2. Sikap yang salah
• Sebagian ummat Islam memahami bahwa
do’a dapat dijadikan sebagai jalan (thoriqoh)
untuk menyelesaikan berbagai masalah yang
dihadapinya.
• Mereka sangat mengandalkan do’anya
sendiri, atau meminta pertolongan dengan
do’anya orang-orang sholih.
• Mereka enggan berusaha dan berikht iar,
upaya yang ditempuh hanya satu, yaitu
berdo’a kepada Allah SWT.
3. Sikap yang salah
• Ada ummat Islam yang malas berdo’a…
• Karena mereka t idak yakin, bahwa do’anya
akan dapat menyelesaikan masalah hidup
yang dihadapinya.
• Jika mereka berdo’a, hanya sebatas
“formalitas” belaka…
• Yang pent ing sudah berdo’a, t idak terlalu
berharap do’anya akan dikabulkan.
• Mereka sangat mengandalkan ikht iarnya.
4. BAGAIMANA SESUNGGUHNYA
KEDUDUKAN DO’A ITU…?
• Rasulullah SAW bersabda:
•ِةَادَبِالع ُّخُم ُاءَعُدال
• “Do’a adalah otaknya ibadah” (HR. T irmidzi)
•ا َنِم ِهللا ىَلَع ُمَرْكَا ٌءْيَش َسْيَلِاءَعُّلد
• “T idak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah, selain daripada
do’a” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
•َلَع ْبَضْغَي َهللا ِألْسَي ََْل ْنَمِِْي
• “Siapa saja yang t idak mau memohon (sesuatu) kepada Allah,
maka Allah akan murka kepadanya” (HR. T irmidzi dari Abu
Hurairah)
5. •نِإَف ِِِلْضَف ْنِم َهللا واُلَسُّبُِِح َهللاُي ْنَاَلَأْس
• “Mintalah kepada Allah akan kemurahannya, karena
sesungguhnya Allah senang apabila dimintai (sesuatu)”
(HR. T irmidzi dari Ibnu Mas’ud).
•َوْعَدِب ْوُعْدَي ٍمِلْسُم ْنِم اَمُهللا ُاهَتَا إال ِهللا ِة،اَاهيِا
ِءْوُّالس َنِم ُِْنَع َفرَص ْوَاِِِلِْْم
• “T idak ada seorang muslimpun di muka bumi ini yang
berdo’a kepada Allah, kecuali akan dikabulkan do’anya,
atau dijauhkan suatu keburukan/musibah yang serupa”
(HR. T irmidzi dan Hakim dari Ubadah Ibn Shamit).
6. •ْعَدِب ْوُعْدَي ٍمِلْسُم ْنِم اَمٌْثِا هاْيِف َسْيَل ِةَوَالَو
ِب ُهللا ُطاهْعَا ّالإ ٌةَعْيِطَقٍالثَث ىَدْحِا ا:اإمْنَا
إمَو ،َُِتَوْعَد َُِل َلِ
ّجَعُيَُِل اَهَرِّخَدُي ْنَا ا،ِةَرِخَالا ِِف
ُّالس ُِْنَع َفِّرَصُي ْنأ اإمَواَهَلِْْم َءْو
“T idak ada seorang muslimpun yang berdo’a
dengan do’a yang t idak mengandung dosa dan
memutus hubungan silaturrahmi, kecuali Allah
akan memberikan kepadanya satu di antara t iga
hal: Dikabulkan do’anya; Ditangguhkan hingga
hari kiamat; atau Dijauhkan dari suatu
keburukan/musibah yang serupa” (HR. Ahmad
dari Abi Said Al-Khudri).
7. Allah SWT berf irman:
• ”Dan Tuhanmu berf irman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al-Mu’min: 60)
• “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-
Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-
Baqarah: 186)
8. • “Atau siapakah yang
memperkenankan (doa)
orang yang dalam kesulitan
apabila ia berdoa kepada-
Nya, dan yang
menghilangkan kesusahan
dan yang menjadikan kamu
(manusia) sebagai khalifah di
bumi? apakah disamping
Allah ada Tuhan (yang lain)?
amat sedikitlah kamu
mengingat i(Nya).” (QS. An-
Naml: 62)
9. • “(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat
yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya
dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan
ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya
mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau
meliput i segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada
orang-orang yang bertaubat dan mengikut i jalan Engkau
dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala’“ (QS. Al-Mu’min: 7)
• “Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam
Syurga 'Adn yang Telah Engkau janjikan kepada mereka
dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak
mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka
semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana” (QS. Al-Mu’min: 8)
10. DO’A MERUPAKAN…
• Perintah Allah SWT kepada hamba-
Nya.
• Allah memerintahkan kepada
set.iap muslim untuk berdo’a, baik
dikala sempit maupun lapang, di
dalam hat i maupun diungkapkan.
• Allah-lah satu-satunya Dzat yang
dapat mengabulkan do’a, bukan
yang lain.
• Malaikat juga memanjatkan do’a
kepada Allah SWT.
12. PEMAHAMAN DO’A DAN SIKAP MANUSIA
BERDO’A SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH IKHT IAR
IMAN
KEPADA
ALLAH
KEYAKINAN BAHWA ALLAH AKAN
MENGABULKAN DO’A KITA
MEMUNCULKAN SEMANGAT
DALAM BERIKHT IAR
PERBUATAN
MANUSIA
YAKIN BAHWA ALLAH AKAN
SELALU MEMBANTU KITA
SENANT IASA TERIKAT DENGAN
SUNNATULLAH
SENANT IASA TERIKAT DENGAN
SYARI’AT ALLAH
T IDAK AKAN MUDAH PUTUS ASA
13. TUJUAN BERDO’A:
• Untuk melaksanakan perintah Allah.
• Untuk mendapat pahala dari Allah.
• Sebagai amal ‘ibadah dan manifestasi
ketundukan kepada Allah.
• Untuk memenuhi suatu kebutuhannya, baik
dalam perkara dunia maupun akherat.
• Do’a juga dapat digunakan untuk menghilangkan
rasa sedih.
14. JIKA DIKABULKAN…
• Hal itu merupakan anugerah dari Allah SWT.
• Pemenuhannya pun akan sejalan dengan hukum
sebab-musabab.
• Jika kebutuhannya t idak terpenuhi, akan tetap
mendapat pahala dari Allah.
15. BENTUK-BENTUK DO’A
• Do’a boleh dengan bentuk apapun yang
dikehendaki.
• Di dalam hat i maupun dengan lisan.
• Dengan kalimat apapun, t idak mest i terikat
dengan suatu do’a tertentu.
• Boleh juga meniru do’anya orang lain.
• yang lebih utama adalah mengikut i do’a
sebagaimana yang tercantum dalam Al Qur’an
dan Al Hadits.