SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Liquid State Fermentation of Apple Pomace Sludge for The Production of
Ligninolytic Enzymes and Liberation of Polyphenolic Compounds
Nama kelompok:
Anggi S.A. 141211132022
Satria A.W. 141211133061
Imardha Rona F. 141211133066
1.Pendahuluan
•Basidiomycetes busuk dapat menurunkan lignin, selulosa dan
hemiselulosa menjadi senyawa berat molekul rendah yang
dapat berasimilasi untuk degradasi nutrisi jamur, hemiselulosa
dan lignin yang dilakukan oleh enzim hidrolitik ekstraseluler
dan oksidatif tertentu.
•Jamur ini mensekresikan enzim ekstra selular yang penting
untuk degradasi lignin: lignin peroksidase, peroxidae Mn-
dependent, dan mengandung tembaga phenoloxidase, lakase.
•Enzim ligninolitik telah menunjukkan potensi yang tinggi
dalam aplikasi industri, seperti pulp dan kertas delignifikasi
dalam aplikasi industri, air limbah dan pengobatan tanah yang
terkontaminasi serta dalam sintesis organik
2.Bahan & Metode
2.1 MEDIA
•Ultrafiltrasi sari apel pomace dipilih sebagai media
fermentasi karena terdapat pengkayaan nutrien untuk
memproduksi enzim ligninolytic dan pengekstraksi
senyawa polifenol. Sebelum melakukan fermentasi, pH
media disesuaikan menjadi 4,5 ± 0,1.
•Fermentasi keadaan cair dilakukan dengan menggunakan
media sintetis. Media sintetis digunakan sebagai kontrol
untuk membandingkan produksi enzim dengan sari apel
pomace.
2.2 PERSIAPAN MIKROORGANISME DAN INOKULUM
•P. chrysosporium (ATCC 24275) terpilih sebagai organisme
yang cocok untuk bio-proses fermentasi karena potensinya
untuk lebih tinggi enzim pro-produksi.
•Budaya P.chrysosporium ditumbuhkan pada kentang
dextrose, dan diinkubasi pada suhu 37 ± 1◦C. Media ini
digunakan sebagai inokulum untuk fermentasi cair apel
pomac. Lalu inokulum dipindahkan secara aseptik menjadi
7,5 L fermentor setelah 48 jam inkubasi dalam termos.
2.3 FERMENTASI
•Sebuah fermentor berkapasitas 7,5 L dengan volume 4 L
digunakan secara terpisah untuk sintetis menengah dan lumpur
apel pomace ( disterilkan pada121 ± 1◦C selama 30 menit ) untuk
menghasilkan enzim ligninolitik ekstraseluler. Media diinokulasi
dengan 10 % ( v / v ) inokulum . Suhu dan pH untuk fermentasi
media dikontrol pada 37 ± 1◦C dan 4,5 ± 0,1.
•Sampel ditarik dari fermentor pada selang waktu 12 jam untuk
analisis kelayakan, aktivitas enzim ligninolitik, ekstraksi polifenol,
viskositas ,potensial zeta , dan ukuran partikel sampai tahap
penipisan pertumbuhan P. chrysosporium dan produksi enzim
maksimal.
2.4 UJI ENZIM
• Kegiatan LIP didasarkan pada transformasi veratril alkohol untuk veratil aldehyde.
Aktivitas lakase diuji dengan menggunakan bis 2,2-azino (asam 3
ethylbenzthiazoline-6-sulfonat). Analisis aktivitas MNP didasarkan pada
transformasi Mn2+ untuk Mn3.
2.5 UJI VIABILITAS
•Uji Viabilitas digunakan sebagai indikator dari jumlah biomassa yang tinggal di
media fermentasi. Viabilitas miselium jamur rusak dalam sampel yang
mengandung miselium dan sisa substrat diuji dengan nomor yang paling mungkin
(MPN) Metode seperti yang dijelaskan oleh Gassara et al.
2.6 EKSTRAKSI SENYAWA POLIFENOL
•Sampel yang akurat ditimbang 10 g dan 20 ml dari 80% aseton dan 80%
etanol ditambahkan sebagai pelarut. Ekstraksi ultrasonik dilakukan selama 30
menit pada 40 ± 1◦C dalam penangas ultrasonication.
•Campuran kemudian disentrifugasi pada 7000 × g selama 20 menit dan
