Dokumen ini membahas tentang pembentukan cekungan forearc basin di batas konvergen lempeng. Forearc basin terbentuk akibat pengangkatan dan ekstensi pada wilayah forearc selama terjadinya pelepasan tekanan pada zona subduksi lempeng. Proses ini berulang secara siklik seiring berlangsungnya subduksi lempeng. Contohnya adalah forearc basin Sumatra Barat yang terbentuk sejak Paleogen akibat pengangkatan, diikuti
4. Plate Boundary
• Batas Konvergen
Terbentuk akibat pergerakan
lempeng yang saling
mendekat/bertumbukan
• Batas Divergen
Terbentuk akibat pergerakan
lempeng yang saling menjauh
• Batas Transform
Terbentuk akibat pergerakan
lempeng yang berpapasan
dan bergeser secara lateral
5. Convergent
• Subduction yaitu tumbukan lempeng, tumbukan antara
lempeng samudra-benua yang akan menghasilkan busur
vulkanik (ring of fire-pacific), dan tumbukan antara
lempeng samudra-samudra yang menghasilkan busur
kepulauan vulkanik (Mariana Islands)
• Collision yaitu tumbukan antara lempeng benua-benua
(Himalaya)
Oceanic-continental Plate Subduction
Oceanic-oceanic Plate Subduction
Continental-continental Plate Collision
6. Morphology of Subduction Zone
- Volcanic Arc - Intra Arc Basin
- Fore Arc Basin - Accretionary Prism (island arc)
- Back Arc Basin - Trench
• Tipe Chilean (shallow)
• Tipe Mariana (deep)
10. Forearc Basin Formation
• Konvergensi pada lempeng berlangsung secara berkelanjutan, tetapi pada fase awal kedua lempeng akan saling
mengunci (locked) pada shallow plate interface. Hal ini menyebabkan adanya kompresi dan pengangkatan pada
batas lempeng (forearc)
• Penambahan tekanan akan terus meningkat hingga melampui batas dan akhirnya locked zone akan pecah dan
menghasilkan great earthquake
• Pada fase rupture, terjadi strain release pada lempeng bagian atas. Pada fase ini terjadi proses subsidence dan
horizontal extension pada area yang sebelumnya uplifted & compressed
• Siklus akan kembali ke fase awal. Kedua lempeng akan saling mengunci (locked) pada shallow plate interface
modified from http://gsc.nrcan.gc.ca/geodyn/eqcycle_e.php
11. Forearc Basin Formation
• Pelengkungan lempeng benua
• Komplek akresi terkikis dari lempeng samudra lalu terjadi pengangkatan
• Di beberapa area, muncul gaya tensional pada komplek akresi, kemudian terjadi penipisan pada
lempeng benua membentuk subsidence dan ruang akomodasi (cekungan)
• Vulkanisme membentuk tinggian bagian dalam (inner high)
• Perkembangan pembentukan cekungan lebih lanjut ditentukan oleh aktivitas lempeng samudra
12. Forearc Basin NW Sumatra
• Proses subduksi lempeng ini diperkirakan
dimulai pada Paleogene.
• Pada Paleogene, subduksi antarlempeng
mengakibatkan terjadinya pengangkatan
dan erosi.
• Pada Miocene, terjadi penurunan
cekungan pada forearc basin dengan
berkembangnya shelf deposit. Proses
subduksi yang terus berlangsung
mengakibatkan prisma akresi semakin
berkembang.
• Dengan penambahan akumulasi sedimen
dan berkembangnya prisma akresi, pada
Plio-Quatenary terjadi pembahan
penurunan cekungan pada forearc basin.