SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Sejarah Bilangan
Sejak zaman purbakala, tidak dapat dipungkiri
lagi bahwa pendidikan matematika sangat
diperlukan dan telah menyatu dalam
kehidupan manusia dan merupakan
kebutuhan dasar dari setiap lapisan
masyarakat, dalam pergaulan hidup sehari
hari. Mereka membutuhkan matematika
untuk perhitungan sederhana. Untuk
keperluan tersebut diperlukan bilangan
bilangan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu
bertemu yang namanya bilangan karena
bilangan selalu dibutuhkan baik dalam
teknologi, sains, ekonomi, ataupun dalam
dunia musik, filosofi, dan hiburan serta aspek
kehidupan lainnya. Adanya bilangan
membantu manusia untuk melakukan banyak
perhitungan, mulai dari perhitungan
sederhana tentang keperluan belanja di dapur,
untuk keperluan mengendalikan banjir,
mengeringkan rawa-rawa, membuat irigasi,
penghitungan hasil pertanian dan peternakan
sampai perhitungan yang rumit tentang cara
menilai kegiatan perdagangan, keuangan dan
pemungutan pajak dan keperluan peluncuran
pesawat ruang angkasa dll yang mana masing-
masing bangsa memiliki cara tersendiri untuk
menggambarkan bilangan dalam bentuk
simbol.
Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu yang namanya bilangan karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi
Konsep bilangan dan pengembangannya
menjadi sistem angka muncul jauh sebelum
adanya pencatatan sejarah, sehingga evolusi
dari sistem itu hanyalah merupakan dugaan
semata. Petunjuk mengenai awal manusia
mengenal hitungan ditemukan oleh arkeolog
Karl Absolom pada tahun 1930 dalam sebuah
potongan tulang serigala yang diperkirakan
berumur 30.000 tahun.
Contoh :
Pada potongan tulang itu ditemukan goresan-
goresan kecil yang tersusun dalam kelompok-
kelompok yang terdiri atas lima,
Sehingga tidak diragukan lagi bahwa orang-
orang primitif sudah memiliki pengertian
tentang bilangan dan mengerjakannya dengan
metode ijir (tallies), menurut suatu cara
korespondensi satu-satu. Ijir adalah sistem
angka yang berlambangkan tongkat tegak.
Ribuan tahun yang lalu, sebelum masa
manusia gua menggunakan metode ijir, tidak
ada angka untuk mewakili “dua” atau “tiga”.
Sebaliknya jari, batu, tongkat atau mata
digunakan untuk mewakili angka. Belum
terdapat jam maupun kalender untuk
membantu melacak waktu, sehingga matahari
dan bulan digunakan untuk membedakan
siang dan malam hari.
contoh :
Peradaban purba paling tidak memiliki kata-kata
untuk bilangan, seperti satu dan banyak, atau
satu, dua dan banyak. Mereka menggunakan
terminologi yang akrab dengan mereka seperti
“kawanan” domba, “tumpukan” biji-bijian, atau
“banyak” orang. Hal ini disebabkan masih
sedikitnya kebutuhan untuk sistem numerik
sampai terbentuknya kelompok-kelompok
seperti klan, desa-desa dan permukiman dan
dimulailah diterapkannya sistem barter pada
perdagangan yang pada gilirannya melahirkan
kebutuhan akan mata uang.
Bagaimana Anda membedakan antara lima
dan lima puluh jika Anda hanya bisa
menggunakan terminologi di atas?
Untuk kebutuhan membilang dengan sistem tidak
tertulis, angka jari digunakan oleh orang Yunani
kuno, Romawi, Eropa, dan kemudian Asiatik.
Menurut sejarah ketika manusia mulai mengenal
tulisan (zaman sejarah) dan melakukan kegiatan
membilang atau mencacah, mereka bingung
bagaimana memberikan lambang bilangannya.
Sehingga kemudian dibuatlah suatu sistem
numerasi yaitu sistem yang terdiri dari numerial
(lambang bilangan/angka) dan number bilangan.
Sistem numerasi adalah aturan untuk
menyatakan/menuliskan bilangan dengan
menggunakan sejumlah lambang bilangan.
Bilangan sendiri itu adalah ide abstrak yang tidak
didefinisikan. Setiap Bilangan mempunyai banyak
lambang bilangan. Satu lambang bilangan
menggambarkan satu bilangan. Setiap bilangan
mempunyai banyak nama. Misalnya bilangan 125
mempunyai nama bilangan seratus dua puluh
lima. terdiri dari lambang bilangan 1, 2, dan 5.
Beberapa konsep yang digunakan
dalam sistem numerasi adalah:
1.Aturan Aditif
Tidak menggunakan aturan tempat dan nilai
dari suatu lambang didapat dari menjumlah
nilai lambang-lambang pokok. Simbolnya
sama nilainya sama dimanapun letaknya
2. Aturan pengelompokan sederhana
Jika lambang yang digunakan mempunyai
nilai-nilai n0, n1, n2,… dan mempunyai aturan
aditif
3. Aturan tempat
Jika lambang-lambang yang sama tetapi
tempatnya beda mempunyai nilai yang
berbeda
4. Aturan Multiplikatif
Jika mempunyai suatu basis (misal b), maka
mempunyai lambang-lambang bilangan
0,1,2,3,..,b-1 dan mempunyai lambang untuk
b2, b3, b4,.. dan seterusnya.
Sekian dan Terima kasih

