SlideShare a Scribd company logo
1 of 118
Download to read offline
Audit Mutu Internal (AMI)
Untuk Meningkatkan Budaya Mutu
Disiapk an oleh :
Rini Indrati
Disampaikan Pada Program Penguatan Mutu
Program Studi Radiografi dan Optometri
16 – 18 Oktober 2023
Pokok Bahasan
1. Dasar Audit Mutu Internal
2. Karakteristik dan Etika Auditor
3. Perencanaan Audit Mutu Internal
4. Pelaksanaan AMI(Audit Dokumen dan Audit Lapangan)
5. Penyusunan Tindak Lanjut
6. Pembuatan Laporan AMI
1. DASAR AUDIT MUTU INTERNAL
Definisi Audit Mutu Internal
Audit Mutu Internal adalah proses yang sistematis, mandiri, dan
terdokumentasi untuk m e n g e v a l u a s i s e c a r a o b y e k t i f
memastikan pelaksanaan kegiatan di PT sesuai prosedur dan
hasilnya telah sesuai dengan standar untuk mencapai tujuan
institusi
Audit Mutu Internal bukanlah asesmen/penilaian melainkan
pencocokan kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan
suatu kegiatan/program
DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA 2018
Check/Evaluasi
Audit Mutu Internal
Evaluasi Diri
Monitoring
Bentuk Evaluasi
lainnya
POSISI AUDIT DALAM SIKLUS SPMI
P
P E
Audit Mutu Internal
merupakan bagian dari
siklus SPMI
PPEPP
PDCA
========➔ E
========➔ C
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
SEBELUM MEMAHAMI AMI
TERLEBIH DAHULU HARUS
MEMAHAMI KONSEP SPMI
Definisi Mutu
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 (Pasal 1)
Mutu
Pendidikan
Tinggi
adalah tingkat kesesuaian antara
penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan
Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri
atas :
• Standar Nasional Pendidikan Tinggi
dan
• Standar Pendidikan Tinggi yang
ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu
pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan
tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk
mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan
pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 (Pasal 1)
Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan
Tinggi (SPM Dikti)
Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI)
Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat
Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal (SPME)
adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan
kelayakan dan tingkat pencapaian mutu program studi dan
perguruan tinggi.
Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi
(PD Dikti)
adalah kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi
seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional.
Evaluasi Data dan Informasi
Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Pemantauan dan Evaluasi Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Penetapan Standar Dikti
Pelaksanaan Standar Dikti;
Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti;
Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti;
Peningkatan Standar Dikti.
SPM Dikti
E
P
P
SPME/Akreditasi
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD Dikti)
Standar Pendidikan Tinggi
(Standar Dikti)
Budaya Mutu
▪ Pola pikir
▪ Pola sikap
▪ Pola perilaku
berdasarkan
Standar Dikti
SISTEM PENJAMINAN MUTU
Pendidikan Tinggi
Budaya Mutu
▪ Pola pikir
▪ Pola sikap
▪ Pola perilaku
berdasarkan
Standar Dikti
Permendikbudristekdikti
pasal
68
(1)
No.
53
Th.
2023
Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI,
Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa,
Kemenristekdikti, 2018
SPMI
P
P
E
P
P
Pasal
3
ayat
(2)
Permenristekdikti
No.
62
Tahun
2016
Tentang
SPM
Dikti
Luaran
penerapan
SPMI
oleh
PT
digunakan
oleh
BAN-
PT
atau
LAM
untuk
penetapan
status
dan
peringkat
terakreditasi
PT
atau
PS
Inti SPMI
Pasal 68 ayat (1) Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
SPMI memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas:
P
P
E
P
P
Penetapan Standar Dikti
Pelaksanaan Standar Dikti;
Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti;
Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti;
Peningkatan Standar Dikti.
TERDOKUMENTASI
Pasal 68 Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan
Mutu Pendidikan Tinggi
2.Evaluasi pemenuhan standar pendidikan tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dilaksanakan secara berkala
melalui pemantauan, evaluasi diri, audit mutu internal,
asesmen, dan/atau cara lain yang ditetapkan perguruan tinggi.
3.Evaluasi pemenuhan standar pendidikan tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dilaksanakan oleh pejabat atau
dosen yang ditugaskan oleh pimpinan perguruan tinggi.
4.Siklus kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digunakan untuk menjamin pemenuhan standar pendidikan
tinggi.
Definisi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Sistem Penjaminan Mutu Internal yang selanjutnya
disingkat SPMI adalah rangkaian unsur dan proses yang
saling berkaitan dan tersusun secara teratur dalam
rangka menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan
tinggi di perguruan tinggi secara otonom.
Permendikbudristek No. 53 Tahun2023 (Pasal 1 ayat 3)
PermendikbudristekNo. 53 Tahun2023 (Pasal 63)
1. SPMI direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan, dan
dikembangkan oleh perguruan tinggi.
2. Dalam menjalankan SPMI, perguruan tinggi menerapkan tata Kelola
perguruan tinggi yang baik berdasarkan prinsip akuntabilitas,
transparansi, nirlaba, efektivitas, efisiensi, dan peningkatan mutu
berkelanjutan, yang saling menilik dan mengimbangi satu terhadap
yang lain.
Permendikbudristek No. 53 Tahun2023 (Pasal 69 ayat 1)
Perguruan tinggi dalam mengimplementasikan SPMI mempunyai
tugas
a. menetapkan perangkat SPMI yang minimal mencakup
1. Kebijakan SPMI;
2. Pedoman penerapan siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, peningkatan standar pendidikan tinggi dalam SPMI
3. Standar dan/ atau kriteria, norma, acuan mutu penyelenggaraan
pendidikan dan pengelolaan perguruan tinggi ; dan
4. Tata cara pendokumentasian implementasi SPMI;
b. mengintegrasikan implementasi SPMI pada manajemen perguruan
tinggi ; dan
c. mengelola data dan informasi tentang implementasi SPMI pada
tingkat perguruan tinggi melalui PD Dikti
Pasal 8 ayat (4) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
4) Perguruan tinggi mempunyai tugas dan wewenang:
a. merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi,
mengendalikan, dan mengembangkan SPMI;
b. menyusun dokumen SPMI yang terdiri atas:
1. dokumen kebijakan SPMI;
2. dokumen manual SPMI;
3. dokumen standar dalam SPMI; dan
4. dokumen formulir yang digunakan dalam SPMI;
c. Membentuk unit penjaminan mutu atau
mengintegrasikan SPMI pada manajemen perguruan
tinggi; dan
d. mengelola PD Dikti pada tingkat perguruan tinggi.
Tugas dan Wewenang Perguruan Tinggi
Pasal 5 ayat (3) Permenristekdikti No.
62 Tahun 2016
SPMI diimplementasikan pada
semua bidang kegiatan
perguruan tinggi, yaitu bidang:
a. akademik, meliputi
pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada
masyarakat; dan
b. nonakademik, antara lain
sumber daya manusia,
keuangan, sarana dan
prasarana.
Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI,
Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa,
Kemenristekdikti, 2018, dimodifikasi Desiana
Permendikbudristek No. 53 Tahun2023 (Pasal 69 ayat 1)
Pemimpin Perguruan Tinggi neetapan SPMI setelah:
a. Mendapat pertimbangan senat perguruan tinggi bagi
perguruan tinggi negeri ; atau
b. mendapat pertimbangan senat perguruan tinggi dan
disetujui oleh badan penyelenggara bagi perguruan
tinggi swasta
Standar Nasional
PKM
Standar Hasil PKM
Standar Isi PKM
Standar Proses PKM
Standar Penilaian PKM
Standar Pelaksana PKM
Standar Sarpras PKM
Standar Pengelolaan PKM
Standar Pendanaan &
Pembiayaan PKM
Standar Nasional
Penelitian
Standar Hasil Penelitian
Standar Isi Penelitian
Standar Proses Penelitian
Standar Penilaian
Penelitian
Standar Peneliti
Standar Sarpras
Penelitian
Standar Pengelolaan
Penelitian
Standar Pendanaan &
Pembiayaan Penelitian
Standar Nasional
Pendidikan
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi Pembelajaran
Standar Proses
Pembelajaran
Standar Penilaian
Pembelajaran
Standar Dosen dan
Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan
Prasarana Pbelajaran
Standar Pengelolaan
Pembelajaran
Standar Pembiayaan
Pembelajaran
Standar Bidang
Akademik
Standar….
Standar ….
Dst
Standar Bidang
Non Akademik
Standar….
Standar ….
Dst
SN Dikti
(Standar Minimal)
Standar Dikti
(Melampaui SN Dikti)
+ +
dan
PT
Unit
Penge-
lola
Prodi
STANDAR PENDIDIKAN TINGGI
Standar
Dikti
Standar Dikti
Ditetapkan
Perguruan
Tinggi
SN Dikti
Permendikbud
No. 3 Tahun
2020
Ditetapkan
Perguruan
Tinggi
Permendikbud No 3 Tahun 2020
Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat
Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
• Pasal 1 angka 17 UU Dikti
Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran
yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu
jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan
vokasi.
• Pasal 33 ayat (4) UU Dikti
Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelola yang
ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
MODEL ORGANISASI
Permenristekdikti No. 62
Tahun 2016 Pasal 8 ayat 4 (c)
Membentuk unit
khusus SPMI
Mengintegrasikan
implementasi SPMI
ke dalam
manajemen PT
Mengombinasikan
kedua model di
atas
ARAS IMPLEMENTASI SPMI
Universitas/
Institut
Sekolah Tinggi
Politeknik/Akademi/
Akademi Komunitas
Fakultas
Unit Pengelola
Program Studi
Unit Pengelola
Program Studi
Unit Pengelola
Program Studi
Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI,
Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa,
Kemenristekdikti, 2018
SN Dikti
(Standar Minimal)
Standar Dikti
(Melampaui SN Dikti)
Ditetapkan
Perguruan
Tinggi
Ditetapkan
Menristekdikti/
Mendikbud
Standar Dikti yang ditetapkan
oleh Perguruan Tinggi yang
harus ‘melampaui’ SN Dikti
ditentukan oleh Visi
Perguruan Tinggi.
Pengertian ‘melampaui’ atau ‘dilampaui’:
a. melebihi atau dilebihi secara ‘kuantitatif’, dan/atau
b. melebihi atau dilebihi secara ‘kualitatif
SN Dikti dapat ‘dilampaui’
sesuai dengan Visi Perguruan
Tinggi
Visi Perguruan
Tinggi
Penetapan Standar Pendidikan Tinggi
Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi
adalah sejumlah Standar pada perguruan tinggi yang melampaui Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
P
Standar
Dikti
Standar Dikti
SN Dikti Stdr Dikti
Standar
Turunan
Standar
Turunan
P
P
E
P
P
Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu,
Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
Contoh Penjabaran Standar Dikti ke Standar
Turunan (Standar Dosen dan Tendik)
• Standar Rekrutasi
• Standar Masa Percobaan
• Standar Perjanjian Kerja
• Standar Penilaian Prestasi Kerja
• Standar Mutasi, Promosi, Demosi
• Standar Waktu Kerja
• Standar Kerja Lembur & Cuti
• Standar Penghasilan & Penghargaan
• Standar Jamsos & Kesejahteraan
• Standar Pengembangan & Pembinaan
• Standar Keselamatan & Kesehatan Kerja
• Standar Disiplin
• Standar Perjalanan Dinas
• Standar Pengakhiran Hubungan Kerja
Standar Dosen
Visi Perguruan
Tinggi
Standar Pendidikan Tinggi yang
ditetapkan oleh PT disusun dan
dikembangkan oleh PT dan
ditetapkan dalam peraturan
pemimpin PT bagi PTN, atau
peraturan badan hukum
penyelenggara bagi PTS,
setelah disetujui senat pada
tingkat PT.
Pasal 4,Ayat (4)
Permenristekdikti No 62/2016
Standar Dikti
Penetapan Standar Pendidikan Tinggi
P
P
P
E
P
P
Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu,
Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
Peningkatan
Standar Dikti
Evaluasi
Pelaksanaan
Standar Dikti
Pelaksanaan
Standar Dikti
Dokumen
Kebijakan
SPMI
Dokumen
Standar
dalam
SPMI
Kaizen
Dokumen
Formulir
yang
digunakan
dalam SPMI
Pengendalian
Pelaksanaan
Standar Dikti
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi
P
Perencanaan SPMI
Permenristekdikti No 62 Tahun 2016 Pasal 8 Ayat 4 (b)
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016
(Pasal 5 ayat 1)
P
P
E
P
P
P
P
E
Dokumen
Manual
SPMI
P
P
Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu,
Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
DIAGNOSTIK SUMATIF
FORMATIF
Permenristekdikti
No. 62 Tahun 2016
Pasal 5 ayat 2
AUDIT MUTU
INTERNAL
(oleh auditor)
EVALUASI
AKREDITASI
(oleh asesor)
Monitoring dan
Evaluasi Diri
(oleh pejabat
struktural/atasan)
P
P
E
P
P
Monitoring dan
Evaluasi Diri
(oleh pejabat
struktural/atasan)
Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti
E
✓ Evaluasi Diri (Self Assessment Report) → penting
✓ Auditor AMI → memenuhi syarat yang ditetapkan Pimpinan PT
Monitoring Evaluasi Diri AMI
• Dilaksanakan Ketika
proses sedang
berlangsung
• Biasanya dilakukan
oleh para pimpinan
• Dilaksanakn ketika
proses sudah
berakhir
• Dilakukan secara
Internal (Pimpinan
dan Staf)
• Dilaksanakan ketika
proses sudah
berakhir
• Dilakukan oleh
Auditor Mutu
Internal
Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat
Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti
P
Siapa yg
melakukan
pengenda-
lian?
Hasil Evaluasi
Pelaksanaan Standar Dikti
Pengendalian
Pelaksanaan Standar Dikti
Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan
pencapaian dan berupaya meningkatkan
Standar Dikti
Melampaui Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan
pelampauan dan berupaya lebih
meningkatkan Standar Dikti
Belum Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi melakukan tindakan
korektif pelaksanaan Standar Dikti agar
Perguruan Tinggi mengembalikan
pelaksanaan Standar Dikti pada Standar
Dikti.
Menyimpang dari Standar Dikti
P
P
E
P
P
PPEPP setiap Standar Dikti akan menghasilkan kaizen atau continuous quality
improvement (CQI) pada semua Standar Dikti, sehingga tercipta Budaya Mutu.
Peningkatan Standar Dikti
P
SIKAP MENTAL PENYE-
LENGGARAAN SPMI
1. Quality first
2. Stakeholder in
3. The next processes
is our stakeholder
4. Speak with data
5. Upstream
management
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
P
P
P
P
E
Budaya Mutu
▪ Pola pikir
▪ Pola sikap
▪ Pola perilaku
berdasarkan
Standar Dikti
Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat
Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
P
P
E
P
P
Sikap Mental Penyelenggaraan SPMI
❑ Quality first
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus memrioritaskan mutu
❑ Stakeholders in
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus ditujukan pada
kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal
❑ The next process is our stakeholder
Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada PT harus
menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya tersebut
sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan
❑ Speak with data
Setiap pengambilan keputusan / kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus
didasarkan pada analisis data, bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa
❑ Upstream management
Setiap pengambilan keputusan kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus
dilakukan secara partisipatif dan kolegial, bukan otoritatif
Tinjauan
Manajemen
Audit
Mutu Internal
Monitoring
dan
Evaluasi Diri
AMI Dalam Garis Besar Proses SPMI
Dokumen SPMI/
Buku
Kebijakan
Manual
Standar
Formulir
Pelaksanaan
Standar
Dikti
Kaizen
Dokumen/
Buku
Kebijakan
SPMI
Dokumen/
Buku
Manual
SPMI
Dokumen/
Buku
Standar
Dikti
Dokumen/
Buku
Formulir
SPMI
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
PENGERTIANAUDIT MUTU INTERNAL DAN EKSTERNAL
 Audit Mutu Internal: Audit yang dilakukan untuk menentukan tingkat
kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap standar internal
organisasi sendiri (standar mutu Internal*), Peraturan, Prosedur,
Instruksi kerja, dalam rangka peningkatan mutu institusi dan
mengurangi risiko ketidaktercapaian standar/penurunan kualitas.
 Audit Mutu Eksternal: Audit yang dilakukan untuk menentukan
tingkat kesesuaian terhadap standar eksternal.
*) Standar dalam SPMI atau Standar lain yang akan dicapai PT ybs
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
▪ Klien (Client): Organisasi/perorangan yang mempunyai hak untuk mengatur atau hak kontrak untuk
meminta audit.
▪ Teraudit (Auditee): Organisasi/unit kerja/orang yang diaudit. Teraudit bisa sekaligus sebagai klien.
▪ Auditor: Orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan audit.
▪ Ketua Tim Auditor (Lead auditor) adalah orang yang ditunjuk untuk mengelola audit dan memimpin
pelaksanaan audit dengan dibantu beberapa auditor.
▪ Penanggung Jawab: Orang yang ditunjuk untuk mengkoordinasikan pelaksanaan AMI
▪ Kriteria Audit (Audit Criteria): Kebijakan, prosedur,peraturan, atau persyaratan yang digunakan sebagai
referensi.
▪ Bukti Audit (Audit Evidence): Catatan, pernyataan, fakta atau informasi lainnya yang relevan dengan
kriteria audit dan dapat diperiksa. Bukti audit dapat bersifat kualitas atau kuantitas.
▪ Check list (Daftar Tilik): Daftar pertanyaan yang disusun berdasar hasil Audit Dokumen untuk diverifikasi
lebih lanjut dalam Audit Lapangan/Visitasi/Kepatuhan.
▪ Temuan Audit (Audit Findings): Hasil dari evaluasi bukti audit yang dikumpulkan yang
berlawanan dengan kriteria audit.
ISTILAH DALAM AUDIT MUTU INTERNAL
ISTILAH DALAM AUDIT MUTU INTERNAL
