Laporan ini menyajikan hasil pengamatan di empat lokasi penelitian tanah. Pada setiap lokasi diukur karakteristik tanah seperti pH, kandungan organik, dan jenis batuan induk. Juga diamati sifat fisik tanah seperti tekstur, struktur, dan warna pada berbagai horizon. Lokasi penelitian tersebar di desa-desa di Bontomarannu dan Tinggimoncong, Sulawesi Tenggara.
1. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 51
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Hasil yang diperoleh di lapangan
a. Lokasi I
- Nama daerah : Desa Pakatto, Kec. Bontomarannu
- Koordinat : S 05°15,0’01,0”
: E 119°31,0’41,6”
- Ketinggian/Elevasi : 42,6 mdpl
- Panjang Lereng : 46,2 m
- Kemiringan Lereng : 55°
- Arah Kemiringan : 62° NE
- Bentuk Lereng : Cekung
- Keadaan Lahan : Kering
Tabel 4.1 Horizon, Tekstur, dan Struktur Lokasi Pertama
Horizon Tekstur Struktur
A
Tekstur sedang/
Lempung Debu
Granular Membulat
AB
Tekstur Halus/
Lempung
Berdebu
Tiang
C Tekstur Kasar -
Tabel 4.2 pH, Kandungan Organik, dan Kandungan Kapur Tanah
Lokasi Pertama
Horizon
pH Kandungan
B. Organik
Kandungan
KapurAktual Potensial
A
AB
C
5.3
5.0
-
5.0
5.0
-
Kurang
Kurang
-
Kurang
Kurang
-
2. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 52
Gambar 4.1 Ketebalan horizon, dan warna tanah lokasi pertama
A: Cokelat Kemerahan agak gelap
5YR 3/3
AB: Coklat Kemerahan 5YR 4/4
Tabel 4.3 Jenis Tanah, Penggunaan Lahan, Geologi Lokasi
Pertama
Lokasi Jenis Tanah
Penggunaan
Lahan
Geologi
I Mediteran
Cokelat
Kemerahan
Pertanian,
Lahan Kering
+ Semak
Batuan
Gunung api
Baturape-
Cindako
b. Lokasi II
- Nama daerah : Bili-bili, Kec. Bontomarannu
- Koordinat : S 05°16,0’25,4”
: E 119°34,0’35,1”
- Ketinggian/Elevasi : 121,007 mdpl
- Panjang Lereng : 14,5 m
- Kemiringan Lereng : 42°
- Arah Kemiringan : 310° NW
- Bentuk Lereng : Teras
- Keadaan Lahan : Subur
Tabel 4.4 Horizon, Tekstur, dan Struktur Lokasi Kedua
Horizon Tekstur Struktur
A - Granular
B - Prisma
C - -
-
A
AB
C
12 cm
38 cm
3. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 53
Tabel 4.5 pH, Kandungan Organik, dan Kandungan Kapur Tanah
Lokasi Kedua
Horizon
pH Kandungan
B. Organik
Kandungan
KapurAktual Potensial
A
B
C
5.3
5.0
-
5.0
4.7
-
Kurang
Kurang
-
Kurang
Kurang
-
Gambar 4.2 Ketebalan horizon, dan warna tanah lokasi kedua
A: Cokelat Kemerahan 5YR 4/3
B: Coklat Terang 7,5YR 5/6
Tabel 4.6 Jenis Tanah, Penggunaan Lahan, Geologi Lokasi
Kedua
Lokasi Jenis Tanah
Penggunaan
Lahan
Geologi
II Mediteran
Cokelat
Kemerahan
Pertanian,
Lahan Kering
+ Semak
Batuan
Gunung api
Baturape-
Cindako
c. Lokasi III
- Nama daerah : Pinus, Kec. Tinggimoncong
- Koordinat : S 05°15,0’10,51”
: E 119°50,0’47,27”
- Ketinggian/Elevasi : 959,22 mdpl
- Panjang Lereng : 38,2 m
- Kemiringan Lereng : 10°40’
- Arah Kemiringan : 274°
- Bentuk Lereng : Teras
- Keadaan Lahan : Subur
A
B
C
10 cm
21 cm
4. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 54
Tabel 4.7 Horizon, Tekstur, dan Struktur Lokasi Ketiga
Horizon Tekstur Struktur
A Pasir bergeluh Granular
B Geluh berpasir Prisma
BC Geluh Berpasir Prisma
C - -
-
Tabel 4.8 pH, Kandungan Organik, dan Kandungan Kapur Tanah
Lokasi Ketiga
Horizon
pH Kandungan
B. Organik
Kandungan
KapurAktual Potensial
A
B
BC
C
5.0
4.7
5.0
-
4.7
4.7
4.7
-
Kurang
Kurang
Kurang
-
Kurang
Kurang
Kurang
-
Gambar 4.3 Ketebalan horizon, dan warna tanah lokasi ketiga
A: Cokelat Gelap 7,5YR 3/2
B: Coklat Terang 7,5YR 4/6
BC: Cokelat Kuning 10YR 5/8
Tabel 4.9 Jenis Tanah, Penggunaan Lahan, Geologi Lokasi
Ketiga
Lokasi Jenis Tanah
Penggunaan
Lahan
Geologi
III Latosol Cokelat
Kekuningan
Semak/Belukar Batuan
Gunung api
Baturape-
Cindako
A
B
BC
28 cm
132 cm
C
220 cm
5. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 55
d. Lokasi IV
- Nama daerah : Batulapisi, Kec. Tinggimoncong
- Koordinat : S 05°14,0’28,7”
: E 119°52,0’56,0”
- Ketinggian/Elevasi : 1289,32 mdpl
- Panjang Lereng : 14,3 m
- Kemiringan Lereng : 31°51’
- Arah Kemiringan : 332° NW
- Bentuk Lereng : Cembung
- Keadaan Lahan : Subur
Tabel 4.10 Horizon, Tekstur, dan Struktur Lokasi Keempat
Horizon Tekstur Struktur
A Pasir Granular Membulat
B Lempung Prisma
BC Lempung Gumpal Membulat
C - -
-
Tabel 4.11 pH, Kandungan Organik, dan Kandungan Kapur
Tanah Lokasi Keempat
Horizon
pH Kandungan
B. Organik
Kandungan
KapurAktual Potensial
A
B
BC
C
4.7
5.0
5.0
-
5.0
5.0
5.0
-
Kurang
Kurang
Kurang
-
Kurang
Kurang
Kurang
-
6. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 56
Gambar 4.4 Ketebalan horizon, dan warna tanah lokasi keempat
A: Dark Brown 10YR 3/3
B: Light Yellowish Brown 10YR 6/4
BC: Brown 10YR 5/3
A: Dark Brown 10YR 3/3
BC: Yellowish Brown 10YR 5/6
C: Brown 10YR 5/3
Tabel 4.12 Jenis Tanah, Penggunaan Lahan, Geologi Lokasi
Keempat
Lokasi Jenis Tanah
Penggunaan
Lahan
Geologi
IV Andosol Cokelat Hutan
Tanaman
Hasil Erupsi
Parasit
e. Lokasi V
Titik 1
- Nama daerah : Kanreapia, Kec. Tombolo Pao
- Koordinat : S 05°14,0’50,11”
: E 119°56,0’16,96”
- Ketinggian/Elevasi : 1566,69 mdpl
- Panjang Lereng : 62,1 m
- Kemiringan Lereng : 24°50’
- Arah Kemiringan : 314° NW
- Bentuk Lereng : Cembung
- Keadaan Lahan : Kering-Subur
A
B
C
26 cm
40 cm
A
75cm
BC
C
98 cm
7. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 57
Tabel 4.13 Horizon, Tekstur, dan Struktur Lokasi 5 titik 1
Horizon Tekstur Struktur
A Pasir Bergeluh Remah
B Pasir Bergeluh Granular Membulat
BC Pasir Bergeluh Gumpal Membulat
Tabel 4.14 pH, Kandungan Organik, dan Kandungan Kapur
Tanah Lokasi 5 titik 1
Horizon
pH Kandungan
B. Organik
Kandungan
KapurAktual Potensial
A
B
BC
5.0
5.0
4.7
5.0
4.7
4.7
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Gambar 4.5 Ketebalan horizon, dan warna tanah lokasi 5 titik 1
A: Kuning kecoklatan 10YR 6/6
B: Coklat Kekuningan 10YR 5/6
BC: Cokelat Kekuningan 10YR 5/8
Tabel 4.15 Jenis Tanah, Penggunaan Lahan, Geologi Lokasi 5
titik 1
Lokasi Jenis Tanah
Penggunaan
Lahan
Geologi
V.1 Andosol Cokelat Pertanian,
Lahan Kering
+ Semak
Batuan
Gunung api
Lompobattang
A
B
BC
79 cm
38 cm
8. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 58
Titik 2
- Nama daerah : Kanreapia, Kec. Tombolo Pao
- Koordinat : S 05°14,0’51,93”
: E 119°56,0’22,00”
- Ketinggian/Elevasi : 1561,81 mdpl
- Panjang Lereng : 70 m
- Kemiringan Lereng : 39°20’
- Arah Kemiringan : 123° SE
- Bentuk Lereng : Teras
- Keadaan Lahan : Kering-Subur
Tabel 4.16 Horizon, Tekstur, dan Struktur Lokasi 5 titik 2
Horizon Tekstur Struktur
A Pasir Bergeluh Remah
B Pasir Bergeluh Prisma
BC Pasir Bergeluh Prisma
C - -
R - -
Tabel 4.17 pH, Kandungan Organik, dan Kandungan Kapur
Tanah Lokasi 5 titik 2
Horizon
pH Kandungan
B. Organik
Kandungan
KapurAktual Potensial
A
B
BC
C
R
5.0
5.0
4.7
-
-
5.0
5.0
4.7
-
-
Kurang
Kurang
Kurang
-
-
Kurang
Kurang
Kurang
-
-
9. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 59
Gambar 4.6 Ketebalan horizon, dan warna tanah lokasi 5 titik 2
A: Merah Terang 5YR 4/4
B: Merah kekuningan 5YR 4/6
BC: Cokelat Terang 7,5YR 5/8
