Dokumen tersebut membahas tentang Cekungan Jawa Timur Utara. Cekungan ini merupakan cekungan tersier belakang busur yang terletak di bagian tenggara lempeng mikro Sunda. Cekungan ini diisi oleh berbagai formasi batuan seperti Formasi Ngimbang, Kujung, Tuban, dan Wonocolo sejak zaman Eosen hingga Pliosen melalui proses basin infilling. Sistem hidrokarbon di cekungan ini terbentuk dari batuan sumber
3. Cekungan sedimen adalah bagian dari kerak bumi yang
dapat berperan sebagai akumulasi lapisan-lapisan sedimen yang
relatif tebal yang berperan sebagai tempat pembentukan dan
akumulasi minyak dan gas bumi.
Cekungan Jawa Timur utara merupakan cekungan tersier
belakang busur ( back arc basin ) yang terletak dibagian tenggara
dari lempeng mikro Sunda dan dibatasi oleh rangkaian
pegunungan ( volcanic arc ) dan tunjaman tersier Indo –
Australia dibagian selatannya.
INTRODUCTION
4.
5. Plate Tectonic System
Pola struktur di jawa timur utara dipengaruhi terjadinya sesar-sesar geser
mengiri (sinistral) yang terjadi karena adanya sesar-sesar (pra-tersier) yang berarah
barat daya-timur laut. Sesar geser mengiri ini terjadi karena adanya penujaman
baru lempeng samudra Hindia ke bagian bawah lempeng kontinen Asia, sesar-sesar
lama yang berarah barat daya-timur laut akibat adanya tekanan dari selatan aktif
lagi dan terjadi pergerakan mengiri sehingga arahnya relative menjadi barat-timur.
Akibat sesar-sesar geser kiri tersebut terjadi perlipatan en-echelon dan atiklin-
antiklin, yang terjadinya umumnya berasosiasi dengan struktur bunga( flower
structure) sperti pada gambar berikutnya. Yaitu sebuah penampang fisiografi yang
secara umum menggambarkan kerangka fase tektonik dan konfigurasi cekungan
jawa timur utara
7. • Formasi Ngimbang (Eosen-Oligosen Awal)
Formasi ini terdiri dari batulanau, serpih, sisipan batupasir, dan batu gamping Klastik
• Formasi Kujung (Oligosen Akhir-Miosen Awal)
Tersusun dari sembulan karbonat dan batu gamping klastik dengan sisipan serpih.
• Formasi Tuban (Miosen Tengah-Awal Miosen Akhir)
Terdiri dari sembulan karbonat yang merupakan lanjutan dari formasi kujung sehingga sering
disebut sebagai sembulan karbonat Kujung-Tuban.
• Formasi Wonocolo (Miosen Akhir)
Didominasi oleh batuan lempung-batulanau dengan sisipan batugamping-pasiran. Diakhiri dengan
pengandapan proses regresi sehingga puncak sedimen Wonocolo berada dekat pemukiman.
• Formasi Ledok (Pliosen)
sedimen formasi Ledok berupa batulanau dan batupasir-karbonat serta di beberapa tempat yang
dangkal berkembang sebagai batu gamping terumbu
• Formasi Mundu (Akhir Pliosen)
Didominasi oleh endapan batulanau dan batulempung yang diendapkan dalam sistem transgresif.
• Formasi Lidah
Formasi ini tersusun dari napal dan sisipan batupasir-napalan
Stratigrafi
9. • Pre Rift
• Syn Rift
• Post Rift
Basin Infilling
10. North East java Basin Infilling
Statrigrafi Cekungan jawa timur utara
Formasi ngimbang didominasi oleh
batu lanau, serpih, sisipan batu
pasir dan batu gamping klastik.
Formasi kujung tersusun dari
sembulan karbonat dan batu
gamping klastik dengan sisipan
serpih
Formasi ngrayong terdiri dari batu
pasir,batu gamping dan batu serpih
coklat.
Formasi wonocolo terdiri dari batu
lempung,batu lanau dengan
sisipan batu gamping dan pasir.
Pre - Rift
Syn - Rift
11. North East java Basin Infilling
Statrigrafi Cekungan jawa timur utara
Formasi ledok terdiri dari batu
lanau dan batu pasir dengan sedikit
karbonat.
Formasi mundu tersusun dari
endapan batu lanau dan batu
lempung yg diendapkan sistem
transgresif.