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Lingkup audit adalah semua materi yang akan diperiksa dalam AMI, di
antaranya:
1. Standar Pendidikan
2. Standar Penelitian
3. Standar Pengabdian kepada Masyarakat
4. Standar lain /non akademik
Area Audit Mutu Internal adalah
bagian/unit/seksi/laboratorium/perpustakaan yang menjadi obyek audit.
Client menentukan lingkup dan area audit sebelum proses audit dilakukan.
1. Pelaksanaan harus profesional.
2. Penyajian yang wajar : Wajib memberikan laporan yang objektif.
3. Ketelitian : Kecermatan dalam menggali informasi sehingga menghasilkan
kesimpulan audit yang valid.
4. Independen : Mempunyai sikap netral dan obyektif saat membuat kesimpulan
audit.
5. Berdasar bukti : Penjelasan yang rasional dalam Menghasilkan kesimpulan yang
dapat dipercaya.
PRINSIP DASAR AUDIT MUTU INTERNAL
TUJUAN AMI
Melaksanakan verifikasi kesesuaian antara pelaksanaan
dengan standar pendidikan tinggi dalam rangka
mendapatkan rekomendasi ruang peningkatan mutu dan
menjamin akuntabilitas berdasarkan praktik baik serta
temuan atau ketidaksesuaian antara penyelenggaraan
pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi.
Tujuan Audit Mutu Internal
Memastikan
implementasi
SPMI sesuai
dengan
standar/sasaran/
tujuan
Mengidentifikasi
peluang
perbaikan SPMI
Mengevaluasi
efektivitas
penerapan SPMI
Memastikan
SPMI memenuhi
standar/ regulasi
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
TUJUAN AUDIT MUTU INTERNAL
AMI dilakukan untuk kepentingan peningkatan mutu Prodi yang diaudit. Audit bukan merupakan
asesmen / penilaian melainkan pencocokan antara pelaksanaan dengan standar yang sudah ditetapkan.
Dengan demikian, tujuan secara khusus dari AMI adalah:
1. Untuk memastikan bahwa SPMI memenuhi standar / regulasi.
2. Untuk memastikan implementasi SPMI sesuai dengan standar / sasaran / tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Untuk memeriksa proses dan hasil proses pencapaian mutu sehingga dapat ditentukan keefektifan
pencapaian dari tujuan yang telah ditetapkan (sebagai Indikator Kinerja Kunci), atau mengevaluasi
efektivitas penerapan SPMI
4. menyiapkan laporan kepada teraudit (auditee) sebagai dasar perbaikan mutu selanjutnya
5. Untuk memberi kesempatan teraudit memperbaiki sistem penjaminan mutu.
6. Untuk membantu institusi/program studi dalam mempersiapkan diri dalam rangka audit eksternal
atau akreditasi
MANFAAT AUDIT MUTU INTERNAL
❑ Manfaat AMI, secara langsung adalah diperoleh rekomendasi
peningkatan mutu pendidikan tinggi. Rekomendasi
bermanfaat bagi pimpinan / pengelola Prodi tersebut dalam
mengembangkan berbagai program untuk mencapai Visi ITS.
❑ AMI merupakan salah satu langkah untuk mengetahui
kesesuaian standar dengan pelaksanaan yang telah dilakukan
pada berbagai aspek yang ditetapkan dalam lingkup AMI.
MANFAAT AUDIT MUTU INTERNAL
1. Konsistensi penjabaran kurikulum dan silabus dengan tujuan pendidikan,
dan kompetensi lulusan yang diharapkan (Learning Outcomes).
2. Kepatuhan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran
terhadap manualprosedur dan instruksi kerja program studi.
3. Kecukupan penyediaan sarana – parasarana dan sumber daya
pembelajaran, penelitian dan / atau pengabdian kepada masyarakat.
4. Konsistensi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan pengabdian
serta kerjasama.
5. Mengurangi resiko yang mungkin terjadi di perguruan tinggi, (Co: risiko
kualitas, hukum, keuangan, strategi, kepatuhan, operasional, dan terutama
resiko reputasi.
TahapanAudit Mutu Internal
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
1. Audit Dokumen/Desk Evaluation
2. Audit Kepatuhan/Visitasi/Lapangan
TEMUAN AUDIT MUTU INTERNAL
1. Mencapai Standar - Standar dipertahankan atau ditingkatkan
2. Melampaui Standar – Standar ditingkatkan
3. Belum mencapai Standar – perlu tindakan korektif
4. Menyimpang dari Standar – perlu tindakan korektif
Observasi (OB)
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Ketidaksesuaian (KTS)
Temuan Positif
- Good Practice; prestasi
- Conformities; kesesuaian
Temuan negatif
- Ketidaksesuaian (KTS); Non – conformities (NC)
– Major (berat)
– Minor (ringan)
- Observasi (OB) : Peluang untuk perbaikan (opportunities for Improvement)
KeTidakSesuaian
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Temuan yang belum
mencapai, menyimpang
dan tidak sesuai dengan
standar atau
persyaratan yang
ditentukan PT
K T S O B
Observasi
Temuan yang
berpotensi menjadi
ketidaksesuaian
atau temuan yang
dapat segera
diperbaiki
KLASIFIKASI TEMUAN AUDIT
Ketidaksesuaian Minor
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
- KTS yang mudah diperbaiki
- KTS yang secara tidak
langsung mempengaruhi
kualitas produk/pelayanan.
Ketidaksesuaian Mayor
- KTS yang mengancam sertifikasi,
akreditasi.
- KTS yang berpengaruh besar
terhadap mutu lulusan.
- KTS yang menyebabkan resiko
kehilangan mahasiswa.
- KTS yang merupakan
ancaman/gangguan terhadap
proses pembelajaran.
Perlu ada
TINDAKAN KOREKTIF
Ketidaksesuaian/Observasi
Permintaan
Tindakan
Korektif (PTK)
Permintaan perbaikan kepada
auditee atas dasar laporan audit
agar auditee menghilangkan KTS
atau penyebab KTS
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Definisi
Tindakan yang diambil untuk meniadakan sebab-sebab
ketidaksesuaian, cacat, atau hal-hal lain yang tidak diinginkan,
sehingga dapat mencegah pengulangan hal-hal di atas untuk
mengarah pada peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Tindakan Korektif
Dirumuskan dalam Rapat Tinjauan Manajemen
Rapat Tinjauan Manajemen adalah suatu rapat dengan periode waktu tertentu yang
bertujuan untuk membahas tindak lanjut temuan, dipimpin langsung oleh pimpinan, dan
dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Tindakan
Korektif
Tindakan untuk
menghilangkan
penyebab dari
ketidaksesuaian
yang dikenali/situasi
lain yang tidak
dikehendaki.
Tindakan
Pencegahan
Tindakan untuk
menghilangkan
kemungkinan
penyebab
ketidaksesuaian/
kemungkinan situasi
yang tidak
dikehendaki.
Verifikasi
Tindakan
memastikan, melalui
ketetapan tentang
bukti obyektif bahwa
persyaratan yang
ditentukan telah
terpenuhi.
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Perbedaan tindakan korektif, tindakan
pencegahan, dan verifikasi
Kesimpulan Audit Mutu Internal
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Kesimpulan AMI adalah rangkuman dari proses audit yang
dibuat oleh tim auditor, berdasarkan pertimbangan tujuan
AMI dan semua temuan audit.
•Tindak lanjut (corrective action)
• Implementasi rekomendasi
• Teraudit minta diaudit kembali
INDIKATOR
KEBERHASILAN AMI
Kepuasan teraudit dan klien
(customer satisfaction)
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
2. KARAKTERISTIK DAN ETIKA AUDITOR
KARAKTERISTIK AUDITOR PADA AMI
Audit Mutu Internal bukanlah interogasi, penyidikan ataupun penyelidikan namun membantu Prodi
dalam mencapai tujuannya dengan cara mengevaluasi, mencocokan dengan ketentuan (dokumen
Panduan dan standard SPMI) dan mendorong peningkatan proses ataupun standar untuk mencapai
tujuan. Pelaksanakan AMI oleh Auditor dimaksudkan untuk mendapatkan ruang peningkatan dan
menjamin akuntabilitas perguruan tinggi.
Untuk itu pelaksanaan AMI oleh Auditor sebaiknyadilakukan dengan menggunakan prinsip berikut ini:
1. Sifat dasar yang profesional atau berkompeten
2. Independensi (netral / tidak memihak, tidak merugikan pihak manapun dan obyektif)
3. Ketelitian dan kecermatan dalam menggali informasi sehingga menghasilkan kesimpulanaudit yang
sahih (valid)
4. Penyajian laporan yang wajar dan benar.
5. Berdasarkan bukti: penjelasan yang rasional dalam menghasilkan kesimpulan yang dapatdipercaya.
KARAKTERISTIK AUDITOR PADA AMI
Audit Mutu Internal bukanlah interogasi, penyidikan ataupun penyelidikan namun membantu Prodi
dalam mencapai tujuannya dengan cara mengevaluasi, mencocokan dengan ketentuan (dokumen
Panduan dan standard SPMI) dan mendorong peningkatan proses ataupun standar untuk mencapai
tujuan. Pelaksanakan AMI oleh Auditor dimaksudkan untuk mendapatkan ruang peningkatan dan
menjamin akuntabilitas perguruan tinggi.
Untuk itu pelaksanaan AMI oleh Auditor sebaiknyadilakukan dengan menggunakan prinsip berikut ini:
1. Sifat dasar yang profesional atau berkompeten
2. Independensi (netral / tidak memihak, tidak merugikan pihak manapun dan obyektif)
3. Ketelitian dan kecermatan dalam menggali informasi sehingga menghasilkan kesimpulanaudit yang
sahih (valid)
4. Penyajian laporan yang wajar dan benar.
5. Berdasarkan bukti: penjelasan yang rasional dalam menghasilkan kesimpulan yang dapatdipercaya.
Auditor Mutu Internal sebaiknya:
1. Berpenampilan baik (Performance)
2. Sikap Profesional, Jujur & tidak bias dalam penilaian
3. Mampu Mengelola Waktu (Time Management)
4. Mampu berkomunikasi Non Verbal (Non Verbal Communication)
5. Mampu Mengumpulkan Informasi (Information Gathering)
6. Mampu Melakukan Wawancara (Interviewing)
7. Mampu Mendengar dan Bertanya (Good Listening and Questioning)
8. Mampu Melakukan Pengamatan (Observation)
9. Mampu Mencari Dokumen (Document Search)
10. Mampu Membuat Catatan (Note Taking)
11. Mampu Menyusun Laporan (Report Writing)
12. Memiliki Keterampilan Presentasi (Presentation Skills)
13. Memiliki Keterampilan Mengelola Umpan Balik (Feedback Skills)
14. Memiliki Kemampuan Manajemen Konflik (Conflict Management)
15. Mampu merumuskan kesimpulan (Summering)
16. Mampu merumuskan rekomendasi dengan tepat (recommending)
1. TimAMI dibentuk
berdasarkan surat
tugas pimpinan
institusi dengan
masa kerja satu
periode audit.
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
2. Ketua, sekretaris,
dan anggota Tim
AMI harus
memenuhi
persyaratan
standar
kompetensi auditor
mutu internal.
AUDITOR INTERNAL
Auditor Tidak boleh :
Interogator
Investigator
Provokator
Instruktor
Kolaborator
Auditor harus sebagai :
Konselor
Fasilitator / Motivator
Inspirator
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR
1. Mengaudit sesui Lingkup Audit
2. Melaksanakan Tugas secara Obyektif
3. Mengumpulkan dan menganalisis bukti
4. Melaksanakan sesui dengan kode Etik (Menjaga kerahasiaan dokumen yg
diaudit)
5. Mampu menjawab pertanyaan
6. Tidak mengaudit Program Studi/Tanggung jawab Sendiri
7. Memiliki pengetahuan/wawasan yang cukup atas topik yang akan dibahas
dalam audit => dilakukan pelatihan dan pembekalan peraturan yg terkait
dg lingkup audit
8. Tidak ada conflict of interest dg Auditee
1.Integritas
Auditor Mutu Internal:
1. Melakukan pekerjaan auditor dengan kejujuran,
ketekunan, dan tanggung jawab.
2. Mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang di- haruskan
oleh ketentuan perundang-undangan dan profesi.
3. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal apapun, atau
terlibat dalam tindakan yang memalukan untuk profesi ataupun
organisasi.
4. Menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis
dari organisasi.
Kode Etik
Auditor Mutu Internal
2. Objectivitas
Auditor Mutu Internal
1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat
mengganggu aktivitas auditor. Partisipasi ini meliputi
kegiatan yang mungkin bertentangan dengan kepentingan
organisasi.
2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu
profesionalitas auditor.
3. Mengungkapkan semua fakta material yang auditor ketahui,
yang jika tidak diungkapkan dapat mengganggu pelaporan
kegiatan yang sedang diperiksa.
3. Kerahasiaan
Auditor Mutu Internal
3.1. Berhati hati dalam penggunaan kerahasiaan
informasi yang diperoleh dalam tugas auditor.
3.2.Tidak akan menggunakan informasi untuk
keuntungan pribadi atau dengan cara apapun yang
akan bertentangan dengan ketentuan perundangan
atau merugikan tujuan dan etika dari organisasi.
4.Kompetensi
Auditor Mutu Internal
1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang
diperlukan.
2. Melakukan Audit Mutu Internal sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan
efektivitas serta kualitas layanan auditor.
1. Meminta Layanan diluar proses Audit
2. Menerima hadiah.
3. Mengenakan pakaian yang kurang pantas (T-Shirt).
4. Memberi komentar di luar konteks / substansi yang
diaudit.
Dalam Visitasi,
Auditor Sebaiknya Tidak
Dalam Visitasi,
Auditor Sebaiknya Tidak
5.Memberikan janji-janji yang di luar kewenangan auditor.
6.Menggunakan sebutan yang kurang pantas,
seperti “kalian”, ”kamu” kepada auditee.
7.Berdebat dalam diskusi dengan sikap ”bossy” dan
mendominasi sesi audit, atau terlalu pasif.
8.Bersikap menggurui, menonjolkan diri dan arogan
(memandang rendah).
Dalam Visitasi,
Auditor Sebaiknya Tidak
9. Saling menyalahkan di antara auditor di depan auditee
10. Menyalahkan auditor yang melakukan audit sebelumnya
11. Menciptakan suasana underpressure dan tidak kondusif bagi
atmosfir diskusi
12. Menunjukkan emosi negative yang tampak dariperilaku dan
Bahasa tubuh
13. Meninggalkan sesi selama proses kunjungan lapangan tanpa
alas an yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam Visitasi,
Auditor Sebaiknya Tidak
14. Membuat opini, asumsi, asumsi awal
15. Membiarkan auditee mendikte audit
16. Berada ‘di luar jalur’, mengarahkan ‘misleading’ 1
17. Terpaku, bingung
18. Mengubah jadwal pertemuan secara sepihak.
19. Mempersingkat waktu pelaksanaan audit tanpa alas an yang
dapat dipertanggungjawabkan.
20. Menjalankan tugas audit melebihi waktu yang
dialokasikan.
Saran bagi Auditor Baru
1. Selalu ingat tujuan audit mutu ialah mengupayakan perbaikan kualitas.
2. Pahami pada umumnya orang tidak mau disalahkan.
3. Apabila dijumpai kesalahan, muncul mekanisme pertahanan diri, sehingga
auditor tidak dapat mengetahui permasalahan yang sesungguhnya.
4. Perlu penguasaan kemampuan komunikasi.
5. Upayakan auditor dan auditee puas dengan audit mutu yang dilakukan.
6. Upayakan auditee percaya dengan fungsi audit mutu sehingga membuka
diri untuk kemajuan/peningkatan mutu.
3. PERENCANAAN AMI
1. Meliputi semua kegiatan yang dilakukan sebelum Audit
Mutu Internal dilakukan.
2. Perencanaan AMI meliputi perencanaan besar dan
perencanaan kecil.
3. Perencanaan AMI yang baik akan menentukan kualitas
dan efektivitas pelaksanaan audit.
PERENCANAAN AMI
Langkah pertama: harus ada keputusan pada
manajemen PT tentang kebijakan pelaksanaan
Audit Mutu Internal
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
1. Audit dilakukan berdasarkan siklus SPMI.
2. Audit dilakukan berdasarkan penugasan/permintaan
pimpinan institusi.
Pembagian Peran dalam Perencanaan AMI
Menetapkan kebijakan tentang
SPMI/AMI.
Pimpinan
Institusi
Menyusun mekanisme AMI,
instrumen, lingkup, dan melatih
auditor mutu internal.
Unit
Penjaminan
Mutu
Mempelajari mekanismeAMI,
lingkup dan area. Berkoordinasi
dengan partner dan melakukan
audit dokumen dan lapangan.
Auditor
Mutu
Internal
Kebijakan
SPMI/AMI
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
POB
IK-
Instru
men
1. Dapat dituangkan dalam dokumen Kebijakan SPMI
atau dokumen tentang pola pengelolaan institusi.
2. Berisi tentang penyataan komitmen institusi untuk
melaksanakan AMI secara periodik.
3. Kebijakan AMI dapat mengacu pada berbagai
praktek baik atau mengembangkan sistem sendiri.
1. Dapat dituangkan dalam dokumen Prosedur SPMI atau
ProsedurOperasional Baku (POB).
2. Prosedur Audit Mutu Internal mengikuti kaidah urutan
proses PPEPP.
3. Harus dipastikan bahwa auditor AMI yang bertugas
kompeten dan ada surat tugas.
1. Selalu proaktif meningkatkan pengetahuan tentang
AMI (mekanisme, lingkup, jadwal, dll).
2. Meningkatkan wawasan tentang lingkup dan area AMI
(keorganisasian institusi, sistem manajemen, dan
lingkup tugas unit dan person).
3. Berkoordinasi dengan partner dan melakukan audit
dokumen maupun lapangan.
SIKLUS AUDIT MUTU INTERNAL
Kebijakan AMI Penentuan Auditor
Pelaporan Hasil
Audit
Audit Lapangan Audit Dokumen
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Langkah Kedua
1. Penentuan tujuan audit
2. Penentuan lingkup dan area audit
3. Penentuan individu yang bertanggung jawab pada pelaksanaan
audit
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Langkah Ketiga
1. Penentuan auditor yang tepat
2. Identifikasi dokumen acuan / referensi
3. Penentuan tanggal dan tempat AMI dilakukan
Pertimbangan dalam Perencanaan AMI
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
1. Waktu yang diharapkan dan lamanya untuk tiap-tiap
aktifitas AMI dipastikan
2. Jadwal pertemuan yang diadakan dengan
manajemen teraudit sesuai
3. Persyaratan kerahasiaan yang ditetapkan
4. Distribusi laporan AMI dan tanggal penerbitan
laporan.
▪ Frekuensi: periodik (semesteran,
tahunan).
▪ Kegiatan audit di bawah kendali
klien dan penanggungjawab
pelaksana AMI.
▪ Tujuan:
‐ Memeriksa standar, hasil dan
proses.
‐ Mengidentifikasi masalah.
‐ Mencari penyelesaian masalah.
JADWAL AUDIT MUTU INTERNAL
▪ Frekuensi: tidak periodik
▪ Kegiatan audit di bawah kendali
klien.
▪ Tujuan:
‐ Sesuai permintaan klien.
‐ Mencari penyelesaian masalah.
AMI
SESUAI SIKLUS SPMI
AMI
PENUGASAN
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
PENENTUAN JADWAL AUDIT
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Jadwal Audit harus mencakup :
1. Unit yang akan diaudit
2. Tanggal pelaksanaan
3. Tempat Pelaksanaan
4. Tim Auditor yang bertugas
