SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MAKALAH
VARIASI DAN JENIS BAHASA
Oleh:
Florina Aldila Kharismawati 155020300111062
Wafi Hibatullah 155020300111070
Nur Atiyatul Faizah 155020301111006
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
OKTOBER 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................... 1
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 2
BAB III PENUTUP ................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Terbukti dari penggunaannya
ntuk percakapan sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat satu sama
lain dapat berkomunikasi, saling menyampaikan maksud. Tak hanya dalam
bentuk lisan, tentu saja bahasa juga digunakan dalam bentuk tulisan.
Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa bukan hanya disebabkan
oleh para penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi
sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Setiap kegiatan memerlukan atau
menyebabkan terjadinya keragaman bahasa itu. Keragaman ini akan semakin
bertambah kalau bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang sangat banyak,
serta dalam wilayah yang sangat luas. Misalnya bahasa Inggris yang digunakan
hampir diseluruh dunia; bahasa Arab yang luas wilayahnya dari Afrika Utara
sampai keperbatasan Iran (dan juga sebagai bahasa agama Islam dikenal
hampir di seluruh dunia); dan bahasa Indonesia yang wilayah penyebarannya
dari Sabang sampai ke Merauke.
Dalam pembicaraan mengenai variasi bahasa kita berbicara tentang satu
bahasa yang memiliki berbagai variasi yang berkenaan dengan penutur
penggunaannya secara konkret. Pembicaraan tentang variasi bahsa itu tidak
lengkap bila tidak disertai dengan pembicaraan tentang jenis bahasa yang juga
dilihat secara sosiolinguistik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa saja variasi bahasa itu?
1.2.2 Apa saja jenis bahsa itu?
1.3. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan latar belakang diatas adapun tujuan penulisan ini yakni:
1.3.1 Untuk mengetahui variasi bahasa
1.3.2 Untuk mengetahui jenis bahasa
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Variasi Bahasa
Variasi bahasa atau ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahsa
menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa
menurut pemakaian.
Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi
sosiolinguistik, sehingga Kridalaksana (1974) mendefinisikan sosiolingusitik
sebagai cabang linguistik yang berusaha menjelaskan ciri-ciri variasi bahasa
dan menetapkan kolerasi ciri-ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial
kemasyarakatan. Kemudian dengan mengutip pendapat Fishman (1971:4)
Kridalaksana mengatakan bahwa sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari
ciri dan fungsi berbagai variasi bahasa, serta hubungan diantara bahasa dengan
ciri dan fungsi itudalam suatu masyarakat bahasa.
Dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan. Pertama
variasi atau ragam bahasa itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial
penutur bahas aitu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi atau ragam
bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman
baik etnis, status sosial maupun lapangan pekerjaannya, maka variasi atau
keragaman itu tidak akan ada; artinya, bahasa itu menjadi seragam. Kedua,
variasi atau ragam bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai
alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beranekaragam. Kedua
pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, variasi atau
ragam bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial
dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat sosial.
Adapun viriasi-variasi bahasa tersebut yaitu:
2.1.1 Variasi dari Segi Penutur
2.1.1.1 Idiolek
Idiolek yaitu variasi bahasa yang bersifat perseorangan.
Menurut konsep idiolek, setiap orang mempunyai variasi
bahasanya atau idioleknya masing-masing. Variasi idiolek ini
berkenaan dengan “warna” suara, pilihan kata, gaya bahasa,
2
susunan kalimat, dan sebagainya. Namun yang paling dominan
adalah “warna “ suara itu, sehingga jika kita cukup akrab dengan
seseorang, hanya dengan mendengar suara bicaranya tanpa
melihat orangnya, kita dapat mengenalinya. Mengenali idiolek
seseorang dari bicaranya memang lebih mudah daripada melalui
karya tulisnya.
2.1.1.2 Dialek
Dialek yaitu variasi bahasa dari sekelompok penutur yang
jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau
area tertentu. Karena dialek ini lazim disebutdialek areal, dialek
regional, atau dialek geografi.
2.1.1.3 Kronolek atau dialek temporal
Kronolek atau dialek temporal yaitu variasi bahasa yang
digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu.