Tabel 4.18 Jenis Tanah, Penggunaan Lahan, Geologi Lokasi 5
titik 2
Lokasi Jenis Tanah
Penggunaan
Lahan
Geologi
V.2 Andosol Cokelat Pertanian,
Lahan Kering
+ Semak
Batuan
Gunung api
Lompobattang
2. Hasil yang diperoleh di laboratorium
a. Penetapan Ka (Kadar Air)
Tabel 4.19 Massa Cawan Lokasi 1 dan 2
Lokasi
1 2
Horizon
A
Φ 2 mm 41,65 gr 38,10 gr
Φ 0,5 mm 40,03 gr 56,37 gr
Agregat 37,05 gr 37,43 gr
1:AB
2:B
Φ 2 mm 64,02 gr 40,88 gr
Φ 0,5 mm 39,57 gr 41,79 gr
Agregat 39,83 gr 37,62 gr
A
B
BC
63 cm
34 cm
C
R
93 cm
150 cm
10. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 60
Tabel 4.20 Massa Cawan Lokasi 3 dan 4
Lokasi
3 4
Horizon
A
Φ 2 mm 37,71 gr 62,03 gr
Φ 0,5 mm 61,12 gr 59,20 gr
Agregat 39,34 gr 55,43 gr
B
Φ 2 mm 39,82 gr 56,84 gr
Φ 0,5 mm 39,16 gr 59,55 gr
Agregat 39,01 gr 62,65 gr
BC
Φ 2 mm 41,56 gr 62,04 gr
Φ 0,5 mm 40,05 gr 69,19 gr
Agregat 39,71 gr 54,89 gr
Tabel 4.21 Massa Cawan Lokasi 5 dan 6
Lokasi
5 6
Horizon
A
Φ 2 mm 40,0 gr 39,36 gr
Φ 0,5 mm 41,3 gr 41,37 gr
Agregat - -
B
Φ 2 mm 52,8 gr 40,82 gr
Φ 0,5 mm 57,9 gr 57,86 gr
Agregat - -
BC
Φ 2 mm 58,3 gr -
Φ 0,5 mm 37,6 gr -
Agregat - -
Tabel 4.22 Massa Cawan + Sampel Lokasi 1 dan 2
Lokasi
1 2
Horizon
A
Φ 2 mm 43,44 gr 40,23 gr
Φ 0,5 mm 42,83 gr 58,66 gr
Agregat 42,08 gr 39,67 gr
11. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 61
1:AB
2:B
Φ 2 mm 66,28 gr 42,25 gr
Φ 0,5 mm 41,93 gr 43,53 gr
Agregat 42,08 gr 39,55 gr
Tabel 4.23 Massa Cawan + Sampel Lokasi 3 dan 4
Lokasi
3 4
Horizon
A
Φ 2 mm 39,89 gr 64,53 gr
Φ 0,5 mm 63,42 gr 62,12 gr
Agregat 41,25 gr 57,82 gr
B
Φ 2 mm 41,93 gr 59,08 gr
Φ 0,5 mm 41,52 gr 61,62 gr
Agregat 41,98 gr 64,93 gr
BC
Φ 2 mm 43,91 gr 64,82 gr
Φ 0,5 mm 42,89 gr 72,21 gr
Agregat 42,31 gr 56,84 gr
Tabel 4.24 Massa Cawan + Sampel Lokasi 5 dan 6
Lokasi
5 6
Horizon
A
Φ 2 mm 42,0 gr 41,36 gr
Φ 0,5 mm 43,3 gr 43,37 gr
Agregat - -
B
Φ 2 mm 54,8 gr 42,82 gr
Φ 0,5 mm 59,9 gr 59,86 gr
Agregat - -
BC
Φ 2 mm 60,3 gr -
Φ 0,5 mm 39,6 gr -
Agregat - -
12. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 62
Tabel 4.25 Massa Cawan + Sampel Kering Oven Lokasi 1 dan 2
Lokasi
1 2
Horizon
A
Φ 2 mm 43,15 gr 40,06 gr
Φ 0,5 mm 42,41 gr 58,45 gr
Agregat 39,76 gr 39,57 gr
1:AB
2:B
Φ 2 mm 66,22 gr 42,23 gr
Φ 0,5 mm 41,88 gr 43,51 gr
Agregat 42,06 gr 39,54 gr
Tabel 4.26 Massa Cawan + Sampel Kering Oven Lokasi 3 dan 4
Lokasi
3 4
Horizon
A
Φ 2 mm 39,47 gr 64,11 gr
Φ 0,5 mm 63,04 gr 61,50 gr
Agregat 40,44 gr 57,34 gr
B
Φ 2 mm 41,26 gr 58,69 gr
Φ 0,5 mm 41,02 gr 61,36 gr
Agregat 41,85 gr 64,56 gr
BC
Φ 2 mm 43,52 gr 64,49 gr
Φ 0,5 mm 42,50 gr 71,98 gr
Agregat 41,99 gr 56,33 gr
Tabel 4.27 Massa Cawan + Sampel Kering Oven Lokasi 5 dan 6
Lokasi
5 6
Horizon
A
Φ 2 mm 41,74 gr 40,17 gr
Φ 0,5 mm 43,08 gr 43,34 gr
Agregat - -
B
Φ 2 mm 54,33 gr 41,99 gr
Φ 0,5 mm 59,43 gr 59,69 gr
Agregat - -
13. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 63
BC
Φ 2 mm 59,80 gr -
Φ 0,5 mm 39,24 gr -
Agregat - -
Perhitungan untu menentukan Kadar Air :
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Keterangan :
Ka
a
b
c
= Kadar Air (%)
= Berat Cawan Kosong (gr)
= Berat Cawan + Contoh Tanah (gr)
= Berat Cawan + Contoh Tanah Kering Oven (gr)
Untuk Lokasi ke-1, Horizon A:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(43,44 − 43,15)
(43,15 − 41,65)
x 100%
Ka =
(0,29)
(1,50)
x 100%
Ka = 19,33%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(42,83 − 42,41)
(42,41 − 40,03)
x 100%
Ka =
(0,42)
(2,38)
x 100%
Ka = 17,65%
14. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 64
- Contoh agregat tanah:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(42,08 − 39,76)
(39,76 − 37,05)
x 100%
Ka =
(2,32)
(2,71)
x 100%
Ka = 85,61%
Untuk Lokasi ke-1, Horizon AB:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(66,28 − 66,22)
(66,22 − 64,02)
x 100%
Ka =
(0,06)
(2.20)
x 100%
Ka = 2,72%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(41,93 − 41,88)
(41,88 − 39,57)
x 100%
Ka =
(0,05)
(2,31)
x 100%
Ka = 2,16%
- Contoh agregat tanah:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(42,08 − 42,06)
(42,06 − 39,83)
x 100%
Ka =
(0,02)
(2,23)
x 100%
15. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 65
Ka = 0,89%
Untuk Lokasi ke-2, Horizon A:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(40,23 − 40,06)
(40,06 − 38,10)
x 100%
Ka =
(0,17)
(1,96)
x 100%
Ka = 8,67%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(58,66 − 58,45)
(58,45 − 56,37)
x 100%
Ka =
(0,21)
(2,08)
x 100%
Ka = 10,09%
- Contoh agregat tanah:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(39,67 − 39,57)
(39,57 − 37,43)
x 100%
Ka =
(0,10)
(2,14)
x 100%
Ka = 4,67%
16. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 66
Untuk Lokasi ke-2, Horizon B:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(42,25 − 42,23)
(42,23 − 40,88)
x 100%
Ka =
(0,02)
(1,35)
x 100%
Ka = 1,48%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(43,53 − 43,51)
(43,51 − 41,79)
x 100%
Ka =
(0,02)
(1,72)
x 100%
Ka = 1,16%
- Contoh agregat tanah:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(39,55 − 39,54)
(39,54 − 37,62)
x 100%
Ka =
(0,01)
(1,92)
x 100%
Ka = 0,52%
Untuk Lokasi ke-3, Horizon A:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(39,89 − 39,47)
(39,47 − 37,71)
x 100%
17. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 67
Ka =
(0,42)
(1,76)
x 100%
Ka = 23,86%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(63,42 − 63,04)
(63,04 − 61,12)
x 100%
Ka =
(0,38)
(1,92)
x 100%
Ka = 19,79%
- Contoh agregat tanah:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(41,25 − 40,64)
(40,64 − 39,34)
x 100%
Ka =
(0,61)
(1,3)
x 100%
Ka = 46,92%
Untuk Lokasi ke-3, Horizon B:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(41,93 − 41,26)
(41,26 − 39,82)
x 100%
Ka =
(0,67)
(1,44)
x 100%
Ka = 46,52%
18. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 68
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(41,52 − 41,02)
(41,02 − 39,16)
x 100%
Ka =
(0,50)
(1,86)
x 100%
Ka = 26,88%
- Contoh agregat tanah:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(41,98 − 41,85)
(41,85 − 39,01)
x 100%
Ka =
(0,13)
(2,84)
x 100%
Ka = 4,58%
Untuk Lokasi ke-3, Horizon BC:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(43,91 − 43,52)
(43,52 − 41,56)
x 100%
Ka =
(0,39)
(1,96)
x 100%
Ka = 19,89%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(42,89 − 42,50)
(42,50 − 40,05)
x 100%
Ka =
(0,39)
(2,45)
x 100%
19. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 69
Ka = 15,52%
- Contoh agregat tanah:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(42,31 − 41,99)
(41,99 − 39,71)
x 100%
Ka =
(0,32)
(2,28)
x 100%
Ka = 14,03%
Untuk Lokasi ke-4, Horizon A:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(64,53 − 64,11)
(64,11 − 62,03)
x 100%
Ka =
(0,42)
(2,08)
x 100%
Ka = 20,19%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(62,12 − 61,50)
(61,50 − 59,20)
x 100%
Ka =
(0,62)
(2,3)
x 100%
Ka = 26,96%