Agar dapat membantu auditor AMI dalam bertugas,
maka daftar tilik harus:
1. informatif
2. mudah dipahami
3. sesuai dengan lingkup dan area audit
4. sebagai alat pemandu audit lapangan.
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
FORMATDAFTAR TILIK
Pertimbangan dalam Penentuan Auditor AMI :
1. Tidak ada konflik kepentingan
2. Memiliki pengetahuan serumpun dengan area yang diaudit
3. Menguasai teknik audit
4. Memiliki karakter positif
5. Mampu kerja dalam tim
6. Memahami manajemen PT
Memiliki kompetensi
(Keahlian atau kemampuan
mempraktikkan pengetahuan
dan keterampilan)
Auditor AMI
KOMPETEN
INDEPENDEN
▪ Keterampilan
▪ Keahlian (Pengetahuan
& Pengalaman)
▪ Kewenangan
▪ Kecermatan
▪ Kemampuan
Manajerial
▪ Berwibawa/disegani
dlm organisasi
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
• Tidak memihak
• Tidak merugikan pihak
manapun
HASILAKHIRPERENCANANAMI YANGBAIK
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Adanya kepastian kegiatan AMI,
semua pemangku kepentingan siap untuk
melakukan AMI dengan tepat waktu sesuai
kesepakatan.
4. PELAKSANAAN AMI (AUDIT DOKUMEN &
AUDIT LAPANGAN)
2. Audit Lapangan
1. Memeriksa apakah standar yang telah ditetapkan
dalam dokumen standar dalam SPMI atau yang
telah dijanjikan, dipenuhi atau tidak.
2. Memeriksa/memastikan apakah setiap dokumen SPMI
(misal: manual SPMI, prosedur, atau instruksi
kerja) telah dilaksanakan secara tertib dan benar.
Tahapan AMI
1. Audit Dokumen / Desk Evaluation
1. Audit terhadap kecukupan dokumen sistem organisasi, penjaminan mutu
dan dokumen (SPMI) untuk memenuhi persyaratan standar
yang ditetapkan.
2. Dilakukan di kantor oleh masing-masing auditor.
Persiapan Audit
❖ Kenali proses yang akan diaudit (input, proses, output,
proses owner, pelaksana dan pengguna)
❖ Identifikasi persyaratan standar dan peraturan yang
berlaku
❖ Identifikasi resiko/potensi kegagalan dan kondisi kritis
proses
❖ Review kesesuaian dokumentasi
❖ Buat checklist atau daftar pertanyaan bila perlu
TAHAPAN AUDIT DOKUMEN
1. Ketua tim auditor menerima dokumen bahan AMI
2. Ketua tim audit memberitahukan identitas
teraudit, lingkup audit, dokumen yang ada kepada
tim auditor
3. Ketua tim audit membagi tugas kepada anggota tim
Hasil dari
pelaksanaan audit
dokumen adalah
daftar tilik dan
kesiapan audit
lapangan
4. Setiap anggota tim auditor mencermati dokumen
dan membuat daftar tilik
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201873
Contoh Daftar Tilik (Hasil Audit Dokumen)
Sumber : Materi Pelatihan AMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti , 2019
Ceklis Dokumen Unit (Oleh Auditee)
Evaluasi Diri
Diisi oleh Auditee sebelum audit dilaksanakan dan diserahkan kepada Auditor pada saat audit dokumen
Diserahkan pada Auditor untuk Audit Dokumen
Rapat
Pembukaan
Pengumpulan
bukti audit
Rapat Auditor/
Pra-penutupan
Rapat
Penutupan
Tahapan Audit Lapangan
1.Wawancara dengan
pengelola/stakeholder
2.Pemeriksaan dokumen
atau rekaman
3.Pengamatan terhadap
aktivitas/proses
4.Pengamatan terhadap
kondisi lapangan
Dalam visitasi perlu dilakukan verifikasi
terhadap bukti-bukti penunjang
/rekaman yang tersedia
Penyusunan laporan audit + PTK
Rapat Pembukaan
• Ketua tim auditor
memperkenalkan diri dan
seluruh anggota tim.
• Ketua tim auditor
menyampaikan tujuan audit,
lingkup dan area audit.
• Ketua tim auditor
menyampaikan jadwal acara
audit untuk disetujui oleh
teraudit.
Catatan:
Tim auditor melakukan audit
dengan berpedoman pada
daftar tilik yang telah dibuat
pada saat Audit Dokumen.
Obyek Audit:
Dokumentasi
Bahan/material
Personil
Proses
Peralatan
Pertemuan/ Rapat Tim Auditor
Sebelum membuat laporan audit dilakukan pertemuan tim
auditor tanpa teraudit.
• Dipimpin oleh ketua tim auditor
• Melengkapi formulir ketidaksesuaian
• Meninjau semua ketidaksesuaian
• Mempersiapkan kesimpulan audit
• Mempersiapkan agenda rapat penutupan (closing meeting)
AKTIFITAS :
1. Pelajari semua bukti audit
2. Kelompokkan bukti berdasarkan standar/kriteria
3. Formulasikan temuan berdasarkan PLOR
4. Mempersiapkan Permintaan Tindakan Korektif
Rapat Penutupan
1. Ketua bersama anggota
tim audit dengan teraudit.
2. Membahas temuan audit
untuk disepakati
3. Ketua tim audit dan
teraudit menandatangani
daftar temuan audit.
4. Ketua tim auditor
menyerahkan form PTK
untuk dianalisis akar
penyebab ketidaksesuaian
dan rencana tindak lanjut
pada setiap temuan audit
5. Ketua tim audit menutup
acara audit
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201877
Temuan yang Dilaporkan
1.Harus disetujui process owner (auditee)
2. Berdasarkan bukti
Tindakan yang Harus Dikuasai Auditordalam
Pelaksanaan Audit Lapangan:
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2
78
018
1. Teknik Bertanya
2. Mencatat Hasil
3. Membuat Temuan
4. Melakukan Rapat Penutupan
5. Membuat Laporan Audit
Wawancara
1. Faktor Keberhasilan dalam Wawancara :
1. Persiapan yang baik
2. Wawancara dengan orang yang tepat
3. Usahakan agar wawancara dalam keadaan santai
4. Auditor harus berusaha untuk mendapatkan akar masalah
2. Beberapa Kiat Pada Saat Wawancara :
1. Lakukan wawancara terpisah antara ketua Unit Kerja dan
bawahannya/ staff
2. Hindari mengkonfrontasi/cross-check pernyataan teraudit
lain (misal atasan)
3. Hindari kesan selalu membaca daftar tilik
4. Buatlah pertanyaan yang jelas/spesifik/tidak bermakna
ganda
3. Jenis Pertanyaan :
Pertanyaan dapat dibedakan : Pertanyaan
tertutup : ya dan tidak Pertanyaan terbuka
Catatan:
Satu pertanyaan dapat dikembangkan menjadi beberapa
pertanyaan baik oleh auditor yang bertanya maupun anggota
tim yang lain.
Gunakan : mengapa, di mana, apa, siapa,
bagaimana
TeknikMencariBukti Audit
Bukti-Bukti audit dikumpulkan melalui:
▪ Wawancara
▪ Pemeriksaan dokumen atau rekaman
▪ Pemeriksaan produk
▪ Pengamatan terhadap aktivitas (observasi lapangan)
▪ Pengamatan terhadap kondisi lingkungan
verifikasi
Wawancara
Pernyataan
Pemeriksaan
Dokumen/
Catatan
/produk
Observasi lapangan
Setiap bukti yang terkumpul dilakukan
verifikasi
 Sumber: Kantor Jaminan mutu UGM 59
Obyek audit dapat berupa:
i. Dokumentasi
gambar, dll)
✓ Apakah semua
(prosedur, spesifikasi,
dokumen yang dibutuhkan
tersedia?
✓ Apakah dokumen lengkap dan mengandung
informasi yang dibutuhkan?
dan diberi
✓ Apakah dokumen diidentifikasi
status?
✓ Apakah dokumen dikendalikan?
ii. Peralatan
➢ Apakah tepat?
➢ Apakah dikalibrasi?
➢ Apakah dipergunakan dengan benar?
➢ Apakah diidentifikasi dengan benar ?
60
iii. Bahan Material
▪ Apakah tepat tipe, grade-nya?
▪ Apakah dapat identifikasi/ ditelusur?
▪ Apakah statusnya diketahui?
▪ Apakah memenuhi persyaratan standar?
iv. Orang
• Apakah kompeten untuk melaksanakan tugas?
• Apakah mendapatkan pelatihan dengan
memadai?
• Apakah tanggung jawabnya jelas?
• Apakah sikapnya dapat diterima?
v. Proses
❖ Apakah dikendalikan dengan benar?
❖ Apakah didokumentasikan?
❖ Apakah dalam lingkungan yang tepat?
Gunakan 4 pertanyaan bertingkat dibawah ini
untuk setiap obyek audit yang diamati :
- Ada ?
- Lengkap ?
- Akurat ?
- Mampu telusur ?
TeknikBertanya
Jenis Pertanyaan Pertanyaan
a. Pertanyaan terbuka
• Jelaskan mekanisme monitoring proses
pembelajaran….
• Apa yang dilakukan bpk/ibu jika…..
b. Pertanyaan tertutup:
• Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat
dibuat kesimpulan bahwa dokumen acuan
belum tersedia untuk proses…..? Jawabnya: Ya
atau Tidak
Kata-kataKuncidalamwawancara
▪ Mengapa
▪ Dimana
▪ Kapan
▪ Apa
▪ Siapa
▪ Bagaimana
Contoh:
Memeriksa ada-tidaknya atau dipahami-
tidaknya sebuah Sistem/Peraturan/Prosedur:
▪ Apa yang terjadi jika …….?
▪ Bagaimana tanggapan bapak jika ………?
Kembangkan pertanyaan berdasarkan
prinsip diagram pohon
PERTANYAAN
1
1
2
3
1
2
3
APAKAH MODEL INI
 Sumber: Kantor Jaminan mutu UGM
BENAR BENAR
DIPRAKTEKAN ATAU
HANYA FOKUS PADA
CHECK LIST
Contoh
Aktivitas
Lapangan
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2
79
018
1. Memastikan apakah perencanaan proses pembelajaran telah
tercapai dengan baik
a. Cek apakah Learning Outcome (LO) / Capaian Pembelajaran
(CP) prodi telah terumuskan dengan baik
b. Cek apakah setiap mata kuliah telah mendukung CP prodi
c. Cek apakah RPS telah sesuai dengan CP Prodi
d. Dll
2. Memastikan apakah proses pembelajaran telah terlaksana
dengan baik
a. Cek rekaman kehadiran dosen
b. Cek rekaman kehadiran mahasiswa
c. Cek kebenaran materi
d. Cek kebenaran jumlah sks
e. Cek kebenaran penyajian
f. Dll.
3. Cek apakah CP prodi telah terpenuhi oleh CP MK
• Apakah soal sudah dilakukan validasi sesuai CP
• Apakah soal sudah dilakukan evaluasi setelah dilakukan ujian
• Apakah pengujian ketercapaian kompetensi dilakukan dengan satu cara
atau beberapa cara
4. Cek apakah bahan kuliah telah memasukkan hasil riset dosen yang terbaru
5. Cek kepuasan mahasiswa atas proses belajar mengajar
6. Cek apakah hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
7. Lakukan analisis mengapa sasaran mutu tidak tercapai
(Mencari akar masalah)
Contoh Aktivitas Lapangan
E. Penelusuran Bukti Audit
1. Tujuan
• Pengujian system
• Mengungkap fakta-fakta
• Identifikasi perbaikan
2. Dasar
• Sistem adalah input-proses- output
• Sistem adalah sebab-akibat
• Sistem adalah suatu jaringan
3. Teknik Penelusuran Jejak (Trail Following)
Berdasarkan suatu temuan tertentu auditor bergerak (maju atau
mundur) untuk mengumpulkan informasi dan menyelidiki lebih
dalam suatu gejala atau pola tertentu.
Tahapan Audit Lapangan
(lanjutan)
4. Forward And Backward Tracing
Auditor dapat bergerak dari sisi input hingga
rangkaian-rangkaian kegiatan dan output atau sebaliknya
bekerja dari sisi output mundur ke input
Kaprodi
Sub Bag
Pendidikan
Evaluasi
Forward trace
Komisi
Pembelajaran
Backward trace
Pergerakan auditor (forward/backward) dapat berdasarkan obyek audit (5 macam)
Contoh obyek audit adalah proses, maka forward tracing bisa berdasar PPEPP
Hal yang harus Dicatat saat Visitasi :
1. Bukti-bukti ketidaksesuaian terhadap standar
2. Bukti-bukti ketidaksesuaian terhadap dokumentasi/rekaman
3. Aspek dari operasi yang menyimpang/cenderung mengarah kepada
ketidaksesuaian
MENCATAT HASIL
Catatan Temuan meliputi :
1. Apa yang ditemukan
2. Dimana ditemukan
3. Mengapa dianggap sebagai ketidaksesuaian
4. Siapa yang hadir/ ada pada saat ditemukan
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201882
 Ketua tim audit memimpin rapat auditor
untuk merumuskan temuan audit.
 Pernyataan temuan audit harus
mengikuti kaidah PLOR
 Problem (masalah yang ditemukan)
 Location (lokasi ditemukan problem)
 Objective (bukti temuan)
 Reference (dokumen yang mendasari)
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201883
Contoh Temuandengan kaidah PLOR (Problem, Location,
Objective, Reference)
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
Mekanisme penanganan keluhan pemangku kepentingan di Prodi X belum
memadai seperti yang dipersyaratkan dalam Dokumen Akademik, misalnya
• Belum semua keluhan terdokumentasi,
• Tindak lanjut pemenuhan keluhan pemangku kepentingan tidak disosialisasikan
kepada pemangku kepentingan,
• Perekaman tindak lanjut belum dilakukan secara efektif.
Format Temuan
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201885
KTS/OB
(Initial Auditor)
Referensi/Standar/
Butir Mutu
Pernyataan
Temuan Audit
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201886
1. Harus berdasarkan fakta
2. Harus ringkas dan jelas
3. Tidak memasukkan opini
4. Tidak memasukkan sebab-sebab ketidaksesuaian
Temuan yang Dilaporkan :
1. Harus disetujui process owner (auditee)
2. Berdasarkan bukti
5. PENYUSUNAN TINDAK LANJUT
TINDAKAN KOREKTIF
OLEH PIHAK TERAUDIT/ MANAJEMEN
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201891
Tindakan korektif adalah tindakan untuk
meniadakan sebab-sebab ketidaksesuaian terhadap
standar/ rencana dan mencegah pengulangan
ketidak sesuaian dikemudian hari dalam rangka
peningkatan mutu secara berkelanjutan.
TINDAKAN KOREKTIFOLEH PIHAK TERAUDIT
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201892
• Apabila antara teraudit dengan auditor telah sepakat dengan
temuan audit yang dibuat Tim Auditor, pihak teraudit dapat
menyusun dan mengajukan Permintaan Tindakan Korektif
(PTK).
• PTK harus dilampirkan pada Laporan AMI.
• PTK dibuat masing-masing tersendiri setiap temuan. Misalnya,
bila ada 3 (tiga) temuan maka perlu dibuatkan 3 (tiga) lampiran
PTK
Contoh Form PTK
Rapat Tinjauan Manajemen adalah suatu rapat dengan periode waktu tertentu yang bertujuan untuk
membahas tindak lanjut temuan, dipimpin langsung oleh pimpinan, dan dihadiri oleh seluruh jajaran
manajemen.
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201893
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN (RTM)
1. Tinjauan Manajemen dilakukan untuk memastikan
kelanjutan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas SPMI.
2. Tinjauan ini harus mencakup penilaian untuk
peningkatan dan perubahan SPMI, termasuk kebijakan dan
sasaran.
3. Setiap kegiatan Tinjauan Manajemen harus direkam dan
rekamannya harus dipelihara.
Materi Rapat Tinjauan Manajemen (inspirasi) *)
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201895
1. Hasil/temuan audit
2. Umpan balik pemangku kepentingan (keluhan, kepuasan)
3. Kinerja proses dan kesesuaian luaran Tri Dharma
4. Status tindakan pencegahan dan perbaikan
5. Tindak lanjut dari tinjauan sebelumnya
Sistem
6. Perubahan yang dapat mempengaruhi
Manajemen Mutu
7. Rekomendasi untuk peningkatan
*) Sumber : BAN-PT
HASIL RAPATTINJAUAN MANAJEMEN/KAJIULANG
MANAJEMEN
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201896
Hasil Kajiulang Manajemen yang diharapkan dapat berupa:
1. Peningkatan efektivitas Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) dan prosesnya
2. Peningkatan hasil layanan yang menuju terpenuhinya standar
3. Program peningkatan mutu
PENENTUAN
TINDAKAN KOREKTIF
(atas AMI)
RAPATTINJAUAN MANAJEMEN
(RTM)
RTMUPPS/
UNIT KERJA
RTMPT
1. Hasil/temuan audit
2. Umpan balik pemangku kepentingan (keluhan,
kepuasan)
3. Kinerja proses dan kesesuaian luaran Tri Dharma
4. Status tindakan pencegahan dan perbaikan
5. Tindak lanjut dari tinjauan sebelumnya
6. Perubahan yang dapat mempengaruhi Sistem
Manajemen Mutu
7. Rekomendasi untuk peningkatan
*) Sumber : BAN-PT
Hasil/temuan audit
Seluruh agenda RTM
HARUS
DIKAWAL
1. Tindakan korektif diputuskan
2. Ditunjuk, siapa pelaksana/penanggungjawab
3. Diberi target penyelesaian
4. Disampaikan jelas.
5. Kemajuan penyelesaian dipantau
6. Diaudit (jika selesai closed audit)
DAMPAK POSITIF AMI
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2011
8
01
1. Hasil Audit Mutu Internal merupakan peluang untuk
perbaikan mutu di PT yang berdasarkan fakta di lapangan.
2. Hasil Audit Mutu Internal melahirkan kebijakan pimpinan untuk
pemenuhan terhadap ketidaksesuaian sistem penjaminan
mutu internal (SPMI).
3. Hasil Audit Mutu Internal akan selalu melahirkan perbaikan Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) PT.
Audit MutuInternal yang Baik akan Selalu Memberikan
Ruang Peningkatan Mutu PendidikanTinggi
6. PEMBUATAN LAPORAN AMI
PerlunyaLaporanTertulis Hasil AMI
1. Sebagai bukti pelaksanaan tugas
2. Sebagai sumber referensi untuk perencanaan audit
berikutnya.
3. Sebagai alat pembuktian apabila ada
sanggahan dari pihak yang terlibat.
4. Sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi-
informasi penting yang diperoleh selama
pelaksanaan audit.
Format Laporan AMI
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201887
1. Identifikasi laporan
2. Maksud, tujuan dan ruang lingkup audit
3. Rincian program audit, auditor, tanggal dan area audit
4. Identifikasi dokumen referensi (standar, quality manual,
prosedur, kontrak, dll)
5. Daftar temuan
6. Saran peningkatan mutu
7. Kesimpulan audit
Contoh
Laporan AMI
Contoh
Laporan AMI
OPTIMALISASI AMI
OPTIMALISASI AMI PADAERA 4.0
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2011
8
03
1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal
ini menuntut Pengendalian Dokumen dan Rekaman
2. Perencanaan besar AMI (tahunan, 3-tahunan, dll) diatur agar
seluruh Standar dapat diaudit.
3. Penentuan lingkup dan area audit secara tepat.
4. Pilih lingkup AMI yang merupakan prioritas (misal :
Pembelajaran).
5. Selalu tingkatkan kompetensi dan pengalaman Auditor.
6. Didahului penyusunan Evaluasi Diri oleh Teraudit,
INSTRUMEN EVALUASIDIRI
Agar AMI lebih fokus dan efektif maka sebaiknya disediakan instrumen
evaluasi diri dan teraudit melaksanakan evaluasi diri
Evaluasi diri dilakukan sebelum AMI sebagai salah satu bahan audit
untuk menentukan risiko
1. Dapat berbentuk portofolio, diskriptif
2. Dapat berupa data kuantitatif
Gradasi, sesuai harkat
Ruang peningkatan mutu menjadi lebih jelas
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
INSTRUMENEVALUASI DIRI
SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
1. Alat bagi auditor untuk melihat kelebihan dan
kelemahan teraudit
2. Sebaiknya dibuat dengan rubrik gradasi kualitas
3. Dibuat sesuai standar organisasi
4. Alat untuk mengukur ketercapaian Standar DIKTI
5. Dalam pelaksanaan AMI, auditor mengklarifikasi
bagian isian yang lemah dan memverifikasi isian yang
telah baik
SELAMAT BERJUANG
MENINGKATKAN MUTU
107