2.1.1.4 Sosiolek atau dialek sosial
Sosiolek atau dialek sosial yaitu variasi bahasa yang
berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para
penuturnya.
2.1.2 Variasi dari Segi pemakaian
Variasi bahasa berkenaan dengan penggunaannya, pemakaiannya
atau fungsinya disebut fungsiolek (Nababan 1984), ragam atau register.
Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian adalah menyangkut bahasa
itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya bidang sastra
jurnalistik, militer, pertanian, pelayaran, perekonomian, perdagangan,
pendidikan, dan kegiatan keilmuan. Variasi bahasa berdasarkan bidang
kegiatan ini yang paling tampak cirinya adalah dalam bidang kosakata.
2.1.3 Variasi dari Segi Keformalan
Berdasarkan tingkat keformalannya, Martin Joos (1967) dalam
bukunya The Five Clock membagi variasi bahasa atas lima macam gaya
(inggris: Style), yaitu:
3
2.1.3.1 Ragam Beku (frozen)
Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal,
yang digunakan dalam situasi-situasi khidmat dan upacara-
upacara resmi, misalnya dalam upacara kenegaraan, khotbah di
mesjid, tata cara pengambilan sumpah; kitab undang-undang,
akte notaris, dan surat-surat keputusan. Disebut ragam beku
karena pola dan kaidahnya sudah ditetapkan secara mantap, tidak
boleh diubah.
2.1.3.2 Gaya atau Ragam Resmi (formal)
Ragam resmi atau formal adalah variasi bahasa yang
digunakan dalam pidato kenegaraan,rapat dinas, surat-menyurat
dinas,ceramah keagamaan, buku-buku pelajaran, dan sebagainya.
2.1.3.3 Gaya atau Ragam Usaha (konsultatif)
Ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa
yang lazim digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah, dan
rapat-rapat atau pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau
produksi. Jadi, dapat dikatakan ragam usaha ini adalah ragam
bahasa yang paling operasional. Wujud bahasa ini berada
diantara ragam formal dan ragam informal atau ragam santai.
2.1.3.4 Gaya atau Ragam Santai (casual)
Ragam santai atau ragam kasual adalah variasi bahasa yang
digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang
dengan keluarga atau teman karib pada waktu beristirahat,
berolah raga, berekreasi dan sebagainya.
2.1.3.5 Gaya atau Ragam Akrab (intimate)
Ragam akrab atau ragam intim adalah variasi bahasa yang
biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah
akrab, seperti antaranggota keluarga, atau antarteman yang sudah
karib.
2.1.4 Variasi dari Segi Sarana
Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang
digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan ragam
4
tulis, atau ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat
tertentu, yakni dalam bertelepon dan bertelegraf. Adanya ragam bahasa
lisan dan ragam bahasa tulis didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa
lisan dan bahasa tulis memiliki wujud struktur yang tidak sama. Adanya
ketidaksamaan wujud struktur ini adalah karena dalam berbahasa lisan
atau dalam menyampaikan informasi secara lisan, kita dibantu oleh
unsur-unsur nonsekmental atau unsur nonlinguistik yang berupa nada
suara, gerak-gerik, tangan, gelengan kepala, dan sejumlah gejala-gejala
fisik lainnya. Padahal di dalam ragam bahasa tulis hal-hal yang
disebutkan itu tidak ada. Lalu, sebagai gantinya harus dieksplisitkan
secara verbal.
2.2 Jenis Bahasa
Dalam pembicaraan mengenai variasi bahasa kita berbicara tentang
satu bahasa yang memiliki berbagai variasi berkenaan dengan penutur dan
penggunaannya secara konkret.
Penjenisan bahasa secara sosiolinguistik tidak sama dengan
penjenisan (klasifikasi) bahasa secara geneologis (genetis) maupun tipologis.
Penjenisan atau klasifikasi secara geneologis dan tipologis berkenaan dengan
ciri-ciri internal bahasa-bahasa itu; sedangkan penjenisan secara
sosiolinguistik berkenaan dengan faktor-faktor eksternal bahasa atau bahasa-
bahasa itu yakni faktor sosiologis, politis, dan kultural.
2.2.1 Jenis Bahasa Berdasarkan Sosiologis
Penjenisan bahasa berdasarkan faktor sosiologis, artinya
penjenisan itu tidak terbatas pada struktur internal bahasa, tetapi juga
berdasarkan faktor sejarahnya, kaitannya dengan sistem linguistik lain,
dan pewarisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Stewart (dalam fishman(ed.)1968) menggunakan empat dasar
untuk menjeniskan bahasa-bahasa secara sosiologis, yakni:
2.2.1.1 Standardisasi
Standardisasi atau pembakuan adalah adanya kodifikasi dan
penerimaan terhadap sebuah bahasa oleh masyarakat pemakai
5
bahasa itu akan seperangkat kaidah atau norma yang
menentukan pemakaiaan “bahasa yang benar”.
2.2.1.2 Otonomi
Sebuah sistem linguistik disebut mempunyai keotonomian
kalau sistem linguistik itu memiliki kemandirian sistem yang