- Contoh agregat tanah:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(57,82 − 57,32)
(57,32 − 55,43)
x 100%
20. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 70
Ka =
(0,48)
(1,91)
x 100%
Ka = 25,13%
Untuk Lokasi ke-4, Horizon B:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(59,08 − 58,69)
(58,69 − 56,84)
x 100%
Ka =
(0,39)
(1,85)
x 100%
Ka = 21,08%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(61,62 − 61,36)
(61,36 − 59,55)
x 100%
Ka =
(0,26)
(1,81)
x 100%
Ka = 14,37%
- Contoh agregat tanah:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(64,93 − 64,56)
(64,56 − 62,65)
x 100%
Ka =
(0,37)
(1,91)
x 100%
Ka = 19,37%
21. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 71
Untuk Lokasi ke-4, Horizon BC:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(64,82 − 64,49)
(64,49 − 62,04)
x 100%
Ka =
(0,33)
(2,45)
x 100%
Ka = 13,47%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(72,21 − 71,98)
(71,98 − 69,19)
x 100%
Ka =
(0,23)
(2,79)
x 100%
Ka = 8,24%
- Contoh agregat tanah:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(56,84 − 56,33)
(56,33 − 54,89)
x 100%
Ka =
(0,51)
(1,44)
x 100%
Ka = 35,42%
Untuk Lokasi ke-5, Horizon A:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(42,0 − 41,74)
(41,74 − 40,0)
x 100%
22. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 72
Ka =
(0,26)
(1,74)
x 100%
Ka = 14,94%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(43,3 − 43,08)
(43,08 − 41,3)
x 100%
Ka =
(0,22)
(1,78)
x 100%
Ka = 12,36%
Untuk Lokasi ke-5, Horizon B:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(54,8 − 54,33)
(54,33 − 52,8)
x 100%
Ka =
(0,47)
(1,53)
x 100%
Ka = 30,72%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(59,9 − 59,43)
(59,43 − 57,9)
x 100%
Ka =
(0,47)
(1,53)
x 100%
Ka = 30,72%
23. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 73
Untuk Lokasi ke-5, Horizon BC:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(60,3 − 59,80)
(59,80 − 58,3)
x 100%
Ka =
(0,5)
(1,5)
x 100%
Ka = 33,33%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(39,6 − 39,24)
(39,24 − 37,6)
x 100%
Ka =
(0,36)
(1,64)
x 100%
Ka = 21,95%
Untuk Lokasi ke-6, Horizon A:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(41,36 − 40,17)
(40,17 − 39,36)
x 100%
Ka =
(1,19)
(0,81)
x 100%
Ka = 146,91%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(43,37 − 43,34)
(43,34 − 41,37)
x 100%
24. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 74
Ka =
(0,03)
(1,97)
x 100%
Ka = 1,52%
Untuk Lokasi ke-6, Horizon B:
- Contoh tanah lolos saringan 2 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(42,82 − 41,99)
(41,99 − 40,82)
x 100%
Ka =
(0,83)
(1,17)
x 100%
Ka = 70,94%
- Contoh Tanah lolos saringan 0,5 mm:
Ka =
(b − c)
(c − a)
x 100%
Ka =
(59,86 − 59,69)
(59,69 − 57,86)
x 100%
Ka =
(0,17)
(1,83)
x 100%
Ka = 9,29%
25. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 75
b. Pengukuran Permeabilitas Tanah
Setelah didiamkan selama 1 jam, maka selanjutnya pengukuran
dilakukan dan dicatat setiap 15 menitnya. Data yang diperoleh sebagai
berikut :
Tabel 4.28 Hasil pengukuran menggunakan alat permeabilitas lokasi
1 dan 2
Pengukuran
Rata-
rata
15
menit
pertama
15
menit
kedua
15
menit
ketiga
15
menit
keempat
Lokasi
1
Horizon
A 185 ml 195 ml 190 ml 175 ml
186,25
ml
AB 150 ml 170 ml 160 ml 155 ml
158,75
ml
2
Horizon
A 75 ml 55 ml 75 ml 75 ml 280 ml
B 400 ml 390 ml 400 ml 385 ml
393,75
ml
Tabel 4.29 Hasil pengukuran menggunakan alat permeabilitas lokasi
3 dan 4
Pengukuran
Rata-
rata
15
menit
pertama
15
menit
kedua
15
menit
ketiga
15
menit
keempat
Lokasi
3
Horizon
A 125 ml 245 ml 200 ml 190 ml 190 ml
B 0 ml 135 ml 110 ml 100 ml
86,25
ml
BC 0 ml 0 ml 0 ml 30 ml 7,5 ml
4
Horizon
A 100 ml 265 ml 200 ml 195 ml 190 ml
B 0 ml 0 ml 65 ml 70 ml
33,75
ml
BC 0 ml 0 ml 0 ml 0 ml 0 ml
26. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 76
Tabel 4.30 Hasil pengukuran menggunakan alat permeabilitas lokasi
5 dan 6
Pengukuran
Rata-
rata
15
menit
pertama
15
menit
kedua
15
menit
ketiga
15
menit
keempat
Lokasi
5
Horizon
A
2990
ml
3200
ml
2200
ml
2110 ml
2625
ml
B 40 ml 50 ml 40 ml 40 ml 42,5 ml
BC 20 ml 15 ml 10 ml 5 ml 12,5 ml
6
Horizon
A 450 ml 540 ml 375 ml 360 ml 431,25
B
2800
ml
6200
ml
2260
ml
2250 ml
3.377,5
ml
Tabel 4.31 Tinggi Muka Air di permukaan tanah pada ring sampel
lokasi 1 dan 2
Horizon
Lokasi 1 Lokasi 2
A AB A B
Tinggi
Muka
Air
3,4 cm 4,2 cm 3,5 cm 1 cm
Tabel 4.32 Tinggi Muka Air di permukaan tanah pada ring sampel
lokasi 3 dan 4
Horizon
Lokasi 3 Lokasi 4
A B BC A B BC
Tinggi
Muka
Air
3,4 cm 5 cm 5,6 cm 3,9 cm 5 cm 5,3 cm
27. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 77
Tabel 4.33 Tinggi Muka Air di permukaan tanah pada ring sampel
lokasi 5 dan 6
Horizon
Lokasi 5 Lokasi 6
A B BC A B
Tinggi
Muka
Air
3,4 cm 5 cm 5,6 cm 3,9 cm 5 cm
Tinggi Ring Sampel : 5 cm
Diameter Ring Sampel : 5 cm
Luas Permukaan Ring Sampel : πr2
=
22
7
x 2,52
= 19,625 cm2
Perhitungan untuk menetukan Permeabilitas:
K =
Q x L
t x h x A
cm/jam
Keterangan :
K
Q
L
t
h
A
= permeabilitas (cm/jam)
= jumlah air yang keluar selama pengukuran (ml)
= tebal contoh tanah (cm)
= tinggi muka air di permukaan tanah (cm)
= waktu pengukuran (jam)
= luas pengukuran contoh tanah (cm2)
Untuk Lokasi ke-1:
- Horizon A:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
186,25 x 5
3,4 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
931,25
16,68
cm
jam
K = 55,83 cm/jam
28. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 78
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-1 untuk horizon A adalah
55,83 cm/jam.
- Horizon AB:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
158,75 x 5
4,2 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
793,75
20,61
cm
jam
K = 38,51 cm/jam
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-1 untuk horizon AB adalah
38,51cm/jam.
Untuk Lokasi ke-2:
- Horizon A:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
280 x 5
3,5 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
1400
17,17
cm
jam
K = 81,54 cm/jam
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-2 untuk horizon A adalah
81,54 cm/jam.
- Horizon B:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
393,75 x 5
1 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
1968,75
4,91
cm
jam
K = 400,97 cm/jam
29. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 79
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-2 untuk horizon B adalah
400,97cm/jam.
Untuk Lokasi ke-3:
- Horizon A:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
190 x 5
3,4 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
950
16,68
cm
jam
K = 56,95 cm/jam
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-3 untuk horizon A adalah
56,95 cm/jam.
- Horizon B:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
86,25 x 5
5 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
431,25
24,53
cm
jam
K = 17,58 cm/jam
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-3 untuk horizon B adalah
17,58 cm/jam.
