Comparative Study of the Effectiveness of Three Learning Environments: Hyper-Realistic Virtual Simulations, Traditional Schematic Simulations and Traditional Laboratory
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Penelitian ini membandingkan efektivitas pembelajaran sistem optik menggunakan simulasi hyper-realistik virtual, simulasi skematik tradisional, dan laboratorium nyata;
(2) Hasilnya menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa menggunakan simulasi hyper-realistik lebih tinggi dibandingkan dua pendekatan lainnya;
(3) Simulasi hyper-realistik menghasilk
Similar to Comparative Study of the Effectiveness of Three Learning Environments: Hyper-Realistic Virtual Simulations, Traditional Schematic Simulations and Traditional Laboratory
Similar to Comparative Study of the Effectiveness of Three Learning Environments: Hyper-Realistic Virtual Simulations, Traditional Schematic Simulations and Traditional Laboratory (20)
Comparative Study of the Effectiveness of Three Learning Environments: Hyper-Realistic Virtual Simulations, Traditional Schematic Simulations and Traditional Laboratory
2. Pendahuluan
Informasi dan
teknologi komunikasi
Alat pengajaran
yang efektif
Menyediakan
Perkembanga
n
e-learning
bahan ajar
virtual
memfasilitasi pembangunan pengetahuan
mengembangkan konseptual
membantu siswa dalam memahami berbagai fenomena
3. Dampak positif
simulasi komputer membuat pembelajaran
menjadi lebih efesien
mampu mengembangkan keterampilan
umum, kognitif, metakognitif, dan
pemahaman konsep
Kelas praktis yang dilakukan dilingkungan virtual dapat berfungsi sebagai
suplemen pendidikan, tetapi tidak dapat menggantikan laboratorium nyata.
efektivitasnya perlu dievaluasi
simulasi
4. Dalam penelitian ada dua lingkungan virtual yang dibangun
diimplementasikan didalam JAVA Diimplementasikan dalam JAVA namun
output visual dimodifikasi dengan program
POV-Ray
traditional schematic hyper-realistic virtual
“hyper-realism”.
5. TUJUAN
Pertama dirancang sebagai sumber daya pendidikan untuk
membantu mahasiswa memahami sistem optik yang tidak
tersedia dilaboratorium tradisional
Kedua dimaksudkan untuk melengkapi pengamatan yang
dilakukan dalam sistem nyata
Apakah simulasi hyper-realistic pada system optik efektif dalam
meningkatkan belajar mahasiswa dan asimilasi konsep fisika yang terlibat dalam
pembentukan bayangan?
Pertanyaan penelitian yaitu:
6. Hipotesis
H1 : Prestasi belajar mahasiswa menggunakan lingkungan hyper-
realistic virtual secara signifikan lebih besar dari pada mahasiswa
mahasiswa yang menggunakan teknologi simulasi tradisional dan
bahkan lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa yang
menggunakan laboratorium tradisional.
H0 : Prestasi belajar mahasiswa menggunakan lingkungan hyper-realistic virtual
secara signifikan tidak lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa yang
menggunakan teknologi simulasi tradisional atau laboratorium tradisional
7. Penelitian dilakukan selama tahun akademik 2009-2010. Partisipan
penelitian adalah 123 mahasiswa junior dan senior di fakultas sains di
University of Extemadura (Spanyol)
SAMPEL
Kelompok 1
“Hyper-realistic Experimental
Group” (Hyp.E.G) dan terdiri
dari 41 mahasiswa. Kelompok
ini menggunakan laboratorium
hyper-realistic virtual untuk
menyelesaikan kelas praktis
pada pembentukan bayangan
dan penyimpangan optik.
“Schematic Control Group”
(Schem.C.G) dan terdiri dari
41 mahasiswa. Kelompok ini
menggunakan simulasi
skematis komputer untuk
mempelajari pembentukan
bayangan dan penyimpangan
optik
Kelompok 2
“Traditional Control
Group” (Trad.C.G) yang
terdiri dari 41 mahasiswa.
Kelompok ini
menggunakan
laboratorium tradisional,
dengan alat optik yang
nyata untuk mempelajari
pembentukan bayangan
dan penyimpangan optik
Kelompok 3
8. Desain Eksperimen
Desain penelitian adalah kuasi eksperimen, dengan
posttest dan dua kelompok kontrol
Instrumen Penilaian
sebagai post-test pada akhir pembelajaran
tes
9.
10. HASIL DAN DISKUSI
Sifat Real Lingkungan Hyper-realistic V
Hasilnya menunjukan bahwa tampilan
simulasi hyper-realistic lebih mendekati
nyata dibandingkan dengan tampilan JAVA
applet
11. Perbandingan Prestasi Belajar antara Lingkungan Hyper-realistic
Virtual, Lingkungan Schematic JAVA, dan Laboratorium Nyata
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai rata-rata hasil tes
kelompok eksperimen “Hyper-
realistic Experimental Group” lebih
tinggi dibandingkan kelompok
kontrol yaitu “Schematic Control
Group” dan “Traditional Control
Group”
12. Evaluasi Penggunaan AkhirPenilaian oleh guru
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penilaian guru secara
keseluruhan terhadap simulasi
hyper-realistic virtual sangat
positif.
14. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
prestasi belajar mahasiswa yang menggunakan
lingkungan hyper-realistic virtual lebih tinggi
daripada mahasiswa yang menggunakan simulasi
tradisional atau laboratorium nyata. Lingkungan
hyper-realistic virtual menghasilkan asimilasi
konsep yang lebih baik.
KESIMPULAN