tidak berkaitan dengan bahasa lain.
2.2.1.3 Historisitas
Sebuah sistem linguistik dianggap mempunyai historisitas
atau kesejarahan kalau diketahui atau dipercaya sebagai hasil
perkembangan yang normal pada masa yang lalu.
2.2.1.4 Vitalitas
Menurut Fishman yanng dimaksud dengan vitalitas
adalah pemakaian sistem linguistik oleh satu masyarakat penutur
asli yang tidak terisolasi. Jadi, unsur vitalitas ini mempersoalkan
apakah sistem linguistik tersebut memiliki penutur asli yang
masih menggunakan atau tidak.
2.2.2 Jenis Bahasa Berdasarkan Sikap Politik
Berdasarkan sikap politik kita dapat membedakan adanya
beberapa macam bahasa. Pembedaan tersebut dikatakan berdasarkan
sikap sosial politik karena sangat erat kaitannya dengan kepentingan
kebangsaan. Jenis bahasa berdasarkan sikap politik dibedakan menjadi
empat yaitu:
2.2.2.1 Bahasa Nasional
Bahasa nasional atau bahasa kebangsaan kalau sistem
linguistik itu diangkat oleh suatu bangsa (dalam arti kenegaraan)
sebagai salah satu identitas kenasionalan bangsa itu.
Pengangkatan sebuah sistem linguistik menjadi bahasa nasional
adalah berkat sikap dan pemikiran politik, yaitu agar dikenal
sebagai sebuah bangsa (dengan negara yang berdaulat dan
berpemerintahan sendiri) berbeda dengan bangsa lainnya.
6
2.2.2.2 Bahasa Negara
Bahasa negara adalah sebuah sistem linguistik yang
secara resmi dalam undang-undang dasar sebuah neegara
ditetapkan sebagai alat komunikasi resmi kenegaraan. Artinya,
segala urusan kenegaraan, administrasi kenegaraan, dan
kegiatan-kegiatan kenegaraan dijalankan dengan menggunakan
bahasa itu.
2.2.2.3 Bahasa Resmi
Bahasa resmi yaitu sebuah sistem linguistik yang
ditetapkan untuk digunakan dalam suatu pertemuan, seperti
seminar, konferensi, rapat, dan sebagainya.
2.2.2.4 Bahasa Persatuan
Bahasa persatuan adalah dilakukan oleh suatu bangsa
dalam kerangka perjuangan, di mana bangsa yang berjuang itu
merupakan masyarakat multilingual. Kebutuhan akan sebuah
bahasa persatuan adalah untuk mengikat dan mempererat rasa
persatuan sebagai sattu kesatuan bangsa.
2.2.3 Jenis Bahasa Berdasarkan Tahap Pemerolehan
Berdasarkan tahap pemerolehannya dapat dibedakan menjadi
beberapa macam yaitu:
2.2.3.1 Bahasa Ibu
Bahasa ibu lazim juga disebut bahasa pertama
(disingkatB1) karena bahasa itulah yang pertama-tama
dipelajarinya. Kalau si anak mempelajari bahasa lain, yang
bukan bahasa ibunya, maka bahasa lain yang dipelajarinya itu
disebut bahasa kedua (disingkat B2). Andaikata kemudian si
anak mempelajari bahasa lainnya lagi, maka bahasa bahasa yang
dipelajari terakhir ini disebut bahasa ketiga (disingkat B3).
Begitu pula selanjutnya. Pada umumnya, bahasa pertama
seorang anak Indonesia adalah bahasa daerahnya masingg-
masing. Sedangkan bahasa Indonesia adalah bahasa kedua
karena baru dipelajari ketika masuk sekolah, dan ketika dia
7
sudah menguasai bahasa ibunya; kecuali mereka yang sejak bayi
sudah mempelajari bahasa Indonesia dari ibunya.
2.2.3.2 Bahasa Asing
Yang disebut bahasa asing akan selalu merupakan bahasa
kedua bagi seorang anak. Di samping itu penamaan bahasa asing
ini juga bersifat politis, yaitu bahasa yang digunakan oleh
bangsa lain. Sebuah bahasa asing, bahasa yang bukan milik
suatu bangsa (dalam arti kenegaraan) dapat menjadi bahasa
kedua.
2.2.4 Lingua Franca
Yang dimaksud dengan lingua franca yaitu sebuah sistem linguistik
yang digunakan sebagai alat komunikasi sementara oleh para partisipan
yang mempunyai bahasa ibu yang berbeda. Pemilihan satu sistem
linguistik menjadi sebuah lingua franca adalah berdasarkan adanya
kesalingpahaman diantara sesama mereka.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya
keragaman atau kevariasian bahasa bukan hanya disebabkan oleh para
penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial
yang mereka lakukan sangat beragam. Setiap kegiatan memerlukan atau
menyebabkan terjadinya keragaman bahasa itu. Keragaman ini akan semakin
bertambah kalau bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang sangat banyak,
serta dalam wilayah yang sangat luas. Sedangkan penjenisan bahasa secara
sosiolinguistik berkenaan dengan faktor-faktor eksternal bahasa yaitu faktor
sosiolinguistik, politik dan pemerolehan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2010. SOSIOLINGUISTIK: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sugono, Dendi. 1981. Singkatan Laporan Penelitian Sosiolinguistik 1976/1977.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Umar, Azhar. 2011. SOSIOLINGUISTIK: Studi Deskriptif tentang Hubungan
Bahasa dengan Masyarakat. Medan: Perdana Mulya Sarana.
Wikipedia Indonesia “ragam bahasa” (Online)
https://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa (diakses 10 Oktober 2015)
10