Formasi lidah terdiri dari napal
(kapur kaya lumpur) dan sisipan
batupasir-napal.
Post - Rift
13. Batuan Induk
Batuan Induk adalah batuan yang mempunyai banyak kandungan
material (TOC 0,1 % - 4 %) yang terakumulasi, terawetkan, dan termatangkan
secara termal.Proses pematangan tiap batuan induk berbeda-beda, sesuai
dengan jenis kerogennya.
Generations Potential Wt % TOC Shales Wt% TOC, Carbonates
Poor 0,0 – 0,5 0,0 – 0,2
Fair 0,5 – 1,0 0,2 – 0,5
Good 1,0 – 2,0 0,5 – 2,0
Very Good 2,0 – 5,0 1,0 – 2,0
Excellent > 5,0 > 2,0
Hydrocarbon Generation Zone Rock-Eval Pyroysis Tmax, C
Immature < 435
Oil (from type II Kerogen) 435 - 455
Oil (from type III Kerogen) 435 – 465
Gas (from type II Kerogen) > 455
Gas (from type III Kerogen) > 465
14. Migrasi
Hidrokarbon di Cekungan Jawa Timur Utara cenderung
menuju ke permukaan atau cenderung ke arah utara – selatan.
Proses migrasi hanya berhenti ketika hidrokarbon tersebut
terperangkap dalam suatu jebakan (trap) sehingga
terakumulasi dan tidak terjadi pergerakan lagi.
Berdasar reviwe G&G yang dilakukan oleh DOH-JBT
PERTAMINA, terdapat 3 model migrasi, yaitu sebagai berikut :
15. Model 1 Model 2 Model 3
Interval Waktu Migrasi Primer pada Miosen
tengah – Miosen Atas
Primer pada Pliosen –
Recent
Migrasi sekunder
terjadi setelah tektonik
Plio-Pleistosen
Migrasi hidrokarbon formasi Ngimbang
bermigrasi melalui
carrier bed, masuk ke
perangkap reservoar
sembulan karbonat
Formasi Kujung-Tuban
di atas Basement.
dari formasi Ngimbang
masuk langsung ke
struktur perangkap
akibat tektonik Plio-
Pleistocene (Ngrayong-
Wonocolo-Ledok)
melalui media jalur
patahan.
terperangkap pada
lapisan reservoar
sembulan karbonat
Formasi Kujung-Tuban
bermigrasi lagi masuk
perangkap batu pasir
Ngrayong-Wonocolo-
Ledokakibat aktifitas
tektonik dan
perubahan kemiringan
batuan
Letak struktur Mudi,
Sukowati, Banyu Urip,
Cendana, Jambaran dll
Gabus, Tungkul,
Trembul, Metes,
Banyuasin, Semanggi,
Ledok, Nglobo, dan
Banyubang
Minyak yang sudah
terperangkap dalam 3
struktur tersebut
diduga bermigrasi lagi
mengisi struktur
Lapangan Kawengan.
Sehingga akumulasi
minyak lebih banyak di
daerah ini.
16. Batuan Reservoar
Reservoar Lithology Trap Field
Ngrayong Sandstone ( RGT-1)
Limestone ( BNB-1)
Anticline on flower
structure, faulted,
closure
Randugunting,
banyubang,
Kawengan,
Wonocolo, Nglobo,
Semanggi
Tuban sandstone Anticline on flower
structure, faulted,
closure
Dutch oil field (
Candi, ngiono,..),
Tawun field
Ngujung Limestone/sandstone Draping, carbonate
buildup, faulted,
closure
Mudi, Sukowati,
banyu Urip,
Cendono, KTB-1,
RBT-1
Ngimbang Sandstone/Limestone Carbonate buildup,
stratigraphy, titled
block, alluvial fan
Pagerungan gas,
Suci A & B, West
Kangean Gas
17. Trap ( Perangkap )
Trap adalah konfigurasi dari struktur atau
perlapisan dimana batuan reservoar berada
disekeliling dan dilingkupi batuan penutup
yang bersifat impermeable
Model perangkap hidrokarbon ada 2, yakni :
18. Seal Rock
Batuan yang berfungsi sebagai seal di NE
java Basin adalah batu lempung wonocolo
yang berumur miosen akhir dan pada
lapangan kawengan dengan formasi kujung
sebagai batuan reservoir dan batuan
penutupnya adalah batu lempung yang tebal
dari formasi tuban.