More Related Content

Similar to 1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt

Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangannurwa ningsih
 
Perabdan lembah-sungai-nil
Perabdan lembah-sungai-nilPerabdan lembah-sungai-nil
Perabdan lembah-sungai-nilMuhammad Naufal
 
Makalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaMakalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaعاءدة مردكة
 
Peradaban mesir kuno
Peradaban mesir kunoPeradaban mesir kuno
Peradaban mesir kunoFairuz Ikbar
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikarestu sri rahayu
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikarestu sri rahayu
 
Kelas intensif spm spm tema 7
Kelas intensif spm spm tema 7Kelas intensif spm spm tema 7
Kelas intensif spm spm tema 7Mohd Izamri
 
145888055 sejarah-sifar
145888055 sejarah-sifar145888055 sejarah-sifar
145888055 sejarah-sifarAzhelmi Helmi
 
Modul 0 melacak bilangan sebagai warisan budaya dan fakta alami
Modul 0 melacak bilangan sebagai warisan budaya dan fakta alamiModul 0 melacak bilangan sebagai warisan budaya dan fakta alami
Modul 0 melacak bilangan sebagai warisan budaya dan fakta alamiAcika Karunila
 
Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoPeradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kunokiyaary
 
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikanFaktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikandeded94
 
KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA PENANGKAPAN IKAN PAUS DAN SISTEM BARTER MAS...
KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA PENANGKAPAN IKAN PAUS DAN SISTEM BARTER MAS...KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA PENANGKAPAN IKAN PAUS DAN SISTEM BARTER MAS...
KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA PENANGKAPAN IKAN PAUS DAN SISTEM BARTER MAS...Andre Ohoirat
 
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIA
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIAARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIA
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIAdellanurfadillaapriliani
 

Similar to 1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt (20)

Uas bahasa indonesia
Uas bahasa indonesiaUas bahasa indonesia
Uas bahasa indonesia
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
 
Perabdan lembah-sungai-nil
Perabdan lembah-sungai-nilPerabdan lembah-sungai-nil
Perabdan lembah-sungai-nil
 
Makalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaMakalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematika
 
Peradaban mesir kuno
Peradaban mesir kunoPeradaban mesir kuno
Peradaban mesir kuno
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
 
Sejarah SPM Tema 7
Sejarah SPM Tema 7Sejarah SPM Tema 7
Sejarah SPM Tema 7
 
Antrop5a
Antrop5aAntrop5a
Antrop5a
 
Kelas intensif spm spm tema 7
Kelas intensif spm spm tema 7Kelas intensif spm spm tema 7
Kelas intensif spm spm tema 7
 
145888055 sejarah-sifar
145888055 sejarah-sifar145888055 sejarah-sifar
145888055 sejarah-sifar
 