- Horizon BC:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
7,5 x 5
5,6 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
37,5
27,48
cm
jam
K = 1,36 cm/jam
30. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 80
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-3 untuk horizon BC adalah
1,36 cm/jam.
Untuk Lokasi ke-4:
- Horizon A:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
190 x 5
3,9 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
950
19,13
cm
jam
K = 49,66 cm/jam
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-4 untuk horizon A adalah
49,66 cm/jam.
- Horizon B:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
33,75 x 5
5 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
168,75
24,53
cm
jam
K = 6,88 cm/jam
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-4 untuk horizon B adalah
6,88 cm/jam.
- Horizon BC:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
0 x 5
5,3 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
0
26,00
cm
jam
K = 0 cm/jam
31. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 81
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-4 untuk horizon BC adalah
0 cm/jam. (Sampel tanah sudah sangat jenuh terhadap air)
Untuk Lokasi ke-5:
- Horizon A:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
2625 x 5
3,4 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
13125
16,68
cm
jam
K = 786,87 cm/jam
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-5 untuk horizon A adalah
786,87 cm/jam.
- Horizon AB:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
42,5 x 5
5 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
212,5
24,53
cm
jam
K = 8,66 cm/jam
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-5 untuk horizon B adalah
8,66 cm/jam.
- Horizon BC:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
12,5 x 5
5,6 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
62,5
27,475
cm
jam
K = 2,27 cm/jam
32. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 82
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-5 untuk horizon BC adalah
2,27cm/jam.
Untuk Lokasi ke-6:
- Horizon A:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
431,25 x 5
3,9 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
2156,25
19,13
cm
jam
K = 112,72 cm/jam
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-6 untuk horizon A adalah
112,72 cm/jam.
- Horizon B:
K =
Q x L
t x h x A
cm
jam
K =
3377,5 x 5
5 x 0,25 x 19,625
cm
jam
K =
16887,5
24,53
cm
jam
K = 688,44 cm/jam
Jadi permeabilitas Tanah di lokasi ke-6 untuk horizon B adalah
688,44 cm/jam.
c. Pengukuran Berat Volume, Berat Jenis serta Porositas Tanah
- Pengukuran Berat Volume Tanah
Tabel 4.34 Berat Tanah untuk pengukuran Berat Volume Lokasi 1
dan 2
Horizon
Lokasi 1 Lokasi 2
A AB A B
Berat 2,51 gr 2,28 gr 1,44 gr 2,82 gr
33. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 83
Tabel 4.35 Berat Tanah untuk pengukuran Berat Volume Lokasi
3 dan 4
Horizon
Lokasi 3 Lokasi 4
A B BC A B BC
Berat 2,60 gr 4,66 gr 1,01 gr 3,72 gr 0,97 gr 4,48 gr
Tabel 4.36 Berat Tanah untuk pengukuran Berat Volume Lokasi
5 dan 6
Horizon
Lokasi 5 Lokasi 6
A B BC A B
Berat 2,60 gr 4,66 gr 1,01 gr 3,72 gr 0,97 gr
Tabel 4.37 Berat Tanah dilapisi lilin untuk pengukuran Berat
Volume Lokasi 1 dan 2
Horizon
Lokasi 1 Lokasi 2
A AB A B
Berat 3,16 gr 2,89 gr 1,65 gr 3,21 gr
Tabel 4.38 Berat Tanah dilapisi lilin untuk pengukuran Berat
Volume Lokasi 3 dan 4
Horizon
Lokasi 3 Lokasi 4
A B BC A B BC
Berat 3,09 gr 5,25 gr 1,43 gr 5,27 gr 1,32 gr 4,91 gr
Tabel 4.39 Berat Tanah dilapisi lilin untuk pengukuran Berat
Volume Lokasi 5 dan 6
Horizon
Lokasi 5 Lokasi 6
A B BC A B
Berat 3,09 gr 5,25 gr 1,43 gr 5,27 gr 1,32 gr
34. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 84
Tabel 4.40 Perubahan volume air dalam gelas ukur dalam
pengukuran Berat Volume Lokasi 1 da 2
Volume awal air dalam Gelas ukur = 100 ml
Horizon
Lokasi 1 Lokasi 2
A AB A B
Volume 104 ml 103 ml 103 ml 105 ml
Tabel 4.41 Perubahan volume air dalam gelas ukur dalam
pengukuran Berat Volume Lokasi 3 da 4
Volume awal air dalam Gelas ukur = 70 ml
Horizon
Lokasi 3 Lokasi 4
A B BC A B BC
Volume 72 ml 73 ml 71 ml 74 ml 71 ml 73 ml
Tabel 4.42 Perubahan volume air dalam gelas ukur dalam
pengukuran Berat Volume Lokasi 5 da 6
Volume awal air dalam Gelas ukur = 70 ml
Horizon
Lokasi 5 Lokasi 6
A B BC A B
Volume 72 ml 73 ml 71 ml 74 ml 71 ml
Perhitungan untuk menentukan Berat Volume Tanah :
Berat gumpal tanah kering mutlak = a x
100
100 + Ka
gram
Ka = Kadar air contoh tanah gumpal
Volume Gumpal Tanah = (q− p) −
(b − a)
0,87
ml
Berat jenis lilin = 0,87 gram/cm3
BV =
berat gumpalan tanah kering mutlak
volume gumpal tanah
gram/cm3
35. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 85
- Untuk Lokasi ke-1:
Horizon A:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 2,51 x
100
100 + 85,61
gram
BGTKM = 2,51 x 0,54 gram
BGTKM = 1,36 gram
VGT = (104 − 100) −
(3,16 − 2,51)
0,87
ml
VGT = (4) −
(0,65)
0,87
ml
VGT = (4) − 0,75 ml
VGT = 3,25 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
1,36
3,25
gram/cm3
BV = 0,42 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi satu Horizon A adalah 0,42
gram/cm3
Horizon AB:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 2,28 x
100
100 + 0,89
gram
BGTKM = 2,28 x 0,99 gram
BGTKM = 2,26 gram
VGT = (103 − 100) −
(2,89 − 2,28)
0,87
ml
VGT = (3) −
(0,61)
0,87
ml
VGT = (3) − 0,70 ml
VGT = 2,3 ml
36. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 86
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
2,26
2,3
gram/cm3
BV = 0,98 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi satu Horizon AB adalah 0,98
gram/cm3.
- Untuk Lokasi ke-2:
Horizon A:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 1,44 x
100
100 + 4,67
gram
BGTKM = 1,44 x 0,96 gram
BGTKM = 1,38 gram
VGT = (103 − 100) −
(1,65 − 1,44)
0,87
ml
VGT = (3) −
(0,21)
0,87
ml
VGT = (3) − 0,24 ml
VGT = 2,76 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
1,38
2,76
gram/cm3
BV = 0,5 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi dua Horizon A adalah 0,5
gram/cm3
Horizon B:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 2,82 x
100
100 + 0,52
gram
BGTKM = 2,82 x 0,99 gram
37. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 87
BGTKM = 2,79 gram
VGT = (105 − 100) −
(3.21 − 2,82)
0,87
ml
VGT = (5) −
(0,39)
0,87
ml
VGT = (5) − 0,45 ml
VGT = 4,55 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
2,79
4,55
gram/cm3
BV = 0,61 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi Dua Horizon B adalah 0,61
gram/cm3.
- Untuk Lokasi ke-3:
Horizon A:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 2,60 x
100
100 + 73,63
gram
BGTKM = 2,60 x 0,58 gram
BGTKM = 1,51 gram
VGT = (72 − 70)−
(3,09 − 2,60)
0,87
ml
VGT = (2) −
(3,09 − 2,60)
0,87
ml
VGT = (2) − 0,56 ml
VGT = 1,44 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
1,51
1,44
gram/cm3
BV = 1,05 gram/cm3
38. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 88
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi tiga Horizon A adalah 1,05
gram/cm3
Horizon B:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 4,66 x
100
100 + 4,57
gram
BGTKM = 4,66 x 0,96 gram
BGTKM = 4,47 gram
VGT = (73 − 70)−
(5,25 − 4,66)
0,87
ml
VGT = (3) −
(0,59)
0,87
ml
VGT = (3) − 0,68 ml
VGT = 2,32 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
4,47
2,32
gram/cm3
BV = 1,93 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi tiga Horizon B adalah 1,93
gram/cm3.
Horizon BC:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 1,01 x
100
100 + 14,03
gram
BGTKM = 1,01 x 0,88 gram
BGTKM = 0,88 gram
VGT = (71 − 70)−
(1,43 − 1,01)
0,87
ml
VGT = (1) −
(0,42)
0,87
ml
VGT = (1) − 0,48 ml
39. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 89
VGT = 0,52 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
0,88
0,52
gram/cm3
BV = 1,69 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi tiga Horizon BC adalah 1,69
gram/cm3.
- Untuk Lokasi ke-4:
Horizon A:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 3,72 x
100
100 + 25,13
gram
BGTKM = 3,72 x 0,80 gram
BGTKM = 2,98 gram
VGT = (74 − 70)−
(5,27 − 3,72)
0,87
ml
VGT = (4) −
(1,55)
0,87
ml
VGT = (4) − 1,78 ml
VGT = 2,22 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
2,98
2,22
gram/cm3
BV = 1,34 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi empat Horizon A adalah 1,34
gram/cm3
Horizon B:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 0,97 x
100
100 + 19,37
gram
40. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 90
BGTKM = 0,97 x 0,84 gram
BGTKM = 0,81 gram
VGT = (71 − 70)−
(1,32 − 0,97)
0,87
ml
VGT = (1) −
(0,35)
0,87
ml
VGT = (1) − 0,40 ml
VGT = 0,60 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
0,81
0,60
gram/cm3
BV = 1,35 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi empat Horizon B adalah 1,35
gram/cm3.