More Related Content

What's hot

Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesiaPembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesiaAwanda Siti Hajar
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Danumuhammadrizki
 
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE
ALIH KODE DAN CAMPUR KODEALIH KODE DAN CAMPUR KODE
ALIH KODE DAN CAMPUR KODELita Tania
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaAyu Fatmawati
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIALtfltf
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruNuelnuel11
 
2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesiatarmizitaher
 
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)Lita Tania
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanRiska Nur'Akhidah Sari
 
Makalah pluralisme
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Makalah pluralismeasky M
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Kata/Istilah Baku dan Tidak Baku
Kata/Istilah Baku dan Tidak BakuKata/Istilah Baku dan Tidak Baku
Kata/Istilah Baku dan Tidak BakuDwi Firli Ashari
 

What's hot (20)

Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesiaPembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
 
Sifat bahasa
Sifat bahasaSifat bahasa
Sifat bahasa
 
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE
ALIH KODE DAN CAMPUR KODEALIH KODE DAN CAMPUR KODE
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesia
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Pidato Informatif
Pidato InformatifPidato Informatif
Pidato Informatif
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIA
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
 
2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia
 
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Konsep dan bagian pragmatik
Konsep dan bagian pragmatikKonsep dan bagian pragmatik
Konsep dan bagian pragmatik
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Makalah pluralisme
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Makalah pluralisme
 
