Dokumen tersebut membahas tentang hak milik atas tanah berdasarkan Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960. Dokumen tersebut menjelaskan ciri-ciri hak milik yang merupakan hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dimiliki seseorang atas tanah. Dokumen tersebut juga membahas subjek yang dapat memiliki hak milik, cara terjadinya hak milik, dan hilangnya hak milik."
2. HAK MILIK
2
PRESENTATION
TITLE
Pasal 20 UUPA
Hak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh
yang dapat dipunyai orang atas tanah. Hak milik dapat
beralih dan dialihkan kepada pihak lain.
Pasal 570 KUHPerdata
Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan sesuatu
kebendaan dengan leluasa dan untuk berbuat bebas
terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya.
3. Sejarah UU Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria
3
Agrarische Wet (Staatsblad
1870 No. 55)
termuat dalam pasal 51
"Wet op de Staatsinrichting van
Nederlands Indie" (Staatsblad
1925 No. 447) dan ketentuan
dalam ayat-ayat lainnya dari pasal
itu;
Domienverklaring
Staatsblad 1870 No.118
Staatsblad 1875 No. 119A
Staatsblad 1877 No. 55;
Staatsblad 1888 No.58
Koninklijk Besluit
16 April 1872 No. 29 (Staatsblad
1872 No. 117)
KUH Perdata
Buku ke-II sepanjang yang
mengenai bumi, air serta kekayaan
alam yang terkandung didalamnya,
kecuali ketentuan-ketentuan
mengenai hypotheek yang masih
berlaku pada mulai berlakunya
Undang-undang ini
4. DASAR-DASAR
DAN KETENTUAN
POKOK
4
PRESENTATION
TITLE
(1) Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah-air dari seluruh rakyat Indonesia
yang bersatu sebagai bangsa Indonesia.
(2) Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dalam wilayah Republik Indonesia, sebagai karunia Tuhan Yang Maha
Esa adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan
nasional.
(3) Hubungan antara bangsa Indonesia dan bumi, air serta ruang angkasa termaksud
dalam ayat (2) pasal ini adalah hubungan yang bersifat abadi.
(4) Dalam pengertian bumi, selain permukaan bumi, termasuk pula tubuh bumi
dibawahnya serta yang berada dibawah air.
(5) Dalam pengertian air termasuk baik perairan pedalaman maupun laut
wilayah Indonesia.
(6) Yang dimaksud dengan ruang angkasa ialah ruang diatas bumi dan air tersebut
pada ayat (4) dan (5) pasal ini.
5. Macam- Macam Hak Milik atas Tanah
Berdasarkan UU No 5 Tahun 1960
HAK MILIK
5
1. Hak Milik
2. Hak Guna Usaha
3. Hak Guna Bangunan
4. Hak Pakai
5. Hak Sewa
6. Hak Membuka Tanah
7. Hak Memungut Hasil Hutan
8. Hak-hak Sementara
9. Hak-hak Lain
6. Ciri-Ciri Hak Milik
Pasal 20
HAK MILIK
• Turun-Temurun
• Terkuat dan terpenuh
• Dapat beralih dan dialihkan
6
7. SUBJEK HAK MILIK
HAK MILIK
PERSEORANGAN WNI
PASAL 21 (1)
BADAN – BADAN HUKUM
PASAL 21 (2)
WARGA ASING
PASAL 21 (3)
WNI YANG MEMILIKI
KEWARGANEGARAAN ASING
PASAL 21 (4)
7
9. PASAL 25
Hak milik dapat dijadikan jaminan utang
dengan dibebani hak tanggungan.
HAK
MILIK
9
10. Hilangnya
Hak Milik
Pasal 27
HAK MILIK 10
Tanahnya Jatuh ke Negara
Pencabutan Hak (Pasal 18)
Penyerahan Secara Sukarela
Ditelantarkan
Subjek Tidak Memenuhi Syarat
Peralihan Hak
Tanahnya Musnah
11. Perbedaan 1
11
Jenis Hak Pasal Deskripsi Dapat Digunakan untuk
Hak Milik pasal 20
Hak untuk memegang, menggunakan, memanfaatkan, dan
memusakakan benda-benda sepenuhnya menjadi milik
seseorang.
Segala kepentingan
Hak Guna Usaha pasal 25
Hak untuk memanfaatkan tanah negara atau tanah hak
milik dengan cara menanam dan memanen hasil hutan
yang tumbuh di atasnya.
Kegiatan pertanian
Hak Guna Bangunan pasal 28
Hak untuk mendirikan dan memiliki bangunan di atas
tanah yang bukan hak milik.
Membangun bangunan
Hak Pakai pasal 31
Hak untuk memakai dan atau memperoleh hasil dari tanah
negara atau tanah hak milik orang lain untuk kepentingan
sendiri atau keluarga.
Kegiatan sehari-hari
Hak Sewa pasal 33
Hak untuk menggunakan tanah atau bangunan milik orang
lain dengan membayar sejumlah uang atau nilai tertentu.
Penyewaan
Hak Membuka Tanah pasal 35
Hak untuk membuka tanah untuk diolah atau untuk
kepentingan pertanian.
Pertanian
Hak Memungut Hasil Hutan pasal 37
Hak untuk mengambil hasil hutan yang tumbuh di atas
tanah negara atau tanah hak milik.
Kegiatan hutan
Hak-hak Lain pasal 40 - -
Hak-hak Sementara pasal 53 - -
12. Perbedaan 2
12
Jenis Hak Jangka Waktu Persyaratan Dihapus Karena
Hak Milik Tanpa batasan waktu - -
Hak Guna Usaha
Maksimal 35 tahun (dapat diperpanjang
maks 25 tahun)
1. Permohonan resmi kepada instansi terkait.
2. Penunjukan bidang tanah oleh Badan Pertanahan
Nasional (BPN).
