Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”
(HR. Ahmad dari Said Al Khudri)
Doa yang tidak diperkenankan, akibat kesalahan 10 perkara:
1.Mengetahui hak-hak Allah tetapi tidak menunaikannya
2.Mencintai Rasulullah tetapi meninggalkan sunnahnya
3.Membaca Al Qur’an tetapi tidak mengamalkan isinya
4.Makan dari nikmat Allah tetapi tidak mensyukurinya
5.Mengatakan setan adalah musuh tetapi tidak memusuhinya
6.Mengatakan surga adalah haq namun tidak berbuat untuk menggapainya
7.Mengatakan bahwa neraka adalah haq tetapi tidak menjauhkan diri darinya
8.Mengatakan bahwa kematian adalah hak namun tidak bersiap menghadapinya
9.Bangun dari tidur, lalu menyibukkan diri sendiri dengan mencari aib orang lain dan melupakan aib-aib diri sendiri
10.Menguburkan orang-orang mati tetapi tidak mengambil pelajaran dari mereka
3. Aktivitas Do’a ibadah yang paling agung…
لَاءِيْرَسَاءِ شَاءِيْرَءٌ أ أَاءِكْرَرَاءِمَاءِ عَاءِلَاءِى اللهِ مِنَاءِ الدُّعَعَاءِاءءِ
Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di mata Allah Ta’ala daripada do`a.” (HR. Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu
Hibban, al-Hakim dan dia menshahih-kannya, lalu disepakati oleh Imam Dzahabi rahimahullah).
4. “Adalah senjata orang beriman dan tiangnya
agama serta cahaya langit dan bumi”
(HR. Hakim Abu Ya’la) Do’a
وَاءِإِذَاءِا سَاءِأَاءِلَاءِكَاءِ عِبَاءِاءدِي عَاءِنِّيي فَاءِإِنِّيي قَاءِرِيببٌ أ أُوجِيبُو دَاءِعْرَواَاءِةَاءِ الدَُّاعِ إِذَاءِا دَاءِعَاءِاءنِ فَاءِلْرَيَاءِسْرَتَاءِجِيبُوواا لِي
وَاءِلْرَيُوؤْرَمِنُوواا بِي لَاءِعَاءِلَّهُومْرَ يبَاءِرْرَشُودُُوونَاءِ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran
(Al-Baqarah 2:186)
5. Jarak antara kita dengan Allah tidak tercipta
dengan sendirinya. Kitalah yang menentukan
jauh dan dekatnya jarak itu.
وَاءِإِنْرَ تَاءِقَاءِرَّبَاءِ إِلَاءِى َّ بِشِبْرَرٍ ت تَاءِقَاءِرَّبْرَتُو إِلَاءِيْرَهِ ذِرَاءِاعًااء وَاءِإِنْرَ تَاءِقَاءِرَّبَاءِ إِلَاءِى َّ ذِرَاءِاعًااء تَاءِقَاءِرَّبْرَتُو إِلَاءِيْرَهِ
بَاءِاءعًااء وَاءِإِنْرَ أَاءِتَاءِاءنِي يبَاءِمْرَشِي أَاءِتَاءِيْرَتُوهُو هَاءِرْرَوَاءِلَاءِةًا
Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku
sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan
mendatanginya dengan berlari. (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)
7. 1 Langsung
Dikabulkan
وَقَالَ رَبّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُۚمْ إِنّ الّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي
سَيَدْخُلُونَ جَهَنّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang
yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.
(Q.S Al Mukmin : 60)
8. 2 Ditangguhkan Sampai
Kiamat
ما مِنْ مُسْلِمٍ إ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ إ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ و وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إ إِلاّ أَعْطَاهُ اللُّ بِهَا
إِحْدَى ثَلاَثٍ إ إِمّا أَنْ تُعَجّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمّا أَنْ يَدّخِرَهَا لَهُ فِى الخِرَةِ وَإِمّا
أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السّوءِ مِثْلَهَا
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan
silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan
do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan
yang semisal.”
(HR. Ahmad dari Said Al Khudri)
9. 3 Dijauhkan Dari
Musibah
ما مسلم يدعو الل بدعوة إلا آتاه الل إياها ، أو صرف عنه من السوء
مثلها
Tidak ada seorang muslimpun di muka bumi ini yang berdo’a kepada Allah, kecuali akan dikabulkan do’anya, atau
dijauhkan suatu keburukan / musibah yang serupa.