Modul 0 melacak bilangan sebagai warisan budaya dan fakta alami
Modul 0 melacak bilangan sebagai warisan budaya dan fakta alamiModul 0 melacak bilangan sebagai warisan budaya dan fakta alami
Modul 0 melacak bilangan sebagai warisan budaya dan fakta alami
 
pert 1 BAPD.pptx
pert 1 BAPD.pptxpert 1 BAPD.pptx
pert 1 BAPD.pptx
 
Bab 1-tg4
Bab 1-tg4Bab 1-tg4
Bab 1-tg4
 
Note 2
Note 2Note 2
Note 2
 
Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoPeradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kuno
 
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikanFaktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
 
KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA PENANGKAPAN IKAN PAUS DAN SISTEM BARTER MAS...
KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA PENANGKAPAN IKAN PAUS DAN SISTEM BARTER MAS...KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA PENANGKAPAN IKAN PAUS DAN SISTEM BARTER MAS...
KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA PENANGKAPAN IKAN PAUS DAN SISTEM BARTER MAS...
 
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIA
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIAARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIA
ARTI LAMBANG SEGITIGA PADA SISTEM NUMERASI BABYLONIA
 
KEBUDAYAAN
KEBUDAYAAN KEBUDAYAAN
KEBUDAYAAN
 

More from esilraja

PPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptx
PPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptxPPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptx
PPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptxesilraja
 
Kombinatorial.ppt
Kombinatorial.pptKombinatorial.ppt
Kombinatorial.pptesilraja
 
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.pptesilraja
 
Elaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptx
Elaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptxElaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptx
Elaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptxesilraja
 
pptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdf
pptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdfpptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdf
pptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdfesilraja
 
Copy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptx
Copy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptxCopy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptx
Copy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptxesilraja
 
fdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.ppt
fdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.pptfdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.ppt
fdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.pptesilraja
 
3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.pptesilraja
 
PKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptx
PKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptxPKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptx
PKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptxesilraja
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).pptesilraja
 
analisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).pptanalisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).pptesilraja
 
PPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).ppt
PPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).pptPPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).ppt
PPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).pptesilraja
 
PERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptx
PERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptxPERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptx
PERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptxesilraja
 

More from esilraja (13)

PPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptx
PPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptxPPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptx
PPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptx
 
Kombinatorial.ppt
Kombinatorial.pptKombinatorial.ppt
Kombinatorial.ppt
 
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
 
Elaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptx
Elaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptxElaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptx
Elaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptx
 
pptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdf
pptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdfpptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdf
pptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdf
 
Copy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptx
Copy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptxCopy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptx
Copy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptx
 
fdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.ppt
fdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.pptfdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.ppt
fdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.ppt
 
3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt
 
PKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptx
PKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptxPKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptx
PKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptx
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
 
analisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).pptanalisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).ppt
 
PPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).ppt
PPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).pptPPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).ppt
PPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).ppt
 
PERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptx
PERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptxPERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptx
PERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptx
 