supernatan digunakan untuk pengukuran isi polifenol dan aktivitas
antioksidan.
•2.7 PERKIRAAN DARI TOTAL KADAR FENOLIK DAN RADIKAL BEBAS DARI
AKTIVITAS DARI EKSTRAK POLIFENOL
•Jumlah polifenol dalam ekstrak fenolik sampel ditentukan oleh metode
Swain dan Hillis. Aktivitas radikal bebas dari polifenol ekstrak ditentukan
seperti yang dijelaskan oleh Ajila et al.
2.8 PARAMETER FISIKO-KIMIA
•2.8.1 Viskositas
Selama fermentasi, viskositas kaldu fermentasi diukur pada Interval 12 jam
dan 24 jam menggunakan viskometer rasional
•2.8.2 Ukuran partikel
Analisis ukuran partikel dari media fermentasi dilakukan dengan mengg
unakan Fritsch Sizer partikel Laser ANALYSETTE 22 Tes ini dapat mengukur
diameter rata-rata 10%, 43%, 50% dan 90% partikel (D10, D43, D50, D90 dan)
di kisaran 0,1-1000 mikrometer. Analisis ukuran partikel dilakukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup P. chrysosporium, produksi MNP, LIP
dan lakase selama fermentasi sari apel pomace pada interval waktu yang
berbeda.
•2.8.3Potensial Zeta
Analisis potensi zeta dipelajari untuk membangun hubungan antara
muatan partikel dari kaldu fermentasi, kelangsungan hidup mikroorganisme
dan produksi enzim ligninolitik. Biaya partikel dan interaksi antara mereka
sangat di-pengaruhi oleh ukuran partikel dan pH medium. Potensi zeta adalah
analisis menggunakan zetaphoremeter dengan mempertimbangkan rata-rata
10 pengukuran
•2.9 ANALISA STATISTIK
Semua percobaan diuji dalam ulangan dan rata-rata dari 3 ulangan dihitung
bersama dengan standar deviasi. Database menjadi sasaran sebuah analisi
varians (ANOVA) menggunakan sistem pernagkat lunak analisis statistik
digunakan untuk melakukan beberapa tes kisaran antara data dan hasil yang
memiliki P <0,05 yang dianggap signifikan.
3. Hasil dan Pembahasan
Fase lag dari jamur P. chrysosporium lebih lama dalam media sintetik (66 jam)
dibandingkan dengan sari apel pomace (30 jam).
Fase eksponensial dalam sari apel pomace lebih dari 50 jam dibandingkan dalam
media sintetiknya.
a. Mikroorganisme tumbuh dan
miselium disintesis. kekentalannya
meningkat dari 111.58 mPa s dalam
waktu 55 jam.
b. Ukuran partikel meningkat dari D43 =
35.67 µm, D50 = 20.32 µm, D90 =
79.65 µm, D10 = 2.83 µm pada
waktu 38 jam sampai D43 = 467.64
µm, D50 = 574.04 µm, D90 =
681.80 µm, D10 = 42.61 µm pada
waktu 60 jam.
c. Potensial zeta meningkat dari −14.34
MV pada waktu 60 jam sampai
−21.9 mV pada akhir fermentasi sari
apel pomace.
a. kadar polifenol lebih tinggi
dalam ekstrak aseton
daripada alkohol. Kadar
polifenol dalam aseton
meningkat dari 383 sampai
720 mg
b. kapasitas antiradikal bebas
diukur dengan aktivitas
penangkap radikal bebas
DPPH yang lebih tinggi pada
waktu 67 jam dan
berhubungan dengan
peningkatan total kadar
polifenol.
4. Kesimpulan
Produksi enzim ligninolytic dengan lumpur apel pomace lebih tinggi
pada media sintetiknya p.chrysoporium . Hal tersebut berhubungan
dengan produksi enzim ligninolytic keduanya. Viskositas ukuran
partikel, dan potensial zeta mempengaruhi transfer oksigen untuk
pertumbuhan mikroorganisme dan produksi enzim ligninolytic.
Penambahan jumlah polyfenol yang diamati selama fermentasi cair
nantinya memperlihatkan penurunan.
JUDUL SKRIPSI
Perbandingan Jumlah Apel Pomace Untuk Uji
Tingkat Efektifitas Produksi Ligninolytic dengan
Kombinasi Gula Tebu