More Related Content

Similar to AMI-Audit

Sistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutuSistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutuEdison Thomas
 
Paparan praktik baik di iain su 16-10-2013
Paparan praktik baik   di iain su 16-10-2013Paparan praktik baik   di iain su 16-10-2013
Paparan praktik baik di iain su 16-10-2013Abdi Yunus
 
Persiapan AL APT 2024 dg Tabungan Pikiran.pptx
Persiapan AL  APT 2024 dg Tabungan Pikiran.pptxPersiapan AL  APT 2024 dg Tabungan Pikiran.pptx
Persiapan AL APT 2024 dg Tabungan Pikiran.pptxbudiwaluyo26
 
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptxpcnukabtebo
 
PRESENTASI BIMTEK-edit AP 21 Maret 2016-1.pptx
PRESENTASI BIMTEK-edit AP 21 Maret 2016-1.pptxPRESENTASI BIMTEK-edit AP 21 Maret 2016-1.pptx
PRESENTASI BIMTEK-edit AP 21 Maret 2016-1.pptxSonyGobang1
 
Small presentasi bimteks_ban-pt_18-20_april_2016
Small presentasi bimteks_ban-pt_18-20_april_2016Small presentasi bimteks_ban-pt_18-20_april_2016
Small presentasi bimteks_ban-pt_18-20_april_2016ssuserc3d5aa
 
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdfLampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdfAnisPrabowo1
 
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdfSistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdfindahramadhani32
 
Program kerja-lpm-2016-2017
Program kerja-lpm-2016-2017Program kerja-lpm-2016-2017
Program kerja-lpm-2016-2017MediaArtisia
 
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
 Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdfZwingCADAcademy
 
Materi-02-Sistem-Penjaminan-Mutu-Internal-SPMI-Diksi-28-Februari-2022.pdf
Materi-02-Sistem-Penjaminan-Mutu-Internal-SPMI-Diksi-28-Februari-2022.pdfMateri-02-Sistem-Penjaminan-Mutu-Internal-SPMI-Diksi-28-Februari-2022.pdf
Materi-02-Sistem-Penjaminan-Mutu-Internal-SPMI-Diksi-28-Februari-2022.pdfsinarpertiwi
 
1. spmp dan spmi 2019
1. spmp dan spmi 20191. spmp dan spmi 2019
1. spmp dan spmi 2019Eko Supriyadi
 

Similar to AMI-Audit (20)

Standar dan Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Pendidikan Sarjana Instit...
Standar dan Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Pendidikan Sarjana Instit...Standar dan Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Pendidikan Sarjana Instit...
Standar dan Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Pendidikan Sarjana Instit...
 
Sistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutuSistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutu
 
Paparan praktik baik di iain su 16-10-2013
Paparan praktik baik   di iain su 16-10-2013Paparan praktik baik   di iain su 16-10-2013
Paparan praktik baik di iain su 16-10-2013
 
Mqa 1
Mqa 1Mqa 1
Mqa 1
 
Persiapan AL APT 2024 dg Tabungan Pikiran.pptx
Persiapan AL  APT 2024 dg Tabungan Pikiran.pptxPersiapan AL  APT 2024 dg Tabungan Pikiran.pptx
Persiapan AL APT 2024 dg Tabungan Pikiran.pptx
 
Paparan eds bekasi 01
Paparan eds bekasi 01Paparan eds bekasi 01
Paparan eds bekasi 01
 
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
 
Laporan aktualisasi
Laporan aktualisasiLaporan aktualisasi
Laporan aktualisasi
 
PRESENTASI BIMTEK-edit AP 21 Maret 2016-1.pptx
PRESENTASI BIMTEK-edit AP 21 Maret 2016-1.pptxPRESENTASI BIMTEK-edit AP 21 Maret 2016-1.pptx
PRESENTASI BIMTEK-edit AP 21 Maret 2016-1.pptx
 
Small presentasi bimteks_ban-pt_18-20_april_2016
Small presentasi bimteks_ban-pt_18-20_april_2016Small presentasi bimteks_ban-pt_18-20_april_2016
Small presentasi bimteks_ban-pt_18-20_april_2016
 
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdfLampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
 
SPMI powerpoint.pdf
SPMI powerpoint.pdfSPMI powerpoint.pdf
SPMI powerpoint.pdf
 
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdfSistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
 
Program kerja-lpm-2016-2017
Program kerja-lpm-2016-2017Program kerja-lpm-2016-2017
Program kerja-lpm-2016-2017
 
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
 Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
 
MATERI-PPT-SPMI.pptx
MATERI-PPT-SPMI.pptxMATERI-PPT-SPMI.pptx
MATERI-PPT-SPMI.pptx
 
Materi-02-Sistem-Penjaminan-Mutu-Internal-SPMI-Diksi-28-Februari-2022.pdf
Materi-02-Sistem-Penjaminan-Mutu-Internal-SPMI-Diksi-28-Februari-2022.pdfMateri-02-Sistem-Penjaminan-Mutu-Internal-SPMI-Diksi-28-Februari-2022.pdf
Materi-02-Sistem-Penjaminan-Mutu-Internal-SPMI-Diksi-28-Februari-2022.pdf
 
Nara Sumber di UNSYIAH NAD - Materi Tentang Akreditasi
Nara Sumber di UNSYIAH NAD - Materi Tentang AkreditasiNara Sumber di UNSYIAH NAD - Materi Tentang Akreditasi
Nara Sumber di UNSYIAH NAD - Materi Tentang Akreditasi
 
1. spmp dan spmi 2019
1. spmp dan spmi 20191. spmp dan spmi 2019
1. spmp dan spmi 2019
 
2. APT 3.0 BAN PT_LED.pptx
2. APT 3.0 BAN PT_LED.pptx2. APT 3.0 BAN PT_LED.pptx
2. APT 3.0 BAN PT_LED.pptx
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