Ragam Bahasa
Ragam BahasaRagam Bahasa
Ragam Bahasa
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Kata/Istilah Baku dan Tidak Baku
Kata/Istilah Baku dan Tidak BakuKata/Istilah Baku dan Tidak Baku
Kata/Istilah Baku dan Tidak Baku
 

Similar to (New) variasi dan jenis bahasa [makalah kelompok 3]

Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Ibnu Saefullah
 
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasasosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasaAjengIlla
 
Variasi bahasa, bahasa isyarat
Variasi bahasa, bahasa isyaratVariasi bahasa, bahasa isyarat
Variasi bahasa, bahasa isyaratWatak Bulat
 
laras bahasa
 laras bahasa laras bahasa
laras bahasaJenny 美
 
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikTugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikAhmad NazRi
 
Tugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiaTugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiajundizg
 
Arti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasaArti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasaMaulana Arief
 
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasionalFungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasionalFathimah Aulia
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaSeptiana Farikha
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)roviantoelieser
 

Similar to (New) variasi dan jenis bahasa [makalah kelompok 3] (20)

Filsafat.ppt
Filsafat.pptFilsafat.ppt
Filsafat.ppt
 
Ragam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa IndonesiaRagam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa Indonesia
 
variasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasavariasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasa
 
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
 
Ruj lingusosilinguistik
Ruj lingusosilinguistikRuj lingusosilinguistik
Ruj lingusosilinguistik
 
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasasosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
 
Variasi bahasa, bahasa isyarat
Variasi bahasa, bahasa isyaratVariasi bahasa, bahasa isyarat
Variasi bahasa, bahasa isyarat
 
laras bahasa
 laras bahasa laras bahasa
laras bahasa
 
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikTugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
 
Lahjah (Dialek)
Lahjah (Dialek)Lahjah (Dialek)
Lahjah (Dialek)
 
Materi Bahasa Indonesia semester 5
Materi Bahasa Indonesia semester 5Materi Bahasa Indonesia semester 5
Materi Bahasa Indonesia semester 5
 
Kajian linguistik-umum-bab-3
Kajian linguistik-umum-bab-3Kajian linguistik-umum-bab-3
Kajian linguistik-umum-bab-3
 
Tugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiaTugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesia
 
Arti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasaArti dan ragam bahasa
Arti dan ragam bahasa
 
ppt kebahasaan
ppt kebahasaanppt kebahasaan
ppt kebahasaan
 
Pengertian bahasa
Pengertian bahasaPengertian bahasa
Pengertian bahasa
 
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasionalFungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
 
Kuliah a1
Kuliah a1Kuliah a1
Kuliah a1
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

(New) variasi dan jenis bahasa [makalah kelompok 3]

