Gaya bahasa merupakan cara memilih bahasa sesuai dengan cita rasa pengarang untuk menimbulkan perasaan tertentu pada pembaca. Terdapat beberapa jenis gaya bahasa seperti penegasan, perbandingan, pertentangan, dan sindiran. Gaya bahasa penegasan meliputi hiperbola dan litotes, sedangkan perbandingan terdiri dari metafora dan personifikasi. Gaya pertentangan mencakup paradoks dan antitesis, sementara sindiran melip

1. GAYA BAHASA
KELOMPOK 6
ALFI MAGHFIROH
FATTA SOFIANA SOLIHAH
LUTHFIYYAH MAULIDINA

2. Gaya bahasa sering disebut jugadengan istilah majas,yaitu caramemilih
bahasayang sesuaidengan cita rasapengarang. Bahasayang dipilih adalahbahasa
yang dapat menimbulkan perasaantertentu dalam hariorang lain
Menurut isi dan jenisnya, gaya bahasa dapat dibedakan menjadi:
a. Gaya bahasa penegasan
b. Gaya bahasa perbandingan
c. Gaya bahasa pertentangan
d. Gaya bahasa sindiran

3. A. Gaya bahasa penegasan
1. Majas Hiperbola
Gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan keadaan secara
berlebihan
Contoh: Anak itu berlari sangat cepat bagai kilat
2. Majas Litotes
Dipakai untuk melukiskan hal sekecil-kecilnya untuk merendahkan
diri.
Contoh: Terimalah pemberianku yang tidak berharga ini.

4. B. Gaya bahasa perbandingan
1. Majas Metafora
Gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain
secara langsung. Biasanya disertai kata-kata: seperti, bagaikan dan bak.
Contoh: Suaranya bening bagaikan buluh perindu.
2. Majas Personifikasi
Gaya bahasa yang melukiskan benda mati yang diungkapka seperti
manusia.
Contoh: Angin malam telah melarang aku ke luar.

5. C. Gaya bahasa pertentangan
1. Majas Paradoks
Gaya bahasa pertentangan yang di dalamnya jika
diteliti ternyata tidak ada pertentangan, sebab pokok
pembicaraan sudah berlainan.
Contoh:
a) Orang itu sangat kaya di daerah ini, tetapi sangat miskin
di hadapan Tuhan.
b) Setelah ditinggal pergi anaknya, ibu itu merasa sepi
hidup di kota yang ramai ini.
2. Majas Antitesis
Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang
bertentangan dengan artinya.
Contoh: Sedih-gembira, berat-ringan harus kita hadapai
dengan bersera kepada Allah SWT

6. D. Gaya bahasa sindiran
1. Majas Ironi
Gaya bahasa sindiran yang paling halus. Kadang yang
disindir sampai tidak terasa.Gaya bahasa ini dipakai dengan
cara menggunakan kata-kata yang mengandung arti
kebalikan yang dimaksud.
Contoh:
a) Manis sekali kopi yang kau buat (maksudnya sangat
pahit)
b) Pagi benar kau datang. Jauh ya?
2. Majas Sinisme
Gaya bahasa sindiran yang agak kasar.
Contoh: Dengan jarang mengikuti pelajaran, semoga kau
lulus dengan nilai terbaik.