AMI-Audit

  • 1. Audit Mutu Internal (AMI) Untuk Meningkatkan Budaya Mutu Disiapk an oleh : Rini Indrati Disampaikan Pada Program Penguatan Mutu Program Studi Radiografi dan Optometri 16 – 18 Oktober 2023
  • 2. Pokok Bahasan 1. Dasar Audit Mutu Internal 2. Karakteristik dan Etika Auditor 3. Perencanaan Audit Mutu Internal 4. Pelaksanaan AMI(Audit Dokumen dan Audit Lapangan) 5. Penyusunan Tindak Lanjut 6. Pembuatan Laporan AMI
  • 3. 1. DASAR AUDIT MUTU INTERNAL
  • 4. Definisi Audit Mutu Internal Audit Mutu Internal adalah proses yang sistematis, mandiri, dan terdokumentasi untuk m e n g e v a l u a s i s e c a r a o b y e k t i f memastikan pelaksanaan kegiatan di PT sesuai prosedur dan hasilnya telah sesuai dengan standar untuk mencapai tujuan institusi Audit Mutu Internal bukanlah asesmen/penilaian melainkan pencocokan kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan suatu kegiatan/program DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA 2018
  • 5. Check/Evaluasi Audit Mutu Internal Evaluasi Diri Monitoring Bentuk Evaluasi lainnya POSISI AUDIT DALAM SIKLUS SPMI P P E Audit Mutu Internal merupakan bagian dari siklus SPMI PPEPP PDCA ========➔ E ========➔ C SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
  • 6. SEBELUM MEMAHAMI AMI TERLEBIH DAHULU HARUS MEMAHAMI KONSEP SPMI
  • 7. Definisi Mutu Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 (Pasal 1) Mutu Pendidikan Tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas : • Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan • Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
  • 8. adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 (Pasal 1) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018 Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu program studi dan perguruan tinggi. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) adalah kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional.
  • 9. Evaluasi Data dan Informasi Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi Pemantauan dan Evaluasi Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi Penetapan Standar Dikti Pelaksanaan Standar Dikti; Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti; Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti; Peningkatan Standar Dikti. SPM Dikti E P P SPME/Akreditasi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti) Budaya Mutu ▪ Pola pikir ▪ Pola sikap ▪ Pola perilaku berdasarkan Standar Dikti SISTEM PENJAMINAN MUTU Pendidikan Tinggi Budaya Mutu ▪ Pola pikir ▪ Pola sikap ▪ Pola perilaku berdasarkan Standar Dikti Permendikbudristekdikti pasal 68 (1) No. 53 Th. 2023 Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018 SPMI P P E P P Pasal 3 ayat (2) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti Luaran penerapan SPMI oleh PT digunakan oleh BAN- PT atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi PT atau PS
  • 10. Inti SPMI Pasal 68 ayat (1) Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi SPMI memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas: P P E P P Penetapan Standar Dikti Pelaksanaan Standar Dikti; Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti; Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti; Peningkatan Standar Dikti. TERDOKUMENTASI
  • 11. Pasal 68 Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi 2.Evaluasi pemenuhan standar pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilaksanakan secara berkala melalui pemantauan, evaluasi diri, audit mutu internal, asesmen, dan/atau cara lain yang ditetapkan perguruan tinggi. 3.Evaluasi pemenuhan standar pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilaksanakan oleh pejabat atau dosen yang ditugaskan oleh pimpinan perguruan tinggi. 4.Siklus kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk menjamin pemenuhan standar pendidikan tinggi.
  • 12.
  • 13. Definisi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sistem Penjaminan Mutu Internal yang selanjutnya disingkat SPMI adalah rangkaian unsur dan proses yang saling berkaitan dan tersusun secara teratur dalam rangka menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi di perguruan tinggi secara otonom. Permendikbudristek No. 53 Tahun2023 (Pasal 1 ayat 3)
  • 14. PermendikbudristekNo. 53 Tahun2023 (Pasal 63) 1. SPMI direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi. 2. Dalam menjalankan SPMI, perguruan tinggi menerapkan tata Kelola perguruan tinggi yang baik berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparansi, nirlaba, efektivitas, efisiensi, dan peningkatan mutu berkelanjutan, yang saling menilik dan mengimbangi satu terhadap yang lain.
  • 15. Permendikbudristek No. 53 Tahun2023 (Pasal 69 ayat 1) Perguruan tinggi dalam mengimplementasikan SPMI mempunyai tugas a. menetapkan perangkat SPMI yang minimal mencakup 1. Kebijakan SPMI; 2. Pedoman penerapan siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, peningkatan standar pendidikan tinggi dalam SPMI 3. Standar dan/ atau kriteria, norma, acuan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pengelolaan perguruan tinggi ; dan 4. Tata cara pendokumentasian implementasi SPMI; b. mengintegrasikan implementasi SPMI pada manajemen perguruan tinggi ; dan c. mengelola data dan informasi tentang implementasi SPMI pada tingkat perguruan tinggi melalui PD Dikti
  • 16. Pasal 8 ayat (4) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti 4) Perguruan tinggi mempunyai tugas dan wewenang: a. merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI; b. menyusun dokumen SPMI yang terdiri atas: 1. dokumen kebijakan SPMI; 2. dokumen manual SPMI; 3. dokumen standar dalam SPMI; dan 4. dokumen formulir yang digunakan dalam SPMI; c. Membentuk unit penjaminan mutu atau mengintegrasikan SPMI pada manajemen perguruan tinggi; dan d. mengelola PD Dikti pada tingkat perguruan tinggi. Tugas dan Wewenang Perguruan Tinggi Pasal 5 ayat (3) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 SPMI diimplementasikan pada semua bidang kegiatan perguruan tinggi, yaitu bidang: a. akademik, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; dan b. nonakademik, antara lain sumber daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana. Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018, dimodifikasi Desiana
  • 17. Permendikbudristek No. 53 Tahun2023 (Pasal 69 ayat 1) Pemimpin Perguruan Tinggi neetapan SPMI setelah: a. Mendapat pertimbangan senat perguruan tinggi bagi perguruan tinggi negeri ; atau b. mendapat pertimbangan senat perguruan tinggi dan disetujui oleh badan penyelenggara bagi perguruan tinggi swasta
  • 18. Standar Nasional PKM Standar Hasil PKM Standar Isi PKM Standar Proses PKM Standar Penilaian PKM Standar Pelaksana PKM Standar Sarpras PKM Standar Pengelolaan PKM Standar Pendanaan & Pembiayaan PKM Standar Nasional Penelitian Standar Hasil Penelitian Standar Isi Penelitian Standar Proses Penelitian Standar Penilaian Penelitian Standar Peneliti Standar Sarpras Penelitian Standar Pengelolaan Penelitian Standar Pendanaan & Pembiayaan Penelitian Standar Nasional Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Pembelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Pbelajaran Standar Pengelolaan Pembelajaran Standar Pembiayaan Pembelajaran Standar Bidang Akademik Standar…. Standar …. Dst Standar Bidang Non Akademik Standar…. Standar …. Dst SN Dikti (Standar Minimal) Standar Dikti (Melampaui SN Dikti) + + dan PT Unit Penge- lola Prodi STANDAR PENDIDIKAN TINGGI Standar Dikti Standar Dikti Ditetapkan Perguruan Tinggi SN Dikti Permendikbud No. 3 Tahun 2020 Ditetapkan Perguruan Tinggi Permendikbud No 3 Tahun 2020 Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
  • 19.
  • 20. • Pasal 1 angka 17 UU Dikti Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. • Pasal 33 ayat (4) UU Dikti Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelola yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. MODEL ORGANISASI Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Pasal 8 ayat 4 (c) Membentuk unit khusus SPMI Mengintegrasikan implementasi SPMI ke dalam manajemen PT Mengombinasikan kedua model di atas ARAS IMPLEMENTASI SPMI Universitas/ Institut Sekolah Tinggi Politeknik/Akademi/ Akademi Komunitas Fakultas Unit Pengelola Program Studi Unit Pengelola Program Studi Unit Pengelola Program Studi Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
  • 21. SN Dikti (Standar Minimal) Standar Dikti (Melampaui SN Dikti) Ditetapkan Perguruan Tinggi Ditetapkan Menristekdikti/ Mendikbud Standar Dikti yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi yang harus ‘melampaui’ SN Dikti ditentukan oleh Visi Perguruan Tinggi. Pengertian ‘melampaui’ atau ‘dilampaui’: a. melebihi atau dilebihi secara ‘kuantitatif’, dan/atau b. melebihi atau dilebihi secara ‘kualitatif SN Dikti dapat ‘dilampaui’ sesuai dengan Visi Perguruan Tinggi Visi Perguruan Tinggi Penetapan Standar Pendidikan Tinggi Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi adalah sejumlah Standar pada perguruan tinggi yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi P Standar Dikti Standar Dikti SN Dikti Stdr Dikti Standar Turunan Standar Turunan P P E P P Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
  • 22. Contoh Penjabaran Standar Dikti ke Standar Turunan (Standar Dosen dan Tendik) • Standar Rekrutasi • Standar Masa Percobaan • Standar Perjanjian Kerja • Standar Penilaian Prestasi Kerja • Standar Mutasi, Promosi, Demosi • Standar Waktu Kerja • Standar Kerja Lembur & Cuti • Standar Penghasilan & Penghargaan • Standar Jamsos & Kesejahteraan • Standar Pengembangan & Pembinaan • Standar Keselamatan & Kesehatan Kerja • Standar Disiplin • Standar Perjalanan Dinas • Standar Pengakhiran Hubungan Kerja Standar Dosen Visi Perguruan Tinggi Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh PT disusun dan dikembangkan oleh PT dan ditetapkan dalam peraturan pemimpin PT bagi PTN, atau peraturan badan hukum penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat pada tingkat PT. Pasal 4,Ayat (4) Permenristekdikti No 62/2016 Standar Dikti Penetapan Standar Pendidikan Tinggi P P P E P P Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
  • 23. Peningkatan Standar Dikti Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti Pelaksanaan Standar Dikti Dokumen Kebijakan SPMI Dokumen Standar dalam SPMI Kaizen Dokumen Formulir yang digunakan dalam SPMI Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi P Perencanaan SPMI Permenristekdikti No 62 Tahun 2016 Pasal 8 Ayat 4 (b) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 (Pasal 5 ayat 1) P P E P P P P E Dokumen Manual SPMI P P Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018
  • 24. DIAGNOSTIK SUMATIF FORMATIF Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Pasal 5 ayat 2 AUDIT MUTU INTERNAL (oleh auditor) EVALUASI AKREDITASI (oleh asesor) Monitoring dan Evaluasi Diri (oleh pejabat struktural/atasan) P P E P P Monitoring dan Evaluasi Diri (oleh pejabat struktural/atasan) Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti E ✓ Evaluasi Diri (Self Assessment Report) → penting ✓ Auditor AMI → memenuhi syarat yang ditetapkan Pimpinan PT
  • 25. Monitoring Evaluasi Diri AMI • Dilaksanakan Ketika proses sedang berlangsung • Biasanya dilakukan oleh para pimpinan • Dilaksanakn ketika proses sudah berakhir • Dilakukan secara Internal (Pimpinan dan Staf) • Dilaksanakan ketika proses sudah berakhir • Dilakukan oleh Auditor Mutu Internal
  • 26. Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018 Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti P Siapa yg melakukan pengenda- lian? Hasil Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pencapaian dan berupaya meningkatkan Standar Dikti Melampaui Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pelampauan dan berupaya lebih meningkatkan Standar Dikti Belum Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi melakukan tindakan korektif pelaksanaan Standar Dikti agar Perguruan Tinggi mengembalikan pelaksanaan Standar Dikti pada Standar Dikti. Menyimpang dari Standar Dikti P P E P P
  • 27. PPEPP setiap Standar Dikti akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement (CQI) pada semua Standar Dikti, sehingga tercipta Budaya Mutu. Peningkatan Standar Dikti P SIKAP MENTAL PENYE- LENGGARAAN SPMI 1. Quality first 2. Stakeholder in 3. The next processes is our stakeholder 4. Speak with data 5. Upstream management PPEPP PPEPP PPEPP PPEPP PPEPP PPEPP PPEPP PPEPP PPEPP P P P P E Budaya Mutu ▪ Pola pikir ▪ Pola sikap ▪ Pola perilaku berdasarkan Standar Dikti Sumber/ Slide : Materi Pelatihan SPMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti, 2018 P P E P P
  • 28. Sikap Mental Penyelenggaraan SPMI ❑ Quality first Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus memrioritaskan mutu ❑ Stakeholders in Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus ditujukan pada kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal ❑ The next process is our stakeholder Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada PT harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan ❑ Speak with data Setiap pengambilan keputusan / kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus didasarkan pada analisis data, bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa ❑ Upstream management Setiap pengambilan keputusan kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus dilakukan secara partisipatif dan kolegial, bukan otoritatif
  • 29. Tinjauan Manajemen Audit Mutu Internal Monitoring dan Evaluasi Diri AMI Dalam Garis Besar Proses SPMI Dokumen SPMI/ Buku Kebijakan Manual Standar Formulir Pelaksanaan Standar Dikti Kaizen Dokumen/ Buku Kebijakan SPMI Dokumen/ Buku Manual SPMI Dokumen/ Buku Standar Dikti Dokumen/ Buku Formulir SPMI SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
  • 30. PENGERTIANAUDIT MUTU INTERNAL DAN EKSTERNAL  Audit Mutu Internal: Audit yang dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap standar internal organisasi sendiri (standar mutu Internal*), Peraturan, Prosedur, Instruksi kerja, dalam rangka peningkatan mutu institusi dan mengurangi risiko ketidaktercapaian standar/penurunan kualitas.  Audit Mutu Eksternal: Audit yang dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian terhadap standar eksternal. *) Standar dalam SPMI atau Standar lain yang akan dicapai PT ybs SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
  • 31. ▪ Klien (Client): Organisasi/perorangan yang mempunyai hak untuk mengatur atau hak kontrak untuk meminta audit. ▪ Teraudit (Auditee): Organisasi/unit kerja/orang yang diaudit. Teraudit bisa sekaligus sebagai klien. ▪ Auditor: Orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan audit. ▪ Ketua Tim Auditor (Lead auditor) adalah orang yang ditunjuk untuk mengelola audit dan memimpin pelaksanaan audit dengan dibantu beberapa auditor. ▪ Penanggung Jawab: Orang yang ditunjuk untuk mengkoordinasikan pelaksanaan AMI ▪ Kriteria Audit (Audit Criteria): Kebijakan, prosedur,peraturan, atau persyaratan yang digunakan sebagai referensi. ▪ Bukti Audit (Audit Evidence): Catatan, pernyataan, fakta atau informasi lainnya yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diperiksa. Bukti audit dapat bersifat kualitas atau kuantitas. ▪ Check list (Daftar Tilik): Daftar pertanyaan yang disusun berdasar hasil Audit Dokumen untuk diverifikasi lebih lanjut dalam Audit Lapangan/Visitasi/Kepatuhan. ▪ Temuan Audit (Audit Findings): Hasil dari evaluasi bukti audit yang dikumpulkan yang berlawanan dengan kriteria audit. ISTILAH DALAM AUDIT MUTU INTERNAL
  • 32. ISTILAH DALAM AUDIT MUTU INTERNAL SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 Lingkup audit adalah semua materi yang akan diperiksa dalam AMI, di antaranya: 1. Standar Pendidikan 2. Standar Penelitian 3. Standar Pengabdian kepada Masyarakat 4. Standar lain /non akademik Area Audit Mutu Internal adalah bagian/unit/seksi/laboratorium/perpustakaan yang menjadi obyek audit. Client menentukan lingkup dan area audit sebelum proses audit dilakukan.
  • 33. 1. Pelaksanaan harus profesional. 2. Penyajian yang wajar : Wajib memberikan laporan yang objektif. 3. Ketelitian : Kecermatan dalam menggali informasi sehingga menghasilkan kesimpulan audit yang valid. 4. Independen : Mempunyai sikap netral dan obyektif saat membuat kesimpulan audit. 5. Berdasar bukti : Penjelasan yang rasional dalam Menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya. PRINSIP DASAR AUDIT MUTU INTERNAL
  • 34. TUJUAN AMI Melaksanakan verifikasi kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar pendidikan tinggi dalam rangka mendapatkan rekomendasi ruang peningkatan mutu dan menjamin akuntabilitas berdasarkan praktik baik serta temuan atau ketidaksesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi.