More Related Content

What's hot

Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahDzikri Imaduddin
 
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanahKemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanahLuph PaLuphy
 
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwaIdentifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwamuhammadfurqon36
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakPenilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakRoni Kedua
 
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekotonMt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksi
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksiPkm ai-13-um-fahim-desain metode produksi
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksipahem
 
Ppt usulan penelitian
Ppt  usulan penelitianPpt  usulan penelitian
Ppt usulan penelitianred070714
 
POTENSI EKSTRAK Rhizophora sp. SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE (Potency of Rhizo...
POTENSI EKSTRAK Rhizophora sp. SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE (Potency of Rhizo...POTENSI EKSTRAK Rhizophora sp. SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE (Potency of Rhizo...
POTENSI EKSTRAK Rhizophora sp. SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE (Potency of Rhizo...Repository Ipb
 
Magdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrumMagdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrummagdalenapraharani
 
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...Repository Ipb
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminariyudhi18
 
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolFarhan Yuzevan
 
Transformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacteriumTransformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacteriumw4hyu_b
 

What's hot (20)

839 1799-1-sm
839 1799-1-sm839 1799-1-sm
839 1799-1-sm
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
 
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanahKemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
 
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwaIdentifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
 
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakPenilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
 
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekotonMt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
 
uji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdfuji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdf
 
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksi
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksiPkm ai-13-um-fahim-desain metode produksi
Pkm ai-13-um-fahim-desain metode produksi
 
Ppt usulan penelitian
Ppt  usulan penelitianPpt  usulan penelitian
Ppt usulan penelitian
 
POTENSI EKSTRAK Rhizophora sp. SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE (Potency of Rhizo...
POTENSI EKSTRAK Rhizophora sp. SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE (Potency of Rhizo...POTENSI EKSTRAK Rhizophora sp. SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE (Potency of Rhizo...
POTENSI EKSTRAK Rhizophora sp. SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE (Potency of Rhizo...
 
Magdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrumMagdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrum
 
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
 
4. sesi pangan
4. sesi pangan4. sesi pangan
4. sesi pangan
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 
221 301-1-pb
221 301-1-pb221 301-1-pb
221 301-1-pb
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
 
Transformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacteriumTransformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacterium
 

Similar to OPTIMASI PRODUKSI ENZIM

Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperbrawijaya university
 
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTri Asmayanti
 
Adinda Presentasi 25 Agustus.pptx
Adinda Presentasi 25 Agustus.pptxAdinda Presentasi 25 Agustus.pptx
Adinda Presentasi 25 Agustus.pptxAylaIskandar
 
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxPPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxDodolaneNoya
 
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayantiTugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayantiTri Asmayanti
 
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASEPENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASELifia Citra Ramadhanti
 
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME RiaAnggun
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalSMPN 4 Kerinci
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxIrenee9
 
Makalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alamMakalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alamFuthanul Wwee
 
1361 2532-1-pb - copy
1361 2532-1-pb - copy1361 2532-1-pb - copy
1361 2532-1-pb - copyYupri Kotouki
 
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitikRahmat Saputra
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotiksay ahmad
 
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pareIsolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah parePuspita Eka Rohmah
 
Karya tulis ilmiah 4
Karya tulis ilmiah 4Karya tulis ilmiah 4
Karya tulis ilmiah 4BBPP_Batu
 

Similar to OPTIMASI PRODUKSI ENZIM (20)

Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
 
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
 
Laporan 6
Laporan 6Laporan 6
Laporan 6
 
Adinda Presentasi 25 Agustus.pptx
Adinda Presentasi 25 Agustus.pptxAdinda Presentasi 25 Agustus.pptx
Adinda Presentasi 25 Agustus.pptx
 
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxPPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
 
PROPOSAL PPT.pptx
PROPOSAL PPT.pptxPROPOSAL PPT.pptx
PROPOSAL PPT.pptx
 
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayantiTugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
 
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASEPENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE
 
Biokimia fermentasi
Biokimia fermentasiBiokimia fermentasi
Biokimia fermentasi
 
Responsi Bioreaksi
Responsi BioreaksiResponsi Bioreaksi
Responsi Bioreaksi
 
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptx
 
Makalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alamMakalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alam
 
1361 2532-1-pb - copy
1361 2532-1-pb - copy1361 2532-1-pb - copy
1361 2532-1-pb - copy
 
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
 
9. 082013 57-62
9. 082013 57-629. 082013 57-62
9. 082013 57-62
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotik
 