Recently uploaded

Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt

  • 1.
  • 2. Sejarah Bilangan Sejak zaman purbakala, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pendidikan matematika sangat diperlukan dan telah menyatu dalam kehidupan manusia dan merupakan kebutuhan dasar dari setiap lapisan masyarakat, dalam pergaulan hidup sehari hari. Mereka membutuhkan matematika untuk perhitungan sederhana. Untuk keperluan tersebut diperlukan bilangan bilangan.
  • 3. Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu yang namanya bilangan karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains, ekonomi, ataupun dalam dunia musik, filosofi, dan hiburan serta aspek kehidupan lainnya. Adanya bilangan membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan, mulai dari perhitungan sederhana tentang keperluan belanja di dapur, untuk keperluan mengendalikan banjir,
  • 4. mengeringkan rawa-rawa, membuat irigasi, penghitungan hasil pertanian dan peternakan sampai perhitungan yang rumit tentang cara menilai kegiatan perdagangan, keuangan dan pemungutan pajak dan keperluan peluncuran pesawat ruang angkasa dll yang mana masing- masing bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol. Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu yang namanya bilangan karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi
  • 5. Konsep bilangan dan pengembangannya menjadi sistem angka muncul jauh sebelum adanya pencatatan sejarah, sehingga evolusi dari sistem itu hanyalah merupakan dugaan semata. Petunjuk mengenai awal manusia mengenal hitungan ditemukan oleh arkeolog Karl Absolom pada tahun 1930 dalam sebuah potongan tulang serigala yang diperkirakan berumur 30.000 tahun.
  • 6. Contoh : Pada potongan tulang itu ditemukan goresan- goresan kecil yang tersusun dalam kelompok- kelompok yang terdiri atas lima, Sehingga tidak diragukan lagi bahwa orang- orang primitif sudah memiliki pengertian tentang bilangan dan mengerjakannya dengan metode ijir (tallies), menurut suatu cara korespondensi satu-satu. Ijir adalah sistem angka yang berlambangkan tongkat tegak.
  • 7. Ribuan tahun yang lalu, sebelum masa manusia gua menggunakan metode ijir, tidak ada angka untuk mewakili “dua” atau “tiga”. Sebaliknya jari, batu, tongkat atau mata digunakan untuk mewakili angka. Belum terdapat jam maupun kalender untuk membantu melacak waktu, sehingga matahari dan bulan digunakan untuk membedakan siang dan malam hari.
  • 8. contoh : Peradaban purba paling tidak memiliki kata-kata untuk bilangan, seperti satu dan banyak, atau satu, dua dan banyak. Mereka menggunakan terminologi yang akrab dengan mereka seperti “kawanan” domba, “tumpukan” biji-bijian, atau “banyak” orang. Hal ini disebabkan masih sedikitnya kebutuhan untuk sistem numerik sampai terbentuknya kelompok-kelompok seperti klan, desa-desa dan permukiman dan dimulailah diterapkannya sistem barter pada perdagangan yang pada gilirannya melahirkan kebutuhan akan mata uang.
  • 9. Bagaimana Anda membedakan antara lima dan lima puluh jika Anda hanya bisa menggunakan terminologi di atas?
  • 10. Untuk kebutuhan membilang dengan sistem tidak tertulis, angka jari digunakan oleh orang Yunani kuno, Romawi, Eropa, dan kemudian Asiatik. Menurut sejarah ketika manusia mulai mengenal tulisan (zaman sejarah) dan melakukan kegiatan membilang atau mencacah, mereka bingung bagaimana memberikan lambang bilangannya. Sehingga kemudian dibuatlah suatu sistem numerasi yaitu sistem yang terdiri dari numerial (lambang bilangan/angka) dan number bilangan.
  • 11. Sistem numerasi adalah aturan untuk menyatakan/menuliskan bilangan dengan menggunakan sejumlah lambang bilangan. Bilangan sendiri itu adalah ide abstrak yang tidak didefinisikan. Setiap Bilangan mempunyai banyak lambang bilangan. Satu lambang bilangan menggambarkan satu bilangan. Setiap bilangan mempunyai banyak nama. Misalnya bilangan 125 mempunyai nama bilangan seratus dua puluh lima. terdiri dari lambang bilangan 1, 2, dan 5.
  • 12. Beberapa konsep yang digunakan dalam sistem numerasi adalah: 1.Aturan Aditif Tidak menggunakan aturan tempat dan nilai dari suatu lambang didapat dari menjumlah nilai lambang-lambang pokok. Simbolnya sama nilainya sama dimanapun letaknya
  • 13. 2. Aturan pengelompokan sederhana Jika lambang yang digunakan mempunyai nilai-nilai n0, n1, n2,… dan mempunyai aturan aditif
  • 14. 3. Aturan tempat Jika lambang-lambang yang sama tetapi tempatnya beda mempunyai nilai yang berbeda
  • 15. 4. Aturan Multiplikatif Jika mempunyai suatu basis (misal b), maka mempunyai lambang-lambang bilangan 0,1,2,3,..,b-1 dan mempunyai lambang untuk b2, b3, b4,.. dan seterusnya.