Horizon BC:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 4,48 x
100
100 + 35,41
gram
BGTKM = 4,48 x 0,74 gram
BGTKM = 3,32 gram
VGT = (73 − 70)−
(4,91 − 4,48)
0,87
ml
VGT = (3) −
(0,43)
0,87
ml
VGT = (3) − 0,49 ml
VGT = 2,51 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
3,32
2,51
gram/cm3
BV = 1,32 gram/cm3
41. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 91
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi empat Horizon BC adalah 1,32
gram/cm3.
- Untuk Lokasi ke-5:
Horizon A:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 2,60 x
100
100 + 73,63
gram
BGTKM = 2,60 x 0,58 gram
BGTKM = 1,51 gram
VGT = (72 − 70)−
(3,09 − 2,60)
0,87
ml
VGT = (2) −
(3,09 − 2,60)
0,87
ml
VGT = (2) − 0,56 ml
VGT = 1,44 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
1,51
1,44
gram/cm3
BV = 1,05 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi lima Horizon A adalah 1,05
gram/cm3
Horizon B:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 4,66 x
100
100 + 4,57
gram
BGTKM = 4,66 x 0,96 gram
BGTKM = 4,47 gram
VGT = (73 − 70)−
(5,25 − 4,66)
0,87
ml
VGT = (3) −
(0,59)
0,87
ml
42. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 92
VGT = (3) − 0,68 ml
VGT = 2,32 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
4,47
2,32
gram/cm3
BV = 1,93 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi lima Horizon B adalah 1,93
gram/cm3.
Horizon BC:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 1,01 x
100
100 + 14,03
gram
BGTKM = 1,01 x 0,88 gram
BGTKM = 0,88 gram
VGT = (71 − 70)−
(1,43 − 1,01)
0,87
ml
VGT = (1) −
(0,42)
0,87
ml
VGT = (1) − 0,48 ml
VGT = 0,52 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
0,88
0,52
gram/cm3
BV = 1,69 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi lima Horizon BC adalah 1,69
gram/cm3.
43. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 93
- Untuk Lokasi ke-6:
Horizon A:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 3,72 x
100
100 + 25,13
gram
BGTKM = 3,72 x 0,80 gram
BGTKM = 2,98 gram
VGT = (74 − 70)−
(5,27 − 3,72)
0,87
ml
VGT = (4) −
(1,55)
0,87
ml
VGT = (4) − 1,78 ml
VGT = 2,22 ml
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
2,98
2,22
gram/cm3
BV = 1,34 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi enam Horizon A adalah 1,34
gram/cm3
Horizon B:
BGTKM = a x
100
100 + Ka
gram
BGTKM = 0,97 x
100
100 + 19,37
gram
BGTKM = 0,97 x 0,84 gram
BGTKM = 0,81 gram
VGT = (71 − 70)−
(1,32 − 0,97)
0,87
ml
VGT = (1) −
(0,35)
0,87
ml
VGT = (1) − 0,40 ml
VGT = 0,60 ml
44. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 94
BV =
BGTKM
VGT
gram/cm3
BV =
0,81
0,60
gram/cm3
BV = 1,35 gram/cm3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi enam Horizon B adalah 1,35
gram/cm3.
- Pengukuran Berat Jenis Tanah
Untuk Lokasi 1, Horizon A :
Berat Piknometer = 25,79 gram
Berat Piknometer + air = 125,33 gram
Suhu air dalam Piknometer = °C
Berat jenis air = 0,996
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm = 34,93 gram
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm
+ air = 130,2 gram
Suhu air dalam piknometer
+ tanah ϕ 2mm = °C
Berat jenis air + tanah ϕ 2mm = 0,995
Untuk Lokasi 2, Horizon A :
Berat Piknometer = 25,79 gram
Berat Piknometer + air = 125,33 gram
Suhu air dalam Piknometer = 28°C
Berat jenis air = 0,996
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm = 34,93 gram
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm
+ air = 130,20 gram
Suhu air dalam piknometer
+ tanah ϕ 2mm = 31°C
Berat jenis air + tanah ϕ 2mm = 0,995
45. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 95
Untuk Lokasi 3, Horizon A :
Berat Piknometer = 25,63 gram
Berat Piknometer + air = 125,31 gram
Suhu air dalam Piknometer = 31°C
Berat jenis air = 0,995
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm = 44,61 gram
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm
+ air = 134,09 gram
Suhu air dalam piknometer
+ tanah ϕ 2mm = 29°C
Berat jenis air + tanah ϕ 2mm = 0,996
Untuk Lokasi 4, Horizon A :
Berat Piknometer = 25,66 gram
Berat Piknometer + air = 125,30 gram
Suhu air dalam Piknometer = 31°C
Berat jenis air = 0,995
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm = 45,17 gram
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm
+ air = 136,03 gram
Suhu air dalam piknometer
+ tanah ϕ 2mm = 28°C
Berat jenis air + tanah ϕ 2mm = 0,996
Untuk Lokasi 5, Horizon A :
Berat Piknometer = 25,83 gram
Berat Piknometer + air = 125,66 gram
Suhu air dalam Piknometer = 28°C
Berat jenis air = 0,996
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm = 38,61 gram
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm
+ air = 133,19 gram
46. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 96
Suhu air dalam piknometer
+ tanah ϕ 2mm = 29°C
Berat jenis air + tanah ϕ 2mm = 0,996
Untuk Lokasi 6, Horizon A :
Berat Piknometer = 25,78 gram
Berat Piknometer + air = 125,50 gram
Suhu air dalam Piknometer = 30°C
Berat jenis air = 0,995
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm = 39,81 gram
Berat Piknometer + tanah ϕ 2mm
+ air = 132,59 gram
Suhu air dalam piknometer
+ tanah ϕ 2mm = 30°C
Berat jenis air + tanah ϕ 2mm = 0,995
Perhitungan untuk mendapatkan Berat Jenis Tanah
Berat Tanah Kering Mutlak = (c − a)x
100
100 + Ka
g𝑟
Ka = Kadar Air contoh tanah ∅ 2mm
Volumet total butir tanah =
b − a
BJ1
−
d − c
BJ2
cm3
BJ Tanah =
Berat Tanah Kerng Mutlak (gr)
Volume tanah kering mutlak (cm3)
Untuk Lokasi 1, Horizon A:
BTKM = (c − a)x
100
100 + Ka
g𝑟
BTKM = (34,93− 25,79)x
100
100 + 19,33
g𝑟
BTKM = (9,14) x 0,84 g𝑟
BTKM = 7,68 g𝑟
47. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 97
VTBT =
b − a
BJ1
−
d − c
BJ2
cm3
VTBT =
125,33 − 25,79
0,996
−
130,2 − 34,93
0,995
cm3
VTBT =
99,54
0,996
−
95,27
0,995
cm3
VTBT = 99,94− 95,75 cm3
VTBT = 4,19 cm3
BJ Tanah =
BTKM (gr)
VTBT (cm3)
BJ Tanah =
7,68 (gr)
4,19 (cm3)
BJ Tanah = 1,83 gram/cm3
Jadi Berat Jenis Tanah Lokasi Pertama Horizon A adalah 1,83
gram/cm3.
Untuk Lokasi 2, Horizon A:
BTKM = (c − a)x
100
100 + Ka
g𝑟
BTKM = (34,93− 25,79)x
100
100 + 8,67
g𝑟
BTKM = (9,14) x 0,92 g𝑟
BTKM = 8,41 g𝑟
VTBT =
b − a
BJ1
−
d − c
BJ2
cm3
VTBT =
125,33 − 25,79
0,995
−
130,2 − 34,93
0,996
cm3
VTBT =
99,54
0,995
−
95,27
0,996
cm3
VTBT = 100,04− 95,65 cm3
VTBT = 4,39 cm3
BJ Tanah =
BTKM (gr)
VTBT (cm3)
BJ Tanah =
8,41 (gr)
4,39 (cm3)
48. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 98
BJ Tanah = 1,92 gram/cm3
Jadi Berat Jenis Tanah Lokasi Kedua Horizon A adalah 1,92
gram/cm3.
Untuk Lokasi 3, Horizon A:
BTKM = (c − a)x
100
100 + Ka
g𝑟
BTKM = (44,61− 25,63)x
100
100 + 23,86
g𝑟
BTKM = (18,98) x 0,81 g𝑟
BTKM = 15,37 g𝑟
VTBT =
b − a
BJ1
−
d − c
BJ2
cm3
VTBT =
125,31 − 25,61
0,995
−
134,09 − 44,61
0,996
cm3
VTBT =
99,7
0,995
−
89,48
0,996
cm3
VTBT = 100,20− 89,84 cm3
VTBT = 10,36 cm3
BJ Tanah =
BTKM (gr)
VTBT (cm3)
BJ Tanah =
15,37 (gr)
10,36 (cm3)
BJ Tanah = 1,48 gram/cm3
Jadi Berat Jenis Tanah Lokasi tiga Horizon A adalah 1,48
gram/cm3.