  • 35. Tujuan Audit Mutu Internal Memastikan implementasi SPMI sesuai dengan standar/sasaran/ tujuan Mengidentifikasi peluang perbaikan SPMI Mengevaluasi efektivitas penerapan SPMI Memastikan SPMI memenuhi standar/ regulasi SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
  • 36. TUJUAN AUDIT MUTU INTERNAL AMI dilakukan untuk kepentingan peningkatan mutu Prodi yang diaudit. Audit bukan merupakan asesmen / penilaian melainkan pencocokan antara pelaksanaan dengan standar yang sudah ditetapkan. Dengan demikian, tujuan secara khusus dari AMI adalah: 1. Untuk memastikan bahwa SPMI memenuhi standar / regulasi. 2. Untuk memastikan implementasi SPMI sesuai dengan standar / sasaran / tujuan yang telah ditetapkan. 3. Untuk memeriksa proses dan hasil proses pencapaian mutu sehingga dapat ditentukan keefektifan pencapaian dari tujuan yang telah ditetapkan (sebagai Indikator Kinerja Kunci), atau mengevaluasi efektivitas penerapan SPMI 4. menyiapkan laporan kepada teraudit (auditee) sebagai dasar perbaikan mutu selanjutnya 5. Untuk memberi kesempatan teraudit memperbaiki sistem penjaminan mutu. 6. Untuk membantu institusi/program studi dalam mempersiapkan diri dalam rangka audit eksternal atau akreditasi
  • 37. MANFAAT AUDIT MUTU INTERNAL ❑ Manfaat AMI, secara langsung adalah diperoleh rekomendasi peningkatan mutu pendidikan tinggi. Rekomendasi bermanfaat bagi pimpinan / pengelola Prodi tersebut dalam mengembangkan berbagai program untuk mencapai Visi ITS. ❑ AMI merupakan salah satu langkah untuk mengetahui kesesuaian standar dengan pelaksanaan yang telah dilakukan pada berbagai aspek yang ditetapkan dalam lingkup AMI.
  • 38. MANFAAT AUDIT MUTU INTERNAL 1. Konsistensi penjabaran kurikulum dan silabus dengan tujuan pendidikan, dan kompetensi lulusan yang diharapkan (Learning Outcomes). 2. Kepatuhan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran terhadap manualprosedur dan instruksi kerja program studi. 3. Kecukupan penyediaan sarana – parasarana dan sumber daya pembelajaran, penelitian dan / atau pengabdian kepada masyarakat. 4. Konsistensi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan pengabdian serta kerjasama. 5. Mengurangi resiko yang mungkin terjadi di perguruan tinggi, (Co: risiko kualitas, hukum, keuangan, strategi, kepatuhan, operasional, dan terutama resiko reputasi.
  • 39. TahapanAudit Mutu Internal SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 1. Audit Dokumen/Desk Evaluation 2. Audit Kepatuhan/Visitasi/Lapangan
  • 40. TEMUAN AUDIT MUTU INTERNAL 1. Mencapai Standar - Standar dipertahankan atau ditingkatkan 2. Melampaui Standar – Standar ditingkatkan 3. Belum mencapai Standar – perlu tindakan korektif 4. Menyimpang dari Standar – perlu tindakan korektif Observasi (OB) SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 Ketidaksesuaian (KTS) Temuan Positif - Good Practice; prestasi - Conformities; kesesuaian Temuan negatif - Ketidaksesuaian (KTS); Non – conformities (NC) – Major (berat) – Minor (ringan) - Observasi (OB) : Peluang untuk perbaikan (opportunities for Improvement)
  • 41. KeTidakSesuaian SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 Temuan yang belum mencapai, menyimpang dan tidak sesuai dengan standar atau persyaratan yang ditentukan PT K T S O B Observasi Temuan yang berpotensi menjadi ketidaksesuaian atau temuan yang dapat segera diperbaiki KLASIFIKASI TEMUAN AUDIT
  • 42. Ketidaksesuaian Minor SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 - KTS yang mudah diperbaiki - KTS yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas produk/pelayanan. Ketidaksesuaian Mayor - KTS yang mengancam sertifikasi, akreditasi. - KTS yang berpengaruh besar terhadap mutu lulusan. - KTS yang menyebabkan resiko kehilangan mahasiswa. - KTS yang merupakan ancaman/gangguan terhadap proses pembelajaran.
  • 43. Perlu ada TINDAKAN KOREKTIF Ketidaksesuaian/Observasi Permintaan Tindakan Korektif (PTK) Permintaan perbaikan kepada auditee atas dasar laporan audit agar auditee menghilangkan KTS atau penyebab KTS SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
  • 44. Definisi Tindakan yang diambil untuk meniadakan sebab-sebab ketidaksesuaian, cacat, atau hal-hal lain yang tidak diinginkan, sehingga dapat mencegah pengulangan hal-hal di atas untuk mengarah pada peningkatan mutu secara berkelanjutan. Tindakan Korektif Dirumuskan dalam Rapat Tinjauan Manajemen Rapat Tinjauan Manajemen adalah suatu rapat dengan periode waktu tertentu yang bertujuan untuk membahas tindak lanjut temuan, dipimpin langsung oleh pimpinan, dan dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
  • 45. Tindakan Korektif Tindakan untuk menghilangkan penyebab dari ketidaksesuaian yang dikenali/situasi lain yang tidak dikehendaki. Tindakan Pencegahan Tindakan untuk menghilangkan kemungkinan penyebab ketidaksesuaian/ kemungkinan situasi yang tidak dikehendaki. Verifikasi Tindakan memastikan, melalui ketetapan tentang bukti obyektif bahwa persyaratan yang ditentukan telah terpenuhi. SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 Perbedaan tindakan korektif, tindakan pencegahan, dan verifikasi
  • 46. Kesimpulan Audit Mutu Internal SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 Kesimpulan AMI adalah rangkuman dari proses audit yang dibuat oleh tim auditor, berdasarkan pertimbangan tujuan AMI dan semua temuan audit.
  • 47. •Tindak lanjut (corrective action) • Implementasi rekomendasi • Teraudit minta diaudit kembali INDIKATOR KEBERHASILAN AMI Kepuasan teraudit dan klien (customer satisfaction) SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
  • 48. 2. KARAKTERISTIK DAN ETIKA AUDITOR
  • 49. KARAKTERISTIK AUDITOR PADA AMI Audit Mutu Internal bukanlah interogasi, penyidikan ataupun penyelidikan namun membantu Prodi dalam mencapai tujuannya dengan cara mengevaluasi, mencocokan dengan ketentuan (dokumen Panduan dan standard SPMI) dan mendorong peningkatan proses ataupun standar untuk mencapai tujuan. Pelaksanakan AMI oleh Auditor dimaksudkan untuk mendapatkan ruang peningkatan dan menjamin akuntabilitas perguruan tinggi. Untuk itu pelaksanaan AMI oleh Auditor sebaiknyadilakukan dengan menggunakan prinsip berikut ini: 1. Sifat dasar yang profesional atau berkompeten 2. Independensi (netral / tidak memihak, tidak merugikan pihak manapun dan obyektif) 3. Ketelitian dan kecermatan dalam menggali informasi sehingga menghasilkan kesimpulanaudit yang sahih (valid) 4. Penyajian laporan yang wajar dan benar. 5. Berdasarkan bukti: penjelasan yang rasional dalam menghasilkan kesimpulan yang dapatdipercaya.
  • 50. KARAKTERISTIK AUDITOR PADA AMI Audit Mutu Internal bukanlah interogasi, penyidikan ataupun penyelidikan namun membantu Prodi dalam mencapai tujuannya dengan cara mengevaluasi, mencocokan dengan ketentuan (dokumen Panduan dan standard SPMI) dan mendorong peningkatan proses ataupun standar untuk mencapai tujuan. Pelaksanakan AMI oleh Auditor dimaksudkan untuk mendapatkan ruang peningkatan dan menjamin akuntabilitas perguruan tinggi. Untuk itu pelaksanaan AMI oleh Auditor sebaiknyadilakukan dengan menggunakan prinsip berikut ini: 1. Sifat dasar yang profesional atau berkompeten 2. Independensi (netral / tidak memihak, tidak merugikan pihak manapun dan obyektif) 3. Ketelitian dan kecermatan dalam menggali informasi sehingga menghasilkan kesimpulanaudit yang sahih (valid) 4. Penyajian laporan yang wajar dan benar. 5. Berdasarkan bukti: penjelasan yang rasional dalam menghasilkan kesimpulan yang dapatdipercaya.
  • 51. Auditor Mutu Internal sebaiknya: 1. Berpenampilan baik (Performance) 2. Sikap Profesional, Jujur & tidak bias dalam penilaian 3. Mampu Mengelola Waktu (Time Management) 4. Mampu berkomunikasi Non Verbal (Non Verbal Communication) 5. Mampu Mengumpulkan Informasi (Information Gathering) 6. Mampu Melakukan Wawancara (Interviewing) 7. Mampu Mendengar dan Bertanya (Good Listening and Questioning) 8. Mampu Melakukan Pengamatan (Observation) 9. Mampu Mencari Dokumen (Document Search) 10. Mampu Membuat Catatan (Note Taking) 11. Mampu Menyusun Laporan (Report Writing) 12. Memiliki Keterampilan Presentasi (Presentation Skills) 13. Memiliki Keterampilan Mengelola Umpan Balik (Feedback Skills) 14. Memiliki Kemampuan Manajemen Konflik (Conflict Management) 15. Mampu merumuskan kesimpulan (Summering) 16. Mampu merumuskan rekomendasi dengan tepat (recommending) 1. TimAMI dibentuk berdasarkan surat tugas pimpinan institusi dengan masa kerja satu periode audit. SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 2. Ketua, sekretaris, dan anggota Tim AMI harus memenuhi persyaratan standar kompetensi auditor mutu internal.
  • 52. AUDITOR INTERNAL Auditor Tidak boleh : Interogator Investigator Provokator Instruktor Kolaborator Auditor harus sebagai : Konselor Fasilitator / Motivator Inspirator
  • 53. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR 1. Mengaudit sesui Lingkup Audit 2. Melaksanakan Tugas secara Obyektif 3. Mengumpulkan dan menganalisis bukti 4. Melaksanakan sesui dengan kode Etik (Menjaga kerahasiaan dokumen yg diaudit) 5. Mampu menjawab pertanyaan 6. Tidak mengaudit Program Studi/Tanggung jawab Sendiri 7. Memiliki pengetahuan/wawasan yang cukup atas topik yang akan dibahas dalam audit => dilakukan pelatihan dan pembekalan peraturan yg terkait dg lingkup audit 8. Tidak ada conflict of interest dg Auditee
  • 54. 1.Integritas Auditor Mutu Internal: 1. Melakukan pekerjaan auditor dengan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab. 2. Mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang di- haruskan oleh ketentuan perundang-undangan dan profesi. 3. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal apapun, atau terlibat dalam tindakan yang memalukan untuk profesi ataupun organisasi. 4. Menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis dari organisasi. Kode Etik Auditor Mutu Internal
  • 55. 2. Objectivitas Auditor Mutu Internal 1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat mengganggu aktivitas auditor. Partisipasi ini meliputi kegiatan yang mungkin bertentangan dengan kepentingan organisasi. 2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu profesionalitas auditor. 3. Mengungkapkan semua fakta material yang auditor ketahui, yang jika tidak diungkapkan dapat mengganggu pelaporan kegiatan yang sedang diperiksa.
  • 56. 3. Kerahasiaan Auditor Mutu Internal 3.1. Berhati hati dalam penggunaan kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam tugas auditor. 3.2.Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau dengan cara apapun yang akan bertentangan dengan ketentuan perundangan atau merugikan tujuan dan etika dari organisasi.
  • 57. 4.Kompetensi Auditor Mutu Internal 1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan. 2. Melakukan Audit Mutu Internal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas serta kualitas layanan auditor.
  • 58. 1. Meminta Layanan diluar proses Audit 2. Menerima hadiah. 3. Mengenakan pakaian yang kurang pantas (T-Shirt). 4. Memberi komentar di luar konteks / substansi yang diaudit. Dalam Visitasi, Auditor Sebaiknya Tidak
  • 59. Dalam Visitasi, Auditor Sebaiknya Tidak 5.Memberikan janji-janji yang di luar kewenangan auditor. 6.Menggunakan sebutan yang kurang pantas, seperti “kalian”, ”kamu” kepada auditee. 7.Berdebat dalam diskusi dengan sikap ”bossy” dan mendominasi sesi audit, atau terlalu pasif. 8.Bersikap menggurui, menonjolkan diri dan arogan (memandang rendah).
  • 60. Dalam Visitasi, Auditor Sebaiknya Tidak 9. Saling menyalahkan di antara auditor di depan auditee 10. Menyalahkan auditor yang melakukan audit sebelumnya 11. Menciptakan suasana underpressure dan tidak kondusif bagi atmosfir diskusi 12. Menunjukkan emosi negative yang tampak dariperilaku dan Bahasa tubuh 13. Meninggalkan sesi selama proses kunjungan lapangan tanpa alas an yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • 61. Dalam Visitasi, Auditor Sebaiknya Tidak 14. Membuat opini, asumsi, asumsi awal 15. Membiarkan auditee mendikte audit 16. Berada ‘di luar jalur’, mengarahkan ‘misleading’ 1 17. Terpaku, bingung 18. Mengubah jadwal pertemuan secara sepihak. 19. Mempersingkat waktu pelaksanaan audit tanpa alas an yang dapat dipertanggungjawabkan. 20. Menjalankan tugas audit melebihi waktu yang dialokasikan.
  • 62. Saran bagi Auditor Baru 1. Selalu ingat tujuan audit mutu ialah mengupayakan perbaikan kualitas. 2. Pahami pada umumnya orang tidak mau disalahkan. 3. Apabila dijumpai kesalahan, muncul mekanisme pertahanan diri, sehingga auditor tidak dapat mengetahui permasalahan yang sesungguhnya. 4. Perlu penguasaan kemampuan komunikasi. 5. Upayakan auditor dan auditee puas dengan audit mutu yang dilakukan. 6. Upayakan auditee percaya dengan fungsi audit mutu sehingga membuka diri untuk kemajuan/peningkatan mutu.
  • 64. 1. Meliputi semua kegiatan yang dilakukan sebelum Audit Mutu Internal dilakukan. 2. Perencanaan AMI meliputi perencanaan besar dan perencanaan kecil. 3. Perencanaan AMI yang baik akan menentukan kualitas dan efektivitas pelaksanaan audit. PERENCANAAN AMI
  • 65. Langkah pertama: harus ada keputusan pada manajemen PT tentang kebijakan pelaksanaan Audit Mutu Internal SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 1. Audit dilakukan berdasarkan siklus SPMI. 2. Audit dilakukan berdasarkan penugasan/permintaan pimpinan institusi.
  • 66. Pembagian Peran dalam Perencanaan AMI Menetapkan kebijakan tentang SPMI/AMI. Pimpinan Institusi Menyusun mekanisme AMI, instrumen, lingkup, dan melatih auditor mutu internal. Unit Penjaminan Mutu Mempelajari mekanismeAMI, lingkup dan area. Berkoordinasi dengan partner dan melakukan audit dokumen dan lapangan. Auditor Mutu Internal Kebijakan SPMI/AMI SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 POB IK- Instru men 1. Dapat dituangkan dalam dokumen Kebijakan SPMI atau dokumen tentang pola pengelolaan institusi. 2. Berisi tentang penyataan komitmen institusi untuk melaksanakan AMI secara periodik. 3. Kebijakan AMI dapat mengacu pada berbagai praktek baik atau mengembangkan sistem sendiri. 1. Dapat dituangkan dalam dokumen Prosedur SPMI atau ProsedurOperasional Baku (POB). 2. Prosedur Audit Mutu Internal mengikuti kaidah urutan proses PPEPP. 3. Harus dipastikan bahwa auditor AMI yang bertugas kompeten dan ada surat tugas. 1. Selalu proaktif meningkatkan pengetahuan tentang AMI (mekanisme, lingkup, jadwal, dll). 2. Meningkatkan wawasan tentang lingkup dan area AMI (keorganisasian institusi, sistem manajemen, dan lingkup tugas unit dan person). 3. Berkoordinasi dengan partner dan melakukan audit dokumen maupun lapangan.
  • 67. SIKLUS AUDIT MUTU INTERNAL Kebijakan AMI Penentuan Auditor Pelaporan Hasil Audit Audit Lapangan Audit Dokumen SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
  • 68. Langkah Kedua 1. Penentuan tujuan audit 2. Penentuan lingkup dan area audit 3. Penentuan individu yang bertanggung jawab pada pelaksanaan audit SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 Langkah Ketiga 1. Penentuan auditor yang tepat 2. Identifikasi dokumen acuan / referensi 3. Penentuan tanggal dan tempat AMI dilakukan
  • 69. Pertimbangan dalam Perencanaan AMI SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 1. Waktu yang diharapkan dan lamanya untuk tiap-tiap aktifitas AMI dipastikan 2. Jadwal pertemuan yang diadakan dengan manajemen teraudit sesuai 3. Persyaratan kerahasiaan yang ditetapkan 4. Distribusi laporan AMI dan tanggal penerbitan laporan.
  • 70. ▪ Frekuensi: periodik (semesteran, tahunan). ▪ Kegiatan audit di bawah kendali klien dan penanggungjawab pelaksana AMI. ▪ Tujuan: ‐ Memeriksa standar, hasil dan proses. ‐ Mengidentifikasi masalah. ‐ Mencari penyelesaian masalah. JADWAL AUDIT MUTU INTERNAL ▪ Frekuensi: tidak periodik ▪ Kegiatan audit di bawah kendali klien. ▪ Tujuan: ‐ Sesuai permintaan klien. ‐ Mencari penyelesaian masalah. AMI SESUAI SIKLUS SPMI AMI PENUGASAN SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
  • 71. PENENTUAN JADWAL AUDIT SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 Jadwal Audit harus mencakup : 1. Unit yang akan diaudit 2. Tanggal pelaksanaan 3. Tempat Pelaksanaan 4. Tim Auditor yang bertugas
  • 72. Agar dapat membantu auditor AMI dalam bertugas, maka daftar tilik harus: 1. informatif 2. mudah dipahami 3. sesuai dengan lingkup dan area audit 4. sebagai alat pemandu audit lapangan. SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 FORMATDAFTAR TILIK
  • 73. Pertimbangan dalam Penentuan Auditor AMI : 1. Tidak ada konflik kepentingan 2. Memiliki pengetahuan serumpun dengan area yang diaudit 3. Menguasai teknik audit 4. Memiliki karakter positif 5. Mampu kerja dalam tim 6. Memahami manajemen PT Memiliki kompetensi (Keahlian atau kemampuan mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan) Auditor AMI KOMPETEN INDEPENDEN ▪ Keterampilan ▪ Keahlian (Pengetahuan & Pengalaman) ▪ Kewenangan ▪ Kecermatan ▪ Kemampuan Manajerial ▪ Berwibawa/disegani dlm organisasi SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 • Tidak memihak • Tidak merugikan pihak manapun