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pareIsolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
 
Karya tulis ilmiah 4
Karya tulis ilmiah 4Karya tulis ilmiah 4
Karya tulis ilmiah 4
 

OPTIMASI PRODUKSI ENZIM

  • 1. Liquid State Fermentation of Apple Pomace Sludge for The Production of Ligninolytic Enzymes and Liberation of Polyphenolic Compounds Nama kelompok: Anggi S.A. 141211132022 Satria A.W. 141211133061 Imardha Rona F. 141211133066
  • 2. 1.Pendahuluan •Basidiomycetes busuk dapat menurunkan lignin, selulosa dan hemiselulosa menjadi senyawa berat molekul rendah yang dapat berasimilasi untuk degradasi nutrisi jamur, hemiselulosa dan lignin yang dilakukan oleh enzim hidrolitik ekstraseluler dan oksidatif tertentu. •Jamur ini mensekresikan enzim ekstra selular yang penting untuk degradasi lignin: lignin peroksidase, peroxidae Mn- dependent, dan mengandung tembaga phenoloxidase, lakase. •Enzim ligninolitik telah menunjukkan potensi yang tinggi dalam aplikasi industri, seperti pulp dan kertas delignifikasi dalam aplikasi industri, air limbah dan pengobatan tanah yang terkontaminasi serta dalam sintesis organik
  • 3. 2.Bahan & Metode 2.1 MEDIA •Ultrafiltrasi sari apel pomace dipilih sebagai media fermentasi karena terdapat pengkayaan nutrien untuk memproduksi enzim ligninolytic dan pengekstraksi senyawa polifenol. Sebelum melakukan fermentasi, pH media disesuaikan menjadi 4,5 ± 0,1. •Fermentasi keadaan cair dilakukan dengan menggunakan media sintetis. Media sintetis digunakan sebagai kontrol untuk membandingkan produksi enzim dengan sari apel pomace.
  • 4. 2.2 PERSIAPAN MIKROORGANISME DAN INOKULUM •P. chrysosporium (ATCC 24275) terpilih sebagai organisme yang cocok untuk bio-proses fermentasi karena potensinya untuk lebih tinggi enzim pro-produksi. •Budaya P.chrysosporium ditumbuhkan pada kentang dextrose, dan diinkubasi pada suhu 37 ± 1◦C. Media ini digunakan sebagai inokulum untuk fermentasi cair apel pomac. Lalu inokulum dipindahkan secara aseptik menjadi 7,5 L fermentor setelah 48 jam inkubasi dalam termos.
  • 5. 2.3 FERMENTASI •Sebuah fermentor berkapasitas 7,5 L dengan volume 4 L digunakan secara terpisah untuk sintetis menengah dan lumpur apel pomace ( disterilkan pada121 ± 1◦C selama 30 menit ) untuk menghasilkan enzim ligninolitik ekstraseluler. Media diinokulasi dengan 10 % ( v / v ) inokulum . Suhu dan pH untuk fermentasi media dikontrol pada 37 ± 1◦C dan 4,5 ± 0,1. •Sampel ditarik dari fermentor pada selang waktu 12 jam untuk analisis kelayakan, aktivitas enzim ligninolitik, ekstraksi polifenol, viskositas ,potensial zeta , dan ukuran partikel sampai tahap penipisan pertumbuhan P. chrysosporium dan produksi enzim maksimal.
  • 6. 2.4 UJI ENZIM • Kegiatan LIP didasarkan pada transformasi veratril alkohol untuk veratil aldehyde. Aktivitas lakase diuji dengan menggunakan bis 2,2-azino (asam 3 ethylbenzthiazoline-6-sulfonat). Analisis aktivitas MNP didasarkan pada transformasi Mn2+ untuk Mn3. 2.5 UJI VIABILITAS •Uji Viabilitas digunakan sebagai indikator dari jumlah biomassa yang tinggal di media fermentasi. Viabilitas miselium jamur rusak dalam sampel yang mengandung miselium dan sisa substrat diuji dengan nomor yang paling mungkin (MPN) Metode seperti yang dijelaskan oleh Gassara et al.