Untuk Lokasi 4, Horizon A:
BTKM = (c − a)x
100
100 + Ka
g𝑟
BTKM = (45,17− 25,66)x
100
100 + 20,19
g𝑟
BTKM = (19,51) x 0,83 g𝑟
BTKM = 16,19 g𝑟
49. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 99
VTBT =
b − a
BJ1
−
d − c
BJ2
cm3
VTBT =
125,30 − 25,66
0,995
−
136,03 − 45,17
0,996
cm3
VTBT =
99,64
0,995
−
90,86
0,996
cm3
VTBT = 100,14− 91,22 cm3
VTBT = 8,92 cm3
BJ Tanah =
BTKM (gr)
VTBT (cm3)
BJ Tanah =
16,19 (gr)
8,92 (cm3)
BJ Tanah = 1,81 gram/cm3
Jadi Berat Jenis Tanah Lokasi empat Horizon A adalah 1,81
gram/cm3.
Untuk Lokasi 5, Horizon A:
BTKM = (c − a)x
100
100 + Ka
g𝑟
BTKM = (38,61− 25,83)x
100
100 + 14,94
g𝑟
BTKM = (12,78) x 0,87 g𝑟
BTKM = 11,12 g𝑟
VTBT =
b − a
BJ1
−
d − c
BJ2
cm3
VTBT =
125,66 − 25,83
0,996
−
133,19 − 38,61
0,996
cm3
VTBT =
99,83
0,996
−
94,58
0,996
cm3
VTBT = 100,23− 94,96 cm3
VTBT = 5,27 cm3
BJ Tanah =
BTKM (gr)
VTBT (cm3)
BJ Tanah =
11,12 (gr)
5,27 (cm3)
50. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 100
BJ Tanah = 2,11 gram/cm3
Jadi Berat Jenis Tanah Lokasi Lima Horizon A adalah 2,11
gram/cm3.
Untuk Lokasi 6, Horizon A:
BTKM = (c − a)x
100
100 + Ka
g𝑟
BTKM = (39,81− 25,78)x
100
100 + 146,91
g𝑟
BTKM = (14,03) x 0,41 g𝑟
BTKM = 5,75 g𝑟
VTBT =
b − a
BJ1
−
d − c
BJ2
cm3
VTBT =
125,50 − 25,78
0,995
−
132,59 − 39,81
0,995
cm3
VTBT =
99,72
0,995
−
92,78
0,995
cm3
VTBT = 100,22− 93,25 cm3
VTBT = 6,97 cm3
BJ Tanah =
BTKM (gr)
VTBT (cm3)
BJ Tanah =
5,75 (gr)
6,97 (cm3)
BJ Tanah = 0,82 gram/cm3
Jadi Berat Jenis Tanah Lokasi Enam Horizon A adalah 0,82
gram/cm3.
51. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 101
- Pengukuran Porositas Tanah
Untuk Lokasi 1, Horizon A:
Berat Volume Tanah = 0,42 gram/cm3
Berat Jenis Tanah = 1,83 gram/cm3
Untuk Lokasi 2, Horizon A:
Berat Volume Tanah = 0,50 gram/cm3
Berat Jenis Tanah = 1,92 gram/cm3
Untuk Lokasi 3, Horizon A:
Berat Volume Tanah = 1,05 gram/cm3
Berat Jenis Tanah = 1,48 gram/cm3
Untuk Lokasi 4, Horizon A:
Berat Volume Tanah = 1,34 gram/cm3
Berat Jenis Tanah = 1,81 gram/cm3
Untuk Lokasi 5, Horizon A:
Berat Volume Tanah = 1,05 gram/cm3
Berat Jenis Tanah = 2,11 gram/cm3
Untuk Lokasi 6, Horizon A:
Berat Volume Tanah = 1,34 gram/cm3
Berat Jenis Tanah = 0,82 gram/cm3
Perhitungan Prositas Tanah:
N = (1 −
BV
BJ
) x 100%
Untuk Lokasi 1, Horizon A:
N = (1 −
0,42
1,83
) x 100%
N = (1 − 0,23) x 100%
N = 77%
Jadi Porositas Tanah di lokasi 1 untuk Horizon A adalah 77%
52. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 102
Untuk Lokasi 2, Horizon A:
N = (1 −
0,50
1,92
) x 100%
N = (1 − 0,26) x 100%
N = 74%
Jadi Porositas Tanah di lokasi 2 untuk Horizon A adalah 29%
Untuk Lokasi 3, Horizon A:
N = (1 −
1,05
1,48
) x 100%
N = (1 − 0,71) x 100%
N = 29%
Jadi Porositas Tanah di lokasi 3 untuk Horizon A adalah 29%
Untuk Lokasi 4, Horizon A:
N = (1 −
1,34
1,81
) x 100%
N = (1 − 0,74) x 100%
N = 26%
Jadi Porositas Tanah di lokasi 4 untuk Horizon A adalah 26%
Untuk Lokasi 5, Horizon A:
N = (1 −
1,05
2,11
) x 100%
N = (1 − 0,49) x 100%
N = 51%
Jadi Porositas Tanah di lokasi 3 untuk Horizon A adalah 51%
Untuk Lokasi 6, Horizon A:
N = (1 −
1,34
0,82
) x 100%
N = (1 − 1,63) x 100%
N = −63%
Jadi Porositas Tanah di lokasi 3 untuk Horizon A adalah -63%
(Terjadi Human Error saat analisis di Laboratorium)
53. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 103
- Analisis Besar Butir dan Perhitungan NPD
Penentuan persen pasir, debu, dan lempung.
Pasir (P) = berat ( cawan + pasir) − berat cawan
Lempung (L) = (berat (cawan + lempung) − berat cawan) x
1000
volume pemipetan
Debu (D) = (berat debu + lempung) − berat lempung
1000
volume pemipetan
=
1000
25
= 40
Perhitungan:
%Pasir =
P
P + L + D
x 100%
%Debu =
D
P + L + D
x 100%
%Lempung =
L
P + L + D
x 100%
Untuk Lokasi 1 horizon A
Berat Cawan (I) : 37,7 gram
Debu + Lempung : 40,1 gram
Berat Cawan (2) : 37,9 gram
Lempung : 38,0 gram
Berat Cawan (3) : 53,5 gram
Pasir Halus : 53,6 gram
Untuk Lokasi 1 horizon AB
Berat Cawan (I) : 38,6 gram
Debu + Lempung : 39,0 gram
Berat Cawan (2) : 60,7 gram
Lempung : 60,85 gram
Berat Cawan (3) : 38,4 gram
Pasir Halus : 40,69 gram
Untuk Lokasi 2 horizon A
Berat Cawan (I) : 64,02 gram
Debu + Lempung : 64,20 gram
54. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 104
Berat Cawan (2) : 37,43 gram
Lempung : 37,60 gram
Berat Cawan (3) : 85,00 gram
Pasir Halus : 85,10 gram
Untuk Lokasi 2 horizon B
Berat Cawan (I) : 40,88 gram
Debu + Lempung : 41,10 gram
Berat Cawan (2) : 38,10 gram
Lempung : 38,20 gram
Berat Cawan (3) : 35,00 gram
Pasir Halus : 35,10 gram
Untuk Lokasi 3 horizon A
Berat Cawan (I) : 60,06 gram
Debu + Lempung : 60,23 gram
Berat Cawan (2) : 60,72 gram
Lempung : 60,87 gram
Berat Cawan (3) : 60,64 gram
Pasir Halus : 61,59 gram
Untuk Lokasi 3 horizon B
Berat Cawan (I) : 41,65 gram
Debu + Lempung : 41,76 gram
Berat Cawan (2) : 56,36 gram
Lempung : 56,44 gram
Berat Cawan (3) : 39,86 gram
Pasir Halus : 41,99 gram
Untuk Lokasi 4 horizon A
Berat Cawan (I) : 70,27 gram
Debu + Lempung : 70,47 gram
Berat Cawan (2) : 55,73 gram
Lempung : 55,81 gram
Berat Cawan (3) : 53,54 gram
55. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 105
Pasir Halus : 54,29 gram
Untuk Lokasi 4 horizon B
Berat Cawan (I) : 60,06 gram
Debu + Lempung : 60,19 gram
Berat Cawan (2) : 60,72 gram
Lempung : 60,77 gram
Berat Cawan (3) : 60,64 gram
Pasir Halus : 62,13 gram
Untuk Lokasi 5 horizon A
Berat Cawan (I) : 39,56 gram
Debu + Lempung : 39,63 gram
Berat Cawan (2) : 37,39 gram
Lempung : 37,53 gram
Berat Cawan (3) : 60,68 gram
Pasir Halus : 61,83 gram
Untuk Lokasi 6 horizon A
Berat Cawan (I) : 37,01 gram
Debu + Lempung : 37,12 gram
Berat Cawan (2) : 38,39 gram
Lempung : 38,56 gram
Berat Cawan (3) : 58,31 gram
Pasir Halus : 59,28 gram
56. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 106
Hasil Perhitungan penentuan pasir, lempung dan debu:
Untuk Lokasi 1 Horizon A
Pasir (P) = 53,6 – 53,5
= 0,1 gram
Lempung (L) = (38,0 – 37,9) x 40
= 0,1 x 40
= 4 gram
Debu (D) = (40,1 – 37,7) – 0,1
= 2,4 – 0,1
= 2,3 gram
Untuk Lokasi 1 Horizon AB
Pasir (P) = 40,69 – 38,40
= 2,29 gram
Lempung (L) = (60,85 – 60,70) x 40
= 0,15 x 40