  • 1. MAKALAH VARIASI DAN JENIS BAHASA Oleh: Florina Aldila Kharismawati 155020300111062 Wafi Hibatullah 155020300111070 Nur Atiyatul Faizah 155020301111006 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI OKTOBER 2015
  • 2. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH .................................................................... 1 C. TUJUAN PENULISAN .................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 2 BAB III PENUTUP ................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 10 ii
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Terbukti dari penggunaannya ntuk percakapan sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat satu sama lain dapat berkomunikasi, saling menyampaikan maksud. Tak hanya dalam bentuk lisan, tentu saja bahasa juga digunakan dalam bentuk tulisan. Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Setiap kegiatan memerlukan atau menyebabkan terjadinya keragaman bahasa itu. Keragaman ini akan semakin bertambah kalau bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang sangat luas. Misalnya bahasa Inggris yang digunakan hampir diseluruh dunia; bahasa Arab yang luas wilayahnya dari Afrika Utara sampai keperbatasan Iran (dan juga sebagai bahasa agama Islam dikenal hampir di seluruh dunia); dan bahasa Indonesia yang wilayah penyebarannya dari Sabang sampai ke Merauke. Dalam pembicaraan mengenai variasi bahasa kita berbicara tentang satu bahasa yang memiliki berbagai variasi yang berkenaan dengan penutur penggunaannya secara konkret. Pembicaraan tentang variasi bahsa itu tidak lengkap bila tidak disertai dengan pembicaraan tentang jenis bahasa yang juga dilihat secara sosiolinguistik. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Apa saja variasi bahasa itu? 1.2.2 Apa saja jenis bahsa itu? 1.3. TUJUAN PENULISAN Berdasarkan latar belakang diatas adapun tujuan penulisan ini yakni: 1.3.1 Untuk mengetahui variasi bahasa 1.3.2 Untuk mengetahui jenis bahasa 1
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Variasi Bahasa Variasi bahasa atau ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahsa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik, sehingga Kridalaksana (1974) mendefinisikan sosiolingusitik sebagai cabang linguistik yang berusaha menjelaskan ciri-ciri variasi bahasa dan menetapkan kolerasi ciri-ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial kemasyarakatan. Kemudian dengan mengutip pendapat Fishman (1971:4) Kridalaksana mengatakan bahwa sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari ciri dan fungsi berbagai variasi bahasa, serta hubungan diantara bahasa dengan ciri dan fungsi itudalam suatu masyarakat bahasa. Dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan. Pertama variasi atau ragam bahasa itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahas aitu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi atau ragam bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman baik etnis, status sosial maupun lapangan pekerjaannya, maka variasi atau keragaman itu tidak akan ada; artinya, bahasa itu menjadi seragam. Kedua, variasi atau ragam bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beranekaragam. Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, variasi atau ragam bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat sosial. Adapun viriasi-variasi bahasa tersebut yaitu: 2.1.1 Variasi dari Segi Penutur 2.1.1.1 Idiolek Idiolek yaitu variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Menurut konsep idiolek, setiap orang mempunyai variasi bahasanya atau idioleknya masing-masing. Variasi idiolek ini berkenaan dengan “warna” suara, pilihan kata, gaya bahasa, 2
  • 5. susunan kalimat, dan sebagainya. Namun yang paling dominan adalah “warna “ suara itu, sehingga jika kita cukup akrab dengan seseorang, hanya dengan mendengar suara bicaranya tanpa melihat orangnya, kita dapat mengenalinya. Mengenali idiolek seseorang dari bicaranya memang lebih mudah daripada melalui karya tulisnya. 2.1.1.2 Dialek Dialek yaitu variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Karena dialek ini lazim disebutdialek areal, dialek regional, atau dialek geografi. 2.1.1.3 Kronolek atau dialek temporal Kronolek atau dialek temporal yaitu variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. 2.1.1.4 Sosiolek atau dialek sosial Sosiolek atau dialek sosial yaitu variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. 