat bekerjasama dengan pihak lain yang memiliki infrastruktur memadai
  • 19. KETENTUAN PENUTUP  Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang- Undang ini diundangkan  Undang-Undang ini mulai berlaku setelah 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal diundangkan.
  • 21. Berikut nama-nama yang bertanya : 1. Kirai Tri Anjani 191410163 Bagaimana peran lembaga keuangan mikro dalam membangun mengentaskan kemiskinan di indonesia? 2. Neng Ipin Oktaviani 191410179 Izin bertanya, yang kita tahu di sekitar kita bahwa LKM ini masih kurang diketahui oleh masyarakat, bagaimana menurut teman teman cara untuk mensosialisasikan agar LKM ini bisa lebih diketahui dan benar benar bisa membantu mengentaskan kemiskinan masyarakat ? 3. Mila Dina Hamdani 191410161 Soal contoh kegiatan atau pelanggaran dari sanksi administratif yang ada pada LKM ? Yang Menambahkan: - Mila Dina Hamdani 191410161