  • 74. HASILAKHIRPERENCANANAMI YANGBAIK SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 Adanya kepastian kegiatan AMI, semua pemangku kepentingan siap untuk melakukan AMI dengan tepat waktu sesuai kesepakatan.
  • 75. 4. PELAKSANAAN AMI (AUDIT DOKUMEN & AUDIT LAPANGAN)
  • 76. 2. Audit Lapangan 1. Memeriksa apakah standar yang telah ditetapkan dalam dokumen standar dalam SPMI atau yang telah dijanjikan, dipenuhi atau tidak. 2. Memeriksa/memastikan apakah setiap dokumen SPMI (misal: manual SPMI, prosedur, atau instruksi kerja) telah dilaksanakan secara tertib dan benar. Tahapan AMI 1. Audit Dokumen / Desk Evaluation 1. Audit terhadap kecukupan dokumen sistem organisasi, penjaminan mutu dan dokumen (SPMI) untuk memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan. 2. Dilakukan di kantor oleh masing-masing auditor.
  • 77. Persiapan Audit ❖ Kenali proses yang akan diaudit (input, proses, output, proses owner, pelaksana dan pengguna) ❖ Identifikasi persyaratan standar dan peraturan yang berlaku ❖ Identifikasi resiko/potensi kegagalan dan kondisi kritis proses ❖ Review kesesuaian dokumentasi ❖ Buat checklist atau daftar pertanyaan bila perlu
  • 78. TAHAPAN AUDIT DOKUMEN 1. Ketua tim auditor menerima dokumen bahan AMI 2. Ketua tim audit memberitahukan identitas teraudit, lingkup audit, dokumen yang ada kepada tim auditor 3. Ketua tim audit membagi tugas kepada anggota tim Hasil dari pelaksanaan audit dokumen adalah daftar tilik dan kesiapan audit lapangan 4. Setiap anggota tim auditor mencermati dokumen dan membuat daftar tilik SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201873
  • 79. Contoh Daftar Tilik (Hasil Audit Dokumen) Sumber : Materi Pelatihan AMI, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Kemenristekdikti , 2019
  • 80. Ceklis Dokumen Unit (Oleh Auditee) Evaluasi Diri Diisi oleh Auditee sebelum audit dilaksanakan dan diserahkan kepada Auditor pada saat audit dokumen Diserahkan pada Auditor untuk Audit Dokumen
  • 81. Rapat Pembukaan Pengumpulan bukti audit Rapat Auditor/ Pra-penutupan Rapat Penutupan Tahapan Audit Lapangan 1.Wawancara dengan pengelola/stakeholder 2.Pemeriksaan dokumen atau rekaman 3.Pengamatan terhadap aktivitas/proses 4.Pengamatan terhadap kondisi lapangan Dalam visitasi perlu dilakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penunjang /rekaman yang tersedia Penyusunan laporan audit + PTK Rapat Pembukaan • Ketua tim auditor memperkenalkan diri dan seluruh anggota tim. • Ketua tim auditor menyampaikan tujuan audit, lingkup dan area audit. • Ketua tim auditor menyampaikan jadwal acara audit untuk disetujui oleh teraudit. Catatan: Tim auditor melakukan audit dengan berpedoman pada daftar tilik yang telah dibuat pada saat Audit Dokumen. Obyek Audit: Dokumentasi Bahan/material Personil Proses Peralatan Pertemuan/ Rapat Tim Auditor Sebelum membuat laporan audit dilakukan pertemuan tim auditor tanpa teraudit. • Dipimpin oleh ketua tim auditor • Melengkapi formulir ketidaksesuaian • Meninjau semua ketidaksesuaian • Mempersiapkan kesimpulan audit • Mempersiapkan agenda rapat penutupan (closing meeting) AKTIFITAS : 1. Pelajari semua bukti audit 2. Kelompokkan bukti berdasarkan standar/kriteria 3. Formulasikan temuan berdasarkan PLOR 4. Mempersiapkan Permintaan Tindakan Korektif Rapat Penutupan 1. Ketua bersama anggota tim audit dengan teraudit. 2. Membahas temuan audit untuk disepakati 3. Ketua tim audit dan teraudit menandatangani daftar temuan audit. 4. Ketua tim auditor menyerahkan form PTK untuk dianalisis akar penyebab ketidaksesuaian dan rencana tindak lanjut pada setiap temuan audit 5. Ketua tim audit menutup acara audit SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201877 Temuan yang Dilaporkan 1.Harus disetujui process owner (auditee) 2. Berdasarkan bukti
  • 82. Tindakan yang Harus Dikuasai Auditordalam Pelaksanaan Audit Lapangan: SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2 78 018 1. Teknik Bertanya 2. Mencatat Hasil 3. Membuat Temuan 4. Melakukan Rapat Penutupan 5. Membuat Laporan Audit Wawancara 1. Faktor Keberhasilan dalam Wawancara : 1. Persiapan yang baik 2. Wawancara dengan orang yang tepat 3. Usahakan agar wawancara dalam keadaan santai 4. Auditor harus berusaha untuk mendapatkan akar masalah 2. Beberapa Kiat Pada Saat Wawancara : 1. Lakukan wawancara terpisah antara ketua Unit Kerja dan bawahannya/ staff 2. Hindari mengkonfrontasi/cross-check pernyataan teraudit lain (misal atasan) 3. Hindari kesan selalu membaca daftar tilik 4. Buatlah pertanyaan yang jelas/spesifik/tidak bermakna ganda 3. Jenis Pertanyaan : Pertanyaan dapat dibedakan : Pertanyaan tertutup : ya dan tidak Pertanyaan terbuka Catatan: Satu pertanyaan dapat dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan baik oleh auditor yang bertanya maupun anggota tim yang lain. Gunakan : mengapa, di mana, apa, siapa, bagaimana
  • 83. TeknikMencariBukti Audit Bukti-Bukti audit dikumpulkan melalui: ▪ Wawancara ▪ Pemeriksaan dokumen atau rekaman ▪ Pemeriksaan produk ▪ Pengamatan terhadap aktivitas (observasi lapangan) ▪ Pengamatan terhadap kondisi lingkungan
  • 84. verifikasi Wawancara Pernyataan Pemeriksaan Dokumen/ Catatan /produk Observasi lapangan Setiap bukti yang terkumpul dilakukan verifikasi  Sumber: Kantor Jaminan mutu UGM 59
  • 85. Obyek audit dapat berupa: i. Dokumentasi gambar, dll) ✓ Apakah semua (prosedur, spesifikasi, dokumen yang dibutuhkan tersedia? ✓ Apakah dokumen lengkap dan mengandung informasi yang dibutuhkan? dan diberi ✓ Apakah dokumen diidentifikasi status? ✓ Apakah dokumen dikendalikan? ii. Peralatan ➢ Apakah tepat? ➢ Apakah dikalibrasi? ➢ Apakah dipergunakan dengan benar? ➢ Apakah diidentifikasi dengan benar ? 60
  • 86. iii. Bahan Material ▪ Apakah tepat tipe, grade-nya? ▪ Apakah dapat identifikasi/ ditelusur? ▪ Apakah statusnya diketahui? ▪ Apakah memenuhi persyaratan standar? iv. Orang • Apakah kompeten untuk melaksanakan tugas? • Apakah mendapatkan pelatihan dengan memadai? • Apakah tanggung jawabnya jelas? • Apakah sikapnya dapat diterima?
  • 87. v. Proses ❖ Apakah dikendalikan dengan benar? ❖ Apakah didokumentasikan? ❖ Apakah dalam lingkungan yang tepat?
  • 88. Gunakan 4 pertanyaan bertingkat dibawah ini untuk setiap obyek audit yang diamati : - Ada ? - Lengkap ? - Akurat ? - Mampu telusur ? TeknikBertanya
  • 89. Jenis Pertanyaan Pertanyaan a. Pertanyaan terbuka • Jelaskan mekanisme monitoring proses pembelajaran…. • Apa yang dilakukan bpk/ibu jika….. b. Pertanyaan tertutup: • Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat dibuat kesimpulan bahwa dokumen acuan belum tersedia untuk proses…..? Jawabnya: Ya atau Tidak
  • 90. Kata-kataKuncidalamwawancara ▪ Mengapa ▪ Dimana ▪ Kapan ▪ Apa ▪ Siapa ▪ Bagaimana Contoh: Memeriksa ada-tidaknya atau dipahami- tidaknya sebuah Sistem/Peraturan/Prosedur: ▪ Apa yang terjadi jika …….? ▪ Bagaimana tanggapan bapak jika ………?
  • 91. Kembangkan pertanyaan berdasarkan prinsip diagram pohon PERTANYAAN 1 1 2 3 1 2 3 APAKAH MODEL INI  Sumber: Kantor Jaminan mutu UGM BENAR BENAR DIPRAKTEKAN ATAU HANYA FOKUS PADA CHECK LIST
  • 92. Contoh Aktivitas Lapangan SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2 79 018 1. Memastikan apakah perencanaan proses pembelajaran telah tercapai dengan baik a. Cek apakah Learning Outcome (LO) / Capaian Pembelajaran (CP) prodi telah terumuskan dengan baik b. Cek apakah setiap mata kuliah telah mendukung CP prodi c. Cek apakah RPS telah sesuai dengan CP Prodi d. Dll 2. Memastikan apakah proses pembelajaran telah terlaksana dengan baik a. Cek rekaman kehadiran dosen b. Cek rekaman kehadiran mahasiswa c. Cek kebenaran materi d. Cek kebenaran jumlah sks e. Cek kebenaran penyajian f. Dll.
  • 93. 3. Cek apakah CP prodi telah terpenuhi oleh CP MK • Apakah soal sudah dilakukan validasi sesuai CP • Apakah soal sudah dilakukan evaluasi setelah dilakukan ujian • Apakah pengujian ketercapaian kompetensi dilakukan dengan satu cara atau beberapa cara 4. Cek apakah bahan kuliah telah memasukkan hasil riset dosen yang terbaru 5. Cek kepuasan mahasiswa atas proses belajar mengajar 6. Cek apakah hasil evaluasi telah ditindaklanjuti 7. Lakukan analisis mengapa sasaran mutu tidak tercapai (Mencari akar masalah) Contoh Aktivitas Lapangan
  • 94. E. Penelusuran Bukti Audit 1. Tujuan • Pengujian system • Mengungkap fakta-fakta • Identifikasi perbaikan 2. Dasar • Sistem adalah input-proses- output • Sistem adalah sebab-akibat • Sistem adalah suatu jaringan 3. Teknik Penelusuran Jejak (Trail Following) Berdasarkan suatu temuan tertentu auditor bergerak (maju atau mundur) untuk mengumpulkan informasi dan menyelidiki lebih dalam suatu gejala atau pola tertentu. Tahapan Audit Lapangan (lanjutan) 4. Forward And Backward Tracing Auditor dapat bergerak dari sisi input hingga rangkaian-rangkaian kegiatan dan output atau sebaliknya bekerja dari sisi output mundur ke input Kaprodi Sub Bag Pendidikan Evaluasi Forward trace Komisi Pembelajaran Backward trace Pergerakan auditor (forward/backward) dapat berdasarkan obyek audit (5 macam) Contoh obyek audit adalah proses, maka forward tracing bisa berdasar PPEPP
  • 95. Hal yang harus Dicatat saat Visitasi : 1. Bukti-bukti ketidaksesuaian terhadap standar 2. Bukti-bukti ketidaksesuaian terhadap dokumentasi/rekaman 3. Aspek dari operasi yang menyimpang/cenderung mengarah kepada ketidaksesuaian MENCATAT HASIL Catatan Temuan meliputi : 1. Apa yang ditemukan 2. Dimana ditemukan 3. Mengapa dianggap sebagai ketidaksesuaian 4. Siapa yang hadir/ ada pada saat ditemukan SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201882
  • 96.  Ketua tim audit memimpin rapat auditor untuk merumuskan temuan audit.  Pernyataan temuan audit harus mengikuti kaidah PLOR  Problem (masalah yang ditemukan)  Location (lokasi ditemukan problem)  Objective (bukti temuan)  Reference (dokumen yang mendasari) SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201883
  • 97. Contoh Temuandengan kaidah PLOR (Problem, Location, Objective, Reference) SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 Mekanisme penanganan keluhan pemangku kepentingan di Prodi X belum memadai seperti yang dipersyaratkan dalam Dokumen Akademik, misalnya • Belum semua keluhan terdokumentasi, • Tindak lanjut pemenuhan keluhan pemangku kepentingan tidak disosialisasikan kepada pemangku kepentingan, • Perekaman tindak lanjut belum dilakukan secara efektif.
  • 98. Format Temuan SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201885 KTS/OB (Initial Auditor) Referensi/Standar/ Butir Mutu Pernyataan
  • 99. Temuan Audit SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201886 1. Harus berdasarkan fakta 2. Harus ringkas dan jelas 3. Tidak memasukkan opini 4. Tidak memasukkan sebab-sebab ketidaksesuaian Temuan yang Dilaporkan : 1. Harus disetujui process owner (auditee) 2. Berdasarkan bukti
  • 101. TINDAKAN KOREKTIF OLEH PIHAK TERAUDIT/ MANAJEMEN SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201891 Tindakan korektif adalah tindakan untuk meniadakan sebab-sebab ketidaksesuaian terhadap standar/ rencana dan mencegah pengulangan ketidak sesuaian dikemudian hari dalam rangka peningkatan mutu secara berkelanjutan.
  • 102. TINDAKAN KOREKTIFOLEH PIHAK TERAUDIT SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201892 • Apabila antara teraudit dengan auditor telah sepakat dengan temuan audit yang dibuat Tim Auditor, pihak teraudit dapat menyusun dan mengajukan Permintaan Tindakan Korektif (PTK). • PTK harus dilampirkan pada Laporan AMI. • PTK dibuat masing-masing tersendiri setiap temuan. Misalnya, bila ada 3 (tiga) temuan maka perlu dibuatkan 3 (tiga) lampiran PTK
  • 104. Rapat Tinjauan Manajemen adalah suatu rapat dengan periode waktu tertentu yang bertujuan untuk membahas tindak lanjut temuan, dipimpin langsung oleh pimpinan, dan dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen. SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201893 RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN (RTM) 1. Tinjauan Manajemen dilakukan untuk memastikan kelanjutan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas SPMI. 2. Tinjauan ini harus mencakup penilaian untuk peningkatan dan perubahan SPMI, termasuk kebijakan dan sasaran. 3. Setiap kegiatan Tinjauan Manajemen harus direkam dan rekamannya harus dipelihara.
  • 105. Materi Rapat Tinjauan Manajemen (inspirasi) *) SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201895 1. Hasil/temuan audit 2. Umpan balik pemangku kepentingan (keluhan, kepuasan) 3. Kinerja proses dan kesesuaian luaran Tri Dharma 4. Status tindakan pencegahan dan perbaikan 5. Tindak lanjut dari tinjauan sebelumnya Sistem 6. Perubahan yang dapat mempengaruhi Manajemen Mutu 7. Rekomendasi untuk peningkatan *) Sumber : BAN-PT
  • 106. HASIL RAPATTINJAUAN MANAJEMEN/KAJIULANG MANAJEMEN SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201896 Hasil Kajiulang Manajemen yang diharapkan dapat berupa: 1. Peningkatan efektivitas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan prosesnya 2. Peningkatan hasil layanan yang menuju terpenuhinya standar 3. Program peningkatan mutu
  • 107. PENENTUAN TINDAKAN KOREKTIF (atas AMI) RAPATTINJAUAN MANAJEMEN (RTM) RTMUPPS/ UNIT KERJA RTMPT 1. Hasil/temuan audit 2. Umpan balik pemangku kepentingan (keluhan, kepuasan) 3. Kinerja proses dan kesesuaian luaran Tri Dharma 4. Status tindakan pencegahan dan perbaikan 5. Tindak lanjut dari tinjauan sebelumnya 6. Perubahan yang dapat mempengaruhi Sistem Manajemen Mutu 7. Rekomendasi untuk peningkatan *) Sumber : BAN-PT Hasil/temuan audit Seluruh agenda RTM HARUS DIKAWAL 1. Tindakan korektif diputuskan 2. Ditunjuk, siapa pelaksana/penanggungjawab 3. Diberi target penyelesaian 4. Disampaikan jelas. 5. Kemajuan penyelesaian dipantau 6. Diaudit (jika selesai closed audit)
  • 108. DAMPAK POSITIF AMI SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2011 8 01 1. Hasil Audit Mutu Internal merupakan peluang untuk perbaikan mutu di PT yang berdasarkan fakta di lapangan. 2. Hasil Audit Mutu Internal melahirkan kebijakan pimpinan untuk pemenuhan terhadap ketidaksesuaian sistem penjaminan mutu internal (SPMI). 3. Hasil Audit Mutu Internal akan selalu melahirkan perbaikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) PT. Audit MutuInternal yang Baik akan Selalu Memberikan Ruang Peningkatan Mutu PendidikanTinggi
  • 110. PerlunyaLaporanTertulis Hasil AMI 1. Sebagai bukti pelaksanaan tugas 2. Sebagai sumber referensi untuk perencanaan audit berikutnya. 3. Sebagai alat pembuktian apabila ada sanggahan dari pihak yang terlibat. 4. Sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi- informasi penting yang diperoleh selama pelaksanaan audit.
  • 111. Format Laporan AMI SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 201887 1. Identifikasi laporan 2. Maksud, tujuan dan ruang lingkup audit 3. Rincian program audit, auditor, tanggal dan area audit 4. Identifikasi dokumen referensi (standar, quality manual, prosedur, kontrak, dll) 5. Daftar temuan 6. Saran peningkatan mutu 7. Kesimpulan audit
  • 115. OPTIMALISASI AMI PADAERA 4.0 SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2011 8 03 1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini menuntut Pengendalian Dokumen dan Rekaman 2. Perencanaan besar AMI (tahunan, 3-tahunan, dll) diatur agar seluruh Standar dapat diaudit. 3. Penentuan lingkup dan area audit secara tepat. 4. Pilih lingkup AMI yang merupakan prioritas (misal : Pembelajaran). 5. Selalu tingkatkan kompetensi dan pengalaman Auditor. 6. Didahului penyusunan Evaluasi Diri oleh Teraudit,
  • 116. INSTRUMEN EVALUASIDIRI Agar AMI lebih fokus dan efektif maka sebaiknya disediakan instrumen evaluasi diri dan teraudit melaksanakan evaluasi diri Evaluasi diri dilakukan sebelum AMI sebagai salah satu bahan audit untuk menentukan risiko 1. Dapat berbentuk portofolio, diskriptif 2. Dapat berupa data kuantitatif Gradasi, sesuai harkat Ruang peningkatan mutu menjadi lebih jelas SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018
  • 117. INSTRUMENEVALUASI DIRI SUMBER : MATERI PELATIHAN AMI, DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU, BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI, 2018 1. Alat bagi auditor untuk melihat kelebihan dan kelemahan teraudit 2. Sebaiknya dibuat dengan rubrik gradasi kualitas 3. Dibuat sesuai standar organisasi 4. Alat untuk mengukur ketercapaian Standar DIKTI 5. Dalam pelaksanaan AMI, auditor mengklarifikasi bagian isian yang lemah dan memverifikasi isian yang telah baik