(HR. Tirmidzi dan Hakim dari Ubadah Ibn Shamit)
10. Fungsi Do’a :
1 Mendapat
Pahala 2 Manifestasi Kepatuhan
Kepada Allah 3Semakin Dekat Dengan
Allah 4Menghilangkan
syirik 4 Memberikan ketenangan
keteguhan jiwa
12. Kesalahan
dalam berdo’a
1. Doa yang berisi kemaksiatan
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah
selama tidak mengandung dosa dan memutuskan
silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan
beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan
do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di
akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya
kejelekan yang semisal.”
(HR. Ahmad dari Said Al Khudri)
1. 2. Do’a dengan hati yang tergesa-gesa
“Seorang hamba akan selalu dikabulkan do’anya oleh Allah
selagi ia tidak berdo’a dengan sesuatu yang berdosa, atau
memutus silaturahmi, atau tergesa-gesa.”
(HR. Muslim)
13. Kesalahan yang datang
dari luar do’a
Suatu saat Ibrahim bin Adham Rahimahullah
melewati sebuah pasar di kota Basrah. Orang-orang
datang mengerumuninya. Mereka berkeluh kesah
dan bertanya kepadanya, “Wahai Abu Ishaq
(panggilannya) mengapa setiap kali kami berdo’a,
do’a kami tidak dikabulkan?”
Ibrahim menjawab, “karena hati kalian sudah mati
oleh sepuluh perkara:
14. menunaikannya
2. Mencintai Rasulullah tetapi meninggalkan
sunnahnya
3. Membaca Al Qur’an tetapi tidak
mengamalkan isinya
4. Makan dari nikmat Allah tetapi tidak
mensyukurinya
5. Mengatakan setan adalah musuh tetapi tidak
memusuhinya
6. Mengatakan surga adalah haq namun tidak
berbuat untuk menggapainya
7. Mengatakan bahwa neraka adalah haq tetapi
tidak menjauhkan diri darinya
8. Mengatakan bahwa kematian adalah hak
namun tidak bersiap menghadapinya
9. Bangun dari tidur, lalu menyibukkan diri
sendiri dengan mencari aib orang lain dan
melupakan aib-aib diri sendiri
10.Menguburkan orang-orang mati tetapi tidak
mengambil pelajaran dari mereka
15. Amar makruf nahi munkar atau do’a yang
tak terkabul?
عَأْنْمُ حُنَذَأْيْمُفَأْةَأْ بْمُنِ ل اللْمُيَأْمَأْالنَِ ل عَأْنِ ل اللنَّ بِبِ لي ّ صَ صَأْلَّ بِى ا الللَّ بِهم م عَأْلََأْيْمُهِ ل وَأْسَأْلَّ بِمَأْ قَأْاللَأْ وَأْاللّ بِذِ لي نَأْفْمُسِ لي بِ ليَأْدِ لهِ ل لَأْتَأْأْمُمُنَرُنَنَّ بِ
بِ لاللْمُمَأْعْمُرُنَوفِ ل وَأْلَأْتَأْنَْمُهم َأْونُنَنَّ بِ عَأْنِ ل اللْمُمُنَنَْمُكَأْرِ ل أَأْوْمُ لَأْيُنَونشِ لكَأْنّ بِ الللَُنَّ بِ أَأْنَْمُ يَأْبْمُعَأْثَأْ عَأْلََأْيْمُكُنَمْمُ عِ لقَأْالبًاال مِ لنَْمُهُنَ ثُنَمّ بِ تَأْدْمُعُنَوننَأْهُنَ فَأْلَأْ
يُنَسْمُتَأْجَأْالبُنَ لَأْكُنَمْمُ
Dari Huzhaifah bin Al-Yaman dari Nabi SAW bersabda:” Demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya
hendaknya engkau melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau jika tidak Allah hampir mengirim
azabnya, kemudian engkau berdo’a tetapi tidak dikabulkan”(HR At-Tirmidzi dan Ahmad).
