3. Cairan Sendi
Definisi
Transudat dari plasma yang memiliki BM yg lebih
tinggi, saccharide rich molecules, terutama
hyaluronat, diproduksi oleh sel sinoviosit B
(fibroblast like synoviocyte)
Normal:
Komposisi ≈ cairan plasma
Tidak mengandung debris
Keadaan Artritis:
volumenya akan bertambah sehingga dapat diaspirasi
3
4. Fungsi utama cairan sendi
• Mendistribusikan sari makanan ke rawan
sendi
• Sebagai cairan pelumas untuk mencegah
pergesekan sendi
4
6. INDIKASI PEMERIKSAAN CAIRAN SENDI
• Keadaan terdapat penambahan jumlah cairan
sendi (efusi)
• Adanya perubahan fisik akibat efusi, misal
pembengkakan sendi
6
16. 1. VOLUME
• Jumlah cairan, menunjukkan derajat
keradangan penyakit
• Digunakan sebagai bahan perbandingan
dengan hasil pengambilan sebelumnya
(aspirasi serial →kearah prognosis)
16
17. 2. WARNA
• Tidak berwarna → kekuningan, kuning,
coklat, coklat tua, hijau, merah / putih
• Tergantung pada: jumlah lekosit, eritrosit,
agen infeksius
17
19. Synovial fluid inclusions. A. “Ground pepper” ochronotic
shards. B. “Rice bodies” fibrin-enriched synovium fragments.
19
20. 3. KEJERNIHAN
• Ditunjukkan dengan terbacanya huruf
yang ditempatkan dibelakang tabung gelas
• Bila tidak terbaca:
menunjukkan himpunan sel radang atau
berbagai partikel seperti fibrin, amiloid,
debris yg terkadang sulit dibedakan
dengan pus
20
22. 4. VISKOSITAS
Cairan dengan viskositas normal
(kelompok non inflamasi)
• Sulit ditekan keluar
• Dapat membentuk rentangan benang 7-10 cm
atau lebih
Cairan dengan viskositas rendah
(kelompok inflamasi)
• Mudah menetes seperti air
• Dalam cairan bernanah keadaannya lebih kental
(jumlah lekosit↑)
22
24. 5. BEKUAN MUSIN (MUCIN CLOT)
Buat larutan asam asetat 7N dari 40,8ml asam
asetat glasial & 100 ml air
4 ml air aquades + cairan sendi 1 ml +
1 tetes asam asetat 7N
↓
Aduk segera menggunakan batang gelas
↓
Baca hasil
Normal: bekuan kenyal dalam cairan jernih
24
27. 6.BEKUAN MUSIN SPONTAN
• Biarkan sampel selama 1 jam → lihat
bekuan atau tidak
• Normal: tidak membeku
• Kebanyakan cairan sendi patologik akan
membeku spontan,cepat dan besar bekuan
yang sesuai dengan tingkat keradangan
27
33. Normal cellular elements found in synovial fluid include
(A) neutrophils, (B) lymphocytes, (C) monocytes/histiocytes,
and (D) synovial lining cells. A few red blood cells are almost
always present in joint effusions (Wright–Giemsa).
33
34. Tart cell: a macrophage containing a phagocytized
nucleus that retains some nuclear detail (Wright–Giemsa).
34
36. LE cell (arrow) is a neutrophil containing a
phagocytized homogeneous nucleus (Wright–Giemsa)
36
37. Reiter cell (center) is a macrophage that has
phagocytosed one or more neutrophils.
37
38. KRISTAL
Cairan disentrifus→ 1- 2 tetes di letakkan diatas
kaca obyek →Tutup dengan kaca penutup →
baca dgn mikroskop biasa atau lebih baik
mikroskop polarisasi
38
41. Synovial fluid with acute inflammation and monosodium
urate crystals. The needle-shaped crystals demonstrate negative
birefringence, because they are yellow when aligned with the compensator
filter and blue when perpendicular to the filter
(Wright–Giemsa stain and polarized/compensated light).
41
43. Synovial fluid with acute inflammation and calcium
pyrophosphate dihydrate crystals. The rhomboidal intracellular
crystal (center) demonstrates positive birefringence, because it is
blue when aligned with the compensator filter (Wright–Giemsa
stain and polarized/compensated light).
43
46. PERLU PERHATIAN
1. Bahan aspirasi cairan sendi diambil dengan semprit
ukuran 20mL
2. Empat group analisis cairan sendi
Non inflamasi, inflamasi, purulen dan perdarahan
Sebut: volume, warna, kejernihan, hitung lekosit dll
3. Pada kasus sendi yg bengkak mendadak (akut), nyeri
dan kemerahan perlu:
pemeriksaan makroskopis
pemeriksaan mikroskopis: kristal dgn metode Filter
analyzer & Polarizer pada mikroskop sinar
(pembesaran 40x)
- Kristal urat monosodium (MSU) pada Gout
- Kristal calcium pirofosfat dihidrat (CPPD) pada
pseudo gout
46
47. 4. Interpretasi utama analisis cairan sendi
- identifikasi kristal
- Jumlah lekosit
5. Cairan sendi purulen dengan jumlah lekosit
>100.000 mm3, >75% PMN perlu kultur disertai
tes sensitivitas antibiotik
6. Kesimpulan mengarah ke diagnosis banding
group I, II, III atau IV
47