= 6 gram
Debu (D) = (39,0 – 38,6) – 0,15
= 0,4 – 0,15
= 0,25 gram
Untuk Lokasi 2 Horizon A
Pasir (P) = 85,10 – 85,00
= 0,10 gram
Lempung (L) = (37,60 – 37,43) x 40
= 0,17 x 40
= 6,8 gram
Debu (D) = (64,20 – 64,02) – 0,17
= 0,18 – 0,17
= 0,01 gram
Untuk Lokasi 2 Horizon B
Pasir (P) = 35,10 – 35,00
= 0,10 gram
57. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 107
Lempung (L) = (38,20 – 38,10) x 40
= 0,10 x 40
= 4 gram
Debu (D) = (41,10 – 40,88) – 0,10
= 0,22 – 0,17
= 0,05 gram
Untuk Lokasi 3 Horizon A
Pasir (P) = 61,59 – 60,64
= 0,95 gram
Lempung (L) = (60,87 – 60,72) x 40
= 0,15 x 40
= 6 gram
Debu (D) = (60,23 – 60,06) – 0,15
= 0,17 – 0,15
= 0,02 gram
Untuk Lokasi 3 Horizon B
Pasir (P) = 41,99 – 39,86
= 2,13 gram
Lempung (L) = (56,44 – 56,36) x 40
= 0,08 x 40
= 3,2 gram
Debu (D) = (41,76 – 41,65) – 0,08
= 0,11 – 0,08
= 0,03 gram
Untuk Lokasi 4 Horizon A
Pasir (P) = 54,29 – 53,54
= 0,75 gram
Lempung (L) = (55,81 – 55,73) x 40
= 0,08 x 40
= 3,2 gram
Debu (D) = (70,47 – 70,27) – 0,08
58. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 108
= 0,20 – 0,08
= 0,12 gram
Untuk Lokasi 4 Horizon B
Pasir (P) = 62,13 – 60,64
= 1,49 gram
Lempung (L) = (60,77 – 60,72) x 40
= 0,05 x 40
= 2 gram
Debu (D) = (60,19 – 60,06) – 0,05
= 0,13 – 0,05
= 0,08 gram
Untuk Lokasi 5 Horizon A
Pasir (P) = 61,83 – 60,68
= 1,15 gram
Lempung (L) = (37,53 – 37,39) x 40
= 0,14 x 40
= 5,6 gram
Debu (D) = (39,63 – 39,56) – 0,14
= 0,07 – 0,14
= -0,07 gram
Untuk Lokasi 6 Horizon A
Pasir (P) = 59,28 – 58,31
= 0,97 gram
Lempung (L) = (38,56 – 38,39) x 40
= 0,17 x 40
= 6,8 gram
Debu (D) = (37,12 – 37,01) – 0,17
= 0,11 – 0,17
= - 0,06 gram
59. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 109
Untuk Lokasi 1 Horizon A
%Pasir =
0,1
0,1 + 4 + 2,3
x 100% =
0,1
6,4
x 100% = 1,56 %
%Debu =
2,3
0,1 + 4 + 2,3
x 100% =
2,3
6,4
x 100% = 35,94 %
%Lempung =
4
0,1 + 4 + 2,3
x 100% =
4
6,4
x 100% = 62,5 %
Gambar 4.7 Penentuan Tekstur Tanah Horizon A Lokasi 1
Untuk Lokasi 1 Horizon AB
%Pasir =
2,29
2,29 + 6 + 0,25
x 100% =
2,29
8,54
x 100% = 26,82 %
%Debu =
0,25
2,29 + 6 + 0,25
x 100% =
0,25
8,54
x 100% = 2,92 %
%Lempung =
6
2,29 + 6 + 0,25
x 100% =
6
8,54
x 100%
= 70,26 %
60. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 110
Gambar 4.8 Penentuan Tekstur Tanah Horizon B Lokasi 1
Untuk Lokasi 2 Horizon A
%Pasir =
0,1
0,1 + 6,8 + 0,01
x 100% =
0,1
6,91
x 100% = 1,45 %
%Debu =
0,01
0,1 + 6,8 + 0,01
x 100% =
0,01
6,91
x 100% = 0,15 %
%Lempung =
6,8
0,1 + 6,8 + 0,01
x 100% =
6,8
6,91
x 100%
= 98,40 %
Gambar 4.9 Penentuan Tekstur Tanah Horizon A Lokasi 2
61. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 111
Untuk Lokasi 2 Horizon B
%Pasir =
0,1
0,1 + 4 + 0,05
x 100% =
0,1
4,15
x 100% = 2,41 %
%Debu =
0,05
0,1 + 4 + 0,05
x 100% =
0,05
4,15
x 100% = 1,20 %
%Lempung =
4
0,1 + 4 + 0,05
x 100% =
4
4,15
x 100% = 96.39 %
Gambar 4.10 Penentuan Tekstur Tanah Horizon B Lokasi 2
Untuk Lokasi 3 Horizon A
%Pasir =
0,95
0,95 + 6 + 0,02
x 100% =
0,95
6,97
x 100% = 13,63 %
%Debu =
0,02
0,95 + 6 + 0,02
x 100% =
0,02
6,97
x 100% = 0,29 %
%Lempung =
6
0,95 + 6 + 0,02
x 100% =
6
6,97
x 100%
= 86,08 %
62. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 112
Gambar 4.11 Penentuan Tekstur Tanah Horizon A Lokasi 3
Untuk Lokasi 3 Horizon B
%Pasir =
2,13
2,13 + 3,2 + 0,03
x 100% =
2,13
5,36
x 100%
= 39,74 %
%Debu =
0,03
2,13 + 3,2 + 0,03
x 100% =
0,03
5,36
x 100%
= 0,56 %
%Lempung =
3,2
2,13 + 3,2 + 0,03
x 100% =
3,2
5,36
x 100%
= 59,70 %
63. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 113
Gambar 4.12 Penentuan Tekstur Tanah Horizon B Lokasi 3
Untuk Lokasi 4 Horizon A
%Pasir =
0,75
0,75 + 3,2 + 0,12
x 100% =
0,75
4,07
x 100%
= 18,43 %
%Debu =
0,12
0,75 + 3,2 + 0,12
x 100% =
0,12
4,07
x 100%
= 2,95 %
%Lempung =
3,2
0,75 + 3,2 + 0,12
x 100% =
3,2
4,07
x 100%
= 78,62 %
64. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 114
Gambar 4.13 Penentuan Tekstur Tanah Horizon A Lokasi 4
Untuk Lokasi 4 Horizon B
%Pasir =
1,49
1,49 + 2 + 0,08
x 100% =
1,49
3,57
x 100% = 41,74 %
%Debu =
0,08
1,49 + 2 + 0,08
x 100% =
0,08
3,57
x 100% = 2,24 %
%Lempung =
2
1,49 + 2 + 0,08
x 100% =
2
3,57
x 100%
= 56,02 %
Gambar 4.14 Penentuan Tekstur Tanah Horizon B Lokasi 4
65. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 115
B. Pembahasan
a. Lokasi 1
Lokasi yang berada di desa Pakatto Kec. Bontomatannu memiliki
ketinggian 42,6 mdpl. Lokasi dibuatnya singkapan tanah untuk pengamatan
profil tanah memiliki lahan dalam keadaan kering, dengan bentuk lereng yang
cekung. Di lokasi ini saat pengamatan profil tanah, dapat dilihat tiga jenis
horizon, berupa horizon A, horizon AB, dan horizon C. Masing-masing dari
horizon inisetelah pengujian kandungan organik maupun kandungan kapur,
dari ketiga horizon tersbeut, masing-masing kurang mengandung. Hal ini
didukung oleh data pH yang hanya mencapai rata-rata 5.0, dimana kandungan
organic yang tinggi ditandai dengan pH yang netral atau mencapai angka
sekitar 7.0. Dan dilihat dari warna yang telah ditentukan, warna masing-
masing horizon agak cerah, yang menandakan kurangnya kandungan organic
maupun kapur di tanah tersebut.
Kadar air yang ada di tanah untuk lokasi pertama, nilai tertinggi ditemukan
pada horizon A, sedangkan untuk horizon AB, kadar air yang cukup rendah,
tidak mencapai angka 10%. Hal ini disebabkan karena AB yang merupakan
peralihan dari A ke B, dimana di A umumnya terjadi pencucian unsur-unsur
tanah oleh air. Adapun data permeabilitas yang diperoleh dari sampel tanah
lokasi pertama yaitu, tingkat permeabilitas yang tinggi antara horizon A dan
horizon AB dipegang oleh horizon A dengan nilai permeabilitas 55,83
cm/jam. Hal ini bisa didukung karena nilai porositas yang diperoleh untuk
hoizon A di tanah tersebut mencapai 77%. Sehingga kemampuan untuk
meloloskan airnya sangat tinggi. Dengan tekstur yang termasuk lempung,
namun hamper memasuki tekstur lempung berdebu, serta struktur yang
berupa granular membulat yang diperoleh saat penentuan struktur secara
manual.
b. Lokasi 2
Lokasi kedua diadakannya praktek lapang berada di daerah Bili-bili Kec.