2.1.2 Variasi dari Segi pemakaian Variasi bahasa berkenaan dengan penggunaannya, pemakaiannya atau fungsinya disebut fungsiolek (Nababan 1984), ragam atau register. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya bidang sastra jurnalistik, militer, pertanian, pelayaran, perekonomian, perdagangan, pendidikan, dan kegiatan keilmuan. Variasi bahasa berdasarkan bidang kegiatan ini yang paling tampak cirinya adalah dalam bidang kosakata. 2.1.3 Variasi dari Segi Keformalan Berdasarkan tingkat keformalannya, Martin Joos (1967) dalam bukunya The Five Clock membagi variasi bahasa atas lima macam gaya (inggris: Style), yaitu: 3
  • 6. 2.1.3.1 Ragam Beku (frozen) Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi-situasi khidmat dan upacara- upacara resmi, misalnya dalam upacara kenegaraan, khotbah di mesjid, tata cara pengambilan sumpah; kitab undang-undang, akte notaris, dan surat-surat keputusan. Disebut ragam beku karena pola dan kaidahnya sudah ditetapkan secara mantap, tidak boleh diubah. 2.1.3.2 Gaya atau Ragam Resmi (formal) Ragam resmi atau formal adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan,rapat dinas, surat-menyurat dinas,ceramah keagamaan, buku-buku pelajaran, dan sebagainya. 2.1.3.3 Gaya atau Ragam Usaha (konsultatif) Ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa yang lazim digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah, dan rapat-rapat atau pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Jadi, dapat dikatakan ragam usaha ini adalah ragam bahasa yang paling operasional. Wujud bahasa ini berada diantara ragam formal dan ragam informal atau ragam santai. 2.1.3.4 Gaya atau Ragam Santai (casual) Ragam santai atau ragam kasual adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman karib pada waktu beristirahat, berolah raga, berekreasi dan sebagainya. 2.1.3.5 Gaya atau Ragam Akrab (intimate) Ragam akrab atau ragam intim adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab, seperti antaranggota keluarga, atau antarteman yang sudah karib. 2.1.4 Variasi dari Segi Sarana Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan ragam 4
  • 7. tulis, atau ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu, yakni dalam bertelepon dan bertelegraf. Adanya ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa lisan dan bahasa tulis memiliki wujud struktur yang tidak sama. Adanya ketidaksamaan wujud struktur ini adalah karena dalam berbahasa lisan atau dalam menyampaikan informasi secara lisan, kita dibantu oleh unsur-unsur nonsekmental atau unsur nonlinguistik yang berupa nada suara, gerak-gerik, tangan, gelengan kepala, dan sejumlah gejala-gejala fisik lainnya. Padahal di dalam ragam bahasa tulis hal-hal yang disebutkan itu tidak ada. Lalu, sebagai gantinya harus dieksplisitkan secara verbal. 2.2 Jenis Bahasa Dalam pembicaraan mengenai variasi bahasa kita berbicara tentang satu bahasa yang memiliki berbagai variasi berkenaan dengan penutur dan penggunaannya secara konkret. Penjenisan bahasa secara sosiolinguistik tidak sama dengan penjenisan (klasifikasi) bahasa secara geneologis (genetis) maupun tipologis. Penjenisan atau klasifikasi secara geneologis dan tipologis berkenaan dengan ciri-ciri internal bahasa-bahasa itu; sedangkan penjenisan secara sosiolinguistik berkenaan dengan faktor-faktor eksternal bahasa atau bahasa- bahasa itu yakni faktor sosiologis, politis, dan kultural. 2.2.1 Jenis Bahasa Berdasarkan Sosiologis Penjenisan bahasa berdasarkan faktor sosiologis, artinya penjenisan itu tidak terbatas pada struktur internal bahasa, tetapi juga berdasarkan faktor sejarahnya, kaitannya dengan sistem linguistik lain, dan pewarisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Stewart (dalam fishman(ed.)1968) menggunakan empat dasar untuk menjeniskan bahasa-bahasa secara sosiologis, yakni: 2.2.1.1 Standardisasi Standardisasi atau pembakuan adalah adanya kodifikasi dan penerimaan terhadap sebuah bahasa oleh masyarakat pemakai 5