16. BBeerrddoo’’aa ssaaaatt ssuukkaa mmaauuppuunn dduukkaa....
عَأْنْمُ حُنَذَأْيْمُفَأْةَأْ بْمُنِ ل اللْمُيَأْمَأْالنَِ ل عَأْنِ ل اللنَّ بِبِ لي ّ صَ صَأْلَّ بِى ا الللَّ بِهم م عَأْلََأْيْمُهِ ل وَأْسَأْلَّ بِمَأْ قَأْاللَأْ وَأْاللّ بِذِ لي نَأْفْمُسِ لي بِ ليَأْدِ لهِ ل لَأْتَأْأْمُمُنَرُنَنَّ بِ
بِ لاللْمُمَأْعْمُرُنَوفِ ل وَأْلَأْتَأْنَْمُهم َأْونُنَنَّ بِ عَأْنِ ل اللْمُمُنَنَْمُكَأْرِ ل أَأْوْمُ لَأْيُنَونشِ لكَأْنّ بِ الللَُنَّ بِ أَأْنَْمُ يَأْبْمُعَأْثَأْ عَأْلََأْيْمُكُنَمْمُ عِ لقَأْالبًاال مِ لنَْمُهُنَ ثُنَمّ بِ تَأْدْمُعُنَوننَأْهُنَ فَأْلَأْ
يُنَسْمُتَأْجَأْالبُنَ لَأْكُنَمْمُ
Dari Huzhaifah bin Al-Yaman dari Nabi SAW bersabda:” Demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya
hendaknya engkau melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau jika tidak Allah hampir mengirim
azabnya, kemudian engkau berdo’a tetapi tidak dikabulkan”(HR At-Tirmidzi dan Ahmad).
17. DOA MOHON
KhusAnuMl P KUhNot,imah
Perlindungan dari siksa
neraka
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru
kepada iman, (yaitu): Berimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kamipun
beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan
hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami
beserta orang-orang yang banyak berbakti.
(QS: Ali Imran Ayat 191 193)
!
18. TAUBAT NABI YUNUS AS MELEPASKAN DARI KESULITAN :
“Dan (ingatlah kisah)Dzun Nun (yunus), ketia ia pergi dalam keadaan marah,
lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya).
Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap : Bahwa tidak ada tuhan
selain engkau, Maha suci Engkau, Sesungguhnya kau adalah termasuk orang-orang
yang zalim.
(QS. Al Ambiya : 87)
MOHON KELUARGA YANG BAIK :
Dan orang-orang berkata: “ya Tuhan Kami, anugerahkanlah kepada Kami isteri-isteri
Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati Kami, dan jadikanlah
Kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.”
(Qs. Al Furqaan : 74)
19. Sayyidul Istighfar
للّ أَنهُكَمَّ أَن أَ منْدِتَ م رَ مبِّيْ يْدِ لاََ م إِكَلَ مـههَ م إِكَلاَّ أَن أَ منْدِتَ م، خَ ملَ مقْدِتَ منِكَيْدِ وَ مأَ منَ ما عَ مبْدِدُكَكَ م، وَ مأَ منَ ما عَ ملَ مى عَ مهْدِدِكَكَ م وَ موَ معْدِدِكَكَ م
مَ ما اسْدِتَ مطَ معْدِتُكَ، أَ معُكَوْدِذُكَ بِِكَكَ م مِكَنْدِ شَ مرِّيْ مَ ما صَ منَ معْدِتُكَ، أَ مبُِكَوْدِءُكَ لَ مكَ م بِِكَنِكَعْدِمَ متِكَكَ م عَ ملَ ميّ أَن، وَ مأَ مبُِكَوْدِءُكَ
بِِكَذَُ منْدِبِكَيْدِ فَ ما غْدِفِكَرِْدِ لِكَيْدِ فَ مإِكَنّ أَنهُكَ لاََ م يَ مغْدِفِكَرُِكَ الذُّنُنُكَوْدِبَ م إِكَلاَّ أَن أَ منْدِتَ م
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau
yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan
menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang
telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui
dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa
kecuali Engkau”
(HR. Bukhari no. 6306)
20. SYUKUR PENGHUNI SURGA
DAN MEMINTA PETUNJUK KE JALAN YANG LURUS
dan mereka berkata : “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga)
ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami
petunjuk”
(QS. Al-A’raaf : 43)
DO’A NABI MUSA AS:
Berkata Musa : “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku
urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku.”
(QS. ThaaHaa : 25-28)