Bontomarannu dengan ketinggia 121, 007 mdpl dengan kaeadaan lahan yang
cukup subur dan bentuk lereng yang berupa teras. Didaerah ini dapat dilihat
66. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 116
di sekitarannya terdapat batuan beku, hal ini dapat dijelaskan dengan jenis
geologi yang ada didaerah tersebut yang berupa Batuan Gunung Api
Baturape-Cindako. Dalam pengujian kandungan organik dan kandungan
kapur tanah untuk lokasi kedua, masing-masing horizon, baik horizon A, B,
kurang mengandung bahan organic ataupun kapur. Hal ini didukung oleh
nilai pH yang jika dilihat dari pH akutal Cuma mencapai rata-rata 5.0
sedangan potensialnya hanya mencapai rata-rata 4.7, dimana kandungan yang
tinggi dapat diperoleh jika tanah mendekati pH netral (7.0). Adapun data lain
yang mendukung adalah warna dari tiap horizonnya, ada yang berwarna
cokelat kemerahan dan cokelat terang, dimana warna tersebut merupakan
warna yang agak terang. Warna yang agak terang menandakan kurangnya
kandungan organik ataupun kapur dalam tanah tersebut.
Kadar air tertinggi di tanah tersebut dapat dipereleh di horizon A, hal ini
didukung oleh hasil data analisis permeabilitas di horizon A merupakan yang
terendah jika dibandingkan dengan permeabilitas horizon B. Horizon A hanya
mencapai angka 81,54 cm/jam sedangkan B mencapai 400,97 cm/jam.
Adapun data porositas untuk horizon A yang memiliki nilai 74 persen.
Dengan tekstur lempung, sehingga kandungan air yang cukup tinggi.
c. Lokasi 3
Lokasi yang berada di daerah Pinus Kec. Tinggimoncing dengan
ketinggian mecnapai 959,22 mdpl dengan keadaan lahan yang subur serta
bentuk lereng yang berupa teras. Dilokasi ketiga ini, dalam pembuatan
penampang tanah, ditemukannya empat lapis horizon, yang berupa horizon
A.B, BC, dan horizon C. saat pengukuran kandungan organic, setiap horizon
dari lokasi ketiga ini dapat disimpulkan kurang mengandung bahan organik.
Begitupun dengan kandunga kapur tanah dilokasi ketiga. Hal ini dapat
dibenarkan jika menggunakan data yang diperoleh dan teori yang ada.
Dimana dilapangan, warna tanah dihorzion tersebut agak terang menandakan
kandungan organiknya rendah. Dan hubungan pH dengan tingkat kandungan
organic, kandungan organic suatu tanah akan tinggi apabila pHnya sekitaran
67. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 117
pH netral. Dan pH dilokasi tersebut baik actual maupun potensila hanya
mencapai angka 4,7 dan 5,0, sedangkan pH netral berada diangka 7.0.
Permeabilitas tanah dilokasi ketiga, berdasarkan hasil analisis di
laboratoriu, maka dapat dijealskan bahwa permeabilitas tanah horizon A
berharkat sangat cepat, dan horizon B berharkat agak cepat, serta BC
harkatnya sedang. Adapun data porositas yang diperoleh setelah perhitungan
berat volume dan berat jenis yaitu 29%. Angka tersebut didukung dengan
struktur yang ada di horizon A berupa granular, sehingga pori-porinya agak
besar., sehingga permebalitias di horizon A sangat cepat. Selanjutnya
kandungan air dari horizon yang ada dilokasi ketiga. Dari hasil rata-rata untuk
sampel 2mm(perwakilan) dari horizon A, B, dan BC rata-ratanya adalah
30,09% dengan kadar air tertinggi terdapat di horizon B. hal ini dapat
dibenarkan karena hasil pencucuian di horizon A (beserta airnya) akan
mengalir dan terendapkan di horizon B. kadar air di lokasi ini juga cukup
tinggi karena lokasi tersebut memilikih curah hujan yang cukup tinggi,
sehingga tanah dilokasi tersebut lembab, dan pinus yang merupakan pohon
dengan kemampuan akar yang kuat untuk mengikat air. Dan dari hasil
pengujian tekstur baik horizon A, maupun horizon B kedua-duanya termasuk
dalam tekstur lempung.
d. Lokasi 4
Lokasi yang berada di daerah Batulapisi, Kec. Tinggimoncong, memiliki
ketinggian mencapai 1289,32 mdpl dengan keadaan lahan yang subur serta
bentuk lereng yang cembung. Dari hasil pengujian dilapangan untuk
kandungan organic dan kandungan kapur tanah yang ada dihorizon tanah (A,
B, BC, dan C) dilokasi keempat, semuanya kurang mengandung bahan
organic maupun kapur. Hal ini bisa dilihat dari pH yang Cuma mencapai rata-
rata 5.0 yang menandakan kurangnya kandungna organic di tanah tersebut.
Serta warna tanah yang agak cerah. Dengan ketinggian yang meleibih 1000
mdpl, maka dapat diperoleh jenis tanah yang berupa tanah Andosol, dimana
tanah andosol ini dapat ditemukan didaerah dengan ketinggian yang mencapai
1000mdpl.
68. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 118
Data permeabilitas yang diperoleh dari hasil analisis laboratorium, dapat
disimpulkan bahwa horizon A memiliki nilai kandungan air yang tinggi. Hal
ini bisa dapat dijelaskan karena kondisi lahan yang ditumbuhi pohon dan
perakaran di horizon tersebut sangat banyak sehingga ikatan antara air dan
akar sangat tinggi, hingga mempengaruhi kandungan air yang ada di horizon
tersebut. Adapun data permeabilitas yang diperoleh bahwa horizon A
memiliki tingkat permeabilitas yang tinggi mencapai angka 49,66 cm/jam.
Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis berta volume dan berat jenis
yang dapat meghasilkan data porositas yang mencapai angka 26 persen..Yang
merupakan angka yang cukup tinggi untuk nilai porositas. Dan hasil
penentuan strukutr di horizon tersebut adalah granular membulat serta tekstur
yang berupa tekstur lempung.
e. Lokasi 5 (Titik 1)
Lokasi yang berada di desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao dengan
ketinggian tempat mencapai 1566,69 mdpl dengan keadaan lahan yang kering
subur, serta bentuk lereng yang cembung. Dalam pembuatan penampang
tanah dilokasi ini dilakukan dengan cara penggalian dan pengeboran. Adapun
horizon yang dapat diamati adalah horizon A, B dan BC. Dimana hasil uji
kandungan organic dan kandungan kapur memberikan hasil dari masing-
masing horizon adalah kurang mengandung bahan organic maupun
kandungan kapur. Hal ini disebabkan karena tanda-tanda dari nilai pH yang
diperoleh, dimana pH tertinggi hanya mencapai 5.0 jauh dari nilai pH yang
netral (7.0) serta warna tanah yang berupa kuning kecoklatan, cokelat
kekuningan, dengan jenis tanah berupa Andosol Cokelat.
Data kandungan air tanah dilokasi ini dapat diperoleh nilai tertinggi pada
horizon B, dimana pada horizon A permebalitas tanahnya merupakan yang
tercepat dibanding dengan horizon lain yang ada dilokasi tersebut. Dengan
nilai porositas pada horizon A mencapai 51% sehingga kemampuan untuk
melolokan air sangat tinggi yang mempengaruhi kandungan air yang ada
ditanah tersebut. Serta struktur tanah yang remah, yang diperoleh dari hasil
pengujian struktur tanah secara manual. Adapun untuk tekstur tanah di lokasi
69. Laporan Lengkap Praktek Lapang Ilmu Tanah Prodi Geografi ‘14 | 119
ini tidak dapat di tentukan karena terjadinya Human Error saat analisis di
Laboratorium yang menyebabkan data ada yang dalam keadaan minus (-).
f. Lokasi 5 (titik 2)
Lokasi ini berada di daerah Kanreapia, Kec. Tombolo Pao,, yang memiliki
ketinggi 1561,81 mdpl dengan keadaan lahan yang kering-subur serta bentuk
lereng yang berbentuk teras. Penampang tanah di lokasi ini memperlihatkan
horizon yang cukup lengkap yang berupa horizon A, B, BC, C, serta R. di
lokasi 5 yang sebelumnya tidak ditemukan horizon C dan R karena topografi
dengan ketinggian yang lebih tinggi dibanding tanah dilokasi 5 titik 2 ini.
Adapaun hasil uji kandungan organic dankapur tanah dilokasi ini semuanya
kruang mengandung kandungan organic maupuk kandungan kapur. Hal ini
disebabkan juga karena pH tanah diloaksi tersebut yang paling tinggi adalah
pH dengan nilai 5.0, jauh dari pH netral (7.0). serta warna tanah dilokasi ini
berupa merah terang, merah kekuningan, dan cokelat terang. Yang semuanya
merupakan warna yang cukup terang, yang menandakan kurangnya
kandungan organic maupun kandungan kapur dilokasi tersebut.
Hasil analisis permeabilitas tanah lokasi 5 titik 2 di laboratorium
menunjukkan bahwa horizon memiliki nilai permeabilitas yang tinggi yang
mencapai angka 112,72 cm/jam dengan kandungan air tertinggi ada di
Horizon A (Tidak sinkron). Serta nilai porositas hasil pengukuran di
Laboratorium yang minus (-). Sehingga tidak dapat dicocokkan dengan hasil
pengukuran yang lain. Serta tekstur tanah di lokasi ini tidak dapat di tentukan
karena terjadinya Human Error saat analisis di Laboratorium yang
menyebabkan data ada yang dalam keadaan minus (-).