  • 7. 2.6 EKSTRAKSI SENYAWA POLIFENOL •Sampel yang akurat ditimbang 10 g dan 20 ml dari 80% aseton dan 80% etanol ditambahkan sebagai pelarut. Ekstraksi ultrasonik dilakukan selama 30 menit pada 40 ± 1◦C dalam penangas ultrasonication. •Campuran kemudian disentrifugasi pada 7000 × g selama 20 menit dan supernatan digunakan untuk pengukuran isi polifenol dan aktivitas antioksidan. •2.7 PERKIRAAN DARI TOTAL KADAR FENOLIK DAN RADIKAL BEBAS DARI AKTIVITAS DARI EKSTRAK POLIFENOL •Jumlah polifenol dalam ekstrak fenolik sampel ditentukan oleh metode Swain dan Hillis. Aktivitas radikal bebas dari polifenol ekstrak ditentukan seperti yang dijelaskan oleh Ajila et al.
  • 8. 2.8 PARAMETER FISIKO-KIMIA •2.8.1 Viskositas Selama fermentasi, viskositas kaldu fermentasi diukur pada Interval 12 jam dan 24 jam menggunakan viskometer rasional •2.8.2 Ukuran partikel Analisis ukuran partikel dari media fermentasi dilakukan dengan mengg unakan Fritsch Sizer partikel Laser ANALYSETTE 22 Tes ini dapat mengukur diameter rata-rata 10%, 43%, 50% dan 90% partikel (D10, D43, D50, D90 dan) di kisaran 0,1-1000 mikrometer. Analisis ukuran partikel dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup P. chrysosporium, produksi MNP, LIP dan lakase selama fermentasi sari apel pomace pada interval waktu yang berbeda.
  • 9. •2.8.3Potensial Zeta Analisis potensi zeta dipelajari untuk membangun hubungan antara muatan partikel dari kaldu fermentasi, kelangsungan hidup mikroorganisme dan produksi enzim ligninolitik. Biaya partikel dan interaksi antara mereka sangat di-pengaruhi oleh ukuran partikel dan pH medium. Potensi zeta adalah analisis menggunakan zetaphoremeter dengan mempertimbangkan rata-rata 10 pengukuran •2.9 ANALISA STATISTIK Semua percobaan diuji dalam ulangan dan rata-rata dari 3 ulangan dihitung bersama dengan standar deviasi. Database menjadi sasaran sebuah analisi varians (ANOVA) menggunakan sistem pernagkat lunak analisis statistik digunakan untuk melakukan beberapa tes kisaran antara data dan hasil yang memiliki P <0,05 yang dianggap signifikan.
  • 10. 3. Hasil dan Pembahasan Fase lag dari jamur P. chrysosporium lebih lama dalam media sintetik (66 jam) dibandingkan dengan sari apel pomace (30 jam).
  • 11. Fase eksponensial dalam sari apel pomace lebih dari 50 jam dibandingkan dalam media sintetiknya.
  • 12. a. Mikroorganisme tumbuh dan miselium disintesis. kekentalannya meningkat dari 111.58 mPa s dalam waktu 55 jam. b. Ukuran partikel meningkat dari D43 = 35.67 µm, D50 = 20.32 µm, D90 = 79.65 µm, D10 = 2.83 µm pada waktu 38 jam sampai D43 = 467.64 µm, D50 = 574.04 µm, D90 = 681.80 µm, D10 = 42.61 µm pada waktu 60 jam. c. Potensial zeta meningkat dari −14.34 MV pada waktu 60 jam sampai −21.9 mV pada akhir fermentasi sari apel pomace.
  • 13. a. kadar polifenol lebih tinggi dalam ekstrak aseton daripada alkohol. Kadar polifenol dalam aseton meningkat dari 383 sampai 720 mg b. kapasitas antiradikal bebas diukur dengan aktivitas penangkap radikal bebas DPPH yang lebih tinggi pada waktu 67 jam dan berhubungan dengan peningkatan total kadar polifenol.
  • 14. 4. Kesimpulan Produksi enzim ligninolytic dengan lumpur apel pomace lebih tinggi pada media sintetiknya p.chrysoporium . Hal tersebut berhubungan dengan produksi enzim ligninolytic keduanya. Viskositas ukuran partikel, dan potensial zeta mempengaruhi transfer oksigen untuk pertumbuhan mikroorganisme dan produksi enzim ligninolytic. Penambahan jumlah polyfenol yang diamati selama fermentasi cair nantinya memperlihatkan penurunan.
  • 15. JUDUL SKRIPSI Perbandingan Jumlah Apel Pomace Untuk Uji Tingkat Efektifitas Produksi Ligninolytic dengan Kombinasi Gula Tebu