3. Persetujuan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Jika tidak memenuhi syarat atau dihapus oleh pemerintah.
Hak Guna Bangunan
Maksimal 30 tahun (dapat diperpanjang
maks 20 tahun)
1. Surat permohonan dan persetujuan dari pemilik
tanah.
2. Rencana tata ruang dan perizinan dari pemerintah
setempat.
Jika bangunan dihancurkan atau tidak memenuhi syarat.
Hak Pakai Tanpa batasan waktu
1. Permohonan resmi kepada pemilik tanah atau
instansi terkait.
2. Persetujuan dari pemilik tanah atau instansi terkait.
3. Maksimal 25 tahun dengan kemungkinan
perpanjangan.
Jika pemegang hak tidak memenuhi persyaratan atau tidak
digunakan untuk kepentingan yang diizinkan.
Hak Sewa Sesuai dengan kesepakatan
1. Pembuatan kontrak sewa.
2. Pembayaran sewa sesuai perjanjian.
Jika penyewa tidak membayar atau melanggar persyaratan
kontrak.
Hak Membuka Tanah Maksimal 25 tahun (dapat diperpanjang)
1. Permohonan resmi kepada pemilik tanah atau
instansi terkait.
2. Persetujuan dari pemilik tanah atau instansi terkait.
3. Membuat rencana pengelolaan tanah yang memadai.
Jika tidak digunakan untuk kepentingan pertanian.
Hak Memungut Hasil Hutan Maksimal 35 tahun (dapat diperpanjang)
1. Permohonan resmi kepada pemilik tanah atau
instansi terkait.
2. Persetujuan dari pemilik tanah atau instansi terkait.
3. Membuat rencana pengelolaan hasil hutan.
Jika tidak digunakan atau tidak mematuhi ketentuan hukum.
Hak-hak Lain Bergantung pada Undang-undang Bergantung pada Undang-undang Bergantung pada Undang-undang
Hak-hak Sementara Bergantung pada ketentuan Pasal 53 Bergantung pada ketentuan Pasal 53 Bergantung pada ketentuan Pasal 53
13. PERATURAN YANG
PERLU DIPERHATIKAN
BADAN HUKUM
13
HAK
MILIK
1. UU NO 22 TAHUN 1999 tentang PemDa
2. UU NO 25 TAHUN 2007 tentang PMA
3. UU NO 1 TAHUN 1967 tentang PMA
4. UU NO 5 TAHUN 1974 tentang PMDN
5. UU NO 5 TAHUN 1973 tentang PMDN
6. UU NO 6 TAHUN 1972 tentang PMA
15. Ketentuan Pidana
Pasal 52
(1) Barangsiapa dengan sengaja melanggar ketentuan
dalam pasal 15 dipidana dengan hukuman kurungan
selama-lamanya 3 bulan dan/atau denda setinggi-
tingginya Rp. 10.000,-
(2) Peraturan Pemerintah dan peraturan perundangan
yang dimaksud dalam pasal 19, 22, 24, 26, ayat (1),
46, 47, 48, 49, ayat (3) dan 50 ayat (2) dapat
memberikan ancaman pidana atas pelanggaran
peraturannya dengan hukuman kurungan selama-
lamanya 3 bulan dan/atau denda setinggi-tingginya
Rp. 10.000,-.
(3) (3) Tindak pidana dalam ayat (1) dan (2) pasal ini
adalah pelanggaran.
HAK
MILIK
15
16. Title 2 column
Subtitle
• Add text, images, art, and videos.
• Add transitions, animations, and
motion.
• Save to OneDrive to get to your
presentations from your computer,
tablet, or phone.
Subtitle
• Open the Design Ideas pane for
instant slide makeovers.
• When we have design ideas, we’ll
show them to you right there.
17. Summary
With PowerPoint, you can create
presentations and share your work with
others, wherever they are. Type the text
you want here to get started. You can also
add images, art, and videos on this
template. Save to OneDrive and access
your presentations from your computer,
tablet, or phone.
PRESENTATION
TITLE
17
Turun Temurun dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya, sepanjang memenuhi syarat sebagai subjek hak milik.
Terkuat dan Terpenuh diantara hak-hak atas tanah yang dapat dimiliki orang, hak Milik adalah yang terkuat dan terpenuh.
Dapat beralih dan dialihkan Berpindahnya hak milik harus didaftarkan untuk dicatat dalam buku tanah dan dilakukan perubahan nama dalam sertifikat
Hukum adat
hak milik atas tanah terjadi dengan jalan pembukaan tanah (hutan). Artinya dilakukan bersama2 dengan Masyarakat hukum adat yang dipimpin oleh ketua adat melalui sistem penggarapan
Penetapan pemerintah
hal ini terjadi karena permohonan pemberian hak milik aas tanah (yang semula dari tanah negara) oleh pemohon dengan memenuhi prosedur dan persyaratan yang ditentukan oleh BPN setelah terpenuhi BPN menerbitkan SKPH.
Ketentuan UU
hal ini didasarkan karena konversi(perubahan ) menurut UUPA. Sejak berlakunya UUPA, semua hak atas tanah yang ada harus diubah menjadi salah satu hak atas tanah yang diatur dalam UUPA
Pasal 27.
Hak milik hapus bila:
a. tanahnya jatuh kepada negara,
1. karena pencabutan hak berdasarkan pasal 18;
2. karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya;
3. karena diterlantarkan;
4. karena ketentuan -pasal 21 ayat (3) dan 26 ayat (2).
b. tanahnya musnah.
Pasal 18.
Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan Negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut, dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur dengan Undang-undang.