  • 8. bahasa itu akan seperangkat kaidah atau norma yang menentukan pemakaiaan “bahasa yang benar”. 2.2.1.2 Otonomi Sebuah sistem linguistik disebut mempunyai keotonomian kalau sistem linguistik itu memiliki kemandirian sistem yang tidak berkaitan dengan bahasa lain. 2.2.1.3 Historisitas Sebuah sistem linguistik dianggap mempunyai historisitas atau kesejarahan kalau diketahui atau dipercaya sebagai hasil perkembangan yang normal pada masa yang lalu. 2.2.1.4 Vitalitas Menurut Fishman yanng dimaksud dengan vitalitas adalah pemakaian sistem linguistik oleh satu masyarakat penutur asli yang tidak terisolasi. Jadi, unsur vitalitas ini mempersoalkan apakah sistem linguistik tersebut memiliki penutur asli yang masih menggunakan atau tidak. 2.2.2 Jenis Bahasa Berdasarkan Sikap Politik Berdasarkan sikap politik kita dapat membedakan adanya beberapa macam bahasa. Pembedaan tersebut dikatakan berdasarkan sikap sosial politik karena sangat erat kaitannya dengan kepentingan kebangsaan. Jenis bahasa berdasarkan sikap politik dibedakan menjadi empat yaitu: 2.2.2.1 Bahasa Nasional Bahasa nasional atau bahasa kebangsaan kalau sistem linguistik itu diangkat oleh suatu bangsa (dalam arti kenegaraan) sebagai salah satu identitas kenasionalan bangsa itu. Pengangkatan sebuah sistem linguistik menjadi bahasa nasional adalah berkat sikap dan pemikiran politik, yaitu agar dikenal sebagai sebuah bangsa (dengan negara yang berdaulat dan berpemerintahan sendiri) berbeda dengan bangsa lainnya. 6
  • 9. 2.2.2.2 Bahasa Negara Bahasa negara adalah sebuah sistem linguistik yang secara resmi dalam undang-undang dasar sebuah neegara ditetapkan sebagai alat komunikasi resmi kenegaraan. Artinya, segala urusan kenegaraan, administrasi kenegaraan, dan kegiatan-kegiatan kenegaraan dijalankan dengan menggunakan bahasa itu. 2.2.2.3 Bahasa Resmi Bahasa resmi yaitu sebuah sistem linguistik yang ditetapkan untuk digunakan dalam suatu pertemuan, seperti seminar, konferensi, rapat, dan sebagainya. 2.2.2.4 Bahasa Persatuan Bahasa persatuan adalah dilakukan oleh suatu bangsa dalam kerangka perjuangan, di mana bangsa yang berjuang itu merupakan masyarakat multilingual. Kebutuhan akan sebuah bahasa persatuan adalah untuk mengikat dan mempererat rasa persatuan sebagai sattu kesatuan bangsa. 2.2.3 Jenis Bahasa Berdasarkan Tahap Pemerolehan Berdasarkan tahap pemerolehannya dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu: 2.2.3.1 Bahasa Ibu Bahasa ibu lazim juga disebut bahasa pertama (disingkatB1) karena bahasa itulah yang pertama-tama dipelajarinya. Kalau si anak mempelajari bahasa lain, yang bukan bahasa ibunya, maka bahasa lain yang dipelajarinya itu disebut bahasa kedua (disingkat B2). Andaikata kemudian si anak mempelajari bahasa lainnya lagi, maka bahasa bahasa yang dipelajari terakhir ini disebut bahasa ketiga (disingkat B3). Begitu pula selanjutnya. Pada umumnya, bahasa pertama seorang anak Indonesia adalah bahasa daerahnya masingg- masing. Sedangkan bahasa Indonesia adalah bahasa kedua karena baru dipelajari ketika masuk sekolah, dan ketika dia 7
  • 10. sudah menguasai bahasa ibunya; kecuali mereka yang sejak bayi sudah mempelajari bahasa Indonesia dari ibunya. 2.2.3.2 Bahasa Asing Yang disebut bahasa asing akan selalu merupakan bahasa kedua bagi seorang anak. Di samping itu penamaan bahasa asing ini juga bersifat politis, yaitu bahasa yang digunakan oleh bangsa lain. Sebuah bahasa asing, bahasa yang bukan milik suatu bangsa (dalam arti kenegaraan) dapat menjadi bahasa kedua. 2.2.4 Lingua Franca Yang dimaksud dengan lingua franca yaitu sebuah sistem linguistik yang digunakan sebagai alat komunikasi sementara oleh para partisipan yang mempunyai bahasa ibu yang berbeda. Pemilihan satu sistem linguistik menjadi sebuah lingua franca adalah berdasarkan adanya kesalingpahaman diantara sesama mereka. 8
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Setiap kegiatan memerlukan atau menyebabkan terjadinya keragaman bahasa itu. Keragaman ini akan semakin bertambah kalau bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang sangat luas. Sedangkan penjenisan bahasa secara sosiolinguistik berkenaan dengan faktor-faktor eksternal bahasa yaitu faktor sosiolinguistik, politik dan pemerolehan. 9
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2010. SOSIOLINGUISTIK: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Sugono, Dendi. 1981. Singkatan Laporan Penelitian Sosiolinguistik 1976/1977. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Umar, Azhar. 2011. SOSIOLINGUISTIK: Studi Deskriptif tentang Hubungan Bahasa dengan Masyarakat. Medan: Perdana Mulya Sarana. Wikipedia Indonesia “ragam bahasa” (Online) https://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa (diakses 10 Oktober 2015) 10